proposal pokja-unik-v1.5-rev-mas
TRANSCRIPT
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
1/9
Judul File : Rekomendasi untuk pemerintah dalam mengembangkan layanan Uang Elektronik di Indonesia
Nama Kelompok Kerja
: Pengembangan layanan Uang Elektronik (UNIK) di Indonesia POKJA UNIK
Koordinator : Ery Punta Hw
1. DESKRIPSI PROYEK
a. Latar Belakang Produk uang elektronik (eMoney) atau mulai dikenalkan oleh Bank Indonesia dengan nama UNIK, adalah alat pembayaran nontunai yang berbentuk digital atau elektronik. Produk ini didesain untuk dapat digunakan oleh pengguna layaknya uang tunai/kartal namun dengan beberapa kelebihan dalam melakukan transaksi pembayaran, transfer dana maupun pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara elektronik. Dalam mendukung kemampuan Produk UNIK ini sendiri, terdapat kebutuhan bagi pengguna UNIK untuk menyetorkan dana (dapat berupa uang kartal, dana dari rekening tabungan atau sumber lainnya) kedalam akun UNIKnya (cash in) maupun menarik uang(cashout) dari akun UNIKnya selain untuk melakukan transaksi elektronik seperti pembayaran atau kirim/terima. Sesuai dengan peraturan, penerbit (issuer) uang elektronik yang ada wajib menjamin nilai yang disimpan dalam bentuk elektronik adalah sama atau senilai dengan nilai uang tunai/kartal, misalnya UNIK senilai Rp 100, sama dengan uang tunai/kartal senilai Rp 100,. Adapun berdasarkan peraturan penerbit juga wajib untuk menjaga (reserved) dana yang tersimpan dalam bentuk elektronik di (bank) kustodian.
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
2/9
Saat ini terdapat 20 pemegang lisensi penerbit uang elektronik yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, terdiri dari Bank, Telco dan NonBank. Berikut beberapa produk UNIK yang telah terbit di Indonesia :
b. Pembahasan 1) Program Pemerintah dalam UNIK
Objective dari layanan UNIK adalah sebagai berikut
1. Mendukung program pemerintah Inklusi Keuangan (Financial Inclusion),
yaitu memberikan layanan keuangan hingga ke pelosok negeri, terutama
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
3/9
bagi mereka yang tidak tersentuh layanan keuangan meliputi perbankan, asuransi, kredit secara resmi (unbankable).
2. Mendukung program pemerintah membangun Masyarakat NonTunai (Less Cash society), dimana tujuannya adalah untuk mengurangi peredaran uang fisik yang ada terutama untuk nominal kecil serta di pelosok negeri yang terpencil, yang membutuhkan biaya tinggi dalam produksi dan peredarannya.
3. Mendukung transaksi cepat dalam jumlah nominal yang relatif kecil, seperti pembayaran transportasi publik seperti Bis, Kereta Api, Tol dan sejenisnya.
4. Memberikan layanan pembayaran secara terukur dan terkontrol yang menyerupai layanan prepaid pada selular dan PLN.
2) Kebutuhan
Dalam mendukung program UNIK, halhal yang diperlukan mencakup 1. Kehandalan system ICT dalam mendukung layanan UNIK yang dapat
memberikan service level dan security yang tinggi menyerupai sistem perbankan dalam menjamin keamanan akun UNIK yang ada.
2. Jangkauan atas layanan hingga ke pelosok negeri yang mendukung transaksi dapat dilaksanakan dengan baik dan aman serta terpercaya.
3. Keberadaan agen dalam mendukung kegiatan setor (cashin) dan tarik (cashout) yang dapat dipercaya.
4. Kemampuan atas cash collection yang terpercaya atas titiktitik tarik dan setor yang disebutkan pada point 3 diatas.
Seperti diketahui kebanyakan bank sangat siap dalam memenuhi kemampuan pertama di atas tetapi belum tentu seluruh bank memiliki prasyarat 2 hingga 4. Adapun penyelenggara telekomunikasi, khususnya selular memiliki seluruh kemampuan diatas. Khususnya untuk kemampuan no.1 diatas, dimana banyak
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
4/9
pihak meragukan kemampuan system ICT operator telekomunikasi, perlu diingat bahwa dalam memberikan layanan khususnya prepaid selular, para operator selular secara tidak langsung sudah melakukan jasa yang lebih kurang mirip dengan jasa UNIK sendiri tetapi dalam bentuk Pulsa Disisi yang lain perlu dipastikan apa kebutuhan yang sebenarnya dari penggunaan UNIK ini, bagaimana UNIK sebagai bentuk elektronik dari Uang Rupiah dapat memberikan benefit kepada stakeholder, baik pemilik Bisnis maupun pengguna akhir. Terutama untuk memastikan bahwa asumsi dasar terkait kebutuhankebutuhan dan kapabilitas yang telah disebutkan diatas apakah telah menjawab pertanyaan dasar “Apakah UNIK sudah dapat dapat memenuhi dan menggantikan kebutuhan dasar untuk menggunakan Uang Tunai/Kartal ?”. 3) Permasalahan
a. Adopsi Penggunaan UNIK Tingkat adopsi penggunaan UNIK masih sangat rendah, data dari Bank Indonesia menunjukkan penggunaan transaksi elektronik dibandingkan dengan tunai masih sangat jauh. Hanya 20% transaksi menggunakan transaksi elektronik dari total keseluruhan transaksi. Dan untuk transaksi elektronik masih di dominasi pembayaran dengan penggunaan Kartu Debet sementara untuk UNIK merupakan moda elektronik yang paling rendah penggunaannya dibandingkan alat pembayaran elektronik yang lain.
b. Regulasi i. Tidak adanya standar resmi dari regulator yang memungkinkan
antar penerbit bisa melakukan interoperability dengan mudah. ii. Saat ini yang berhak mengelola agen berbadan hukum dan yang
tidak berbadan hukum hanyalah Bank kategori BUKU 4, sedangkan Telco ataupun penerbit NonBank hanya boleh menggunakan agen berbadan hukum.
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
5/9
Ada beberapa kendala jika peraturan ini tidak ditinjau kembali. Sudah dapat dipastikan bahwa program Financial Inclusion dan less cash society tidak dapat berjalan dengan cepat, mengingat di daerah terpencil, cukup sulit ditemui suatu institusi berbadan hukum dalam bentuk PT dan CV. Tetapi bagaimanapun diketahui bahwa transaksi pembelian pulsa layanan selular cukup tinggi dan bisnis tersebut telah berjalan cukup lama di seluruh pelosok di Indonesia dengan bantuan partner distributor dan outlet dari para operator selular.
c. Penerbit Masih fokus mengembangkan bisnis sendirisendiri, belum ada semangat membangun ekosistem UNIK secara bersama.
d. Agen Diperlukan agen yang cukup banyak untuk dapat menjangkau masyarakat di seluruh penjuru Indonesia
i. Agen seharusnya kombinasi dari berbadan hukum maupun individu dan sinergi antara perbankan dan telco.
ii. Bank sudah terbiasa mengelola agen berbadan hukum dan Telco sudah biasa mengelola ratusan ribu agen, namun sebagian besar agen yang dimiliki telco tidak berbadan hukum
iii. Selain itu khususnya untuk agen individu perlu dibuat mekanisme khusus untuk pengelolaan uang yang nilainya cukup besar.
e. Merchant
Alat bayar di merchant saat ini sangat banyak, akan menjadi sederhana baik dari sisi proses maupun perangkat jika ada standar interoperability UNIK yang dikeluarkan regulator
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
6/9
f. Model bisnis Sebagian besar kerjasama penerbit dengan merchant menggunakan MDR 0%, bahkan memberikan fee kepada merchant.
g. Pengguna i. Experience dalam penggunaan UNIK yang masih belum bisa
mengalahkan kapabilitas uang tunai yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.
ii. Layanan UNIK terbatas dan terfragmentasi antara satu penerbit dengan yang lain sehingga persepsi untuk penggunaan jadi kurang.
iii. Masih sulitnya melakukan topup UNIK iv. Masih terbatasnya merchant yang menerima UNIK v. langkah pembayaran yang lebih panjang ketika menggunakan
USSD dan kemungkinan gagal transaksi jika koneksi jelek atau putus.
vi. Secara umum pengguna menginginkan penggunaan UNIK menghasilkan pengalaman membayar yang cepat, mudah, aman dan murah bila dibandingkan dengan transaksi tunai seperti biasa.
vii. Beberapa Key Success Factor untuk layanan UNIK (eMoney) yaitu Easy of Use, Massive, Operational Excellence, Neutrality & Interoperability, Everywhere, Security, Reliability dan Availability.
4) Lingkup Pembahasan
Analisa dan kajian kebijakan UNIK secara umum dan spesifik khususnya sinergi dalam pemanfaatan kapabilitas perbankan dan telco maupun pihak Nonbank lainnya guna mempercepat terwujudnya Financial inclusion dan Less Cash society sesegera mungkin.
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
7/9
Adapun topik bahasan yang akan dibahas antara lain: ● Validasi Unique value proposition dari UNIK dimata pengguna ● Konsep pengembangan UNIK ● Alternatif model sinergi ● Permasalahan yang ada di seluruh stakeholder UNIK ● Standarisasi UNIK sebagai eRupiah ● Regulasi, dll.
c. Keluaran Kelompok Kerja
Dokumen eksternal berupa draft masukan dari MASTEL kepada Pemerintah/ regulator (termasuk BI) serta terkait “Sinergi Industri dalam penyelenggaraan layanan UNIK dalam mendukung program Financial Inclusion dan Less Cash Society” di Indonesia.
2. TAHAPAN KEGIATAN
a. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan tentang UNIK, terkait: jenis
layanan yang ada di Indonesia, benchmark pelaksanaan UNIK di negara yang menyerupai Indonesia
b. Menyusun dokumen rekomendasi akselerasi layanan UNIK dalam mendukung program Financial Inclusion dan Less Cash Society di Indonesia
4. SUMBER DAYA
a. Melakukan Desk Study dan rapat untuk gathering informasi b. Pembuatan dokumen kajian awal c. Penyusunan analisa d. Penyampaian aspirasi
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
8/9
5. PENGELOLAAN RESIKO a. Gathering Informasi
i. Resiko : Keakuratan informasi dan ketersediaan narasumber terkait dengan time plan project
ii. Mitigasi : Optimalisasi serta pengkayaan sumber informasi dan sinkronisasi time plan project.
b. Analisa Awal/ Pengolahan Data Informasi dalam mengidentifikasi permasalahan: i. Resiko : Kajian membutuhkan kompetensi dalam bidang ePayment
(Transaksi Elektronik) yang menitik beratkan dalam bidang Uang Elektronik.
ii. Mitigasi : Mengundang Narasumber yang berkompeten dan/ atau menggunakan referensi hasil kajian pihak lain. Penggunaan metodologi yang sesuai.
c. Penyampaian Aspirasi i. Resiko : Metode dan informasi yang tepat dalam menyusun draft dan
metode penyampaian informasi sesuai dengan yang diharapkan ii. Mitigasi : Kehatihatian dalam penyusunan draft dan metode yang tepat
dalam penyampaian aspirasi baik kepada BI, OJK, Pemerintah ataupun pihak lainnya (media massa, asosiasi/ organisasi).
6. ANGOOTA TIM
a. Internal : Anggota MASTEL
b. Eksternal : 1) KOMINFO : FGD 2) Regulator : BRTI, BI 3) Kementerian terkait: BAPPENAS, KEMENKO PEREKONOMIAN, BI 4) Asosiasi terkait
PROPOSAL KELOMPOK KERJA UNIK
POKJA UNIK
Pengembangan Layanan Uang Elektronik (UNIK) Nasional
Posisi : September 2015
9/9
7. JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN Sep Okt Nov Des
Pengumpulan Data
Kajian awal
Analisa
Penyampaian dokumen