proposal pengembangan media blog
DESCRIPTION
proposal penelitian-skripsiTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari
pembangunan Nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor
pendidikan. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari
masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh
karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan
penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka
pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan
pemilihan media belajar secara tepat. Semua ini dimaksudkan untuk pencapaian
hasil belajar semaksimal mungkin.
Pada masa sekarang, dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai
masalah pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
siswa. Guru dihadapkan pada suatu permasalahan bagaimana caranya untuk
menghidupkan suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif dan menarik,
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran
tersebut. Pembelajaran yang menyenangkan ini diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
juga harus disesuiakan dengan minat siswa dalam menyikapi kemajuan teknologi.
Siswa jaman sekarang sangat antusias dengan segala sesuatu yang berbau
teknologi modern, hal ini hendaknya dapat dimanfaatkan guru untuk dijadikan
sebagai media pembelajaran yang baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menanjak
maju dengan pesat mampu meningkatkan beragam kemampuan dan kreatifitas
guru dalam menemukan teknik pembelajaran yang dapat menarik keluar minat,
bakat, dan pemahaman pada diri siswa. Inovasi-inovasi pembelajaran terus
dilakukan melalui berbagai macam media pembelajaran, disesuaikan dengan
beragam metode pembelajaran yang ada. Paradigma baru pembelajaran yang
berpusat pada siswa menjadikan guru hanya sebagai pendamping dan pengarah.
Siswa dapat memperoleh berbgai informasi dari bermacam-macam sumber, tidak
1
hanya dari penjelasan guru. Pada strategi pembelajaran inovatif, guru tradisonal
dan peran siswa diubah, tanggung jawab siswa untuk belajar harus ditingkatkan,
memberi mereka motivasi dan arahan untuk menyelesaikan program belajarnya
dan menempatkan mereka pada pola tertentu agar mereka sukses sebagai
pebelajar sepanjang hayat (Ibrahim, 2010).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah
belajar sesuatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah
laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif)
dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap
(afektif).
Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan
manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya
(Sudjana, 1989). Melalui berbagai pendekatan belajar, strategi belajar, serta media
belajar yang sesuai dengan minat siswa maka akan didapatkan hasil belajar yang
memuaskan baik bagi siswa maupun guru sebagai perancang pembelajaran di
kelas. Kemajuan teknologi dalam hal ini adalah internet sangat mempengaruhi
perkembangan siswa termasuk dalam proses belajar.
Internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja saat ini, apapun
yang ingin diketahui dapat dicari dari internet. Materi-materi pembelajaran
banyak diperoleh dari internet hanya tinggal memasukkan kata kuncinya saja dan
otomatis akan keluar hasilnya. Siswa lebih tertarik mengakses dan membaca
materi dari internet daripada harus membaca buku yang dinilai monoton. Guru
sebagai perancang pembelajaran kelas dapat memanfaatkan kegemaran siswa
dengan cara menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu dengan
menggunakan blog. Blog ini berisi materi-materi pembelajaran baik itu soal-soal,
animasi, gambar, maupun segala macam hal yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan.
Blog menjadikan guru dapat berkreasi tanpa batas dalam melakukan
proses belajar. Tampilan blog yang unik dan tentunya lebih menarik dari sekedar
buku dapat memicu rasa ingin tahu yang besar pada setiap siswa. Siswa tidak
sebatas belajar tentang kata-kata dan gambar yang hanya diperoleh dari buku,
2
namun juga dapat melihat animasi dari keterangan materi yang diberikan,
sekaligus mengunduh sebagai bahan pembelajaran di rumah. Tidak hanya materi
belajar, blog juga dapat menjadi saran edukasi tentang pendidikan berkarakter
melalui info-info teladan dan info-info menarik dari setiap materi yang diberikan.
Penggunaan blog ini diharapkan mampu menarik minat siswa sehingga
berpengaruh positif terhadap hasil belajar yaitu dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu penulis mencoba menyusun sebuah proposal untuk
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X dengan judul “Pengembangan
Media Pembelajaran Blog Materi Ekosistem Kelas X Guna Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Genteng.”
1.2 Rumusan Masalah
Latar belakang yang telah disebutkan di atas menjadikan dasar penulis
menyusun sebuah proposal tentang pendidikan dan melakukan sebuah penelitian.
Penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ini memerlukan data-data
pendukung, oleh karena itu disusunlah sebuah rumusan masalah untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan sekaliguus mencari
dan mengumpulkan data. Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah
ditulis adalah “Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas X dengan
menggunakan blog sebagai media pembelajaran pada materi Ekosistem?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penyusunan tujuan penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang
telah dibuat terlebih dahulu untuk memudahkan peneliti dalam bekerja dan
mengolah data. Mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun, tujuan
penelitian pendidikan ini antara lain :
1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan hasil belajar siswa
kelas X dengan menggunakan blog sebagai media pembelajaran pada
materi Ekosistem.
2. Untuk mengetahui apakah blog yang dikembangkan memenuhi
kriteria kelayakan materi, bahasa, dan penyajian.
3
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut :
1. Terwujudnya media pembelajaran Blog materi Ekosistem untuk SMA
kelas X guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas belajar
mengajar mata pelajaran Biologi di SMA kelas X.
3. Dapat memberikan informasi ilmu Biologi bagi siswa khususnya
untuk materi Ekosistem SMA kelas X.
1.5 Pembatas Masalah
Untuk menghindari kemungkinan melebarnya topik yang akan diteliti,
maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMAN I Genteng tahun
ajaran 2012-2013
2. Sebagai pembanding adalah pembelajaran konvensional ( yang biasa
dilakukan oleh guru di sekolah yang bersangkutan)
3. Penggunaan media pembelajaran blog dilakukan pada saat materi
dalam kelas maupun di luar jam pelajaran dengan isi dari blog
tersebut adalah materi ekosistem, tugas-tugas mandiri, latian soal
serta animasi-animasi maupun video yang dapat menambah
pemahaman siswa terhadap materi ekosistem.
4. Media pembelajaran berbasisi internet yang digunakan hanya sebatas
pada blog yang dibuat oleh peneliti
5. Konsep atau materi pembelajaran yang dipelajari adalah Ekosistem
4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
Engkoswara, sebagaimana dikutip oleh Sudirman N, dkk mengemukakan
bahwa “Belajar adalah proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam
bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian tentang pengetahuan, sikap, dan
nilai-nilai dan keterampilan.” (Sudirman N, 1989). Belajar adalah proses
perubahan yang terjadi pada diri manusia (Surachmad, 1984). Pendapat ahli lain
tentang pengertian belajar yaitu merupakan suatu kecenderungan dalam
pengubahan tingkah laku yang secara relatif bersifat permanen dan sebagai hasil
praktek yang bersifat menguatkan (Kimle dan Germezy, 1989).
Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian belajar, dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh
manusia untuk mencapai suatu perubahan positif secara permanen baik itu
perubahan sikap, nilai, keterampilan, maupun gaya berfikir dan tingkah laku
pribadi tersebut sehingga akan membantunya untuk berinteraksi dengan
lingkungan di sekitar tempat hidupnya.
Proses belajar itu dapat dibedakan atas tiga fase (Nasution, 1987, hal. 9)
yaitu:
1. Fase Informasi
2. Fase Transformasi
3. Fase Evaluasi
Fase informasi menjelaskan bahwa tiap-tiap pelajaran yang diperoleh
merupakan sejumlah informasi, dan informasi itu ada yang berupa pengetahuan,
memperdalam dan ada pula yang bertentangan dari apa yang diperoleh
sebelumnya.
Fase transformasi, menjelaskan bahwa informasi yang diperoleh itu akan
ditransformasikan dalam bentuk yang konseptual agar dapat dipergunakan untuk
hal-hal yang lebih luas.
5
Fase evaluasi, merupakan hasil dari informan dan transformasi dalam
prose belajar mengajar, kemudian dinilai sejauh mana hasil dari informan dan
transmisi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.
2.2 Minat Belajar
2.2.1 Pengertian Minat Belajar
Keberhasilan pembelajaran di kelas tidak dapat terlepas dari
minat belajar yang terdapat pada diri siswa. Sebaik apapun cara guru
menyampaikan materi, pendekatan yang baik, strategi yang pas maupun
media pembelajaran yang inovatif tidak akan dapat berperan maksimal
jika minat belajar pada diri siswa tidak dapat keluar. Kesesuaian antara
beberapa komponen belajar harus dapat dikelola dan diorganisasikan
dengan baik agar dapat memunculkan minat belajar siswa sehingga
diperoleh pembelajaran yang menarik, menyenangkan yang berdampak
pada aktifnya siswa sekaligus didapatkan hasil belajar yang bagus pula.
Sebelum itu, hendaknya perlu diketahui terlebih dahulu pengertian dari
minat belajar.
Kata minat belajar, merupakan dua kata yang terangkai menjadi
satu, yakni kata “minat” dan “belajar”. Untuk lebih memahami makna
atau pengertian minat belajar, akan lebih mudah jika diartikan secara
terpisah kata demi kata sesuai dengan pendapat beberapa ahli pendidikan
tentan apa itu “minat” dan juga “bakat”.
Kata “Minat” mengandung pengertian “kecenderungan jiwa
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau
kegiatan” (Slameto, 1995). Artinya, bahwa seseorang yang memiliki
minat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut
secara konsisten dengan rasa senang.
Minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa
yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling
efektif (perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen
efektif (emosi) yang kuat (Kartono, 1995). Minat juga berkaitan dengan
kepribadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif),
6
emosi (afektif), dan kemampuan (konatif) untuk mencapai suatu objek,
seseorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri
pribadi (Buchori, 1985)
Adapun kata “belajar” mengandung makna aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengetahui
sesuatu, baik melalui pengamatan, pengalaman, membaca dan lain
sebagainya. Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian belajar
sebe;umnya, ketika seseorang belajar maka terdapatlah suatu perubahan
permanen pada dirinya dan berdampak positif pada kebribadiannya.
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan.
Semua benda yang hidup menjadi obyek dari biologi. Oleh karena itu
biologi berobyekkan benda-benda yang hidup. Maka cukup banyak ilmu-
ilmu yang tergabung di dalamnya. Biologi sebagai salah satu bidang ilmu
pengetahuan juga merupakan objek pada aspek minat. Dengan demikian,
bidang biologi dapat melahirkan reaksi perasaan senag, gembira, dan
semangat belajar, begitu pula sebaliknya, tergantung dari kepribadian
siswa sendiri apakah menaruh minat yang tinggi terhadap bidang biologi
atau tidak (Ahmadi, 1998).
Masih menurut para ahli, dikatakan bahwa minat kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang
dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu (Hardjana, 1994).
Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong
untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam
bidang-bidang tertentu (Loekmono, 1994)
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil
dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah
kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi,
pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman
(Hardjana, 1994). minat juga dapat diartikan sebagai sibuk, tertarik, atau
terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari
pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah
keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran
7
secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai
pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang
berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan sungguh-
sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian
pelajaran biologi, dan bahkan dapat menemukan kesulitan–kesulitan
dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena
adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa
akan mudah menghafal dan memahami pelajaran yang menarik minatnya
dengan apapun strategi, pendekatan, maupun media yang beragam. Minat
berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya
kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan
alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh
karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang
diberikan mudah siswa mengerti (Hasnawiyah, 1994).
5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk
mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa yiatu :
(Loekmono, 1994)
1. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik
dalam semua mata pelajaran.
2. Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu
dalam satu atau lain bidang studi.
3. Hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru
atau teman-teman.
5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses
dalam suatu bidang khusus tertentu.
Minat belajar siswa terhadap pelajaran biologi dapat ditunjang
dengan minat siswa terhadap perkembangan teknologi, dalam hal ini
internet. Minat belajar yang sudah tinggi jika dipadu padankan dengan
8
minat terhadap internet sebagai salah satu bentuk media diharapkan dapat
memberikan hasil belajar yang maksimal.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan minat siswa terhadap mata pelajaran biologi
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara keseluruhan faktor tersebut
digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor
yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal
dari dalam diri siswa).
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa
terhadap mata pelajaran biologi :
2.2.2.1 Faktor dari Dalam Diri Siswa
Siswa adalah sekelompok manusia yang akan diajar,
dibimbing, dan dibina menuju pencapaian tujuan belajar yang
ditentukan. Siswa juga mempunyai peranan dalam proses belajar
mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar terjadi
interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya, yaitu terjadinya saling tukar
informasi dan pengalaman mengarah kepada interaksi proses
belajar mengajar yang optimal (Ali, 1993).
Siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang
dimilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan
agar memperoleh prestasi belajar yang optimal. Fungsi guru
yaitu : (Sardiman, 1992)
1. Mencari perangsang atau motivasi agar siswa mau
melakukan satu tujuan tertentu.
2. Mengarahkan seluruh kegiatan belajar kepada
suatu tujuan tertentu
3. Memberi dorongan agar siswa mau melakukan
seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk
mencapai tujuan.
9
2.2.2.2 Faktor Metode Mengajar
Mengajar atau mentransfer ilmu dari guru kepada siswa
memerlukan suatu teknik atau metode tertentu. Metode tersebut
dikenal dengan istilah metode mengajar. Dalam dunia
pendidikan telah dikenal berbagai metode mengajar yang dapat
digunakan .
Di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu terdapat
banyak mata pelajaran dan tiap mata pelajaran mempunyai
tujuan-tujuan tersendiri. Untuk mencari tujuan tersebut setiap
guru harus memilih metode mengajar yang manakah yang
paling tepat untuk mata pelajaran atau pokok bahasan yang akan
diajarkannya. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua
pokok bahasan cocok untuk diterapkan satu mata pelajaran atau
pokok bahasan. Oleh karena itu, guru yang mampu
menggunakan berbagai metode pengajaran dan menerapkannya
dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa (Roestiyah, 1993).
2.2.2.3 Faktor Guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh
seseorang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Untuk menjadi
seorang guru, diperlukan syarat-syarat khusus, apa lagi seorang
guru profesional yang harus menguasai seluk beluk pendidikan
dan mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
perlu dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan
sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru
dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu
diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Status guru bukan
hanya sebatas pegawai yang hanya semata-mata melaksanakan
tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang
10
diembannya. Berdasarkan paradigma baru pembelajaran, guru
tidak lagi menjadi pusat pembelajaran sehingga guru modern
harus dapat membaca situasi dan menempatkan dirinya menjadi
pengajar, fasilitator, sumber belajar, teman, maupun orang tua
sehingga didapat suasana belajar yang menyenangkan dan
menyebabkan siswa lebih memahami materi yang dberikan
sampai akhir hayat.
2.3 Media Pembelajaran
2.3.1 Pengertian
Proses pembelajaran di kelas tidak dapat tercipta tanpa adanya
interaksi antar komponen penyusunnya, antara lain adalah antar guru dan
siswa. Pada proses komunikasi ini terbentuklah suatu interaksi yang
secara tidak langsung akan memunculkan suatu benda atau bentuk alat
bantu dalam menerima dan menyampaikan pesan yang dimaksud baik itu
sadar maupun tidak sadar. Alat bantu ini akan memudahkan guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa sekaligus berperan dalam
meningkatkan pemahaman siswa. Alat bantu ini lah yang dapat disebut
dengan media pembelajaran. Sebelum melangkah pada pengertian media
pembelajaran secara lebih lanjut, perlu dipahami terlebih dahulu
darimana asal kata media dan bagaimana media dapat terbentuk. berikut
adalah uraian apa itu media menrurut beberapa ahli.
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ciri utama yang
menjadi karakteristiknya yakni adanya hubungan diantara anggotanya
(interaksi). Hubungan itu berlangsung sedemikian rupa, sehingga terjadi
proses saling mempengaruhi. Dengan kata lain antara anggota kelompok
terdapat hubungan yang disebut komunikasi interaksi. Melalui berbagai
bentuk komunikasi maka kelompok-kelompok masyarakat melakukan
banyak kegiatan atau tingkah laku sosial sehingga tercapai tujuan-tujuan
bersama.
11
Bentuk komunikasi itu berlaku di dalam semua bentuk
hubungan sosial, baik di sekolah maupun di dalam pergaulan masyarakat
yang lebih luas dan di dalam bentuk-bentuk masyarakat dengan struktur
dan fungsinya masing-masing. Di sekolah berlangsung hubungan
komunikasi interaksi antara para komponen pendukung sekolah, siswa
dengan siswa lain, dengan penjaga sekolah, karyawan, dan segala macam
interaksi yang terjadi antar individu maupun kelompok. Pada saat proses
pembelajaran di kelas, interaksi yang terjadi otomatis hanya melibatkan
siswa dan guru. Secara tidak langsung, sadar maupun tidak dalam proses
komunikasi ini memunculkan suatu bentuk media.
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, bentuk-bentuk
organisasi masyarakat itu, perlu peningkatan efisiensi dan efektivitasnya.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas tersebut sebagian bergantung
kepada faktor penunjang, yakni sarana dan prasarana. Dengan perkataan
lain, hubungan komunikasi interaksi itu akan berjalan dengan lancar dan
mendapat hasil yang maksimal. Apabila organisasi itu berjalan dan
menggunakan alat bantu, alat bantu itulah yang disebut dengan media.
Bertitik tolak dar alat bantu (media) itu dapat dipahami bahwa,
media dalam hubungannya dengan komunikasi interaksi suatu organisasi
sangat menentukan. Namun yang masih perlu kejelasan adalah, apa yang
dimaksud dengan media.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti ’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual dan verbal.
12
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137).
Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:
17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses
pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan
pengajaran tercapai.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa
syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi
kepada siswa. Selain itu media juga harus merangsang siswa mengingat
apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.
Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan
tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan
praktik-praktik dengan benar.
Dari pengertian media serta batasan-batasan yang dikemukakan
oleh para ahli di atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya, bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,
perhatian dan minat perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar dapat terjadi.
2.3.2 Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada
beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam
Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
13
6. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
7. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
8. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar.
9. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan
produktif.
Fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai
dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-
pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah
lupa) (Rohani, 1997: hal. 9)
2.3.3 Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau
kurang efisien) melakukannya.
2.4.3.1 Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa
atau objek. Dengan ciri fiksatif, media memungkinkan suatu
14
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.4.3.2 Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan
karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang
memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar time-lapse recording.
2.4.3.3 Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek
atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian itu.
2.4.4 Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada empat klasifikasi media
pengajaran yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.
4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara
boneka, dan sebagainya.
2.4 Multimedia
2.4.1 Pengertian Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa
Latin), nouns yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium
(Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan
atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage
15
Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk
mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan
Alphone, 2005/2006: 1).
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media
(format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik,
sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas
menjadi file digital (komputerisasi) yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada publik.
2.4.2 Objek Multimedia
Multimedia terdiri dari beberapa objek, yaitu teks, grafik, image,
animasi, audio, video, dan link interaktif. Berikut rincian dari masing-
masing objek :
1. Teks
Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan
informasi berbasis multimedia. Menurut Hofstetter, sistem
multimedia banyak dirancang dengan menggunakan teks karena
teks merupakan sarana yang efektif untuk mengemukakan ide-
ide dan menyediakan instruksi-instruksi kepada user
(pengguna). Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan hypertext, auto-hypertext, text style, import text, dan
export text.
2. Image
Secara umum image atau grafik berarti still image
(gambar tetap) seperti foto dan gambar. Manusia sangat
berorientasi pada visual (visual-oriented), dan gambar
merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan
informasi. Semua objek yang disajikan dalam bentuk grafik
adalah bentuk setelah dilakukan encoding dan tidak mempunyai
hubungan langsung dengan waktu.
16
3. Animasi
Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai
media atau objek yang divariasikan dengan gerakan transisi,
efek-efek, juga suara yang selaras dengan gerakan animasi
tersebut atau animasi merupakan penayangan frame-frame
gambar secara cepat untuk menghasilkan kesan gerakan. Konsep
dari animasi adalah menggambarkan sulitnya menyajikan
informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar.
4. Audio
Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih
memperjelas pengertian suatu informasi. Suara dapat lebih
menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan
suara efek (sound effect).
5. Video
Video merupakan elemen multimedia paling kompleks
karena penyampaian informasi yang lebih komunikatif
dibandingkan gambar biasa. Dalam video, informasi disajikan
dalam kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga
terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat
hidup.
6. Interactive link
Interactive link dengan informasi yang berkaitan sering
kali dihubungkan secara keseluruhan sebagai hypermedia.
Interactive link diperlukan bila pengguna menunjuk pada suatu
objek atau tombol supaya dapat mengakses program tertentu dan
untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga
menjadi informasi yang terpadu.
17
2.4.3 Komponen Multimedia
Menurut definisi terdapat empat komponen penting multimedia:
1. Adanya komputer sebagai suatu alat yang dapat berinteraksi
dengan user.
2. Adanya link yang menghubungkan user dengan informasi.
3. Adanya alat navigasi yang memandu, menjelajah jaringan
informasi yang saling terhubung.
4. Multimedia menyediakan tempat kepada user untuk
mengumpulkan, memproses, dan menghubungkan
informasi dan ide user sendiri.
2.5.4 Tujuan Multimedia
Tujuan dari penggunaan multimedia adalah sebagai berikut:
1. Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan
efektivitas dari penyampaian suatu informasi.
2. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat
mendorong partisipasi, keterlibatan serta eksplorasi
pengguna tersebut.
3. Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena
dengan penggunaannya multimedia akan meransang
beberapa indera penting manusia, seperti: penglihatan,
pendengaran, aksi maupun suara.
2.5 Blog
2.5.1 Sejarah dan Pengertian Blog
Blog merupakan hasil evolusi dari diary online: diary atau
catatan harian mengenai pendapat, opini, dan apapun itu dalam bentuk
yang dipublikasikan secara online (menggunakan website). Salah seorang
pioneer dari internet-based journalist ini adalah Justin Hall, yang
melakukan membuat online diarynya Justin Links From The
Underground ketika dia masih merupakan pelajar dari Swarthmore
College (Fikri, 2009).
18
Lanjut menurut Fikri (2009), kala itu, Blog (atau ketika itu
bernama online diary) pada umumnya merupakan website yang berisi
kumpulan link menuju halaman web lain yang disertai komentar dan
opini pemilik online diary tersebut mengenai halaman dari tujuan link
tersebut. Sehingga online diary ketika itu bisa juga dikatakan sebagai
katalog link berdasarkan opini pemilik. Para diarist adalah editor yang
memilih link mana yang menarik dan menampilkan link tersebut di
online diarynya.
Pada tahun 1997, Jorn Barger, seorang programer yang juga
mengelola website online diary “robot wisdom” menciptakan istilah
weblog yang diambil dari kata “logging the web”. Logging bisa diartikan
masuk. Jadi, logging the web bisa diartikan “memasuki web”.
Korelasinya adalah blogger awal di kala itu merupakan orang yang
masuk ke belantara web dan menyortir link-link menarik berdasarkan
opininya.
Hingga 1998, baru ada beberapa website yang dapat
diidentifikasikan sebagai blog, hingga ketika itu menjelajahi semua
weblog masih memungkingkan untuk di lakukan. Pada tahun 1999, Peter
Merholz menyebutkan istilah weblog sebagai wee-blog, hingga akhirnya
dibuat pendek menjadi blog saja. Pengelola suatu blog kemudian disebut
“blogger”
Dari titik itulah semuanya berubah. Semakin hari, semakin
banyak orang yang membuat blog. Pertumbuhan blog menjadi semakin
signifikan ketika Pitas merilis Blogger.com pada Juli 1999. Blogger.com
merupakan web service yang memungkinkan orang yang bahkan tidak
memiliki kemampuan html sekalipun mampu menciptakan dan
mengelola blog.
Blog yang awalnya merupakan kumpulan link yang dikomentari
oleh pemilik blog, mulai bergeser menjadi media ekspresi bebas semau
pemilik blog yang ditampilkan secara kronologis terbalik.
19
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi
web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada
sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam
urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih
lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini
biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik
dan tujuan dari si pengguna blog tersebut (Wikipedia, 2011)
Menurut Rowse (----) seorang proffesional blogger, sebuah blog
adalah jenis website yang biasanya diatur dalam urutan kronologis dari
'post' paling baru (atau entry) di bagian atas halaman utama ke entri yang
lebih tua ke bagian bawah. Sedangkan Pitra (----) mengatakan bahwa
“Blog adalah website yang isinya berupa tulisan-tulisan yang merupakan
opini dari pemilik blog. Biasanya blog disajikan berurutan berdasarkan
tanggal. Tulisan terbaru yang dibuat, dimunculkan di paling atas. Ciri
lain dari blog adalah adanya komentar. Pembaca blog bisa memberikan
tanggapan terhadap isi tulisan. Penulis blog bisa memberikan balasannya
pula di bagian komentar itu.”
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa blog merupakan website dengan konten (konten bisa
berupa teks, gambar, link, audio atau video) yang di-update secara
berkala serta mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu
yang menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut
pandang personal). Standarnya, konten blog diurutkan secara kronologis
terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan dapat
dikomentari.
2.5.2 Manfaat Blog
Blog merupakan sebuah terobosan sebagai bagian dari kemajuan
teknologi yang semakin berkembang pesat. Melalui blog, didapat
berbagai macam kemudahan dan yang paling utama adalah kita dapat
berbagi informasi secara gratis, dimanapun, kapanpun, dan untuk
siapapun. Melalui blog, kreatifitas seseorang dapat dituangkan secara
20
maksimal. Waktu dan tempat dalam memberikan materi dapat
diminimalkan sehingga lebih efisien.
Menurut Nisa (2010) dalam blognya yang berjudul “Manfaat
Blog bagi Dunia Pendidikan” dengan nama webnya ‘remajakontemporer’
blog mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa
yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya
adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan
lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan
kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan,
gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai
ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga
berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi
gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak
perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat
terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil
mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar
mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan
pengetahuan yang mereka punya.
2. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu
terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga
proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan
lebih fleksibel.
3. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para
siswanya.Misalnya seorang guru memposting suatu
permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam
suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya
kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan
belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan.
21
4. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan
pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia
pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin
canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin,
diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar,
tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua
bidang.
2.5.3 Blog sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan blog dengan berbagai keuntungan memudahkan
guru juga siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru dapat
mengganti waktu yang singkat dalam pertemuan di kelas dengan
memasukkan materi pelajaran ekosistem dalam blog. Materi-materi
ekosistem ini tidak sebatas teori tentang ekosistem yang hanya dapat
ditulis pada papan tulis di kelas, melainkan juga dapat berisi materi lain
tentang bagaimana keadaan ekosistem di sekitar lingkungan, animasi,
gambar, video, dan segala pengetahuan yang tidak terdapat pada buku
pelajaran. Guru lebih dapat menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk
postingan dalam blog. Saran dari siswa mengenai pembelajaran di kelas
juga dapat dimasukkan melalui kolom komentar yang telah disediakan
sehingga membentuk karakter siswa untuk lebih kritis sesuai dengan
oendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh pemerintah.
Soal-soal latihan maupun kisi-kisi ujian untuk materi ekosistem
dapat pula dituangkan dalam blog dengan kreasi tanpa batas yang dapat
menumbuhkan minat dan pemahaman siswa. Melalui media blog,
komunikasi antara siswa dengan guru tidak hanya terjadi pada tatap
muka di kelas. Siswa yang kurang aktif dan biasanya cenderung segan
untuk mengunkapkan pendapatnya dapat langsung berpendapat melalui
blog ini.
22
2.5.4 Ciri-ciri Blog yang Baik
Blog yang baik tidak hanya diukur dari tingginya trafik dan
bagusnya pagerank, tetapi juga bagaimana blog tersebut dapat memberi
kenyamanan tersendiri terhadap pengunjung selain karena nilai
informatif atau edukatif yang terkandung dalam blog tersebut
(Digeosya,2012).
Menurut Digeosya dalam postingan Blognya (2012) berikut ini
adalah ciri ciri blog yang baik :
Memiliki tema yang jelas
Mempunyai navigasi blog yang baik
Tersedia kategori isi konten. Kategori adalah sebuah
pengelompokan isi blog, sehingga dengan demikian seluruh
isi blog akan lebih mudah ditelusuri.
Terdapat fitur instant searching. Instant searching yang saya
maksudkan disini adalah tool pencarian cepat untuk
merayapi seluruh isi blog.
Memiliki alamat URL yang mudah untuk diingat
Memiliki meta deskripsi sesuai dengan konten blog
Relevansi isi halaman yang baik
Update (melakukan posting secara berkala)
Tersedia fitur untuk pengunjung dapat berinteraksi dengan
Admin (pemilik/pengelola blog)
Proses loading (memuat halaman) yang tidak terlalu lama.
Proses loading blog yang terlalu banyak memakan waktu
alias lola akan membuat pengunjung malas untuk
berkunjung kembali. Size blog yang baik adalah berada
dibawah 100 kb. Blog dengan size dibawah 100 kb akan
termuat dengan lebih cepat, meski dengan jenis koneksi
internet yang tergolong lambat.
Tidak memuat konten/isi gambar yang berukuran besar.
Semakin banyak file gambar dengan ukuran besar pada
suatu blog, maka akan semakin membuat proses loading
23
berlangsung lama. Oleh karena itu, sebagai seorang blogger
sebaiknya anda, termasuk saya lebih baik menghindari
pemasangan file gambar yang berukuran besar terkecuali
memang ada beberapa file gambar yang harus terpasang
dalam ukuran besar.
Orisinil (menyertakan link sumber untuk karya hasil copas)
Judul dan isi harus relevan
Tidak memuat iklan secara berserakan. Iklan adalah salah
satu tujuan dari pembuatan blog, tetapi letak iklan
sebaiknya tertata rapi dan tidak membuat pengunjung blog
merasa terganggu.
2.5.5 Pengaruh Internet dan Blog terhadap Hasil Belajar
Tidak bisa dipungkiri adanya pengaruh internet terhadap prestasi
belajar siswa. Ada pengaruh positif ada pengaruh negatif. Bagaikan mata
uang dengan dua sisi.
Menurut Prayogo (2012) pengaruh positif Blog dan Internet
terhadap prestasi belajar siswa adalah banyak siswa yang mendapatkan
ilmu dengan bantuan internet. Bahkan tugas-tugas sekolah pun kini terasa
lebih mudah dengan mencarinya di internet. Baik itu pada web-web yang
tersedia dalam internet maupun blog-blog yang cukup menampung
segala jenis informasi yang dibutuhkan.
Kalau dulu, orang harus membuka berbagai jenis buku dan
koran untuk mencari tahu tentang suatu info. Atau dengan menyimak
radio dan tv. Tapi kini, cukup dengan bantuan internet, semua info
seakan membanjir.
Selain mempermudah tugas sekolah, internet juga membantu
siswa untuk mengembangkan diri. Mereka bisa tahu tentang info
beasiswa, info lomba, dan berbagai info bermanfaat lainnya. Siswa juga
dapat menggunakan internet untuk membuka wawasan dan memperluas
pergaulan mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana
24
saja. Siswa pun dapat berlatih kemampuan bahasa asing yang mereka
miliki dari teman-teman baru yang didapatnya dari internet.
Melalui blog atau internet, siswa dapat mencari sumber-sumber
dan pengetahuan tentang suatu materi dan bahkan bisa menemukan
pengaetahuan yang belum ada di buku pelajaran atau pun terdapat
miskonsespsi di dalamnya sehingga siswa lebih banyak mengantongi
informasi yang berguna untuk meingkatkan prestasi dan hasil belajar
mereka.
2.6 Tinjauan Materi
2.6.1 Standar Kompetensi Pelajaran Biologi SMA kelas X
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah
satu standar kompetensi mata pelajaran Biologi SMA dan MA yang akan
diajarkan di kelas X adalah menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem dengan kompetensi dasar yaitu : (1)
Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan
daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi
kehidupan, (2) Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan,
(3) Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah (4)
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Dalam
penelitian ini hanya diambil satu kompetensi dasar saja yaitu
mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan
daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi
kehidupan, yang kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator :
1. Mejelaskan pengertian ekosistem.
2. Menunjukkan contoh ekosistem.
3. Mengidentifikasi contoh-contoh ekosistem di sekitar
lingkungan.
25
4. Mengidentifikasi ciri ekosistem.
5. Membedakan komponen- komponen penyusun ekosistem.
6. Menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem dalam
aliran energi.
7. Menjelaskan fungsi ekosistem.
Dari indikator-indikator di atas, diperoleh tujuan pembelajaran
yang akan dicapai sebagai berikut :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem berdasarkan
pengetahuannya masing-masing.
2. Siswa dapat menyebutkan contoh ekosistem di sekitar
lingkungan minimal 2 contoh.
3. Siswa dapat mengidentifikasi ciri dari ekosistem yang
mereka ketahui.
4. Siswa dapat membedakan ekosistem buatan dan ekosistem
alami setelah mengetahui ciri dari ekosistem.
5. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem.
6. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar komponen
ekosistem dan perannya bagi kehidupan minimal 2 contoh
peran.
7. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ekosistem yang ada di
sekitar lingkungan.
8. Siswa dapat turut serta berperan aktif dalam menjaga
kelestarian ekosistem.
9. Siswa dapat membuat peta konsep ekosistem.
2.6.2 Materi
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi.
26
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap
unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi
yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme
akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"Organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga
keadaan di bumi cocok untuk kehidupan."
Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda
dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam
ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi
faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat
ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum
toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu
bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan
kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai
sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang
lain,manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan
memanipulasi alam.
27
1. Satuan-satuan Ekosistem
Ekosistem tersusun atas makhluk hidup dan makhluk
tak hidup. Sebagai contoh, ekosistem sawah terdiri atas hewan
dan tumbuhan yang hidup bersama-sama. Pada ekosistem sawah
tersebut, terdapat rumput, tanaman padi, belalang, ulat, tikus,
burung pemakan ulat, burung elang, dan masih banyak lagi.
Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk
hidup. Individu, populasi, komunitas, biosfer yang merupakan
satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem, dan sinar matahari
sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan
ekosistem tersebut.
1.1 Individu
Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal.
Individu in hanya berjumlah satu dan tidak bersama
dengan anggota lainnya.
1.2 Populasi
Kumpulan individu-individu yang sama dapat
membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan
individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat
tertentu.
1.3 Komunitas
Komunitas adalah sekumpulan berbagai
macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari
semua populasi yang hidup dan saling berinteraksi
antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu.
28
1.4 Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungan tak
hidupnya terbentuk suatu interaksi atau hubungan yang
saling memengaruhi satu sama lain dalam membentuk
suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan
lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan
membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu,
ekosistem disebut juga sistem lingkungan. Berdasarkan
proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk
karena pengaruh alam sekitar dan bukan karena campur
tangan manusia, contohnya, sungai, laut, danau, hutan,
dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah
ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya,
kolam ikan, akuarium, waduk, dan sawah.
1.5 Biosfer
Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-
beda. Ekosistem yang kecil akan membentuk ekosistem
yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini
akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang
disebut biosfer.
2. Komponen Ekosistem
Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat
dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
teratur. Susunan dan Macam Ekosistem ekosistem ini terdiri dari
komponen abiotik dan biotik.
29
2.1 Komponen Abiotik
Adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat
hidup. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik,
senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi
distribusi organisme, yaitu: suhu, air, garam, cahaya
matahari, tanah, batu, dan iklim.
2.2 Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan bagian ekosistem
yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan,
hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan
fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen,
konsumen, dan dekomposer (pengurai). Masing-masing
mempunyai fungsi yang berbedabeda. Produsen
berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen
sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi
pengurainya.
2.2.1 Autotrof
Terdiri dari organisme yang dapat
membuat makanannya sendiri dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti sinar
matahari (fotoautotrof) dan bahan kimia
(kemoautotrof). Komponen autotrof berperan
sebagai produsen. Yang tergolong autotrof
adalah tumbuhan berklorofil
2.2.2 Heterotrof
Komponen heterotrof terdiri dari
organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
30
organik yang disediakan organisme lain
sebagai makanannya. Disebut juga konsumen
makro fagotrof karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil, contohnya : manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.
2.2.3 Pengurai atau Dekomposer
Merupakan organisme yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati. Pengurai disebut juga
konsumen makro sapotrof karena makanan
yang dimakan berukuran lebih besar.
Misalnya: bakteri, jamur, kutu kayu.
3. Saling Kebergantungan
3.1 Antar komponen biotik
Kebergantungan antar komponen biotik dapat
terjadi melalui:
3.1.1 Rantai makanan,
Yaitu perpindahan materi dan energi
melalui proses makan dan dimakan dengan
urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai
makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi
ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan
hilang.
3.1.2 Jaring- jaring makanan
Yaitu rantai-rantai makanan yang
saling berhubungan satu sama lain sedemikian
rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap
31
jenis makhluk hidup tidak hanya memakan
satu jenis makhluk hidup lainnya.
3.2 Antar komponen biotik dan abiotik
Kebergantungan antara komponen biotik dan
abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
1. siklus karbon
2. siklus air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu
bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah
manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya
siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung
mengganggu keseimbangan lingkungan.
4. Macam-macam Ekosistem
Secara umum, ekosistem terbagi maenjadi tiga bagian,
yaitu :
1. Ekosistem Akuatik
2. Ekosistem Terestrial
3. Ekosistem Buatan
5. Fungsi ekosistem
Ekosistem yang terjaga mempunyai peranan penting
bagi kehidupan di alam, seperti:
1. Habitat makhluk hidup
2. Menjaga aliran energi
3. Melaksanakan proses fotosintesis, proses
dekomposisi, dan proses daur biogeokimiawi
4. Mencegah global warming
5. Mencegah kepunahan makhluk hidup tertentu
32
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran
yang diuji cobakan. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah blog yang
memuat materi ekosistem. Penelitian pengembangan ini mengacu pada model
pengembangan khusus media yaitu model ASSURE.
3.2 Variabel Penelitian
Terdapat tiga variabel dalam penelitian kali ini yaitu variabel bebas
(manipulasi), variabel kontrol, dan variabel terikat (respon). Yang menjadi
variabel manipulasi adalah penggunaan blog sebagai media pembelajaran
(menggunakan atau tidak), variabel kontrolnya antara lain : siswa kelas X, materi
ekosistem, jumlah siswa, dan metode pembelajaran, sedangkan untuk variabel
responnya adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem.
3.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitan ini adalah 40 orang siswa kelas X SMA Negeri 1
Genteng, Banyuwangi tahun pelajaran 2012-2013 yang diambil dari 2 kelas
dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Genteng, Banyuwangi. Alasannya
karena siswa di SMA tersebut bersifat heterogen dengan tingkat pengetahuan
yang bervariasi, sarana dan prasarana untuk penelitian media berupa laboratorium
komputer cukup memadai. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun
pelajaran 2012-2013.
3.5 Rancangan Pengembangan Media Blog
Pengembangan media blog dilakukan dengan melibatkan 40 siswa pada 2
kelas yang berbeda dengan perlakuan kelas pertama mendapatkan perlakuan
33
dengan pembelajaran secara konvensional dan kelas yang kedua dengan
pembelajaran menggunakan media blog. Diharapkan dengan penggunaan blog ini
dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar biologi khususnya
materi ekosistem.
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara menganalisis
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dengan Pendidikan Karakter di dalamnya. Materi ekosistem
pada standar kompetensi menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem untuk kompetensi dasar yang akan dicapai yaitu mendeskripsikan peran
komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan
komponen ekosistem bagi kehidupan.
Pembuatan media pembelajaran blog dilakukan oleh guru dengan
membuat blog khusus tentang materi ekosistem yang berisikan materi, gambar,
animasi, video, dan segala jenis info yang mendukung pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan.
Evaluasi dilihat pada akhir pembelajaran dengan memberikan tes. Dari
evaluasi ini dilihat perbedaan hasil tes antara kelas yang mendapatkan pengajaran
konvensional dan pengajaran menggunakan media blog.
3.6 Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian pengembangan media Blog pada materi Ekosistem
kelas X mengacu pada model pengembangan khusus media yang dikemukakan
oleh Smaldino, dkk (Anitah, 2010) yaitu model ASSURE. ASSURE adalah
singkatan dari Analyze learner; State objective; Select methods, media, and
materials; Utilize media and materials; Require learner participation; dan
Evaluate and revise. Penjelasan secara rinci tiap tahap adalah sebagai berikut:
1. Analyze learner (Analisis Siswa)
Karakteristik siswa yang akan diajar harus diketahui terlebih
dahulu sebelum memulai pembelajaran agar media yang dibuat sesuai
dengan kebutuhan siswa. Siswa kelas X SMA rata-rata berusia 14-16
tahun yang mempunyai rasa cepat bosan terhadap suatu penjelasan rumit.
34
Kreativitas dan imajinasi siswa usia ini begitu tinggi sehingga guru harus
dapat mengimbangi kemampuan mereka dalam melaksanakan
pembelajaran. Pembelajaran yang konvensional dan selalu menggunakan
papan tulis sebagai media membuat siswa sulit dalam memahami suatu
konsep. Media pembelajaran Blog dibuat untuk membantu siswa dalam
menarik minat belajar mereka dengan sesuatu yang baru dengan tampilan
berbeda dan lebih menarik. Pada masa ini siswa sudah dapat
mengoperasikan komputer dengan baik sehingga adanya media
pembelajaran Blog dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam
menerima materi.
2. State Objective (Merumuskan Tujuan)
Pada materi Ekosistem, standar kompetensi 4 menjelaskan
tentang Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu 4.1 Mendeskripsikan peran
komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta
pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Berdasarkan
kompetensi dasar tersebut dapat dirumuskan indikator yang ingin dicapai
yaitu:
a. Mejelaskan pengertian ekosistem.
b. Menunjukkan contoh ekosistem.
c. Mengidentifikasi contoh-contoh ekosistem di sekitar
lingkungan.
d. Mengidentifikasi ciri ekosistem.
e. Membedakan komponen- komponen penyusun ekosistem.
f. Menjelaskan hubungan antar komponen ekosistem dalam
aliran energi.
g. Menjelaskan fungsi ekosistem.
Dari indikator di atas dijabarkan menjadi beberapa tujuan yang
lebih operasional sebagai berikut:
35
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem berdasarkan
pengetahuannya masing-masing.
b. Siswa dapat menyebutkan contoh ekosistem di sekitar
lingkungan minimal 2 contoh.
c. Siswa dapat mengidentifikasi ciri dari ekosistem yang
mereka ketahui.
d. Siswa dapat membedakan ekosistem buatan dan ekosistem
alami setelah mengetahui ciri dari ekosistem.
e. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem.
f. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar komponen
ekosistem dan perannya bagi kehidupan minimal 2 contoh
peran.
g. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ekosistem yang ada di
sekitar lingkungan.
h. Siswa dapat turut serta berperan aktif dalam menjaga
kelestarian ekosistem.
i. Siswa dapat membuat peta konsep ekosistem.
3. Select Methods, Media, and Materials (Memilih Metode, Media, dan
Materi)
Pemilihan media disesuaikan dengan metode pembelajaran,
tujuan pembelajaran, serta materi pembelajaran yang akan disampaikan.
Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran langsung. Media
yang digunakan adalah media Blog untuk mempermudah pemahaman
siswa tentang materi Ekosistem. Telaah dilakukan setelah media
pembelajaran selesai dibuat. Telaah dilakukan oleh dosen ahli media,
dosen ahli bahasa, dosen ahli materi, dan guru Biologi.
4. Utilize Media and Materials (Menggunakan Media dan Materi)
Setelah tahap pemilihan media dan materi, media Blog
diujicobakan pada siswa. Uji coba dilakukan di ruang multimedia dengan
model pembelajaran langsung. siswa diminta untuk mengoperasikan
36
komputer yang telah tersambung dengan internet kemudian membuka
halaman blog sesuai arahan dari guru. Pemberian respon dilakukan
setelah pembelajaran selesai. Penggunaan blog ini tidak sebatas pada saat
pembelajaran di kelas saja namun juga dapat dilakukan pada saat jam
pelajaran selesai atau waktu bebas untuk mengakses halaman Blog
tersebut.
5. Require Learner Performance (Meminta Partisipasi Siswa)
Pengumpulan respon siswa dilakukan setelah media Blog yang
telah diujicobakan pada siswa selesai diberikan. Data angket digunakan
sebagai cara untuk mengumpulkan respon siswa terhadap Blog
pendidikan yang telah dibuat.
6. Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)
Tahap evaluasi terkait dengan aspek-aspek penting pada
pengembangan media Blog. Selanjutnya melakukan revisi dan
penyempurnaan Blog berdasarkan masukan dan penilaian dari dosen ahli
media, dosen ahli bahasa, dosen ahli materi, guru Biologi, serta respon
siswa baik itu materi, grafik, konten isi, kemudahan akses, bahasa dan
tampilan Blog menurut siswa sudah menarik atau belum.
3.7 Definisi Operasional
Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data maka perlu adanya
batasan operasional dalam penelitian, yakni :
1. Blog merupakan website dengan konten (konten bisa berupa teks,
gambar, link, audio atau video) yang di-update secara berkala serta
mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu yang
menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut pandang
personal).
2. Blog berisi segala materi tentang ekosistem yang berisi materi,
gambar, animasi, video, dan segala jenis info tentang materi
ekosistem.
37
3. Siswa dapat mengakses, mengunduh isi dari blog sekaligus memberi
umpan balik melalui postingan komentar yang tersedia
4. Hasil belajar siswa dikaetahui mengalami peningkatan atau tidak
setelah diberikan evaluasi pada akhir pembelajaran dengan
membandingkan metode pengajaran yang telah diberikan.
3.8 Instrumen Penilaian
3.8.1 Lembar Telaah Media Blog
Lembar telaah ini berupa angket tentang kualitas kelayakan blog
yang dibuat dan diberikan kepada dosen ahli media, dosen biologi dan
guru biologi.
3.8.2 Lembar Respon Siswa
Lembar respon siswa berupa angket yang berisi pertanyaan-
pertanyaan untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap
media blog yang digunakan dalam pembelajaran.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Penilaian Kelayakan Media Blog
Suatu media dikatakan layak apabila telah mencapai kriteria-
kriteria yang sesuai dengan angket penilaian kelayakan seperti berikut:
Bagian Aspek% Kelayakan
tiap aspek
Rata-rata %
kelayakan
A
Format Media
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kejelasan huruf
c. Kualitas gambar
d. Kualitas latar belakang (disain
template)
38
B
Kualitas Animasi
a. Kejelasan gambar animasi
b. Kualitas warna gambar animasi
c. Kesesuaian dengan objek yang
dijelaskan
C
Kejelasan Materi
a. Kejelasan konsep yang disajikan
b. Kesesuaian konsep dengan contoh
c. Kesesuaian soal evaluasi dengan
tujuan pembelajaran
Keterangan :
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Baik sekali
Data yang diperoleh dari lembar angket akan dianalisis dengan menggunakan rumus:
Kelayakan tiap aspek = skor yang diperoleh
skor maksimal
Untuk menyatakan nilai kelayakan media dalam presentase sebagai
berikut :
Rata-rata kelayakan tiap aspek = Jumlah skor yangdiperoleh
Jumlah pengamat x 100 %
Dari hasil prosentase tersebut dapat disampaikan bahwa media tersebut
layak atau tidak dengan menggunakan skala likert. Kriteria kelayakan
terhadap blog tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Penilaian (%) Kriteria Respon Ahli Media
Angka 0 % - 40 % Kurang
Angka 41 % - 60 % Cukup
Angka 61 % - 80 % Baik
Angka 81 % - 100 % Baik Sekali
Skala Kelayakan Media (Hadi, 1991)
39
3.9.2 Analisis Angket Respon terhadap Media
Deskripsi respon siswa terhadap media pembelajaran disajikan dalam
presentase untuk setiap aspek penilaian yang dihitung dengan rumus :
% respon aspek = Jumlah siswa yangmerespon aspek tertentu
jumla hsiswa keseluruh an x 100 %
% respon siswa dikatakan baik apabila > 75
3.9.3 Analisis Hasil belajar
Analisis hasil belajar diperoleh dari nilai latihan soal yang diberikan pada
akhir pelajaran, untuk mengetahui kelayakan dari media yang telah
dibuat. Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai minimal 70 dari
soal yang diberikan secara klasikal dan dikatakan tuntas apabila
mencapai 70 % dari keseluruhan jumlah siswa. Presentase klasikal
dihitung dengan rumus :
% ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah seluruh siswa x 100 %
40
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (1998). Didaktik Metodik cet. II. Semarang: CV. Toha Putra.
Ahmad, Rohani. (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Anitah, S. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka cipta.
Fikri. (2009). Definisi Blog : Apa Itu Blog. April, http://bloggingly.com/definisi-
blog-apa-itu-blog/htm. Diakses 11-11-2011
Fikri. (2009). Sejarah Asal Usul Kemunculan Blog. April,
http://bloggingly.com/sejarah-asal-usul-blog/htm. Diakses 11-11-2011
Gerlach, V. S., & Ely, D. P. (1971). Teaching and media: A systematic approach
(1st ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Hardjana. (1994). Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Kimle dan Germezy. (1989). In Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (p. 59).
Yogyakarta: PBFE.
Loekmono. (1994). Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Ibrahim, Muslimin. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya :
Unesa Press.
Nasution. (1987). Jakarta: Bina Aksara.
Nur, M. (20000). Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains.
Surabaya : Unipress Unesa
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Cet. IV.
Jakarta: Rajawali Press.
Sudirman, N. (1989). In Ilmu Pendidikan (p. 99). Bandung: Remaja Karya.
Sudrajat, Ahmad. (2008). Konsep Media Pembelajaran. Januari,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-
pembelajaran/htm. Diakses 11-11-2011.
Surachmad, W. (1984). In Psikologi Perkembangan (p. 18). Jakarta: Aksara Baru.
41
Lampiran 1
LEMBAR TELAAH DOSEN AHLI DAN GURU BIOLOGI
PETUNJUK
1. Mohon memberikan saran/ masukan sesuai dengan hasil pengamatan Anda
2. Jika ada tambahan saran dan masukan terhadap blog mohon ditulis pada tempat yang disediakan
3. Mohon memberikan penilaian terhadap blog berdasarkan rubrik yang tersedia. Hasil penilaian akan menentukan kelayakan blog yang kami kembangkan.
No Aspek yang dinilai Saran
Format Tampilan Media
1
Tampilan media berdasarkan tingkat interaktivitas dengan siswa
2Kesesuaian teks dengan background
3Tata letak tulisan dan pengelompokan materi
4Kualitas grafik, ambar dan animasi
5Penggunaan tombol-tombol navigasi
6Pengaturan tema dan ruang kososng
Kesesuaian Materi
42
No Aspek yang dinilai Saran
7Sistematika penyajian materi
8Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran
9 Kebenaran konsep
10Kesesuaian gambar dengan konsep yang dijelaskan
11Kesesuaian animasi dengan konsep yang dijelaskan
12Sistematika penyajian latihan mandiri
13Sistematika penyajian soal
Tata Kebahasaan Media
14Ketepatan pemilihan kata berdasarkan konsep materi
15Kejelasan kalimat pada setiap paragraf
…………… , …………2012
Penelaah
( )
43
Lampiran 2
RUBRIK LEMBAR TELAAH DOSEN DAN GURU BIOLOGI
Format Tampilan Media
1. Tampilan media berdasarkan tingkat interaktivitas dengan siswa
Skor Rubrik
1 Seluruh tampilan media tidak melibatkan siswa secara langsung
2 Sebagian kecil tampilan media melibatkan siswa secara langsung
3 Sebagian besar tampilan media melibatkan siswa secara langsung
4 Seluruh tampilan media melibatkan siswa secara langsung
2. Kesesuaian teks dengan background
Skor Rubrik
1 Ukuran huruf tidak tepat, jenis huruf tidak tepat, warna sama dengan background media
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Ukuran huruf tepat, jenis huruf tepat, warna berbeda dengan background media
3. Tata letak tulisan dan pengelompokan materi
Skor Rubrik
1 Tata letak tulisan dan pengelompokkan materi tidak teratur
2 Tata letak tulisan teratur, materi tidak dikelompokkan
3 Tata letak teratur , pengelompokkan materi menyulitkan pencarian
4 Tata letak teratur, materi dikelompokkan dengan baik
44
4. Kualitas grafik, gambar dan animasi
Skor Rubrik
1 Tampilan grafik tidak memuaskan, gambar tanpa keterangan jelas, animasi tidak sesuai materi
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Animasi sesuai dengan materi, gambar jelas, dan keterangan jelas dengan grafik yang menarik
5. Penggunaan tombol-tombol navigasi
Skor Rubrik
1 Semua tombol-tombol navigasi tidak bisa berfungsi
2 Sebagian kecil tombol-tombol navigasi bisa berfungsi
3 Sebagian besar tombol-tombol navigasi bisa berfungsi
4 Semua tombol-tombol navigasi bisa berfungsi
6. Pengaturan tema dan ruang kosong
Skor Rubrik
1 Tema tidak sesuai materi dan tidak menarik, banyak ruang kososng yang tidak digunakan
2 Tema tidak sesuai materi dan menarik, ruang kosong yang tersedia diatur dengan baik
3 Tema sesuai materi dan menarik, masih terdapat ruang kososng yang tidak diatur
4 Tema sesuai materi dan atraktif menarik minat siswa, ruang kosong teratur dengan baik
45
Materi
7. Sistematika penyajian materi
Skor Rubrik
1 Sistematika penyajian materi tidak runtut, tidak menarik, dan sulit dipahami
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Sistematika penyajian materi runtut, menarik, dan mudah dipahami
8. Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran
Skor Rubrik
1 Seluruh materi pada media tidak sesuai dengan indikator
2 Sebagian besar materi pada media tidak sesuai dengan indikator
3 Sebagian kecil materi pada media tidak sesuai dengan indikator
4 Seluruh materi pada media sesuai dengan indikator
9. Kebenaran konsep
Skor Rubrik
1 Semua konsep salah
2 Sebagian kecil konsep benar
3 Sebagian besar konsep benar, hanya sedikit konsep yang salah
4 Seluruh konsep benar
46
10. Kesesuaian gambar dengan konsep yang dijelaskan
Skor Rubrik
1 Gambar tidak jelas, keterangan tidak jelas, dan tidak sesuai dengan konsep yang dijelaskan
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Gambar jelas, keterangan jelas, dan sesuai dengan konsep yang dijelaskan.
11. Kesesuaian animasi dengan konsep yang dijelaskan
Skor Rubrik
1 Animasi tidak menarik tidak sesuai konsep
2 Animasi kurang menarik, konsep yang disajikan kurang sesuai
3 Animasi menarik, konsep yang disajikan kurang sesuai
4 Animasi menarik dan sesuai konsep
12. Sistematika penyajian latihan mandiri
Skor Rubrik
1 Format latihan mandiri tidak menarik, tidak sesuai tujuan pembelajaran, sulit dalam pencarian
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Format latihan mandiri menarik, sesuai tujuan pembelajaran, mudah dicari
47
13. Sistematika penyajian soal
Skor Rubrik
1 Format soal tidak menarik, tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan sulit dalam pencarian
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Format soal menarik, sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan mudah dicari
Tata Kebahasaan Media
14. Ketepatan pemilihan kata berdasarkan konsep materi
Skor Rubrik
1 Semua kata yang dipilih tidak sesuai dengan konsep materi
2 Sebagian kecil kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi
3 Sebagian besar kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi
4 Semua kata yang dipilih sesuai dengan konsep materi
15. Kejelasan kalimat pada setiap paragraf
Skor Rubrik
1 Semua kalimat tidak runtut, tidak sesuai EYD, dan tidak mudah dipahami
2 Satu diantara kriteria penilaian tersebut positif dan dua kriteria negatif
3 Dua diantara kriteria penilaian tersebut positif dan satu kriteria negatif
4 Semua kalimat runtut, sesuai grammar, dan mudah dipahami
48
Lampiran 3
LEMBAR ANGKET RESPON SISWA
PETUNJUK
1. Mohon memberikan penilaian dengan memberikan tanda (√) pada kolom penilaian yang tersedia sesuai dengan pilihan anda!
No Aspek yang dinilaiPenilaian
Ya Tidak
Tampilan Media
1 Apakah tampilan media blog materi Ekosistem sudah bagus?
2 Apakah bahasa yang digunakan dalam media Blog materi Ekosistem mudah untuk dipahami?
3 Apakah ukuran huruf yang digunakan dalam media Blog materi Ekosistem jelas dan mudah dimengerti?
4 Apakah pemilihan warna pada media Blog materi Ekosistem sudah mendukung tampilan media?
5 Apakah tata letak dan penggunaan ruang kosong sudah bagus?
6 Apakah anda suka dengan tema yang digunakan dalam media Blog materi ekosistem?
7 Apakah anda dapat mengoperasikan media Blog dengan mudah?
Materi
8 Apakah anda merasa lebih mudah mempelajari materi Ekosistem dengan menggunakan media Blog ini?
49
No Aspek yang dinilaiPenilaian
Ya Tidak
9 Apakah animasi yang disajikan membantu anda dalam memahami materi?
10 Apakah gambar yang disajikan membantu anda dalam memahami materi?
Ketertarikan Siswa
11 Apakah media Blog menarik minat anda dalam mempelajari materi Ekosistem?
12 Apakah anda tertarik apabila materi Biologi yang lain diajarkan menggunakan media Blog?
Tulislah bagian dari media yang tidak anda pahami:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kritik dan saran terhadap media:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
……………, ……………… 2012
Responden
( )
50