proposal penelitian bakorwil

19
PROPOSAL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN BADAN KORDINASI WILAYAH (BAKORWIL) PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR (STUDI KASUS DI BAKORWIL I MADIUN DAN BAKORWIL II BOJONEGEORO) I. Latar Belakang Masalah Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah dikembangkan diberbagai Pemerintahan Daerah Provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan kepada asas otonomi daerah yang telah menjadi paradigma penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah pasca reformasi tahun 1998, maka setiap Pemerintahan Daerah Provinsi dan atau Pemerintahan Kabupaten/Kota, memiliki kewenangan untuk mengembangkan organisasi perangkat daerah sesuai dengan dinamika social politik masyarakat, serta berbagai permasalahan dan kebutuhan yang berkembang di masing-masing wilayah Provinsi dan atau Kabupaten/Kota. Dalam kerangka itulah maka strukturisasi kelembagaan dan organisasi perangkat daerah mengalami dinamika yang cepat pembentukan dan pertumbuhannya diberbagai Daerah di Indonesia. Salah satu kelembagaan dan organisasi perangkat daerah yang banyak dikembangkan adalah Badan

Upload: m-subaidi-muchtar

Post on 29-Jun-2015

359 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Kajian tentang efektivitas kelembagaan bakorwil studi kasus di Bakorwil Madiun dan Bojonegoro, Jawa Timur

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Bakorwil

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN BADAN KORDINASI WILAYAH

(BAKORWIL) PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

(STUDI KASUS DI BAKORWIL I MADIUN DAN BAKORWIL II BOJONEGEORO)

I. Latar Belakang Masalah

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah

dikembangkan diberbagai Pemerintahan Daerah Provinsi dan

pemerintah daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia didasarkan kepada

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah.

Berdasarkan kepada asas otonomi daerah yang telah menjadi

paradigma penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah pasca

reformasi tahun 1998, maka setiap Pemerintahan Daerah Provinsi

dan atau Pemerintahan Kabupaten/Kota, memiliki kewenangan

untuk mengembangkan organisasi perangkat daerah sesuai dengan

dinamika social politik masyarakat, serta berbagai permasalahan

dan kebutuhan yang berkembang di masing-masing wilayah

Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.

Dalam kerangka itulah maka strukturisasi kelembagaan dan

organisasi perangkat daerah mengalami dinamika yang cepat

pembentukan dan pertumbuhannya diberbagai Daerah di Indonesia.

Salah satu kelembagaan dan organisasi perangkat daerah yang

banyak dikembangkan adalah Badan Kordinasi Wilayah atau yang

lebih banyak dikenal dengan istilah BAKORWIL.

Dalam Kerangka itulah maka melalui Peraturan Daerah Nomor 5

tahun 2001, tentang Badan Kordinasi Wilayah Propinsi Jawa Timur

membentuk Badan Kordinasi Wilayah Propinsi Jawa Timur, sebagai

salah satu organ Pemerintah Provinsi, sebagaimana diubah dengan

Page 2: Proposal Penelitian Bakorwil

Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 Tentang

Organisasi Dan Tatakerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan

Dan Pembangunan Jawa Timur

Secara filosofis bahwa pembentukan Badan Koordinasi Wilayah

Pemerintahan Dan Pembangunan Jawa Timur, diorientasikan untuk

melakukan kordinasi, pembinaan, pengawasan, kerjasama,

kemitraan guna terwujudnya keterpaduan, efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan otonomi Provinsi dan otonomi Kabupaten/Kota.

Eksistensi Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan

Pembangunan Jawa Timur, sebagaimana dibentuk melalui

Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008, sebagai organ

Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang secara husus memiliki fungsi

kordinasi mendapatkan perhatian yang cukup serius dari berbagai

pihak, terutama terkait dengan isu-isu efisiensi dan efektivitas

kelembagaan Bakorwil. Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi Jawa Timur yang membidangi Pemerintahan dan Hukum

bahwa

’’Koordinasi dan konsolidasi dengan pemerintah daerah, tidak

efektif dilakukan Bakorwil. Terbukti, kepala daerah tidak ada yang

hadir bila diundang. Fungsi koordinasi justru sudah dilakukan SKPD,

langsung antara lembaga dinas dan badan,’’ (Malang Pos, 28

Februari 2010). Hal senada disampaikan oleh Ahmad Jabir, ST.MT.

Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur “ Kami melihatnya (Bakorwil)

dalam melaksanakan tugasnya tidak efektif. Tidak ada kegiatan,

jadi perlu diadakan evaluasi terhadap keberadaannya” (Harian

Bhirawa, 4 Februari 2010).

Pertanyaaan terhadap eksistensi Bakorwil tidak hanya menjadi

pertanyaan kalangan Anggota Legislatif di DPRD Propinsi Jawa

Timur, tetapi juga menjadi pertanyaan bagi Anggota DPRD Propinsi

Jawa Barat, Deden Darmansyah menyatakan. “ efektivitas kinerja

Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). Eksistensinya selama ini tidak

Page 3: Proposal Penelitian Bakorwil

efektif karena selain menyerap anggaran yang besar, posisi

Bakorwil dianggap tumpang tindih dengan Satuan Kerja (Pikiran

Rakyat, Kamis, 29 April 2010)

Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur, Drs. H.A. Halim Iskandar,

M.Pd. juga memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi

Bakorwil Propinsi Jawa Timur, Dia menyatakan: “ Sudah waktunya

Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan evaluasi

menyeluruh terhadap eksistensi Bakorwil Pemerintahan dan

Pembangunan, sebab dalam banyak kasus telah terbukti tidak

efektif dan efisien dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan

Fungsinya”. (Radar Mojokerto, Jawa Pos, 13 Agustus 2010)

II. Rumusan Masalah

Dengan berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian

ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana keberadaan Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan

dan Pembangunan dalam menjalankan Tugas Pokok dan

Fungsinya sebagaimana diatur dalam Perda Jatim Nomor 12

Tahun 2008.

2. Apakah konsolidasi dan kordinasi pelaksanaan Tugas Pokok dan

Fungsi Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan dan

Pembangunan telah terjadi tumpang tindih dengan Organisasi

Perangkat Daerah lainnya.

III. Tujuan Penelitian

Penelituian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Diperolehnya data tentang keberadaan Badan Kordinator

Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan dalam menjalankan

Tugas Pokok dan Fungsinya sebagaimana diatur dalam Perda

Jatim Nomor 12 Tahun 2008

Page 4: Proposal Penelitian Bakorwil

2. Diperolehnya model dan mekanisme konsolidasi dan kordinasi

pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kordinasi Wilayah,

didalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan Propinsi Jawa Timur.

IV. Kerangka Konseptual

Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, terdapat beberapa Perangkat Daerah

Pemerintah Propinsi yang meliputi :

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

3. Inspektorat

4. Dinas Daerah

5. Lembaga Teknis Daerah.

A. Bakorwil Sebagai Lembaga Teknis Daerah

Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan

Jawa Timur yang selanjutnya disingkat BAKORWIL adalah

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, yang merupakan

produk dari Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008, disusun

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah

Secara normative bahwa kedudukan Bakorwil sebagai Lembaga

Teknis Daerah terikat dengan ketentuan pasal 8 ayat (1) dan

ayat (2) PP Nomor 41 Tahun 2008 yang menyebutkan Lembaga

Teknis Daerah bahwa

(1) Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas

kepala daerah.

Page 5: Proposal Penelitian Bakorwil

(2) Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang

bersifat spesifik.

Dilihat dari fungsinya maka Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007 menggariskan bahwa dalam menjalankan tugasnya

Lembaga Teknis Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup

tugasnya;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007, maka Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan

Kordinator Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur

diatur didalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 12 Tahun

2008, Pasal 4 ayat (1) sebagai berikut: “BAKORWIL merupakan

unsur pendukung Kepala Daerah, dipimpin oleh seorang kepala,

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur

melalui Sekretaris Daerah”; ayat (2) “BAKORWIL mempunyai

tugas melaksanakan mengkoordinasikan pelaksanaan

pembangunan di Jawa Timur”.

Sedangkan dilihat dari Tugasnya Bakorwil Jatim

menyelenggarakan Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan Iingkup tugasnya;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan

daerah;

Page 6: Proposal Penelitian Bakorwil

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan

lingkup

tugasnya;

d. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

B. Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

Secara teoritis bahwa konsep efektivitas kinerja organisasi

menurut James I. Gibson (1989:30) mengatakan efektivitas

adalah menggambarkan seluruh siklus input-proses-output.

Sedangkan Walker (1992:45) mengatakan kinerja adalah

pencapaian tugas-tugas individu dan tujuan. Adapun

efektivitas kinerja organisasi menurut E.M. Agus D, dkk (2001 :

36) mengatakan di dalam melakukan pekerjaan, pada

hakekatnya para pekerja memerlukan rasa aman, yang

mempunyai kaitan dengan (1). Jaminan masa depan, (2).

Suasana organisasi yang memberikan kesempatan untuk

berkembang, tanpa adanya acaman-acaman, (3). Hubungan

antara atasan dan bawahan yang manusiawi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kinerja

organisasi merupakan susunan dari beberapa orang secara

rapi yang menggambarkan seluruh siklus input-proses-output

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Soekarno K. (1986:42) efektif adalah pencapaian

tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor

tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain-alat yang telah

dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian

efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau

tujuan yang dikehendaki. Sedangkan yang dimaksud kinerja

adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan cara

tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun

Page 7: Proposal Penelitian Bakorwil

organisasi adalah kelompok tugas terdiri para anggota yang

bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas

tertentu.

Adapun pendekatan efektivitas kinerja organisasi seperti yang

dikemukakan George England (1991:67) adalah :

1. The Bass Model

Dalam pendekatan Bass model bahwa efektivitas kinerja

organisasi diukur dari indicator sebagai berikut :

- The degree to which it is productive, profitable, self

maintaining, and so fort (Tingkat produktivitas,

menguntungkan, mandiri dan sebagainya).

- The degree to which it is of value to it is member

(Tingkat manfaatnya bagi anggotanya).

- The degree to which it and its members are of value to

society (Tingkat manfaat organisasi dan anggotanya bagi

masyarakat).

2. The Yochman-searchore Model

Dalam pendekatan Yochman-searchore Model bahwa

efektivitas kinerja organisasi diukur dari indicator sebagai

berikut :

- Organisasi sebagai sistem terbuka

- Efektivitas organisasi sama dengan posisi tawar menawar

- Penguasaan sumber-sumber langkah dan berharga

- Kontrol lingkungan

3. The Bennis Model

Model ini yang terpenting dalam kreteria efektivitas kinerja

organisasi adalah perhatiannya terhadap masalah adaptasi

pada perubahan.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Model Bass yang intinya :

Page 8: Proposal Penelitian Bakorwil

a. Adanya produktivitas, maksudnya seberapa jauh pencapaian

tujuan yang berupa produk dari setiap orang dalam organisasi.

b. Adanya pemanfaatan, maksudnya seberapa jauh pencapaian

tujuan yang berupa kemanfaatan bagi Bakorwil dan Satuan

Kerja yang ada dalam wilayah kerjanya.

Dalam konteks pelaksanaan penelitian ini maka efektivitas

kinerja organisasi Badan Kordinator Wilayah Pemerintahan dan

Pembangunan Jawa Timur dikukur dua indicator utama yang

meliputi :

a. Tingkat produktivitas, yang meliputi seberapa jauh

pencapaian tujuan yang berupa produk dari setiap orang

dalam organisasi.

b. Tingkat kemanfaatan, yang meliputi seberapa jauh

pencapaian tujuan yang berupa kemanfaatan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di

wilayah Propinsi Jawa Timur.

Dua indicator utama tersebut diatas akan digunakan untuk

mengukur tingkat produktivitas dan kemanfaatan yang meliputi

sub indicator tugas pokok fungsi Badan Kordinator Wilayah

Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur yang meliputi :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan

lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

V. Metodologi Penelitian

1. Disain Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka

desain penelitian yang dikembangkan adalah diskriptif kualitatif.

Page 9: Proposal Penelitian Bakorwil

2. Subyek Penelitian dan Sampling

Subyek penelitian ini adalah Aparatur Pemerintah Propinsi Jawa

Timur dan Aparatur Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai

berikut :

a. Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil II) Bojonegero

b. Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil I) di Madiun

c. Pemerintah Kabupaten Jombang

d. Pemerintah Kabupaten Madiun

Adapun metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, dimana team peneliti menggunakan

judgment tertentu untuk menggali data dan informasi.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :

a. Data primer akan menggunakan metode wawancara terbuka,

observasi:

b. Data sekunder akan dikumpulkan melalui pengumpulan

dokumen dan arsip.

4. Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

menganalisis data dari hasil wawancara, yang dimaksudkan

untuk menguji Efektivitas Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

Bakorwil Propinsi Jawa Timur yang menyangkut tingkat

produktivitas kinerja Organisasi Bakorwil dan Tingkat

kemanfaatan dari hasil kinerja organisasi Bakorwil dalam

menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya.

Guna menguji tingkat validitas dan akurasi data maka dalam

analisis data juga akan digunakan Metode Triangulasi.

Metode Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

Page 10: Proposal Penelitian Bakorwil

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu.

Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan

berbagai cara :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi

terbuka dan tertutup.

c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang.

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

VI. Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika Laporan hasil penelitian akan dikembangkan sebagai

berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Sejarah Keberadaan Badan Kordinasi Wilayah

Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur

Bab III : Analisis Data

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

Lampiran-Lampiran

VII. Panduan Wawancara dan Angket

Panduan Wawancara dan Angket sebagaimana terlampir.

VIII. Penanggung Jawab dan Team Peneliti

Page 11: Proposal Penelitian Bakorwil

Penelitian ini dilaksanakan oleh Perkumpulan Semesta Jombang

dengan susunan personalia sebagai berikut :

Penanggungjawab : Ketua Perkumpulan Semesta

Ketua Team Peneliti

: Sugiarto, S.Ag.

Peneliti Ahli : Drs. M. Subaidi Muchtar, M.Si.

Peneliti Ahli : Yustina Rahayu, S.Sos., M.Si.

Observer : Siti Aisyah, S.Pd.

Observer : Miftachul Ilmi, SE.

Observer : Abdulloh Syarwani, S.Pd.

Observer : Anas Burhani, S.Pd.I.

PANDUAN WAWANCARA DAN ANGKET

A. Pelaksanaan Wawancara

Hari :……………………….

Jam : ……………………...

Tempat : ………………………

B. Identitas Responden/Informan :

Nama : …………………………

Jabatan : …………………………

Alamat : …………………………

Masa Jabatan : …………………………..

C. Tingkat produktivitas kinerja Bakorwil

1. Bagaimana keterlibatan Bapak/Ibu/Saudara dalam perumusan

kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

Page 12: Proposal Penelitian Bakorwil

2. Apa saja urusan Pemerintahan Propinsi yang telah melibatkan

Bapak/ibu/Saudara.

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara juga terlibat dalam proses kordinasi

perumusan kebijakan atau program yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten yang ada dalam Wilahah kerja Bakorwil

Bapak/Ibu Saudara.

4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara memberikan dukungan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota di

Wilayah kerja Bakorwil.

5. Bagaimana bentuk dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah

Daerah yang Bapak/Ibu/Saudara lakukan.

6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara juga memberikan dukungan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten/Kota yang

ada di Wilayah kerja Bakorwil Bapak/Ibu/Saudara.

7. Bagaimana bentuk dukungan dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah terhadap Kabupaten/Kota yang ada di

Wilayah kerja Bakorwil Bapak/Ibu/Saudara.

8. Apakah Bapak/Ibu/saudara melakukan fungsi Pembinaan dan

pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya Bakorwil

9. Bagaimana bentuk pembinaaan yang telah dilakukan, hususnya

terhadap Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah kerja Bakorwil

Bapak/Ibu/Saudara.

10. Bagaimana hasil pembinaaan yang telah dilakukan, hususnya

terhadap Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah kerja Bakorwil

Bapak/Ibu/Saudara.

11. Apakah Bakorwil mendapatkan pelaksanaan tugas - tugas lain

yang diberikan oleh Gubernur.

12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan tugas - tugas lain yang

diberikan oleh Gubernur.

D. Tingkat kemanfaatan hasil Kinerja Bakorwil

Page 13: Proposal Penelitian Bakorwil

1. Bagaimana manfaat kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya, yang telah Bapak/Ibu/Saudara hasilkan;

2. Apakah benar manfaat tersebut karena pengaruh dari

kebijakan/program/kegiatan yang telah Bapak/Ibu/Saudara

tetapkan/lakukan.

3. Bagaimana manfaat kordinasi perumusan kebijakan atau program

yang yang telah Bapak/Ibu/saudara lakukan bersama dengan

Pemerintah Kabupaten yang ada dalam Wilahah kerja Bakorwil

Bapak/Ibu Saudara.

4. Apakah manfaat Pembinaan yang dilakukan oleh

Bapak/Ibu/Saudara terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota

Curriculum VitaePeneliti Ahli

1. Nama : Sugiarto, S.Ag.

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 31 Juli 1965

3. Alamat dan Tempat Tinggal : Dusun Kebonsari Desa Karangwinongan

Kec. Mojoagung Kab. Jombang

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Status Perkawinan : Menikah

7. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri Karangwinongan : Lulus Tahun 1979

b. SMP Taman Siswa : Lulus Tahun 1983

c. Madrasah Aliyah Negeri Kebonsari : Lulus Tahun 1986

d. S-1Jurusan Perbandingan Agama Undar : Lulus Tahun 1995

8. Riwayat Pekerjaaan

Page 14: Proposal Penelitian Bakorwil

a. Kepala Desa : 1990 – 1999

b. Ketua KUD ”Sumber Rejeki” : 2002 - 2004

c. Anggota DPRD Kabupaten Jombang : 2004 - 2009

9. Riwayat Organisasi

a. IPNU Kabupaten Jombang (1986-1990)

b. GP Ansor Kabupaten Jombang ( 1990-1995)

Page 15: Proposal Penelitian Bakorwil

Curriculum VitaePeneliti Ahli

1. Nama : Drs. M. Subaidi, M.Si.

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Pamekasan, 12 Juli 1965

3. Alamat dan Tempat Tinggal : Jl. Cempaka II/63

Desa Mojongapit Kec. Jombang Kab. Jombang

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Status Perkawinan : Menikah

7. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri Dempotimur, Pamekasan : Lulus Tahun 1977

b. MTs Negeri Jember I : Lulus Tahun 1981

c. Madrasah Aliyah Negeri Jember : Lulus Tahun 1984

d. Fisipol Undar (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan : Lulus Tahun 1989

e. Fisipol Univ. Gajah Mada (S-2) Jurusan AN : Lulus Tahun 1997

8. Riwayat Pekerjaaan

d. Dosen Fisipol – Univ. Darul Ulum Jombang : 1992 – Sekarang

e. Anggota DPRD Kabupaten Jombang : 2004 - 2009

9. Riwayat Organisasi

a. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (1984-1989)

b. Ketua Lakpesdam NU Jombang ( 1997-2001)

c. Aktif di berbagai LSM/NGO ( 1989 – Sekarang)

Curriculum VitaePeneliti Ahli

Page 16: Proposal Penelitian Bakorwil

1. Nama : Yustina Rahayu, S.Sos. M.Si

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 10 September 1975

3. Alamat dan Tempat Tinggal : Desa Bawangan Kecamatan Ploso Kab. Jombang

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Status Perkawinan : Menikah

7. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri Bawangan Ploso Jombang : Lulus Tahun 1988

b. SMP Negeri Ploso Jombang : Lulus Tahun 1991

c. SMA Negeri Ploso Jombang : Lulus Tahun 1994

d. Fisipol Unmer (S-1) Jurusan AN : Lulus Tahun 1998

e. Fisipol Unmer (S-2) Jurusan AP : Lulus Tahun 2000

8. Riwayat Pekerjaaan

f. Dosen Fisipol Unmer Malang : 1998 - 2000

g. Dosen Fisipol – Univ. Darul Ulum Jombang : 2000 – Sekarang

h. Dosen Stikes Bahrul Ulum Jombang : 2002 – Sekarang

i. Dosen Fisip Unim Mojokerto : 2003 - 2005