proposal skripi

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sebagai negara berkembang, bangsa Indonesia harus melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang, di semua aspek kehidupan manusia baik materiil maupun spiritual. Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan rangkaian gerak menuju kepada kemajuan, dalam semua bidang kehidupan, terutama bidang ekonomi. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya, mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.[1] Salah satu sarana yang menjadi sasaran pembangunan nasional adalah bidang ekonomi, karena perekonomian suatu negara memegang peranan penting dalam menunjang berhasilnya pembangunan di negara tersebut. Keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu negara yang didukung dengan sektor moneter, fiskal, dan stabilitas nasional yang mantap, memungkinkan negara tersebut akan lebih mudah mencapai keberhasilan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

Upload: choerul

Post on 05-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Proposal Skripi

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Skripi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Sebagai negara berkembang, bangsa Indonesia harus melaksanakan pembangunan nasional di segala bidang, di semua aspek kehidupan manusia baik materiil maupun spiritual. Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan rangkaian gerak menuju kepada kemajuan, dalam semua bidang kehidupan, terutama bidang ekonomi.Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya, mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.[1]Salah satu sarana yang menjadi sasaran pembangunan nasional adalah bidang ekonomi, karena perekonomian suatu negara memegang peranan penting dalam menunjang berhasilnya pembangunan di negara tersebut. Keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu negara yang didukung dengan sektor moneter, fiskal, dan stabilitas nasional yang mantap, memungkinkan negara tersebut akan lebih mudah mencapai keberhasilan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat dengan segera dapat terwujud.Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia terutama dalam peningktan produksi barang dan jasa, maka perlu sekali adanya sarana guna menunjang mobilitas orang, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat yang lain, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan salah satu sarana yang diperlukan itu adalah pengangkutan.Sebagai negara kepulauan dan negara yang sedang berkembang dalam menjalin hubungan dengan luar negeri maka Indonesia sangat membutuhkan jasa pengangkutan untuk menghubungkan pulau yang satu dengan pulau yang lain dan negara lain. Kondisi dan keadaan seperti itulah yang mengakibatkan jasa pengangkutan menjadi sangat penting.[2]

Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa pengangkutan memegang peranan penting dalam pembangunan. Maka dari itu peran pengangkutan diharapkan dapat memberikan jasa sebaik

Page 2: Proposal Skripi

mungkin sesuai dengan fungsinya, yaitu memindahkan barang maupun orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan maksud meningkatkan daya guna dan nilai.[3]

Sarana transportasi merupakan faktor penting dalam mewujudkan proses kelancaran dalam penyelenggaraan pengangkutan orang dengan angkutan umum. Pentingnya sarana transportasi tersebut dapat tercermin dari meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan umum. Apalagi dikota-kota besar, kebutuhan akan jasa angkutan umum di darat seolah sudah menjadi bagian dari masyarakat kota yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Masyarakat pada umumnya menggunakan jasa angkutan kota seperti : mikrolet, bus kota atau kereta api, untuk memudahkan aktivitas dari satu tempat ke tempat yang lain. Kereta api, sebagai salah satu moda transportasi yang paling diminati saat ini, menjadi pilihan utama pengguna jasa angkutan umum, karena berbagai macam pertimbangan, diantaranya kereta api merupakan salah satu moda transportasi angkutan darat yang memiliki banyak kelebihan, jika dibandingkan dengan jenis angkutan moda lainnya. Salah satu keunggulan dari kereta api, yaitu dapat mengangkut banyak orang dalam sekali perjalanan atau bersifat masal, irit bahan bakar, effisien, hemat pemakaiaan lahan, ramah lingkungan dan relatif aman, jika dibandingkan dengan moda transportasi darat lainya, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dengan memiliki berbagai keunggulan tersebut, sudah saatnya kereta api menjadi pilihan utama dalam mengatasi kemacetan di jalan raya, terutama di kota - kota besar di Indonesia serta menjadi angkutan utama di Indonesia.[4]Oleh karena itu, untuk menjamin tingkat keselamatan maka transportasi kereta api harus ditingkatkan kehandalannya dengan melakukan peningkatan kualitas dan sarana, prasarana serta peningkatan sumber daya manusia dari operator. Dibalik keunggulan - keunggulan tersebut, salah satu kelemahan dari kereta api di Indonesia adalah masih tingginya angka kecelakaan kereta api, di samping juga masih rendahnya kualitas pelayanan. Jenis dari kecelakaan kereta api dapat dibagi menjadi 6 jenis, yaitu tabrakan KA dengan KA, tabrakan KA dengan kendaraan umum, terguling, banjir atau longsor, dan lain - lain . Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kereta api seperti karena faktor sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM) operator, serta faktor alam. Kecelakaan dapat juga disebabkan oleh faktor dari luar seperti adanya pencurian fasilitas operasi kereta api dan pencurian rel serta penambat rel.[5]

Dengan menyadari pentingnya peranan transportasi, terutama moda transportasi kereta api, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem transportasi nasional secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, nyaman, cepat, teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang transportasi darat, yaitu dengan dikeluarkannya UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai Pengganti UU No. 14 tahun 1992, serta Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan yang masih tetap berlaku meskipun PP No. 41 tahun 1993 merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No. 14 tahun 2003, dikarenakandalam Pasal 324 UU No. 22 tahun 2009 bahwa: Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu  Lintas dan Angkutan Jalan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dengan tujuan sesuai Pasal 2 UU No.23 tahun 2007 yaitu: Perkeretaapian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem transportasi nasional diselenggarakan berdasarkan:

a.       Asas manfaat

b.      Asas keadilan

Page 3: Proposal Skripi

c.       Asas keseimbangan

d.      Asas kepentingan umum

e.       Asas keterpaduan

f.       Asas kemandirian

g.      Asas transparasi

h.      Asas akuntabilitas dan

i.        Asas berkelanjutan

Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat, dan lancar, tepat, tertib  dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, penggerak, dan pembangunan nasional.[6]

Pelaksanaan pengangkutan atau transportasi secara umum didalamnya terdapat dua subyek, yaitu pengirim dan penumpang, dan perusahaan pengangkut. Dalam hal ini perusahaan pengangkut menyediakan jasa pelayanan pengangkutan bagi pengirim atau penumpang, dengan kata lain bahwa pengirim atau penumpang adalah pengguna atau konsumen jasa pelayanan pengangkutan yang disediakan oleh perusahaan pengangkutan. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 1 angka 2 Undang – Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menyebutkan Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.Pengguna jasa, adalah setiap orang dan atau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan, baik untuk angkutan orang maupun barang. Karena pengangkutan di sini merupakan pengangkutan orang, maka pengguna jasa untuk selanjutnya disebut penumpang. Sedangkan pengangkut, adalah pihak yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan angkutan barang dan atau penumpang.[7]

Penumpang yang biasa juga disebut sebagai konsumen, dilindungi dalam Pasal 4 Undang – Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, terkait dengan hak – hak yang harus didapatkan oleh konsumen yaitu:

1.   Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau

jasa.

2.      Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut, sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3.      Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

4.      Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan.5.      Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian

sengketaperlindungan konsumen secara patut.6.      Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.

7.      Hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.

Page 4: Proposal Skripi

8.      Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barangdan

atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

9.      Hak – hakyang diatur dalam ketentuan peraturan perundang – undangan lainnya.

Terkait dengan moda transportasi kereta api, terutama kereta api kelas ekonomi, sering kita ketahui bahwa kereta kelas ekonomi merupakan jenis kereta api yang paling banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat menengah kebawah, untuk memenuhi kebutuhan barang dan atau jasa, karena harga tiketnya yang relatif murah, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat kebanyakan, terutama dari golongan menengah kebawah. Kereta kelas ekonomi setiap harinya tidak pernah sepi penumpang, apalagi pada waktu liburan sekolah dan menjelang hari raya Idul Fitri, kereta ekonomi selalu penuh dengan penumpang yang ingin bepergian ke luar kota.Kereta api kelas ekonomi, adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kereta ekonomi tidak dilengkapi dengan Air Conditioner (AC), dan tarif tiketnya ditentukan oleh pemerintah, sehingga keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat.Besarnya animo masyarakat yang menggunakan jasa transportasi moda kereta api terutama kereta api kelas ekonomi, menunjukkan bahwa kebutuhan akan jasa transportasi sangatlah penting bagi masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah kebawah yang daya belinya sangat tinggi. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan fasilitas yang nyaman dan memadai, guna menunjang pelayanan publik yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia.Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang permasalahan tersebut dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Transportasi Moda Kereta Api Kelas Ekonomi Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IV Semarang”

B.     PERUMUSAN MASALAH

Atas dasar uraian uraian di atas dapat ditemukan berbagai masalah yang timbul sehubungan dengan perlindungan hukum pengguna jasa transportasi kereta api kelas ekonomi di PT KAI Daerah Operasi IV Semarang. Masalah – masalah yang muncul dirumuskan sebagai berikut:

1.      Bagaimana perlindungan hukum bagi pengguna jasa kereta api kelas ekonomi di PT KAI Daerah Operasi IV Semarang?

2.      Bagaimana tanggung jawab PT KAI Daerah Operasi IV Semarang terhadap penumpang kereta kelas ekonomi yang mengalami kecelakaan pada saat perjalanan menggunakan kereta api?

3.      Apa saja yang menjadi kendala PT KAI Daerah Operasi IV Semarang dalam pelayanan terhadap pengguna jasa kereta api kelas ekonomi?

C.    TUJUAN PENELITIAN

Perumusan tujuan penelitian merupakan pencerminan arah dan penjabaran  strategi terhadap fenomena yang muncul dalam penelitian, sekaligus supaya penelitian yang sedang dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan semula. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 5: Proposal Skripi

1.      Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pengguna jasa kereta api kelas ekonomi di PT KAI Daerah Operasi IV Semarang.

2.      Untuk mengetahui tanggung jawab PT KAI Daerah Operasi IV Semarang terhadap penumpang kereta kelas ekonomi yang mengalami kecelakaan pada saat perjalanan menggunakan kereta api.

3.      Untuk mengetahui menjadi kendala PT KAI Daerah Operasi IV Semarang dalam pelayanan terhadap pengguna jasa kereta api kelas ekonomi.

D.    KEGUNAAN PENELITIAN

1.      Bagi AkademisPenelitian diharapkan dapat menambah sumber informasi dan memberi manfaat bagi ilmu

pengetahuan, khususnya sebagai kajian sederhana mengenai perlindungan hukum terhadap pengguna transportasi kelas ekonomi, sekaligus bentuk tanggung jawab dari PT KAI Daerah Operasi IV Semarang.

2.      Bagi MasyarakatSebagai tambahan informasi bagi masyarakat pengguna jasa transportasi kereta api kelas

ekonomi, mengenai hak – hak yang harus didapatkan selama menggunakan jasa transportasi tersebut.

E.     SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika dalam penulisan skripsi ini, mengacu pada buku pedoman penulisan karya umum (skripsi) Program Sarjana (S-1) Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.Skripsi ini terbagi dalam 5 (lima) bab, di mana masing-masing bab memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Adapun gambaran yang jelas mengenai skripsi ini akan diuraikan dalam sistematika sebagai berikut :Bab I : PendahuluanDalam bab ini akan dibahas mengenai alasan pemilihan judul penulisan penelitian hukum ini, kemudian dilanjutkan masalah-masalah yang timbul dalam praktek, tujuan dilakukan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan PustakaPada bab dua ini penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai Perlindungan Hukum Pengguna Jasa Transportasi Moda Kereta Api Kelas Ekonomi Di PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, diuraikan lagi secara terperinci terdiri dari tinjauan umum mengenai Perseron Terbatas, BUMN, Pengangkutan, Kereta Api,  PT. Kereta Api Indonesia.

Bab III : Metodelogi PenelitianPada bab ini penulis menguraikan mengenai cara-cara penyusunan skripsi secara sistematis yang berdasarkan pada metode pendekatan, spesifikasi penelitian, penentuan lokasi penelitian, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Page 6: Proposal Skripi

Mengacu pada bab II yang merupakan teori sebagai dasar penelitian yang diuraikan dalam bab IV dan disajikan sebagai hasil penelitian, kemudian dibahas sebagai analisis mengenai penerapan teori dalam praktek.

Bab V : PenutupPada bab lima ini akan ditarik suatu kesimpulan sebagai hasil penelitian serta memberikan saran-saran yang berkaitan dengan permasalahan yang merupakan kristalisasi dari semua yang telah terurai dalam bab-bab sebelumnya.Daftar PustakaLampiran

[1]Garis – garis Besar Haluan Negara 1999 - 2004[2] R. Soekardono. Hukum Dagang Indonesia jilid 11, Hukum Pengangkutan di Darat, Rajawali Press, Jakarta, 1981, hlm. 4.[3] H. M. N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, jilid 3 Bagian Pertama, Jambatan, Jakarta, 1991, hlm. 1.[4] Siswanto, “Transportasi Massal Pilihan Rakyat”, Jawa Pos, 20 Desember 2010.

[5] Hari Susanto, “Kereta Api Transportasi Piihan Utama Publik”, Jawa Pos, 13 September 2009.[6] Republik Indonesia, Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian.[7] Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, hlm. 50.

Page 7: Proposal Skripi

VOL : XX, NO : 2, JUNI2013MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN88STUDI PENINGKATAN MUTU PEMBUATAN DAN REKONDISI PEGAS ULIR JIS G4801 SUP 9 DI BALAI YASA PT. KERETA API INDONESIA MANGGARAI JAKARTASugondoPTM IKIP Veteran SemarangEmail : [email protected] produksi yang diaplikasikanuntukmembentuk material dapatmengubahsifatdarisuatu material. PadapenelitiantentangStudiPeningkatanMutuPembuatandanRekondosiPegasUlirJIS G4801 SUP 9 di BalaiYasa PT. KeretaApi Indonesia

Page 8: Proposal Skripi

Manggarai Jakarta sebagaikomponen bogie keretaapi,Adapun proses perlakuanpanasbertujuanuntukmengubahsifatmekanikpadaprodukmelaluimekanismetransformasidifusimaupungeser. Perlakuanpanaspada proses pembuatanpegasdiperlukanuntukmenaikkanσu (kekuatan ultimate), sehinggakitamendapatkanperbandingan E u σ sebesar-besarnya. Dengan semakin tingginya perbandingan ini, maka umur pegas juga akan lebih panjang. Bahan dasar pegas yang digunakan adalah baja JIS G4801 SUP 9.Tujuan dari penelitian ini untuk perancangan proses pembuatandancontrol kualitas

Page 9: Proposal Skripi

yang tetapdapatdilaksanakanolehBalaiYasaManggarai Jakarta, mempertahankanharga yang relative rendahdanpemanfaatandanmempertahankankualitaspegasulir yang telahmengalamipenguranganregangansetelahterpakai, diperbaikikembali.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan adanya peningkatan harga kekerasan dan perubahan struktur mikro dari material pegas sehingga peningkatan mutu pembuatan dan perbaikan pegas ulir di Balai Yasa Manggaraidapat tercapai. Dari literatur diperoleh bahwa mekanisme yang menyebabkan proses penguatan ini adalah transformasi martensitik, dan mekanismenya bergantung pada temperatur dan waktu. Berdasarkan harga keuletan, rasio E u σ, dan penampakan inklusi, material dasar pegas JIS G4801

Page 10: Proposal Skripi

SUP 9 asal Jepang cukup baik untuk dipilih sebagai material dasar pegas ulir. Dan proses produksi pegas ulir di Balai Yasa Manggarai diperlukan kontrol kualitas yang baik serta memenuhi standar proses pembuatan pegas ulir agar peningkatan mutu selalu tercapai. Kata kunci :Pegasulir, Perlakuanpanas, Analisa proses produksiPENDAHULUANPegasmerupakan sebuah komponen yang ada di sistem suspensibogikereta api. Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke bogi kereta api secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk menambah daya cengkeram ban/rodaterhadap permukaan jalan/relkereta api.TingginyakerusakanVOL : XX, NO : 2, JUNI2013MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN89pegasulirproduk local inimenimbulkankerugiandalam

Page 11: Proposal Skripi

bentuk : a) Jumlahpegasulir yang diperlukanlebihbanyak, b) Frekuensi down time sehinggakeretaapitakberoperasidan c) Biayaperawatantinggidankendalakeretarendah. Salah satumasalah yang seringterjadi di bogie keretaapisalahsatunyaadalahpegas yang dapatmenimbulkankurangnyapenumpangterutamapadasaatmelintasijalanataurelkeretaapi yang mengalamiketidakrataan

Page 12: Proposal Skripi

atauketidaklurusanpadarel / jalan. Untukitudalampenelitianiniakanterfokuspadapegasdukungjenisulisyang digunakanpada bogie keretaapiselamaini.Gambar 1 : Pegasdukung&reltaklurusMETODE PENELITIAN1.Alurpenelitiana.Mulaib.Koleksi datac.Analisis materiald.Analisis proses produksie.Analisishasilproduksi

Page 13: Proposal Skripi

f.Analisispengujianhasilproduksig.SelesaiVOL : XX, NO : 2, JUNI2013MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN902.Proses peningkatanmutua.Persiapanpengembangan material :b.Persiapanpengembanganproduksi :Melengkapi informasi tentang material pegas ulirMelengkapi data penelitian pendahuluanAnalisis kegagalanPengembangan beberapa alternative material baik dari segi komposisi material, struktur micro, kekuatan, peleburan, pelapisan yang memenuhi criteria yang diperlukanPengujian material produk yang ada dan material yang dikembangkan dalam penelitianPembuatan pegas ulirPengembangan alternative serta penyempurnaan proses produksiMelengkapi data proses produksiMelengkapi data kegagalan

Page 14: Proposal Skripi

Wawancara dengan teknisiAnalisis proses produksiPembuatanpegasulir

Page 15: Proposal Skripi

ANALISA HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS PADA PROSES PRODUKSI PEGAS ULIR JIS G4801 SUP-9A DI BALAI YASA MANGGARAI PT. KERETA API

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-02-25 10:08:31Oleh : MAULIDIN BASTIAN (NIM 13703008), Central Library Institute Technology BandungDibuat : 2007, dengan 8 file

Keyword : Coil spring, Heat treatment, Mechanical properties

Proses produksi yang diaplikasikan untuk membentuk material dapat mengubah sifat dari suatu material. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian tentang pengaruh proses perlakuan panas pada pegas ulir tekan sebagai komponen boogie kereta api, hasil produksi Balai Yasa Manggarai P.T Kereta Api.

Proses perlakuan panas bertujuan untuk mengubah sifat mekanik pada produk melalui mekanisme transformasi difusi maupun geser. Perlakuan panas pada proses pembuatan pegas diperlukan untuk menaikkan σu (kekuatan ultimate), sehingga kita mendapatkan perbandingan E u σ sebesar-besarnya. Dengan semakin tingginya perbandingan ini, maka umur pegas juga akan lebih panjang. Bahan dasar pegas yang digunakan adalah baja hypoeutectoid JIS G4801 SUP-9A dari empat negara produsen yaitu Cina, India, Jerman serta Jepang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih bahan dasar yang memenuhi standar JIS dengan menganalisa sifat mekanik serta struktur mikro bahan dasar pegas maupun produk pegas untuk 4 (empat) negara produsen. Penelitian ini juga ingin menganalisa proses produksi yang dilakukan di Balai Yasa Manggarai P.T Kereta Api.

Hasil dari percobaan menunjukkan adanya peningkatan harga kekerasan dan perubahan struktur mikro dari material pegas. Dari literatur diperoleh bahwa mekanisme yang menyebabkan proses penguatan ini adalah transformasi martensitik, dan mekanismenya bergantung pada temperatur dan waktu. Berdasarkan harga keuletan, rasio E u σ , dan penampakan inklusi, material bahan dasar pegas M-11 asal India kurang baik untuk dipilih untuk menjadi bahan dasar pegas. Dan proses produksi pegas di Balai Yasa Manggarai diperlukan kontrol kualitas yang baik serta memenuhi standar proses pembuatan pegas.

Deskripsi Alternatif :

Page 16: Proposal Skripi

Manufacturing which is applicable for shaping the material can change the properties. In this assignment, writer did the research about the effect of heat treatment in coil spring (as boogie component) production process, product of Balai Yasa Manggarai P.T Kereta Api.

Heat treatment intends to alter mechanical properties by diffusion or shear mechanism. In manufacture of coil spring, heat treatment is needed to increase Ultimate Tensile Strength for getting large E u σ ratio. Higher ratio of E u σ , will increase the life of spring. Materials that used in this research are hypoeutectoid steels JIS G4801 SUP-9A from 4 (four) different countries, China, India, Germany and Japan.

The purposes of this research are to select the material that fit with JIS or AISI standard by analyzing materials and the products from their mechanical properties and microstructure. Beside that, this research intends to analyze manufacturing process which had been done by Balai Yasa Manggarai.

The result shows that there is an altered of hardness and microstructure of spring material after processes. From literatures, mechanism which causes this strengthening is martensitic transformation, and it depends on temperature and time. From ductility values, E u σ ratio, and inclusion appearance, material M-11 originating from India is not very optional as spring material. Production processes in Balai Yasa Manggarai need good quality control and safety. With appropriate coil spring manufacturing processes, the product will meet the requirement for the best.

Copyrights : Copyright Â(c) 2001 by ITB Central Library. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

Properti Nilai PropertiID Publisher JBPTITBPPOrganisasi Central Library Institute Technology BandungNama Kontak Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos.Alamat Jl. Ganesha 10Kota BandungDaerah Jawa BaratNegara Indonesia

Page 17: Proposal Skripi

Telepon 62-22-2509118, 2500089 Fax 62-22-2500089E-mail Administrator [email protected] CKO [email protected]