proses pengelolaan kebersihan di kota pekanbaru terkait dengan masalah sampah perkotaan dan...
TRANSCRIPT
PROSES PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA PEKANBARU TERKAIT
DENGAN MASALAH SAMPAH PERKOTAAN DAN
PENGOLAHANNYA
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 4
Tahun 2000 dan Surat Keputusan Wali Kota Pekanbaru
Nomor. 7 Tahun 2004
Oleh:
Hadi Purnama Putra, Sondang Ita Aprilya, Novalina Annisa Y
Berdasarkan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dapat diartikan
sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas
manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan
asas nilai ekonomi.
Sehubungan dengan undang – undang tersebut, maka Pemerintah Kota Pekanbaru
membuat Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2000 tentang Retribusi Sampah. Selain
itu juga terdapat Surat Keputusan Wali Kota Pekanbaru Nomor. 7 Tahun 2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Kebersihan di Kota Pekanbaru.
Pada Perda No. 4 Tahun 2000, diatur tentang tempat sampah, pengangkutan sampah,
pemusnahan sampah, larangan dan besarnya retribusi sampah yang harus dibayar oleh
masyarakat kota Pekanbaru. Dalam peraturan daerah yang telah ditetapkan ini, tempat sampah
harus dimiliki oleh orang / badan yang memiliki atau menguasai bangunan dan tanah/lapangan
terbuka, ataupun kendaraan yang beroda empat atau lebih serta para pedagang yang diperkirakan
sebagai sumber sampah diwajibkan untuk menyediakan tempat sampah yang bentuk dan
letaknya disesuaikan dengan kondisi dan situasi. Selain itu pemerintah juga telah menyediakan
beberapa tempat sampah di pinggir jalan untuk menampung sampah para pengguna jalan.
Namun pada kenyataannya masih banyak ditemukan sampah – sampah yang berserakan.
Contohnya saja di Kecamatan Tampan, pada malam hari banyak pedagang kaki lima yang
menggelar dagangannya di pinngir jalan, namun mereka tidak menyediakan tempah sampah
khusus untuk menampung sampah yang mereka hasilkan. Walaupun ada yang menyediakan
tempat sampah untuk menampung sampah mereka, namun keadaannya tidak mencukupi dan
tidak memenuhi persyaratan menjadi tempah sampah. Kebanyakan sampah para pedagang kaki
lima hanya ditempatkan di kantong plastic dan apabila aktifitas perdagangan mereka telah
selesai, maka sampah – sampah yang telah dikumpulkan tadi ditumpuk begitu saja dipinggir
jalan sehingga merusak estetika dan mengganggu kesehatan.
Selanjutnya, pada Perda ini juga diatur tentang pengangkutan sampah. Sampah – sampah
yang telah dikumpulkan di tempat sampah tadi, selanjutnya akan diangkut ke TPS, boleh secara
pribadi ataupun melalui petugas kebersihan dan sebaiknya penampungan sampah dipisahkan
antara sampah organic dan anorganik. Proses pengangkutan dan penampungannya di TPS harus
diletakkan secara rapi. Setelah itu petugas kebersihan akan mengangkut sampah – sampah yang
telah dikumpulkan di TPS menuju TPA. Proses pembuangan sampah ke TPA tidak boleh
dilakukan oleh pihak lain, kecuali yang telah mendapatkan izin dari Walikota Pekanbaru.
Pengangkutan sampah dilakukan pada pagi hari pada jam 05.00 WIB sampai selesai. Namun
pada kenyataannya, system pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan sering tidak sesuai
dengan jadwalnya. Khususnya untuk daerah pinggiran kota Pekanbaru. Selain itu pada perayaan
hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha, para petugas kebersihan tidak melakukan proses
pengangkutan sampah sehingga terjadi penumpukan di TPS. Petugas kebersihan juga memiliki
kewajiban untuk menyapu jalan – jalan protocol dua kali sehari untuk menjaga kebersihan kota.
Setelah sampah – sampah tersebut diangkut ke TPA, maka dilakukan pemusnahan sampah sesuai
dengan system pengolahan sampah yang telah ditetapkan pada TPA tersebut. Dengan adanya
peraturan dalam teknis pengelolaan sampah, maka masyarakat kota Pekanbaru dilarang untuk
membuang sampah atau dianggap sampah kedalam saluran/parit/selokan, dijalan-jalan umum
dijalur hijau, dilapangan terbuka atau yang sejenisnya dengan itu. Mempergunakan sampah
untuk menimbulkan rawa-rawa, meninggikan tanah atau tindakan yang sejenis dengan itu diduga
akan mebnimbulkan dampak lingkungan, kecuali mendapat izin tertulis dari Walikota. Dan
membuat saluran tinja dari kakus/WC yang langsung keparit / selokan atau membuat kakus/WC
di atas parit/selokan, sehingga mengakibatkan terganggunya aliran air dan kebersihan parit.
Untuk mendukung kelancaran pengelolaan sampah di kota Pekanbaru, maka pemerintah
menetapkan biaya retribusi sampah sebagai imbalan jasa penyelenggaraan, pelayanan,
pengangkatan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan sampah dari TPS ke TPA. Besarnya
retribusi sampah bergantung kepada jumlah sampah yang dihasilkan oleh sumber dan jenis
sampahnya. Pembayaran retribusi sampah ditetapkan menjadi beberapa kelompok yaitu
komlplek / bangunan rumah hunian dan usaha, komplek pasar bertingkat, komplek pasar tenda /
payung, serta komplek took, kios dan los. Pembayaran uang retribusi oleh wajib retribusi di setor
ke Kas Daerah atau petugas yang ditunjuk oleh Walikota setiap tanggal 20 sampai tanggal 10
bulan berikutnya. Tunggakan atas pembayaran retribusi berturut-turut selama 3 (tiga) bulan
dikenakan denda 10 % dari jumlah seluruh tunggakan dan sanksi lain yang akan ditetapkan oleh
Walikota dalam suatu surat keputusan.
Selain Peraturan Daerah, pemerintah kota Pekanbaru juga mengeluarkan Surat Keputusan
Wali Kota Pekanbaru Nomor. 7 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Kebersihan di Kota Pekanbaru. Didalam surat keputusan Walikota No. 7 Tahun 2004 pasal 3
pemerintah walikota memberikan kewenangan penuh kepada pihak kecamatan dan kelurahan
dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Dalam keputusan ini dimaksudkan dengan
pengelolaan kebersihan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk membuat
suatu wilayah atau daerah menjadi bersih. Pengelolaan kebersihan adalah uraian tugas yang
berdasarkan SK Walikota No 07 Tahun 2004 yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan usaha
untuk membuat sesuatu daerah/wilayah menjadi bersih, yang meliputi penyapuan sampah bila
diperlukan, pengumpulan sampah dari lingkungan Perumahan /pertokohan /perkantoran/hotel
dan restoran dan unit lainnya ke TPS (tempat pembuangan sementara ) pengangkutan sampah ke
TPA (tempat pembuangan akhir)dan kegiatan lain yang diperlukan.