proposal pengaruh kafein terhadap kadar kalsium darah

Upload: nike-nurjannah

Post on 02-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    1/10

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    2/10

    BAB 1. Pendahuluan

    1.1. Latarbelakang masalah

    Kejadian Osteoporosis di Indonesia cukup tinggi. Tidak hanya para lansia

    usia 70 tahun ke atas, tetapi juga para orang dewasa usia 40-50 tahun sudah

    banyak yang mengalami osteoporosis.

    Indonesia adalah negara tropis yang dikelilingi oleh dua benua dan dua

    samudera. Kondisi yang demikian menyebabkan Indonesia menjadi negara yang

    sangat subur. Segala macam jenis tanaman dapat hidup di Indonesia. Oleh

    karena itu banyak penduduk Indonesia sejak dulu bermata pencaharian sebagai

    petani. Selain petani, penduduk Indonesia banyak yang bekerja sebagai nelayan

    dan pedagang. Dalam kehidupan budaya penduduk Indonesia biasa berkumpul

    bersama keluarga maupun tetangga. Dalam setiap ajang kumpul ini, salah satu

    jamuan yang tidak pernah ketinggalan adalah kopi.

    Salah satu contoh daerah dengan budaya tersebut adalah Lumajang. Di

    Lumajang, para lansia biasanya mengkonsumsi kopi 3-6 gelas perharinya.

    Mereka biasa mengkonsumsi kopi setiap pagi, siang, sore, malam, dan beberapa

    waktu istirahat tambahan lainnya. Sehingga konsumsi kopi sangat sering.Kopi mengandung zat yang disebut kafein. Kafein adalah zat yang

    umumnya ada dalam setiap daun yang ada di dunia. Kafein paling banyak

    terkandung dalam kopi dan teh. Namun, pada teh juga terdapat zat-zat lain

    seperti tanin. Sedangkan kandungan kafein terbanyak terdapat dalam kopi.

    Orang dewasa hingga lansia sangat banyak yang gemar kopi. Mulai dari

    asupan kopi 1 gelas perhari hingga 6 gelas perhari pun dapat terjadi. Mulai dari

    yang kelas ekonomi bawah hingga kelas ekonomi atas tak luput dari sebutan

    penggemar kopi. Intake kopi berlebihan, dewasa ini kerap di kaitkan dengan

    meninggikan jumlah kejadian osteoporosis pada orang dewasa dan lansia.

    Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang semakin kurus dan mudah

    patah. Resiko Osteoporosis meningkat dengan meningkatnya penuaan. Semakin

    tua, terutama pada masa menopause, penurunan esterogen memicu resiku

    peningkatan kehilangan kepadatan tulang dan patah tulang.

    Pendapat mengenai pengaruh konsumsi kopi pada resiko osteoporosis

    masih tumpang tindih. Beberapa penelitian menyebutkan, bahwa konsumsi kopi

    tidak menyebabkan osteoporosis. Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    3/10

    dengan tingginya intensitas konsumsi kopi dapat menyebabkan penurunan

    massa tulang yang pada akhirnya berimbas meningkatkan resiko patah tulang

    atau osteoporosis.

    Resiko osteoporosis ini dapat dicegah dengan meningkatkan asupan

    calsium dan phytoestrogen. Dengan konsumsi calsium yang tinggi akan menjaga

    massa jenis tulang atau kepadatan tulang sehingga tulang tetap kuat.

    Faktor aktifitas fisik sangat mendukung dalam pencegahan osteoporosis.

    Dengan aktifitas fisik yang teratur dapat menjaga kepadatan tulang dan massa

    tulang. Selain itu, jika aktifitas fisik dibawah matahari pagi juga dapat

    meningkatkan vitamin D dalam tubuh. Vitamin D dapat menjaga kadar Calsium

    dalam tubuh, sehingga kekuatan tulang tetap terjaga.

    1.2. Rumusan masalah

    Dari latar belakang yang tersebut diatas, kami mengerucutkan dalam

    beberapa rumusan masalah antara lain:

    1.2.1. Apakah hubungan kafein dengan absorbsi kalsium?

    1.2.2. Apakah hubungan konsumsi kafein dengan kadar kalsium dalam darah?

    1.2.3. Apakah dosis kalsium tertentu dapat mencegah osteoporosis meskipun

    tetap banyak mengkonsumsi kafein?1.3. Tujuan penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:

    1.3.1. Mengetahui hubungan kafein dengan absorbsi kalsium

    1.3.2. Mengetahui hubungan konsumsi kafein dengan kadar kalsium dalam

    darah

    1.3.3. Mengetahui dosis asupan kalsium yang memberikan efek negatif pada

    penurunan bone mass density (BMD) yang disebabkan oleh konsumsi

    kafein.

    1.4. Manfaat penelitian

    Manfaat yang ingin diperoleh setelah penelitian ini adalah:

    1.4.1. Masyarakat dapat bebas diet mengkonsumsi kopi dengan ketentuan

    mencukupi kebutuhan kalsium harian

    1.4.2. Masyarakat tidak bersusah payah menghentikan konsumsi kopi karena

    kopi menurunkan BMD

    1.4.3. Menurunnya kejadian osteoporosis

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    4/10

    BAB 2. Tinjauan Pustaka

    Kopi adalah sejenisminuman yang berasal dari proses pengolahan

    danekstraksibijitanaman kopi. Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-

    9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam oleh

    orangEthiopia dataran tinggi. Persebaran kopi dimulai ketikabangsa Arab mulai

    meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara

    dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai

    meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman

    mulai menyebar. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah

    satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan

    masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton

    kopi pertahunnya. Indonesia di era tahun 1990-an pernah menjadi negara

    pengekspor kopi 3 terbesar di dunia setelah Brazil dan Columbia.

    Konsumsi kopi 2-3 cangkir per hari berkaitan dengan penurunan massa

    tulang. Pada penelitian lain disebutkan bahwa ada hubungan antara konsumsi

    kopi dengan penurunan massa tulang pada wanita postmenopausal. Namun,

    dalam beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa pengaruh konsumsi kopidengan massa tulang menunjukkan hasil pengaruh yang lemah.

    Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,

    yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam tubuh manusia terdapat

    kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003). Dari jumlah ini, 99% berada di dalam

    jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit

    {(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang

    dengan kalsium plasma pada konsenterasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-10,4

    mg/100ml). Densitas tulang berbeda menurut umur, meningkat pada bagian

    pertama kehidupan dan menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya

    kalsium tersebar luas didalam tubuh. Di dalam cairan ekstraselular dan

    intraselular kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel,

    seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga

    permebilitas membran sel. Kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon

    dan faktor pertumbuhan (Almatsier, 2004).

    http://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ethiopiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_kopihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman
  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    5/10

    Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi

    diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan,

    dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih

    tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia (Almatsier, 2004).

    Absorpsi kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum.

    Dalam keadaan normal, dari sekitar 1000 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi

    perhari, hanya sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya keluar

    melalui feses (Sherwood, 2001). Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada

    dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan

    menggunakan alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada

    permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium.

    Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak

    mengendap karena unsur makanan lain, seperti oksalat. Faktor-faktor yang

    Meningkatkan Absorpsi Kalsium Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah

    persediaan kalsium dalam tubuh semakin efesien absorpsi kalsium. Peningkatan

    kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium

    dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium

    yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkatapabila kalsium yang dikonsumsi menurun (Almatsier, 2004). Vitamin D dalam

    bentuk aktif 1,25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah

    kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara

    merangsang produksi-protein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik

    terjadi dalam keadaan asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu

    absorpsi kalsium dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam

    amino tertentu meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu

    absorpsi (Almatsier, 2004). Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi

    kalsium. Laktosa meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase.

    Sebaliknya, bila terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium.

    Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan

    demikian memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium

    lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).

    Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium

    Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium.

    Asam oksalat yang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakao membentuk

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    6/10

    garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium.

    Asam fitat, ikatan yang mengandung fosfor yag terutama terdapat didalam sekam

    serealia, membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak

    dapat diabsorpsi (Almatsier, 2004). Selain itu, kosumsi tinggi serat dapat

    menurunkan absorpsi kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit

    makanan dalam saluran cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi

    (Guthrie&Picciano, 1995; Krummel, 1996). Rasio konsumsi kalsium fosfor agar

    dapat dimanfatkan secara optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan,

    konsumsi fosfor yang lebih tinggi dapat mengahambat absorpsi kalsium karena

    fosfor dalam suasana basa membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air

    (Khomsan, 1996). Faktor lain yang dapat menghambat absorpsi kalsium adalah

    ketidakstabilan emosional yang dapat mempengaruh efesiensi absorpsi kalsium,

    seperti stres, tekanan, dan kecemasan. Kurangnya latihan fisik atau olahraga

    seperti jarang berjalan atau pada orang yang kurang bergerak karena sakit atau

    terbaring dalam waktu lama dapat menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5

    % setiap bulan dan mengurangi kemampuan untuk menggantinya

    (Guthrie&Picciano, 1995).

    Kebutuhan kalsium perhari ditentukan sesuai usia. Berdasarkan saran USDietary Reference, kebutuhan kalsium harian usia 9-18 tahun membutuhkan

    1300 mg . sedangkan usia 29-50 tahun membutuhkan 1000 mg kalsium.

    Dalam beberapa penelitan masih ditemukan kesenjangan antara efek

    kalsium terhadap kepadatan tulang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa

    konsumsi kafein menunjukan efek positif pada penutrunan kepadatan tulang,

    namun beberapa lainnya menyebutkan bahwa ada efek yang sangat sedikit

    bahkan negatif antara kepadatan tulang dengan konsumsi kafein

    Beberapa penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    7/10

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    8/10

    BAB 3. Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian

    3.1. Kerangka Konsep

    3.1. Kerangka Konsep

    3.2. Hipotesis Penelitian

    Terdapat hubungan antara asupan kafein dengan kadar kalsium darah

    Asupan Kalsium

    Sumber Kalsium

    Cara Mengkonsumsi

    Kalsium

    Asupan Kalsium

    Sumber Kalsium

    Cara Mengkonsumsi

    Kalsium

    Ekskresi Kalsium

    Faktor pemicu

    ekskresi kalsium :

    contoh kafein

    Faktor Penghambat

    Absorbsi Kalsium

    Faktor peningkat

    absorbsi

    Faktor penghambatkalsium

    Kadar

    Kalsiumdalam tubuh

    Massa

    Tulang

    Konsumsi

    Kafein

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    9/10

    BAB 4. Metode Penelitian

    4.1. Rancangan penelitian

    Rancangan penelitian merupakan langkah-langkah lengkap yang

    dipersiapkan sebelum penelitian dilakukan yang bertujuan untuk

    memperoleh data agar kesimpulan yang dihasilkan benar. Rancangan

    penelitian ini adalah Cohort Prospektive Study.Penelitian ini terdiri dari

    faktor yaitu jumlah kalsium yang diberikan. Setiap unit percobaan

    mendapat satu suplemen kalsium tiap harinya dengan kadar kalsium

    yang berbeda untuk 4 kelompok sehingga dapat diketahui perbedaan

    kadar kalsium dalam darah antar masing-masing kelompok

    4.2. Populasi dan sampel

    Populasi unit penelitian ini adalah wanita usia pra menopause 40-50

    tahun yang merupakan warga Desa Ranuyoso Kabupaten Lumajang

    Sedangkan sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik simple

    random sampling dengan kriteria sebagai berikut

    1. Warga desa Ranuyoso kabupaten Lumajang usia 40-50tahun

    2. Mengkonsumsi kopi rutin 2 gelas setiap hari

    3. Tidak sedang mengikuti kegiatan serupa ditempat/ kelompok lain4. Bersedia untuk mengikuti semua kegiatan penelitian yang dilakukan

    Jumlah sampel

    = 4

    Jumlah sampel 4. Jadi terdapat minimal 5 orang pada setiap

    kelompok perlakuan.

    4.3. Variabel penelitian

    4.3.1. Variabel independent : Konsumsi kopi

    4.3.2. Variabel dependent : Kadar kalsium darah

    4.4. Lokasi dan waktu penelitian

    Lokasi penelitian di Desa Ranuyoso Kabupaten Lumajang

    Pengukuran kadar kalsium darah dilakukan di Laboratotium Biokimia

    Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan/atau Laboratoium PMI

    Lumajang

  • 8/10/2019 Proposal Pengaruh Kafein Terhadap Kadar Kalsium Darah

    10/10

    4.5. Bahan dan alat instrumen penelitian

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah suplemen dengan 5

    macam yaitu

    1. Placebo

    2. Suplemen kalsium 250 mg

    3. Suplemen kalsium 500 mg

    4. Suplemen kalsium 750 mg

    5. Suplemen kalsium 1000 mg

    Instrumen yang digunakan adalah alat percobaan untuk mengukur kadar

    kalsium dalam darah yang terdapat di Laboratorium

    4.6. Prosedur penelitian/ pengumpulan data

    Prosedur yang digunakan

    Wanita Usia pra menopause

    40-50 tahun warga desa

    Ranuyoso

    Seleksi Pemeriksaan

    Kesehatan(tim dokter)

    Seleksi Pemeriksaan

    Kalsium Darah

    Penyamaan Kalsium Darah

    Penentuan jumlah ulangan (n)

    Suplementasi Kalsium

    Placebo

    0 mg kalsium

    250 mg

    kalsium

    500 mg

    kalsium

    750 mg

    kalsium

    1000 mg

    kalsium