proposal pengaruh kafein terhadap kadar kalsium darah
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
1/10
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
2/10
BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latarbelakang masalah
Kejadian Osteoporosis di Indonesia cukup tinggi. Tidak hanya para lansia
usia 70 tahun ke atas, tetapi juga para orang dewasa usia 40-50 tahun sudah
banyak yang mengalami osteoporosis.
Indonesia adalah negara tropis yang dikelilingi oleh dua benua dan dua
samudera. Kondisi yang demikian menyebabkan Indonesia menjadi negara yang
sangat subur. Segala macam jenis tanaman dapat hidup di Indonesia. Oleh
karena itu banyak penduduk Indonesia sejak dulu bermata pencaharian sebagai
petani. Selain petani, penduduk Indonesia banyak yang bekerja sebagai nelayan
dan pedagang. Dalam kehidupan budaya penduduk Indonesia biasa berkumpul
bersama keluarga maupun tetangga. Dalam setiap ajang kumpul ini, salah satu
jamuan yang tidak pernah ketinggalan adalah kopi.
Salah satu contoh daerah dengan budaya tersebut adalah Lumajang. Di
Lumajang, para lansia biasanya mengkonsumsi kopi 3-6 gelas perharinya.
Mereka biasa mengkonsumsi kopi setiap pagi, siang, sore, malam, dan beberapa
waktu istirahat tambahan lainnya. Sehingga konsumsi kopi sangat sering.Kopi mengandung zat yang disebut kafein. Kafein adalah zat yang
umumnya ada dalam setiap daun yang ada di dunia. Kafein paling banyak
terkandung dalam kopi dan teh. Namun, pada teh juga terdapat zat-zat lain
seperti tanin. Sedangkan kandungan kafein terbanyak terdapat dalam kopi.
Orang dewasa hingga lansia sangat banyak yang gemar kopi. Mulai dari
asupan kopi 1 gelas perhari hingga 6 gelas perhari pun dapat terjadi. Mulai dari
yang kelas ekonomi bawah hingga kelas ekonomi atas tak luput dari sebutan
penggemar kopi. Intake kopi berlebihan, dewasa ini kerap di kaitkan dengan
meninggikan jumlah kejadian osteoporosis pada orang dewasa dan lansia.
Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang semakin kurus dan mudah
patah. Resiko Osteoporosis meningkat dengan meningkatnya penuaan. Semakin
tua, terutama pada masa menopause, penurunan esterogen memicu resiku
peningkatan kehilangan kepadatan tulang dan patah tulang.
Pendapat mengenai pengaruh konsumsi kopi pada resiko osteoporosis
masih tumpang tindih. Beberapa penelitian menyebutkan, bahwa konsumsi kopi
tidak menyebabkan osteoporosis. Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
3/10
dengan tingginya intensitas konsumsi kopi dapat menyebabkan penurunan
massa tulang yang pada akhirnya berimbas meningkatkan resiko patah tulang
atau osteoporosis.
Resiko osteoporosis ini dapat dicegah dengan meningkatkan asupan
calsium dan phytoestrogen. Dengan konsumsi calsium yang tinggi akan menjaga
massa jenis tulang atau kepadatan tulang sehingga tulang tetap kuat.
Faktor aktifitas fisik sangat mendukung dalam pencegahan osteoporosis.
Dengan aktifitas fisik yang teratur dapat menjaga kepadatan tulang dan massa
tulang. Selain itu, jika aktifitas fisik dibawah matahari pagi juga dapat
meningkatkan vitamin D dalam tubuh. Vitamin D dapat menjaga kadar Calsium
dalam tubuh, sehingga kekuatan tulang tetap terjaga.
1.2. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang tersebut diatas, kami mengerucutkan dalam
beberapa rumusan masalah antara lain:
1.2.1. Apakah hubungan kafein dengan absorbsi kalsium?
1.2.2. Apakah hubungan konsumsi kafein dengan kadar kalsium dalam darah?
1.2.3. Apakah dosis kalsium tertentu dapat mencegah osteoporosis meskipun
tetap banyak mengkonsumsi kafein?1.3. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1. Mengetahui hubungan kafein dengan absorbsi kalsium
1.3.2. Mengetahui hubungan konsumsi kafein dengan kadar kalsium dalam
darah
1.3.3. Mengetahui dosis asupan kalsium yang memberikan efek negatif pada
penurunan bone mass density (BMD) yang disebabkan oleh konsumsi
kafein.
1.4. Manfaat penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh setelah penelitian ini adalah:
1.4.1. Masyarakat dapat bebas diet mengkonsumsi kopi dengan ketentuan
mencukupi kebutuhan kalsium harian
1.4.2. Masyarakat tidak bersusah payah menghentikan konsumsi kopi karena
kopi menurunkan BMD
1.4.3. Menurunnya kejadian osteoporosis
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
4/10
BAB 2. Tinjauan Pustaka
Kopi adalah sejenisminuman yang berasal dari proses pengolahan
danekstraksibijitanaman kopi. Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-
9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam oleh
orangEthiopia dataran tinggi. Persebaran kopi dimulai ketikabangsa Arab mulai
meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara
dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai
meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman
mulai menyebar. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah
satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan
masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton
kopi pertahunnya. Indonesia di era tahun 1990-an pernah menjadi negara
pengekspor kopi 3 terbesar di dunia setelah Brazil dan Columbia.
Konsumsi kopi 2-3 cangkir per hari berkaitan dengan penurunan massa
tulang. Pada penelitian lain disebutkan bahwa ada hubungan antara konsumsi
kopi dengan penurunan massa tulang pada wanita postmenopausal. Namun,
dalam beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa pengaruh konsumsi kopidengan massa tulang menunjukkan hasil pengaruh yang lemah.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,
yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam tubuh manusia terdapat
kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003). Dari jumlah ini, 99% berada di dalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit
{(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang
dengan kalsium plasma pada konsenterasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-10,4
mg/100ml). Densitas tulang berbeda menurut umur, meningkat pada bagian
pertama kehidupan dan menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya
kalsium tersebar luas didalam tubuh. Di dalam cairan ekstraselular dan
intraselular kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel,
seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga
permebilitas membran sel. Kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon
dan faktor pertumbuhan (Almatsier, 2004).
http://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman -
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
5/10
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi
diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan,
dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia (Almatsier, 2004).
Absorpsi kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum.
Dalam keadaan normal, dari sekitar 1000 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi
perhari, hanya sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya keluar
melalui feses (Sherwood, 2001). Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada
dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan
menggunakan alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium.
Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak
mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat. Faktor-faktor yang
Meningkatkan Absorpsi Kalsium Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah
persediaan kalsium dalam tubuh semakin efesien absorpsi kalsium. Peningkatan
kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium
dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium
yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkatapabila kalsium yang dikonsumsi menurun (Almatsier, 2004). Vitamin D dalam
bentuk aktif 1,25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah
kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara
merangsang produksi-protein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik
terjadi dalam keadaan asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu
absorpsi kalsium dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam
amino tertentu meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu
absorpsi (Almatsier, 2004). Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi
kalsium. Laktosa meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase.
Sebaliknya, bila terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium.
Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan
demikian memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium
lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).
Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium
Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium.
Asam oksalat yang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakao membentuk
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
6/10
garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium.
Asam fitat, ikatan yang mengandung fosfor yag terutama terdapat didalam sekam
serealia, membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak
dapat diabsorpsi (Almatsier, 2004). Selain itu, kosumsi tinggi serat dapat
menurunkan absorpsi kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit
makanan dalam saluran cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi
(Guthrie&Picciano, 1995; Krummel, 1996). Rasio konsumsi kalsium fosfor agar
dapat dimanfatkan secara optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan,
konsumsi fosfor yang lebih tinggi dapat mengahambat absorpsi kalsium karena
fosfor dalam suasana basa membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air
(Khomsan, 1996). Faktor lain yang dapat menghambat absorpsi kalsium adalah
ketidakstabilan emosional yang dapat mempengaruh efesiensi absorpsi kalsium,
seperti stres, tekanan, dan kecemasan. Kurangnya latihan fisik atau olahraga
seperti jarang berjalan atau pada orang yang kurang bergerak karena sakit atau
terbaring dalam waktu lama dapat menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5
% setiap bulan dan mengurangi kemampuan untuk menggantinya
(Guthrie&Picciano, 1995).
Kebutuhan kalsium perhari ditentukan sesuai usia. Berdasarkan saran USDietary Reference, kebutuhan kalsium harian usia 9-18 tahun membutuhkan
1300 mg . sedangkan usia 29-50 tahun membutuhkan 1000 mg kalsium.
Dalam beberapa penelitan masih ditemukan kesenjangan antara efek
kalsium terhadap kepadatan tulang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
konsumsi kafein menunjukan efek positif pada penutrunan kepadatan tulang,
namun beberapa lainnya menyebutkan bahwa ada efek yang sangat sedikit
bahkan negatif antara kepadatan tulang dengan konsumsi kafein
Beberapa penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
7/10
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
8/10
BAB 3. Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian
3.1. Kerangka Konsep
3.1. Kerangka Konsep
3.2. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara asupan kafein dengan kadar kalsium darah
Asupan Kalsium
Sumber Kalsium
Cara Mengkonsumsi
Kalsium
Asupan Kalsium
Sumber Kalsium
Cara Mengkonsumsi
Kalsium
Ekskresi Kalsium
Faktor pemicu
ekskresi kalsium :
contoh kafein
Faktor Penghambat
Absorbsi Kalsium
Faktor peningkat
absorbsi
Faktor penghambatkalsium
Kadar
Kalsiumdalam tubuh
Massa
Tulang
Konsumsi
Kafein
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
9/10
BAB 4. Metode Penelitian
4.1. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian merupakan langkah-langkah lengkap yang
dipersiapkan sebelum penelitian dilakukan yang bertujuan untuk
memperoleh data agar kesimpulan yang dihasilkan benar. Rancangan
penelitian ini adalah Cohort Prospektive Study.Penelitian ini terdiri dari
faktor yaitu jumlah kalsium yang diberikan. Setiap unit percobaan
mendapat satu suplemen kalsium tiap harinya dengan kadar kalsium
yang berbeda untuk 4 kelompok sehingga dapat diketahui perbedaan
kadar kalsium dalam darah antar masing-masing kelompok
4.2. Populasi dan sampel
Populasi unit penelitian ini adalah wanita usia pra menopause 40-50
tahun yang merupakan warga Desa Ranuyoso Kabupaten Lumajang
Sedangkan sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik simple
random sampling dengan kriteria sebagai berikut
1. Warga desa Ranuyoso kabupaten Lumajang usia 40-50tahun
2. Mengkonsumsi kopi rutin 2 gelas setiap hari
3. Tidak sedang mengikuti kegiatan serupa ditempat/ kelompok lain4. Bersedia untuk mengikuti semua kegiatan penelitian yang dilakukan
Jumlah sampel
= 4
Jumlah sampel 4. Jadi terdapat minimal 5 orang pada setiap
kelompok perlakuan.
4.3. Variabel penelitian
4.3.1. Variabel independent : Konsumsi kopi
4.3.2. Variabel dependent : Kadar kalsium darah
4.4. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian di Desa Ranuyoso Kabupaten Lumajang
Pengukuran kadar kalsium darah dilakukan di Laboratotium Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan/atau Laboratoium PMI
Lumajang
-
8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah
10/10
4.5. Bahan dan alat instrumen penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah suplemen dengan 5
macam yaitu
1. Placebo
2. Suplemen kalsium 250 mg
3. Suplemen kalsium 500 mg
4. Suplemen kalsium 750 mg
5. Suplemen kalsium 1000 mg
Instrumen yang digunakan adalah alat percobaan untuk mengukur kadar
kalsium dalam darah yang terdapat di Laboratorium
4.6. Prosedur penelitian/ pengumpulan data
Prosedur yang digunakan
Wanita Usia pra menopause
40-50 tahun warga desa
Ranuyoso
Seleksi Pemeriksaan
Kesehatan(tim dokter)
Seleksi Pemeriksaan
Kalsium Darah
Penyamaan Kalsium Darah
Penentuan jumlah ulangan (n)
Suplementasi Kalsium
Placebo
0 mg kalsium
250 mg
kalsium
500 mg
kalsium
750 mg
kalsium
1000 mg
kalsium