proses milling dan pengawasan mutu tepung terigu … · 2020. 1. 6. · 1 proses milling dan...

56
PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : WILLIAM PUTRA YUBIARA NIM : 16.I1.0152 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG

TERIGU PADA MILL K DAN L

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

WILLIAM PUTRA YUBIARA

NIM : 16.I1.0152

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2019

Page 2: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

1

PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG

TERIGU PADA MILL K DAN L

PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung Priok Jakarta

Oleh:

William Putra Yubiara

NIM : 16.I1.0152

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal:

Semarang, 21 Mei 2019

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Paul O Hasudungan

Manager Milling II

Page 3: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul “Proses Milling dan Pengawasan Mutu

Tepung Terigu Pada Mill K dan L” di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari

Flour Mills, Jakarta Utara. Laporan kerja praktik ini merupakan salah satu syarat untuk

mencapai gelar sarjana Strata Satu (S-1) Departemen Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Katolik soegijapranata semarang.

Sepanjang penulis melaksanakan Kerja Praktek dan menulis laporan Kerja Praktek ini penulis

mendapatkan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan maupun selama melakukan kerja praktek terkait dengan produksi tepung

terigu di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division Jakarta, mulai dari

penanganan bahan baku berupa biji gandum utuh hingga produk akhir. Selesainya laporan ini

juga karena adanya peran dari berbagai pihak yang telah sabar membimbing dan memberi

dukungan tiada henti. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan doa dan selalu memberikan

semangat kepada penulis dari awal persiapan Kerja Praktek hingga selesai penyusunan

laporan.

2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan laporan Kerja Praktek.

3. Ibu Meiliana, S.Gz., M.S selaku koordinator Kerja Praktek yang telah membantu penulis

dalam mengurus keperluan Kerja Praktek.

4. Bapak Timotius Da Gomez selaku Public Relation di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Bogasari Flour Mills Divisi Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melaksanakan Kerja Praktek.

5. Bapak Paul O Hasudungan selaku Manajer Produksi Wilayah II - Mill K dan L serta

Bapak Leo selaku Asisten Manajer dan sebagai pembimbing lapangan yang telah

Page 4: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

3

memberikan arahan, bimbingan, dan informasi selama penulis melakukan Kerja Praktek

dan dalam penulisan laporan.

6. Bapak Welly, Bapak Jhon, Bapak Jack, Mas Aul, dan bapak-bapak lainnya selaku Miller,

Foreman, dan Operator pada Mill K dan L yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu yang telah membantu penulis dalam memperoleh pengetahuan dan informasi

selama pelaksanaan Kerja Praktek.

7. Devina Sanjivany, Margaretha Ananda, dan Yesika Arum Sari yang merupakan teman

seperjuangan penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek bersama pada Periode Januari

2019.

8. Angelica, Galih, Nabila, Asha dan Yusnia yang merupakan teman-teman penulis di Mill

K dan L yang selalu menyemangati satu dengan lainnya, dan teman-teman Kerja Praktek

lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah menemani Kerja

Praktek Periode Januari 2019.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu penulis meminta maaf apabila ada kesalahan, kekurangan, ataupun

hal-hal yang kurang berkenan bagi para pembaca. Penulis menerima kritik dan saran atas laporan

Kerja Praktek yang telah disusun ini. Penulis berharap laporan Kerja Praktek ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Semarang, Mei 2019

Penulis

Page 5: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

BAB I .............................................................................................................................................. 7

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 7

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek.................................................................................................. 7

1.2. Tujuan Kerja Praktek ............................................................................................................... 7

1.3. Tata Laksana Kegiatan............................................................................................................. 8

BAB II........................................................................................................................................... 10

PROFIL PERUSAHAAN............................................................................................................. 10

2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan................................................................................. 10

2.2. Lokasi dan Tata Letak Pabrik ................................................................................................ 11

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................................................. 12

2.4. Falsafah Perusahaan............................................................................................................... 13

2.4.1. Visi dan Misi....................................................................................................................... 132.4.2. Motto 142.5. Keselamatan Kesehatan Kerja ............................................................................................ 142.6. Sistem Shift dan Non-Shift .................................................................................................. 14

2.7. Fasilitas Perusahaan ............................................................................................................... 15

BAB III ......................................................................................................................................... 17

SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK......................................................................... 17

3.1. Bahan Baku............................................................................................................................ 17

3.2. Produk Utama ........................................................................................................................ 20

3.2.1. Tepung Terigu..................................................................................................................... 203.2.2. Tepung Premix Chesa ......................................................................................................... 233.2.3. Pasta ................................................................................................................................. 233.3. By Product ............................................................................................................................. 24

3.3.1. Bran ................................................................................................................................. 243.3.2. Pollard ................................................................................................................................. 253.3.3. Pellet ................................................................................................................................. 25

Page 6: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

5

3.3.4. Tepung Industri ................................................................................................................... 26BAB IV ......................................................................................................................................... 27

PROSES PRODUKSI................................................................................................................... 27

4.1. Penjelasan Singkat Milling Process ....................................................................................... 27

4.2. Pasca Milling Process ............................................................................................................ 33

BAB V .......................................................................................................................................... 35

5.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 35

5.2. Tujuan Tugas Khusus ............................................................................................................ 37

5.3. Metode ................................................................................................................................... 37

5.4. Pembahasan............................................................................................................................ 38

BAB VI ......................................................................................................................................... 41

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................... 41

6.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 41

6.2. Saran............................................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 42

LAMPIRAN.................................................................................................................................. 43

Page 7: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

6

DAFTAR GAMBAR

gambar 1 Logo dan Motto PT. ISM Bogasari Flour Mills ........................................................... 14

gambar 2 Susunan Gandum, PT. ISM Bogasari Flour Mills ........................................................ 17

gambar 3. Tepung Terigu Protein Tinggi : (a) Cakra Kembar dan (b) Cakra Kembar Emas....... 21

gambar 4. Tepung Terigu Protein Sedang : (a) Segitiga Biru, (b) Kastil, (c) Taj Mahal, ............ 21

gambar 5. Terigu Protein Rendah : (a) Kunci Biru dan (b) Lencana Merah ................................ 22

gambar 6. Tepung Terigu Ekspor ................................................................................................. 23

gambar 7. Tepung Premix Chesa .................................................................................................. 23

gambar 8. Berbagai Merk Pasta PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills .......................................... 24

gambar 9.(a) Bran dan (b) Merk Kepala Kuda ............................................................................. 25

gambar 10. (a) Pollard dan (b) Merk Angsa................................................................................. 25

gambar 11. (a) Pellet dan (b) Merk Kepala Sapi .......................................................................... 26

gambar 12. Tepung Industri Merk Anggrek ................................................................................. 26

gambar 13. Roll Break .................................................................................................................. 29

gambar 14. Gambar Sifter dan Skema Shifter .............................................................................. 30

gambar 15. Vibro Finisher ............................................................................................................ 30

gambar 16. Purifier ....................................................................................................................... 31

gambar 17. Bran Finisher.............................................................................................................. 33

gambar 18. Rebolt Sifter ............................................................................................................... 34

gambar 19. (a) Additive Feeder (b) Impact Destroyer.................................................................. 34

gambar 20. Roll Break .................................................................................................................. 39

Page 8: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa

dengan melakukan praktek kerja pada lembaga-lembaga yang relevan dalam bidang industri

pengolahan hasil pertanian maupun industri pangan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah

kerja praktek lapangan dengan mengikuti semua kegiatan di lokasi. Kegiatan kerja praktek

mahasiswa ini merupakan sarana bagi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan untuk dapat

menerapkan teori-teori yang didapatkan selama di bangku perkuliahan, untuk mengenali dunia

industri itu sendiri.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division merupakan perusahaan yang

memproduksi produk-produk berkualitas dan bergizi serta telah menjadi pilihan jutaan konsumen

di Indonesia. Selain itu, saat ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division

terus menerus berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan

konsumennya dengan berbagai pilihan produk dengan cita rasa yang tinggi dan bermanfaat untuk

dikonsumsi. Salah satu produk di PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills

Division adalah tepung terigu. Makanan berbasis gandum atau tepung terigu telah menjadi

makanan pokok banyak negara.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

1. Tujuan umum dari kerja praktek mahasiswa ini adalah:

a) Mahasiswa memperoleh peningkatan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan

penerapan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat menjadi bekal bagi

mahasiswa ketika terjun ke masyarakat setelah lulus.

b) Mahasiswa memperoleh pengalaman dan sikap yang berharga serta mengenali kegiatan-

kegiatan di lapangan kerja di bidang pangan secara luas.

c) Peningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi swasta, perusahaan

dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Tinggi.

Page 9: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

8

2. Tujuan khusus dari kerja praktek mahasiswa ini adalah:

a) Mahasiswa mengetahui kondisi umum PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour

Mills Division, Tanjung Priok, Jakarta

b) Mahasiswa mengetahui proses produksi tepung terigu di PT Indofood Sukses Makmur

Tbk Bogasari Flour Mills Division, Tanjung Priok, Jakarta.

c) Mahasiswa mengetahui proses pengendalian mutu produk tepung terigu di PT Indofood

Sukses Makmur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division,

Tanjung Priok, Jakarta.

1.3. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek mahasiswa dilaksanakan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour

Mills Division Jakarta yang beralamat di Jl. Raya Cilincing No. 1 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kegiatan kerja praktek dimulai dari tanggal 2 Januari - 31 Januari 2019. Kegiatan kerja praktek

dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu pada pukul 08.00 - 16.00 WIB, tetapi

pada hari sabtu hanya sampai pada jam 14.00 WIB dan dengan waktu istirahat makan siang pada

pukul 12.00 - 13.00 WIB. Pada hari Jumat pukul 11.30 - 13.00 WIB.

2. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek mahasiswa yang dilaksanakan di PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division Jakarta ini menggunakan metode antara lain:

1. Pengumpulan data secara langsung

a) Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi seputar PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division dan aspek pengendalian mutu pada proses

produksi tepung terigu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pihak-

pihak yang terkait.

Page 10: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

9

b) Observasi

Observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan,

sehingga diperoleh gambaran yang terperinci mengenai proses produksi dan aspek

pengendalian mutu pada proses produksi tepung terigu di Bogasari.

c) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar pada saat proses produksi.

2. Pengumpulan data secara tidak langsung

a. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi atau referensi yang diperlukan guna

melengkapi data. Studi pustaka ini dilaksanakan di perpustakaan PT Indofood Sukses Makmur

Tbk Bogasari Flour Mills Division Jakarta.

b. Pencatatan

Pencatatan dilakukan dengan mencatat informasi penting yang dikatakan pembimbing dan

mencatat data hasil monitoring control yang ada pada proses produksi seperti data pencatatan

kadar air tepung tiap jam dll.

Page 11: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

10

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division didirikan oleh Soedono

Salim, Sudwikatmono, Dhuhar Susanto dan Ibrahim Risjad pada tanggal 7 Agustus 1970.

Keempatnya merupakan investor yang telah disepakati oleh pemerintah untuk mendirikan

perusahaan tepung terigu di Indonesia. Perusahaan tersebut pada awalnya berdiri di bawah

naungan Badan Urusan Logistik (BULOG). Pada saat itu, Bogasari berfungsi sebagai pengolah

gandum dan penyedia sarana penyimpanan bagi BULOG yang bertindak sebagai importir

gandum dan distributor tepung terigu. Pabrik ini melakukan proses produksi penggilingan

gandum untuk pertama kalinya pada tanggal 29 November 1971 dengan luas area sebesar 33

hektar. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tepung terigu sebanyak 10.500 ton/hari. Setahun

kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Juli 1972, dilakukan peresmian pabrik di Tanjung Perak,

Surabaya dengan kapasitas produksi tepung terigu sebanyak 5.500 ton/hari. Pada awalnya,

Pabrik Bogasari di Tanjung Priok hanya memiliki 2 unit pengolahan tepung, yaitu Mill A dan

Mill B. Mill adalah tempat penggilingan dari gandum itu sendiri. Namun, karena meningkatnya

kebutuhan maka pabrik ini menambah unit pengolahan Mill C pada tahun 1973 serta Mill D dan

Mill E pada tahun 1975. Kemudian Mill H, Mill I dan Mill J pun juga dibangun pada tahun 1985

yang disusul oleh Mill K dan Mill L pada tahun 1993 serta Mill M, Mill N dan Mill O di tahun

1996. Selain itu, Bogasari juga melakukan pengembangan usaha di bidang pasta pada tanggal

12 Juli 1992 yang sebagian besar produknya diekspor ke mancanegara, seperti Hongkong,

Australia, Korea Selatan, Rusia, Malaysia, Filipina, Thailand maupun Singapura.

Upaya peningkatan produk dan layanan yang dilakukan juga telah mengantar Bogasari

mendapatkan sertifikasi ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001 (Sistem Manajemen

Lingkungan), ISO 22000 (Sistem Manajemen Keamanan Pangan), dan OHSAS 18001 (Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Selain itu produk-produk tepung terigu PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division juga berhasil meraih berbagai

penghargaan baik dari lembaga swasta maupun pemerintah. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Page 12: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

11

Bogasari Flour Mills Division selain menerapkan ISO juga menerapkan good halal

manufacturing proses (GHMP) yang bertujuan untuk menjaga kualitas tepung yang dihasilkan

agar halal dan dapat dikonsumsi untuk umat muslim.

Berbagai upaya terus dilakukan Bogasari guna menunjang fasilitas pabrik berupa milling

training center dan di dalam kompleks pabrik Bogasari Jakarta pada tahun 1996 merupakan

salah satu upaya dalam meningkatkan kulitas sumber daya manusia dalam menghasilkan produk

berkualitas. Pada tahun 1981 Bogasari Jakarta mendirikan pusat pelatihan bogasari baking

center (BBC) dengan cakupan area yang diperluas di berbagai kota di Indonesia.

2.2. Lokasi dan Tata Letak Pabrik

Lokasi merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam mendirikan suatu

perusahaan. Hal ini disebabkan adanya keterkaitan antara sarana penunjang dengan kelancaran

proses produksi.

Berdasarkan perbatasan wilayah yang ada, lokasi Pabrik Bogasari cukup strategis. Pemilihan

lokasi dekat laut bertujuan untuk memudahkan kepentingan ekspor dan import gandum, terutama

untuk proses bongkar muat bahan baku berupa gandum. Selain itu jarak dari pelabuhan ke pabrik

menjadi lebih dekat sehingga bisa meminimalisir biaya transportasi dan resiko penurunan mutu

gandum akibat transportasi. Selain itu, lokasi PT. ISM Bogasari Flour Mills dekat dengan gardu

lisrik PLN dan mudah dalam mendapatkan air bersih yang berasal dari PDAM dan air laut.

Perbatasan pabrik ini disetiap arahnya adalah sebagai berikut,

a) Sebelah Timur: Jl. Raya Sindang Laut

b) Sebelah Selatan: Jl. Raya Cilincing

c) Sebelah Barat: Pelabuhan Pertamina

d) Sebelah Utara: PT Pelita Bahari

Page 13: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

12

Gambar 1 PT. ISM Tbk. Bogasari Flour MillsSumber: google.com

PT. ISM Bogasari Flour Mills berlokasi di Jalan Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Lokasi spesifik PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills Divisi Jakarta yaitu sebagai berikut:

Alamat : Jalan Raya Cilincing No.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kelurahan : Kalibaru

Kecamatan : Cilincing

Kotamadya : Jakarta Utara

Provinsi : DKI Jakarta

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Divisi tertinggi di PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division Jakarta

dipegang oleh Deputy OPU Head yang membawahi empat Senior Vice President. Senior Vice

President yang ada di Bogasari Jakarta terdiri atas SVP Commercials, SVP Manufacturing, SVP

Human Resources dan SVP Finance. SVP Manufacturing sendiri membawahi 3 Vice President

(VP), yaitu VP Operations, VP Technical Support dan VP Quality, Product Development.

Masing-masing VP membawahi beberapa departemen yang masing-masing dipimpin oleh

manajer.

a) Divisi Operasi bertugas mengatur penyimpanan gandum, pembersihan dan penggilingan

gandum dan pengemasan tepung terigu. Divisi operasi dibagi menjadi 5 departemen

Page 14: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

13

yaitu : departemen penggilingan, departemen penyimpanan tepung dan pengemasan

(FSBP), departemen pencampuran tepung (FMP), dan departemen pengecekan bahan

baku serta departemen kontrol produksi (PPIC).

b) Technical Support Division bertugas memelihara sarana dan prasarana produksi,

bertanggung jawab terhadap penyediaan energi, pemeliharaan bangunan dan peralatan

produksi, dan pemeliharaan kebersihan lingkungan pabrik. Divisi ini dibagi menjadi 4

departemen yaitu : maintenance department, production facility department, automation

department, dan material stores department.

c) Quality division And Product Development bertugas mengeluarkan quality guide yang

digunakan operation division untuk memeriksa kondisi bahan baku dan produk. Divisi ini

bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana target produksi mingguan, penelitian

tepung terigu, analisa kualitas bahan baku dan produk, dan pembuatan rencana pembelian

bahan baku. Divisi ini dibagi menjadi 4 departemen yaitu : QA & MR, PQC serta

Product Development.

2.4. Falsafah Perusahaan

2.4.1. Visi dan Misi

a) Visi Perusahaan

Visi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division adalah menjadi

perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung-tepungan berkualitas premium dan bernilai

tinggi termasuk jasa terkait, yang terintegrasi.

b) Misi Perusahaan

Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division adalah:

- Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

- Mendistribusikan produk secara intensif untuk menjangkau seluruh area potensial, baik di

wilayah Indonesia maupun wilayah regional

- Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia.

- Memperkuat daya saing dengan menerapkan teknologi yang tepat dan proses yang efektif

Page 15: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

14

- Berupaya secara terus menerus menambah nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan.

2.4.2. Motto

PT. ISM Bogasari Flour Mills sendiri memiliki motto yaitu “Bogasari turut membangun gizi

bangsa”.

Gambar 1 Logo dan motto PT. ISM Bogasari Flour Mills

2.5. Keselamatan Kesehatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan lingkungan kerja PT. Indofood Sukses

Makmur Bogasari Flour Mills Division Jakarta memiliki departemen yang khusus menangani

masalah kesehatan. Perlengkapan kesehatan dan keselamatan kerja yang disediakan perusahaan

dan wajib digunakan adalah Alat Pelengkap Diri (APD) yang terdiri dari pakaian kerja, sepatu

kerja (safety shoes) warna hitam untuk luar area produksi dan warna coklat untuk area produksi,

masker, ear plug (penutup telinga), topi (safety helmet), dan sarung tangan. Pemakaian

perlengkapan keselamatan ini dilihat dari pekerjaan yang dilakukan. Karyawan diwajibkan

memakai perlengkapan kerja seperti: seragam kerja, topi/helm, masker, ear plug, dan sepatu

serta mencuci tangan saat akan memasuki area produksi. Dalam lingkungan pabrik dilengkapi

dengan fire hydrant untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran. Disediakan juga 2 mobil

pemadam kebakaran yang siap digunakan.

2.6. Shift System dan Non-Shift

1. Shift

Pekerja shift mengikuti sistem 6 hari jam kerja dengan jam kerja 8 jam/hari. Sistem jam kerja

shift ini berlaku untuk pekerja di bagian produksi untuk hari Senin-Sabtu. Jam kerja dibagi

menjadi tiga shift, yaitu:

Shift pagi (A) pukul 00.00-08.00 WIB

Shift sore (B) pukul 08.00-16.00 WIB

Page 16: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

15

Shift malam (C) pukul 16.00-24.00 WIB

Pergantian shift tersebut akan ditukar setiap 1 minggu sekali, dimana pekerja yang masuk pagi

berganti masuk malam, untuk yang malam menjadi sore dan untuk yang sore menjadi pagi.

2. Non Shift

Pekerja yang masuk dalam golongan non shift merupakan pekerja yang tidak berhubungan

langsung dengan proses produksi (misalnya bagian office, line maintenance, mechanical, dan

lain-lain). Jadwal kerja dibagi menjadi 2, yaitu: 6 hari kerja dalam satu minggu, 8 jam/hari yaitu

sejak pukul 08.00-16.00 WIB untuk hari Senin-Jumat dan 08.00-14.00 WIB untuk hari Sabtu.

Pada 5 hari kerja dalam satu minggu, 9 jam/hari yaitu sejak pukul 09.00-17.00 WIB.

2.7. Fasilitas Perusahaan

Fasilitas untuk karyawan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Jakarta adalah

sebagai berikut:

Sarana ibadah, berupa masjid bagi karyawan yang beragama islam dan auditorium bagi

karyawan yang beragama katolik maupun protestan.

Media komunikasi, berupa majalah internal Warta Bogasari dan website Bogasari

Kantin dan ruang istirahat

Sarana transportasi, berupa bus antar jemput karyawan serta program bantuan kepemilikan

kendaraan (car loan, owning, dan juga motor loan).

Asuransi bagi karyawan, berupa asuransi kecelakaan saat bekerja (Jamsostek) dan asuransi

bagi keselamatan karyawan ketika di luar area pabrik (Bumiputera Muda)

Seragam sesuai standar perusahaan dan perlengkapan keselamatan kerja

Sarana pelatihan dan program pengembangan (training) guna meningkatkan mutu dan

kinerja para karyawan

Jaminan kesehatan, yang berlaku baik bagi pekerja maupun keluarganya

Fasilitas olahraga dan rekreasi

Koperasi

Bantuan kepemilikan tempat tinggal/rumah, berupa kompleks perumahan karyawan

Bantuan kepemilikan kendaraan bermotor pribadi

Page 17: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

16

Poliklinik, sebagai tempat pelayanan kesehatan karyawan serta penanganan awal keadaan

gawat darurat

Tunjangan-tunjangan serta bonus perusahaan .

Page 18: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

17

BAB III

SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

3.1. Bahan Baku

A. Gandum

Gambar 2 Susunan Gandum, PT. ISM Bogasari Flour Mills

Biji gandum memiliki tiga susunan utama sesuai dengan Gambar 3 yang terdapat pada semua

jenis biji gandum (Bogasari, 2019). Susunan biji gandum tersebut antara lain:

a) Bran

Bran penyusun biji gandum sebesar 15% yang terduri dari kulit luar (epidermis), kulit kedua

(epicarp), testa, dan aleuron. Selama proses pengolahan, bran akan menjadi sekam. Menurut

Gaman (1994) dalam Anwar (2010), sekam tersusun dari selulosa (serat) yang tidak dapat

dicerna, serta mengandung vitamin B dan elemen mineral, sedangkan lapisan aleuron-nya kaya

akan protein dan vitamin B, terutama asam nikotinat (niasin).

Page 19: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

18

b) Endosperm

Endosperm merupakan biji bagian terbesar dari gandum yaitu sekitar 80 - 85% berat total biji.

Bagian inilah yang akan di ubah menjadi tepung melalui proses penggilingan. Menurut Gaman

(1994) dalam Anwar (2010), sebagian besar endosperm tersusun atas pati, selain itu juga

mengandung protein sekitar 70% - 75%, beberapa vitamin B (3% vitamin B1 dan 32% vitamin

B2), 12% asam nikotinat, serat dan beberapa mineral.

c) Germ

Germ merupakan biji sebenarnya atau embrio, yang terletak pada bagian bawah biji. Lembaga

hanya menyusun 2,5 % berat biji. Menurut Gaman (1994) dalam Anwar (2010), lembaga kaya

akan lemak dan mengandung 8 % protein, 2% asam nikotinat, vitamin B (64%) vitamin B1 dan

32% vitamin B2), serta zat besi.

Jenis gandum yang diolah menjadi tepung terigu dan paling banyak dibudidayakan adalah jenis

gandum Triticum vulgare. Gandum jenis ini mempunyai warna kulit biji yang putih, coklat, atau

merah dan sebagian besar untuk membuat roti. Gandum ini paling mudah beradaptasi dengan

lingkungan pertumbuhannya. Gandum jenis Triticum durum tidak banyak dibudidayakan

meskipun jenis ini mempunyai sifat khusus yang baik untuk menjadi produk-produk pasta

(Suliantri dan Winiati, 1990 dalam Anwar 2010).

Tanaman gandum sesuai untuk ditanam pada daerah sub tropis yang mempunyai empat musim

yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur (Faridi dan M. John, 1995).

Penanaman benih gandum akan lebih baik jika terdapat siklus tanam tiap tahunnya. Jika tahun

pertama ditanam benih gandum, maka tahun kedua ditanam sorghum, kemudian tahun ketiga

tanaman lain yang mampu menyisakan air dalam tanah. Gandum baik untuk ditanam sebelum

musim semi, karena persediaan air tanah untuk pertumbuhan tanaman gandum dapat diambil

pada musim semi (Anonim, 2019).

Sifat gandum banyak ditentukan oleh protein yang dikandungnya. Jenis protein yang terdapat

pada gandum adalah albumin (larut dalam air), slobulin (larut dalam garam netral), gliadin (larut

Page 20: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

19

dalam etanol 70%), dan glutenin (tidak larut dalam alkohol tetapi larut dalam basa atau asam

encer). Kandungan protein dapat berbeda-beda tergantung jenis dan tempat gandum tersebut

tumbuh. Selain protein, gandum juga mengandung kabohidrat. Karbohidrat yang terdapat dalam

gandum sebagian besar adalah pati, dan pati merupakan senyawa yang tidak larut dalam air

(Anonim, 2019).

Gandum (Triticum sp.) termasuk dalam golongan serealia yang merupakan bahan makanan

sumber karbohidrat. Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan tekstur biji gandum dan negara

penghasil. Berdasarkan tekstur biji gandum dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

a) T. aestivum (hard wheat)

T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak digunakan

sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang tinggi. Gandum ini

mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan berdaya serap air tinggi. Setiap

bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.

b) T. compactum (soft wheat)

T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap bulirnya

terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak, berdaya serap air

rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya digunakan untuk membuat

biskuit dan kadang-kadang membuat roti. Negara-negara penghasil gandum mempunyai jenis

gandum soft wheat dan hard wheat dengan spesifikasi tertentu. Hard wheat terdiri dari beberapa

kelas, misalnya nomor 1,2 dan 3 demikian pula dengan soft wheat. Faktor-faktor yang menjadi

ukuran dalam membagi kelas antara lain kadar air, jumlah protein, keseragaman biji, hasil tepung

(yield), banyaknya kotoran (impurities), dan berat jenis.

c) T. durum (durum wheat)

T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam

(endosperm) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya dan

memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum jenis ini

Page 21: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

20

digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan produk pasta

lainnya.

3.2. Produk Utama

Produk utama dari serangkaian proses produksi di PT. ISM Bogasari Flour Mills adalah tepung

terigu yang dikemas dengan merk tertentu sesuai dengan jenis gandum yang digunakan. Jenis

gandum yang digunakan memiliki karakter yang berbeda, yang berpengaruh pada kadar protein,

kemampuan serap air, dan elastisitas tepung karena adanya gluten. Oleh sebab itu, PT. ISM

Bogasari Flour Mills mengelompokkan tepung ke dalam tiga jenis, yaitu hard wheat flour,

medium wheat flour, dan soft wheat flour. Selain ketiga jenis tepung tersebut, PT. ISM juga

memroduksi tepung yang bisa dikustomisasi, atau disebut dengan specialty flour untuk

memenuhi kebutuhan konsumen yang merupakan industri kue dan roti dengan

menggunakan model business to business, dan untuk memperbesar jangkauan pasar.

3.2.1. Tepung Terigu

1. Hard Wheat Flour

Produk ini dibuat dengan melakukan penggilingan gandum jenis hard. Tepung jenis ini memiliki

kandungan protein yang tinggi yaitu minimal 13 %. Tingginya kadar protein pada tepung jenis

ini menyebabkan tepung jenis ini sangat cocok untuk membuat roti atau pun mie karena

sifatnya yang elastis. Kandungan protein yang tinggi menyebabkan kandungan gluten juga

tinggi sehingga dalam membuat roti akan menjadi lebih mengembang serta mie tidak mudah

putus. Merk tepung terigu jenis hard protein yang diproduksi adalah merk cakra kembar dan

cakra kembar emas. Selain itu terdapat juga jenis cakra kembar industri yang diperuntukkan

bagi industri roti ataupun mie.

Page 22: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

21

gambar 3. Tepung Terigu Protein Tinggi : (a) Cakra Kembar dan (b) Cakra Kembar Emas

2. Medium Wheat Flour

Gandum medium ini merupakan gandum campuran antara soft wheat dan hard wheat untuk

menghasilkan tepung terigu dengan kandungan protein sedang. Produk tepung ini dapat

digunakan untuk membuat kue dan mie basah. Tepung terigu dengan kandungan protein sedang

disebut juga tepung serbaguna. Contoh merek tepung medium adalah Segitiga Biru. Tepung

jenis ini dihasilkan dengan menggunakan campuran antara gandum jenis hard dan soft.

Kandungan protein pada tepung dengan jenis medium protein yaitu protein tingkat menengah

yaitu antara 10-11 %. Tepung medium protein merupakan salah satu produksi terbesar di

Bogasari karena kecocokannya untuk segala jenis makanan tersebut. Tepung jenis medium ini

dijual dengan nama dagang adalah segitiga biru.

Merk dagang tepung terigu protein sedang yang diproduksi dan dipasarkan antara lain Segitiga

Biru, Taj Mahal, Kastil, Pena Kembar, dan Piramida.

gambar 4. Tepung Terigu Protein Sedang : (a) Segitiga Biru, (b) Kastil, (c) Taj Mahal, (d) PenaKembar, dan (e) Piramida

Page 23: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

22

3. Soft Wheat Flour

Tepung jenis ini dibuat dengan gandum jenis soft atau juga dapat dibuat dengan campuran

gandum jenis hard dan jenis soft. Kandungan protein pada tepung dengan jenis low protein yaitu

antara 8-9%. Kandungan protein yang rendah menyebabkan kandungan gluten juga rendah

sehingga tepung ini tidak cocok untuk pembuatan mie dan roti. Namun, tepung jenis ini sangat

cocok untuk membuat segala jenis gorengan dan kue kering. Merk tepung terigu dengan jenis

low protein yang beredar dipasaran adalah Lencana Merah, Kunci Biru, dan Payung.

gambar 5. Terigu Protein Rendah : (a) Kunci biru dan (b) Lencana Merah

Selain tepung terigu protein tinggi sampai rendah, PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills juga

memproduksi tepung terigu yang dipasarkan ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Brunei

Darussalam, dan Jepang dengan merk dagang Yellow Triangle, Red Triangle, Pink Triangle,

Green Triangle, Orange Triangle, Brown Triangle, Blue Triangle, Double Arrows, Gold Key,

dan Golden Crest. PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills juga memproduksi tepung terigu khusus

yang hanya dibuat untuk perusahaan tertentu, seperti Bread Talk, dan J.Co.

Page 24: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

23

gambar 6. Tepung Terigu Ekspor

3.2.2. Tepung Premix Chesa

Tepung Premix Chesa merupakan tepung terigu hasil inovasi dari Bogasari yang berupa tepung

siap saji yang dapat langsung digunakan untuk membuat berbagai produk makanan, seperti soes,

pao, cookies, truffle, dan pancake. Selain Tepung Premix Chesa, Bogasari juga mengeluarkan

Chesa Cup dengan varian rasa cokelat, vanilla, dan pandan.

gambar 7. Tepung Premix Chesa

3.2.3. Pasta

Produk pasta dibuat dengan menggunakan bahan baku tepung semolina yang berupa butiran

dengan granulasi ± 300 mikron dari endosperm biji gandum durum dengan kandungan gluten

tinggi. Dua merk dagang pasta yang diproduksi dan dipasarkan oleh PT. ISM Tbk. Bogasari

Flour Mills adalah La Fonte dan Sedani. Bentuk pasta pada umumnya dibedakan menjadi dua,

yaitu long pasta dan short pasta. Long Pasta memiliki ciri-ciri panjang dan lurus, seperti

Fettuccine, Bucatini, Linguine, Vermicelli, dan Spaghetti. Sementara short pasta memiliki ciri-

Page 25: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

24

ciri berbentuk potongan-potongan dengan ukuran yang relatif sama, seperti Zitoni, Fusilli,

Conchiglie, dan Chifferi Rigate.

gambar 8. Berbagai Merk Pasta PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills

3.3. By Product

Bagian gandum yang tidak terekstraksi menjadi tepung akan diolah menjadi pakan ternak, yaitu

pellet dan diolah menjadi bahan lem dalam produksi kayu industri, yaitu industrial flour.

3.3.1. Bran

Bran merupakan by product hasil tailing bran finisher yang ukurannya lebih besar dari pollard.

Bran adalah bagian kulit gandum yang memiliki tekstur kasar serta kandungan serat, pati , dan

protein yang tinggi. Bran dipisahkan dari endosperm karena jika hancur, dapat membuat

kandungan abu dalam tepung tinggi. Bran digunakan sebagai pakan hewan ternak besar seperti

kuda, kerbau, dan lain-lain. Bran digunakan sebagai bahan ternak, dikemas dalam karung 25 kg

dengan merk dagang “Cap Kepala Kuda”.

Page 26: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

25

gambar 9.(a) Bran dan (b) Merk Kepala Kuda

3.3.2. Pollard

Pollard adalah bagian gandum yang terletak lebih dekat dengan endosperm sehingga mutu

proteinnya lebih baik jika dibandingkan dengan bran. Kadar seratnya tinggi dengan ukuran

granulasinya lebih kecil daripada bran. Produk ini diminati oleh pabrik Feed Meal dan peternak

sapi perah. Produk ini dikemas dengan karung berukuran 25 kg dengan merk dagang “Cap

Angsa”.

gambar 10. (a) Pollard dan (b) Merk Angsa

3.3.3. Pellet

Pellet merupakan produk yang terbuat dari campuran bran dan pollard yang kemudian dicetak

dengan bentuk silinder. Sama seperti by product lainnya, pellet digunakan untuk pakan ternak

Page 27: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

26

yang dipasarkan dengan sistem curah. Merk dagang dari pellet yang diproduksi PT. ISM Tbk.

Bogasari Flour Mills adalah Kepala Sapi.

gambar 11. (a) Pellet dan (b) Merk Kepala Sapi

3.3.4. Tepung Industri

Tepung industri merupakan tepung jenis khusus untuk keperluan industri yang berasal dari

bagian sisi luar endosperm biji gandum dan bagian dalam dari kulit gandum. Tepung jenis ini

digunakan sebagai bahan perekat pada industri kayu lapis (Bogasari, 2018). Tepung industri juga

dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan pakan ikan dan udang. Merk dagang dari

tepung industri yang diproduksi PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Mills adalah Anggrek dan Teratai.

gambar 12. Tepung Industri Merk Anggrek

Page 28: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

27

BAB IV

PROSES PRODUKSI

4.1. Penjelasan Singkat Proses Milling

Proses pengolahan dilakukan oleh departemen milling. Milling adalah proses penggilingan

gandum untuk mendapatkan tepung sesuai dengan quality guide. Prinsip utama dari proses

milling yaitu memisahkan endosperm dari by product serta mereduksi endosperm tersebut

menjadi tepung dengan ektraksi yang tinggi dan kandungan abu yang rendah.

Milling terdiri dari tiga proses utama yaitu breaking proses, purrification proses, dan reduction

proses. Departemen milling PT. ISM Tbk. Bogasari Flour Miils Jakarta terbagi atas 4 wilayah

yakni wilayah 1, wilayah 2, wilayah 3 dan wilayah 4. Wilayah 1 terdiri atas mill AB, mill C dan

MTC (Milling Training Center). Wilayah 2 terdiri dari Mill DE dan Mill KL, Wilayah 3 terdiri

dari Mill FG dan Mill HIJ, sedangkan wilayah 4 terdiri dari Mill MNO. Setiap mill memiliki

kapasitas yang berbeda beda.

4.1.1. Breaking Process

Breaking process bertujuan memecah gandum menjadi partkel yang lebih halus (tepung terigu).

Di Mill KL, proses tersebut dilakukan oleh roll mill B1/B2 dengan permukaan bergerigi (fluted

rolls) yang bergerak berlawanan. Dalam tahap pertama penggilingan gandum ini, mesin roll akan

memecah wheat grain (bran) yang masih mengandung endosperm dimana endosperm tersebut

akan tereduksi menjadi produk dengan ukuran yang berbeda-beda, yaitu semolina, middling dan

tepung. Semolina adalah partikel-partikel endosperm yang masih besar dan kasar, sedangkan

middling adalah partikel-partikel endosperm yang sudah agak halus. Selain itu, break process

juga merupakan proses yang sangat kritis karena pada break process yang akan menjaga

keseimbangan pembagian produk ke proses-proses lainnya sehingga perlu dilakukan release test.

Pada mill K dan mill L digunakan 5 tingkat breaking menggunakan Break Roller Mills B1, B2,

B3, B4, dan B5. Semakin banyak tingkat break yang dilakukan maka akan semakin baik

kualitas tepung yang dihasilkan. Proses pemecahan dilakukan dalam mesin penggiling dengan

jenis roll yang digunakan pada tahap ini adalah fluted roll.

Page 29: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

28

First break adalah proses pemecahan biji gandum. Pada tingkat ini sebenarnya sudah dihasilkan

tepung, namun masih belum diambil. Hasil dari first break digunakan untuk menentukan beban

pada proses second break. Penentuan beban ini dilakukan dengan release test, yaitu tes

menghitung perbandingan tepung lolos ayakan dan jumlah yang dihasilkan. Penentuan beban ini

perlu dilakukan karena berpengaruh terhadap kapasitas mesin second break, perbandingan hasil

release test yaitu 30 - 35 % pada proses first break ini. Apabila hasil release test kurang dari

30% maka gerigi roll terlalu berjauhan sehingga gandum tidak dapat terpecah maksimal, hal

tersebut akan mengakibatkan kerja pada mesin roll second break menjadi lebih berat. Second

break merupakan proses pemecahan bran yang mengandung banyak endosperm. Hasil release

test dari proses ini adalah banyaknya semolina dan middling yang dihasilkan.

Second break merupakan proses pemecahan bran. Proses ini meliputi B2 dan B2 plan shifter.

Release dari proses ini adalah banyaknya semolina, middling, dan tepung yang dihasilkan. Hasil

dari second break antara lain adalah tepung, B3C dan B3F, coarse semolina, fine semolina, dan

middling.

Third break merupakan proses pemecahan bran dengan kandungan endosperm yang sedikit

menggunakan B3 dan B3 planshifter. Hasil dari proses ini antara lain B4C dan B4F, tailing

product, middling, dan tepung. Banyaknya tailing product, middling dan tepung yang

dihasilkan leh proses third break. Fourth break merupakan proses pemecahan bran dengan

kandungan endosperm yang sedikit menggunakan B4 dan B4 planshifter. Hasil dari proses ini

antara lain B5C dan B5F, tailing product, middling, dan tepung. Banyaknya tailing product,

middling dan tepung yang dihasilkan oleh proses fourth break.

Fifth break merupakan proses pemecahan bran dengan kandungan endosperm yang sedikit

dan dkat dengan aleirone cell menggunakan B5 dan B5 planshifter. Hasil dari proses ini antara

lain coarse bran, fine bran, tailing product, middling, dan tepung. Banyaknya tailing product,

middling dan tepung yang dihasilkan oleh proses fifth break.

Selama breaking, gandum digerus oleh roll bergerigi untuk mengekstrak endosperm. Ekstraksi

ditentukan oleh pengaturan kecepatan putaran roll sehingga diperoleh ekstraksi endosperm

banyak tetapi bran yang terikut sedikit mungkin, karena bran memiliki kadar abu yang tinggi

Page 30: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

29

sehingga dapat mempengaruhi kadar abu tepung, dimana kadar abu tepung menggunakan kadar

abu yang rendah. Pada setiap proses breaking output dari mesin roll diangkut menuju sifter

dengan pneumatic system, dari sifter setiap output ayakannya kembali lagi ke roll.

gambar 13. roll break

Sifting merupakan proses pengayakan produk dari proses breaking sehingga terpisah antara

produk kasar dan halus. Tujuan dari proses pengayakan ini adalah memisahkan produk

berdasarkan ukuran. Produk yang telah diayak dan masih kasar akan dimasukkan kedalam roll

dan produk yang telah halus akan dibawa ke purifier untuk dilakukan pemurnian. Mesin yang

digunakan sebagai pengayak di PT.ISM Bogasari Flour Mills adalah Plansifter, Vibro finisher,

Rebolt Sifter.

Jenis pengayak yang digunakan setelah proses breaking adalah planshifter. Hasil dari proses

breaking akan keluar dari break roll diangkut menggunakan pneumatic conveying system lalu

menuju cyclone untuk dipisahkannya udara dengan produk. Debu dan tepung halus akan

dialirkan melalui air lock yang kemudian masuk ke Planshifter.

Plansifter merupakan mesin pada proses sifting yang dalam 1 unit terdiri dari 8 compartment.

Dalam satu compartment terdapat 23-27 lapis ayakan. Ayakan yang dipakai adalah bahan yang

terbuat dari nilon. Dalam satu lapis ayakan, terdapat lubang untuk bahan yang passthrough dan

tailing. Dalam proses pengayakan, material yang tidak lolos ayakan akan keluar dari plansifter

melalui bagian tepi dam masuk kedalam proses breaking. Sedangkan, material yang lolos

Page 31: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

30

ayakan akan terus turun melewati ayakan- ayakan selanjutnya dan masuk ke tahap pemurnian.

Vibro Finisher yang merupakan mesin pengayak sentrifugal yang terdiri dari beater dan

saringan. Mesin ini digunakan untuk memproses produk yang masih liat dan sulit diayak dalam

plansifter dan mengayak produk yang bersifat sticky dari Bran Finisher dan Filter. Proses

breaking menghasilkan break flour yang akan masuk kembali kedalam break roll. Pada proses

breaking diusahakan agar bran tidak hancur sehingga tidak menghasilkan bran powder yang

dapat mengotori tepung dan mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan.

gambar 14Gambar shifter dan skema shifter

gambar 15.Vibro finisher

Page 32: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

31

4.1.2. Purification Process

Purification proses adalah proses pemisahan bran yang terdapat pada semolina atau middling

yang keluar dari break shifter sehingga dihasilkan semolina dan middling yang bersih. Produk

yang masuk ke purifier akan melewati tiga susun ayakkan yang digetarkan oleh vibrator dengan

intensitas getaran tertentu yang menyebabkan produk mengalir. Selain digetarkan, pada purifier

digunakan sistem aspirasi sehingga produk akan membentuk lapisan yaitu produk yang berat

akan berada di lapisan bawah sedangkan produk yang ringan akan berada di lapisan atas. Purifier

akan mengeluarkan produk keluaran berupa semolina murni ukuran kecil maupun ukuran besar,

semolina campur ukuran besar maupun kecil, bran ringan dan bran berat.

Tujuan dari proses ini antara lain untuk mengelompokkan semolina dan middling ke dalam

berbagai variasi ukuran partikel yaitu coarse semolina, fine semolina, dan middling untuk proses

grinding yang lebih efisien. Kedua, untuk memisahkan partikel bran dan impurities yang

terdapat pada semolina atau middling. Ketiga, mempermudah proses selanjutnya, yaitu sistem

sizing dan sistem middling reduction.

gambar 16.purifier

4.1.3. Reduction Process

Reduction process adalah proses roll kembali produk yang masih belum memenuhi syarat

granulasi tepung (132 - 160µm). Target dari proses reduksi ini adalah untuk mereduksi semolina

dan middling menjadi tepung menggunakan smooth roll untuk kemudian menuju sifter.

Permukaan roll yang tidak bergerigi menyebabkan dominannya tekanan yang terjadi dalam

Page 33: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

32

proses ini, sehingga middling akan mengalami pengecilan ukuran menjadi tepung. Proses

reduksi terbagi menjadi 3 tahap, yaitu middling reduction system, reduction system dan tailing

system.

Selama proses sizing dilakukan penggilingan produk passthrough dari proses breaking. Produk

tersebut antara lain semolina dari purifier masuk ke roll R1g, R1m, R1f yang selanjtnya oleh

pneumatic system masuk ke sifter menghasilkan middling (pasthrough) dan tepung (tailing).

Bran dari purifier masuk ke roll R2,R3,R4 selanjutnya oleh pneumatic system masuk ke sifter

menghasilkan middling (passthrough) dan tepung (tailing). Tahap awal proses sizing

menghasilkan tepung berkualitas sedangkan pada tahap akhir dari proses sizing(R4)

menghasilkan produk industrial flour dan pollard(tailing).

Proses middling berrtujuan untuk mereduksi middling menjadi tepung. Selama proses ini

dilakukan pengecilan ukuran granulasi endosperm hasil proses pemecahan menjadi tepung.

Ekstraksi tepung diusahakan setinggi mungkin dengan tetap memperhatikan faktor ash content.

Proses reduksi terdiri dari roll C1-C8. Tepung paling banyak dilakukan reduksi dari bagian

utama reduksi middling dan pada bagian akhir reduksi maka ekstraksi tepung akang semakin

berkurang karena middling semakin halus dan sticky serta terdapat terbentuknya bran powder.

Proses reduksi semolina menjadi middling biasanya terdiri dari satu atau dua tingkat, sedangkan

perubahan middling menjadi tepung memerlukan tujuh hingga sembilan tingkat proses reduksi.

Tahapan proses reduksi terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain middling process yaitu

proses reduksi middling menjadi tepung dan tailing process yaitu mereduksi middling yang

tercampur bran menjadi tepung; memisahkan germ dengan menekan germ menjadi pipih.

Page 34: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

33

Tailing system merupakan proses yang bertujuan untuk mereduksi middling yang bercampur

bran menjadi tepung dan menekan germ menjadi pipih, sehingga mudah dipisahkan dalam

proses pengayakan di dalam sifter. Alat yang digunakan ada proses ini adalah Bran Finisher dan

Vibro Finisher. Bran finisher digunakan untuk mengambil sisa endosperm yang masih ada pada

lapisan permukaan bran sehinga kadar pati bran menurun dan diperoleh hasil ekstraksi yang

maksimum.

Pada Bran Finisher sisa endosperm yang terdapat pada lapisan dekat sel aleuron menjadi

produk tailing selanjutnya masuk ke Vibro Finisher dan produk passthrough berupa pollard.

Vibro Finisher berfungsi sebagai pengayak tepung yang sticky. Tepung sticky yang jika tetap

dilakukan pengayakan dengan shifter akan lengket maka pengayakan perlu dilakukan hempasan

angin sehingga harus menggunakan Vibro Finisher

gambar 17.Bran finisher

4.2. Pasca Milling Process

Tepung yang dihasilkan pada proses milling kemudian akan diangkut menggunakan screw

conveyor menuju rebolt sifter. Khusus tepung non spesial, pada saat tepung diangkut terdapat

penambahan zat aditif menggunakan blower. Penambahan zat aditif diatur menggunakan mesin

additive feeder. Selanjutnya tepung masuk ke dalam rebolt sifter dan akan diayak dengan ayakan

250 - 300µm untuk memisahkan tepung dari benda-benda asing.

Page 35: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

34

gambar 18. Rebolt sifter

Setelah melewati rebolt sifter, tepung akan menuju ke penimbangan untuk mengetahui jumlah

tepung yang diproduksi. Sebelum menuju timbangan, tepung akan melewati impact destroyer

yang berfungsi memecahkan telur kutu yang masih terdapat pada tepung sehingga akan

dihasilkan tepung bersih yang memenuhi quality guide dari PPIC. Tepung yang sudah melewati

semua proses kemudian akan diuji NIR di Lab Center yang meliputi pengujian kadar air, protein

dan kadar abu. Setiap petugas (operator) wajib membawa sampel mill masing-masing dengan

jadwal yang sudah ditentukan dari pihak laboratorium Quality Control (QC).

gambar 19. (a) Additive feeder (b) Impact Destroyer

Page 36: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

35

BAB V

QUALITY CONTROL TEPUNG TERIGU

5.1. Latar Belakang

Tepung terigu yang baik memiliki standard yang tinggi dalam pembuatannya, sehingga dalam

proses produksi tepung terigu diperlukan berbagai quality control agar tepung terigu memiliki

standard yang sesuai dengan SNI yang ada. Menurut SNI (2009), tepung terigu yang baik

memiliki standard sebagai berikut.

Jenis uji Satuan Persyaratan

Keadaan:

a. Bentuk

b. Bau

c. Warna

-

-

-

serbuk

normal (bebas dari bau asing)

putih, khas terigu

Benda asing - tidak ada

Serangga dalam semua

bentuk stadia dan

potonganpotongannya yang

tampak

- tidak ada

Kehalusan, lolos ayakan 212

µm (mesh No. 70) (b/b)

% min 95

Kadar Air (b/b) % maks. 14,5

Kadar Abu (b/b) % maks. 0,70

Kadar Protein (b/b) % min. 7,0

Keasaman mg KOH/ 100 g maks 50

Falling number (atas dasar

kadar air 14 %)

detik min. 300

Besi (Fe) mg/kg Min. 50

Seng (Zn) mg/kg Min. 30

Vitamin B1 (tiamin) mg/kg Min. 2.5

Page 37: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

36

Proses pengecekan quality control pada proses produksi sangat penting karena tepung terigu

termasuk bahan pangan yang sangat dibutuhkan di Indonesia dan penggunaanya dapat dipakai

disemua kalangan seperti penjual gorengan, penjual roti-rotian, serta kalangan ibu rumah tangga

membutuhkan tepung dalam pembuatan masakannya seperti ayam goreng tepung, tahu crispy

dan lain-lain.

Quality control pada tepung terigu mempunyai berbagai cara seperti, pengecekan kadar air

gandum setelah tempering bin dan roll B1. Tempering adalah proses perendaman gandum

didalam bin selama beberapa jam. Tujuan dari tempering adalah agar air dapat meresap ke

gandum sehingga kadar air gandum dapat dicapai dan tekstur gandum menjadi lebih lunak.

Proses quality kontrol selanjutnya adalah pengecekan release test yang bertujuan untuk

mengetahui optimalisasi dari mesin roll break, apakah mesin roll break menggiling gandum

sesuai standard ukuran yang ada atau tidak. Setelah itu, proses pengecekan penambahan zat

additive untuk mengetahui optimalisasi mesin penambah zat additive dan pekar test untuk

mengecek granulation pada tepung agar tetap sesuai dengan standard yang ada.

Vitamin B2 (riboflavin) mg/kg Min. 4

Asam folat mg/kg Min. 2

Cemaran logam:

a. Timbal (Pb)

b. Raksa (Hg)

c. Kadmium (Cd)

mg/kg

mg/kg

mg/kg

maks. 1,0

maks. 0,05

maks. 0,1

Cemaran Arsen mg/kg maks. 0,50

Cemaran mikroba:

a. Angka lempeng total

b. E. coli

c. Kapang

d. Bacillus cereus

koloni/g

APM/g

koloni/g

koloni/g

maks. 1 x 106

maks. 10

maks. 1 x 104

maks. 1 x 104

Page 38: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

37

5.2. Tujuan Tugas Khusus

Mengetahui optimalisasi dari mesin-mesin produksi yang ada dan melakukan kontrol produksi

dengan berbagai uji sehingga, tepung terigu yang dihasilkan dapat sesuai dengan standard

pangan yang ada dan berkualitas tinggi.

5.3. Metode

Pengecekan kadar air gandum dilakukan setiap 4 jam sekali dalam 1 hari. Caranya dengan

mengambil gandum setelah tempering bin dan roll break yang pertama dan gandum tersebut

dicek kadar airnya dengan Mettler Tolede. Release test dilakukan 6 jam sekali setiap harinya

dengan cara mengambil gandum yang sudah digiling melalui mesin break B1 dan B2 sebanyak

300 gram dan gandum giling diayak menggunakan mesin ayakan kecil selama 3 menit.

Penambahan zat additive dilakukan setiap 2 jam sekali dan pekar test dilakukan setiap 1 jam

sekali.

Page 39: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

38

5.4. Pembahasan

Proses Monitoring dan Quality Control Tepung Terigu di Mill KL

Untuk mempertahankan kualitas tepung terigu yang dihasilkan, maka pihak Bogasari pun

melakukan kontrol proses produksi sebagai langkah pengawasan mutu pada proses milling.

A. Pengecekan kadar air gandum setelah tempering bin dan roll B1

Uji ini dilakukan pada proses cleaning yang bertujuan untuk mengetahui kadar air pada gandum

dan membandingkan kadar air dengan quality guide setelah proses dampening dan conditioning.

Pengendalian mutu gandum dilakukan dengan cara pengambilan sampel gandum sebelum dan

setelah conditioning. Sampel gandum setelah conditioning diambil di screw conveyor setelah

tempering bin dan pada roll B1. Langkah pengambilan sampel nya yaitu menyiapkan toples

untuk mengambil sampel, setelah itu sampel diambil sekitar satu kepal tangan, kemudian sampel

digiling menggunakan mesin grinding manual untuk pengujian. Untuk pengujian kadar air,

sampel diambil 10 - 14 gram dan dilakukan pengujian pada alat penguji yaitu Mettler Toledo.

Hasil dari kadar air setelah tempering dan conditioning yang baik berkisar 15,3-16,3. Alat

Mettler Toledo mempunyai prinsip seperti thermogravimetri yaitu menguapkan air pada bahan

sehingga didapat kadar air pada bahan.

B. Release Test

Uji Release test digunakan untuk mengetahui optimalisasi dari roll pada breaking proses, karena

pada proses milling, roll break ini merupakan mesin pertama yang berfungsi memecah gandum

menjadi bagian bagiannya, ketika roll break tidak memecah gandum secara sempurna maka akan

membuat mesin selanjutnya, yaitu sifter tidak bisa mengayak dan membuat ayakan terhambat,

sehingga hasil rendemen( hasil gandum B1 dan B2) yang didapat tidak sesuai dengan yang

disarankan yaitu 74 - 76%. Roll break dapat memecah gandum dengan kurang maksimal

dikarenakan adanya pemakaian mesin selama 24 jam setiap harinya sehingga roll pada mesin

penggiling lama-kelamaan berjauhan sehingga roll memecah gandum dengan tidak sempurna.

Selain itu, release test juga digunakan untuk pengaturan roll B1 dan B2 yang fungsinya yaitu

memperbaiki kelancaran produksi, pencapaian rendemen (hasil gilingan B1 dan B2) dan kualitas

tepung yang sesuai dengan yang diharapkan. Apabila persentase dibawah 74% perlu dilakukan

pemutaran pada adjusment, yaitu pengaturan putaran roda gerigi pada mesin roll break, agar

Page 40: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

39

didapatkan gilingan gandum yang sesuai. Uji ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada

mesin roll B1 dan B2 sebanyak 4 bagian, yaitu bagian atas kanan kiri dan bawah kanan kiri, lalu

ditimbang sebanyak 250 - 300 gram. Hal ini dikarenakan bagian kiri dan kanan pada mesin roll

break dilewati dengan gandum yang berbeda jenis sehingga perlu di cek kedua gandum tersebut.

Pada mesin roll break juga ada pencampuran gristing gandum sehingga bagian kanan dan kiri

pada roll break dilewati gandum yang berbeda. Kemudian diayak selama 3 menit dengan mesin

ayakan ukuran 1120µm, setelah itu gandum yang lolos ayakan ditimbang dan dibandingkan

dengan berat awal untuk mengetahui hasil release test.

Release test = berat lolos ayakan

x 100%

berat awal

Bagian atas kanan dan kiri

gandum yang diambil

sebelum digiling

Bagian bawah kanan dan kiri

yang diambil hasil gilingan

gandum

Gambar 20. roll break

C. Penambahan additive

Penambahan additive ini dilakukan untuk mengetahui homogenitas dan laju zat additive yang

ditambahkan pada tepung apakah supaya sesuai dengan Quality Guide.

A = B x C x D

60

Page 41: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

40

A = laju aliran zat additive yang ditambahkan (gram/menit)

B = kapasitas B1 rata rata per jam (ton/jam)

C = Ekstraksi tepung (%)

D = ppm standar (ppm)

Untuk tata cara pengujiannya dihitung standar penambahan additive terlebih dahulu

menggunakan data dari PPIC/QC. Setelah itu, dilakukan pengambilan zat additive pada lubang

keluarnya menggunakan sendok besar, dihitung selama 1 menit menggunakan stopwatch. Setelah

itu hasilnya ditimbang dan dibandingkan apakah sudah sesuai dengan standar, dengan nilai

toleransi yaitu 10 keatas dan kebawah. Apabila nilai yang didapat belum sesuai maka laju mesin

diatur secara manual sampai lajunya sesuai dengan standar. Uji ini dilakukan setiap 2 jam sekali

untuk mengendalikan mutu additive feeder supaya tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada

tepung.

D. Pekar dan granulation test

Pekar dan granulation test adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya bran atau

pollard yang mencemari produk, karena ketika produk tercemar itu menandakan kualitas tepung

turun atau ada mesin sifter/pengayak yang bocor. Pengambilan sampel ini pada mesin rebolt

sifter, karena pada mesin inilah produk di cek terakhir sebelum dikirim kepengemasan, apabila

ada sampel yang tercampur bran atau pollard maka produk akan di turunkan kualitasnya menjadi

produk dengan kadar protein rendah misal Payung atau Lencana Merah. Prosedur uji ini yaitu

diambil satu toples sampel pada mesin rebolt sifter lalu ditaruh pada ujung alas sampel berbentuk

persegi panjang kira kira 10 x 10 cm, diratakan dengan spatula dengan cara di tekan dan rapikan

pinggirnya. Setelah itu alas dicelupkan beserta tepung dalam air secara perlahan sampai

terendam kira kira 15 detik, alas diangkat lalu ditiriskan dan diletakkan pada tempat

penyimpanan. Sisa tepung sebanyak 200 gram diambil dan diayak pada ayakan meja dengan

ukuran ayakan 180µm. Sampel didiamkan selama 1 jam dan akan terlihat tepung yang tercemar

bran/pollard, yaitu nampak bintil merah kecil. Apabila ditemukan bran/pollard maka

menandakan adanya sifter yang bocor dan harus dibongkar untuk dibersihkan. Uji ini dilakukan

setiap 1 jam sekali dengan tujuan menjaga kualitas tepung supaya tetap stabil tanpa ada cemaran

bran/pollard.

Page 42: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kerja praktek mahasiswa di PT Indofood Sukses

Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division Jakarta adalah:

1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division Jakarta merupakan

pabrik pengolahan gandum menjadi tepung terigu dan berbagai olahan lain yang

beralamat di Jl. Raya Cilincing No. 1, Tanjung Priuk, Jakarta Utara dengan fasilitas

produksi berupa 2 dermaga, 2 silo, 15 mill, pengolahan pasta, pelletizing, dan packing

dengan produk yang dihasilkan yaitu pada mill KL adalah Kunci biru, Segitiga Biru,

Cakra Kembar dan beberapa produk lain.

2. Proses produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division

Jakarta meliputi cleaning dan milling, dimana pada proses cleaning yaitu proses

pembersihan gandum dari pengotor, sedangkan pada proses milling yaitu memisahkan

endosperm biji gandum dari bran dan germ dimana endosperm direduksi hinggga

menjadi tepung terigu dengan tingkat ekstraksi yang tinggi.

3. Proses monitoring berupa pengendalian mutu di milling dan quality control agar sesuai

dengan standart analisis lab. Pada proses monitoring berupa moisture test, release test,

penambahan additive, pekar & granulation test.

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT Indofood Sukses

Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division, Tanjung Priok, Jakarta yaitu alangkah lebih

baiknya apabila pada pelaksaan proses kerja praktek, anak kerja praktek diberikan jadwal tugas

per harinya dengan jelas jadi setiap harinya anak kerja praktek dapat mendapat porsi tugas yang

sesuai. Karna terkadang kami sebagai anak kerja praktek tidak mendapat tugas apapapun. Tetapi

diminggu- minggu terakhir tugas yang kami dapat sudah lebih jelas karna bantuan bimbingan

deputi.

Page 43: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

42

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Dokumen Foreman Refresfment Program. Arsip PT. Indofood Sukses Makmur

Tbk. Bogasari Flour Mills.

Diakses dari dokumen resmi pelatihan pegawai di bogasari.

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Tepung Terigu sebagai Bahan Pangan. SNI 01-3751-2009.

Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Utara.

Sudah disertakan dalam pengiriman ebooknya.

Bogasari. 2019. Susunan Biji Gandum. Arsip PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour

Mills.

Diakses dari dokumen resmi perpustakaan bogasari. Hanya foto yang saya ambil dari

dokumennya.

Faridi, Hamed dan John M. Faubion, “Wheat End Uses Arround the World”, American

Association of Cereal Chemists, Minnesota, 1995.

Diakses dari

https://www.researchgate.net/publication/257346301_Wheat_End_Uses_Around_the_World_Ha

med_Faridi_Jon_M_Faubion_Eds_American_Association_of_Cereal_Chemists_1995_xv

_292_ISBN_0_913250_87_2/amp

Gaman 1994 dalam Ikhsanudin, Anwar. 2010. “Laporan Magang Di PT. Indofood Sukses

Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills Divisi Tanjung Priok, Jakarta Utara”. Program

Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Diakses dari https://id.123dok.com/document/1y9pjxlq-di-pt-indofood-sukses-

makmur-tbk-bogasari-flour-mills-divisi-tanjung-priok-jakarta-utara-

proses-produksi-tepung-terigu.html

Suliantri dan Winiantri 1990 dalam Ikhsanudin, Anwar. 2010. “Laporan Magang Di PT.

Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills Divisi Tanjung Priok, Jakarta

Page 44: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

43

Utara”. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Diambil dari https://id.123dok.com/document/1y9pjxlq-di-pt-indofood-sukses-

makmur-tbk-bogasari-flour-mills-divisi-tanjung-priok-jakarta-utara-

proses-produksi-tepung-terigu.html

LAMPIRAN

Page 45: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

44

Lampiran Presensi Kerja Praktek, Kartu Bimbingan dan Plagscan

Page 46: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

45

Page 47: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

90.27% Originality 9.73% Similarity 113 Sources

Doc vs Internet + Library

Web sources: 70 sources found

1. https://www.slideshare.net/putridinda1/laporan-pl-putri-fixed-by-bogasari 6.38%2. https://adoc.tips/laporan-magang-di-pt-indofood-sukses-makmur-tbk-bogasari-flo.html 1.74%3. http://repository.unika.ac.id/17504/1/15.I1.0099%20-%20Jovan%20Wijaya.pdf 1.64%4. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/15110/MzAwMDk=/Laporan-magang-di-PT-Indofood-Su… 1.55%5. https://adoc.tips/skripsi-analisis-pengendalian-mutu-proses-pembuatan-tepung-t.html 1.38%6. http://repository.unika.ac.id/view/year/2014.type.html 1.38%7. http://repository.unika.ac.id/view/year/2014.html 1.38%8. http://repository.unika.ac.id/view/subjects/G63.html 1.38%9. http://repository.unika.ac.id/view/year/2013.default.html 1.26%10. https://www.slideshare.net/EllyWidyasNingsih/internship-report-55388268 1.16%11. https://pt.slideshare.net/EllyWidyasNingsih/internship-report-55388268 1.16%12. https://eprints.uns.ac.id/284/1/160102508201003401.pdf 1.1%13. http://repository.wima.ac.id/view/year/2017.html 0.84%14. http://repository.wima.ac.id/14361/5/BAB%20IV.pdf 0.81%15. http://repository.unika.ac.id/view/year/2012.html 0.77%16. http://repository.unika.ac.id/view/year/2012.type.html 0.77%17. https://eprints.uns.ac.id/view/subjects/HB.html 0.77%18. http://prc.ub.ac.id/files/journal%20rizka%20aulia%20THP.pdf 0.77%19. https://eprints.uns.ac.id/view/subjects/S1.html 0.77%20. https://vdokumen.com/laporan-magang-di-pt-indofood-sukses-lokasi-praktek-magang-di-pt-indofoo… 0.77%21. https://neniipiietoom.wordpress.com/laporan-pkl-pt-ism-tbk-bogasari 0.77%22. https://adoc.tips/laporan-magang-di-pt-indofood-sukses-makmur-tbk-semarang-jaw.html 0.77%23. https://adoc.tips/magang-tentang-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-pt-indofoo381d131fab1432… 0.77%24. https://docplayer.info/31952879-Laporan-magang-mempelajari-pengendalian-mutu-quality-control-p… 0.77%25. https://ahmadmuhsinupn.blogspot.com/2016/01/materi-3-pengantar-logika-pemrograman.html 0.77%26. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53600/H11sas.pdf?sequence=9&isAllowe… 0.35%27. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/60534/BAB%20V%20Gambaran%20Umu… 0.32%28. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49775/Chapter%20II.pdf;sequence=3 0.32%29. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/22661/2009tha1.pdf;sequence=2 0.32%30. https://text-id.123dok.com/document/9ynkm1yv-analisis-deret-waktu-tingkat-kecelakaan-lalu-linta… 0.32%31. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45368/Chapter%20III-VI.pdf;sequence=2 0.32%32. https://adoc.tips/sistem-klasifikasi-surat-masuk-menggunakan-multinomial-naive.html 0.32%33. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17798/H08akp.pdf?sequence=3&isAllowe… 0.32%34. http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0608150_chapter3.pdf 0.29%

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 48: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

35. https://adoc.tips/pengaruh-kurs-nilai-tukar-suku-bunga-deposito-dan-indeks-nik.html 0.29%36. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13715/H09mff.pdf?sequence=2 0.29%37. https://contohaku1.blogspot.com/2014/03/skripsi-manajemen-pengaruh-ekuitas_26.html 0.26%38. http://www.ee.iitm.ac.in/~nagendra/presentations/20080104vlsiconf/20080104vlsiconf.pdf 0.26%39. https://docplayer.info/54529027-Bab-iv-hasil-dan-pembahasan-1-pt-akasha-wira-international-tbk-a… 0.26%40. https://text-id.123dok.com/document/oz1e9273y-pengendalian-mutu-hasil-dan-pembahasan.html 0.26%41. http://www.ece.ubc.ca/~carolj/courses/EECE%20263%20Lab%204%202012.pdf 0.26%42. https://www.ixl.com/community/IXL-Progress-Chart-Social-Studies-8th.pdf 0.26%43. https://www.ixl.com/community/IXL-Progress-Chart-Language-Arts-10th.pdf 0.26%44. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1085603.pdf 0.26%45. http://biochemcore.ucsd.edu/class-of-2017 0.26%46. http://ufdc.ufl.edu/UF00028416/00045 0.26%47. http://ufdc.ufl.edu/UF00028416/00024 0.26%48. https://gmatclub.com/forum/a-row-of-seats-in-a-movie-hall-contains-10-seats-3-girls-99268.html 0.26%49. http://ufdc.ufl.edu/UF00028310/00122 0.26%50. https://id.123dok.com/document/4yrokoyo-analisis-pengaruh-cash-ratio-return-on-assets-growth-fi… 0.26%51. http://ufdc.ufl.edu/UF00028292/00292 0.26%52. http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-teknologi/article/download/339/230 0.26%53. https://adoc.tips/perbaikan-tata-letak-gudang-pada-pr-sukun-sigaret-menggunaka.html 0.26%54. https://www.mdx.ac.uk/__data/assets/pdf_file/0015/221451/FINAL-1.-30Mar2016-PGCert-LM-Mits… 0.26%55. https://www.jmu.edu/coe/esc/_files/Observation%20of%20Student%20Teaching%20-%20Fillable… 0.26%56. https://www.naturopatamasdeu.com/nutrientes-para-una-buena-salud 0.26%57. http://ufdc.ufl.edu/UF00028408/00271 0.26%58. http://freyscientific.com/FREY/media/downloads/cpo/science-link/link_overview_electric_motor.pdf 0.26%59. https://math.berkeley.edu/~peyam/Math54Sp15/Homeworks/Homework%203%20-%20Solutions.… 0.26%60. https://adik-trikustanto.blogspot.com/2011/05/pengaruh-atribut-produk-terhadap-sikap.html 0.26%61. https://tausiyer.blogspot.com/2009/10 0.26%62. http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/download/2776/2322 0.26%63. https://text-id.123dok.com/document/7qvv9v2gq-jenis-penelitian-populasi-jenis-dan-sumber-data-p… 0.26%64. https://profs.basu.ac.ir/abbasi/upload_file/932.2372.file_ref.2530.2947.pdf 0.26%65. https://yogaprianugraha.blogspot.com/2016/07 0.26%66. http://www2.ulpgc.es/aplicaciones/proyectosdocentes/pdf.php?id_proyecto=36646&NUEVA=1 0.26%67. http://rua.ua.es/dspace/bitstream/10045/58008/1/2016_X-Congreso-AEC-Alicante_39.pdf 0.26%68. https://docs.microsoft.com/es-es/windows/uwp/design/input/focus-navigation 0.26%69. http://www.traditionalmusic.co.uk/folk-song-lyrics/Waste_Not_Want_Not.htm 0.26%70. http://ufdc.ufl.edu/UF00028310/00136 0.26%

Library sources: 43 sources found

16.I1.0156_YESIKA ARUM SARI.docx.docx 0.97%STEFANI JESSICA-KP-17 MEI.docx 0.87%Katherine Kristalia-KP-15 MEI.docx 0.84%STEFANI JESSICA-KP-16 MEI.docx 0.84%16I10045_Maria Devina Ratna S.doc.doc 0.77%15.I1.0101-PeterYuliantoPM-26 MEI.docx 0.77%15.I1.0101-PeterYuliantoPM-22 JUNI.docx 0.77%

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 49: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

Betakaroten B5.docx 0.35%B3 (3).docx 0.32%B6 (3).docx 0.32%B4.docx.docx 0.29%Dinar 14.A1.0135(revisi).docx 0.29%Pembahasan_17.I1.0058-Djie, Marselina MR.docx 0.29%Rika Septilya13.30.0177 rev1.docx 0.26%Sie Alfin N - 13.60.0004 Rev4.docx 0.26%Alfin N - 13.60.0004 REV5.docx 0.26%Ayuningtya 13.30.0169 REV1.docx 0.26%Rika Septilya 13.30.0177.docx 0.26%2nd ICSAF 2016 (Hal 201).pdf 0.26%Agnes Sanjaya.docx 0.26%Irmadella (18.I1.0034)_plagscan protein.docx 0.26%14.D1.0046 - LIEM INGE HARTONO.docx 0.26%14.D1.0046- Liem Inge Hartono REV1.docx 0.26%ayuningtya saraswati13.30.0169.docx 0.26%12.40.0219-MERY AMELIA PUTRI.docx 0.26%SKRIPSI CHA 5 jul.docx 0.26%Sie Alfien Natanael 13.60.0004.docx 0.26%14.D2.0008-Ian Satrio Ecky Gusti-9 MEI.doc 0.26%ALDO REVISI-5 JULI.doc 0.26%RAYNALDO-KP-30 JUNI.doc 0.26%YEFTA-6 JUNI.docx 0.26%Ayuningtya-4 JUNI.docx 0.26%B5.docx 0.26%Bab Telur_B1.doc 0.26%15.I1.0035-OLIVIA-TUGAS-3 APRIL.docx 0.26%MARGARETHA-10 MARET.doc 0.26%ECKY-6 MARET.docx 0.26%LAKSITA-3 MARET.docx 0.26%G6_Bab Daging_2019.docx.docx 0.26%Plagscan O2.docx.docx 0.26%hasil buat plagscan.docx.docx 0.26%SoftFile Serealia B6.docx.docx 0.26%16.H1.0023 Ika Ariani W.docx.docx 0.26%

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 50: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

BAB IV

PROSES PRODUKSI

4.1. Penjelasan Singkat Proses Milling

Proses pengolahan dilakukan oleh departemen milling. Milling adalah proses penggilingan gandum untuk mendapatkan tepung sesuai dengan

quality guide. Prinsip utama dari proses yaitu memisahkan dari milling endosperm by product serta mereduksi tersebut menjadiendosperm tepung dengan ektraksi yang tinggi dan kandungan abu yang rendah.

Milling terdiri dari tiga proses utama yaitu breaking purrification reduction milling proses, proses, dan proses. Departemen PT. ISM Tbk.Bogasari Jakarta terbagi atas 4 wilayah yakni wilayah 1, wilayah 2, wilayah 3 dan wilayah 4. Wilayah 1 terdiri atas mill AB, mill CFlour Miils dan MTC (Milling Training Center). Wilayah 2 terdiri dari Mill DE dan Mill KL, Wilayah 3 terdiri dari Mill FG dan Mill HIJ, sedangkan wilayah4 terdiri dari Mill MNO. Setiap mill memiliki kapasitas yang berbeda beda.

4.1.1. Breaking Process

Breaking process bertujuan memecah gandum menjadi partkel yang lebih halus (tepung terigu). Di Mill KL, proses tersebut dilakukan oleh rollmill B1/B2 dengan permukaan bergerigi (fluted rolls) yang bergerak berlawanan. Dalam tahap pertama penggilingan gandum ini, mesin roll akanmemecah ) yang masih mengandung endosperm dimana endosperm tersebut akan tereduksi menjadi produk dengan ukuranwheat grain (branyang berbeda-beda, yaitu semolina, dan tepung. Semolina adalah partikel-partikel endosperm yang masih besar dan kasar, sedangkanmiddling middling adalah partikel-partikel endosperm yang sudah agak halus. Selain itu, break process juga merupakan proses yang sangat kritis karena

pada break process release test. yang akan menjaga keseimbangan pembagian produk ke proses-proses lainnya sehingga perlu dilakukan

Pada K dan L digunakan 5 tingkat mill mill breaking Break Roller Mills menggunakan B1, B2, B3, B4, dan B5. Semakin banyak tingkat break

yang dilakukan maka akan semakin baik kualitas tepung yang dihasilkan. Proses pemecahan dilakukan dalam mesin penggiling dengan jenis rollyang digunakan pada tahap ini adalah .fluted rollFirst break adalah proses pemecahan biji gandum. Pada tingkat ini sebenarnya sudah dihasilkan tepung, namun masih belum diambil. Hasil dari

first break digunakan untuk menentukan beban pada proses second break. Penentuan beban ini dilakukan dengan release test, yaitu tesmenghitung perbandingan tepung lolos ayakan dan jumlah yang dihasilkan. Penentuan beban ini perlu dilakukan karena berpengaruh terhadap

kapasitas mesin , perbandingan hasil second break release test yaitu 30 - 35 % pada proses first break ini. Apabila hasil release test kurang dari30% maka gerigi terlalu berjauhan sehingga gandum tidak dapat terpecah maksimal, hal tersebut akan mengakibatkan kerja pada mesin roll rollsecond break menjadi lebih berat. Second break merupakan proses pemecahan yang mengandung banyak . Hasil bran endosperm release test dariproses ini adalah banyaknya dan yang dihasilkan.semolina middling

Second break merupakan proses pemecahan bran. Proses ini meliputi B2 dan B2 . dari proses ini adalah banyaknya ,plan shifter Release semolinamiddling, second break dan tepung yang dihasilkan. Hasil dari antara lain adalah tepung, B3C dan B3F, coarse semolina, fine semolina, danmiddling.

Third break bran endosperm merupakan proses pemecahan dengan kandungan yang sedikit menggunakan B3 dan B3 . Hasil dariplanshifterproses ini antara lain B4C dan B4F, tailing product, middling, dan tepung. Banyaknya dan tepung yang dihasilkan lehtailing product, middling

proses third break Fourth break bran endosperm . merupakan proses pemecahan dengan kandungan yang sedikit menggunakan B4 dan B4

planshifter. Hasil dari proses ini antara lain B5C dan B5F, , dan tepung. Banyaknya tailing product, middling tailing product, middling dan tepungyang dihasilkan oleh proses fourth break.

Fifth break merupakan proses pemecahan dengan kandungan yang sedikit dan dkat dengan bran endosperm aleirone cell menggunakan B5 dan B5 . Hasil dari proses ini antara lain , planshifter coarse bran fine bran, tailing product, middling tailing product,, dan tepung. Banyaknya

middling fifth break.dan tepung yang dihasilkan oleh proses

Selama gandum digerus oleh breaking, roll bergerigi untuk mengekstrak . Ekstraksi ditentukan oleh pengaturan kecepatan putaran endosperm rollsehingga diperoleh ekstraksi banyak tetapi yang terikut sedikit mungkin, karena memiliki kadar abu yang tinggi sehinggaendosperm bran bran

dapat mempengaruhi kadar abu tepung, dimana kadar abu tepung menggunakan kadar abu yang rendah. Pada setiap proses breaking output darimesin roll sifter output diangkut menuju dengan , dari sifter pneumatic system setiap ayakannya kembali lagi ke . roll

Sifting merupakan proses pengayakan produk dari proses breaking sehingga terpisah antara produk kasar dan halus. Tujuan dari prosespengayakan ini adalah memisahkan produk berdasarkan ukuran. Produk yang telah diayak dan masih kasar akan dimasukkan kedalam roll danproduk yang telah halus akan dibawa ke untuk dilakukan pemurnian. Mesin yang digunakan sebagai pengayak di PT.ISM Bogasari purifier Flour

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 51: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

Mills Plansifter, Vibro finisher, Rebolt Sifteradalah .

Jenis pengayak yang digunakan setelah proses breaking adalah planshifter. Hasil dari proses breaking break roll akan keluar dari diangkutmenggunakan lalu menuju untuk dipisahkannya udara dengan produk. Debu dan tepung halus akan dialirkanpneumatic conveying system cyclone melalui yang kemudian masuk ke air lock Planshifter.

Plansifter sifting compartment merupakan mesin pada proses yang dalam 1 unit terdiri dari 8 compartment. Dalam satu terdapat 23-27 lapis ayakan. Ayakan yang dipakai adalah bahan yang terbuat dari nilon. Dalam satu lapis ayakan, terdapat lubang untuk bahan yang passthrough dan

tailing. Dalam proses pengayakan, material yang tidak lolos ayakan akan keluar dari melalui bagian tepi dam masuk kedalam prosesplansifter breaking. Sedangkan, material yang lolos ayakan akan terus turun melewati ayakan- ayakan selanjutnya dan masuk ke tahap pemurnian. VibroFinisher yang merupakan mesin pengayak sentrifugal yang terdiri dari beater dan saringan. Mesin ini digunakan untuk memproses produk yang

masih liat dan sulit diayak dalam dan mengayak produk yang bersifat dari dan . Proses plansifter sticky Bran Finisher Filter breakingmenghasilkan break flour yang akan masuk kembali kedalam break roll. Pada proses breaking diusahakan agar bran tidak hancur sehingga tidak

menghasilkan bran yang dapat mengotori tepung dan mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan.powder

4.1.2. Purification Process

Purification semolina middling proses adalah proses pemisahan bran yang terdapat pada atau yang keluar dari break shifter sehingga dihasilkansemolina dan middling yang bersih. Produk yang masuk ke purifier akan melewati tiga susun ayakkan yang digetarkan oleh vibrator denganintensitas getaran tertentu yang menyebabkan produk mengalir. Selain digetarkan, pada digunakan sistem aspirasi sehingga produk akanpurifier

membentuk lapisan yaitu produk yang berat akan berada di lapisan bawah sedangkan produk yang ringan akan berada di lapisan atas. Purifierakan mengeluarkan produk keluaran berupa murni ukuran kecil maupun ukuran besar, campur ukuran besar maupun kecil,semolina semolina

bran ringan dan bran berat.

Tujuan dari proses ini antara lain untuk mengelompokkan semolina dan ke dalam berbagai variasi ukuran partikel yaitu middling coarsesemolina, fine semolina, middling grinding bran impurities dan untuk proses yang lebih efisien. Kedua, untuk memisahkan partikel dan yangterdapat pada atau . Ketiga, mempermudah proses selanjutnya, yaitu sistem dan sistem semolina middling sizing middling reduction.

4.1.3. Reduction Process

Reduction process roll adalah proses kembali produk yang masih belum memenuhi syarat granulasi tepung (132 - 160µm). Target dari prosesreduksi ini adalah untuk mereduksi semolina middling dan menjadi tepung menggunakan untuk kemudian menuju . Permukaansmooth roll sifterroll yang tidak bergerigi menyebabkan dominannya tekanan yang terjadi dalam proses ini, sehingga middling akan mengalami pengecilan ukuran

menjadi tepung. Proses reduksi terbagi menjadi 3 tahap, yaitu middling reduction system, reduction system dan tailing system.

Selama proses sizing dilakukan penggilingan produk passthrough dari proses breaking. Produk tersebut antara lain dari semolina purifier masukke R1g, R1m, R1f yang selanjtnya oleh roll pneumatic system sifter masuk ke menghasilkan middling (pasthrough) dan tepung (tailing). Bran

dari masuk ke R2,R3,R4 selanjutnya oleh masuk ke purifier roll pneumatic system sifter menghasilkan middling (passthrough) dan tepung(tailing). Tahap awal proses sizing menghasilkan tepung berkualitas sedangkan pada tahap akhir dari proses (R4) menghasilkan produksizing

industrial flour dan pollard tailing( ).

Proses berrtujuan untuk mereduksi middling middling menjadi tepung. Selama proses ini dilakukan pengecilan ukuran granulasi endosperm hasilproses pemecahan menjadi tepung. Ekstraksi tepung diusahakan setinggi mungkin dengan tetap memperhatikan faktor . Proses reduksiash contentterdiri dari roll C1-C8. Tepung paling banyak dilakukan reduksi dari bagian utama reduksi dan pada bagian akhir reduksi maka ekstraksimiddling tepung akang semakin berkurang karena semakin halus dan serta terdapat terbentuknya .middling sticky bran powder

Proses reduksi menjadi biasanya terdiri dari satu atau dua tingkat, sedangkan perubahan menjadi tepung memerlukansemolina middling middling tujuh hingga sembilan tingkat proses reduksi. Tahapan proses reduksi terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain middling process yaitu proses

reduksi menjadi tepung dan middling tailing process middling bran yaitu mereduksi yang tercampur menjadi tepung; memisahkan germ denganmenekan menjadi pipih.germ

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 52: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 53: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

Tailing system merupakan proses yang bertujuan untuk mereduksi yang bercampur menjadi tepung dan menekan middling bran germ menjadipipih, sehingga mudah dipisahkan dalam proses pengayakan di dalam . Alat yang digunakan ada proses ini adalah dan sifter Bran Finisher Vibro

Finisher. digunakan untuk mengambil sisa Bran finisher endosperm bran yang masih ada pada lapisan permukaan sehinga kadar pati bran

menurun dan diperoleh hasil ekstraksi yang maksimum.

Pada Bran Finisher endosperm sisa yang terdapat pada lapisan dekat sel aleuron tailing menjadi produk selanjutnya masuk ke Vibro Finisher dan produk passthrough Vibro Finisher berupa pollard. berfungsi sebagai pengayak tepung yang sticky. Tepung yang jika tetap dilakukansticky

pengayakan dengan akan lengket maka pengayakan perlu dilakukan hempasan angin sehingga harus menggunakan shifter Vibro Finisher

4.2. Pasca Milling Process

Tepung yang dihasilkan pada proses kemudian akan diangkut menggunakan milling screw conveyor menuju rebolt sifter. Khusus tepung non spesial, pada saat tepung diangkut terdapat penambahan zat aditif menggunakan blower. Penambahan zat aditif diatur menggunakan mesin

additive feeder rebolt sifter . Selanjutnya tepung masuk ke dalam dan akan diayak dengan ayakan 250 - 300µm untuk memisahkan tepung dari

benda-benda asing.

Setelah melewati rebolt sifter , tepung akan menuju ke penimbangan untuk mengetahui jumlah tepung yang diproduksi. Sebelum menuju timbangan, tepung akan melewati impact destroyer yang berfungsi memecahkan telur kutu yang masih terdapat pada tepung sehingga akan

dihasilkan tepung bersih yang memenuhi dari PPIC. Tepung yang sudah melewati semua proses kemudian akan diuji NIR di Labquality guideCenter yang meliputi pengujian kadar air, protein dan kadar abu. Setiap petugas (operator) wajib membawa sampel masing-masing denganmill

jadwal yang sudah ditentukan dari pihak laboratorium (QC).Quality Control

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 54: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

BAB V

QUALITY CONTROL TEPUNG TERIGU

5.1. Latar Belakang

Tepung terigu yang baik memiliki standard yang tinggi dalam pembuatannya, sehingga dalam proses produksi tepung terigu diperlukan berbagaiquality control agar tepung terigu memiliki standard yang sesuai dengan SNI yang ada. Menurut SNI (2009), tepung terigu yang baik memilikistandard sebagai berikut.

Proses pengecekan quality control pada proses produksi sangat penting karena tepung terigu termasuk bahan pangan yang sangat dibutuhkan diIndonesia dan penggunaanya dapat dipakai disemua kalangan seperti penjual gorengan, penjual roti-rotian, serta kalangan ibu rumah tanggamembutuhkan tepung dalam pembuatan masakannya seperti ayam goreng tepung, tahu crispy dan lain-lain.

Quality control pada tepung terigu mempunyai berbagai cara seperti, pengecekan kadar air gandum setelah dan roll B1. tempering bin Temperingadalah proses perendaman gandum didalam bin selama beberapa jam. Tujuan dari adalah agar air dapat meresap ke gandum sehinggatemperingkadar air gandum dapat dicapai dan tekstur gandum menjadi lebih lunak. Proses quality kontrol selanjutnya adalah pengecekan release test yang

bertujuan untuk mengetahui optimalisasi dari mesin , apakah mesin roll break roll break menggiling gandum sesuai standard ukuran yang adaatau tidak. Setelah itu, proses pengecekan penambahan zat additive untuk mengetahui optimalisasi mesin penambah dan zat additive pekar testuntuk mengecek pada tepung agar tetap sesuai dengan standard yang ada.granulation

5.2. Tujuan Tugas Khusus

Mengetahui optimalisasi dari mesin-mesin produksi yang ada dan melakukan kontrol produksi dengan berbagai uji sehingga, tepung terigu yangdihasilkan dapat sesuai dengan standard pangan yang ada dan berkualitas tinggi.

5.3. Metode

Pengecekan kadar air gandum dilakukan setiap 4 jam sekali dalam 1 hari. Caranya dengan mengambil gandum setelah dan tempering bin roll

break yang pertama dan gandum tersebut dicek kadar airnya dengan Mettler Tolede. Release test dilakukan 6 jam sekali setiap harinya dengancara mengambil gandum yang sudah digiling melalui mesin break B1 dan B2 sebanyak 300 gram dan gandum giling diayak menggunakan mesinayakan kecil selama 3 menit. Penambahan zat additive dilakukan setiap 2 jam sekali dan pekar test dilakukan setiap 1 jam sekali.

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 55: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

5.4. Pembahasan

Proses dan Tepung Terigu di KLMonitoring Quality Control Mill

Untuk mempertahankan kualitas tepung terigu yang dihasilkan, maka pihak Bogasari pun melakukan kontrol proses produksi sebagai

langkah pengawasan mutu pada proses .milling

A. Pengecekan kadar air gandum setelah dan B1 tempering bin roll

Uji ini dilakukan pada proses cleaning yang bertujuan untuk mengetahui kadar air pada gandum dan membandingkan kadar air dengan quality guide dampening setelah proses dan conditioning. Pengendalian mutu gandum dilakukan dengan cara pengambilan sampel gandumsebelum dan setelah . Sampel gandum setelah diambil di conditioning conditioning screw roll conveyor tempering binsetelah dan pada B1.Langkah pengambilan sampel nya yaitu menyiapkan toples untuk mengambil sampel, setelah itu sampel diambil sekitar satu kepal tangan,

kemudian sampel digiling menggunakan mesin manual untuk pengujian. Untuk pengujian kadar air, sampel diambil 10 - 14 gramgrinding dan dilakukan pengujian pada alat penguji yaitu Mettler Toledo. Hasil dari kadar air setelah tempering dan conditioning yang baik berkisar15,3-16,3. Alat Mettler Toledo mempunyai prinsip seperti thermogravimetri yaitu menguapkan air pada bahan sehingga didapat kadar airpada bahan.

B. Release Test

Uji digunakan untuk mengetahui optimalisasi dari Release test roll pada breaking proses milling, roll break, karena pada proses ini

merupakan mesin pertama yang berfungsi memecah gandum menjadi bagian bagiannya, ketika roll break tidak memecah gandum secarasempurna maka akan membuat mesin selanjutnya, yaitu tidak bisa mengayak dan membuat ayakan terhambat, sehingga hasil sifter rendemen( hasil gandum B1 dan B2) yang didapat tidak sesuai dengan yang disarankan yaitu 74 - 76%. Roll break dapat memecah gandum dengan kurang maksimal dikarenakan adanya pemakaian mesin selama 24 jam setiap harinya sehingga roll pada mesin penggiling lama-kelamaan berjauhan sehingga roll memecah gandum dengan tidak sempurna. Selain itu, release test juga digunakan untuk pengaturan roll

B1 dan B2 yang fungsinya yaitu memperbaiki kelancaran produksi, pencapaian rendemen (hasil gilingan B1 dan B2) dan kualitas tepung yang sesuai dengan yang diharapkan. Apabila persentase dibawah 74% perlu dilakukan pemutaran pada yaitu pengaturan putaran adjusment,roda gerigi pada mesin roll break, agar didapatkan gilingan gandum yang sesuai. Uji ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada mesinroll B1 dan B2 sebanyak 4 bagian, yaitu bagian atas kanan kiri dan bawah kanan kiri, lalu ditimbang sebanyak 250 - 300 gram. Hal ini dikarenakan bagian kiri dan kanan pada mesin roll break dilewati dengan gandum yang berbeda jenis sehingga perlu di cek kedua gandum

tersebut. Pada mesin roll break juga ada pencampuran gristing gandum sehingga bagian kanan dan kiri pada roll break dilewati gandumyang berbeda. Kemudian diayak selama 3 menit dengan mesin ayakan ukuran 1120µm, setelah itu gandum yang lolos ayakan ditimbang dan release test.dibandingkan dengan berat awal untuk mengetahui hasil

= berat lolos ayakan Release testx 100%

berat awal

C. Penambahan additive

Penambahan ini dilakukan untuk mengetahui homogenitas dan laju zat yang ditambahkan pada tepung apakah supayaadditive additivesesuai dengan . Quality GuideA = B x C x D

60

A = laju aliran zat yang ditambahkan (gram/menit)additiveB = kapasitas B1 rata rata per jam (ton/jam)C = Ekstraksi tepung (%)D = ppm standar (ppm)

Untuk tata cara pengujiannya dihitung standar penambahan additive terlebih dahulu menggunakan data dari PPIC/QC. Setelah itu, dilakukanpengambilan zat pada lubang keluarnya menggunakan sendok besar, dihitung selama 1 menit menggunakan . Setelah ituadditive stopwatchhasilnya ditimbang dan dibandingkan apakah sudah sesuai dengan standar, dengan nilai toleransi yaitu 10 keatas dan kebawah. Apabila nilaiyang didapat belum sesuai maka laju mesin diatur secara manual sampai lajunya sesuai dengan standar. Uji ini dilakukan setiap 2 jam sekaliuntuk mengendalikan mutu supaya tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada tepung.additive feeder

D. dan Pekar granulation test

Pekar granulation testdan adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya atau yang mencemari produk, karenabran pollardketika produk tercemar itu menandakan kualitas tepung turun atau ada mesin sifter/pengayak yang bocor. Pengambilan sampel ini padamesin rebolt sifter , karena pada mesin inilah produk di cek terakhir sebelum dikirim kepengemasan, apabila ada sampel yang tercampur

bran pollard atau maka produk akan di turunkan kualitasnya menjadi produk dengan kadar protein rendah misal Payung atau LencanaMerah. Prosedur uji ini yaitu diambil satu toples sampel pada mesin lalu ditaruh pada ujung alas sampel berbentuk persegirebolt sifter

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References

Page 56: PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU … · 2020. 1. 6. · 1 PROSES MILLING DAN PENGAWASAN MUTU TEPUNG TERIGU PADA MILL K DAN L PT. ISM Divisi Bogasari Flour Mills Tanjung

panjang kira kira 10 x 10 cm, diratakan dengan spatula dengan cara di tekan dan rapikan pinggirnya. Setelah itu alas dicelupkan besertatepung dalam air secara perlahan sampai terendam kira kira 15 detik, alas diangkat lalu ditiriskan dan diletakkan pada tempat penyimpanan.Sisa tepung sebanyak 200 gram diambil dan diayak pada ayakan meja dengan ukuran ayakan 180µm. Sampel didiamkan selama 1 jam dan

akan terlihat tepung yang tercemar bran/pollard, yaitu nampak bintil merah kecil. Apabila ditemukan bran/pollard maka menandakanadanya sifter yang bocor dan harus dibongkar untuk dibersihkan. Uji ini dilakukan setiap 1 jam sekali dengan tujuan menjaga kualitastepung supaya tetap stabil tanpa ada cemaran .bran/pollard

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kerja praktek mahasiswa di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills DivisionJakarta adalah:

1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Jakarta merupakan pabrik pengolahan gandum menjadi tepungFlour Mills Division

terigu dan berbagai olahan lain yang beralamat di Jl. Raya Cilincing No. 1, Tanjung Priuk, Jakarta Utara dengan fasilitasproduksi berupa 2 dermaga, 2 silo, 15 , pengolahan pasta, , dan mill pelletizing packing dengan produk yang dihasilkan yaitu padamill KL adalah Kunci biru, Segitiga Biru, Cakra Kembar dan beberapa produk lain.

2. Proses produksi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Division Jakarta meliputi cleaning dan milling,dimana pada proses cleaning yaitu proses pembersihan gandum dari pengotor, sedangkan pada proses yaitu memisahkanmilling

endosperm biji gandum dari dan bran germ dimana endosperm direduksi hinggga menjadi tepung terigu dengan tingkat ekstraksiyang tinggi.

3. Proses monitoring milling berupa pengendalian mutu di dan quality control agar sesuai dengan standart analisis lab. Pada prosesmonitoring berupa moisture test, release test, additive, pekar & granulation test penambahan .

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills

Division, Tanjung Priok, Jakarta yaitu alangkah lebih baiknya apabila pada pelaksaan proses kerja praktek, anak kerja praktek diberikanjadwal tugas per harinya dengan jelas jadi setiap harinya anak kerja praktek dapat mendapat porsi tugas yang sesuai. Karna terkadang kamisebagai anak kerja praktek tidak mendapat tugas apapapun. Tetapi diminggu- minggu terakhir tugas yang kami dapat sudah lebih jelas karnabantuan bimbingan deputi.

16.I1.0152_William Put...

Uploaded: 06/27/2019

Checked: 06/27/2019

Similarity

Similarity from a chosen source

Possible character replacementabc

Citation

References