proses pendinginan udara pada koil pendingin
DESCRIPTION
presentasi mata kuliah praktek Sistem Tata UdaraTRANSCRIPT
Proses pendinginan udara pada koil
pendingin
Anita SeptianiGalih Andhika Ramadhan
Mita Siti SaraswatiParisya Premiera Rosulindo
Memahami proses pendinginan udara pada
koil pendingin. Menentukan kapasitas koil pendingin dari sisi
udara. Menentukan bypass factor pada koil
pendingin. Memperkirakan laju pengembunan pada udara
yang melewati koil pendingin.
Tujuan Praktikum
Pada pengkondisian udara sentral, udara hasil
pencampuran antara udara balik dari ruangan dengan udara segar dari luar ruangan akan masuk ke dalam AHU dan didinginkan oleh koil pendingin.
DASAR TEORI
DASAR TEORI
Pada koil pendingin, udara akan mengalami
pendinginan dan pengembunan. Ini ditandai dengan penurunan temperatur
tabung kering dan penurunan kandungan uap air di udara. Dengan demikian, pada udara yang melewati cooling coil berlaku
DASAR TEORI
Tdb,LA < Tdb,EA
WLA < WEA
DASAR TEORI
Proses pendinginan udara oleh koil pendingin.Udara keluaran koil memiliki temperatur dan kandungan uap air lebih
rendah.
Dengan mengetahui kondisi udara masuk dan keluar
koil pendingin dan debitnya, maka dapat dihitung laju pengembunan uap air pada udara yang melewati koil.
di mana m : Laju aliran massa udara, kg/detik. WEA : Rasio kelembaban, atau kandungan uap air di udara
sebelum masuk koil, g/kg. WLA : Rasio kelembaban, atau kandungan uap air di udara
setelah melewati koil, g/kg.
DASAR TEORI
Kapasitas koil pendingin dari sisi udara dapat dicari
dengan hubungan berikut :
di mana : Qcoil : Kapasitas pendinginan koil dari sisi udara, kW. m : Laju aliran massa udara, kg/detik. hEA : Entalpi udara sebelum masuk koil, kJ/kg
hLA : Entalpi udara setelah melewati koil, kJ/kg
DASAR TEORI
Dari proses pendinginan yang dilakukan,
dapat ditentukan bypass factor sebagai berikut :
Karena garis proses koil adalah garis lurus, maka
DASAR TEORI
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
digambarkan pada diagram psikrometrik.
DASAR TEORI
PERALATANYANG DIGUNAKAN
II. Anemometer LM 8.000
Air velocity range/resolution m/s : 0.4 to 30,0 m/s / 0,1 m/s Km/h : 1,4 to 108,0 km/h / 0,1 km/h Mph : 0,9 to 67,0 mph / 0,1 mph Knots : 0,8 to 58,3 knots / 0,1 knots Ft/mm : 80 to 5910 ft/min / 1 ft/min Dimensions : 196x60x33 mm Weight : 180 g Temp. Range (air) : 32 to 122’F / 0 to 50’C Temp. Range (input) : -148 to 2.372’F / -100 to 1.300’F Temp. Resolution : 0,1’F/’C Humidity Range : 10 to 95% Rh Humidity Resolution : 0,1% Rh Light range : 0 to 20.000 lux / o to 2.000 ft. C
PERALATANYANG DIGUNAKAN
I. Digital Thermometer
Specification : K-Type thermometer Large LCD display 1’C or 0,1‘C (1’F or 0,1’F) resolution 0.3% +1’C basic accuracy ‘C or ‘F display Maximum record Reading hold function Standard hold battery Protective holster Bead probe include
PERALATANYANG DIGUNAKAN
Ukur temperatur koil rata-rata. Ukur tdb dan twb udara pada entering air (EA)
dan leaving air (LA). Ikuti waktu pengambilan data pada kelompok percobaan yang lain.
Ukur kecepatan udara pada sisi masuk dan keluar koil.
Ulangi langkah 2 dan 3 sesuai dengan waktu pengambilan data kelompok lain.
PROSEDUR PRAKTIKUM
DATA PERCOBAANBukaan Damper
Tkoil () TEA () TLA ()VOA
(m/s)
VSA
(m/s)Atas
Tengah
Bawah Tdb Twb Tdb Twb
Awal 27,6 27,2 26,2 26,4
25,9
25,7
24 0 0
100 % OA123
Rata-Rata
12,311,512
11,9
11,110,311,110,8
10,29
8,89,3
28,2
28,8
28,8
28,6
2020,3
20,6
20,3
14,1
14,5
13,3
13,9
13,4
11,3
11,7
12,1
8,98,98,98,9
14,214,012,613,6
75 % OA123
Rata-Rata
109,99
9,6
8,47,97,78
7,14,12,94,7
26,4
26,2
26,2
26,2
18,9
18,5
18,6
18,6
12,6
12,3
12,2
12,3
9,69,29,69,4
5,35,45,35,3
13,713,513,913,7
50 % OA123
Rata-Rata
99,69,69,4
5,45,85,85,6
1,71,81,21,5
26,2
26,3
26,6
26,3
18,7
18,4
18,5
18,5
15,5
14,7
13,4
14,5
9,89,69,99,7
4,94,84,84,8
13,112,812,612,5
25 % OA123
Rata-Rata
8,98,67
8,1
5,15,55,65,4
1,41,20,61,1
26,2
26,1
25,9
26
18,2
181818
12,6
9,19,210,3
9,68,98,89,1
44,14,24,1
11,511,711,411,5
1. Kapasitas koil pada sisi udara
ASA = p x l ( 0.72 x 0.32 ) m² = 0.23 m²
DISKUSI
Bukaan Damper
QSA
(m³/s)VEA
(m/kg)m
(kg/s)
100 % OA 3.128 0.869 3.59
75 % OA 3.151 0.860 3.66
50 % OA 2.875 0.857 3.35
25 % OA 2.737 0.855 3.20
1. Kapasitas koil pendingin
Qkoil = m (hEA-hLA)
DISKUSI
Bukaan Damper Qkoil (kJ/s)
100 % OA 86.16
75 % OA 91.5
50 % OA 80.4
25 % OA 76.8
2. Laju pengembunan uap air
Laju Pengembunan = m (wEA-wLA)
DISKUSI
Bukaan Damper Laju Pengembunan (kg/s)
100 % OA 0.011847
75 % OA 0.016104
50 % OA 0.015075
25 % OA 0.00896
3. Bypass Factor
BF = TLA-TADPc
TEA-TADPc
DISKUSI
Bukaan Damper
TADPc () Bypass Factor
100 % OA 10.6 0.183
75 % OA 7.4 0.26063
50 % OA 5.5 0.423
25 % OA 4.8 0.2594
SESI PERTANYAAN
Pada koil pendingin, udara akan mengalami
pendinginan dan pengembunan. Semakin kecil bukaan damper OA maka akan
semakin kecil pula temperatur koil pendinginannya.
Semakin kecil bukaan damper OA maka akan semakin kecil pula laju pengembunannya.
Pada perhitungan bypass factor diperlukan temperatur entering air, temperatur leaving air dan temperatur koil.
KESIMPULAN