proposal penelitian bakorwil
DESCRIPTION
Kajian tentang efektivitas kelembagaan bakorwil studi kasus di Bakorwil Madiun dan Bojonegoro, Jawa TimurTRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN BADAN KORDINASI WILAYAH
(BAKORWIL) PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR
(STUDI KASUS DI BAKORWIL I MADIUN DAN BAKORWIL II BOJONEGEORO)
I. Latar Belakang Masalah
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah
dikembangkan diberbagai Pemerintahan Daerah Provinsi dan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia didasarkan kepada
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
Berdasarkan kepada asas otonomi daerah yang telah menjadi
paradigma penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah pasca
reformasi tahun 1998, maka setiap Pemerintahan Daerah Provinsi
dan atau Pemerintahan Kabupaten/Kota, memiliki kewenangan
untuk mengembangkan organisasi perangkat daerah sesuai dengan
dinamika social politik masyarakat, serta berbagai permasalahan
dan kebutuhan yang berkembang di masing-masing wilayah
Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.
Dalam kerangka itulah maka strukturisasi kelembagaan dan
organisasi perangkat daerah mengalami dinamika yang cepat
pembentukan dan pertumbuhannya diberbagai Daerah di Indonesia.
Salah satu kelembagaan dan organisasi perangkat daerah yang
banyak dikembangkan adalah Badan Kordinasi Wilayah atau yang
lebih banyak dikenal dengan istilah BAKORWIL.
Dalam Kerangka itulah maka melalui Peraturan Daerah Nomor 5
tahun 2001, tentang Badan Kordinasi Wilayah Propinsi Jawa Timur
membentuk Badan Kordinasi Wilayah Propinsi Jawa Timur, sebagai
salah satu organ Pemerintah Provinsi, sebagaimana diubah dengan
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Dan Tatakerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan
Dan Pembangunan Jawa Timur
Secara filosofis bahwa pembentukan Badan Koordinasi Wilayah
Pemerintahan Dan Pembangunan Jawa Timur, diorientasikan untuk
melakukan kordinasi, pembinaan, pengawasan, kerjasama,
kemitraan guna terwujudnya keterpaduan, efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan otonomi Provinsi dan otonomi Kabupaten/Kota.
Eksistensi Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan
Pembangunan Jawa Timur, sebagaimana dibentuk melalui
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008, sebagai organ
Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang secara husus memiliki fungsi
kordinasi mendapatkan perhatian yang cukup serius dari berbagai
pihak, terutama terkait dengan isu-isu efisiensi dan efektivitas
kelembagaan Bakorwil. Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Jawa Timur yang membidangi Pemerintahan dan Hukum
bahwa
’’Koordinasi dan konsolidasi dengan pemerintah daerah, tidak
efektif dilakukan Bakorwil. Terbukti, kepala daerah tidak ada yang
hadir bila diundang. Fungsi koordinasi justru sudah dilakukan SKPD,
langsung antara lembaga dinas dan badan,’’ (Malang Pos, 28
Februari 2010). Hal senada disampaikan oleh Ahmad Jabir, ST.MT.
Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur “ Kami melihatnya (Bakorwil)
dalam melaksanakan tugasnya tidak efektif. Tidak ada kegiatan,
jadi perlu diadakan evaluasi terhadap keberadaannya” (Harian
Bhirawa, 4 Februari 2010).
Pertanyaaan terhadap eksistensi Bakorwil tidak hanya menjadi
pertanyaan kalangan Anggota Legislatif di DPRD Propinsi Jawa
Timur, tetapi juga menjadi pertanyaan bagi Anggota DPRD Propinsi
Jawa Barat, Deden Darmansyah menyatakan. “ efektivitas kinerja
Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). Eksistensinya selama ini tidak
efektif karena selain menyerap anggaran yang besar, posisi
Bakorwil dianggap tumpang tindih dengan Satuan Kerja (Pikiran
Rakyat, Kamis, 29 April 2010)
Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur, Drs. H.A. Halim Iskandar,
M.Pd. juga memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi
Bakorwil Propinsi Jawa Timur, Dia menyatakan: “ Sudah waktunya
Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap eksistensi Bakorwil Pemerintahan dan
Pembangunan, sebab dalam banyak kasus telah terbukti tidak
efektif dan efisien dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan
Fungsinya”. (Radar Mojokerto, Jawa Pos, 13 Agustus 2010)
II. Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian
ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keberadaan Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan
dan Pembangunan dalam menjalankan Tugas Pokok dan
Fungsinya sebagaimana diatur dalam Perda Jatim Nomor 12
Tahun 2008.
2. Apakah konsolidasi dan kordinasi pelaksanaan Tugas Pokok dan
Fungsi Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan dan
Pembangunan telah terjadi tumpang tindih dengan Organisasi
Perangkat Daerah lainnya.
III. Tujuan Penelitian
Penelituian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Diperolehnya data tentang keberadaan Badan Kordinator
Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan dalam menjalankan
Tugas Pokok dan Fungsinya sebagaimana diatur dalam Perda
Jatim Nomor 12 Tahun 2008
2. Diperolehnya model dan mekanisme konsolidasi dan kordinasi
pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kordinasi Wilayah,
didalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Propinsi Jawa Timur.
IV. Kerangka Konseptual
Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, terdapat beberapa Perangkat Daerah
Pemerintah Propinsi yang meliputi :
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3. Inspektorat
4. Dinas Daerah
5. Lembaga Teknis Daerah.
A. Bakorwil Sebagai Lembaga Teknis Daerah
Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan
Jawa Timur yang selanjutnya disingkat BAKORWIL adalah
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, yang merupakan
produk dari Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008, disusun
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah
Secara normative bahwa kedudukan Bakorwil sebagai Lembaga
Teknis Daerah terikat dengan ketentuan pasal 8 ayat (1) dan
ayat (2) PP Nomor 41 Tahun 2008 yang menyebutkan Lembaga
Teknis Daerah bahwa
(1) Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas
kepala daerah.
(2) Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik.
Dilihat dari fungsinya maka Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 menggariskan bahwa dalam menjalankan tugasnya
Lembaga Teknis Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007, maka Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan
Kordinator Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur
diatur didalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun
2008, Pasal 4 ayat (1) sebagai berikut: “BAKORWIL merupakan
unsur pendukung Kepala Daerah, dipimpin oleh seorang kepala,
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah”; ayat (2) “BAKORWIL mempunyai
tugas melaksanakan mengkoordinasikan pelaksanaan
pembangunan di Jawa Timur”.
Sedangkan dilihat dari Tugasnya Bakorwil Jatim
menyelenggarakan Fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan Iingkup tugasnya;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan
daerah;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup
tugasnya;
d. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
B. Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
Secara teoritis bahwa konsep efektivitas kinerja organisasi
menurut James I. Gibson (1989:30) mengatakan efektivitas
adalah menggambarkan seluruh siklus input-proses-output.
Sedangkan Walker (1992:45) mengatakan kinerja adalah
pencapaian tugas-tugas individu dan tujuan. Adapun
efektivitas kinerja organisasi menurut E.M. Agus D, dkk (2001 :
36) mengatakan di dalam melakukan pekerjaan, pada
hakekatnya para pekerja memerlukan rasa aman, yang
mempunyai kaitan dengan (1). Jaminan masa depan, (2).
Suasana organisasi yang memberikan kesempatan untuk
berkembang, tanpa adanya acaman-acaman, (3). Hubungan
antara atasan dan bawahan yang manusiawi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kinerja
organisasi merupakan susunan dari beberapa orang secara
rapi yang menggambarkan seluruh siklus input-proses-output
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Soekarno K. (1986:42) efektif adalah pencapaian
tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor
tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain-alat yang telah
dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian
efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau
tujuan yang dikehendaki. Sedangkan yang dimaksud kinerja
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan cara
tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun
organisasi adalah kelompok tugas terdiri para anggota yang
bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu.
Adapun pendekatan efektivitas kinerja organisasi seperti yang
dikemukakan George England (1991:67) adalah :
1. The Bass Model
Dalam pendekatan Bass model bahwa efektivitas kinerja
organisasi diukur dari indicator sebagai berikut :
- The degree to which it is productive, profitable, self
maintaining, and so fort (Tingkat produktivitas,
menguntungkan, mandiri dan sebagainya).
- The degree to which it is of value to it is member
(Tingkat manfaatnya bagi anggotanya).
- The degree to which it and its members are of value to
society (Tingkat manfaat organisasi dan anggotanya bagi
masyarakat).
2. The Yochman-searchore Model
Dalam pendekatan Yochman-searchore Model bahwa
efektivitas kinerja organisasi diukur dari indicator sebagai
berikut :
- Organisasi sebagai sistem terbuka
- Efektivitas organisasi sama dengan posisi tawar menawar
- Penguasaan sumber-sumber langkah dan berharga
- Kontrol lingkungan
3. The Bennis Model
Model ini yang terpenting dalam kreteria efektivitas kinerja
organisasi adalah perhatiannya terhadap masalah adaptasi
pada perubahan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
Model Bass yang intinya :
a. Adanya produktivitas, maksudnya seberapa jauh pencapaian
tujuan yang berupa produk dari setiap orang dalam organisasi.
b. Adanya pemanfaatan, maksudnya seberapa jauh pencapaian
tujuan yang berupa kemanfaatan bagi Bakorwil dan Satuan
Kerja yang ada dalam wilayah kerjanya.
Dalam konteks pelaksanaan penelitian ini maka efektivitas
kinerja organisasi Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan dan
Pembangunan Jawa Timur dikukur dua indicator utama yang
meliputi :
a. Tingkat produktivitas, yang meliputi seberapa jauh
pencapaian tujuan yang berupa produk dari setiap orang
dalam organisasi.
b. Tingkat kemanfaatan, yang meliputi seberapa jauh
pencapaian tujuan yang berupa kemanfaatan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
wilayah Propinsi Jawa Timur.
Dua indicator utama tersebut diatas akan digunakan untuk
mengukur tingkat produktivitas dan kemanfaatan yang meliputi
sub indicator tugas pokok fungsi Badan Kordinator Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur yang meliputi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan
lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
V. Metodologi Penelitian
1. Disain Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka
desain penelitian yang dikembangkan adalah diskriptif kualitatif.
2. Subyek Penelitian dan Sampling
Subyek penelitian ini adalah Aparatur Pemerintah Propinsi Jawa
Timur dan Aparatur Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai
berikut :
a. Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil II) Bojonegero
b. Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil I) di Madiun
c. Pemerintah Kabupaten Jombang
d. Pemerintah Kabupaten Madiun
Adapun metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, dimana team peneliti menggunakan
judgment tertentu untuk menggali data dan informasi.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :
a. Data primer akan menggunakan metode wawancara terbuka,
observasi:
b. Data sekunder akan dikumpulkan melalui pengumpulan
dokumen dan arsip.
4. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menganalisis data dari hasil wawancara, yang dimaksudkan
untuk menguji Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
Bakorwil Propinsi Jawa Timur yang menyangkut tingkat
produktivitas kinerja Organisasi Bakorwil dan Tingkat
kemanfaatan dari hasil kinerja organisasi Bakorwil dalam
menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya.
Guna menguji tingkat validitas dan akurasi data maka dalam
analisis data juga akan digunakan Metode Triangulasi.
Metode Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.
Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan
berbagai cara :
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi
terbuka dan tertutup.
c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang.
d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
VI. Sistematika Laporan Penelitian
Sistematika Laporan hasil penelitian akan dikembangkan sebagai
berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Sejarah Keberadaan Badan Kordinasi Wilayah
Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur
Bab III : Analisis Data
BAB IV : Kesimpulan dan Saran
Lampiran-Lampiran
VII. Panduan Wawancara dan Angket
Panduan Wawancara dan Angket sebagaimana terlampir.
VIII. Penanggung Jawab dan Team Peneliti
Penelitian ini dilaksanakan oleh Perkumpulan Semesta Jombang
dengan susunan personalia sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ketua Perkumpulan Semesta
Ketua Team Peneliti
: Sugiarto, S.Ag.
Peneliti Ahli : Drs. M. Subaidi Muchtar, M.Si.
Peneliti Ahli : Yustina Rahayu, S.Sos., M.Si.
Observer : Siti Aisyah, S.Pd.
Observer : Miftachul Ilmi, SE.
Observer : Abdulloh Syarwani, S.Pd.
Observer : Anas Burhani, S.Pd.I.
PANDUAN WAWANCARA DAN ANGKET
A. Pelaksanaan Wawancara
Hari :……………………….
Jam : ……………………...
Tempat : ………………………
B. Identitas Responden/Informan :
Nama : …………………………
Jabatan : …………………………
Alamat : …………………………
Masa Jabatan : …………………………..
C. Tingkat produktivitas kinerja Bakorwil
1. Bagaimana keterlibatan Bapak/Ibu/Saudara dalam perumusan
kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. Apa saja urusan Pemerintahan Propinsi yang telah melibatkan
Bapak/ibu/Saudara.
3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara juga terlibat dalam proses kordinasi
perumusan kebijakan atau program yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten yang ada dalam Wilahah kerja Bakorwil
Bapak/Ibu Saudara.
4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara memberikan dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota di
Wilayah kerja Bakorwil.
5. Bagaimana bentuk dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah
Daerah yang Bapak/Ibu/Saudara lakukan.
6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara juga memberikan dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten/Kota yang
ada di Wilayah kerja Bakorwil Bapak/Ibu/Saudara.
7. Bagaimana bentuk dukungan dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah terhadap Kabupaten/Kota yang ada di
Wilayah kerja Bakorwil Bapak/Ibu/Saudara.
8. Apakah Bapak/Ibu/saudara melakukan fungsi Pembinaan dan
pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya Bakorwil
9. Bagaimana bentuk pembinaaan yang telah dilakukan, hususnya
terhadap Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah kerja Bakorwil
Bapak/Ibu/Saudara.
10. Bagaimana hasil pembinaaan yang telah dilakukan, hususnya
terhadap Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah kerja Bakorwil
Bapak/Ibu/Saudara.
11. Apakah Bakorwil mendapatkan pelaksanaan tugas - tugas lain
yang diberikan oleh Gubernur.
12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan tugas - tugas lain yang
diberikan oleh Gubernur.
D. Tingkat kemanfaatan hasil Kinerja Bakorwil
1. Bagaimana manfaat kebijakan teknis sesuai dengan lingkup
tugasnya, yang telah Bapak/Ibu/Saudara hasilkan;
2. Apakah benar manfaat tersebut karena pengaruh dari
kebijakan/program/kegiatan yang telah Bapak/Ibu/Saudara
tetapkan/lakukan.
3. Bagaimana manfaat kordinasi perumusan kebijakan atau program
yang yang telah Bapak/Ibu/saudara lakukan bersama dengan
Pemerintah Kabupaten yang ada dalam Wilahah kerja Bakorwil
Bapak/Ibu Saudara.
4. Apakah manfaat Pembinaan yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu/Saudara terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota
Curriculum VitaePeneliti Ahli
1. Nama : Sugiarto, S.Ag.
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 31 Juli 1965
3. Alamat dan Tempat Tinggal : Dusun Kebonsari Desa Karangwinongan
Kec. Mojoagung Kab. Jombang
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Karangwinongan : Lulus Tahun 1979
b. SMP Taman Siswa : Lulus Tahun 1983
c. Madrasah Aliyah Negeri Kebonsari : Lulus Tahun 1986
d. S-1Jurusan Perbandingan Agama Undar : Lulus Tahun 1995
8. Riwayat Pekerjaaan
a. Kepala Desa : 1990 – 1999
b. Ketua KUD ”Sumber Rejeki” : 2002 - 2004
c. Anggota DPRD Kabupaten Jombang : 2004 - 2009
9. Riwayat Organisasi
a. IPNU Kabupaten Jombang (1986-1990)
b. GP Ansor Kabupaten Jombang ( 1990-1995)
Curriculum VitaePeneliti Ahli
1. Nama : Drs. M. Subaidi, M.Si.
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Pamekasan, 12 Juli 1965
3. Alamat dan Tempat Tinggal : Jl. Cempaka II/63
Desa Mojongapit Kec. Jombang Kab. Jombang
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Dempotimur, Pamekasan : Lulus Tahun 1977
b. MTs Negeri Jember I : Lulus Tahun 1981
c. Madrasah Aliyah Negeri Jember : Lulus Tahun 1984
d. Fisipol Undar (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan : Lulus Tahun 1989
e. Fisipol Univ. Gajah Mada (S-2) Jurusan AN : Lulus Tahun 1997
8. Riwayat Pekerjaaan
d. Dosen Fisipol – Univ. Darul Ulum Jombang : 1992 – Sekarang
e. Anggota DPRD Kabupaten Jombang : 2004 - 2009
9. Riwayat Organisasi
a. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (1984-1989)
b. Ketua Lakpesdam NU Jombang ( 1997-2001)
c. Aktif di berbagai LSM/NGO ( 1989 – Sekarang)
Curriculum VitaePeneliti Ahli
1. Nama : Yustina Rahayu, S.Sos. M.Si
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 10 September 1975
3. Alamat dan Tempat Tinggal : Desa Bawangan Kecamatan Ploso Kab. Jombang
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Bawangan Ploso Jombang : Lulus Tahun 1988
b. SMP Negeri Ploso Jombang : Lulus Tahun 1991
c. SMA Negeri Ploso Jombang : Lulus Tahun 1994
d. Fisipol Unmer (S-1) Jurusan AN : Lulus Tahun 1998
e. Fisipol Unmer (S-2) Jurusan AP : Lulus Tahun 2000
8. Riwayat Pekerjaaan
f. Dosen Fisipol Unmer Malang : 1998 - 2000
g. Dosen Fisipol – Univ. Darul Ulum Jombang : 2000 – Sekarang
h. Dosen Stikes Bahrul Ulum Jombang : 2002 – Sekarang
i. Dosen Fisip Unim Mojokerto : 2003 - 2005