proposal tesisku

Upload: teresa-magira-hutagalung

Post on 14-Jul-2015

330 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 PENGARUH VARIABEL-VARIABEL INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKANTERHADAPKREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA BANK UMUM PERIODE 2008-2010 oleh RIRIS URSULA LUMBAN TOBING 121091021 Tesis yang diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Ekonomi SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2012 2 PENGARUH VARIABEL-VARIABEL INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKANTERHADAPKREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA BANK UMUM PERIODE 2008-2010 oleh RIRIS URSULA LUMBAN TOBING 121091021 Tesis yang diajukan kepada Sekolah Pascasarjana Universitas Trisakti sebagai pelengkappersyaratan untuk gelar Magister Ilmu Ekonomi Jakarta, Januari 2012 Dr. Sawidji Widiadmojo, MM ............................................................................... PEMBIMBING 3 DAFTAR ISI JUDUL BAB IPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Maksud atau Tujuan Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian BAB II TINJAUANPUSTAKA,KERANGKAPEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1.Tinjauan Pustaka 2.2.Kerangka Pemikiran 2.3.Hipotesis BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN 3.1.Sumber Data/Subjek/Objek Penelitian3.2.Metode (Desain) 3.3.Keterbatasan Metode (Desain) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN JADWAL PELAKSANAAN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian KeberadaanUsahaMikroKecildanMenengah(UMKM)diIndonesia tidakbisadipungkirilagimemilikiperananyangcukupsignifikan.Pertumbuhan jumlahsektorusahatersebutdaritahunketahunsemakinmeningkat,dimana hingga tahun 2006 saja sudah mencapai kurang lebih 48,9 juta unit usaha (99,99% dari unit usaha yang ada di Indonesia) dan mampu menyumbang 53,3% dari PDB nasionalsertamenyerap96,18%daritotaltenagakerjayangada.Biladilihat sekilas,kondisitersebutmenggambarkanarahkebijakanpemerintahselama4 (empat)tahunterakhiruntuksemakinmemberdayakanusahamikro,kecildan menengahsebagaibagiandariekonomirakyat,sebagaimanatertuangdalam PeraturanPresiden(Perpres)Nomor7Tahun2005tentangRancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2005-2009.UMKM juga mampu menembus pasar dunia dan memberi kontribusi besar bagi angka ekspor nasional. Rhenald Kasali, Koordinator Pelaksana Tugas Harian BadanPengembanganEkporNasional(BPEN)DepartemenPerindustriandan Perdagangan(Deperindag),menuturkan,sejakkrisis1997,angkaeksporproduk UKM terusmeningkat. Menurut catatanBPEN,yangmenjadiprimadonaproduk eksporUMKMIndonesiaadalahcrudepalmoil(CPO),furnitur,garmen, kerajinan tangan, dan makanan olahan. Ekspor produk UMKM selama tahun 2005 5 lebih kurang Rp. 109,13 triliun. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp. 91,68 triliun. Tabel 1.1 Jumlah Unit UMKM Menurut Sektor Ekonomi 2006 Sektor EkonomiUnit Agrikultura26.21 Perdagangan13.3 Listrik0.002 Pelayanan2.97 Transportasi2.7 Keuangan0.08 Manufaktur3.22 Tambang 0.27 (dalam jutaan unit) Sumber: Dapatkan Kredit UMKM, Rizal Calvary Marimbo, hal. 10 Disampingmemilikikeunggulanyangsangatprospektifdiatas,UMKM jugamenghadapipermasalahanyangtidaksedikit.Sebagaimanadimaklumi bahwaperkembanganusahadipengaruhiolehbanyakfaktor,baikfaktorinternal maupuneksternalperusahaan.Salahsatufaktorinternalyangcukupberperan besar dalam mempengaruhi perkembangan usaha yaitu permodalan, baik investasi maupunmodalkerja.Kesulitanmemperolehmodalmerupakanmasalahklasik yangmasihdihadapiUMKMdiIndonesiahinggasaatini.Permasalahanmodal tersebut timbulkarena tidak adanyatitik temuUMKM sebagaidebiturdanpihak kreditur.Disisidebitur,karakteristikdarisebagianbesarUMKMdiIndonesia 6 antaralainadalahmasihbelummenjalankanbisnisnyadenganprinsip-prinsip manajemenmodern,tidak/belummemilikibadanusaharesmi,sertaketerbatasan asetyangdimiliki.Sementaraitu,disisikreditur,pemodalataulembaga pembiayaan untuk melindungi risiko kredit, menuntut adanya kegiatan bisnis yang dijalankandenganprinsip-prinsipmanajemenmodern,ijinusaharesmiserta adanyajaminan(collateral).Lembagaperbankansebagaisalahsatusumber modal secaraoptimalmasihbelumdapatmembantupermasalahanyangdihadapi UMKM.Relatiftingginyatingkatbungakreditperbankan,prosedurserta persyaratanpengajuankredityang relatifsulituntukdipenuhi, serta tidak adanya jaminanmerupakanalasanutamabagisebagianbesarUMKMuntuktidak mengajukankreditkepadaperbankan,UMKMdengansegalaketerbatasannya masihsulituntukmeraihmodaldarisumber-sumbermodallembaga-lembaga keuangan non-bank seperti pasar modal dan leasing. Namun pihak perbankan pun tidak tinggaldiammenyikapikondisidemikian. Saat inipihakperbankan sedang gencarmelakukanpendekatanuntukmembiayaiUMKM,salahsatunyamelalui produk perbankan yangkhusus ditujukan bagi pelaku UMKM. Bank BRI sebagai pelakulamadisektorkreditUMKM,sebagianbesarportofolionya(86,94%) dialokasikanbagikreditUMKM.AtauBankDanamondenganprodukDanamon Simpan Pinjam (DSP) nya yang pada tahun 2007 telah menyalurkan kredit kepada 8.200nasabahsenilaiRp.88miliar.Berkembangnyaproduk-produkperbankan danpeningkatanporsikreditperbankanbagisektorUMKMitusejalandengan pertumbuhan sektor UMKM sebagai bisnis yang cukup menjanjikan. 7 SurveiBPS2003dan2005terhadapusahamikro(UMI)danusahakecil (UK) di industri manufaktur menunjukkan permasalahan-permasalahan klasik dari kelompokusahainidiIndonesia(Tabel1.2).Sepertiyangdapatdilihat, permasalahanutamayangdihadapisebagianbesardatirespondenadalah keterbatasanmodaldankesulitanpemasaran.Walaupunbanyakskimkredit khususbagipengusahakecil,sebagianbesardariresponden,terutamayang berlokasi di pedalaman/pedesaan, tidak pernah mendapatkan kredit dari bank atau lembaga-lembagakeuanganlainnya.Merekatergantungsepenuhnyapada uang/tabunganmerekasendiri,uang/bantuandandarisaudara/kenalanataudari sumber-sumberinformaluntukmendanaikegiatanproduksimereka.Alasannya bisamacam-macam;adayangtidakpernahdengarataumenyadariadanyaskim-skimkhusustersebut,adayangpernahmencoba,tetapiditolakkarenausahanya dianggaptidaklayakuntukdidanaiataumengundurkandirikarenaruwetnya proseduradministrasi,atautidakbisamemenuhipersyaratan-persyaratan, termasukpenyediaanjaminan,atauadabanyakpengusahakecilyangdari awalnyamemangtidakberkeinginanmeminjamdarilembaga-lembagakeuangan formal. 8 Tabel. 1.2 Problem-problem Utama yang Dihadapi UMI dan UK Manufaktur di Indonesia 2003 & 2005 UKUMITotal UK & UMI 200320052003200520032005 Tidak ada problem46.48595.396627.651.229.953674.135 1.325.349 (51,89) (19,48)*(41,43)(25,21)(52,93)(24,71)Punya problem192.097134.8511.862.4681.093.8192.054.565 1.228.670 (48,11) - Bahan baku (80,52)(58,57)(74,79)(47,07)(75,29)281.902 (22,94) - Pemasaran20.36232.998400.915248.904421.277410.643 (33,42) - Modal(10,60)(24,47)(21,53)(22,76)(20,50)398.397 (32,43) - Transportasi/Distribusi77.17544.02552.231366.623629.406.26.554 (2,16) - Energi(40,18)(32,64)(29,65)(33,52)(30,63)3.064 (0,25) - Biaya tenaga kerja71.00148.173643.628350.224714.62914.067 (1,14) - Lainnya(39,96)(35,72)(34,56)(32,02)(34,78)94.043 (7,65) 5.0272.39749.91824.15754.945 (2,62)(1,77)(2,68)(2,20)(2,67) 40.60569050.8152.37455.42 (2,4)(0,51)(2,73)(0,22)(2,7) 2.3351.05214.31513.01516.65 (1,22)(0,78)(0,77)(1,19)(0,81) 11.5925.521150.64688.522162.238 (6,04)(4,09)(8,09)(8,09)(7,90)Total UK & UMI238.582230.2472.490.1182.323.7722.728.700 2.554.019 (100,00) (100,00)(100,00)(100,00)(100,00)(100,00)Catatan: * = persentase distribusi Sumber: BPS Keberadaanbankmerupakanhalyangpentingdalamduniausaha. Keterkaitanantaraduniausahadenganlembagakeuanganbankmemangtidak bisadilepaskanapalagidalampengertianinvestasidankredit.Pihakbankakan menyalurkan kredit berupa kredit investasi dan modal kerja yang dibutuhkan oleh pihakduniausaha.Dalamhalinilahpihakbankakanterusmengembangkan 9 kompetensiyanglaindibidangkredituntukmenggalangpertumbuhankredit yangberkesinambungansekaligusmenjalankanfungsinyasebagaijasa intermediasikeuangan.BerdasarkanUndang-Undang,strukturperbankandi IndonesiaterdiriatasBankUmumdanBPR(Siamat,2004:87),sampaidengan tahun 2008 pembagian bank umum yang terdaftar di Bank Indonesia terlihat pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Institusi Perbankan Indonesia Kelompok BankDes 2007Des 2008 Bank Persero BUSN Devisa Bank Non Devisa Bank Pembangunan Daerah Bank Campuran Bank Asing 5 35 36 26 17 11 5 32 36 26 15 10 Total130124 Bank Perkreditan Rakyat18173367 Total18173367 Sumber: Indonesian Banking Statistics Vol. 7, No. 1, December 2008 KreditkhususuntukUMKMyangdifasilitasikanolehpemerintahsudah adasejakeraordebaru,yangdiawalidenganduaskemakreditdariBank Indonesia(BI)yangsangatterkenaldiera1970-an,yakniKMKP(KreditModal KerjaPermanen)danKIK(KreditInvestasiKecil).SetelahdiberlakukannyaUU No.23Tahun1999tentangBI,program-programkreditdialihkankelembaga khusus, yakni PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM). Hingga semester pertama 10 2008, PNM telahmerealisasikansekitar 70persenpembiayaanbagiUMKMdari totalmaksimumyangdisediakansebesarRp600miliaruntukhampir1000 UMKM (Hasan, 2008). Tabel 1.4 Kredit UMKM Menurut Sektor Ekonomi (Miliar Rupiah; Desember) Sektor 2002200320042005200620072008* Pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik KonstruksiPerdagangan Pengangkutan Jasa dunia usaha Jasa sosial Lainnya Jumlah8.627 542 22.015 93 3.639 38.586 3.687 7.964 2.242 73.583 160.977 8.641 601 24.399 120 4.590 52.752 5.051 13.257 3.026 94.650 207.088 12.098 911 26.547 127 5.922 67.226 6.029 15.550 4.269 132.414 271.093 12.642 971 32.480 245 7.709 87.515 6.485 20.657 5.292 180.912 354.908 13.294 1.311 36.647 1.483 10.123 107.288 6.605 23.514 6.020 203.528 410.442 16.114 1.527 37.796 286 13.241 134.574 7.200 30.512 6.670 254.870 502.796 19.284 1.724 46.304 536 19.357 155.153 8.584 40.450 7.516 332.095 631.002 Catatan: * November Sumber: Bank Indonesia 11 Tabel 1.5 Perkembangan Kredit UMKM Menurut Kelompok Bank Penyalur (Miliar Rupiah Desember)

Kelompok Bank 2005 2006 2007 2008* 2007 2008* Bank Persero Bank BPD Bank Swasta Nasional Bank Asing & Campuran Total Kredit UMKM 122.189 42.462 176.421 13.836 354.908 144.935 52.859 195.326 17.322 410.442 176.740 67.774 238.211 20.073 502.798 226.434 89.334 288.835 26.399 631.002 35.0 13.0 47.0 4.0 100.0 35.9 14.2 45.8 4.2 100.0 Catatan: * November Sumber: BI Tabel 1.6 Perkembangan Kredit Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan Kredit Usaha Kecil (KUK) (Miliar Rupiah) Jenis kredit200320042005200620072008* Kredit Bank Umum KUK 437.942 73.968 553.548 93.615 689.669 106.051 787.136 109.666 995.111 124.428 980.884 136.543 Keterangan: * hingga Agustus Sumber: BI Tigatabeldiatasinidapatmemberikansuatugambaranmengenai perkembangankreditUMKM.Tabel1.4memperlihatkanjumlahkreditUMKM yang setiap tahun terus bertambah, walaupun lajunya bervariasi menurut ekonomi. Tabel1.5memperlihatkansumberdarikreditUMKMmenurutkelompokbank, yang memperlihatkan bahwa bank-bank swasta nasional adalah kelompok terbesar Pangsa (%) 12 dalammenyalurkankredittersebut,yangsahamnyamencapai47persenpada tahun 2007. Kredit UMKM di Indonesia disalurkan lewat berbagai macam skema kredit.Yangpadatahun2008mencapai17skema.Tabel1.6mempresentasikan datamengenaipertumbuhankreditusahakecil(KUK)dibandingkankreditbank umum. Tahunini,penyalurankreditmikromemulaiekspansinyadenganbekal pertumbuhanyangsangatbagus.Sepanjang2010,pertumbuhankreditusaha mikro,kecildanmenengah(UMKM)mencapai25,17persendandenganpangsa mencapai53,32persen.AngkainimenunjukkanbahwakreditsektorUMKM mendominasi total kredit dan pertumbuhannya lebih tinggi dari total kredit. Modal tersebutbisasajamenjadibebanbagiperbankankarenaitulahpertamakalinya pangsapasarkreditUMKMmencapaiseparodaritotalkreditdanpertumbuhan kreditlebihbesardariindustri.Namuntidakadayangbisadilakukanoleh perbankan kecuali terus menyalurkan kredit dan mengatasi masalah yang mendera bisnis itu selama ini. AkantetapitampaknyakeadaanberjalansesuaiharapansaatBank Indonesia(BI)mencatatbahwahinggatriwulanketiga,penyalurankreditsektor initelahtumbuh20,88persenataumenjadiRp.436triliun.Meskidemikian banyakpihakyangmenilaibahwapertumbuhankreditUMKMbisamelejitjika kendala yang dihadapi pengusaha terutama tingginya suku bunga bisa dipecahkan. Saatinibank-bankyangmenyalurkankredityangjumlahnyadibawahRp.1 miliarmengenakansukubungaberkisarantara36-40persen,enamhinggatujuh kali lipat suku bunga acuan bank sentral yang saat ini 6,00 persen. 13 MenurutekonomIkatanSarjanaEkonomiIndonesia,MirzaAdityswara angkatersebutterlalutinggidankarenanyamasihbisaditurunkan.Dia mengasumsikanjikakomponenbungadepositoyang terdiridarioverhead, premi risiko,danmarginmasing-masingsebesar7persen,3persen,7persen,dan4 persen,bungayangdikenakanbisamencapaiminimal21%.Kalaupunmargin ditambahkan,masihbisadinaikkankelevel25persen.Jadikelewatankalau masihadabankyangkasihbungakreditUKMdanmikro36%-40persen,ujar Mirza. Sepanjangtahuniniindustriperbankanmenargetkanoutstandingkredit UMKMakanbisabertambahRp.128triliunmenjadiRp.488,67triliun.Sampai denganOktober2011,kreditUMKMyangtelahdisalurkanperbankanmencapai 60-70persendaritargetatauberadadikisaranRp.90triliun.HinggaOktober 2011pertumbuhankreditdisektorUMKMsekitar23-24persen(year-on-year), hampir sama dengan pertumbuhan total kredit nasional. UntukmenjagaagarpertumbuhankreditUMKMtahundepanbisalebih tinggi,BankIndonesiamenyiapkanpembentukanApexBankyangmerupakan indukdaribeberapabankperkreditanrakyat(BPR)disuatudaerah.Halitu dimaksudkanagarkebijakanuntukUMKMbisamendapatkandukunganlebih besar dari beberapa BPR. Selainmendukungpemerintahdidalamhalpenyalurankreditdisektor UMKM,bankjugaharusmemperhatikankarakteristikinternalbankitusendiri terhadapkondisifinansialnya(Nuryakin&Warjiyo,2006:26).MenurutAgung Juda,et. al. (2001:23-25)permasalahanyangseringmelandaindustriperbankan 14 dalam hal penawaran kredit adalah kecukupan modal, kredit bermasalah atau Non PerformingLoan(NPL).DalamkondisiNPLyangtinggi,banklebihcenderung melakukankonsolidasiinternalgunamemperbaikikualitasasetdaripada menyalurkankredit.Permasalahanketigayangmelandaindustriperbankanialah risikokredit,dimanaadanyakecenderunganbankuntukhanyaberhubungan dengandebiturlama;kecenderunganuntukmemintajaminan(colaterall)yang likuid dan adanya perubahan organisasi kredit yang memiliki kecenderungan lebih sentralistik dalam pemutusan kredit.Selainituadavariabellainyangturutberperandidalamhalpenawaran kreditkepadamasyarakat,menurutPerryWarjiyo(2004)dalamMeydianawathi (2007:135)kenyataannyaperilakupenawarankreditperbankantidakhanya dipengaruhiolehdanayangtersediayangbersumberdariDanaPihakKetiga, tetapijugadipengaruhiolehpersepsibankterhadapprospekusahadebiturdan kondisiperbankanitusendirisepertipermodalanatauCapitalAdequacyRatio (CAR),jumlahkreditmacetatauNonPerformingLoan(NPL),LegalLending Limit(LLL)atauBatasMaksimumPemberianKredit(BMPK)danLoanto DepositRatio(LDR)sertamenurutSusenodanPiterA.(2003)dalam Meydianawathi (2007:135) tingkat keuntungan atau Return On Asset (ROA). DiberlakukannyaUUNomor23Tahun1999tentangBankIndonesia sebagaimanatelahdiubahdenganUUNomor3Tahun2004,kebijakanBank IndonesiadalammembantupengembanganUMKMmengalamiperubahanyang cukupbesar,karenaBankIndonesiatidaklagimemberikanbantuankeuangan atauKreditLikuiditasBankIndonesia(KLBI)sehinggaperananBankIndonesia 15 dalampengembanganUMKMberubahmenjaditidaklangsung(Setyobudi, 2007:32-33).WalaupunperananBankIndonesiamenjaditidaklangsungtetapi lebihterfokuskepadabantuanteknissertapengembangankelembagaanyang menunjang UMKM (Booklet Perbankan Indonesia, 2008:69). Berdasarkanuraiandiatas,penelitianiniuntukmengetahuivariabel-variabelyangmempengaruhididalamhalmemperolehkeputusanpenyaluran kredit UMKM yang dapat diberikan suatu bank dalam membantu dan memajukan perkembanganperekonomiandiIndonesia.Variabel-variabeltersebutdipisahkan kedalamduakategoriyaitu,variabelinternaldanvariabeleksternal.Variabel internal dalam penelitian ini menggunakan DPK, CAR, ROA, NPL dan LLL yang secarakeseluruhanberasaldaridalambankitusendiri.Sementaravariabel eksternaldalampenelitianinimenggunakansukubunganSBI.SBImerupakan instrumenatasBIrateyangdikeluarkanolehBankIndonesia.PenggunaanSBI sebagai variabeleksternal digunakan atas dasar didalammenentukan suku bunga kredityangakanditawarkankepadamasyarakat,hallainnyabahwabank-bank umumseringkalimenempatkandananyapadaSBI.Sehinggadapatdikatakan bahwasukubungaSBImemilikiperanandalampenawarankreditpadasuatu bank. 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkanuraiandiatasmakapenelitimemfokuskandan mengkhususkanmasalahpokokpenelitiandalampertanyaan-pertanyaansebagai berikut: 16 1.Apakahadapengaruhvariabelinternalbank(DPK,CAR,ROA,NPL, LLL) terhadap kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)? 2.ApakahadapengaruhvariabeleksternalbankyaituSertifikatBank Indonesia(SBI)terhadapkreditUsahaMikroKecildanMenengah (UMKM)? 1.3.Tujuan Penelitian Berdasarkanpokokpermasalahandiatas,makatujuanpenelitianini adalah: 1.Untukmenganalisispengaruhvariabelinternalbank(DPK,CAR,ROA, NPL, LLL) terhadap kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 2.UntukmenganalisispengaruhvariabeleksternalyaituSertifikatBank Indonesia(SBI)terhadapkreditUsahaMikroKecildanMenengah (UMKM)? 1.4.Signifikansi PenelitianHasildaripenelitianinidiharapkanbermanfaatbagipihak-pihakyang berkepentingan terkait dengan keputusan kredit di dalam perbankan, diantaranya: 1.Signifikansi Akademis Secaraakademis,penelitianinibertujuanuntukdapatdigunakansebagai bahanpertimbanganatau referensididalammempelajari,membahas,dan memahamimengenaimateripembahasanyangsama.Disampingitujuga penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan terutama 17 dibidangperbankansertadapatmenjadireferensiuntukpenelitian-penelitian selanjutnya. 2.Signifikansi PraktisDalamtataranpraktis,hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadi masukanberupauraianpembahasandansaranyanglayak dipertimbangkan oleh bank yang bersangkutan. 1.5. Batasan Penelitian Yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah: 1.Objekpenelitian,yangmenjadiobjekpenelitianadalahbankumum yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2008-2010. 2.Datayangakandigunakandalampenelitianiniadalahdatasekunder bankumumyangdiperolehdarihasilpublikasiStatistikPerbankan Indonesia serta kebijakan-kebijakan lainnya. 3.VariabelinternaldidalampenelitianinimenggunakanCapital AdequacyRatio(CAR),DanaPihakKetiga(DPK),ReturnonAsset (ROA), Non Performing Loan (NPL) UMKM dan Legal Lending Limit (LLL). 4.Variabeleksternaldidalampenelitianiniadalahmenggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 18 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB IPENDAHULUAN Babiniberisikantentanglatarbelakangmasalah,pokok permasalahanyangakandianalisis,tujuan,signifikansi penelitian, batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB IIKERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN Babiniberisikantentangteoriyangterkaitdengan penelitianini,konstruksimodelteoritis,modelanalisis, hipotesisyangdigunakan,operasionalisasivariabel penelitian.Kemudianmetodepenelitianyangdigunakan untukmelakukananalisisdatadalampenelitianiniseperti pendekatanpenelitian,jenisatautipepenelitian,teknik pengumpulandata,populasidansampel,teknikanalisis data. BAB IIIGAMBARAN UMUM BANK UMUM Babiniberisikantentangpenjelasanmengenaigambaran umumobyekpenelitianyangdigunakandalampenelitian ini. BAB IVANALISIS HASIL PENELITIAN Babiniberisikanpemaparanhasiltemuandananalisis mengenaipengolahandataterhadapvariabelpenelitian yang ada. 19 BAB VKESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN Babinimerupakanpenutupdimanapenulisakanmenarik kesimpulandenganmenganalisispengaruhvariabel terhadapkreditdibankumumberdasarkanhasilpenelitian yangmerupakanjawaban ataspertanyaanyangdiajukandi dalampokokpermasalahan.Selainitupenulisjuga memberikanbeberapasarangunaperbaikandimasayang akan datang.

20 BAB II KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian-penelitianterdahuluyangpenulisdapatkanterkaitdengan variabelyangdigunakandidalampenelitianini,diantaranyaadalahhasil penelitian yang dilakukan Nur Laela (2007) dengan meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakanteknikanalisisTwoStageLeastSquare(TSLS)yangdilakukan untukmelihatpengaruhpenyalurankreditdarisisipenawarandanpermintaan. Hasilyangdiperolehdaripenelitianinimenunjukkanbahwaadafaktoryang mempengaruhikreditbankdarisisipenawaranyaitukapasitaskredit,Non PerformingLoan(NPL),sukubungakreditdanSBImemilikihasilyang signifikan.Sedangkandarisisipermintaanfaktor-faktoryangmempengaruhi penyalurankreditadalahProdukDomestikBruto(PDB),spreadantarasuku bunga kredit dengan suku bunga deposito, nilai kurs dan inflasi. SelanjutnyapenelitianyangdilakukanolehIndraKusuma(2007)yang menelitipengaruhfaktor-faktorpenawarankreditdiantaranyasukubungakredit, SBI,NPLdankapasitaskreditterhadaptotalkredit.Hasildaripenelitiannya adalah faktor-faktor penawaran kredit (suku bunga kredit, SBI, NPL) mempunyai pengaruhyangpositifterhadaptotalkredityangdiberikanbankkepada masyarakat. 21 Penelitianberikutnyayangpenulisdapatkanadalahpenelitianyang dilakukanolehRockyA.lalamentik(2007)yangmenelitipengaruhmarketshare berdasarkanDanaPihakKetiga(DPK)danpemberiankreditterhadap profitabilitasperbankanIndonesiaberdasarkanReturnonAsset(ROA)danNet InterestMargin(NIM).TerdapatduateknikanalisisyangdilakukanolehRocky A.lalamentik,yaitupendekatannonparametrikdenganmetodeSomersddan pendekatanparametrikdenganmetodePooledLeastSquare.Hasilakhirdari penelitiannya menunjukkan bahwa DPK dan pemberian kredit berpengaruh positif terhadapROA,yangmengindikasikanbahwasemakinbesarmarketsharemaka semakin besar pula peluang untuk memperoleh profit. Penelitianyangdilakukanoleh Syafii tahun2005mengenaifaktor-faktor yangmempengaruhirealisasikreditditinjaudarisisipenawarandanpermintaan. PenelitiandilakukanbeliaudenganmenggunakanmetodeSwitchingRegression dengan hasil penelitianmenunjukkanbahwa variabel penawaran kredit (kapasitas lending,NPL,indeksproduksi,spreadantarabungakreditdenganSBI) mempunyai pengaruh positif terhadap realisasi kredit. Begitu pula dengan variabel permintaan kredit (PDB, indeks harga konsumen, nilai tukar, spread antara bunga kreditdenganbungadeposito)turutmemberikanpengaruhyangpositifterhadap realisasi kredit. Chiuri, Ferri dan Majnoni (2002) dalam penelitiannya yang berjudul The macroeconomyimpactofbankcapitalrequirementsinemergingeconomies, dimanahasilpenelitiannyamenyimpulkanbahwapenerapanCARsecara 22 signifikan mempengaruhi penurunan dalampenawaran kredit, terutama bagi bank yang memiliki jumlah modal yang kecil. BrinkmandanHorvitz(1995)melakukanpenelitianyangberjudulRisk basedcapitalstandardsandthecreditcrunchmenyimpulkanbahwakelebihan modalyangdimilikiolehbankdapatmenentukantingkatpertumbuhankredit yangdisalurkannya.Dalamhalinibankyangmemilikisurplusyang tinggidapat menyalurkankreditduakalilebihbesardancepatdaripadabankyangmemiliki surplus rendah. SedangkanpenelitianyangdilakukanolehLuhGedeMeydianawathi (2007)mengambilpenelitianmengenaiperilakupenawarankreditperbankan kepadasektorUMKMdiIndonesia.Hasilyangdiperolehdaripenelitiannya adalahsecarabersamaanDPK,ROA,CARdanNPLmemilikipengaruhnyata terhadappenawarankreditpadasektorUMKM.SedangkansecaraparsialDPK, ROAdanCARjugamemberikanpengaruhpositifterhadappenawarankredit berbandingterbalikdenganNPLyangberpengaruhnegatifterhadappenawaran kredit. PenelitianyangdilakukanolehAmirantiMarsyaAgustine(2009) mengenaiperilakupenawarankredityangdilakukanolehempatkelompokbank umumyangterdaftardiBankIndonesiayangdipisahkanmenjadiempat kelompokbesaryaitubankpersero,bankumumswastanasional,bank pembangunandaerahdanbankasingdancampuranterhadapsektorUMKM, menyimpulkan bahwa secara bersamaan dan signifikan CAR, DPK, NPL UMKM, 23 ROAdanSBImempengaruhibankpersero,bankumumswastanasional,bank pembangunan daerah dan bank asing dan campuran. Perbedaanantarapenelitian-penelitianterdahuludenganpenelitianini terletakpadawaktudanvariabel.Waktuyangdigunakandidalampenelitianini mengambilmasa tiga tahun yaitu tahun 2008-2010. Dengan asumsi bahwa waktu tigatahundipandangcukupuntukmelihatpengaruhvariabel-variabeldidalam penawarankreditUMKMsetelahdiberlakukannyaUUNomor23Tahun1999 tentangBankIndonesiasebagaimanatelahdiubahdenganUUNomor3Tahun 2004.PenambahanvariabelLegalLendingLimit(LLL)atauBatasMaksimum PemberianKredit(BMPK)sendiridilakukanuntukmelengkapidaripenelitian Amiranti Marsya Agustine yang dijadikan sebagai acuan penulisan. 2.2.Konstruksi Model Teoritis 2.2.1Kredit Perbankan Bank telah menempati posisi sentral dalam perekonomian modern. Dengan demikian, hampir seluruh keperluan setiap orangdan segenap lapisanmasyarakat dalamkegiatanperekonomian terkaitdenganperbankan. Posisinyayang strategis dalambidangekonomiituterutamaberakardaruduaperananpokoknya,yaitu sebagai berikut (Masyhud Ali, 2006:356). a.Sebagai lembaga intermediasi Bankmenghimpundana-danadarimasyarakatdanmenyalurkannyakembali kepadamasyarakat.Peranannyainitelahmengubahpenggunaandana-dana masyarakattersebutmenjadilebihproduktif.Halinidimungkinkankarena dana-danaberlebihyangdimilikisebagianmasyarakatyangdihimpunoleh 24 perbankanitudimilikisebagianmasyarakatyangdihimpunolehperbankan itudiinvestasikankembalidalamkegiatanproduktif.Kegiatanproduktifitu dapatberupapembangunanindustri,perdagangansertainvestasipada prasarana ekonomi. b.Peranan bank sebagai lembaga penyelenggara dan penyedia layanan jasa-jasa di bidang keuangan serta lalu lintas pembayaranmaupun pemberian jasa-jasa keuangan lainnya.Peranannyainitelahberkembangmenjadiwahanayangmendukung, mendorong,danmengakomodasitumbuhkembangnyakegiataninvestasi, produksi, serta konsumsi barang dan jasa bagi masyarakat. Dengan demikian, peranan kredit dalam operasi bank sangat besar/penting, disampingsebagianbesarbankmasihmengandalkansumberpendapatan utamanya dari operasi perkreditan sehingga untuk mendapatkan margin yang baik diperlukanpengelolaanperkreditansecaraefektifdanefisien.Bankadalah business. Businessyangberdagangdalamkreditdanuang. Jadibisnisutamadari suatubankadalahkepercayaansehinggadikatakanpulabahwabankmerupakan lembaga kepercayaan. Kreditberasaldarikatacredereataucreditum.Crederedaribahasa Yunaniyangberartikepercayaan,sementaracreditumdaribahasalatinyang berartikepercayaan akankebenaran.Artikata tersebutmemilikiimplikasibahwa setiap kegiatan perkreditan harus dilandasi kepercayaan. Tanpa kepercayaan maka tidakakanterjadipemberiankreditatausebaliknyatidakadacalonnasabah menyepakatikredit, sebabpemberiankreditolehbankmempunyainilaiekonomi 25 kepada nasabah perorangan atau badan usaha. Nilai ekonomi yang akan diperoleh nasabahdebiturdankreditur(bank)harusdisepakatisejakawal(adakomitmen) tanpamerugikansalahsatupihak.Nilaiekonomiataskredityangsamaakan dikembalikankepadakreditursetelahjangkawaktutertentusesuaidengan kesepakatan tersebut (Dr. (Cand.) Taswan, S.E., M.Si. 2010). 2.2.1.1. Prinsip Perkreditan Secaraumum,pemberiankreditakanselaluberpegangpadaprinsip-prinsip sebagai berikut (Dr. (Cand.) Taswan, S.E., M.Si. 2010) : a.Character Adanyapenyerahanuangkepadadebituritudidasarikepercayaan. Kepercayaantimbulkarenadebiturmemilikicharacterberupamoral, watakataupunsifat-sifatpersonalityyangpositifdankooperatifserta memiliki rasa tanggung jawab. Debitur yang memiliki karakter baik adalah debituryangmemilikitingkatkejujuranyangtinggidanintegritasyang tinggi untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. b.Capacity Inimenyangkutkemampuandebituruntukmelunasikreditnya.Penilaian iniakandilihatdarikemampuanjenisusahanyauntukmendatangkan penghasilangunamelunasikredit.Capacityinidapatdidekatidariaspek keuangandanaspekyuridis.Aspekkuangandilihatdaricashflowyang dihasilkandandari aspekyuridis akan terlihatbahwadebituritumemang memilikikapasitasuntukmelakukanperjanjiankreditdanmelunasi kembali sesuai perjanjian. 26 c.Capital Capitalmenyangkutmodalyangdimilikiperusahaandebitur.Semakin besarmodalsendiriyangdimiliki,makasemakintangguhmenghadapi kemungkinan risiko yang dihadapi di kemudian hari. Capital ini umumnya dicerminkan oleh neraca calon debitur dengan melihat komponen modal. d.Collateral Collateralmerupakanjaminanperusahaanataskredityangditerimanya. Bankmemerlukanjaminaniniuntukmenutupkemungkinanrisiko terburuk yaitu tidak terbayarnya utang akibat apapun. Jaminanmerupakan pengamanbagidanaperbankanyangdikucurkan.Semakinbesarjaminan itumeng-coverkreditmakasemakinamandanabankitu.Jaminan-jaminan tersebut akandianggapamanbilamampumeng-cover120%dari totalkreditnya.Disampingaman,jaminanyangsemakinlikuidakan semakindiminatisebabdapatdijualsegerabilakreditmacet,untuk membiayai likuiditas bank. e.Condition of Economic Kondisiekonomidimaksudadalahkondisimakroyangmempengaruhi kreditperbankan.Secaraspesifikadalahkondisimakroyang mempengaruhi bisnis debitur. Apakah bisnis debitur sangat rentan dengan fluktuasiperekonomianataurelatiftangguhmenghadapigejolak perekonomian.Padakondisiperekonomianyangrelatifstabilakan mendorongpertumbuhanduniausahasehinggapengucurankreditakan aman.Sebaliknyakondisiekonomiyangburukakanmendorongdunia 27 bisniskearahkebangkrutan.Untukitubankharushati-hati.Perusahaan-perusahaanyangbergerakdibidangekspormaupunimporumumnya sangat mudah terpengaruh kondisi perekonomian. 2.2.1.2.Unsur-Unsur Kredit Unsur-unsur dalam kredit adalah sebagai berikut (Veithzal Rivai, 2007): a.Adanyaduapihak,yaitupemberikredit(kreditur)danpenerimakredit (nasabah).Hubunganpemberikreditkepadapenerimakreditmerupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. b.Adanyakepercayaanpemberikreditkepadapenerimakredityang didasarkan atas credit rating penerima kredit. c.Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihaklainnya yang berjanjimembayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayartersebutdapatberupajanjilisan,tertulis(akadkredit)atau berupa instrumen (Credit Instrument). d.Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit. e.Adanyaunsurwaktu(timeelement).Unsurwaktumerupakanunsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberikreditmaupundilihatdaripenerimakredit.Misalnya, penabungmemberikankreditsekaranguntukkonsumsilebihbesardi masayangakandatang.Produsenmemerlukankreditkarenaadanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi. 28 f.Adanyaunsurrisiko(degreeofrisk)baikdipihakpemberikredit maupundipihakpenerimakredit.Risikodipihakpemberikredit adalah risiko gagal bayar (risk of default), baik karena kegagalan usaha (pinjamankomersial)atauketidakmampuanbayar(pinjaman konsumen)ataukarenaketidaksediaanmembayar.Risikodipihak nasabahadalahkecurangandaripihakkreditur,antaralainberupa pemberiankredityangdarisemuladimaksudkanolehpemberikredit untukmencaplokperusahaanyangdiberikreditatautanahyang dijaminkan. g.Adanyaunsurbungasebagaikompensasi(prestasi)kepadapemberi kredit.Bagipemberikredit,bungatersebutterdiridariberbagai komponensepertibiayamodal(costofcapital),biayaumum (overheadcost),riskpremium,dansebagainya.Jikacreditrating penerimakredittinggi,riskpremiumdapatdikurangidengansafety discount. 2.2.1.3.Tujuan Kredit Pembahasantujuankreditmencakuplingkupyangluas.Padadasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari kredit, yaitu sebagai berikut (Veithzal Rivai, 2007): a.Profitability,yaitutujuanuntukmemperolehhasildarikreditberupa keuntunganyangdiraihdaribungayangharusdibayarolehnasabah. Olehkarenaitu,bankhanyaakanmenyalurkankreditkepadausaha-usahanasabahyangdiyakinimampudanmaumengembalikankredit 29 yangtelahditerimanya.Dalamfaktorkemampuandankemauanini tersimpulunsurkeamanan(safety)dansekaligusjugaunsur keuntungan(profitability)darisuatukreditsehinggakeduaunsur tersebutsalingberkaitan.Dengandemikian,keuntunganmerupakan tujuandaripemberikredityangterjelmadalambentukbungayang diterima. b.Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benarterjaminsehinggatujuanprofitabilitydapatbenar-benar tercapaitanpahambatanyangberarti.Olehkarenaitu,keamananini dimaksudkanagarprestasiyangdiberikandalambentukuang,barang ataujasaitubetul-betulterjaminpengembaliannyasehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan. 2.2.1.4. Fungsi KreditKreditmempunyaiperananyangsangatpentingdalamperekonomian. Secara garis besar, fungsi kredit di dalamprekonomian, perdagangan, dankeuangan dapat dikemukakan sebagai berikut (Veithzal Rivai, 2007): a.Kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang Parapenabungmenyimpanuangnyadibankdalambentukgiro, depositoataupuntabungan.Uangtersebutdalampersentasetertentu ditingkatkankegunaannyaolehbank.Parapengusahamenikmati kreditdaribankuntukmemperluas/memperbesarusahanya,baik untukpeningkatanproduksi,perdaganganmaupununtukusaha-usaha rehabilitasiataupunusahapeningkatanproduktivitassecara 30 menyeluruh.Dengandemikian,danayangmengendapdibank(yang diperolehdariparapenyimpanuang)tidaklahidle(diam)dan disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat, baik kemanfaatan bagi pengusaha maupun bermanfaat bagi masyarakat. b.Kredit meningkatkan utility (daya guna) suatu barang Produsendenganbantuankreditbankdapatmemproduksibahanjadi sehinggautilitydaribahantersebutmeningkat,misalnyapeningkatan utilitykelapamenjadikopradanselanjutnyamenjadiminyak kelapa/minyak goreng, peningkatan utility padi menjadi beras, benang menjadi tekstil dan sebagainya. Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkanbarangdarisuatu tempatyangkegunaannyakurangke tempatyanglebihbermanfaat.Umpamanyabulguryangkurang bermanfaatdiAmerikadipindahkan/dikirimkeIndonesia.Seluruh barangyangdipindahkandarisuatudaerahkedaerahlainyang kemanfaatanbarangitulebihterasapadadasarnyameningkatkan utilitydaribarangitu.Pemindahanbarangtersebuttidaklahdapat diatasiolehkeuanganpadadistributorsajasehinggamereka memerlukan bantuan permodalan dari bank berupa kredit. c.Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredityangdisalurkanmelaluirekening-rekeningkoran,pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek,girobilyet,weles,promes,dansebagainyamelaluikredit. Peredaranuangkartalmaupungiralakanlebihberkembangkarena 31 kreditmenciptakansuatukegairahanberusahasehinggapenggunaan uang akan bertambah, baik secara kualitatif apalagisecara kuantitatif. Haliniselarasdenganpengertianbankselakumoneycreator. Penciptaanuangituselaindengancarasubstitusi,yaitupenukaran uangkartalyangdisimpandigirodenganuanggiral,adacara exchangeofclaimyaitubankmemberikankreditdalambentukgiral. Di samping itu, dengan cara transformasi, yaitu bank giral. d.Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat Ditinjaudarihukumpermintaandanpenawaran,terhadapsegala macamdanragamnyausaha,permintaanakanterusbertambahbila masyarakattelahmemulaimelakukanpenawaran.Timbullah kemudianefekkumulatif oleh semakin besarnya permintaan sehingga secaraberantaikemudianmenimbulkankegairahanyangmeluasdi kalanganmasyarakatuntuksedemikianrupa.Dengandemikian,hal tersebutmeningkatkanproduktivitas.Secaraotomatiskemudian timbulpulakesanbahwauntuksetiapusahapeningkatan produktivitas,masyarakattidakperlukhawatirkekurangankarena masalahnya dapat diatasi bank dengan kreditnya. e.Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi Untukmenekanarusinflasidanterlebih-lebihlagiuntukusaha pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang penting. Arahkreditharusberpedomanpadasegi-segipembatasankualitatif, yaitupengarahankesektor-sektoryangproduktifdansektor-sektor32 prioritasyangsecaralangsungberpengaruhterhadaphajathidup masyarakat.Denganperkataanlain,setiapkreditharusbenar-benar diarahkanuntukmenambahflowofgoodssertamemperlancar distribusibarang-barangtersebutagarmeratakeseluruhlapisan masyarakat.Kreditbankdisalurkansecaraselektifuntukmenutup kemungkinanusaha-usahayangbersifatspekulatif.Simpanan masyarakatditingkatkandenganpengeluaransurat-suratberharga sepertigiro,deposito, tabungan,dansertifikat-sertifikatbanklainnya, sedangkanuangmasyarakatyangtertanamitudisalurkankeusaha-usaha yang produktif. f.Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional Pengusahayangmemperolehkredittentusajaberusahauntuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan profit. Bilakeuntunganinisecarakumulatifdikembangkanlagidalamarti katadikembalikankedalamstrukturpermodalan,peningkatanakan berlangsung terus-menerus. Dengan earnings (pendapatan) yang terus meningkat, berarti pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak, kredit yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegiatan eksporakanmenghasilkanpertambahandevisabaginegara.Apabila rata-ratapengusaha,pemiliktanah,pemilikmodaldan buruh/karyawanmengalamipeningkatanpendapatan,pendapatan negaraviapajakakanbertambah,penghasilandevisabertambahdan penggunaandevisauntukurusankonsumsiberkurangsehingga 33 langsungatautidak,melaluikredit,pendapatannasionalakan bertambah. g.Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional Banksebagailembagakredittidaksajabergerakdidalamnegeri, tetapijugadiluarnegeri.Melaluibantuankreditantarnegarayang istilahnyaseringkalididengarsebagaiGtoG(Governmentto Government),hubunganantarnegarapemberidanpenerimakredit akanbertambaherat,terutamayangmenyangkuthubungan perekonomian dan perdagangan. Lalu lintas pembayaran internasional padadasarnyaberjalanlancarbiladisertaikegiatankredityang sifatnya internasional. 2.2.1.5.Jenis-jenis KreditJenis kredit dilihat menurut tujuan penggunaannya adalah (Veithzal Rivai, 2007): a.Kredit Modal Kerja/Kredit Eksploitasi KreditModalKerja(KMK)adalahkredituntukmodalkerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelianbahanbaku/mentah,bahanpenolong/pembantu,barang dagangan, biaya eksploitasi barang modal, piutang dan lain-lain. b.Kredit Investasi Kredit investasi adalah kredit (berjangka menengah atau panjang) yang diberikankepadausaha-usahagunamerehabilitasi,modernisasi, perluasanataupunpendirianproyekbaru,misalnyauntukpembelian mesin-mesin,bangunandantanahuntukpabrik.Kreditinvestasiini 34 digunakanuntukpembelian/pengadaanbarang-barangmodalseperti pembelianmesin-mesin,bangunan,tanahuntukpabrik,pembelian alat-alatproduksibaru,perbaikanalat-alatproduksisecarabesar-besaran. c.Kredit Konsumsi Kreditkonsumsiadalahkredityangdiberikanbankkepadapihak ketiga/perorangan(termasukkaryawanbanksendiri)untukkeperluan konsumsi berupa barang atau jasa dengan cara membeli, menyewa atau dengancaralain.Kredityangtermasukdalamkreditkonsumsiini adalahkreditkendaraanpribadi,kreditperumahan(untukdipakai sendiri),kredituntukpembayaran sewa/kontrak rumahdanpembelian alat-alatrumahtangga.Dalamkelompokinitermasukjugakredit profesiuntukpengembanganprofesitertentusepertidokter,akuntan, notaris,danlain-lainyangdijamindenganpendapatandariprofesinya serta barang-barang yang dibeli dengan kredit itu. Jenis kredit menurut jangka waktunya (Veithzal Rivai, 2007): a.Short term credit (kredit jangka pendek) ialah suatu bentuk kredit yang berjangkawaktumaksimumsatutahun.Dilihatdarisisiperusahaan kredit jangka pendek dapat berbentuk berikut ini. 1.Kreditrekeningkoran,yaitukredityangdiberikanolehbank kepadanasabahnyadenganplafontertentu,dimanaperusahaan menariknyatidaksekaligus,melainkansebagiandemisebagian sesuaidengankebutuhan.Bungayangdibayarolehnasabahhanya 35 untukjumlahyangbenar-benardipergunakan,walaupun perusahaan mendapatkan kredit lebih dari jumlah yang dipakainya. 2.Kreditpenjual,yaitukredityangdiberikanolehpenjualkepada pembeli,dimanapenjualmenyerahkanbarang-barangnyalebih dahulu, baru kemudian menerima pembayarannya dari pembeli. 3.Kreditpembeli,yaitukredityangdiberikanolehpembelikepada penjualdimanapembelimenyerahkanuangterlebihdahulu sebagaipembayaranterhadapbarang-barangyangdibelinya,baru kemudian(setelahbeberapawaktutertentu)menerimabarang-barang yang dibelinya. 4.Kreditwesel,yaitukredityangterjadibilanasabahmengeluarkan suratpengakuanutangyangberisikankesanggupanuntuk membayarsejumlahuangtertentukepadapihaktertentudanpada saattertentu,dansetelahditandatanganisuratweseldapatdijual atau diuangkan kepada bank (surat promes/notes payable). 5.Krediteksploitasi,yaitukredityangdiberikanolehbankuntuk membiayai current operation suatu perusahaan. b.Intermediatetermcredit(kreditjangkawaktumenengah)ialahsuatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu tahun sampai tiga tahun. c.Longtermcredit(kreditjangkapanjang)ialahsuatubentukkredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. d.Demandloanataucallloanialahsuatubentukkredityangsetiap waktu dapat diminta kembali. 36 Kredit UMKM PerkembanganpotensiUsahaMikro,Kecil,danMenengah(UMKM)di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Setiap tahunkredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan dan secara umumpertumbuhannyalebihtinggidibandingtotalkreditperbankan.Kredit UMKMadalahkreditkepadadebiturusahamikro,kecildanmenengah yang memenuhidefinisidankriteriausahamikro,kecildanmenengahsebagaimana diaturdalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Berdasarkan UU tersebut, UMKMadalahusahaproduktifyangmemenuhikriteriausahadenganbatasan tertentu kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan.StatistikkreditUMKMdisajikandenganberbagaiitemyakniNet Ekspansi(NE),BakiDebet(BD),NonPerformanceLoan(NPL),dan Kelonggaran Tarik, dilengkapi dengan variasi berdasarkan kelompok bank, Sektor Ekonomi,JenisPenggunaandanLokasiProyekpadasetiapPropinsidanrincian skalaUsahaMikro,KecildanMenengah.PublikasiStatistikkreditUMKM berdasarkandefinisidankriteriausahaberdasarkanUUNo.20Tahun2008 tentangUMKMmulaidilaksanakanuntukdatalaporanbulananbanksejak Januari 2011. Sampai akhir 2010 Statistik kredit UMKM didasarkan pada definisi plafon, yaitu: (1) kredit mikro dengan plafon s.d Rp50juta, (2) kredit kecil dengan plafon lebih dari Rp50juta s.d Rp500 juta, dan (3) kredit menengah dengan plafon lebihdariRp500jutas.dRp5miliar.Dalamdefinisitersebut,seluruhjenis penggunaankredittermasukkreditkonsumtifmasukdidalamStatistikkredit UMKM. 37 PenyalurankreditkepadaUMKMbagibankumumpadaprinsipnya tidak berbedadenganpenyalurankreditkepadanon-UMKM.Yangmembedakannya adalahkemampuanuntukmemenuhipersyaratankreditdaricalondebiturdan kemudahanmonitoringkreditantarakeduakelompokusahatersebut.Dalam penyalurankreditkepadaUMKM,padaumumnyabankmelakukandua pendekatan,yaitupendekatanlangsungdanpendekatankelompok.Pendekatan langsungdilakukanolehbankkepadacalondebituryangdapatmemenuhi persyaratankreditsertapadaumumnyauntukplafonyangrelatifbesar. pendekatankelompokpadaumumnyadilakukanbankbagipenyalurankredit UMKMdenganmaksuduntukmemudahkanadministrasidanmonitoringkredit serta meminimalisir risiko atas kredit (Untoro, 2005:64). Sejaktanggal4Januari2001,BankIndonesiatelahmenyempurnakan ketentuantentangKreditUsahaKecil(KUK)melaluiPeraturanBankIndonesia (PBI)No.3/2/PBI/2001tentangPemberianKreditUsahaKecilyangpada intinyabankIndonesiatidakmewajibkannamunmenganjurkankepadabank untukmenyalurkanKUKsesuaidenganbusinessplan-nya.Namundemikian, bank tetap berkewajibanuntukmelaporkan pencapaian kredit UMKM. Selain itu, BankIndonesiajugamenerbitkanPBINo.7/2/PBI/2005tentangPenilaian KualitasAktivabankumumyangmengaturbahwa penetapankualitaskreditdan penyediaandanalainsampaidenganRp500juta(usahamikrodankecil)hanya didasarkanatasketepatanpembayaranpokokdanataubunga(VeithzalRivai, 2007:334). 38 2.2.2.Variabel Internal 2.2.2.1. Modal Bank Modalbankadalahdanayangdiinvestasikanolehpemilikdalamrangka pendirianbadanusahayangdimaksudkanuntukmembiayaikegiatanusahabank disampinguntukmemenuhiregulasiyangditetapkanolehotoritasmoneter (Taswan,2010:214).Modalmerupakansalahsatufaktoryangpentingbagibank dalammengembangkanusahanyadanmenampungrisikokerugian.Berkaitan denganhaltersebut,kegiatanperbankandiIndonesiaharusmengikutiukuran yangberlakusecarainternasional.MenurutStandardBankForInternational Settlements,masing-masingnegaradapatmelakukanpenyesuaiandalam menerapkanprinsip-prinsipperhitungankecukupanpermodalanbankdengan menyesuaikan kondisi ekonomi di suatu negara. Untuk Indonesia juga melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu walaupun secara prinsip tetap berpedoman pada BankForInternationalSettlements(BIS),bahkansaatiniIndonesiatelahturut menerapkan kecukupan modal berdasarkan ketentuan Basel Accord II. Rasio kecukupan modal atau modal untuk rasio aset berbobot risiko adalah suatucarauntukmengukurmodalbank,yangditunjukkansebagaipembukaan kreditberbobot risikobank. Rasioinidigunakanuntukmelindungidepositordan menaikkan stabilitas dan efisiensi sistem keuangan di seluruh dunia.Tingkatkecukupanmodalsangattergantungdariportofolioasetnya. Semakinbesarpenempatandanapada asetberisiko tinggi,maka semakin rendah rasiokecukupanmodal(denganasumsitidakadatambahanmodalyang proporsional). Sebaiknyapenempatandana pada asetyangberisiko rendah,maka 39 dapatmenaikkan tingkat kecukupanmodal. Peningkatanmaupun penurunan rasio kecukupan modal membawa konsekuensi pada perilaku bank (pemegang saham).Semakinbebassuatubankmengikutiaktivitasnya,dengankatalain semakinrendahregulasimensyaratkanpermodalansemakinmendorong peningkatanpeluangbankuntukmelakukandiversifikasi(berisikorendah),atau sebaliknyabanklebihberpeluangmengambilrisikoyanglebihtinggi(Gonzales, 2003). Insentif bank untuk mengambil risiko tinggi atau rendah sangat tergantung dariprospeklababank.Bank-bankyangmemilikiprospekbaik,tentuakan mengamankan modalnya melalui diversifikasi (menekan risiko), sebaliknya bank-bankyangberprospekburukakancenderungmengambilkonsentrasitinggipada asettertentu(berisikotinggi)padasektortertentusebagaibentukadatindakan atau agenda tersembunyi moral hazard.Perhitungan rasio kecukupanmodal pada bank umummemiliki perbedaan dengantatacaraperhitunganrasiokecukupanmodalCapitalAdequacyRatio (CAR)padaBankPerkreditanRakyat.Padabankumum,untukmenentukan kecukupanmodalperlumemasukkanrisikopasar.Untukmenentukanbesaran risikopasardalamperhitungankecukupanmodaldapatmenggunakanmetode standar dan metode internal. Metodestandarmenawarkanpendekatanpengukuranrisikopasarserta perhitungan kecukupan modal yang terstandardisir untuk seluruh bank sejak tahun 2003. Namun berdasarkan perkembangan dan tuntutan yang ada termasuk sejalan denganperkembanganinstrumenkeuangandansemakinkompleksnyausaha bank, maka telah dilakukan penyempurnaan kembali terhadap penggunaan metoda 40 standardalamperhitunganKewajibanPenyediaanModalMinimumdengan memperhitungkanrisikopasar.PenggunaanmetodastandardalamPerhitungan KewajibanPenyediaanModalMinimumbankumumdenganmemperhitungkan risikopasardituangkandalamSuratEdaranBankIndonesiaNomor9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007. Pada intinya pendekatan ini adalah: PerhitunganKPMMdenganmemperhitunganrisikokreditdanrisikopasar dilakukan dengan formula sebagai berikut: (Tier 1 + Tier 2 + Tier 3) PenyertaanKPMM = = 8% (minimum) ATMR (Risiko Kredit) + 12,5 x beban modal untuk Risiko Pasar 2.2.2.2. Dana Pihak Ketiga (DPK) Danapihakketiga(DPK)adalahdanayangdiperolehdarimasyarakat, dalamartimasyarakatsebagaiindividu,perusahaan,pemerintah,rumahtangga, koperasi,yayasan,danlain-lainbaikdalammatauangrupiahmaupundalam valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpundanamasyarakat(VeithzalRivai,2007:413).DPKyangdihimpun olehpihakbankdarimasyarakatbiasanyaberupagiro,depositodantabungan. Giroitusendiriadalahrekeningyangpenarikannyadapatdilakukancek,bilyet giro,saranaperintahpembayaranlainnyaataudenganpemindahbukuan,dalam halpembukaanrekeningbankdilarangmenerimanasabahyangnamanya tercantumdalamdaftarhitamyangmasihberlaku (BookletperbankanIndonesia, 2008:114). 41 Depositoberjangkaadalahsimpananpihakketiga(rupiahdanvaluta asing)yangditerbitkanatasnamanasabahpadabankyangpenarikannyahanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bankyangbersangkutan.Simpananyangdimaksuddengandepositoberjangka adalah simpanan berjangka termasuk deposit on call. Jangka waktu deposit on call relatifsingkatdandapatditariksewaktu-waktudenganpemberitahuan sebelumnya. Sedangkan tabungan adalah simpananpihakketigadalam rupiahdan atau valuta asingpadabankyangpenarikannyahanyadapatdilakukanmenurutsyarat tertentudarimasing-masingbankpenerbit,tetapitidakdapatditarikdengancek, bilyetgiroataualatlainnyayangdapatdipersamakandenganitu.Tabunganini dikatakan pula sebagai dana yang sensitif atau peka terhadap perubahan sehingga disebutpulasebagaidanayanglabilyangsewaktu-waktudapatditarikatau disetor oleh nasabah, meskipun frekuensi pengambilannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan giro. Akibatnya adalah dana tabungan ini dapatmengendap di bank dalam waktu yang relatif lebih lama dari dana giro. Baikgiro,depositomaupuntabunganturutmemberikanandildidalam kehidupan perbankan. Pengumpulan atas dana-dana tersebut digunakan perbankan untukmemenuhikebutuhanmasyarakatdanjugauntukmenjalankanfungsinya sebagai lembaga keuangan yaitu memberikan kredit kepada masyarakat. 2.2.2.3. Return on Asset (ROA) ReturnonAsset(ROA)adalahsalahsatumetodepenilaianyang digunakanuntukmengukurtingkatrentabilitasatauprofitabilitassebuahbank, 42 yaitutingkatkeuntunganyangdicapaiolehsebuahbankuntukmemperolehlaba darisetiaprupiahatasasetyangdimiliki.ROAdigunakandengan membandingkanlabasetelahpajakterhadaptotalaset.DalamhaliniBank Indonesia biasanya tidakmemberlakukan ketentuan yang ketat terhadap rasio ini, sepanjangsuatubanktidakmengalamikerugianatautidakadanyatanda-tanda atau kecenderungan untuk mengalami kerugian di masa yang akan datang (Susilo, 2000:32). Penilaianyangpalingamanuntukrasioiniadalahsebesar1,5persen. Penilaian ini juga digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank akan tetapi tidak tertutupkemungkinanROAyangdimilikiolehsuatubankberadadibawah1,5 persenataumelebihi1,5persen.Tingkatprofitabilitasyangdimilikisuatubank berhubunganeratdenganmodalyangdimilikiolehbanktersebut,dimanamodal tersebutdigunakansecaramaksimalolehbankuntukmemperolehkeuntungan ataupenghasilansecaratetapdimanasalahsatunyamelaluipenyalurankredit, sehinggadiperolehprofitabilitasataspenyalurankredittersebut.Brinkmandan Horvitz(1995:853)menyatakanbahwabankyangmemilikisurplusbesarakan menyalurkankreditduakalilebihcepatdaripadabankyangmemilikisurplus sedikit.2.2.2.4. Non Performing Loan (NPL) NPLmenunjukkankemampuankolektibilitassebuahbankdalam mengumpulkankembalikredityangdikeluarkanolehbanksampailunas.NPL merupakanpersentasejumlahkreditbermasalahdengankriteriakuranglancar, diragukan,danmacetterhadaptotalkredityangdikeluarkanbank(Indonesian 43 BankingStatistics,2008:vii).Pengkategoriankreditkuranglancardiantaranya adalahapabilaterdapattunggakanangsuranpokokdanataubungayangtelah melampauibatas90hari,ditemukanindikasimasalahkeuanganyangdihadapi olehdebitur,frekuensirekeningrelatifrendah,dandokumentasipinjamanyang lemah (Siamat, 2004:136). Sedangkanyangdapatdikategorikansebagaikredityangdiragukan diantaranya adalah terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui180hari,adanyadokumentasihukumyanglemahbaikuntuk perjanjiankreditmaupunpengikatjaminan(Siamat,2004:136).Yangtermasuk kategorikreditmacetdiantaranyaadalah terdapattunggakan angsuran pokokdan ataubungayangtelahmelampaui270hari,kerugianoperasionalditutupdengan pinjamanbaru,darisegihukummaupunkondisipasarjaminantidakdapat dicairkanpadanilaiwajar(Siamat,2004:136).Standarterbaikataspersentase NPL adalah sebesar kurang dari 5 persen akan semakin baik jika persentase NPL bisa beradadibawah5 persen.NPL sendirimempunyaihubungannegatifdengan penawarankreditsehinggadengankatalainsemakintinggiNPLdarisuatu perbankan akan mempengaruhi penurunan penawaran kredit yang dapat dilakukan oleh suatu bank. 2.2.2.5. BatasMaksimumPemberianKredit(BMPK)/LegalLendingLimit (LLL) Untukmemeliharakesehatandanmeningkatkandayatahanbankserta melindungikepentingandankepercayaanmasyarakat,makadalampenyaluran dananya,bankdiwajibkanmengurangirisikodengancaramenyebarkan 44 penyediaan dana sesuai dengan ketentuanbatasmaksimum pemberian kredit atau BMPK yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga pemberian kredit tidak terpusat pada peminjam dan atau kelompok peminjam tertentu. Oleh karena itu, ketentuan BMPKiniperluditelitiolehsetiappejabatkreditdalamsetiappemberiankredit (Veithzal Rivai, 2007:281). BMPK adalah penyediaan dana yang diperkenankan untuk dilakukan oleh bankkepadapeminjamataukelompokpeminjamtertentu.KetentuanBMPK berlaku pula bagi kantor-kantor operasional yang beroperasi di luar negeri. Modal bankadalahsebagaimanadimaksuddalamketentuantentangkewajiban penyediaan modal minimum bank. Penyediaan dana yang terkena BMPK meliputi hal-hal sebagai berikut: 1.Pemberian fasilitas kredit, termasuk fasilitas cerukan. 2.Penyediaanfasilitaspemberianjaminan,yaitusegalajenispernyataanbank yangmengandungunsurjaminanyangmeliputigaransibank,aval, endorsementdanstand byL/C,sertapernyataanlainyangmengandungunsur jaminan.Dalamfasilitasjaminaninitidak termasukL/Cdalamrangkaimpor, SKBDN, dan shipping guarantee. 3.Pembeliansuratberhargayaitupenempatandanadalamsuratberhargapasar uang(SPBU)yangmasihadadalamportofoliobank,termasuk peminjam/kelompok peminjam. Pengawasanterhadapketentuaniniditujukanuntukmemastikanbahwa ketentuanBatasMaksimunPemberianKredit,baikkepadaseorangdebitur maupungrupdebiturtidakterlampaui.Halinidilakukanuntukmelindungi 45 kepentingandankepercayaanmasyarakatsertamemeliharadanmeningkatkan dayatahanbanksertamelaksanakandiversifikasiyangditetapkanBank Indonesia. 2.2.3.Variabel Eksternal Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga jangka pendek (1-12 bulan) dengan sistem diskonto yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) dalam bentuk surat pengakuan utang dalam satuan unit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Saat ini,sesuaidenganketentuanbaru(SENo.4/20DPM)SBIditerbitkandengan warkat (scripless) dan ditatausahakan melalui Central Registry yang dikelola oleh BankIndonesia-SistemPenatausahaanSBI(BI-SPS).Sepertidisampaikan sebelumnya,SBIdiperkenalkanpadabulanFebruari1984untukdipergunakan dalamOPTyangdigunakankembalisebagaiinstrumentidaklangsung pengembalianmonetersejakderegulasi1Juni1983.Olehkarenaitu,SBIdapat diperdagangkan baik di pasar primer maupun sekunder. Penjualan di pasar primer dilakukanmelaluilelangmingguansetiaphariRabuyangdidahuluidengan pengumumanmengenaisasaranindikatifseharisebelumnya.Penjualandipasar sekunder dapat dilakukan kapan saja sebelum jatuh waktunya. SertifikatBankIndonesia(SBI)adalahsuratberhargayangdikeluarkan olehBankIndonesiasebagaipengakuanutangberjangkawaktupendek(1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakanBankIndonesiauntukmengontrolkestabilannilaiRupiah.Dengan 46 menjualSBI,BankIndonesiadapatmenyerapkelebihanuangprimeryang beredar. TingkatsukubungayangberlakupadasetiappenjualanSBIditentukan olehmekanismepasarberdasarkansistemlelang.SejakawalJuli2005,BI menggunakanmekanisme"BIrate"(sukubungaBI),yaituBImengumumkan targetsukubungaSBIyangdiinginkanBIuntukpelelanganpadamasaperiode tertentu.BIrateinikemudianyangdigunakansebagaiacuanparapelakupasar dalam mengikuti pelelangan. Dalampenelitian,tingkatsukubungaSBIyangdigunakanadalahdalam periodebulanan.Olehkarenaitu,datatingkatsukubungaSBIyangdiperoleh dalam periode harian akan diubah menjadi periode bulanan dengan rumus sebagai berikut: Rata-ratatingkatsukubungaSBI=Jumlahtingkatsukubungaperiodeharian selama 1 bulan dibagi dengan jumlah periode waktu selama 1 bulan SistempenawaranSBIyangdilakukanolehBankIndonesiasaatini menggunakan sarana Automatic Bidding System (ABS) dengan sistem lelang yang berdasarkan targetkuantitasdenganmemerhatikan tingkat sukubunga (diskonto) yangterjadi.ABSadalahsistempenawarandanadansurat-suratberhargadari bankataupialangdalam rangkaOPT secaraon-line danreal time. Sistemlelang dengantargetkuantitasakanmenghasilkanstop-outrate(SOR),yaitutingkat diskonto tertinggiyangdihasilkandarilelanginiyangdimenangkanolehpeserta setelahtargetkuantitasyangdiinginkanterpenuhi.Targetindikatifkuantitas diumumkan sehari sebelum lelang. Sistem lelang lain yang pernah digunakan oleh 47 Bank Indonesia adalah sistem lelang dengan target harga di mana tingkat diskonto tertinggiyangdihasilkandarilelangyangdisebutcut-outrate(COR),yang dimenangkanpeserta,setelahtargethargaatausukubungayangdiinginkan terpenuhi. Target indikatif suku bunga tidak diumumkan sebelumnya. Pesertalelangterdiridaripesertalangsungdanpesertatidaklangsung. Pesertalangsungterdiridaribank,atasnamabanksendiriatauatasnamabank lain, dan pialang pasar uang, atas nama bank, yangmemiliki sarana ABS. Peserta tidak langsung terdiri dari bank yang tidak memiliki sarana ABS. Pada hari lelang pesertalangsungdapatmengajukanpenawaranyangterdiridarinominaldan diskontoyangdiinginkanantarapukul10.00-14.00WIB,melalui saranaABSke BagianOperasiPasarUang(OPU).Pesertatidaklangsungdapatmengajukan penawarannya melalui peserta langsung. Jumlahpenawaranyangdapatdiajukanperbankanminimum1.000 (seribu)unitatauRp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah),danselebihnya dengankelipatan100(seratus) unit atauRp100.000.000,00(seratusjuta rupiah). Tingkatdiskontoyangdiajukanharusdalamkelipatan6,5basispointatau 0,0625% untuk semua peserta. SesuaidengansistemSOR,pemenangnyaditentukanberdasarkan kuantitasyangmasuk.PengumumanpemenangdilakukanmelaluisaranABS, PusatInformasiPasarUang(PIPU)atausaranalainnyapadaharipelaksanaan lelangselambat-lambatnya pukul16.30WIB.Apabilajumlahseluruhpenawaran yangmasukmelebihisasarankuantitas,BIharusmengambilpemenangdimulai dari yangmengajukan tingkat diskonto terendah sampai dengan jumlah kumulatif 48 penawaranmencapaisasarantersebut.Apabilajumlahpenawaranlebihrendah dari sasaran kuantitas maka BI harus mengambil seluruhnya. DengansistemSOR,pemenangnyaadalahpesertayangmengajukan penawarandibawahatausamadenganSOR.Apabilatidaksemuapenawaran padaSORmemenangkanlelangmakasesuaidenganmetodepenghitungan multiple price (American procedure) yang dianut: a.PesertayangmengajukanpenawaranpadatingkatdiskontodibawahSOR akanmemenangkanlelangsebesar100%darinominalyangmerekaajukan, dengan mendapat tingkat diskonto sesuai yang mereka ajukan, dan b.PesertayangmengajukanpenawarantingkatdiskontosesuaiSORakan memenangkanlelangsecaraproporsionalsesuaidenganpenawarannominal yang diajukannya, dengan mendapat tingkat diskonto SOR. SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yang bisa dibeli oleh bank atau pihak lain melalui broker. Dengan SBI, Bank Indonesia bisa mengaturjumlahuangyangberedarditengahmasyarakat.Kalaujumlahdana yangberedardinilaiterlalutinggi,makaBankIndonesiaakanmemberikansuku bungayangtinggisehinggamasyarakat(melaluibankdanlembagakeuangan) memilihmenyimpandananyadiBankIndonesia.Sebaliknyakalaudanayang beredar terlampau sedikit,Bank Indonesiamenurunkan suku bunga SBI sehingga perbankandanlembagakeuanganmemilihmenyediakandananyauntukdipakai masyarakat.Tarikulursepertiinidiperhitungkandengancarayangsedemikian cermat sehingga target inflasi bisa tercapai. 49 SelainSBI,BankIndonesiamengendalikanjumlahuangberedardengan menetapkan suku bunga patokan (benchmark) yang disebut dengan BI Rate. Bank IndonesiamenyebutBIRateinisebagaisinyalkemanasebenarnyakebijakan monetersedangdiarahkan.Dengandemikian,diharapkanbungadipasaruang (bankdanlembagakeuanganlainnya)akanmengacupadaBIRatetersebut. LogikanyasamasepertipadaSBI.SemakintinggiBIRate,makasukubunga perbankan (tabunganmaupun kredit) juga akan tinggi, dan danamasyarakat akan cenderung tersimpan di bank. Sebaliknya kalau BI Rate rendah, maka suku bunga perbankanjugaakanturun,danmasyarakatakancenderungmenggunakan dananya untuk keperluan lain. Pertanyaanuntukkita,kalaupenurunansukubungainiibaratsodokan stickpadasatubolabilyar,kemanabola-bolamanasajayangakanterpengaruh, danyanglebihterpentinglagibolamanayangakanmasuklobangdisudutdan mendatangkan poin untuk kita? Bolapertamayang akan tersodokadalahsukubungaperbankan.Artinya, bank-bankpastiakansegeramenurunkansukubunganya.Pertama-tama,tentu saja,yangakanditurunkanadalahsukubungatabungandandeposito,danbaru kemudiansukubungakredit.Ininormal,bahwabankdengancepatmenurunkan bungatabungandeposito,tetapilambatdalammenurunkanbungakredit.Alasan klasik yang dikemukan bank adalah bahwa dana yang tersedia saat ini adalah dana masyarakatyangmasihberbungatinggi.Misalnyasaja,adadepositosatutahun yangjatuhtempoJunitahundepan,yanguntuknyabankmasihharusmembayar bungatinggi.Tetapisebenarnyadepositobarusudahberbungarendah,dan 50 tabunganlamapunbunganyalangsungdisesuaikan.Disinilahjustrubank berpeluanguntukmendapatkanmarginkaretdaribebanbunga(tabungandan deposito)yangsudahturun,tetapipendapatanbunga(kredit)masihtetaptinggi. Apakah ini saatnya membeli saham sektor perbankan? Tentu boleh dipikirkan. Bolakeduaakanbergerakbeberapabulanlagi,ketikabank-banksudah secarariiljugamenurunkanbungakredit.Kalauiniyangterjadi,makaakan terjadisodokankarambolkebola-bolayanglainyangakankitalihatberikutini. Bolaketigayangtersodokadalahduniabisnis.Bolainitersodokkarenadunia bisnisakanmendapatkankreditdenganbiayayanglebihmurah.Merekayang sebelumnya tidakberanimengabilkredituntukmodalusahakarenabungamasih tinggi,sekarangakanberani,danberartiakanadaaktivitasbisnisbaru.Mereka yangsebelumnyasudahmenggerakkan rodausahanyadenganbungayangcukup tinggi, sekarang berpeluang mendapatkan kredit dengan bunga yang lebihmurah, sehinggausahamerekaakanlebihefisien.Apakahiniartinyalabapersahaan-perusahaanakanmeningkat?Banyakorangsudahmendugakesana.Buktinya, orangsudahberburusahamdibursa,sehinggadalamsebulanterakhirindeks harga saham gabungan terus mencatat rekor terbarunya. Situasiinimenyodokbolakeempat,yakniduniakerja. Kalaudunia usaha sudah bergerak lagi, maka karyawan yang dulu sempat dirumahkan mungkin akan dipanggillagi.Perusahaanyangsebelumnyatidakmampumenyesuaikangaji terhadapinflasi,kinimulaibisamenaikkangaji.Bahkankiniadabanyak perusahaan baru, yang otomatis juga akan menyerap tenaga kerja baru. 51 Makabolakelimapuntersodok,yaknidayabelimasyarakat.Dayabeli masyarakatmeningkatkarenaperusahaantempatmerekabekerjamenjadilebih aktif, semakinbanyakusahabaru,dansemakinbanyakpeluangusahabarupula. Daya beli masyarakat naik karena sumber pendapatan mereka semakin mantap. Kondisiinimenyodokbolakeenam,yaknirasapercayadirimasyarakat sebagaikonsumenuntukmengambilkredituntukkonsumsi,karenabungakredit konsumsijugasudahturun.Masyarakatmulaikembalimembelirumahdengan KPR,membelimobilatausepedamotorsecarakredit,daniniberartisodokan balikkebolaketiga,yakniduniausahaKarenamasyarakatmulaiberbelanja, makasektorindustriakanbergeraklebihlancar,daninikembalimenyodokbola keempat(duniakerja)yangpadagilirannyaakankembalilagimenyodokbola kelima. Bolaketujuhyangtersodokadalahinvestasi.Ketikasukubungatinggi, orangakancenderungmenyimpanuangnyadibank,karenatanpasusahpayah, orang akan mendapatkan bunga yang lumayan. Sedikit lebih baik dari pendapatan bungabankadalahbungaobligasi.Makapendekkatawahanaatausarana investasiyanglakuadalahinstrumenberpendapatantetap.Tetapiketikasuku bungaturun,makahasilinvestasipendapatantetapjugaotomatisakanturun. Makaorangakanmemutarotak,bagaimanamendapatkanhasilinvestasiyang lebihbaik.Pilihanyangcukupumumadalahdenganmenanamkandanadibursa saham. Dan inilah yang sudah mulai terjadi di Indonesia belakangan ini. Buktinya, sekalilagi,harga-hargasahamdibursaterusmerambatnaik,sehinggaindeks harga saham gabungan juga terus merambat naik 52 Secaraumumpenentuanbungakredityangdigunakanolehbankadalah (Siamat, 2004:128-129): a.Jangka waktu kredit, jangka waktu kredit merupakan cerminan umum dari risikokredityangmungkinmuncul,semakinpanjangjangkawaktudari suatu kredit maka semakin besar pula beban bunga yang diberikan. b.Kualitasjaminankredit,jaminankreditmerupakansalahsatufaktoryang sangatpentingdalammemberikanpertimbanganmengenaiberapa besarnyabungayangakandibebankankepadaseorang nasabah/perusahaan.Bilajaminanyangdiberikanolehnasabah mempunyaikualitasyangtinggiyaitumudahdicairkan,nilainyatidak mengalamipenurunanyangberarti,mudahdiperjualbelikanberartirisiko ataskredityangdiberikanbankrendahsehinggabankpunakan memberikan bunga kredit yang rendah. c.ReputasiPerusahaan,creditratingmerupakancerminan ataskualitasdan reputasiperusahaan.Semakinbaikcreditratingsuatuperusahaanmaka semakin kecil tingkat risikonya. d.Produkyangkompetitif,perusahaan-perusahaanyangmempunyaiproduk yang mudah diproduksi oleh perusahaan lainnya menunjukkan perusahaan tersebutberadaditingkatkompetitifyangtinggisehinggamencerminkan risiko yang tinggi sehingga bank pun akan memberikan bunga yang tinggi di bandingkan dengan perusahaan yang memproduksi produk-produk yang exclusive. 53 e.Hubunganbaik,hubunganbaikyangpernahterjalinantaraperusahaan denganbankakandapatmempengaruhikeputusanbankdalam memberikan bunga kredit. f.Jaminanpihakketiga,adanyajaminanpihakketigaakanmempengaruhi penentuan bunga kredit yang dibebankan oleh bank (Siamat, 2004:132). g.Biaya dana bank, dana yang dipinjamkan oleh bank sebagian besar berasal darimasyarakat,dalambentuktabungan,giro,depositomaupunsurat-suratberhargalainnyadanadapulabantuanlikuiditasdariBIatasdana-dana tersebut bank mengeluarkan biaya yang dinamakan biaya bank. Oleh karena itu tingkat bunga yang dibebankan bank harus lebih besar daripada biaya dana yang dikeluarkan bank. h.Spread,selisihantarabiayadana(borrowingrate)dengantingkatbunga kredit (lending rate). i.Biayaoverhead,semuabiayayangdikeluarkanbankdalamrangka kegiatanpenghimpunandanadariberbagaisumberyangmenjadibeban rugilabadiantaranya:bebanpersonalia,administrasidanumumdan beban-beban lainnya. j.Premi risiko, faktor risiko merupakan salah satu komponen terhadap bunga kredityangdibebankankepadadebitur.Premirisikodapatdiketahuidari pengalamanbankdalampengelolaankredityaitudenganmelakukan penilaianataskualitaskredit.premirisikodapatdihitungdengan menggunakanmetodepembentukancadanganpenyisihanpenghapusan 54 kredityangdikaitkandenganpersentasetertentuterhadapkualitasatau kolektibilitas kredit dibagi dengan outstanding loan (saldo debet). Banksentralsebagaipelaksanakebijakanmoneter,menjalankan kebijakannya yang bersifat kuantitatif melalui (Judisseno, 2002:21): a.Pengaturan tingkat bunga dan tingkat diskonto (rediscount rate policy) DilakukanolehBIuntukmengontroljumlahuangyangberedardengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat bunga dan atau tingkat diskonto. Tingkatdiskontodiartikan sebagai tingkat bungayangditetapkanolehBI kepadabank-bankumumterhadappenjualansurat-suratberhargayang mempunyai likuiditas tinggi. b.Pengaturan operasi pasar terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka yaitu kebijakan yang dijalankan pemerintahdengan caramenjualataumembelisurat-suratberhargasepertiobligasikeatau darimasyarakatmelaluibank-bankumumyang secaralangsungmemiliki dampak dengan berkurangnya jumlah uang beredar di masyarakat. c.Pengaturantingkatcadanganminimaldantingkatkelebihancadangan (reserve requirement policy). Kebijakanyangmengaturbesarnya tingkatcadanganminimalbank(legal reserveratio)yangsecaratidaklangsungjugamengaturbesarnyakelebihan cadanganyangdapatdisalurkandalambentukkreditkemasyarakat(excess reserve).KebijakanBIuntukmeningkatkancadangannya(reserverequirement). Bagiduniaperbankanakanmempengaruhipenurunanterhadapjumlahkredit yang disalurkannya (Judisseno, 2002:22). 55 (IPutuGedeArySuta,SoebowoMusa...2004)Asamonetaryauthority,the central bank is responsible to maintain the monetary stability. The central bank is requiredtoimplementpolicythatpromotesmicroandmacroeconomicgrowth, taking intoaccount theexternal and internalconditions. Tocreate stability in its monetarypolicies,thecentralbankhasfourinstruments:reserverequirement, discount rate, foreign exchange policy and open market operations. 2.3. Model Analisis Sebagai penggambaran atas hubungan antar variabel yang bertujuan untuk mempermudahpembacadidalammemahamihubunganyangterjadidiantara variabel-variabelyangada.Variabelyang terdapatdidalampenelitianini adalah penawarankreditdisektorUMKMsebagaivariabelterikat(dependentvariable) danDPK,CAR,ROA,NPL,LLL,BIRatesebagaivariabelbebas(independent variable). Gambar 2.1. Model Analisis Sumber: diolah, tahun 2009 DPK CAR ROA NPL LLL SBI Penawaran Kredit sektor UMKM 56 2.3.1.Hipotesis Hipotesismerupakanproporsiyangakandiujikeberlakuannya,atau merupakansuatujawabansementaraataspertanyaanpenelitian.Penyusunan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Ho : Tidak adanya pengaruh antara DPK terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara DPK terhadap penawaran kredit UMKM 2.Ho : Tidak adanya pengaruh antara CAR terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara CAR terhadap penawaran kredit UMKM 3.Ho : Tidak adanya pengaruh antara ROA terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara ROA terhadap penawaran kredit UMKM 4.Ho : Tidak adanya pengaruh antara NPL terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara NPL terhadap penawaran kredit UMKM 5.Ho : Tidak adanya pengaruh antara LLL terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara LLL terhadap penawaran kredit UMKM 6.Ho : Tidak adanya pengaruh antara SBI terhadap penawaran kredit UMKM Ha : Adanya pengaruh antara SBI terhadap penawaran kredit UMKM 7.Ho:TidakadanyapengaruhantaraDPK,CAR,ROA,NPL,LLLdanSBI terhadap penawaran kredit UMKM Ha:Adanya pengaruh antaraDPK, CAR, ROA, NPL, LLLda SBI terhadap penawaran kredit UMKM 57 2.3.2.Operasionalisasi Variabel Penelitian2.3.2.1.DPK DanaPihakKetigamerupakandanayangditerimaolehbankdari masyarakatyangberupatabungan,girodandeposito.Pengumpulanatasdana-dana terebutdigunakanolehbankuntukmenjalankanfungsinyasebagailembaga keuangandalammenyalurkankredit.RasioinimenggunakantotalDPKyang terdiri atas penjumlahan tabungan, giro dan deposito. 2.3.2.2.CAR SesuaidenganketentuanBI,CARminimumyangharusdimilikiolehperbankan adalahsebesar8persen.MenurutManurung(2008:154)modalbankmembantu mencegahkegagalanbankdidalammembayarkewajibannyaterhadapdeposan dankreditur.PadadasarnyaangkaCARdimaksudkansebagaiindikatortingkat solvabilitas sebuah bank karena jika nilainya berada di bawah ketentuan minimum akansangatmembahayakankeselamatandanaparanasabahnya(Ekodan Supriyanto,2006:26).RasioCARdiukurdenganrumus(IndonesianBanking Statistics, 2008:x): Modal CAR :(2.1) ATMR 2.3.2.3.ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas atau profitabilitas sebuahbank.Profitabilitasdapatdiraihdenganmenjalankanfungsiperbankan 58 sebagailembagakeuanganyaitumenyalurkankredit.Perbankanyangmemiliki surplusbesardapatmenyalurkankreditduakalilebihcepatdaripadabankyang memilikisurpluskecil(BrinkmandanHorvitz,1995:853).RasioROAdiukur dengan rumus (Siamat, 2004:102): Laba Setelah Pajak ROA :(2.2) Total Aset 2.3.2.4.NPL NPLmenunjukkankemampuankolektibilitassebuahbankdalam mengumpulkankembalikredityangdikeluarkanolehbanksampailunas.NPL merupakanpersentasejumlahkreditbermasalahdengankriteriakuranglancar, diragukan,danmacetterhadaptotalkredityangdikeluarkanbank.Rasioini diukur dengan rumus (Indonesian Banking Statistics, 2008:xii): Kredit NPL :(2.3) Total Kredit 2.3.2.5.LLL Batasmaksimumpemberiankreditadalahketentuantentangtidak diperbolehkannyasuatubankuntukmemberikankredit(baikkepadanasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan. 59 Total kredit (Perorangan/Group) x 100% BMPK =(2.4) Modal MaksimalBMPK,maksimalpenyediaandanayangbisadiberikankepada perorangan atau grup = 20% dari Modal Bank2.3.2.6.SBI Berdasarkan Surat EdaranBankIndonesiaNo.6/4/DPM SBI adalahsurat berhargadalammatauangrupiahyangditerbitkanolehBankIndonesiasebagai pengakuan atashutangberjangkawaktupendek.Tingkat sukubungakredityang diberikanolehperbankanmenggunakanSBIsebagaiacuanterhadapperentase yangakandiberikan.SertifikatBankIndonesia(SBI)diperolehdariBank Indonesia yang dipublikasikan secara umum. 2.4.Metode Penelitian 2.4.1.Pendekatan Penelitian Pendekatanpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah pendekatankuantitatif,yaituanalisisyangmenggunakansuatualatanalisis denganmenggunakanmodel-modelsepertimodelmatematika,statistikdan ekonometrik(Suliyanto,2005:7). Selain itupendekatankuantitatifberangkat dari kerangkapemikirandanteoriuntukdikembangkanmenjadisuatuanalisadata (Hasan, 2004:30). 60 2.4.2.Jenis Penelitian Berdasarkantujuannya,penelitianinimerupakanjenispenelitian eksplanatifkarnapenelitianinibermaksuduntukmemberikanpenjelasan. Penelitianinibermaksuduntukmemberikanpenjelasanhubunganmengenai penawaran kredit di sektor UMKM yang dipengaruhi oleh variabel internal (DPK, CAR,ROA,NPL,LLL)danvariabeleksternal(SBI).Berdasarkanmanfaat dilakukannyapenelitianini,penelitianinimerupakanpenelitianmurnikarena dilakukan dalam kerangka akademis. 2.4.3.Populasi dan Sampel Populasiadalahkeseluruhanpengamatanyangmenjadiperhatiandalam penelitian(Walpole,1988:5).Populasidaripenelitianiniterdiridaribank-bank yangtercatatdiBI,bank-bankyangmenjadisampeldalampenelitianiniadalah bank umum yang memiliki data-data yang dibutuhkan mulai dari tahun 2008-2010 dengan ketentuan sebagai berikut: a.Bank umum yang tercatat di Bank Indonesia b.MemilikilaporankeuanganyangdipublikasikandiBankIndonesiadari tahun 2008-2010 c.MemilikilaporanpenyalurankreditUMKMyangdipublikasikandiBI dari tahun 2008-2010 2.4.4.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulandatayangdilakukandidalampenelitianiniadalahdengan studikepustakaanyangdilakukandengancaramembaca,mendalamidan 61 menelaahberbagaimacambuku-buku,catatankuliahdanjurnal-jurnalyang menunjangpenelitianyangdilakukan.Selainitudatayangdigunakandalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data berupa laporan Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. 2.4.5.Teknik Analisis Data Berawaldaripengumpulandatamakadata-datayangdiperlukandidalam penelitianinikemudiandianalisadanuntukmemudahkandalamperhitungan data-datayangdiperlukan.Penelitianinimenggunakanbantuanprogram MicrosoftExceldanEviews.PenggunaanprogramMicrosoftExceluntuk melakukandeskripsistatistikterhadapdatayangdiolah.Sementaraprogram Eviewsdigunakanuntukmelakukanregresidanpengujian-pengujianterhadap hasil regresi tersebut. Analisa Regresi Berganda Dengananalisaregresibergandayangdigunakanuntukmelihatpengaruh sejumlahvariabelindependenterhadapvariabeldependenataujugauntuk memprediksinilaisuatuvariabeldependenberdasarkannilaivariabel independennya.Didalampenelitianinipenulisinginmengujiadanyapengaruh variabelinternal(DPK,CAR,ROA,NPL,LLL)danvariabeleksternal(SBI) terhadappenawarankreditUMKMyangditunjukkandenganmodelpersamaan sebagai berikut: KUMKM = 0 + lDPKt + 2CARt + 1ROAt + 4NPLt + LLLt + oSBIt + u 62 Keterangan: KUMKM : Jumlah kredit di sektor UMKM pada Bank Umum (2008-2010) DPKt: Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum (2008-2010) CARt: Capital Adequacy Ratio pada Bank Umum (2008-2010) ROAt: Return On Asset pada Bank Umum (2008-2010) NPLt: Non performing Loans pada Bank Umum (2008-2010) LLLt: Legal Lending Limit pada Bank Umum (2008-2010) SBIt: Suku Bunga SBI (2008-2010) u: Tingkat kesalahan atau tingkat gangguan Regresiinidihitungdenganmenggunakan MetodeOrdinary Least Square (OLS) yangmenurutGauss-MarkovmempunyaisifatBLUE(BestLinierUnbiased Estimate) ataumempunyai sifatyanglinier, tidakbiasdanvarianyangminimum (Nachrowi dan Usman, 2006). Uji Asumsi Klasik Ujiasumsiklasikmerupakandasardariteknikanalisisregresi,dimana dalampenggunaanregresilinierrentanterhadapbeberapamasalahyangsering timbuldan akanmenyebabkanhasildaripenelitianyang telahdilakukanmenjadi kurang akurat yaitu: 63 Otokorelasiyaitukorelasiyangterjadiantarobservasidalamsatuvariabel dalamsatukurunwaktu.Variabel-variabelyangterkorelasitersebutakan menimbulkanbiaspadahasilpenelitianyangmanatidaksesuaidengan prinsipOLSyaitubersifatBLUE.Salahsatucarauntukmelihatkeberadaan otokorelasi adalah dengan menggunakan program Eviews yang dilihat dengan pengujianDurbinWatsonStatistic(DW).Selainitudapatjugadiujidengan menggunakan Langrange Multiplier (LM) yang dikembangkan oleh Breusch-Godfrey. LangrangeMultiplier(LM)digunakanuntukmengatasikelemahan atas uji DW. Dengan uji LM ini keberadaan otokorelasi dapat dilihat apabila: Nilai probability > E!/ tidak terdapat otokorelasi atau Ho diterima Nilai probability < E!/ terdapat otokorelasi atau Ho ditolak Heteroskedastisitasyaitusuatukondisidimanasemuaresidualatauerror mempunyaivarianyangtidakkonstanatauberubah-ubah.Salahsatucara untukmendeteksikeberadaanheteroskedastisitasdenganmenggunakan programEviewsyaitudenganmenggunakanUjiWhitemakakriteria hipotesis untuk menentukan keberadaan heteroskedastisitas adalah: Probabilitas < Nilai kritis 5% Ho ditolak Probabilitas > Nilai kritis 5% Ho diterima Multikolinieritasyaitumunculnyapeluangdiantarabeberapavariabelbebas untuksalingberkorelasi,yangpadapraktiknyamultikolinieritastidakdapat dihindari.Untukmengujiadatidaknyagejalamultikolinieritasdigunakan analisa korelasi terhadap semua variabel bebas. Bila korelasi (r) berkisar 0.8 0.9 maka terjadi gejala multikolinieritas. 64 Uji F UjiFdigunakanuntukmengujihipotesiskoefisienregresisecara bersamaan,sehingganilaidarikoefisienregresitersebutdapatdiketahuisecara bersama. Dalam uji model ini dipergunakan hipotesis sebagai berikut:Ho : l ! 2 ! 1 ! 4 ! ! o apabila f value > 0.05 maka disimpulkan Ho Ha:palingtidak, satudiantaranya tidaksamadengannol, apabilafvalue