PROPSAL PTK

KAJIANModel Pembelajaran STAD

Teori Belajar

Motivasi Belajar

Pengertian Belajar PUSTAKA

JUDUL PTKPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-7 MTS MODEL MAKASSAR PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD

LATAR BELAKANG MASALAHSesuai pengamatan sebelum penelitian PTK berlangsung diperoleh beberapa masalah yang terkait kurangnya motivasi siswa kelas VIII-7 terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak, salah satu penyebabnya adalah karena proses belajar mengajar hanya berpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Hal lain yang menjadi permasalahan dalam proses belajar mengajar adalah siswa kurang aktif di kelas dan cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan peran guru untuk memberikan motivasi agar siswa tertarik dalam pembelajaran.

RUMUSAN MASALAH Apakah penerapan model STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-7 MTs Model Makassar tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Akidah Akhlak

TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan motivasi belajar terhadap siswa kelas VIII-7 MTs Model Makassar tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Akidah Akhlak setelah belajar dengan menggunakan model STAD.

SEKOLAHGURUSISWAMANFAAT PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIANSetting Penelitian

* Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( class room Action Researc ), oleh karena itu penelitian ini focus kepada penelitian tindakan yang terjadi di kelas dengan tahapan pelaksanaan meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

* Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester dua pada tahun pelajaran 2013/2014

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-7 MTs Negeri Model Makassar yang terdiri dari19 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Peneiliti sebagai pelaku tindakan dan siswa sebagai pembelajar.

Subjek Penelitian

SUMBER DATASiswaGuru PamongTeman sejawat

Pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai instrumen untuk mengamati perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran.Teknik dan instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data Untuk mengetahui perkembangan kegiatan siswa, maka peneliti melakukan teknik pengamatan. Observer bertugas melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar pengamatan siswa dan kegiatan mengajar pada setiap pertemuan.

Instrumen pengumpulan data

Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi siswa yang berkaitan dengan pemahaman terhadap suatu pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap terhadap model pembelajaran yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias, dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan proses pembelajaran diobservasi, kemudian pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan motivasi siswa yang terjadi dalam kegiatan proses pembelajaran yang selanjutnya diadakan refleksi untuk menyusun perencanaan pada siklus berikutnya dengan rumus sebagai berikut : F P = ----- X 100NKeterangan: P =Angka persentaseF =Jumlah perolehan skor indikator motivasiN =Keseluruhan Responden

Indikator keberhasilanIndikator keberhasilan adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila sebanyak 75% siswa motivasinya meningkat secara clasical dan telah mencapai kategori yang baik.

Desain PenelitianPada penelitian ini, direncanakan prosedur penelitiannya minimal dua siklus. Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup sejumlah siklus, masing masing terdiri dari tahap-tahap : perencanaan (plan), pelakasanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Hubungan antara siklus, I, dan II dapat dilihat diagram berikut :

ASSALAMU ALAIKUMPengertian BelajarMengenai pengertian belajar, para ahli pendidikan dan psikologi mengemukakan rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Bell Gredler mendefenisikan belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) . Sedangkan menurut Winkel belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru

LanjutanDimyati dan Mudjiono mengutip pendapat Koeswara mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar.Menurut Sardiman motivasi pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri :Tekun menghadapi tugas Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalahLebih senang bekerja mandiriTidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin Dapat mempertahankan pendapatnyaTidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakiniSenang mencari dan memecahkan masalah soal-soal