proposal tugas 3

Upload: stevanus-andri

Post on 09-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekonomi Kreatif

TRANSCRIPT

Ekonomi Kreatif(Proposal Pemanfaatan Barang Bekas)

Disusun Oleh:Fitalis Alfonsius A. Fau (1254050017)Danang Wikana (12540050021)Stevanus Andri Suwardi (125450025)

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTuntutan perekonomian di era sekarang ini mengharuskan setiap orang ataupun perusahaan berfikir kreatif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya dalam meghadapi persaingan global. Dalam perkembanganya, perekonomian di Indonesia juga telah berkembang industri kreatif diaman dalam pelaksanaanya kreatifitas dan inovasi adalah kunci utama untuk mejalankannya. Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 (2008: 23), keberadaan sektor industri kreatif yang bermunculan diberbagai daerah di Indonesia memiliki kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dapat menciptakan iklim bisnis yang positif, dapat memperkuat citra dan identitas bangsa Indonesia, mendukung pemanfaatan sumber daya terbarukan, merupakan pusat penciptaan inovasi dan pembentukan kreativitas, dan memiliki dampak sosial yang positif.

UK DCMS Task Force 1998, dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 (2008 : 4) menyatakan bahwa industri kreatif adalah industri-industri yang mana dengan memanfaatkan kemampuan masing-masing kreativitas individual, ketrampilan dan bakat yang berpotensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi para anggotanya dari generasi ke generasi melalui kemampuan daya cipta individu dalam industri itu sendiri. Ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan radio (Howkinds John : 2002). Menurut John Howkins dalam bukunya The Craetive Economy, How People make Money from Ideas, (Penguin Books, 2002) mengelompokkan 15 (lima belas) kelompok industri yang termasuk industri kreatif yakni 1) Advertising, 2) Architecture, 3) Art, 4) Craft, 5) Design, 6) Fashion, 7) Film, 8) Music, 9) Performing Arts, 10) Publishing, 11) R&D, 12) Software, 13) Toys and Games, 14) TV & Radio, 15) Video Games. Sedangkan Industri kreatif yang berbasis kreativitas oleh Departemen Perdagangan RI dikelompokkan menjadi empat belas sektor yaitu periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fesyen, video, film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan (Sumotarto Untung, 2010). Dari kedua teori pengelompokan tersebut ternyata memiliki kesamaan hanya berbeda pada poin toys and games yang dalam klasifikasi Howkins dijadikan satu kelompok.Saat ini, jumlah penduduk tiap tahunnya semakin meningkat sehingga kebutuhan akan barang juga semakin meningkat. Karena meningkatnya permintaan konsumen sehingga memberi dampak bagi lingkungan berupa sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Dampak tersebut pun ditimbulkan akibat aktivitas manusia sendiri yang akan menimbulkan banyak permasalahan dilingkungan ini. Seperti sampah atau limbah rumah tangga, limbah pabrik dan limbah cair, B3, dll.Dari permasalahan-permasalahan yang telah ditimbulkan akibat sampah, maka kami tertarik untuk menggunakan Kotak CD bekas menjadi barang yang serba guna lagi. Seperti yang kita kenal, Kotak CD merupakan sampah plastic yang sulit terurai. Oleh karena itu agar mengurangi sampah dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti Kotak CD.Kami mengambil judul ini karrena kami melihat banyak Kotak CD rusak atau tidak dapat digunakan lagi, maka timbul inspirasi untuk memanfaatkan Kotak CD bekas tersebut menjadi barang yang berguna.Dari sumber-sumber yang kami peroleh banyak karya-karya yang terbuat dari Kotak CD bekas. Misalnya, Kotak CD penahan botol, Kotak CD hiasan dinding dan Kotak CD lampu. Namun kami sangat tertarik untuk membuat karya Kotak CD sebagai dinding partisi karena menurut kami Kotak CD manfaatnya lebih banyak dibandingkan karya-karya lain. Selain itu CD yang kami kumpulkan jumlahnya terbatas.Pembuatan Kotak CD sebagai dinding partisi ini belum pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, disini kami mencoba untuk membuat karya yang baru serta inovatif dengan menambahkan beberapa elemen bahan sehingga tercipta suatu karya yang unik serta bermaanfaat bagi orang lain. Untuk itulah kelompok kami melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Kotak CD bekas sebagai pengganti dinding partisi.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Apakah Kotak CD bekas dapat dimanfaatkan menjadi sebuah elemen pengganti dinding partisi yang konvensional (dinding partisi buatan pabrik yang biasanya terbuat dari PVC)2. Apakah Kotak CD bekas dapat dimanfaatkan sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan3. Bagaimana proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas 4. Bagaimana proses pemasangan kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan5. Apakah dampak atau efek yang ditimbulkan dari penggunaan kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding pada bangunan6. Apakah dinding partsisi dari Kotak CD bekas bermanfaat sebagai pengganti elemen dinding konvensional pada ruangan

1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini antara lain :1. Untuk mengetahui pemanfaatan Kotak CD bekas menjadi material pengganti dinding parisi pada bangunan.2. Untuk mengetahui proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas.3. Untuk mengetahui manfaat yang ditimbulkan dari kotak CD bekas tersebut.4. Untuk mengetahui sejauh mana efek dan dampak yang ditimbulkan dari penambahan elemen pengganti dinding partisi konvensinal pada umumnya.5. Untuk memaksimalkan pencahayaan alami pada bangunan.

1.4 ManfaatManfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :1. Memberikan gambaran tentang Industri Kreatif pada bidang arsitektur dengan memanfaatkan barang barang yang sudah tidak terpakai lagi untuk diolah dan dimanfaatkan lagi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu karya yang baru dan inovatif serta bermanfaat bagi orang banyak.2. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sampah yang sudah tidak dimanfaatkan lagi untuk diolah lagi dan dipergunakan lagi (dipilah pilah mana yang bisa dipergunakan kembali).3. Memanfaatkan sisa sisa material bekas yang sudah tidak terpakai lagi dirumah untuk dipergunakan lagi dan direcyle ulang supaya menciptakan suatu karya yang baru lagi dan original yang tentunya dikemudian hari dapat dinikmati oleh seluruh orang.

1.5 Rancangan / Metode Penelitian1. Metode Pengamatan Langsung ( Metode Kualitatif )Pengamatan dilakukan secara langsung, dengan cara meninjau langsung kelapangan mengenai bahan yang nantinya akan dipergunakan apakah sudah cukup / belum & pengaplikasiannya secara praktek seperti apa dan memadukannya dengan data yang diperoleh dari berbagai sumber literatur.2. Metode Pengamatan Tidak LangsungPengamatan tidak langsung dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk laporan yang diperoleh melalui :a. Mempelajari beberapa literatur dan dokumen yang didapat dari buku buku dan pencarian data di Internet.b. Mempelajari landasan teori yang berhubungan dengan dasardasar, dalam laporan penelitian ini adalah Pemanfaatan barang barang yang sudah tidak terpakai lagi supaya diolah dan dipergunakan lagi agar dapat mempunyai nilai jual yang tinggi kembali.

1.6 Batasan Masalah Bagaimana mengolah barang barang yang sudah tidak dipergunakan lagi dirumah untuk dipergunakan lagi dengan sebaik mungkin supaya mempunyai nilai jual yang tinggi. Pemanfaatan barang bekas ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan yaitu mengenai sampah sampai yang tidak dapat didaur ulang secara cepat (sampah elektronik, sampah rumah tangga, dll) Memanfaatkan barang barang disekitar rumah, contohnya seperti kotak CD bekas yang sudah tidak terpakai lagi untuk dipergunakan lagi sebagai elemen pengganti dinding bangunan, dan sebagai elemen pengganti kaca pada bangunan agar cahaya dapat masuk kedalam bangunan. Memanfaatkan Kotak CD bekas film, lagu, dokumen dokumen untuk diolah kembali menjadi elemen pengganti material kaca / melamin pada bangunan agar menimbulkan kesan yang berbeda pada ruangan dan tentunya diharapkan dapat memaksimalkan pencahayaan alami. Mengolah Kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding partisi, karena Kotak CD bekas bersifat transparan dan tidak perlu dicat kembali karena efek transparan dari Kotak CD itu sendiri sangat unik untuk diekspos dan Kotak CD bekas juga tahan terhadap kelembapan air sehingga mudah dalam segi perawatan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Rumah Tinggal1. Dalam pengertian yang luas, rumah bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di dalam rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dalam dunia ini. Rumah harus menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya, dan lebih dari itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya. (Frick,2006:1).2. Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148).3. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman).4. Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal (Kamus Bahasa Indonesia, 1997).5. Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Sedangkan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur,beraktivitas, dll. (Wikipedia, 2012).6. Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)

2.2 Fungsi Rumah Tinggal Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), mendefinisikan tiga fungsi utama yang terkandung dalam sebuah rumah tempat bermukim, yaitu :1. Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity) yang diwujudkan pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.2. Rumah sebagai penunjang kesempatan (opportunity) keluarga untuk berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber penghasilan.3. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya. keadaan keluarga di masa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure). Rumah berfungsi sebagai wadah untuk lembaga terkecil masyarakat manusia,yang sekaligus dapat dipandang sebagai shelter bagi tumbuhnya rasa aman atau terlindung. Rumah juga berfungsi sebagai wadah bagi berlangsungnya segala aktivitas manusia yang bersifat intern dan pribadi. Jadi, rumah tidak semata-mata merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan dan pengaruh fisik belakang melainkan juga merupakan tempat bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal, tempat berisitirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-hari. (Ridho, 2001 : 18) Secara garis besar, rumah memiliki fungsi (Doxiadis dalam Dian, 2009), yaitu:a. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.b. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.c. Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.d. Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.e. Rumah menunjukan tempat tinggal.f. Rumah merupakan mediasi antara manusia dan dunia.

2.3 Pengertian DindingDinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.Jenis dinding:1. Dinding Partisi: Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau Duplex2. Dinding Pembatas: Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi3. Dinding Penahan: Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.4. Dinding Struktural: Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen5. Dinding Non-Struktural: Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.2.4 Pengertian Partisi BangunanArti dari partisi atau sekat adalah pembatas ruangan yang flexible. Penyekat yang dapat dipasang dan dipindah sesuai keinginan.Penggunaan partisi sebagai pembatas ruangan dimana ruangan satu dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda.Selain fungsi pembatas ruangan,partisi juga dapat difungsikan sebagai aksen dekoratif untuk mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga keberadaannya dapat membuat kesan lebih hidup suatu ruangan,kesan kosong dapat dihindari berkat hadirnya backdrop.Sebagai tempat penyimpanan,adalah fungsi lain dari partisi,dengan ketebalan tertentu partisi dapat diberikan cerukan terbuka ataupun cerukan berpintu sehingga menyerupai bufet atau almari yang mempunyai desain dua muka sehingga ruangan yang berada didepan dan dibelakangnya menjadi terlihat lebih menarik.Berbeda dengan dinding,kalau dinding juga merupakan partisi,tetapi mempunyai fungsi lebih,yaitu sebagai pondasi dan penguat bangunan dan kekurangannya adalah sifatnya yang permanen.Dengan desain yang variatif,partisi hadir dengan berbagai material seperti kayu,rotan,kaca,bambu,kain panel,aluminium dan lain-lain.Penggabungan material tersebut diharapkanmenghasilkan tampilan partisi yang cantik,sehinggamenjadi elemenpenunjang interior.2.5 Macam Macam PartisiPartisihadir dalam berbagai macam model/bentuk, seiring perkembangandesain interior, partisi juga berkembang menjadi lebih banyak bentuk dan ragam. Jika anda pergi ke toko furniture, anda akan melihat bentuk/model dari partisi tersebut.Tapi, ada berapa jenis dari partisi itu sendiri.Untuk jenis partisi, ada beberapa model, berikut informasinya :1. Permanen, maksud dari kata permanen disini adalah partisi yang dibuat khusus yang tidak dapat dipindahkan kecuali dengan dibongkar. Biasanya partisi jenis ini dibuat menyatu dengan struktur bangunan, seperti bisa menyatu dengan rangka plafon, dengan struktur dinding, dan lainnya. Begitupun dengan rancangannya, biasanya mengikuti rencana desain bangunannya.2. Non permanen, artinya adalah partisi yang ukurannya, bentuknya, dan modelnya fleksibel dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Biasanya, partisi jenis ini kerapkali berubah fungsi. Sekali Waktu bisa menjadi backdrop ataupun hanya sebagai penutup ruang.3. Masif, jenispartisiyang seperti ini berfungsi meminimalisasi kemungkinan bocornya tampilan, baik secara visual maupun audio. Selain itu, berfungsi juga sebagai pembatas ruang yang menampung kegiatan yang berprivasi tinggi.4. Transparan, batas ruang yang dari kaca memungkinkan ruang dibuat dengan alur sirkulasi yang menerus dan menyatu. Pemakaian kaca sebagai penanda batas ruang juga memudahkan anda mengetahui apa yang terjadi dalam ruang yang lain. Partisi ini cocok untuk anda yang mempunyai anak kecil, anda bisa memantau mereka dengan baik.5. Semi Transparan, Dengan mengkombinasikan material yang punya karakter transparan dengan material yang dikenal bersifat tertutup sering menjadi solusi untuk sekat dan partisi semi transparan, kenapa sekat ini dibutuhkan?? ada kalanya kita membutuhkan penutup, namun, tetap bisa ditembus sinar matahari, atau hanya ingin sekedar bisa melihat kondisi di sekitarnya.2.6 Keuntungan & Kerugian Partisi BangunanGypsumboardataupapan gypsumpertama kali diperkenalkan pada tahun 1920-an, dan telah mengubah pandangan tentang konstruksi dinding interior.Gypsum board ini juga dikenal sebagaidrywall/sheetrock atau papan gypsum/dinding gypsum.Ada banyak keuntungan dari penggunaan gypsum board dibandingkan dengan dinding plester tradisional. Gypsum board ataupapan gypsumbiasa di gunakan untuk dinding ruangan dan partisi ruangan/(partisi gypsum), memiliki bentuk yang padat dan kering sehingga sangat memudahkan proses pemasangan atau konstruksinya. Tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk menunggu plester untuk kering. Dan konstruksi atau pengerjaan tidak tergantung cuaca.Partisi gipsumadalah partisi yang terbuat dari bahan gipsum yang digunakan di kantor-kantor untuk memisahkan berbagai area. Partisi ini sangat efisien karena selain materialnya yang lebih ringan dari kayu dan lebih tidak berbahaya daripada kaca, gipsum juga mempunyai harga yang lebih murah. Dengan partisi gipsum, anda dapat mengurangi berbagai kerugian yang mungkin Anda dapatkan jika Anda membeli partsi ruangan dari bahan lain.Partisi gipsummempunyai berbagai macam desain sehingga partisi ini sangat fleksibel dalam memenuhi keinginan Anda. Jika anda sudah menetapkan gaya interior kantor Anda, Anda tetap tidak akan kesulitan untuk mendapatkan partisi gipsum yang akan sesuai dengan suasana kantor yang sudah ada tersebut. Dengan begini, Anda dapat mempunyai lebih banyak pilihan dalam memasang partisi untuk kantor Anda.Partisi gipsumsama sekali tidak kalah saing dengan beberapa temannya dalam memberikan Anda fungsi partisi di dalam kantor. Mereka sama-sama dapat membagi ruangan menjadi beberapa bagian dan membuat karyawan di dalamnya menjadi lebih nyaman sekaligus membuat Anda memiliki partisi yang lebih ringan serta aman karena Anda tidak perlu takut partisi ini akan pecah.Partisi gipsumsudah sangat umum dipasaran sehingga untuk menemukannya tidaklah sulit. AdapunManfaat lain dari penggunaan gypsum board: Harga gypsumboard/papan gypsum lebih murahdan tidak memerlukan pengerjaan yang rumit. Perawatan danperbaikan gypsumlebih mudah. Memilikiberat yang jauh lebih ringandari dinding plaster, tekanan pada struktur dinding konstruksi lebih ringan. Papan gypsum lebihtahanterhadap api. Cara Pembuatan GypsumTips dalam memilih partisi ruangan:1. Dengan memilih partisi berjenis temporer maka akan ada banyak fungsi yang bisa dihasilkan, salah satunya sebagai unsur dekorasi yang dapat memberikan keindahan pada ruangan anda dan berikutnya bisa menambah nilai estetis yang tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan dinding tembok yang biasa.2. Jika anda ingin membuat pembatas ruangan yang bersifat sementara sebaiknya anda memilih partisi yang mudah untuk dipindah - pindah dan digerakkan karena dengan memasang partisi seperti itu sirkulasi udara tidak akan terganggu dan sangat mudah dibongkar - pasang.3. Untuk rumah anda yang mempunyai ruangan tinggi anda bisa memakai folding door yang berbahan alumunium dengan lapisan kain / busa . Dengan adanya folding door yang tinggi maka ruangan sebelah tidak akan terganggu dengan adanya suara yang kencang. Kemudian bisa anda tambahkan roda pada setiap penyangganya agar mudah dipindahkan.Partisi bisa terbuat dari bermacam - macam bahan seperti : KertasBiasanya penggunaan partisi berbahan kertas ini banyak digunakan di Jepang. Partisi ini juga digunakan untuk mengisi bingkai pada rumah yang memiliki pintu geser. Hal ini bisa juga digunakan sebagai solusi untuk anda yang memiliki anggaran kecil. KayuDengan menggunakan kayu sebagai bahan dasar partisi akan memberikan kesan alami dan biasanya yang digunakan adalah kayu olahan. Selain terkesan natural, dengan menggunakan kayu ruangan akan terasa lebih hangat. KacaBahan yang satu ini banyak dimanfaatkan untuk menerapkan suatu ruang yang lebih menyatu dan memberikan kesan ruangan lebih luas. BambuSama dengan halnya kayu, bahan ini banyak digemari masyarakat karena banyak memberikan kesan alamiah pada ruangan. Untuk meletakkannya biasanya orang mengolahnya berbentuk lembaran yang kemudian ditempelkan. KainBahan kain ini juga bisa digunakan sebagai partisi, sebaiknya kain yang digunakan adalah kain yang transparan atau tembus pandang. Kemudian anda bisa memilih kain yang bercorak khas agar memiliki keistimewaan yang lebih. FiberMemang jika dilihat sekilas fiber mirip sekali dengan kaca, karena dapat membuat tampilan yang lebih halus dan warnanya agak buram. Dengan menggunakan bahan fiber maka anda akan bisa membersihkannya sendiri tanpa susah payah.Di sekolah misalnya, partisi ini kerap digunakan untuk menciptakan kelas kelas yang berukuran lebih kecil. Setelah itu, bila sekolah tersebut mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, misalnya acara lulusan siswa, maka pihak sekolah bisa langsung memindahkan partisi partisi tersebut untuk mendapatkan sebuah ruangan yang luas menyerupai aula, sehingga mampu menampung orang dalam jumlah banyak.Sedangkan di kantor, kita sering menemui partisi ini dalam bentuk kubus kubus yang membagi ruang kerja antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Sehingga, boleh dibilang partisi ini sangat fleksibel dan mampu mengatasi masalah ketersediaan ruangan.Tipe tipe partisiDi pasaran, tentunya kita menjumpai beragam varian partisi. Namun setidaknya partisi partisi tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 tipe. Beberapa contoh tipe partisi yang paling banyak digunakan adalah akordion, folding panel dan juga portabel ( mobile/ dapat dipindah pindah). Tipe akordion biasanya terpasang di langit langit dan menjuntai ke bawah, misalnya seperti gorden atau tirai. Tipe partisi folding panel biasanya terdiri dari 2 atau 3 panel yang berdiri dan dapat dilipat. Sedangkan tipe partisi yang portable/mobile, biasanya di bawah partisi terdapat roda sehingga memudahkannya untuk dipindah atau digeser dari tempatnya semula.Material yang biasa digunakan pada partisiSebuah partisi bisa terdiri dari satu macam material, tapi bisa juga terdiri dari berbagai macam material yang dikombinasikan menjadi satu melalui proses manufaktur. Material yang banyak digunakan misalnya kayu, plastik, bambu, vinyl, kulit, kaca, rotan, dan sebagainya. Setiap material tersebut kemudian terbagi dalam beberapa konsep serta desain. Selain itu, terkadang ada juga partisi yang hadir sekaligus sebagai marker boards (Papan penilai), papan tulis, meja, dan biasanya tipe tipe partisi tersebut lebih banyak digunakan di kelas atau di ruang kerja.Fitur fitur lain yang ada pada partisiSeperti halnya dinding, kita pun bisa menerapkan penggunaan aksesoris atau hiasanya yang biasa kita aplikasikan pada dinding. Misalnya, dengan mengecat partisi ini dengan berbagai macam warna atau motif yang menarik. Bisa juga kita menggantungkan cermin, foto keluarga, atau lukisan pada partisi ini. Ukuran dari partisi ini juga bervariasi dan tentunya disesuaikan dengan lebar dan tinggi ruangan. Bahkan ada partisi yang tingginya bisa hampir mengenai tinggi ruangan, sehingga hanya ada jarak kecil antara tepi partisi dengan langit langit.Tips serta pertimbangan lain dalam memilih partisiDalammemilih dan membeli partisi, biasanya sesuaikan dengan tujuan serta lokasi penempatan. Untuk partisi yang akan digunakan di rumah, pastinya partisi dengan model dan desain yang unik serta artistik lebih disukai. Selain itu, partisi tersebut harus menyediakan tempat bagi pemilik rumah untuk berkreasi. Jangan lupa, pertimbangkan juga material yang tepat. Usahakan jangan memilih partisi berbahan kaca bila Anda memilik anak kecil di rumah.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. MATERI PENELITIANMateri penelitian adalah sampel berupa Kotak CD bekas.ALAT DAN BAHAN1. Kotak CD Bekas : sebagai elemen pengganti dinding partisi konvensional2. Engsel : sebagai elemen penopang dan penggerak pada dinding partisi.3. Roll Selotip: sebagai roll pada dinding geser.4. Lem tembak : menempelkan Kotak CD yang telah disusun sebagai dinding partisi.5. Bambu: sebagai elemen pengganti kusen pada dinding partisi.6. Baut : sebagai elemen pengikat antara Kotak CD bekas dengan egsel7. Kawat: untuk pengikat antara bambu dengan poros sendi.8. Obeng: sebagai alat perantara untuk memasangkan baut ke Kotak CD dan engsel.9. Bor: sebagai alat pembolong untuk membolongkan kotak CD supaya bisa dimasukkan baut kedalamnya.B. METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah satu metode penelitian dengan cara observasi dan memberikan fakta secara actual dan kontekstual melalui internet. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat, waktu, dan kondisi penelitian.C.METODE PENGAMBILAN SAMPELSampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Pengertian Sampah Organik Dan Anorganik :Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;Kotak CD BEKAS merupakan sampah anorganik, karena CD BEKAS tidak dapat diurai kembali namun dapat didaur ulang.D.TEKNIK PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan datanya adalah :1. Mengumpulkan materi penelitian beberapa bulan yang lalu2. Mengumpulkan alat dan bahan3. Melakukan pecobaan di rumah salah satu anggota kelompokE. POPULASI DAN SAMPELPopulasi dalam penelitian ini adalah sampah organic. Sampah organic merupakan sampah yang tidak dapat terurai namun dapat didaur ulang kembali.Sampel dalam penelitian ini adalah Kotak CD bekas.F. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 oktober sampai tanggal 30 desember 2015. Lokasi penelitian di lakukan di kampus FT Arsitektur UKI

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PENELITIAN1.Kondisi AwalSaat ini, jumlah penduduk tiap tahunnya semakin meningkat sehingga kebutuhan akan barang juga semakin meningkat. Karena meningkatnya permintaan konsumen sehingga memberi dampak bagi lingkungan berupa sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Dampak tersebut pun ditimbulkan akibat aktivitas manusia sendiri yang akan menimbulkan banyak permasalahan dilingkungan ini. Seperti sampah atau limbah rumah tangga, limbah pabrik dan limbah cair, B3, dll.Dari permasalahan-permasalahan yang telah ditimbulkan akibat sampah, maka kami tertarik untuk menggunakan Kotak CD bekas menjadi barang yang serba guna lagi. Seperti yang kita kenal, Kotak CD merupakan sampah plastic yang sulit terurai. Oleh karena itu agar mengurangi sampah dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti Kotak CD.Kami mengambil judul ini karena kami melihat banyak Kotak CD yang sudah tidak dipergunakan lagi atau tidak dapat digunakan lagi, maka timbul inspirasi untuk memanfaatkan Kotak CD bekas tersebut menjadi barang yang berguna.Pembuatan Kotak CD bekas sebagai elemen pengganti dinding partisi ini belum pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, disini kami mencoba untuk membuat karya ini dengan menambahkan beberapa elemen pendukung seperti penambahan engsel, bambu, roll solatip, baut, dll untuk dipadukan menjadi satu sehingga menciptakan sebuah karya yang inovatif dan terbarukan supaya nantinya dari penelitian kami ini dapat dimanfaatkan kembali Untuk itulah kelompok kami melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Kotak CD bekas menjadi elemen pengganti dinding partisi.Berdasarkan latar belakang itulah muncul beberapa permasalahan yang membuat kami tertarik untuk menjawabnya. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:1. Apakah Kotak CD bekas dapat dimanfaatkan menjadi elemen pengganti dinding patisi konvensional pada umumnya?2. Bagaimana proses pembuatan dinding partisi dari Kotak CD bekas?3. Apakah dinding partisi dari Kotak CD bekas ini bermanfaat?Untuk menjawab permasalahn-permasalahan tersebut, maka kami membuat beberapa perencanaan kerja. Perencanaan-perencanaan tersebut yaitu mencari data yang menunjang tentang data yang akan kami teliti, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dan melakukan langkah kerja.Adapun langkah kerja yang kami lakukan adalah sebagai berikut.Dinding Partisi Dari Kotak CD bekas1. Mengumpulkan Kotak CD bekas2. Menyambungkan Kotak CD bekas yang satu dengan Kotak CD bekas yang lain dengan menggunakan lem tembak3. Setelah disambungkan, ambil sisi pinggir dari Kotak CD bekas tersebut untuk dibaut4. Kemudian baut Kotak CD Bekas tersebut ke lubang engselRangkaian Kusen1. Menyiapkan bambu bekas2. Setelah itu siapkan kawat bekas sebagai elemen pengikat antara bambu dengan rol solatip.3. Rekatkan dan ikat bambu dengan rol solatip

2.List Harga Bahan

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang kami lakukan kami mengambil kesimpulan :1.Penggunaan lampu CD ini telah melahirkan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.2.Mengurangi volume sampah dilingkungan serta dapat menjaga kelestarian lingkungan.3.Lampu CD ini dapat dijadikan sebagai hiasan kamar.B. SARAN1.Berhati-hatilah dalam merangkai lampu, usahakan alat dan bahannya dipastikan dalam kondisi baik atau tidak membahayakan penggunanya.2.Lebih kratiflah dalam membentuk kerangkanya.

DAFTAR PUSTAKA

GREENSHIP GEDUNG BARU/NEW BUILDING VERSI 1.2 GBC INDONESIAhttp://smartcityindonesia.blogspot.co.id/https://www.academia.edu/11740282/smart_city_-_konsep_smart_mobility