kebersihan tangan

Upload: lina-saragih

Post on 19-Jul-2015

487 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HAND HYGIENE & I.V. MANAGEMENT Whats New With Infection Prevention Best PracticeBy Sarmana, Anna S, Derliana

HAND HYGIENE QUALITY INDICATOR IN INFECTION PREVENTION

PENDAHULUANHealthcare Associated Infections (HAIs)

merupakan masalah serius di seluruh dunia, baik di negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang.Menyebabkan penyakit serius, lama hari

rawat meningkat, biaya tinggi, kematian, pendapatan RS/PS menurun, citra RS menurun, bahkan tuntutan hukum.

PENGERTIANKebersihan tangan suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun / antiseptik dibawah air mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alkohol.

TUJUAN MENCUCI TANGANUntuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.

TEKNIK KEBERSIHAN TANGANSebelum melakukan kebersihan tangan,

pastikan perhiasan cincin termasuk cincin kawin, gelang, arloji, tidak dipakai. Penelitian kulit dibawah perhiasan kolonisasi yang berat, sulit dibersihkan / dekontaminasi. Memakai perhiasan akan sulit saat memakai sarung tangan.

PENGERINGAN SETELAH MENCUCI TANGANMengeringkan tangan setelah mencuci

tangan sangat penting. Keringkan tangan dengan handuk kertas. Jika tidak tersedia gunakan handuk tangan sekali pakai. Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi.

WAKTU MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGANSesudah kontak dengan darah atau cairan

tubuh lainnya. Bila tangan kotor. Sebelum meninggalkan rumah sakit. Segera setelah melepaskan sarung tangan. Segera setelah membersihkan sekresi hidung. Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan.

Segera setelah tiba di Rumah Sakit. Sebelum masuk dan tinggalkan ruangan

pasien. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien. Diantara kontak pasien satu dengan yang lain. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien. Sesudah ke kamar kecil.

HAND HYGIENE / KEBERSIHAN TANGANCuci tangan dengan air dan sabun jika

terlihat kotor. Gosok tangan dengan handrub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat kotor. Jangan menyentuh kembali area permukaan lingkungan sebelum melakukan tindakan.

HAL-HAL PENTING KEBERSIHAN TANGANBila tangan tidak tampak kotor, lakukan menggosok tangan dengan handrub berbasis alkohol, jika tangan tampak kotor lakukan cuci tangan dalam air mengalir menggunakan sabun atau antiseptik.

Jaga kuku selalu pendek dan bersih.Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, cutex. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan

di antara pasien. Tidak dianjurkan pakai handuk pakai ulang & tisu rol.

Bila pakai sabun batang : kecil dan wadah berlubang dibawah, dianjurkan sabun cair. Tidak boleh menambahkan sabun cair / antiseptik sebelum habis benar. Sebelum mengisi bersihkan dispenser hingga bersih dan kering. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif. Untuk menghilangkan resiko terbakar (jarang) tangan harus benar kering dari alkohol handrub sebelum menyentuh pasien atau lingkungan /

peralatan pasien. Setelah melakukan kebersihan tangan tidak menyentuh permukaan lingkungan sebelum melakukan tindakan.

SIAPA YANG WAJIB MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGANSetiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya (fisioterapi, teknisi).Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti ahli gizi, farmasi, dan petugas laboratorium. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit.

PENYEBAB KETIDAKPATUHANBeban kerja berlebihan.Tidak tersedia sarana / fasilitas kebersihan

tangan. Lokasi cuci tangan terlalu jauh. Bila sering cuci tangan, tangan rusak. Tidak peduli.

Petugas berpikir pasien membawa kuman

di badannya. Kurang pengetahuan petugas / kurang informasi. Tidak ada dukungan. Tidak ada kontroling / monitoring. Tidak ada SOP Peraturan / poster

MENINGKATKAN KEPATUHANSediakan sarana / fasilitas kebersihan tangan. Alkohol handrub dipintu masuk ruang rawat. Disisi TT Pasien. Sediakan lotion atau cream.

Poster. SOP

Penyuluhan

petugas secara teratur tentang pentingnya kebersihan tangan, kapan dan cara melakukan dengan benar.

Melibatkan

atau

partisipasi

pasien

maupun

keluarga. Monitoring kepatuhan petugas. Komunikasi, edukasi, informasi. Beri umpan balik kepada petugas. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan, Berikan motivasi. Kesadaran dan akal sehat. Kampanye kebersihan tangan. Audit kepatuhan.

KESIMPULANKebersihan tangan merupakan pilar dan

indikator mutu dalam pencegahan infeksi. Melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh setiap petugas rumah sakit. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan di air mengalir jika tangan terlihat kotor dan menggosok tangan berbasis alkohol jika tangan tidak tampak kotor.

BEST PRACTICE I.V. MANAGEMENT RELATED TO BSI PREVENTION

PENDAHULUANPenggunaan peralatan intravaskular ini tidak dapat dihindari yang bertujuan memberikan terapi dan cairan, nutrisi serta mengukur hemodinamik.Penggunaan I.V. sering menjadi penyebab komplikasi infeksi lokal atau sistemik termasuk septik thrombopheblitis,, endocarditis, infeksi aliran darah yang diakibatkan oleh terinfeksinya bagian tubuh tertentu karena kateter yang terkolonisasi.

PENGERTIANKolonisasi : Terdapatnya mikroorganisme dalam darah tetapi tidak disertai dengan adanya tanda-tanda klinis. Bacterimia : Hasil kultur darah menunjukkan positive adanya mikroorganisme dan disertai dengan tanda klinis seperti demam menggigil, hipotensi. Primari BSI (Blood Stream Infeksi): Infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat dari I.V. Divices disertai adanya tanda klinis, tapi tidak ada infeksi di tempat lain.

Secondari BSI : Infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat I.V. divices disertai adanya tanda klinis, tapi ada infeksi di tempat lain. Sepsis : Infeksi sistemik pembuluh darah yang menyebabkan reaksi sistemik yang lebih meluas.

SUMBER INFEKSIIntrinsik : Terjadi pada cairan infus yang terkontaminasi mikroorganisme dari pabrik pembuatan. Misalnya : bakteria gram negatif, klebsiela spp, enterobacter. Extrensik : Kontaminasi terjadi saat insersi catheter, persiapan cairan / obat, tangan petugas. Misalnya : coagulasi gram negatif staphylococci, staphylococcus aureus.

LOKASI PENUSUKAN CATHETERPemasangan I.V. di perifer pleblitis.Resiko infeksi pada daerah femoral

vein lebih besar. Pemasangan kateter pada daerah vena internal jugular beresiko infeksi lebih besar karena dekat dengan sekresi oroparyngeal dan sulit dimobilisasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN FLEBLITIS AKIBAT INFUS PADA PASIEN DENGAN KATETER VENA PERIFER Bahan kateter Ukuran kateter Lokasi insersi kateter Pengalaman personil yang memasang kateter Lama kateterisasi Komposisi cairan infus

Frekuensi penggantian bahan penutup Infeksi terkait kateter Pembersihan kulit lokasi insersi

Faktor host Pemasangan di ruang gawat darurat

REKOMENDASI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER YANG BERHUBUNGAN DENGAN KATETER

Rekomendasi Intraveskuler

Umum

dalam

Pemakaian

Alat

1. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Medis. Laksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas medis yang materinya menyangkut indikasi pemakaian alat intravaskuler, prosedur pemasangan kateter, pemeliharaan peralatan intravaskuler dan pencegahan infeksi saluran darah sehubungan dengan pemakaian kateter.

2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer

Laksanakan surveilans untuk mengetahui adanya kejadian infeksi. Raba dengan tangan (palpasi) setiap hari lokasi pemasangan kateter melalui perban untuk mengetahui adanya pembengkakan.

3. Kebersihan Tangan

Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah palpasi, pemasangan alat intravaskuler, penggantian alat intravaskuler atau memasang perban. Penggunaan barrier pada pemasangan dan perawatan kateter. Gunakan sarung tangan saat mengganti perban alat intravaskuler. Tidak ada rekomendasi mengenai pemilihan sarung tangan untuk mengganti perban.

Pemasangan Kateter

menyingkat prosedur pemasangan kateter yang sudah ditentukan. Perawatan Luka Kateterisasi Bersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang sesuai, sebelum pemasangan kateter. Biarkan antiseptik mengering pada lokasi sebelum memasang. Jangan melakukan palpasi pada lokasi setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik (lokasi dianggap daerah stril)

Jangan

Gunakan kasa steril atau perban transparan

untuk menutup lokasi pemasangan. Bila dipakai iodine tincure untuk membersihkan kulit sebelum pemasangan kateter, maka harus dibilas dengan alkohol. Ganti perban bila basah, kotor. Hindari sentuhan yang mengkontaminasi lokasi kateter saat mengganti perban.

Pemilihan dan Penggantian Alat Intravaskuler Pilih alat yang resiko komplikasinya relatif rendah

dan harganya paling murah yang dapat digunakan untuk terapi I.V. dengan jenis dan jangka waktu yang sesuai. Lepas semua jenis peralatan intravaskuler bila sudah tidak ada indikasi klinis. Periksa secara visual lokasi pemasangan kateter untuk mengetahui apakah ada pembengkakan, demam tanpa adanya penyebab yang jelas, atau gejala infeksi lokal atau infeksi bakterimia.

Pada pasien yang memakai perban tebal sehingga

susah diraba atau dilihat, lepas perban terlebih dahulu, periksa secara visual setiap hari dan pasang perban baru. Catat tanggal dan waktu pemasangan kateter di lokasi

yang dapat dilihat dengan jelas

Pengganti Perlengkapan dan Cairan IntravenaSet Perlengkapan Secara umum set perlengkapan intravaskuler terdiri atas seluruh bagian mulai dari ujung selang yang masuk ke kontainer cairan infus sampai ke hubungan alat. Ganti selang penghubung tersebut bila alat vaskuler diganti. Ganti selang I.V. termasuk selang piggyback dan stopcock dengan interval yang tidak kurang dari 72 jam, kecuali bila ada indikasi klinis. Ganti selang yang dipakai untuk memasukkan darah, komponen darah atau emulsi lemak dalam 24 jam dari diawalinya infus.

PENGGANTIAN ADMINISTRASI SET Administrasi Set

: 72 jam

Admister Blood, Produk Blood, Lipid Emulsion : 24 jam Intermiten infusion

: 24 jam

SOP PEMASANGAN INFUS DI RSJHK1.2. 3.

4.5. 6.

Pastikan pemasangan kateter Pastikan peralatan IV tersedia Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan sambil mengobservasi vena yang akan diambil Lakukan kebersiahn tangan Siapkan alat dalam troli yang berisi:

Handscrub berbasis alkohol Sarung tangan

Instrument iv kateter set (berisi kom, kapas alkohol,

kasa dan pinset) Torniket dan alas tangan IV kateter dan treway sesuai kebutuhan, cairan infus, infus set Tranparan dresing dan plester Standart infus Tempat sampah infeksius, non infeksius dan sampah benda tajam 7. Bawa alat kedekat pasien. 8. Cuci tangan sesuai prosedur 9. Buka instrument dan masukan transparan dresing kedalam bak instrument

10. Siapkan infus, gantung, pasangkan set infus dan isi 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

18.19.

cairan Pasang torniket dan las tangan Lakukan kebersihan tangan sesuia prosedur Pakai sarung tangan Lakukan desinfeksi kulit dengan alkohol mengunakan pinset Lakukan insersi, jika darah sudah keluar tempelkan kasa dibawah iv kateter Pastikan aliran darah lancar keluar dari jarum kearah kateter, keluarkan manrain perlahan & lepaskan torniket Sambung treway ke pangkal kateter & kunci Lepaskan kasa & bersihkan daerah insersi Fiksasi dengan transparan dresing

Buka sarung tangan , buang ketempat sampah infeksius Lakukan kebersihan tangan Fiksasi selang infus dengan plester Tempelkan etiket tanggal/bualn/tahun/jam Pastikan cairan mengalir sesuia kebutuhan Beritahu pasien tindakan selesai dan jika ada keluhan lapor 26. Buang limbah sesuai standart 27. Lakukan kebersihan tangan 28. Dokumentasikan prosedur lakukan seluruh pengantian infus secara keseluruhan setiap 72 jam20. 21. 22. 23. 24. 25.

KESIMPULAN Pemasangan kateter intra vena tidak dapat dihindari

untuk memberikan terapi dan cairan serta memonitor hemodinamik. Pemasangan kateter vena dapat beresiko terjadinya infeksi, penggunaan hanya jika benar indikasi dan segera dilepas jika sudah tidak ada indikasi. Ketrampilan dan kepatuhan individu dalam melaksanakan tindakan dan perawatan kateter intra vena sangat diperlukan sehingga infeksi dapat diminimalkan.

Terima Kasih Atas Perhatiannya