proposal ptk ipa risdawati 2014

16
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKAT-KAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KOTA DALAM KECAMATAN MEKAKAU ILIR Diajukan oleh: RISDAWATI NIM : PROGRAM STUDI S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2014

Upload: asep-cell

Post on 12-Jul-2015

520 views

Category:

Education


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal ptk ipa risdawati 2014

PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UNTUK MENINGKAT-KAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KOTA DALAM KECAMATAN MEKAKAU ILIR

Diajukan oleh:

RISDAWATINIM :

PROGRAM STUDI S 1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA

2014

Page 2: Proposal ptk ipa risdawati 2014

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Judul

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UNTUK MENINGKAT-KAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA

KELAS IV SD N KOTA DALAM KECAMATAN MEKAKAU ILIR

B. Bidang Kajian

Peningkatan Hasil Belajar

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD / MI

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar

isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar IPA di SD / MI merupakan standar minimum yang secara

nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan

kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun

kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Mata pelajaran IPA di SD / MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut : a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya. b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. c) Mengembangkan

rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d)

Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah dan membuat keputusan. e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta

dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f) Meningkatkan

Page 3: Proposal ptk ipa risdawati 2014

kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan

Tuhan. g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP / MTs.

2. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

a. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalaha sebagai

berikut : Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD

Negeri Kota Dalam ?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

1) Apakah pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ) dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA mengenai perubahan sifat benda pada siswa

kelas IV SD Negeri Kota Dalam?

2) Apakah pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ) dapat meningkatkan

ketrampilan guru dalam pembelajaran ?

3) Apakah pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya mengenai perubahan sifat benda pada siswa kelas IV

SD Negeri Kota Dalam ?

b. Pemecahan Masalah

Langkah-langkah pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ( CTL )

1. Guru menjelaskan materi perubahan sifat benda hanya secara umum saja dan siswa

memperhatikan.

2. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyaka hal yang ingin mereka

ketahui tentang materi.

3. Guru membagi kelompok kerja dan siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk

guru.

4. Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui adanya perubahan sifat pada benda

akibat pembakaran, pemanasan dan diletakkan di tempat terbuka. Kemudian siswa

Page 4: Proposal ptk ipa risdawati 2014

membandingkan benda, sebelum dan sesudah mengalami pembakaran, pemanasan

dan diletakkan di tempat terbuka.

5. Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi.

6. Masing – masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok secara bergantian

untuk tampil di depan.

7. Siswa menanggapi hasil kerja diskusi dari kelompok lain dan guru membimbing

siswa dalam membuat kesimpulan.

8. Guru dan siswa bersama – sama melakukan refleksi. Refleksi dapat dilakukan

dengan cara membuat rangkuman, meneliti dan memperbaiki kegagalan dalam

pembelajaran tadi.

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah :

Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD N Kota Dalam.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :

a. Mendeskripsikan peningkatan kegiatan belajar siswa tentang perubahan sifat benda

dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ).

b. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ).

c. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda dengan

menggunakan pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ).

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga dapat memberikan

manfaat bagi :

a. Bagi siswa

1) Meningkatkan minat belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA.

2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep perubahan sifat benda.

3) Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

Page 5: Proposal ptk ipa risdawati 2014

b. Bagi Sekolah

1) Memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik dan memuaskan.

2) Mendapatkan alternatif model pembelajaran di sekolah melalui PTK.

3) Meningkatkan prestasi sekolah.

c. Bagi Guru

1) Untuk mengetahui kelemahan / kelebihan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran dan mengelola kelas.

2) Memberikan alternatif pemecahan masalah dalam suatu pembelajaran.

3) Membantu guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran

IPA.

d. Bagi Pembaca

Sebagai bahan acuan dan alternatif pemecahan dalam mengantisipasi kegagalan

belajar IPA khususnya konsep perubahan sifat benda.

e. Bagi Peneliti

1) Sebagai pengalaman dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa.

2) Sebagai bahan perbandingan atas penggunaan pendekatan / metode pembelajaran.

Page 6: Proposal ptk ipa risdawati 2014

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Teori

a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses di dalam kepribadian manusia, perubahan

tersebut ditempatkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas.

Menurut Gagne dalam buku The Condition of Learning ( 1977 ), bahwa

belajar terjadi apabila sesuatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya ( performance-nya )

berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami

situasi tadi.

Sedangkan Morgan mendefinisikan, bahwa belajar adalah setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan

atau pengalaman.

Menurut Slameto, belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungan.

Dari pengertian-pengertian diatas, penulis berkesimpulan bahwa belajar

adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang mengarah kepada hal positif dan didapat dari pengalamannya

sendiri.

2) Prinsip-prinsip Belajar

Berikut ini disajikan 10 prinsip belajar yang semestinya diketahui oleh

seorang pengajar dan juga mesti disadari oleh seorang yang ingin belajar lebih

efektif. Item-item berikut disarikan dari buku The Trainer’s Handbook, Mitchell,

1997 :

a) Mempelajari apa yang siap dipelajari.

b) Kita pelajari yang terbaik dari apa yang pernah kita lakukan.

c) Kita belajar dari kesalahan.

d) Kita belajar lebih mudah terhadap sesuatu yang kita lihat.

e) Kita menyukai adanya perbedaan sense dalam belajar.

f) Kita belajar secara metodik dan sistematik.

g) Kita tidak dapat mempelajari sesuatu yang tidak dimengerti.

Page 7: Proposal ptk ipa risdawati 2014

h) Kita belajar melalui latihan.

i) Kita belajar lebih baik ketika kita mengetahui kemajuan kita.

j) Kita menanggapi dengan lebih baik ketika apa yang kiita pelajari disajikan secara

unik terhadap setiap orang.

b. Perubahan Sifat Benda

1) Perubahan Sifat Benda karena Dipanaskan

Dalam keadaan dingin, cokelat biasanya padat dan cukup keras. Akan

tetapi, cokelat mencair bila dipanaskan. Pada saat itu, sifatnya berubah seperti

sifat benda cair. Karena berwujud cair, cokelat bias dituangkan ke dalam

cetakannya. Bentuk cokelat cair dalam cetakan itu didinginkan di udara terbuka,

atau di dalam lemari pendingin ( kulkas ), cokelat dapat mengeras kembali.

Bagaimana dengan mentega ? Mentega memang lebih lembek daripada

cokelat. Akan tetapi, jika disimpan di dalam kulkas, mentega bisa mengeras

seperti cokelat. Begitu dipanaskan di penggorengan, mentega bisa mencair

menjadi seperti minyak goreng.

Perhatikan saat ibu memasak air. Saat air dipanaskan, diatas air tampak

asap keluar dari permukaan air. Asap itu sebenarnya adalah uap air, yaitu air yang

berwujud benda gas. Saat dipanaskan, benda cair dapat berubah menjadi benda

gas.

Page 8: Proposal ptk ipa risdawati 2014

A. Metode Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini subyek penelitiannya adalah siswa kelas

IV SD N Kota Dalam. Dengan jumlah siswa 22 anak, yang terdiri dari 9 anak laki-

laki dan 13 anak perempuan.

2. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

b. Aktivitas guru dalam pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

c. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang perubahan sifat

benda.

3. Prosedur / Langkah-langkah PTK

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Adapun

langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanan ini meliputi sebagai berikut:

1) Menelaah materi dalam pembelajaran IPA serta menelaah indikator bersama tim

kolaborasi.

2) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajar-

an contextual teaching and learning ( CTL ).

3) Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.

4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa, guru, dan

lembar wawancara.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto,

2006:99). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2

siklus, siklus pertama yaitu melakasanakan rencana pembelajaran yang telah disusun

tentang perubahan sifat benda karena dipanaskan dan siklus kedua yaitu

Page 9: Proposal ptk ipa risdawati 2014

melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dibuat tentang perubahan sifat

benda karena dibiarkan di udara.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat

(Arikunto, 2006:99). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan pada

penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pembelajaran IPA

di SD N Paopale Laok 2.

d. Refleksi

Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah terjadi (Arikunto, 2006:99). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu

aktivitas siswa, aktivitas guru dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

tentang perubahan sifat benda, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian

dalam indicator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan yang muncul

dalam pelaksanaan siklus pertama, dan perencanaan tindak lanjut untuk siklus

berikutnya.

4. Siklus Penelitian

Perencanaan dalam Siklus

Pelaksanaan pembelajaran IPA di Kelas IV semester 1 dilakukan dalam dua

siklus yang masing-masing siklus melalui empat tahapan yaitu, perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

4.1 Siklus Pertama

a. Perencanan

1) Menyusun RPP dengan materi “ perubahan sifat benda ”.

2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran / alat peraga berupa sepotong

cokelat, kompor, wadah cetakan es batu kecil-kecil, panci gorengan, mangkuk tahan

panas.

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas

guru.

Page 10: Proposal ptk ipa risdawati 2014

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran siklus pertama dilaksanakan sebagai berikut :

1) Guru melaksanakan apersepsi.

2) Guru menjelaskan materi hanya secara umum saja dan siswa memperhatikan.

3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyaka hal yang belum atau ingin mereka

ketahui tentang materi.

4) Guru membagi kelompok kerja dan siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru.

5) Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui adanya perubahan sifat pada benda akibat

dipanaskan.

6) Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi.

7) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok secara bergantian untuk tampil

di depan.

8) Siswa menanggapi hasil kerja diskusi dari kelompok lain dan guru membimbing siswa dalam

membuat kesimpulan.

9) Guru dan siswa bersama – sama melakukan refleksi. Refleksi dapat dilakukan dengan cara

membuat rangkuman, meneliti dan memperbaiki kegagalan dalam pembelajaran tadi.

c. Observasi

1) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran contextual teaching and learning

( CTL ) siklus pertama.

2) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran contextual teaching and learning (

CTL ) siklus pertama.

d. Refleksi

1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus pertama.

2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama.

3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama.

4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.

4.2 Siklus Kedua

Page 11: Proposal ptk ipa risdawati 2014

a. Perencanan

Mengadakan rencana perbaikan untuk pembelajaran siklus pertama. Rencana

perbaikan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Menyusun RPP dengan materi “ perubahan sifat benda ”.

2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran / alat peraga berupa sepotong es batu,

piring atau mangkuk yang bersih dan kering, sebuah meja.

3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa

b. Pelaksaan Tindakan

Pembelajaran siklus kedua dilaksanakan sebagai berikut :

1) Guru melaksanakan apersepsi.

2) Guru menjelaskan materi perubahan sifat benda hanya secara umum saja dan siswa

memperhatikan.

3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyaka hal yang belum atau ingin

mereka ketahui tentang materi.

4) Guru membagi kelompok kerja dan siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru.

5) Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui adanya perubahan sifat pada benda

akibat dibiarkan di udara.

6) Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi.

7) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok secara bergantian untuk

tampil di depan.

8) Siswa menanggapi hasil kerja diskusi dari kelompok lain dan guru membimbing siswa

dalam membuat kesimpulan.

9) Guru dan siswa bersama – sama melakukan refleksi. Refleksi dapat dilakukan dengan

cara membuat rangkuman, meneliti dan memperbaiki kegagalan dalam pembelajaran ta

c. Observasi

1) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran contextual teaching and

learning ( CTL ) siklus kedua.

Page 12: Proposal ptk ipa risdawati 2014

2) Melakukan pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran contextual teaching and

learning ( CTL ) siklus kedua.

d. Refleksi

1. Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus kedua.

2. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua.

3. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus kedua.

4. Membuat laporan.

5. Data dan Cara Pengumpul Data

5.1 Sumber Data

a. Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang siperoleh secara sistematik

selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi, dan hasil

wawancara siswa.

b. Guru

Sumber data guru berasal dari lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning ( CTL ).

c. Data Dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum dilakukan tindakan.

d. Catatan Lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses

pembelajaran berupa data aktivitas siswa, aktifitas guru, dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal IPA tentang perubahan sifat benda.

5.2 Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal IPA tentang perubahan sifat benda.

b. Data Kualitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar

pengamatan aktivitas siswa, aktvfitas guru, dan wawancara serta catatan lapangan

dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan CTL.

Page 13: Proposal ptk ipa risdawati 2014

5.3 Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode

observasi, metode tes, metode dokumentasi dan wawancara.

Orang seringkali mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi

atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap

suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006 : 156). Observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning

( CTL ).

b. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Arikunto, 2006 : 150). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal IPA tentang perubahan sifat

benda.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dsb (Arikunto,

2006 : 231). Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari

SD N Kalisidi 02 mengenai pembelajaran IPA, misalnya : video, foto, dll.

d. Metode Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh

peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variable latar

belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu (Arikunto, 2006 :

155). Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan penulis untuk mengambil data

tentang pembelajran IPA kelas III di SDN Paopale Laok 2.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 14: Proposal ptk ipa risdawati 2014

b. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rata-rata. Adapun penyajian data kuantitatif

dipaparkan dalam bentuk persentase.

Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut:

ρ = x 100%

Keterangan :

∑n = Jumlah frekuensi yang muncul. N = Jumlah

total siswa.

ρ = Persentase frekuensi.

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang

dikelompokan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak tuntas

c. Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

contextual teaching and learning ( CTL ), serta hasil catatan lapangan dan wawancara

dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-

pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil dapat dilihat pada tabel

berikut :

Kriteria Kualifikasi

A Amat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

Page 15: Proposal ptk ipa risdawati 2014

7. Indikator Kriteria

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and

learning ( CTL ) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas III pada SD N Paopale

Laok 02 dalam menyelesaikan soal-soal IPA tentang perubahan sifat benda dengan

indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan contextual

teaching and learning ( CTL ) meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.

b. Aktivitas guru dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan contextual

teaching and learning ( CTL ) meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.

c. 100% siswa kelas IV SD Negeri Kota Dalam mengalami ketuntasan belajar

individual sebesar >70 dalam pembelajaran IPA khusunya dalam materi perubahan

sifat benda.

B. Jadwal Penelitian

No Pelaksanaan September November

Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal PTK x

2. Siklus I x

Perencanan x

Tindakan x

Observasi x

Refleksi x

3. Siklus II

Perencanaan x x

Tindakan x

Observasi x

Refleksi x

4. Pelaporan x

Page 16: Proposal ptk ipa risdawati 2014

C. Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fotocopy : Rp 50.000,00

2. Kertas folio 2 bendel : Rp 4.000,00

3. Jilid buku : Rp 15.000,00

4. Penggandaan laporan : Rp 50.000,00

5. Alat Peraga : Rp 31.000,00

Jumlah : Rp 150.000,00

I. Daftar Pustaka

Anggoro, M. Toha. dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

BNSP.2006. Panduan Penyusunan Kuriklum Tingkat Satuan pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta:Depdiknas.

Haryanto.2004.Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III.Jakarta:Erlangga

Poerwanti,Endang.2008. Asesmen Pembelajaran SD.Jakarta:Depdiknas

Wardhani, IGAK. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka