proposal penelitian
DESCRIPTION
METODOLOGI PEMBELAJARANTRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA
DI SD NEGERI 1 Panjang Rejo
disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen pengampu : Dr. Sri Rejeki, M.Pd
Disusun oleh:
Nama : Putra Iman Hidayatulah
NPM : 12144600003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015
A. Judul Penelitian:
Pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar IPA di SD Negeri Panjang Rejo.
B. Bidang Kajian:
IPA
C. Latar Belakang:
UU No 20 tahun 2003 merupakan undang-undang yang mengatur tentang sistem
pendidikan nasional di negara kita. Pasal 1 ayat 1 dalam UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, mengandung makna bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan dalam pasal 3 dijelaskan
bahwa fungsi pendidikan nasional. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu negara karena dalam
pendidikan dimuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah
untuk kehidupan. Salah satu tempat berlangsungnya pendidikan yaitu melalui pendidikan
formal di sekolah, yaitu di mana kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan utama yang
menentukan berhasil dan tidaknya tujuan pendidikan yang akan dicapai. Mutu hasil proses
belajar mengajar salah satunya dapat dikatahui melalui prestasi belajar siswa. Prestasi
merupakan hasil darikegiatan belajar mengajar yang bersifat kognitif melalui proses
pengukuran dan penilaian. Sedangkan belajar merupakan perubahan tingkah laku, sikap,
pengetahuan, dan berbagai kemampuan karena adanya latihan dan pengalaman.
Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam
faktor, diantaranya adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa. Faktor tersebut diantaranya karena ada minat atau kemauan,
motivasi, adanya kecerdasan otak dari masing-masing siswa yang berbeda-beda dan juga
karena adanya faktor kecerdasan emosional. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor tersebut diantaranya lingkungan belajar, sarana
dan prasarana yang menunjang pembelajaran, dan ketersediaan sumber belajar.
Semakin berkembangnya zaman, masyarakat dituntut untuk selalu berusaha dapat
mengikuti dan memahaminya, jika tidak maka akan ketinggalan zaman. Demikian halnya
dalam pembelajaran di sekolah, untuk memperoleh hasil yang optimal dituntut bukan hanya
mengandalkan terhadap apa yang ada di dalam kelas, tetapi harus mampu dan mau untuk
menelusuri aneka ragam sumber belajar yang diperlukan. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
yaitu tentang ketersediaan sumber belajar. Maka guru dituntut tidak hanya mendayagunakan
sumber-sumber belajar yang ada di sekolah (apalagi hanya menggunakan buku ajar saja)
tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai sumber belajar, seperti majalah, surat kabar,
ataupun internet.
Sumber belajar merupakan segala tempat atau lingkungan sekitar benda dan orang yang
mengandung imformasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku. Sumber belajar mempunyai manfaat antara lain memberi
pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, misalnya: karya wisata
ke objek seperti meseum, kebun binatang, candi, makam para wali, masjid pondok pesantren
dan sebagainya; dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung dan konkrit. Misalnya: denah, sketsa. foto, film. majalah dan
sebagainya; dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang,
misalnya: buku les, foto, film, narasumber. majalah, dan sebagainya; dapat memberi
informasi yang akurat dan terbaru. misalnya: buku bacaan, ensiklopedia. nnajalah dan
sebagainya.
Berbagai sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Manusia (people), adalah orang yang menyampaikan pengajaran secara langsung, yaitu
seperti guru, konselor.
b. Bahan (material), adalah sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran. Dapat berupa
peta, film pendidikan, buku paket, dan sebagainya.
c. Lingkungan (setting), adalah ruang dan tempat ketika sumber-sumber dapat berinteraksi
dengan peserta didik. Misalnya saja, perpustakaan, laboratorium, ruang kelas.
d. Alat dan peralatan (tools and equipment), adalah sumber belajar untuk produksi dan
memainkan sumber-sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi misalnya kamera
untuk produksi foto, dan tape recorder untuk rekaman. Sedangkan alat dan peralatan
untuk memainkan sumber lain misalnya, radio atau tv, dan proyektor film.
e. Aktivitas, yaitu sumber belajar yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan
sumber lain untuk memudahkan belajar, misalnya dengan mengadakan simulasi dan
karyawisata.
Berhasil tidaknya pendidikan banyak bergantung pada proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Namun pada pelaksanaannya, kegiatan belajar mengajar tersebut belum
sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik. Melalui observasi, ditemukan bahwa prestasi
belajar IPA kelas V di SD N 1 Panjang Rejo belum mengalami banyak kemajuan dari tahun
sebelumnya. Guru hanya menggunakan buku paket saja untuk menjelaskan pelajaran, tidak
menambah dari media massa yang lain. Keberadaan perpustakaan belum digunakan secara
optimal, guru cenderung hanya menggunakan kelas untuk pembelajaran, padahal jika anak
diajak ke perpustakaan, anak akan bertambah ilmunya dengan membaca buku yang
bermacam-macam jenis dan sumbernya. Ketersediaan laboratorium IPA belum memadai,
belum mempunyai ruang khusus laboratorium IPA, sehingga siswa sedikit pengetahuan
tentang melakukan percobaan/eksperimen. Keterbatasaan akan ketersediaan sumber belajar di
duga sebagai hambatan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dari tahun ke tahun.
Dengan demikian penulis ingin meneliti “pengaruh sumber belajar terhadap prestasi
belajar IPA di SD Negeri 1 Panjang Rejo.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Guru tidak melibatkan sumber belajar yang lain seperti media massa, hanya
menggunakan buku paket.
2. Pembelajaran kurang melibatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
3. Sekolah belum mempunyai laboratorium IPA
E. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, batasan masalah yang diambil oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1. Guru tidak melibatkan sumber belajar yang lain seperti media massa, hanya
menggunakan buku paket.
2. Pembelajaran kurang melibatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
F. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar IPA di SD N 1 Panjang
Rejo ?
G. Landasan Teori dan Hipotesis
1. Kajian Teori
A.) Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Mulyasa (2002:48), sumber belajar dirumuskan sebagai segala
sesuatu yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik
dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam proses belajar-mengajar. Sehingga, sumber belajar dapat
berupa segala sesuatu yang ada baik manusia, bahan, alat, pesan, teknik, maupun
lingkungan yang dapat dijadikan tempat untuk mengungkap suatu pengalaman
belajar dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi,
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang lebih baik.
Bambang Warsita (2008:210-211), menurut Donald P. Ely sumber belajar
adalah data, orang, dan atau sesuatu yang memungkinkan peserta didik
melakukan belajar. Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan
dengan data, manusia, , barang-barang yang memungkinkan dapatdigunakan
secara terpisah atau kombinasi, yang oleh peserta didik biasanya digunakan
secara optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar. Dengan
demikian sumber belajar yang dimanfaatkan dalam pendidikan adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan
sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.
Sumber belajar inilah yang sering disebut media pembelajaran.
Menurut Wina Sanjaya (2008:228), sumber belajar adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat
digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, sumber belajar merupakan segala
sesuatu yang mendatangkan manfaat dan memberikan kemudahan pada peserta
didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang dapat memudahkan pencapaian tujuan belajar yang tersedia
atau dipersiapkan baik langsung maupun tidak langsung yang kongkrit atau
abstrak.
b. Jenis-jenis Sumber Belajar
Pada umumnya terdapat dua cara memanfaatkan sumber belajar dalam
pembelajaran di sekolah yaitu dengan membawa sumber belajar ke dalam kelas
atau membawa kelas ke lapangan dimana sumber belajar berada (Mulyasa, 2006:
50-51). Dilihat dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan
menjadi 2 katagori, yaitu:
a.) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)
Yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Sumber
belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional (Instructional
materials). Contohnya adalah bahan pengajaran terprogram, modul,
transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang
studi, film topik ajaran tertentu, komputer instruksional, dan sebagainya.
b.) Sumber belajar yang sudah tersedia (learning resources by utilization)
Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non instruksional, tetapi
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan
sumber belajar jenis by design. Contohnya adalah taman safari, kebun raya,
taman nasional, museum bahari, kebun binatang, dan sebagainya.
Menurut Mulyasa (2011:178), berdasarkan jenis sumbernya, sumber belajar
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.) Manusia (people), yaitu orang yang menyampaikan pesan pengajaran secara
langsung seperti guru, konselor, administrator, yang diniati secara khusus dan
disengaja untuk kepentingan belajar (by design). Disamping itu ada pula
orang yang tidak diniati untuk kepentingan pembelajaran tetapimemiliki suatu
keahlian yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran, misalnya
penyuluh kesehatan, polisi, pemimpin perusahaan, dan pengurus koperasi.
b.) Bahan (material), yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran baik
yang dirancang secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku
paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media pengajaran, maupun
bahan yang bersifat umum seperti film dokumentasi.
c.) Lingkungan (setting), yaitu ruang dan tempat dimana sumber-sumber dapat
berinteraksi dengan para peserta didik.
d.) Alat dan peralatan (tools and equipment), yaitu sumber belajar untuk produksi
dan atau memainkan sumber-sumber lain misalnya tape recorder, kamera,
slide.
e.) Aktivitas (activities), yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan
kombinasi antara teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar.
AECT (association for Educational Communication and Technology)
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses
belajar, yaitu:
a.) Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal, yaitu pesan
yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang
disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain
disampaikan dalam bentuk lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen,
seperti kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, GBPP, silabus,
satuan pembelajaran, dan sebagainya. Pesan non formal, yaitu pesan yang
ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran, misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh
masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno,
dan peninggalan sejarah lainnya.
b.) Orang (people)
Semua orang pada dasrnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun
secara umum dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang
di desain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara
profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur,
widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar,
pustakawan, dan lain-lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang
memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan
profesinya tidak terbatas. Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian,
dan lain-lain.
c.) Bahan (matterials)
Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video dan
sebagainya.
d.) Alat (device)
Alat yang dimaksud disini adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering
disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk
menyajikan bahan-bahan pada butir 3 diatas. Didalamnya mencakup
multimedia projector, slide projector, OHP, dan sebagainya.
e.) Teknik (technique)
Teknik yang dimaksud adalah cara(prosedur) yang digunakan orang dalam
memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Didalamnya
mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama dan
sebagainya.
f.) Latar (setting)
Latar atau lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun lingkungan
yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang
tidak secara khusus di siapkan untuk pembelajaran ; termasuk didalamnya
adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium, halaman sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya.
c. Fungsi Sumber Belajar
Mulyasa (2004:19-20), dalam keragaman sifat-sifat dan kegunaan sumber
belajar dapat dirumuskan kegunaannya sebagai berikut:
a.) Merupakan pembuka jalandan pengembangan wawasan terhadap proses belajar
mengajar yang ditempuh.
b.) Merupakan pemandu teknis dan langkah-langkah operasional untuk menelusuri
secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas.
c.) Memberikan ilustrasi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan aspek-aspek
bidang keilmuan yang dipelajari.
d.) Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang sedang
dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya.
e.) Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh oranglain
yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
f.) Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbuldan merupakan
konsekuensilogis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya
kemampuanpemecahan dari orang yang mengabdikan diri dalam bidang
tersebut.
B.) Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata (2006: 297), prestasi didefinisikan sebagai
berikut : “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru
mengenai kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Jadi, prestasi
adalah hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan kegiatan.
Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar berikut
dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto
(2003:2) dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ahmad Susanto (2013:1) mengatakan bahwa menurut R.Gagne, belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Menurut W.S. Winkel melalui Ahmad
Susanto (2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Syaiful Sagala (2003:13) mengatakan bahwa menurut Lester D.Crow
belajar ialah “upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan,
sikap-sikap. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi
kembalimateri yang telah dipelajarinya.
Adapun pengertian belajar Slameto (2010:2) adalah “suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya”.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengertian hakikat belajar
adalah yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu di mana
perubahan itu nantinya akan mempengaruhi pola fikir individu dalam berbuat
dan bertindak, dan perubahan itu merupakan hasil dari pengalaman individu
dalam belajar.
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895)
berarti :
a) penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan guru,
b) kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati (actual ability) dan
yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.
Menurut Suratinah Titinegoro (2001)“prestasi belajar adalah penilaian
hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka,
huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu”.
Berdasarkan beberapa paparan diatas, prestasi belajar dapat diartikan
sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan sebagai
interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama
berlangsungnya proses belajar mengajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu
sendiri mauupun faktor yang berasal dari luar individu.
Menurut Ngalim Purwanto (2010: 107), faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah :
a) Faktor dari dalam diri individu
Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan
kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat,
kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif.
b) Faktor dari luar individu
Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan
yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental
yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Muhibbin Syah (2011: 145) membagi faktor
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menjadi 3 macam, yaitu : 1) faktor
internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, 2) faktor eksternal
yang merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan 3) faktor pendekatan
belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-
materi pelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi
faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis ini menyangkut
kondisi jasmani/kondisi fisik siswa selama belajar. Sedangkan faktor
psikologis meliputi aspek :
(1) Minat belajar siswa. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi belajar yang rendah.
(2) Kecerdasan/intelegensi. Seseorang yang memilki intelegensi yang baik
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.
(3) Motivasi belajar
(4) Bakat siswa
(5) Kemampuan kognitif siswa
(6) Sikap siswa terhadap mata pelajaran.
b) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi
lingkungan fisik dan sosial serta instrumen yang berupa kurikulum, program,
metode mengajar, guru, sarana dan fasilitas.
C.) Kajian Tentang IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan penyelidikan yang terorganisir untuk
mencari pola atau keteraturan dalam alam. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) berfungsi untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam,
mengembangkan keterampilan, wawasan, dan kesadaran teknologi dala kaitan dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran IPA di sekolah dasar
mulai diajarkan di kelas rendah dengan lebih bersifat memberi pengetahuan melalui
pengamatan terhadap berbagai jenis dan perangai lingkungan alam serta lingkungan
buatan.
Conant (Patta Bundu, 2006: 10) mengemukakan pendapatnya bahwa sains
adalah bangunan atau deretan konsep dan skema konseptual (conseptual schemes)
yang saling berhubungan sebagai hasil eksperimentasi dan observasi. Hal senada juga
dikemukakan oleh Surjani Wonorahardjo (2010: 11) bahwa “sains mempunyai makna
merujuk ke pengetahuan yang berada dalam sistem berpikir dan konsep teoritis dalam
sistem tersebut, yang mencakup segala macam pengetahuan, mengenai apa saja”.
Menurut Conant (yang dikutip oleh Maslichah Asy’ari, 2006: 7) IPA diartikan
sebagai bangunan atau deretan konsep yang saling berhubungan sebagai hasil dari
eksperimen dan observasi. Kemudian menurut Abdullah Aly dan Eni Rahma (2008:
18) bahwa “IPA adalah suatu pendekatan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori, eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait mengait
antara cara yang satu dengan yang lain”. Hal senada juga diungkapkan oleh Carin dan
Sund (Patta Bundu, 2006: 4) IPA merupakan suatu pengetahuan tentang alam semesta
yang bertumpu pada data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan percobaan
sehingga di dalamnya memuat produk, proses, dan sikap manusia. Menurut Paolo dan
Marten (Srini M. Iskandar, 2001: 16) Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak
didefinisikan sebagai berikut.
a. Mengamati apa yang terjadi.
b. Mencoba memahami apa yang diamati.
c. Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan
terjadi.
d. Menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi untuk melihat apakah ramalan
tersebut benar.
Ahmad Susanto (2012:167) berpendapat bahwa sains atau IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.
2. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lailatul Badriyah dengan judul
pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan, hasil perhitungan analisis
regresi menunjukkan bahwa pengaruh sumber belajar (variabel X) dan prestasi belajar
ekonomi (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400 Jakarta tahun pelajaran 2009-2010
adalah linier. Berdasarkan perhitungan linieritas hubungan antara sumber belajar dan
prestasi prestasi belajar ekonomi siswa SMP Bakti Mulya 400, menunjukkan bahwa
kenaikan variabel X (sumber belajar) akan diikuti kenaikan variabel Y (prestasi
belajar) sebesar 73,7% dan sebaliknya penurunan variabel X (sumber belajar) akan
diikuti pula penurunan variabel Y (prestasi belajar) sebesar 73,7%.
Berdasarkan deskripsi data, analisis data, interpretasi data, dan kesimpulan
ketiga ini dinyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah menerima hipotesis alternatif
(Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), yaitu terdapat hubungan yang positifdan sangat
signifikan, memberikan kontribusi yang tinggi, dan linier antara sumber belajar
(variabel X) dan prestasi belajar ekonomi siswa (variabel Y) SMP Bakti Mulya 400
Pondok Pinang, Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2009-2010.
3. Kerangka Berfikir
Pembelajaran IPA erat hubungannya dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Di tingkat SD/MI diharapkan adanya
penekanan pembelajaran “salingtemas” (sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan
belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajar secara optimal. Prestasi
belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar
dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai
hasil belajar.
Berdasarkan paparan diatas, sudah dijelaskan bahwa IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan
menggunakan beragam sumber belajar yang disediakan oleh sekolah atau dengan
sumber belajar yang dirancang sesuai kreativitas guru, diharapkan prestasi belajar IPA
di SD N 1 Panjang Rejo Pundong akan semakin baik dari tahun ke tahun. Peneliti
akan meneliti pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPA di
SD N 1 Panjang Rejo Pundong. Sehingga dapat dibuat bagan pengaruh ketersediaan
sumber belajar terhadap prestasi beljar IPA berikut ini.
(X) (Y)
4. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalam penelitian ini diajukan adanya
hipotesis sebagai berikut:
Ada pengaruh sumber belajar terhadap prestasi belajar IPA di SD N 1 Panjang
Rejo.
H. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Prestasi Belajar IPASumber Belajar
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Panjang Rejo Kecamatan
Pundong Kabupaten Bantul tahun ajaran 2014/2015. Waktu penelitian dilaksanakan
selama tiga bulan yaitu pada bulan Januari-Maret.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a.) Populasi
Arikunto (2010: 173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 119), populasi dapat
didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini yaitu seluruh siswa SD N 1 Panjang Rejo kelas I sampai dengan kelas VI
sebanyak 153 siswa. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel
Populasi
No Keterangan Jumlah Populasi
1 Kelas I 24
2 Kelas II 23
3 Kelas III 26
4 Kelas IV 25
5 Kelas V 27
6 Kelas VI 28
Jumlah 153
Sumber: Dokumentasi SD Negeri 1 Panjang Rejo
b.) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 120). Sedangkan menurut pendapat lainnya,
yang dimaksud sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Arikunto, 2010: 174).
Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsionate
stratified random sampling. Jumlah populasi adalah 153 siswa, dengan
mengambil tingkat kesalahan 5%, maka sesuai dengan tabel krejcie, jumlah
sampelnya adalah 108 siswa.
3. Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek penelitian, atau sesuatu yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi
misalnya jenis kelamin, berat badan dan sebagainya. Sugiyono (2009:61) macam-
macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel independen, variabel
dependen, variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.) Variabel bebas (independen) : Sumber Belajar (X)
b.) Variabel terikat (dependen) : Prestasi Belajar IPA (Y)
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a.) Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran sangat beranekaragam,
dapat berasal dari orang, alat, buku pelajaran, perpustakaan dan sebagainya.
Dengan demikian, peneliti mendefinisikan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam proses belajar dan dapat berpengaruh terhadap
prestasi belajar, dapat berupa informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan guna mencapai tujuan belajar secara maksimal.
b.) Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan terhadap pengetahuan kognitif melalui mata
pelajaran yang dapat diamati dan ditunjukkan dengan nilai melalui tes tertentu.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data/keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a.) Metode Angket/Kuesioner
Menurut Kartini Kartono, angket atau quesionere adalah:
“penyelidikan mengenai masalah yang dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu
pertanyaan berupa formuli-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah
subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respon) tertulis seperlunya”.
Jadi angket adalah formulir yang berisi daftar lembar pertanyaan yang
diajukan kepada subyek tertentu untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan
(respon) mengenai subyek dari penelitian.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disampaikan bahwa angket atau
kuesioner merupakan alat bantu pengumpul data secara tertulis yang diberikan
kepada responden. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup karena jawaban yang akan dipilih oleh responden sudah ditentukan oleh
peneliti. Adapun alasan angket adalah sebagai berikut:
1) Pertanyaan-pertanyaan sudah dipersiapkan secara terperinci dan
disesuaikan dengan tujuan penelitian
2) Jawaban sudah ditentukan, sehingga akan mempermudah responden
dalam menjawab.
b.) Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.
Suharsimi Arikunto dalam bukunya (2002:135) mengemukakan bahwa dalam
melaksanakan metode dokumentasi adalah menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.
Kelebihan metode dokumentasi:
1) Lebih menghemat waktu, tenaga, biaya karena data yang diperlukan sudah
tersedia dan tersusun rapi.
2) Dapat diketahui hasil prestasi belajar anak pada masa lalu.
3) Dapat dijadikan bukti administrasi yang nyata.
Kekurangan metode dokumentasi:
1) Data bersifat dokumen, mungkin kurang objektif.
2) Umumnya observer tidak dapat mengamati objek secara langsung.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil dokumen berupa:
1) Nilai ulangan mata pelajaran IPA
2) Daftar nama siswa yang dijadikan sampel penelitian
3) Buku/modul IPA
4) Foto
6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel. Dalam penelitian
ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebasnya adalah sumber belajar, dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar
IPA. Berikut ini adalah instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti.
Adapun dalam penelitian ini skor atas jawaban tiap item dari masing-masing
responden ditentukan sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi skor : 5
2. Setuju diberi skor : 4
3. Ragu-ragu : 3
4. Tidak setuju diberi skor : 2
5. Sangat tidak setuju diberi skor : 1
Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator Sub Indikator Kuesioner
Sumber Belajar Sumber belajar cetak Penggunaan buku,
LKS, kamus
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10
Sumber belajar non
cetak
Penggunaan alat
peraga
11, 12, 13
Fasilitas di sekolah Pemanfaatan
perpustakaan untuk
belajar, ruang belajar
(kelas),
peralatan/perlengkapan
belajar, laboratorium
14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25,
26
IPA
Sumber belajar
berupa kegiatan
Tugas kelompok, tugas
individu
27, 28, 29, 30
7. Uji Coba Instrumen
a.) Uji Validitas
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy= N (∑ XY )−(∑ X )(∑ y )
{N .∑ X2−(∑ X )2 }{N .∑Y 2−¿ ¿¿
keterangan :
rxy = angka korelasi “r” produk moment
X = skor variabel X
Y = Skor variabel Y
∑X = jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y
∑XY = jumlah seluruh skor X dan Y
N = Jumlah subjek keseluruhan
Jika hasil perhitungan lebih besar dari nilai r pada tabel maka korelasi
dianggap signifikan. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara sumber
belajar terhadap prestasi belajar.
b.) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha.
α = 2(S2 x−(s2 y1+s2 y2 ))
s2 x
keterangan :
S2y1 = varians skor subjek pada belahan 1
S2y2 = varians skor subjek pada belahan 2
S2x1 = varians skor pada keseluruhan test x
α = koefisien reliabilitas alpha
8. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah
semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah
diperoleh secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat
analisis sangat menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu
kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja
dalam proses penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat
berakibat fatal terhadap kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak
lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut.
Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teknik
analisis mutlak diperlukan bagi seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu
memberikan kontribusi yang berarti bagi pemecahan masalah sekaligus hasil
tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi sederhana.
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Nilai yang di prediksikan
a = Konstanta atau bila harga x = 0
b = Koefisien regresi
x = nilai variabel independen
I. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diharapkan mempunyai arah yang jelas, maka dalam penelitian ini
peneliti memiliki tujuan yaitu ingin mengetahui pengaruh sumber belajar terhadap
prestasi belajar IPA di SD N 1 Panjang Rejo.
J. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis, penelitian ini dapat memberikan acuan kepada penyedia sumber belajar
untuk dapat memfasilitasi beragam sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah
dengan baik. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa secara garis besar dapat membantu
dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menumbuhkembangkan
dan menemukan sumber-sumber belajar baru untuk menunjang prestasi belajar di sekolah
dasar (SD).
2. Manfaat Praktis
Dari segi praktis, penelitian ini memberikan gambaran nilai manfaat kepada peneliti,
sekolah, guru, dan siswa. Di antara manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan sebagai calon guru akan pentingnya sumber
belajar dalam menunjang prestasi belajar.
b. Bagi Sekolah
Memberi gambaran terhadap pihak sekolah tentang pentingnya sumber belajar
untuk menunjang prestasi belajar suatu mata pelajaran.
Memberi masukan agar pihak sekolah secara keseluruhan memperhatikan
sistem proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar siswa dapat
meningkat, termasuk didalamnya pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di
sekolah.
c. Bagi Guru
Membantu guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang baik yaitu
dengan menggunakan sumber belajar yang beranekaragam.
Sebagai bahan masukan pentingnya faktor sumber belajar dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa
d. Bagi Siswa
Penelitian ini memberi masukan kepada siswa agar siswa menggunakan
keseluruhan sumber belajar sehingga akan membantu dalam pencapaian prestasi
yang optimal, khususnya prestasi belajar IPA.
K. Jadwal Pelaksanaan
KeteranganBulan
April Mei Juni
Observasi di Sekolah √
Membuat proposal √
Uji coba instrumen √
Penelitian √
Analisis data √
Membuat laporan √
Pengumpulan
laporan√
L. Sistematika Isi Skripsi
a. BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
b. BAB II Landasan Teori, berisi tentang kajian teori, kajian hasil penelitian yang
relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis.
c. BAB III Metode Penelitian, berisi tentang waktu dan tempat penelitian, populasi dan
sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, hasil uji coba instrumen, dan teknik analisis
data.
d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi data hasil
penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
e. BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan, saran-saran, dan implikasi.
M. Daftar pustaka
1. Suratinah Titinegoro.2001.Anak Supernormal dan Program
Pendidikannya.Jakarta:Bumi Aksara.
2. Syaiful Sagala.2003.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.
3. Mulyasa.2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remadja Rosdakarya.
4. Bambang Warsita.2008.Teknologi Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
5. Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka
Cipta.
6. Mulyasa.2011.Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosdakarya.
7. Sunarti dan Selly rahmawati.2012.Penilaian Hasil Belajar untuk SD, SMP, dan
SMA.Yogyakarta:Andi Offset
8. Ahmad Susanto.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
9. http://eprints.uny.ac.id/10637/1/Jurnal%20Skripsi%20-%20PDF.pdf , diunduh 26 Mei
2014, pukul 10:15 WIB
10. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/904/1/95823-LAILATUL
%20BADRIAH-FITK.pdf , diunduh 01 Juni 2014, pukul 08:30 WIB
LAMPIRAN
Angket
Petunjuk pengisian
Angket ini terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Berisi identitas responden
Pada bagian ini anda cukup mengisi dengan menuliskan pada tempat yang tersedia
2. Berisi pernyataan
Cara pengisian angket:
Berilah tanda cek (√) pada kolom : SS (sangat setuju), S (setuju), RR (Ragu-Ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (sangat tidak setuju)
Identitas Responden
Nama :
Kelas/no :
Jenis Kelamin :
No Pernyataan SS S RR TS STS
1.Sekolah menyediakan buku paket IPA yang
memadai
2.Saya membeli/mendapat pinjaman buku paket
IPA dari sekolah umtuk memperdalam materi
3.Saya menggunakan buku paket IPA untuk
memperdalam materi
4.Saya senang belajar jika buku paket IPA
masih bersih dan rapi
5.Guru menggunakan buku paket saja dalam
menyampaikan materi
6.Sekolah menyediakan Lembar Kerja Siswa
(LKS) IPA sebagai sumber belajar tambahan
7.Saya mengerjakan latihan soal pada LKS
untuk mempermudah saya dalam belajar
8.Saya mengalami kesulitan belajar jika tidak
mengerjakan latihan soal di LKS
9.Sekolah menyediakan kamus IPA sebagai
sumber belajar tambahan
10 Saya membutuhkan kamus IPA untuk
menambah pengetahuan tentang kata-kata di
bidang IPA
11.Saya lebih senang jika sekolah mempunyai
alat peraga IPA yang memadai
12.
Saya lebih tertarik mengikuti pembelajaran
jika guru menggunakan alat peraga IPA dalam
pembelajaran
13.
Saya mengalami kesulitan belajar apabila guru
tidak menggunakan alat peraga IPA saat
pembelajaran
14.Perpustakaan menyediakan buku paket IPA
yang bermacam-macam sumbernya
15.Guru memanfaatkan ruang perpustakaan untuk
kegiatan belajar IPA
16.Saya memanfaatkan perpustakaan sebagai
tempat belajar yang penuh sumber ilmu
17.Perpustakaan yang tertata rapi membuat saya
semangat belajar
18.Ruang belajar (kelas) dapat mendukung
kegiatan belajar
19.Perlengkapan belajar IPA di sekolah memadai
untuk para siswa
20. Perlengkapan belajar IPA terawat dengan baik
21.Perlengkapan belajar IPA sebagai sarana
menunjang prestasi belajar IPA
22. Guru memanfaatkan perlengkapan IPA
dengan baik sebagai sumber belajar
23.
Saya memanfaatkan perlengkapan belajar
yang ada di sekolah untuk meningkatkan
prestasi
24
Saya tidak dapat berprestasi dengan baik tanpa
menggunakan perlengkapan belajar yang
lengkap.
25. Sekolah menyediakan ruang laboratorium IPA
26.
Saya senang jika dapat memanfaatkan
laboratorium IPA untuk menambah
pengetahuan
27.
Tugas Kelompok IPA yang diberikan oleh
guru dapat digunakan untuk memperdalam
materi pelajaran
28.Saya senang mendapat tugas kelompok untuk
memperdalam materi IPA
29.
Tugas Individu IPA yang diberikan oleh guru
dapat digunakan untuk memperdalam materi
pelajaran
30.Saya senang mendapat tugas individu untuk
memperdalam materi IPA