proposal pkm penelitian didanai 2011

14
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA REKONSTRUKSI SOSIAL GELANDANGAN DAN PENGEMIS SERTA ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM TJOKROAMINOTO SOCIETY Bidang Kegiatan : PKM-P Diusulkan oleh: Maleona Sarah Lupita C. Ketua NIM: 070912042 Angkatan 2009 Praja Firdaus Nuryananda Anggota NIM: 070710412 Angkatan 2007 Vinandhika Parameswari Anggota NIM: 071012094 Angkatan 2010 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011

Upload: maleona-sarah

Post on 05-Aug-2015

326 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Rekonstruksi Sosial Gelandangan dan Pengemis serta Anak Jalanan melalui Program Tjokroaminoto Society

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

REKONSTRUKSI SOSIAL

GELANDANGAN DAN PENGEMIS SERTA ANAK JALANAN

MELALUI PROGRAM TJOKROAMINOTO SOCIETY

Bidang Kegiatan :

PKM-P

Diusulkan oleh:

Maleona Sarah Lupita C. Ketua NIM: 070912042 Angkatan 2009

Praja Firdaus Nuryananda Anggota NIM: 070710412 Angkatan 2007

Vinandhika Parameswari Anggota NIM: 071012094 Angkatan 2010

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2011

Page 2: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

ii

LEMBAR PENGESAHAN

USULAN PKM-P

1. Judul Kegiatan : Rekonstruksi Sosial Gelandangan dan Pengemis serta

Anak Jalanan melalui Program Tjokroaminoto Society

2. Bidang Kegiatan : ( v) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( v) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Maleona Sarah Lupita Citrayogi

b. NIM : 070912042

c. Jurusan : S1 Hubungan Internasional

d. Universitas : Universitas Airlangga

e. Alamat Rumah dan : Pondok Sidokare Indah BK-1, Sidoarjo

No Tel/HP : 085648399248

f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : B.L.S. Wahyu Wardhani, Ph.D

b. NIP : 196403311988102001

c. Alamat Rumah dan : Griya Kebraon Utara 11 AQ/9

No. Telp/HP : 081332535115

7. Biaya Kegiatan Total : Rp. 9.926.600,-

a. Dikti : Rp. 9.926.600,-

b. Sumber lain : Rp. –

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : sepuluh bulan

Surabaya, 23 September 2011

Menyetujui,

Wakil Dekan I

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ketua Pelaksana Kegiatan

Universitas Airlangga

(Dr. Dwi Windyastuti Budi H, Dra., MA) (Maleona Sarah L. C.)

NIP. 196109271988102001 NIM. 070912042

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Universitas Airlangga

(Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M. Kes) (Baiq L.S.W. Wardhani, Ph.D)

NIP. 196004271987011001 NIP. 196403311988102001

Page 3: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

1

A. JUDUL

Rekonstruksi Sosial Gelandangan dan Pengemis serta Anak Jalanan

melalui Program Tjokroaminoto Society

B. LATARBELAKANG MASALAH

Indonesia adalah negara yang memiliki SDA yang melimpah ruah.

Namun, akibat adanya globalisasi, inflasi dan berbagai faktor lain membuat angka

kemiskinan di Indonesia bertambah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), 60%

atau 50,15 juta orang pekerja yang dibayar (karyawan) di Indonesia masih

berpenghasilan rendah (Rata-rata penghasilan mereka US$ 2.284 per tahun) Jika

setiap pekerja menanggung seorang istri dan 2 anak, maka setiap orang

pendapatannya cuma US$ 1,5/orang/hari. Secara matematis, lebih dari 75%

rakyat Indonesia penghasilannya di bawah dari US$ 2/orang/hari. Meskipun

pemerintah berusaha meyakinkan rakyat bahwa angka kemiskinan di Indonesia

akan semakin berkurang, namun nyatanya semakin banyak gepeng (gelandangan

dan pengemis) serta anjal (anak jalanan) yang berkeliaran terutama di kota-kota

besar seperti Surabaya. Hal ini bahkan terlihat dalam lingkungan kampus sendiri,

yang rata-rata menampung kurang lebih 20 orang PKL (Pedagang Kaki Lima),

gepeng dan anjal setiap harinya. Mirisnya lagi, seperti tidak ada usaha yang

mampu dilakukan oleh para akademisi ‘pintar’ lulusan universitas untuk

mengurangi keberadaan mereka. Para gepeng dan anjal ini seringkali

menggantungkan hidupnya dari hasil pemberian mahasiswa, karyawan bahkan

dosen dari Universitas ini.

Permasalahan mengenai gepeng dan anjal dalam kampus mungkin sudah

menjadi sesuatu yang vital. Bagaimana sebuah institusi pendidikan mampu

membiarkan anak-anak putus sekolah menjadi gepeng dan anjal ? Putus sekolah

atau tidak melanjutkan pendidikan lagi bagi anak-anak usia sekolah bukanlah

sesuatu yang terdengar aneh lagi di Indonesia. Besarnya angka putus sekolah

Indonesia sudah pasti sudah bertambah lagi setiap tahun, mengingat keadaan

ekonomi nasional yang kian memburuk. Dengan semakin bertambahnya angka

putus sekolah, maka banyak pula anak-anak yang “dipaksa” untuk bekerja seperti

Page 4: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

2

apapun. Artinya, dalam rangka struggle for life atau demi melanjutkan gaya hidup

yang terlanjur konsumtif; bisa saja mereka menjadi pedagang asongan, pengamen,

pengemis, kuli panggul, pencopet, pedagang narkoba; atau menjadi pembantu

rumah tangga, kawin di usia dini atau bahkan menjadi pelacur. Artinya, jika

Universitas tidak mampu menghentikan atau membantu perbaikan hidup para

gepeng dan anjal ini, maka dapat dikatakan bahwa para akademisi juga membantu

mereka menjadi para kriminal.

Berkaitan dengan hal itu, dihadirkanlah Program Tjokroaminoto Society

yang mencoba untuk merealisasikan penanggulangan gejala kemiskinan yang

terjadi di lingkungan kampus. Tjokroaminoto Society berbeda dengan program

penanggulangan yang selama ini dilakukan, program ini campus-based program,

yang mengutamakan prinsip dari kampus, oleh kampus, dan untuk kampus.

Dengan mengutamakan pendidikan, Tjokroaminoto Society diharapkan mampu

menumbuhkan kembali harapan untuk bangkit.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Mengapa terdapat fenomena gelandangan, pengemis, dan anak jalanan di

kawasan kampus?

2. Bagaimana alternatif solusi dalam menyikapi permasalahan gelandangan,

pengemis, dan anak jalanan yang berada di sekitar kawasan kampus?

3. Apakah Program Tjokroaminoto Society mampu mengentaskan fenomena

gelandangan, pengemis, dan anak jalanan di kawasan kampus?

D. TUJUAN

Tujuan penelitian didorong oleh rasa keingintahuan peneliti terhadap

realita yang terjadi di dalam area kampus yang notabene sebuah institusi

pendidikan justru masih banyak terdapat gelandangan dan pengemis (gepeng)

serta anak jalanan. Realita tersebut masih sering dijumpai di Universitas

Airlangga terutama di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di

Page 5: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

3

mana tampak berkeliaran gepeng dan anak-anak putus sekolah yang menjadi loper

koran atau pedagang asongan.

Oleh karena sebab itu peneliti mengusulkan sebuah gagasan yang diberi

nama Tjokroaminoto Society Program sebagai komunitas yang dibentuk untuk

menangani permasalahan sosial ini dengan memasukkan unsur-unsur dari disiplin

Ilmu Hubungan Internasional. Melalui Tjokroaminoto Society Program, peneliti

berencana untuk memberikan suatu wadah bagi para gepeng dan terutama anak

jalanan sebagai generasi penerus tonggak masa depan bangsa tersebut supaya

dapat terfasilitasi dengan baik.

Konkretnya adalah menjalin kerja sama dengan organisasi internasional

yang bergerak aktif pada penanggulangan sektor sosial kemasyarakatan, seperti

UNESCO yang khusus menangani tentang anak-anak kemudian mereferensikan

sejumlah agenda kegiatan kerjasama melalui program-program yang telah

disepakati dapat berjalan secara efektif dan solutif. Pelaksanaan program

kerjasama tersebut juga dapat dilakukan dengan memberdayakan mahasiswa dari

Universitas Airlangga khususnya mahasiswa FISIP agar sekaligus mampu

mengimplementasikan secara langsung dasar-dasar teori sosial yang selama ini

dipelajari demi berpasrtisipasi mengentaskan masalah kemiskinan yang berakibat

timbulnya gepeng dan anak-anak putus sekolah yang kemudian harus beralih

menjadi pekerja di usia dini.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Penciptaan lingkungan kampus yang kondusif tanpa gelandangan,

pengemis, dan anak jalanan.

2. Pengentasan kemiskinan yang bersifat kontributif terhadap

lingkungan kampus dan sekitarnya.

3. Terciptanya prototipe program pengentasan kemiskinan yang

berdasarkan orientasi kampus.

Page 6: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

4

F. KEGUNAAN

1. Untuk mahasiswa

a) Melatih mahasiswa untuk menciptakan empatisme sosial.

b) Mengembangkan jiwa sosial di lingkungan nyata.

c) Menambah pengalaman partisipasi aktif di masyarakat.

2. Untuk masyarakat

a) Pengentasan kemiskinan dan perbaikan kualitas hidup.

b) Mengembangkan model program pengentasan kemiskinan

yang melandaskan pada desain dan gerak aksi masyarakat

kampus.

G. TINJAUAN PUSTAKAG. I. Kemiskinan dan Agensi

Tidak dapat dipungkiri bahwa gelandangan, pengemis, dan anak putus

sekolah adalah agensi dari problem kemiskinan di masyarakat. Menurut

Departemen Sosial R.I (1992) “gelandangan” adalah orang yang hidup dalam

keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat

setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap. Menurut

Muthalib dan Sudjarwo dalam Ali, dkk., (1990) diberikan tiga gambaran umum

gelandangan, yaitu (1) sekelompok orang miskin atau dimiskinkan oleh

masyarakatnya, (2) orang yang disingkirkan dari kehidupan khalayak ramai, dan

(3) orang yang berpola hidup agar mampu bertahan dalam kemiskinan dan

keterasingan. “Pengemis” adalah orang yang mendapat penghasilan dari meminta-

minta di muka umum. Sedangkan anak putus sekolah adalah anak yang tidak

melanjutkan tahapan pendidikan formal karena berbagai sebab.

Penanggulangan kemiskinan sendiri sudah menjadi trending topic bagi

seluruh lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari perangkat desa sampai kepala

negara. Sejalan dengan hal tersebut, telah lama negara ini menerapkan kebijakan

penanggulangan kemiskinan, seperti lewat Badan Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan (BKPK) tahun 2001 (Dillon, 2001), Bantuan Tunai Langsung (BLT)

Page 7: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

5

tahun 2005 (Dewa et al, n.d), dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri (PNPM-Mandiri) tahun 2008 (Royat, n.d). Di sisi lain kemiskinan

bukanlah semata-mata kekurangan dalam ukuran ekonomi, tetapi juga melibatkan

kekurangan dalam ukuran kebudayaan dan kejiwaan (Simanuhuruk, 2003). Oleh

sebab itu masih sering kita jumpai pembangunan fisik namun tidak menghasilkan

kemapanan mental. Pergerakan sosial dengan skema bottom-up masih jarang

ditemui. Mengacu pada penjelasan-penjelasan sebelumnya, kampus, sebagai

tempat bertemunya teori dan realitas, sudah seharusnya menjadi countermeasure

bagi kemiskinan.

G. II. Kemiskinan dan Globalisasi

Dalam merespon fenomena kemiskinan dengan agensi gelandangan,

pengemis, dan anak putus sekolah, studi globalisasi memiliki pandangan

tersendiri yang menarik untuk dijadikan sebagai alat analisis. Pertama, kemiskinan

adalah efek langsung dari globalisasi (Buckman, 2004). Kedua, kemiskinan dalam

globalisasi dapat dipandang sebagai interpretasi satu identitas terhadap identitas

lain (Derne, 2005). Ketiga, kemiskinan adalah hasil dari permainan globalisasi

yang menimbulkan “yang menang” dan “yang kalah” (Chanda, 2007).

Kemapanan mental dalam hal penanggulangan kemiskinan berkaitan

dengan yang dinamakan sebagai sistem responsibilitas. Sebagai sebuah institusi

pendidikan dengan visi internasional, Universitas Airlangga tidak lepas dari

sistem responsibilitas. Sistem ini menggabungkan tiga konsep, yaitu akuntabilitas,

solidaritas, dan responsibilitas. Jika dirangkum dalam sebuah proposisi, maka

sistem responsibilitas dimaknai sebagai privatisasi akuntabilitas yang

menyebabkan adanya peralihan otoritas publik ke ranah yang lebih privat. Thomas

L. Friedman menyatakan bahwa dalam abad responsibilitas, atau globalisasi,

strategi untuk tetap bisa bertahan adalah internalisasi. Aktor globalisasi harus

menggali lebih dalam jati diri dan mengeksploitasi posisinya (Friedman, 2000).

Page 8: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

6

H. METODE PELAKSANAANTipe Penelitian

Tipe penelitian yang peneliti gunakan dalam karya tulis peneliti ini adalah

tipe penelitian kualitatif yang mana dalam tipe penelitian kualitatif ini akan

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Selain itu, tipe

penelitian kualitatif juga berakar dari paradigma interpretatif yang pada awalnya

muncul dari ketidakpuasan atau reaksi terhadap ‘paradigma positivis’ yang

menjadi akar penelitian kuantitatif.

Pendekatan yang peneliti lakukan dalam tipe penelitian kualititatif ini

adalah pendekatan fenomenologi yang mempelajari bagaimana kehidupan sosial

ini berlangsung dan melihat tingkah laku manusia, yang meliputi apa yang

dikatakan dan diperbuat, sebagai hasil dari bagaimana manusia mendefinisikan

dunianya. Berdasarkan pemikiran inilah kemudian untuk mengerti sepenuhnya

bagaimana kehidupan sosial tersebut berlangsung, maka harus memahaminya dari

sudut pandang pelaku itu sendiri yang dengan kata lain, tipe penelitian kualitatif

dengan menggunakan pendekatan fenomenologi ini nantinya bertujuan untuk

belajar dari manusia (learning from the people).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian

kualitatif ini adalah dengan cara mengimplementasikan beberapa metode yang

dapat mempermudah peneliti dalam mendapatkan berbagai macam informasi yang

peneliti butuhkan secara langsung di lapangan. Metode yang akan peneliti

gunakan supaya konsep penelitian peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian

kualitatif yang benar-benar murni dapat tercapai, antara lain:

1) Pengamatan etnografis

Pengamatan etnografis ini tidak hanya menyajikan observasi visual tetapi juga

interaksi verbal antara peneliti dari berbagai individu yang hadir di berbagai

setting.

Page 9: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

7

2) Wawancara mendalam (in-depth)

Wawancara ini dilakukan dengan informan kunci (key informants) dan subjek

penelitian pada umumnya. Informan kunci dalam penelitian kualitatif ini adalah

orang-orang yang benar-benar memiliki kapasitas pengetahuan yang luas dan

mendalam seputar topik penelitian yang peneliti teliti serta mampu memberikan

data yang valid dan berharga.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam karya tulis ini menggunakan metode

Rapid Rural Appraisal (RRA), yaitu suatu pendekatan partisipatif untuk

mendapatkan data/informasi dan penilaian (assesment) secara umum di lapangan

dalam waktu yang relatif pendek dengan menggunakan metode wawancara

mendalam (in-depth) yang dilakukan dengan informan kunci (key informants).

Kelebihan pendekatan ini adalah kemampuan mencakup daerah yang lebih luas

dalam waktu relatif singkat untuk mendapatkan informasi yang luas secara umum.

Dalam metode RRA ini informasi yang dikumpulkan terbatas pada informasi yang

dibutuhkan dan sesuai dengan tujuan penulisan, namun dilakukan dengan lebih

mendalam dengan menelusuri sumber informasi sehingga didapatkan informasi

yang lengkap tentang subjek kajian penulisan.

Teknik Analisis

Teknik analisis atau metode analisis dalam karya tulis ini analisis

deskriptif, yaitu data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara deskriptif

terutama terhadap data kualitatif. Hasil analisis kualitatif akan menemukan bentuk

model pemberdayaan terhadap gepeng dan anak putus sekolah yang ada di

lingkungan kampus melalui Tjokroaminoto Society Program bekerja sama dengan

UNESCO sebagai salah satu organisasi internasional yang concern terutama pada

masalah anak-anak dengan cara berinisiatif mengeluarkan program-program yang

komprehensif dan sinergis.

Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan diambil dari pembahasan keseluruhan mengenai subyek yang

dibahas dan dipadukan berdasarkan fakta yang ada.

Page 10: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

8

I. JADWAL KEGIATAN

No. Kegiatan BulanI

BulanII

BulanIII

BulanIV danseterus-

nya

BulanV danseterus-

nya1. Konsultasi Pembimbing

2.

Reschedule SubyekPenelitian, LokasiPenelitian dan Waktuserta Biaya yang Perludikeluarkan

3. Melakukan Penelitianpada Lokasi 1

4. Melakukan Penelitianpada Lokasi 2

5. Dokumentasi, MengaturAdministrasi

6. Melakukan Penelitianpada Lokasi 3

7.MelakukanPembandingan antaraLokasi 1,2, dan 3

8. Mengambil Kesimpulan9. Evaluasi10. Pembuatan laporan

Page 11: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

9

J. RANCANGAN BIAYA

1. Biaya Penelitian

No Pengeluaran Jumlah

1. Perlengkapan

Alat Tulis (Look Book, Jilid Spiral, Fotocopy) 190,000.00

Dokumentasi 340,000.00

Tinjauan Pustaka 200,000.00

2. Perjalanan

Konsumsi (3 orang x 5 kali x Rp 15.000) 225,000.00

Bensin 200,000.00

Transportasi (3 orang x 10 kali x Rp 100.000) 3,000,000.00

3. Konsumsi untuk Subyek Penelitian

Susu (25 kotak x 4 minggu) 300,000.00

Kue (25 x 5 hari x 4 minggu @ 1000) 500,000.00

4. Brosur 200,000.00

5,055,000.00

Page 12: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

10

2. BIAYA PELAKSANAAN SEMINAR TJOKROAMINOTO SOCIETY

No Pengeluaran Jumlah

1. Perlengkapan

Sewa tempat 800,000.00

Papan tulis 240,000.00

Alat tulis papan 30,000.00

Rak buku 360,000.00

Meja (20 set @ 37500) 750,000.00

Alas duduk (20 set @ 12000) 240,000.00

Buku tulis (4 lusin) 201,600.00

Alat tulis (20set) 120,000.00

Buku bacaan 600,000.00

2. Konsumsi

Susu (40 kotak x 4 minggu) 480,000.00

Kue (20 x 5 hari x 4 minggu @ 1000) 400,000.00

3. Panitia

Uang Saku 5 panitia @ Rp 50.000,00 250,000.00

Konsumsi 5 panitia (5 hari x 4 minggu @ 1000) 100,000.00

4,871,600.00

Page 13: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

11

K. DAFTAR PUSTAKA

Buckman, Greg. 2004. “the Anti-Globalization Movement”, dalam Globalization:

Tame It or Scrap It?, London: Zed Book.

Chanda, Nayan. 2007. “Who’s Afraid of Globalization”, dalam Bound Together:

How Traders, Preachers, Adventurer, and Warriors Shaped Globalization,

New Haven: Yale University Press.

Derne, Steve. 2005. “Globalization and the Making of a Transnational Middle

Class: Implication for Class Analysis”, dalam Richard P. Appelbaum &

W.I. Robinson, Critical Globalization Studies. New York: Routledge.

Dewa, K. S. Swastika & Yana Supriyatna. (n.d). The Characteristisc of Poverty

and Alleviation in Indonesia – Karakteristik Kemiskinan dan

Penanggulangannya di Indonesia. Pusat Kajian Analisis Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian.

Dillon, H.S. “Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia”,

dalam DINAMIKA Pedesaan dan Kawasan, Vol. 2/02/2002. Disampaikan

pada Seminar-Diskusi di P3PK UGM, 18 Juni 2001.

Friedman, Thomas L. 2000. The Lexus and the Olive Tree: Understanding

Globalisation. New York: Anchor Books.

Marpuji, Ali, dkk. (1990). Gelandangan di Kertasura, dalam Monografi 3

Lembaga Penelian Universitas Muhammadiyah. Surakarta

Royat, Sujana. (n.d). Kebijakan Pemerintah dalam Penanggulangan Kemiskinan

– Government Policy on Poverty Alleviation. Deputi Menko Kesra Bidang

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

Simanihuruk, Muba. (2003). Persepsi dan Perilaku Adaptif Masyarakat

Pinggiran. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara.

Page 14: Proposal PKM Penelitian didanai 2011

L. LAMPIRAN

Nama dan Biodata Ketua sertaAnggota Kelompok dan Dosen Pendamping

1. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Maleona Sarah Lupita Citrayogib. NIM : 070912042c. Fakultas/Program Studi : ISIP/ S1 Hubungan Internasionald. Perguruan Tinggi : Universitas Airlanggae. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/mingguf. Alamat email : [email protected]. Tanda tangan :

2. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Praja Firdaus Nuryanandab. NIM : 070710412c. Jurusan : ISIP/ S1 Hubungan Internasionald. Perguruan Tinggi : Universitas Airlanggae. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/mingguf. Alamat email : [email protected]. Tanda tangan :

3. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Vinandhika Parameswarib. NIM : 071012094c. Fakultas/Program Studi : ISIP /S1 Hubungan Internasionald. Perguruan Tinggi : Universitas Airlanggae. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/mingguf. Alamat email : [email protected]. Tanda tangan :

4. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap : B.L.S. Wahyu Wardhani, Ph.Db. NIP : 196403311988102001c. Fakultas/Program Studi : ISIP /S1 Hubungan Internasionald. Perguruan Tinggi : Universitas Airlanggae. Tanda tangan :