proposal skripsi 3 (isi)

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbedaan yang paling mendasar antara operating lease dengan capital lease adalah ketika pada pelaporan keuangan, operating lease menghindari adanya efek pada aset dan liabilitas serta melaporkan sewa sebagai beban pada periode berjalan, sebaliknya pada capital lease ,aset dan liabilitas dimasukkan dalam laporan keuangan. Dalam banyak literatur akuntansi sering dideskripsikan operating lease sebagai kontrak jangka pendek namun Imhoff et al (1991) menemukan bahwa perusahaan dengan perjanjian noncancelable operating lease cenderung menggunakan aset melebihi apa yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan melaporkannya sebagai operating lease dibandingkan capital lease. Proses ini disebut operating lease capitalization atau constructive capitalization. Hidden asset dan off balance sheet memiliki hubungan. Aset di sisi kiri tersembunyi karena dibiayai oleh utang di sisi kanan yang tidak tercatat di neraca (off balance sheet). Hal ini digunakan pada operating lease capitalization dimana perusahaan dapat menggunakan aset tersebut tanpa harus mencatatkannya di neraca, dengan kata lain hidden asset 1 | Universitas Indonesia

Upload: dewrat

Post on 12-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Nama

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Skripsi 3 (ISI)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbedaan yang paling mendasar antara operating lease dengan capital lease

adalah ketika pada pelaporan keuangan, operating lease menghindari adanya efek

pada aset dan liabilitas serta melaporkan sewa sebagai beban pada periode berjalan,

sebaliknya pada capital lease ,aset dan liabilitas dimasukkan dalam laporan

keuangan. Dalam banyak literatur akuntansi sering dideskripsikan operating lease

sebagai kontrak jangka pendek namun Imhoff et al (1991) menemukan bahwa

perusahaan dengan perjanjian noncancelable operating lease cenderung

menggunakan aset melebihi apa yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan

melaporkannya sebagai operating lease dibandingkan capital lease. Proses ini disebut

operating lease capitalization atau constructive capitalization.

Hidden asset dan off balance sheet memiliki hubungan. Aset di sisi kiri

tersembunyi karena dibiayai oleh utang di sisi kanan yang tidak tercatat di neraca (off

balance sheet). Hal ini digunakan pada operating lease capitalization dimana

perusahaan dapat menggunakan aset tersebut tanpa harus mencatatkannya di neraca,

dengan kata lain hidden asset merupakan suatu aset yang secara hukum terdaftar

sebagai aset perusahaan akan tetapi tidak dilaporkan pada laporan keuangan,

sedangkan off Balance sheet terjadi ketika perusahan mengelola suatu aset namun

aset tersebut tidak dilaporkan pada laporan keuangan melainkan dilaporkan secara

terpisah dari laporan keuangan. Dengan menghindari capital lease maka manajer

dapat meningkatkan performa laporan keuangan serta leveraged ratio.

Ketika perusahaan menggunakan operating lease untuk menggunakan suatu

aset, maka perusahaan tersebut memiliki kewajiban berupa komitmen untuk

membayar sewa dalam jangka waktu tertentu dengan skema tertentu, yang nilai

present value nya bisa dianggap utang. Keuntungan yang dapat diambil akibat efek

operating lease capitalization adalah perusahaan dapat mencatatkan nilai aset dan

1 | Universitas Indonesia

Page 2: Proposal Skripsi 3 (ISI)

utang yang lebih rendah dari yang sebenarnya, ini akan berimplikasi terhadap

performa keuangan dengan ditandai nilai Debt to Equity Ratio yang lebih sehat.

Dalam penelitian sebelumnya, telah diamati apakah pasar telah melakukan off-

balance sheet pada liabilitas operating lease untuk menilai risiko ekuitas1 (Bratten et

al., 2013; Ely, 1995; and Imhoff et al., 1993), hubungan positif juga ditemukan dalam

biaya utang (Bratten et al, 2013) dan rating obligasi (Sengupta & Wang, 2011).

Lembaga pemeringkat obligasi mempertimbangkan nilai liabilitas ketika menetapkan

peringkat obligasi (Hsieh & Shu, 2015). Dalam studi Lim,et al (2003), ditemukan

rasio debt-to-firm dan pengungkapan rasio liabilitas operating lease memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap rating obligasi, namun pengaruh tersebut tidak

sebesar rasio utang yang dilaporkan. Sehingga liabilitas operating lease tidak selalu

relevan dengan peringkat obligasi yang dilaporkan. Ely (1995) menemukan bahwa

risiko ekuitas lebih berhubungan terhadap rasio debt-to-assets yang telah disesuaikan

dibandingkan rasio yang dilaporkan di laporan keuangan. Penelitian dilakukan

dengan mengontrol risiko aset di berbagai macam industri. Dhaliwal (2011)

mengamati bahwa liabilitas pada operating lease memiliki hubungan dengan biaya

modal meskipun hubungan tersebut tidak seerat dengan liabilitas pada capital lease.

Selain berimplikasi terhadap liabilitas, leasing memiliki efek yang berbeda

terhadap laba yang dilaporkan. Capital lease mengakui beban depresiasi dan beban

bunga, sebaliknya operating lease hanya mengakui beban sewa guna usaha yang

jumlahnya merata sepanjang periode sewa. Pada awalnya biaya pada capital lease

lebih besar sehingga mengakibatkan jumlah laba menjadi lebih rendah dibandingkan

dengan metode operating lease, namun pada akhirnya total biaya akan sama antara

kedua jenis sewa tersebut di akhir masa sewa. Implikasi perbedaan biaya ini dapat

diperoleh melalui informasi catatan kaki pada operating lease (Imhoff et al, 1991).

Meskipun efek laporan laba rugi terhadap operating lease capitalization tidak selalu

signifikan seperti efek balance sheet namun efek tersebut berpotensi terhadap

beberapa pengukuran yang sering digunakan dalam membandingkan dan

1 Risiko ekuitas dihitung sama dengan standar deviasi dari return saham, risiko finansial dihitung sama dengan rasio utang terhadap nilai pasar ekuitas, dan risiko aset dihitung sama dengan standar deviasi dari ROA (Hsieh & Shu, 2015)

2 | Universitas Indonesia

Page 3: Proposal Skripsi 3 (ISI)

mengevaluasi performa keuangan perusahaan (Imhoff et al, 1997). Rasio yang sering

digunakan antara lain ROA, ROE, P/B dan P/E. Rasio-rasio tersebut berfokus kepada

pengukuran laba dan memperkirakan performa keuangan perusahaan di masa depan.

Diperlukan informasi akuntansi yang relevan dalam memperkirakan nilai di masa

depan. Informasi laba digunakan secara luas untuk menilai saham dan mengukur

performa manajemen serta kontrak utang (Dechow et al, 1998). Informasi laba juga

dapat digunakan untuk memperkirakan arus kas di masa depan dan memiliki korelasi

yang lebih signifikan dibandingkan informasi kas saat ini (Beaver, 1989; Dechow,

1994). Efek accrual dari working capital menggambarkan kegitan yang berhubungan

dengan operasi perusahaan dalam jangka pendek dan memiliki hubungan dengan arus

kas operasi, seperti pada penjualan, nilai piutang, persediaan, dan akun utang. Maka

dari itu nilai arus kas di masa depan menjadi penting sebagai bagian analisa investor

dalam mengambil keputusan dan memperkirakan return investment.

Penelitian yang akan dilakukan dalam karya akhir ini didasarkan pada penelitian

Hsieh & Su (2015), dengan menginvestigasi apakah efek laba dari operating lease

capitalization memiliki nilai prediksi tambahan terhadap arus kas masa depan atas

laba yang dilaporkan dan apakah hal ini terkait dengan contemporaneous stock

return. Hubungan antara risiko liabilitas serta implikasinya terhadap operating lease

capitalization telah banyak dipelajari di berbagai literatur (Beattie et al, 2000; Bratten

et al, 2013; Dhaliwal et al, 2011; Ely, 1995; Imhoff et al, 1993), penelitian

sebelumnya telah menunjukan bahwa kewajiban sewa relevan dalam menilai risiko

ekuitas, biaya utang, biaya modal, peringkat obligasi. Penelitian ini ditunjukan untuk

melengkapi penelitian yang ada tentang relevansi nilai kewajiban off-balance sheet

dengan menyelidiki implikasi ekonomi dari efek laba akibat operating lease

capitalization mengingat respon pasar terhadap hal ini tidak dapat diabaikan. Jika

efek laba dari operating lease capitalization merupakan sebuah nilai yang relevan,

maka investor dapat mengasimilasi efek laba dan membawanya kepada pertimbangan

dalam menilai harga saham.

3 | Universitas Indonesia

Page 4: Proposal Skripsi 3 (ISI)

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah efek laba dari operating lease capitalization memiliki nilai prediksi

tambahan terhadap arus kas dari aktivitas operasi (CFO) ?

2. Apakah laba dari operating lease capitalization digunakan oleh investor

dalam menilai harga saham dan dengan demikian berhubungan dengan nilai

pengembalian saham ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ada-tidaknya nilai prediksi tambahan terhadap arus kas aktivitas

operasi (CFO) perusahaan di Indonesia akibat efek laba operating lease

capitalization selama periode 2004-2014.

2. Mengetahui pengguaan laba dari operating lease capitalization perusahaan di

Indonesia selama periode 2004-2014 dalam menilai harga saham dan dengan

demikian berhubungan dengan nilai pengembalian saham.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi beberapa manfaat, yakni:

1. Memberikan informasi untuk semua kalangan tentang laba yang dihasilkan

melalui operating lease capitalization serta kaitannya dengan arus kas

aktivitas operasi dan pengaruhnya terhadap penilaian harga saham dan nilai

pengembalian saham.

2. Dapat menjadi masukan dan referensi bagi akademisi maupun periset lainnya

yang ingin melakukan penelitian terkait implikasi ekonomi dari pengaruh

laba kapitalisasi sewa.

4 | Universitas Indonesia