proposal praktik kerja lapangan (pkl) ii di · pdf fileseri foto adalah materi penyuluhan...

36
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH Oleh JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA NIRM. 06 2 4 10 375 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2012

Upload: dotu

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II

DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh

JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA

NIRM. 06 2 4 10 375

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG

JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN

2012

Page 2: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II

DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh

Junaidi Pangeran Saputra

NIRM. 06 2 4 10 375

Disetujui, 22 Mei 2012

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP Sucipto, S.Pt, M.Si

NIP 19591114 198703 1 001 NIP 19580828 198202 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan

Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP

NIP 19670509 199603 1 002

Page 3: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana ini dengan baik.

Proposal ini dibuat untuk kelengkapan dari kegiatan praktik kompetensi

penyuluh pertanian pelaksana di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang

diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang sebagai

salah satu program pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia dan untuk menghasilkan aparat yang tangguh, khususnya dibidang

pertanian. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Drs. Gunawan Yulianto, MM. M.Si selaku ketua STPP Magelang.

2. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, MP selaku ketua jurusan penyuluhan

peternakan.

3. Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP selaku Dosen pembimbing utama.

4. Sucipto, S.Pt. M.Si selaku Dosen pendamping.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.

Penulis menyadari penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari semua pihak, demi perbaikan proposal dimasa yang akan datang.

Magelang, 22 Mei 2012

Junaidi Pangeran Saputra

Page 4: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii

PRAKATA .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang .. .................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................... 2

C. Manfaat .................................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4

A. Penyuluhan Pertanian ............................................................ 4

B. Aspek Teknis ........................................................................ 9

III. RENCANA KEGIATAN .............................................................. 19

A. Waktu dan Tempat ................................................................. 19

B. Materi Kegiatan ..................................................................... 19

C. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 29

Page 5: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rencana Jadwal Kegiatan ............................................................ 28

Page 6: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Intrumen Identifikasi Potensi Wilayah

Tingkat Kecamatan ...................................................................... 31

2. Materi Penyuluhan Pertanian Dalam Bentuk Seri Foto ............... 40

3. Materi Penyuluhan Pertanian Dalam Bentuk Poster .................... 41

4. Melaksanakan Uji Coba ............................................................... 42

5. Proposal Rencana Kegiatan Widyawisata .................................... 44

Page 7: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian sebagai lembaga pendidikan

kedinasan di Kementerian Pertanian, berperan dalam pembangunan pertanian,

khususnya dalam mendukung upaya revitalisasi penyuluhan pertanian. Sekolah

Tinggi Penyuluhan Pertanian diharapkan dapat menjadi salah satu pelopor dalam

mendukung program revitalisasi penyuluhan pertanian. Melalui Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian dapat dihasilkan sumber daya manusia penyuluh pertanian

ahli, memiliki integritas moral, profesional, inovatif, kredibel dan berwawasan

global serta memiliki etos kerja yang tinggi dalam membangun sistem penyuluhan

pertanian. Penyelenggaraan pendidikan program Diploma IV penyuluhan

pertanian merupakan salah satu bentuk upaya Kementerian Pertanian dalam

meningkatkan kompetensi penyuluhan pertanian. Dengan meningkatkan

kompetensi aparat penyuluhan pertanian, diharapkan program pemberdayaan

petani dan keluarganya dapat terlaksana lebih optimal.

Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian

mempunyai peranan yang sangat penting bagi petani dan keluarganya untuk

mengembangkan kemampuannya, keswadayaannya dan kemandiriannya agar

mereka dapat mengelola usaha taninya secara produktif, efektif dan efisien

sehingga mempunyai daya saing tinggi dan dapat meningkatkan mutu hidup. Agar

profil lulusan tersebut dapat dicapai, diperlukan suatu proses pembelajaran yang

secara optimal untuk mendukung pencapaian kompetensi yang dimaksud. Proses

pembelajaran dalam konteks ini tidak mengisolasi mahasiswa dalam lingkungan

kampus tetapi memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk

dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh dikampus dalam

kehidupan nyata sebagai penyuluh pertanian agribisnis.

Pelaksanaan kegiatan praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana ini

di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang merupakan wilayah

terpilih untuk pelaksanaan kegiatan praktik kompetensi penyuluh pertanian

pelaksana karena wilayah ini berpotensi dalam pengembangan pertanian dan

Page 8: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

peternakan. Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang memiliki

batas-batas fisik dan administrasi sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan

dengan Desa Seworan, sebelah Timur berbatasan dengan Hutan Negara, sebelah

Selatan berbatasan dengan Desa Sidogede, sebelah Barat berbatasan dengan Desa

Kalipucang. Secara umum kondisi wilayah Desa Seworan Kecamatan Grabag

Kabupaten Magelang adalah datar bergelombang, jenis tanah Latosol, tinggi

tempat 600 m dpl dan dengan suhu udara 27-30 0C. Dengan jumlah penduduk 905

orang terdiri-dari 444 orang laki-laki, 461 orang perempuan, KK umum 247 KK

dan KK tani 213 KK.

Mempunyai lahan pertanian terdiri-dari sawah berpengairan sederhana,

tegalan, pekarangan dan sawah berpengairan ½ teknis. Sektor pertanian terdiri-

dari padi, jagung, ubi jalar, cabe dan ubi kayu. Sektor peternakan terdiri-dari

ternak sapi potong, domba, kambing, itik, ayam buras, kelinci. Dari segi

kelembagaan memiliki kelompok tani dan gapoktan. Dari data monografi diatas

dan ditemukan adanya permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat tani,

diantaranya adalah peningkatan berat badan sapi potong masih lambat karena

pengetahuan petani tentang teknologi pengolahan pakan sapi potong masih

rendah. Hal inilah yang melatar belakangi mahasiswa untuk menindak lanjuti dari

Praktik Kerja Lapangan I ke Praktik Kerja Lapangan II. Praktik Kerja Lapangan II

terdiri dari 11 materi kegiatan, sebagaimana yang sudah tertuang dalam keputusan

Menkowasbangpan Nomor: PER/02/MENPAN/2/2008.

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam praktik kompetensi penyuluh pertanian

pelaksana adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan pola

penyuluhan partisipatif mulai dari penyusunan rencana kegiatan penyuluhan

pertanian dilokasi praktik sampai pelaksanaan penyuluhan dan melaksanakan

tugas-tugas rutin sebagai penyuluh pertanian pelaksana.

2. Meningkatkan kemampuannya dalam menyuluh dan berkomunikasi sebagai

seorang fasilitator dan dinamisator.

Page 9: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

C. Manfaat

1. Manfaat Praktik Kerja Lapangan II bagi mahasiwa adalah:

a. Mahasiswa dapat berlatih melakukan tugas kerja penyuluhan dalam

pemberdayaan masyarakat petani untuk pengembangan agribisnis.

b. Mahasiswa dapat melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah atau

swasta, pengusaha tani atau petani dan stakeholder lain dalam

memfasilitasi pengembangan agribisnis.

c. Mahasiswa dapat berlatih bermasyarakat dengan kondisi sosiokultur

yang berbeda.

2. Manfaat bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah atau swasta, petani dan

stakeholder lain adalah:

a. Mengenal Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian sebagai penyelenggara

pendidikan program Diploma IV penyuluhan pertanian.

b. Membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan rutin yang dilakukan

instansi, pengusaha dan petani.

c. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik dibidang penelitian maupun

pemberdayaan Sumber Daya Manusia pertanian yang menguntungkan.

3. Manfaat bagi masyarakat atau petani

a. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam kegiatan memahami desa

secara partispatif.

b. Meningkatnya hubungan kerjasama diantara sesama anggota kelompok

masyarakat dan antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok

yang lain dalam penyusunan perencanaan usaha tani.

Page 10: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluhan Pertanian

1. Definisi Penyuluhan Pertanian

Menurut Deptan (2009), penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran

bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, kesejahteraannya serta meningkatkan

kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2. Tujuan Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (2009), upaya perbaikan pada mutu hidup manusia,

baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budaya. Terkait dengan

pemahaman tersebut, tujuan penyuluhan pertanian diarakan pada terwujudnya

perbaikan teknis bertani, perbaikan usahatani dengan perbaikan kehidupan petani

dan masyarakat.

3. Metode Penyuluhan Pertanian

Menurut Erwin (2012), metode penyuluhan pertanian adalah cara

penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian

kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak

langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru.

4. Instrument Identifikasi Potensi Wilayah

Menurut Deptan (2009), Penyusunan instrumen identifikasi potensi

wilayah dapat dilakukan dengan teknik wawancara sesuai struktur. Hal ini agar

pertanyaan dapat disampaikan secara runtut dan mudah dipahami oleh peserta

atau responden, juga agar efisien dan efektif di dalam proses penggalian.

Wawancara semi terstruktur atau kegiatan tanya-jawab sistematis dengan warga

masyarakat yang dipilih dengan cara tertentu untuk kepentingan tertentu, adalah

Page 11: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

teknik penelitian yang paling umum dikenal di dunia penelitian. Hampir semua

metode penelitian yang konvensional menggunakan cara ini.

Untuk mengetahui potensi wilayah dan agroekosistem perlu dilakukan

identifikasi dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu. Instrumen adalah

suatu alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai

suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk

mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan

penelitian, (Eniro, 2008).

5. Seri Foto dan Poster

Seri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto

yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu cerita atau proses kegiatan

di bidang pertanian, (Deptan, 2009). Sedangkan menurut Mardikanto (2009), seri

foto adalah alat peraga yang digunakan untuk mengenalkan inovasi atau

menunjukkan bukti-bukti keberhasilan atau keunggulan satu inovasi yang

ditawarkan. Seri foto dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan

sasaran pada tahapan sadar, minat, menilai.

Poster adalah lembaran kertas yang berisikan pesan penyuluhan pertanian

dalam bentuk gambar dan tulisan sebagai salah satu media yang populer dan

berguna untuk komunikasi visual, dengan sedikit kata yang jelas artinya, tepat

pesannya dan dapat dengan mudah dibaca dan dilihat, (Deptan, 2009). Sedangkan

menurut Mardikanto (2009), poster merupakan barang cetakan yang berisikan

gambar dengan ukuran yang relatif besar untuk ditempel, ditembok, dipohon dan

direntangkan dipinggir jalan. Poster lebih banyak berisikan gambar yang

dimaksudkan untuk mempengaruhi perasaan atau sikap sasaran.

6. Uji Coba/Pengkajian/Pengujian Paket Teknologi/ Metode Penyuluhan

Pertanian

Uji coba lapang paket teknologi spesifikasi lokasi adalah percobaan

teknologi pertanian yang dilaksanakan oleh petani, sebagai tindak lanjut dari hasil

pengkajian atau pengujian teknologi anjuran, teknologi hasil galian petani atau

Page 12: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

dari berbagai sumber teknologi lainnya untuk mendapatkan teknologi yang sesuai

dengan kebutuhan petani. Pengkajian atau pengujian teknologi anjuran adalah

kegiatan pengembangan penelitian sebelum dilakukan uji coba lapang (kaji terap)

dari suatu teknologi hasil penelitian yang dilakukan dilahan percontohan, (Deptan,

2009).

Menurut Rokhman (2008), kaji terap adalah metode penyuluhan pertanian

untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi yang akan

direkomendasikan sebelum didemonstrasikan, pelaksanaannya dilakukan oleh

kontak tani dilahannya dengan bimbingan penyuluh pertanian.

7. Demonstrasi Usaha Tani Melalui Demonstrasi Farm

Demonstrasi suatu metode penyuluhan dilapangan untuk memperlihatkan

atau membuktikan secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi

pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani-nelayan. Demfarm

yaitu demonstrasi yang dilaksanakan oleh kelompok tani, (Deptan, 2009).

Menurut Rokhman (2008), demonstrasi farm merupakan demonstrasi yang

dilakukan secara kerjasama oleh petani-nelayan dalam suatu kelompok tani-

nelayan dengan areal 1-5 hektar untuk komoditi yang memerlukannya.

8. Demonstrasi Usaha Tani Melalui Demonstrasi Area

Demonstrasi area yaitu dilaksanakan oleh gabungan kelompok tani,

tujuannya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani

melalui kerjasama antar kelompok tani untuk menerapkan inovasi baru dibidang

pertanian serta memberikan contoh bagi petani sekitarnya, (Deptan, 2009).

Menurut Nurochmatuddin (2011), demonstrasi area dilakukan secara

kerjasama antar kelompok tani dalam satu wilayah yang tergabung dalam satu

gabungan kelompok tani dengan areal seluas 5-25 hektar untuk komoditi yang

diperlukannya.

Page 13: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

9. Temu Lapang/Temu Tugas/Temu Teknis/Temu Karya

Temu lapang, temu tugas, temu teknis dan temu karya masing-masing

memiliki pengertian sendiri. Temu lapang adalah pertemuan antara petani nelayan

dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang

dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani nelayan. Temu tugas juga

dapat disebut temu teknis yaitu pertemuan berkala antara pengembang fungsi

penyuluhan, penelitian, pengaturan dan pelayanan. Sedangkan temu karya adalah

pertemun antara petani-nelayan untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta

belajar atau saling mengajarkan sesuatu keterampilan dan pengetahuan untuk

diterapkan, (Rokhman, 2008).

Menurut Deptan (2009), temu lapang adalah kegiatan pertemuan antara

peneliti, penyuluh dan para petani untuk saling tukar menukar teknologi atau

informasi sehingga didapatkan teknologi yang akan dikembangkan sesuai potensi

wilayah. Temu teknis antar wilayah atau fungsi disebut juga temu tugas adalah

kegiatan pertemuan berkala antar penyuluh pertanian, peneliti, aparat pengaturan

dan pelayanan untuk meningkatkan pelayanan kepada petani dalam

mengembangkan usahataninya. Temu karya adalah kegiatan pertemuan antar

petani, untuk bertukar pikiran dan pengalaman, saling belajar, saling mengajarkan

keterampilan dan pengetahuan untuk diterapkan oleh petani.

10. Forum Penyuluhan Pedesaan/Magang/Widyawisata/Karyawisata atau

Widyakarya

Magang di bidang pertanian adalah suatu proses belajar mengajar antar

petani, dimana seorang petani-nelayan belajar dari pengalaman kerjanya, pada

suatu usaha tani-nelayan dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan

bimbingan petani nelayan yang berhasil menjalankan uasahanya. Sering dikenal

dengan istilah “petani nelayan belajar dari petani nelayan”. Widyawisata adalah

suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani nelayan, untuk

belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang

sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu

tempat. Karyawisata atau widyakarya adalah kegiatan perjalanan secara bersama

Page 14: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

yang dilakukan oleh sejumlah petani-nelayan untuk mempraktekan hasil suatu

pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat ditempat yang dituju,

(Rokhman, 2008).

Menurut Deptan (2009), widyawisata adalah kegiatan perjalanan bersama

yang dilakukan oleh kelompok tani dan penyuluh pertanian untuk belajar dengan

melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya. Widyakarya

atau karyawisata adalah kegiatan perjalanan bersama yang dilakukan oleh

kelompok tani dan penyuluh pertanian untuk mempraktekkan hasil suatu

pengajaran atau melakukan suatu karya bermanfaat ditempat yang dituju.

11. Gabungan Kelompok Tani

Gabungan kelompok tani adalah gabungan dari beberapa kelompok tani

yang melakukan usaha agribisnis dengan prinsip kebersamaan dan kemitraan

sehingga mencapai peningkatan produksi, pendapatan usahatani bagi anggotanya

dan petani lainnya. Gapoktan merupakan Wadah Kerjasama Antar Kelompok

tani-nelayan (WKAK), yaitu kumpulan dari beberapa kelompok tani-nelayan yang

mempunyai kepentingan yang sama dalam pengembangan komoditas usaha tani

tertentu untuk menggalang kepentingan bersama, (Syahyuti, 2007).

Menurut Deptan (2007), gabungan kelompok tani adalah kumpulan

beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan

skala ekonomi dan efisiensi usaha.

12. Kelompok Tani

Menurut Deptan (2007), kelompok tani adalah kumpulan petani yang

tumbuh berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,

ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk bekerja sama dalam meningkatkan,

mengembangkan produktivitas usahatani, memanfaatkan sumber daya pertanian,

mendistribusikan hasil produksinya dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Menurut Abdullah (2008), kelompok tani lanjut memilik ciri-ciri antara

lain: Anggaran Dasar (AD) atau Anggaran Rumah Tangga (ART) telah dijalankan

Page 15: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

semestinya, pertemuan rutin dilakukan minimal sebulan sekali dan hasil

pertemuan didokumentasi dengan baik, kelompok mampu mengidentifikasi

masalah dan menyusun perencanaan, telah memiliki kegiatan usaha produktif dan

kelompok mempunyai akses pinjaman kredit karena modal yang dimiliki

kelompok layak mendapatkan kredit.

13. Evaluasi

Menurut Deptan (2007), evaluasi merupakan upaya penilaian atas hasil

sesuatu kegiatan melalui pengumpulan dan penganalisaan informasi/data secara

sistematik serta mengikuti prosedur tertentu yang secara ilmu diakui

keabsahannya. Evaluasi bisa dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan

maupun pada hasil serta dampak suatu kegiatan. Evaluasi pembinaan kelompok

tani perlu dilaksanakan secara teratur, baik evaluasi awal, evaluasi proses,

evaluasi akhir maupun evaluasi dampak.

Menurut Erwin (2012), evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting

bila dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan

program atau kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan

dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan pertanian dapat

digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan atau program penyuluhan

dan kinerja penyuluh, mempertanggung jawabkan kegiatan yang dilaksanakan,

membandingkan antara kegiatan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

B. Aspek Teknis

1. Jerami Fermentasi Untuk Pakan Ternak Sapi

Menurut Antonius (2009), jerami padi merupakan produk samping

tanaman padi yang tersedia dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan

dengan produk samping pertanian lainnya dan terdapat hampir setiap daerah di

Indonesia. Ketersediaan jerami padi dalam jumlah yang cukup (produksi padi

bervariasi dapat mencapai 12-15 ton jerami segar per ha satu kali panen atau 4-5

ton jerami kering per ha tergantung pada lokasi dan jenis varietas tanaman yang

Page 16: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

digunakan) merupakan peluang untuk dimanfaatkan sebagai pakan dan sumber

energi bagi ruminansia.

Menurut BPTP (2010), peningkatan produksi hijauan makanan ternak

dibatasi oleh kecendrungan makin sempitnya lahan akibat jumlah penduduk yang

selalu bertambah dan perluasan lahan pertanian. Dari bermacam-macam limbah

pertanian yang mempunyai potensi besar untuk dijadikan sebagai pakan ternak

adalah jerami padi. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang

belum sepenuhnya dimanfaatkan karena selalu dibakar setelah proses pemanenan.

Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton jerami segar per

ha satu kali panen, atau 4-5 ton jerami kering per ha tergantung pada lokasi dan

jenis varietas tanaman yang digunakan.

Proses pembuatan jerami fermentasi dilakukan dengan dua tahap yaitu

tahap pertama, jerami padi yang baru dipanen dengan kadar air 65% kemudian

ditumpuk ditempat yang telah disediakan dengan ketinggian 20 cm, taburi urea

dan starbio secara merata dengan takaran masing-masing 2,5 kg untuk setiap 1 ton

jerami padi, tambahkan lagi timbunan jerami padi setebal 20 cm lalu taburi lagi

urea dan starbio secara merata, demikian seterusnya sampai tumpukan jerami padi

mencapai 1-2 m, tutup dengan plastik atau terpal, diamkan selama 21 hari, agar

proses fermentasi berlangsung secara sempurna. Tahap kedua, tumpukan jerami

padi yang telah mengalami proses fermentasi diangin-anginkan sehingga cukup

kering sebelum disimpan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari

langsung setelah kering jerami fermentasi dapat diberikan kepada sapi sebagai

pakan pengganti rumput segar. Hasil fermentasi jerami yang baik ditandai dengan

ciri-ciri sebagai berikut: baunya agak harum, warnanya kuning agak kecoklatan,

teksturnya lemas (tidak kaku), tidak busuk dan tidak berjamur.

2. Bokashi Pupuk Kandang (Sapi/Kambing/Ayam)

Menurut Angga (2009), bokashi pupuk kandang adalah salah satu bokashi

yang lazim diterapkan atau dimanfaatkan. Proses pembuatannya bokashi pupuk

kandang adalah sebagai berikut: a) alat yang digunakan yaitu cangkul, sekop,

keranjang dan karung goni, b) Bahan yang digunakan yaitu kotoran hewan

Page 17: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

(sapi/kambing/ayam) 300 kg, dedak 50 kg, sekam padi 150 kg, gula yang telah

dicairkan 200 ml, EM-4 500 ml dan air secukupnya, c) proses pembuatan yaitu:

(1) larutkan EM-4 dan gula ke dalam air, (2) pupuk kandang, sekam padi dan

dedak dicampur secara merata, (3) siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke

dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %, (4)

bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan

dilepas maka adonan susah pecah (megar), (5) adonan digundukan diatas ubin

yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm, (6) kemudian ditutup dengan

karung goni selama 4-7 hari, (7) petahankan gundukan adonan maksimal 500 C,

bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik, (8)

kemudian tutp kembali dengan karung goni, (9) suhu yang tinggi dapat

mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan (10)

pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali, (11) setelah 4-7 hari

bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Cara penggunaan bokashi pupuk kandang secara umum yaitu: a) 3–4

genggam bokashi (150-200 gram) untuk setiap meter persegi tanah disebar marata

diatas permukaan tanah, pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih b)

untuk mencampurkan bokashi ke dalam tanah, tanah perlu dicangkul atau bajak.

Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-rumputan kering

sangat dianjurkan pada tanah tegalan. Pada tanah sawah pemberian bokashi

dilakukan sebelum pembajakan tanah, c) biarkan bokashi selama seminggu,

setelah itu baru bibit ditanam, d) untuk tanaman buah-buahan, bokashi ditebar

merata dipermukaan tanah atau perakaran tanaman dan siramkan 3–4 cc EM-4

per-liter air setiap minggu sekali.

3. Penanaman Padi Dengan Cara Jajar Legowo 2 : 1 (20 x 10 x 40 cm) Di

Lahan Sawah

Menurut BPTP (2009), legowo adalah cara tanam padi sawah yang

memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong

dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.

Page 18: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan

kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir

mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian,

jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan

pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Modifikasi jarak tanam pada cara tanam

legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam

yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm

sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan

tanahnya.

Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64 atau varietas

Ciherang cukup dengan jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas padi yang punya

penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar

misalnya antara 22,5 - 25 cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup

digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi

jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur

jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat

hasil yang optimal, adapun tujuan dan teknik penerapan legowo antara lain:

a. Tujuan Legowo

Tujuan cara tanam legowo adalah: 1) memanfaatkan sinar matahari bagi

tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari

yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan

semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat, 2)

mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif

terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya, 3) menekan serangan

penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang,

sehingga serangan penyakit juga akan berkurang, 4) mempermudah pelaksanaan

pemupukan dan pengendalian hama/penyakit. Posisi orang yang melaksanakan

pemupukan dan pengendalian hama/penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di

antara 2 barisan legowo, 5) menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 :

Page 19: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya populasi

tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.

b. Teknik Penerapan

Pembuatan baris tanam yaitu: a) persiapkan alat garis tanam dengan

ukuran jarak tanam yang dikehendaki, b) bahan untuk alat garis tanam bisa

digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau, c) lahan

sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air

sehingga lahan dalam keadaan macak-macak, d) ratakan dan datarkan sebaik

mungkin, e) selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas

dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta

dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.

Persiapan benih sekitar 15-20 kg benih per hektar untuk jarak tanam 20 x

20 cm dan sekitar 5-7 kg benih per hektar untuk jarak tanam 40 x 20 cm dan

persiapan bedengan persemaian dengan luasan areal persemaian 200-300 m2,

dibuat 8-10 bedengan berukuran lebar 1,5 m dan panjang sesuai ukuran lahan.

Tanam yaitu: a) umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21

hari, b) gunakan 1-3 bibit per-lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah

terbentuk, c) cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang

tanam bisa terlihat dengan jelas, d) namun apabila kebiasaan tanam mundur juga

tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat

terpenuhi, e) pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi

tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam

yang tersedia.

Pemupukan yaitu: a) pemupukan dilakukan dengan cara tabur, b) posisi

orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan

legowo, c) pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali

jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo, d) khusus cara pemupukan

pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan

legowonya.

Page 20: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat

siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang,

cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti

penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan

alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma

pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan

sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.

Pengendalian Hama dan Penyakit dengan menggunakan alat semprot atau

handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.

Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali

jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.

4. Tanaman Sawi

Menurut Margiayanto (2008), sebutan sawi untuk orang asing adalah

mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese

mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura

menyebutnya dengan sawi sedang orang Sunda menyebut sasawi.

a. Manfaat Tanaman Sawi

Tanaman sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan

pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah,

memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.

Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,

karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

b. Jenis-Jenis Sawi

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus,

tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang

biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.

Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga

ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada

Page 21: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

juga yang menyebutnya sawi cina, merupakan jenis sawi yang paling banyak

dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna

putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya

yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau

dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

c. Syarat Tumbuh

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena

Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga

dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang

berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran

rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang

diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah

mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter diatas permukaan laut.

d. Budidaya Tanaman Sawi

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya

sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional dilahan meliputi proses

pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan

pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur

maupun tumpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain :

bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi

ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.

Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di

lahan:

1) Benih.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih

yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan

benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi

berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.

Page 22: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus

mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama

penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga

harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah

dengan alumunium foil.

2) Pengolahan Tanah.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan

bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki

struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki

fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita

gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan,

rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah

ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20-40 cm. Pemberian pupuk

organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk

kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan

agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya

dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam

tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-

kira 2-4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan

penggemburan tanah yaitu 2-4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis

kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

3) Pembibitan.

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk

penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap

lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80-120 cm dan

panjangnya 1-3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20-

30 cm.Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan

Page 23: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.

Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut: benih ditabur, lalu ditutupi

tanah setebal 1-2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3-5 hari

benih akan tumbuh setelah berumur 3-4 minggu sejak disemaikan tanaman

dipindahkan ke bedengan.

4) Penanaman.

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran

petak tanah. Tinggi bedeng 20-30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu

sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang

10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x

40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan

hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm.

5) Pemeliharaan.

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh

terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah

penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa

berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya

bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi

yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali

sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2

minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh

terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman

ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat

mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan

tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2-4 kali selama masa pertanaman sawi,

disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya

penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu

dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Page 24: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50

kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok teh sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25

liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

e. Penanaman Sawi Secara Vertikultur

Langkah-langkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut: 1)

benih disemaikan pada kotak persemaian dengan media pasir. Bibit dirawat

hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan, 2) sediakan

media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan

perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata, 3) masukkan campuran media

tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 30 x 40 cm, 4) pindahkan bibit

tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang

dipindahkan biasanya telah berdaun 3–5 helai, 5) polibag yang sudah ditanami

disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

f. Hama dan Penyakit

Hama pada tanaman sawi yaitu: 1) Ulat titik tumbuh, 2) Ulat Tritip, 3)

Siput, 4) Ulat Thepa javanica, 5) Cacing bulu.

Penyakit pada tanaman sawi yaitu: 1) penyakit akar pekuk, 2) bercak daun

alternaria, 3) busuk basah, 4) penyakit embun tepung, 5) penyakit rebah semai, 6)

busuk daun, 7) busuk Rhizoctonia, 8) bercak daun, 9) virus mosaik.

g. Panen dan Penanganan Pasca Panen

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara

panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.

Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.

Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan

dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau

tajam. Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan: pencucian, pembuangan

kotoran, sortasi, pengemasan, penympanan dan pengolahan.

Page 25: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

III. RENCANA KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Lapangan II akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juni sampai

31 Agustus 2012 dengan lokasi kegiatan di Kecamatan Grabag Kabupaten

Magelang. Jarak tempuh Kecamatan Grabag ke Ibukota Kabupaten Magelang

sekitar 40 km apabila ditempuh dengan kendaraan motor.

B. Materi Kegiatan

Materi kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kompetensi

penyuluh pertanian pelaksana pada Praktik Kerja Lapangan II ini meliputi:

1. Menyusun Instrumen Identifikasi Potensi Wilayah Tingkat Kecamatan

Instrumen identifikasi potensi wilayah tingkat Kecamatan yang akan

disusun pada minggu ke-II bulan Juni 2012 dengan format isian antara lain:

a. Data Monografi dan Potensi di Kecamatan Grabag

Data monografi dan potensi yang ada di Kecamatan Grabag meliputi: 1)

penduduk terdiri-dari: jumlah penduduk, jumlah pemilik lahan tidak menggarap,

jumlah pemilik lahan penggarap, jumlah buruh tani dan bangunan, 2) tanah

terdiri-dari: tanah darat yaitu tegalan dan pekarangan, tanah sawah irigasi yaitu

sawah tehnis, sawah ½ tehnis, sawah tersier dan sawah tadah hujan, 3) iklim atau

curah hujan dalam 4 tahun terakhir yaitu tahun 2009 (jumlah mm2 dan jumlah

hari), tahun 2010 (jumlah mm2 dan jumlah hari), tahun 2011 (jumlah mm

2 dan

jumlah hari), tahun 2012 (jumlah mm2 dan jumlah hari).

b. Kelembagaan Petani

Kelembagaan petani yang ada di Kecamatan Grabag meliputi: 1) jumlah

kelembagaan terdiri dari: jumlah kelompok tani dewasa, jumlah kelompok tani

wanita, jumlah kelompok taruna tani, 2) nama kelompok tani dan nama gabungan

Page 26: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

kelompok tani terdiri-dari: nama kelompok tani dan jumlah anggotanya, nama

gabungan kelompok tani dan jumlah anggotanya.

c. Produksi Usahatani Pertanian dan Perkebunan, Peternakan dan

Perikanan di Kecamatan Grabag

Produksi usahatani pertanian dan perkebunan, peternakan dan perikanan

yang ada di Kecamatan Grabag meliputi: 1) pertanian dan perkebunan terdiri-dari:

jenis komoditas pertanian dan perkebunan serta jumlah produksi pertanian dan

perkebunan (ton/ha), 2) peternakan dan perikanan terdiri-dari: jenis ternak dan

jumlah ternak (ekor), jenis ikan dan jumlah ikan (ekor).

d. Trend Komoditas Produksi dan Harga Komoditas dalam Kurun Waktu

5 Tahun Terakhir

Trend komoditas produksi yang ada di Kecamatan Grabag meliputi: jenis

komoditas, produksi dan produktifitas (ton/ha) dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir sedangkan harga komoditas meliputi: jenis komoditas, harga di tingkat

petani dan harga pasar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

e. Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya di Kecamatan Grabag

Identifikasi masalah dan upaya pemecahannya yang ada di Kecamatan

Grabag meliputi: masalah, penyebab masalah, potensi dan pemecahan masalah.

Bentuk instrumen identifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan tersaji pada

lampiran 1.

2. Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian dalam Bentuk Seri Foto dan

Poster

a. Bentuk Seri Foto

Seri foto yang akan disusun pada minggu ke-II bulan Juni 2012. Bahan

yang digunakan dalam membuat seri foto yaitu kertas manila dengan ukuran 60

cm x 90 cm dan kertas foto paper (A4, 210 mm x 297 mm) sedangkan alat yang

akan digunakan yaitu kamera digital, printer dan laptop.

Page 27: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: a) judul seri foto adalah

jerami fermentasi untuk pakan ternak sapi, b) melakukan dokumentasi dengan

menggunakan kamera berdasarkan urutan kegiatan pembuatan jerami fermentasi

(dari bahan sampai proses pembuatan), c) mencetak foto pembuatan jerami

fermentasi menggunakan kertas foto paper (A4, 210 mm x 297 mm) sebanyak 8

lembar dengan ukuran 4 R, d) membuat background kuning dan orange pada

kertas manila dengan ukuran 60 x 90 cm, e) menyusun dan menempelkan foto

yang sudah dicetak pada kertas manila sesuai dengan urutannya, f) hasil seri foto.

Bentuk seri foto tersaji pada lampiran 2.

b. Bentuk Poster

Poster yang akan disusun pada minggu ke-II bulan Juni 2012. Bahan yang

akan digunakan dalam membuat poster yaitu kertas manila dengan ukuran 45 cm

x 60 cm dan dokumentasi pembuatan jerami fermentasi untuk pakan ternak sapi

menggunakan kamera digital sedangkan alat yang akan digunakan yaitu printer

dan laptop.

Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: a) judul poster adalah

jadikan....jerami fermentasi sumber pakan ternak sapi, b) membuat rancangan

konsep poster menggunakan komputer, d) menggambar poster yang

sesungguhnya, e) hasil poster. Bentuk poster tersaji pada lampiran 3.

3. Melaksanakan Uji Coba/Pengkajian/Pengujian Paket Teknologi/Metode

Penyuluhan Pertanian

Kegiatan yang akan dilakukan pada minggu ke-III bulan Juni 2012 adalah

uji coba pada pertumbuhan tanaman sawi caisim dengan pemberian bokashi

pupuk kandang (sapi/kambing/ayam) dan pupuk NPK, lokasi di Desa Seworan

Kecamatan Grabag, pelaksana kegiatan adalah petani, dibantu oleh Penyuluh

Pertanian Lapangan dan mahasiswa PKL. Dalam pelaksanaan uji coba ini

menggunakan polybag dengan ukuran 30 cm x 40 cm, menggunakan 6 perlakuan

dan 6 ulangan, setiap ulangan terdiri-dari 1 tanaman.

Page 28: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Adapun tahapan perlakuan dalam uji coba ini antara lain: a) perlakuan I,

yaitu tanpa pupuk NPK dan bokashi pupuk kandang, b) perlakuan II, yaitu

pemupukan dengan pupuk NPK (5 gram), c) perlakuan III, yaitu pemupukan

dengan pupuk NPK (5 gram) dan bokashi 75% (150 gram), d) perlakuan IV, yaitu

pemupukan dengan dosis pupuk NPK (5 gram) dan bokashi 50% (100 gram), e)

perlakuan V, yaitu pemupukan dengan dosis pupuk NPK (5 gram) dan bokashi

25% (50 gram), f) perlakuan VI, yaitu tanpa pupuk NPK dan bokashi 100% (200

gram).

Variabel yang diamati meliputi: a) pengukuran tinggi tanaman dilakukan

pada saat 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam, b) menghitung jumlah daun dilakukan

pada saat 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam, c) produksi (berat basah) per-tanaman

(kg) dilakukan pada saat panen. Pelaksanaan uji coba tersaji pada lampiran 4.

4. Merencanakan Demonstrasi Usahatani Melalui Demonstrasi Farm

Kegiatan yang akan direncanakan pada minggu ke-III bulan Juni 2012

adalah demonstrasi farm pada tanaman padi sawah dengan sistem jajar legowo 2 :

1 atau 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong),

lokasi bertempat di Kecamatan Grabag dengan luasan 1-5 hektar, meliputi: a)

melakukan koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan yang ada di BPPK

Kecamatan Grabag tentang pelaksanaan demonstrasi farm, b) melakukan

koordinasi dengan kelompok tani dan petani yang jadi peserta demonstrasi farm,

c) bersama Penyuluh Pertanian Lapangan yang ada di BPPK Kecamatan Grabag,

kelompok tani dan petani membuat rencana demonstrasi farm.

Rencana yang akan dibuat memuat hal-hal antara lain: a) komoditas yang

akan dijadikan demonstrasi farm adalah padi dengan sistem tanam jajar legowo 2 :

1, varietas IR-64 atau varietas Ciherang, b) teknik penerapan jajar legowo 2 : 1

dengan cara: (1) pembuatan baris tanam menggunakan kayu atau bahan lain yang

tersedia serta biaya terjangkau dan dilakukan pembentukan garis tanam yang

lurus, jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan

sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan,

(2) persiapan benih sekitar 15-20 kg benih per hektar untuk jarak tanam 20 x 20

Page 29: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

cm dan 5-7 kg benih per hektar untuk jarak tanam 40 x 20 cm, (3) penanaman

padi pada umur bibit kurang dari 21 hari dan gunakan 1-3 bibit per-lubang tanam

pada perpotongan garis yang sudah terbentuk, (4) pemupukan dilakukan dengan

cara tabur, (5) penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan

menggunakan alat siang seperti landak atau gasrok, (6) pengendalian hama dan

penyakit menggunakan alat semprot atau handsprayer, c) melakukan pembagian

tugas yaitu: pendamping kegiatan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan di BPPK

Kecamatan Grabag sedangkan pelaksanannya adalah kelompok tani Sido Maju, d)

membuat jadwal kegiatan yaitu: persiapan benih, persiapan bedengan persemaian,

persiapan lahan, tanam, pemeliharaan tanaman dan panen, e) lokasi pelaksanaan

pada lahan milik anggota kelompok tani Sido Maju di Kecamatan Grabag, f)

penanggung jawab kegiatan adalah koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan.

5. Memandu Pelaksanaan Demonstrasi Usahatani Melalui Demonstrasi

Area

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada minggu ke-IV bulan Juni 2012

adalah memandu demonstrasi area pada tanaman padi sawah dengan sistem tanam

jajar legowo 2:1. Adapun persyaratan seorang pemandu yaitu: menguasai materi

baik teori maupun praktek, memiliki pengalaman yang cukup dibidangnya,

mampu menjadi pemandu dan mempunyai kemampuan mengevaluasi. Lokasi

demonstrasi area bertempat di Kecamatan Grabag dengan luasan 5-25 hektar

dalam pelaksanaannya meliputi: a) melakukan koordinasi dengan Penyuluh

Pertanian Lapangan yang di BPPK Kecamatan Grabag tentang kegiatan

demonstrasi area, b) mencari informasi pelaksanaan kegiatan demonstrasi

usahatani melalui demonstrasi area yang sedang berjalan dengan bantuan

Penyuluh Pertanian Lapangan yang ada di BPPK Kecamatan Grabag, c) ikut

memandu pelaksanaan kegiatan penanaman padi dengan sistem jajar legowo 2 : 1

bersama penyuluh yang ada di Kecamatan Grabag dari awal kegiatan sampai akhir

kegiatan, d) memahami materi kegiatan dan mengetahui jadwal kegiatan demarea.

Page 30: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

6. Melaksanakan Temu Lapang/Temu Tugas/Temu Teknis/Temu Karya

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada minggu ke-IV bulan Juni 2012

adalah temu lapang. Materi temu lapang adalah padi dengan sistem jajar legowo

2:1 yang berlokasi di Kecamatan Grabag. Teknis pelaksanaan temu lapang yang

akan dilakukan yaitu: a) mengadakan kontak peserta dengan petani, Penyuluh

Pertanian Lapangan atau instansi terkait yang berada di Kecamatan Grabag serta

dengan peneliti yang berada di BPTP Ungaran, Jawa Tengah, b) bersama

Penyuluh Pertanian Lapangan dan petani melakukan persiapan lahan yang

dijadikan tempat pertemuan, c) mengundang peneliti atau narasumber yang sudah

ditentukan pihak penyelenggara, d) melakukan pembagian tugas seperti moderator

sebaiknya dari kontak tani yang sudah ditetapkan penyelenggara, penulis yang

sudah ditetapkan oleh penyelenggara, e) pembicara dan narasumber dari peneliti

di BPTP Ungaran, Jawa Tengah, f) materi dipersiapkan dan disampaikan sendiri

oleh peneliti selaku pembicara, g) mendokumentasikan semua hasil kegiatan

tersebut dengan baik.

7. Merencanakan Forum Penyuluhan Pedesaan, Magang, Widyawisata,

Karyawisata/Widyakarya

Kegiatan yang akan dilakukan pada minggu ke-I dan minggu ke-II bulan

Juli 2012 adalah widyawisata, perencanaan kegiatan widyawisata meliputi:

a. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu kegiatan widyawisata yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli

2012, jam 7.30 sampai 17.00 WIB. Tempat atau lokasi yang akan di kunjungi

yaitu kelompok tani peternak domba di Desa Mangunsari Kecamatan Windusari

Kabupaten Magelang.

b. Peserta

Peserta widyawisata sebanyak 65 orang terdiri-dari: 1) kelompok tani

peternak domba di Desa Seworan sebanyak 57 orang, 2) panitia pelaksana

Page 31: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

sebanyak 4 orang, 3) tim Penyuluh Pertanian Lapangan sebanyak 3 orang, 4)

mahasiswa PKL 1 orang.

c. Narasumber Kegiatan

Narasumber kegiatan dari pengurus kelompok tani peternak domba yang

ada di Desa Mangunsari sebanyak 2 orang.

d. Panitia Pelaksana Kegiatan Widyawisata

Panitia pelaksana kegiatan widyawisata terdiri-dari: 1) ketua (Surahmad),

2) sekretaris (Bohasin), 3) bendahara (Sulasih), 4) anggota (Sunaryo).

e. Tahapan Kegiatan Widyawisata

Tahapan kegiatan meliputi: 1) musyawarah pengurus gapoktan, 2)

pembentukan panitia pelaksana kegiatan, 3) identifikasi calon peserta, 4)

penetapan calon peserta, 5) menetapkan waktu dan tempat kegiatan, 6) membuat

dan menyampaikan undangan pada peserta (H–3), 7) membuat jadwal rencana

kegiatan dan penyusunan pelaporan dan monev.

f. Materi dan Metode.

Materi yang akan disampaikan dalam widyawisata yaitu pembuatan pakan

komplit fermentasi sedangkan metodenya antara lain: 1) pemaparan materi

dilaksanakan oleh narasumber dari kelompok tani peternak domba yang ada di

Desa Mangunsari, 2) observasi atau pengamatan secara langsung ditempat atau

lokasi usaha agribisnis domba dilaksanakan, 3) diskusi atau tanya jawab dengan

narasumber langsung ditempat atau lokasi usaha domba secara interaktif dan

partisipatif.

g. Sumber Dana, Biaya dan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Widyawisata

Sumber dana berasal dari: 1) P3TIP sebesar: Rp 3.000.000,00, 2) swadaya

petani sebesar: Rp. 300.00,00, 3), pihak lain sebesar: Rp. 200.000,00 jadi jumlah

keseluruhan sebesar: Rp. 3.500.000,00.

Page 32: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Biaya pengeluaran selama perjalanan widyawisata: 1) biaya transportasi

sebesar: Rp. 2.000.000,00, 2) biaya snack (65 orang x @ Rp. 3.000,00) sebesar:

Rp.195.000,00, 3) biaya makan dan minum (65 orang x @ Rp. 7.000,00) sebesar:

Rp. 455.000,00, 4) biaya dokumentasi sebesar: Rp. 100.000,00, 5) biaya ATK

sebesar: Rp. 300.000,00, 6) biaya P3K sebesar: Rp. 100.000,00, 7) biaya

kontribusi sebesar: Rp. 300.000,00, 8) biaya tak terduga sebesar: Rp. 50.000,00,

9) total biaya keseluruhan sebesar: Rp. 3.500.000,00.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk memperbaiki dan meningkatkan

kegiatan kelompok usaha agribisnis domba di Desa Seworan menjadi lebih baik

dari sebelumnya dan sekaligus menindak lanjuti apabila ada peluang kerjasama

untuk kemajuan usaha agribisnis domba.

h. Jadwal Rencana Kegiatan Widyawisata

Jadwal rencana kegiatan widyawisata antara lain: 1) jam 07.00 - 07.30

berangkat ke Desa Mangunsari, 2) jam 07.30 - 08.30 tiba dilokasi tujuan, 3) jam

08.30 - 09.30 ramah tamah dengan pengurus dan anggota kelompok tani peternak

domba, 4) jam 09.30 - 10.00 pembagian snack terhadap peserta, 5) jam 10.00 -

11.30 pemaparan materi dilaksanakan oleh narasumber dari kelompok tani

peternak domba yang ada di Desa Mangunsari, 6) jam 11.30 - 13.00 makan siang

bersama dilanjutkan dengan ibadah, 7) jam 13.00 - 15.00 observasi/pengamatan

secara langsung ditempat/lokasi usaha agribisnis domba, 8) jam 15.00 - 16.00

diskusi atau tanya jawab dengan narasumber langsung ditempat atau lokasi usaha

domba secara interaktif dan partisipatif, 9) jam 16.00 - 17.00 peserta widyawisata

berangkat pulang. Merencanakan widyawisata tersaji pada lampiran 5.

8. Melaksanakan Forum Penyuluhan Pedesaan, Magang, Widyawisata,

Karyawisata/Widyakarya

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada minggu ke-II bulan Juli 2012

adalah widyawisata. Tahapan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana

kegiatan widyawisata yang telah dibuat (penyusunan rencana widyawisata ada

pada poin 7 diatas).

Page 33: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

9. Menumbuhkan Gabungan Kelompok Tani

Kegiatan yang akan dilakukan pada minggu ke-III dan minggu ke-IV

bulan Juli 2012 adalah menumbuhkan Gabungan Kelompok Tani meliputi: a)

bersama Penyuluh Pertanian Lapangan yang di BPPK Kecamatan Grabag

melakukan koordinasi dengan kepala Desa Seworan, b) menentukan hari dan

tempat pertemuan, c) membuat undangan untuk melakukan pertemuan anggota

kelompok tani dengan ketua-ketua kelompok tani yang ada di Desa Seworan, d)

bersama Penyuluh Pertanian Lapangan yang di BPPK Kecamatan Grabag

memberikan penjelasan kepada anggota kelompok tani akan arti pentingnya

Gabungan Kelompok Tani dan manfaatnya dalam melaksanakan kegiatan

usahatani. Adapun manfaat Gabungan Kelompok Tani adalah agar kelompok tani

dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam penyediaan sarana produksi

pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani ke sektor hulu dan

hilir, pemasaran, e) mendorong kelompok tani yang ada untuk membentuk

gabungan kelompok tani.

10. Mengembangkan Kelompok Tani dari Lanjut ke Madya

Kegiatan yang akan dilakukan pada minggu ke-I dan minggu ke-II bulan

Agustus 2012 adalah mengembangkan kelompok tani dari lanjut ke madya di

Desa Seworan Kecamatan Grabag meliputi: a) memberikan motivasi kepada

kelompok tani yang ada di Desa Seworan agar dapat menjalankan AD/ART

dengan semestinya, b) memberi saran kepada kelompok tani yang ada di Desa

Seworan agar mengadakan pertemuan rutin yang dilakukan minimal sebulan

sekali dan hasil pertemuan didokumentasikan dengan baik, c) kelompok tani yang

ada harus mampu mengidentifikasi masalah dan menyusun perencanaan, d)

kelompok mempunyai akses pinjaman kredit karena modal yang dimiliki

kelompok layak mendapatkan kredit. Apabila ciri-ciri tersebut diatas dijalani

dengan baik maka kelas kelompok dari lanjut dapat dikembangkan menjadi kelas

kelompok madya.

Page 34: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

11. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Tingkat

Kecamatan

Kegiatan yang akan dilakukan pada minggu ke-III dan minggu ke-IV

bulan Agustus 2012 adalah meminjam Programa Penyuluhan Pertanian di BPPK

Kecamatan Grabag tahun sebelumnya untuk dianalisa, apakah programa tersebut

sudah di evaluasi atau belum. Jika belum di evaluasi maka salah satu kegiatan

didalam programa tersebut yang akan di evaluasi dan jika sudah di evaluasi cukup

dengan mengambil hasil evaluasi yang sudah ada. Evaluasi hasil dilakukan guna

mengukur sampai sejauh mana tujuan yang direncanakan dapat dicapai dengan

baik.

C. Jadwal Kegiatan

Rencana jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan II akan dilaksanakan di

Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan II Adalah

No Jenis kegiatan

Pelaksanaan kegiatan

Juni Juli Ags

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Berangkat

ke lokasi

3 Koordinasi

dengan instansi

4 Orientasi lapangan

5 Melaksanakan

kegiatan PKL. II

6 Konsultasi ke

Pembimbing

7 Menyusun laporan

setiap kegiatan

Keterangan:

Pelaksanaan kegiatan

Page 35: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 2008. Identifikasi Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ternak Di

Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Jurusan Sosial Ekonomi

Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Diakses pada

tanggal 13 Februari 2012. http://inaabdullah.blogspot.com/identifikasi-

kelas-kemampuan-kelompok.html.

Angga. 2009. Bermacam Cara Membuat Pupuk. Diakses pada tanggal 13 Febuari

2012.http://perdanaangga.wordpress.com/membuat-pupuk-organik-

ramah-lingkungan/

Antonius. 2009. Pemanfaatan Jerami Padi Fermentasi sebagai Subtitusi Rumput

Gajah dalam Ransum Sapi. Sumatera Utara. Di akses pada tanggal 16

Febuari 2012. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/jitv/jitv144-

3.pdf.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2009. Tanam Padi Cara Jajar Legowo Di

Lahan Sawah. Banten. Diakses pada tanggal 16 Februari 2012.

http://banten.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?

----------------------------------------------. 2010. Fermentasi Jerami untuk Pakan

Sapi. Sumbar. Diakses pada tanggal 16 Febuari 2012.

http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&v

iew=article&id=192:fermentasi-jerami-untuk-pakan-sapi&catid=1:info-

teknologi

Departemen Pertanian. 2007. Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan

Kelompok tani dan Gabungan Kelompok tani. Departemen Pertanian,

Jakarta. Diakses pada tanggal 14 Februari 2012.

http://www.deptan.go.id/bpsdmp/admin/peraturan/permentan_273_lamp_

1.pdf.

---------------------------. 2009. Identifikasi Potensi Wilayah. Pusat Pengembangan

Pelatihan Pertanian, Badan Pengembangan SDM Pertanian, Departemen

Pertanian, Jakarta. Diakses pada tanggal 13 Februari 2012.

http://www.deptan.go.id/bppsdmp/images/download/modul%201%20_%

20identifikasi%20pra_tomt%20puap%202009.pdf.

---------------------------. 2009a. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya. Departemen pertanian,

Jakarta. Diakses pada tanggal 14 Februari 2012.

http://www.deptan.go.id/pengumuman/juknis_pp/lamp_juknis_pp.pdf.

Page 36: PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II DI · PDF fileSeri foto adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian foto-foto yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu

Eniro. 2008. Instrumen Penelitian. Diakses 13 Februari 2012, http://www.

ptik.polri.go.id/ materi/MODUL-8b.pdf.

Erwin. 2012. Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Sumber Tulisan:

Bahan Diklat Sertifikasi Penyuluh Pertanian Level Supervisor, Bapeltan.

Jambi 2011. Diakses pada tanggal 15 Februari 2012.

http://epetani.deptan.go.id/blog/mengevaluasi-pelaksanaan-penyuluhan-

pertanian-erwin-sp-3843.

Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University

Press, Surakarta.

Margiyanto, 2008. Budidaya Tanaman Sawi. Diakses pada tanggal 02 April 2012.

http://zuldesains.wordpress.com/2008/01/11/budidaya-tanaman-sawi/

Nurochmatuddin, D. 2011. Jenis-Jenis Metoda Penyuluhan. BP4K, Kabupaten

Kuningan Jawa Barat. Diakses pada tanggal 14 Februari 2012.

http://www.bp4kkuningan.web.id/index.php/mms/159-jenis-jenis-

metoda-penyuluhan.

Rokhman, M. K. 2008. Metode Penyuluhan Pertanian di Dinas Pertanian

Kabupaten Kebumen. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, UGM. Diakses

pada tanggal 15 Februari 2012.

http://www.rohman.tripod.com/lapangan/penyul.htm.

Syahyuti, 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani sebagai

Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian, Bogor. Diakses pada tanggal 16 Februari 2012.

http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ISU5-1b.pdf