proposal penelitian

10
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan aspek utama bagi manusia dalam menjalani hidup yang sehat dan sejahtera. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalani aktifitas sehari hari dengan lebih semangat dan dapat menjadi individu yang aktif serta produktif dalam rutinitas sehari-hari. Salah satu cara untuk memperoleh tubuh yang sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kualitas dan kuantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan kondisi yang demikian, makanan bergizi menjadi penunjang untuk mencapai tubuh yang sehat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, di mana manusia semakin mengutamakan kepraktisan di segala bidang, diproduksilah berbagai produk instan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dalam waktu yang relatif efisien. Salah satunya adalah berbagai produk pangan yang dapat dikonsumsi secara instan atau siap saji. Keinstanan produk- produk pangan ini sering kali mengesampingkan aspek kandungan gizi. Tak jarang kandungan gizi, rasa, dan bahan pembuatannya berasal dari bahan-bahan kimia yang dalam jumlah besar dapat membahayakan fungsi fisiologis tubuh.

Upload: muhar-randi

Post on 23-Oct-2015

128 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

prposal

TRANSCRIPT

Page 1: proposal penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan aspek utama bagi manusia dalam menjalani hidup yang sehat

dan sejahtera. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalani aktifitas sehari hari dengan

lebih semangat dan dapat menjadi individu yang aktif serta produktif dalam rutinitas sehari-

hari. Salah satu cara untuk memperoleh tubuh yang sehat adalah dengan mengkonsumsi

makanan yang bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kualitas dan

kuantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan. Dengan kondisi yang demikian, makanan bergizi menjadi penunjang

untuk mencapai tubuh yang sehat.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, di mana manusia semakin

mengutamakan kepraktisan di segala bidang, diproduksilah berbagai produk instan yang

dapat memenuhi kebutuhan tersebut dalam waktu yang relatif efisien.

Salah satunya adalah berbagai produk pangan yang dapat dikonsumsi secara instan

atau siap saji. Keinstanan produk-produk pangan ini sering kali mengesampingkan aspek

kandungan gizi. Tak jarang kandungan gizi, rasa, dan bahan pembuatannya berasal dari

bahan-bahan kimia yang dalam jumlah besar dapat membahayakan fungsi fisiologis tubuh.

Salah satu produk pangan instan yang banyak dikonsumsi karena kepraktisannya

adalah mie instan. Produk mie instan dapat diperoleh dengan harga yang (relatif) tidak mahal

dan menawarkan berbagai rasa yang menggiurkan konsumennya, sehingga banyak orang

yang tertarik untuk mengkonsumsinya.

Disamping kepraktisannya dan terjangkaunya harga untuk memperoleh mie instan,

banyak keluhan-keluhan yang terjadi dikalangan banyak orang akibat mengkonsumsi mie

instan. Keluhan yang dominan adalah keluhan kesehatan yang dialami konsumen akibat

terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Keluhan-keluhan tersebut diyakini terjadi akibat

Page 2: proposal penelitian

kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat pada mie instan yang keluar akibat perebusan

oleh air.

Sering disebutkan di berbagai sumber bahwa mie instan mengandung zat-zat

karsinogenik. Zat karsinogenik merupakan zat pendorong terjadinya kanker. Dari Informasi

kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mie instan. Itu sebabnya mengapa mie instan

tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi Mie Instan setiap hari akan

meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.

Dari sekian banyak kasus yang terjadi, air rebusan mie instan mempengaruhi

kesehatan pada manusia yang mengkonsumsinya. Penulis beranggapan bahwa zat-zat

berbahaya yang terkandung dalam mie instan juga dapat membahayakan makhluk hidup

lainnya, tidak hanya manusia saja. Oleh karena itu, untuk menguji pengaruh air rebusan mie

instan, penulis memilih untuk mengadakan penelitian yang diberi judul “Pengaruh Air

Rebusan Mie Instan Terhadap Manusia”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang

hendak dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilaksanakan, yakni :

a. Apakah air rebusan mie instan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

Perkembangan manusia?

b. Dalam hal apa saja air rebusan mie instan berpengaruh terhadap pertumbuhan

manusia?

c. Apakah benar bahwa terdapat kandungan lilin pada mie instan?

3. Pembatasan Masalah

Dalam Penelitian ini, penulis bermaksud untuk meneliti pengaruh-pengaruh air rebusan mie

instan tarhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Page 3: proposal penelitian

4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk membuktikan bahaya mie instan dengan tanaman kacang

hijau sebagai indikatornya. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan umum bahwa air rebusan

mie instan dapat berpengaruh bukan hanya pada kesehatan manusia saja.

5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai bahaya air rebusan

mie, sehingga banyak orang dapat mengurangi konsumsi mie instan demi mencapai hidup

yang sehat. Penulis juga berharap agar penelitian ini mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah diuraikan penulis pada bagian pertanyaan penelitian sebelumnya.

Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk menambah wawasan penulis dalam bidang

penelitian

Page 4: proposal penelitian

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Kandungan Air Rebusan Mie Secara Umum

Mie merupakan makanan praktis yang sudah tidak diragukan lagi rasanya. Rasa mie

memang sesuai selera masyarakat Indonesia, hanya buka bungkusnya rebus sebentar maka

jadilah mie instan yang siap dimakan. Kenyang, enak, praktis dan murah. Namun kita

pastinya sudah mengetahui bahwa terlalu banyak mengkonsumsi mie instan menimbulkan

banyak efek negatif terhadap tubuh kita dikarenakan mie instan mengandung pengawet dan

penyedap rasa.

Selain karbohidrat mie instan juga tak memiliki kandungan yang cukup vitamin,

mineral dan serat yang amat bermanfaat bagi tubuh. Nah sebetulnya mi instan tak cukup baik

nutrisinya untuk keseimbangan tubuh. Zat yang paling berbahaya yang ada dalam mie instan

adalah kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna

makanan yang ada di dalam mi instan. Hal itu diungkapkan oleh dr.Patricial Wijaya, seorang

dokter ahli kecantikan seperti yang dikutip dari Kompas Female.

Menurut dokter ahli kecantikan ini kandungan bahan-bahan berbahaya ini diperoleh

dari proses pengolahan sampai proses pengawetannya. Memang selama ini banyak yang

mengatakan bahwa air rebusan mie saat pertama memasak harus dibuang agar

menghilangkan kandungan pengawet namun menurut dokter ini zat itu tidak akan hilang.

Namun tentunya akan lebih baik jika kita membuang air rebusan mie pertama

dikarenakan akan mengeluarkan minyak dan zat-zat kimia yang terkandung didalamnya. Zat-

zat pengawet akan berkurang sedikit pada saat air rebusan pertama tersebut dibuang. Makan

mie instan bukanlah tak boleh namun tentunya tak boleh mengkonsumsinya secara rutin. Mie

instan memiliki efek jangka panjang seperti halnya gangguan pencernaan, konstipasi sampai

kanker pencernaan jika dikonsumsi terus menerus.

y

Page 5: proposal penelitian

2.2 Zat yang Bersifat Karsinogenik pada Air Rebusan Mie

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental.

3.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian telah dijadwalkan antara bulan februari sampai bulan maret

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah tanaman kacang hijau dengan umur 1 minggu dan tinggi

diperkirakan 15 cm .Tanaman kacang hijau dibagi dalam 3 kelompok ,yaitu kelompok

kontrol,dan dua kelompok perlakuan.

3.4 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas :Pemberian air rebusan mie kepada tanaman

kacang hijau

2. Variabel Tergantung :Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan kacang

hijau

3. Variabel Kontrol : tinggi,warna,dan kesuburan tanaman kacang hijau

3.5 Bahan Penelitian

Tanaman percobaan dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau dari biji

sampai kira-kira berumur 1 minggu yang ditanam di media berupa kapas.

Bahan perlakuan adalah air rebusan mie instan

3.6 Instrumen Penelitian

Untuk penelitian dan pemeliharaan adalah polibag ,kapas,air biasa,air rebusan

mie,dan diletakkan di tempat yang terang.

Page 6: proposal penelitian

3.7 Cara Kerja

3.7.1 Cara Perlakuan

Semua tanaman kacang hijau yang akan diberikan perlakuan sebelumnya

direndam dalam air aqua selama 12 jam. Biji kacang hijau (kecambah) yang

digunakan untuk penelitian adalah biji kacang hijau yang tidak mengapung

atau yang tenggelam di dasar air.

Tanaman kacang hijau dibagi kedalam tiga kelompok memiliki perlakuan yang

berbeda dengan rincian :

Kelompok I : disiram dengan air aqua

Kelompok II : disiram dengan air rebusan mie banyak atau sering

Kelompok III : disiram dengan air rebusan mie sedikit atau jarang

3.7.2 Cara Pemeriksaan

Untuk melihat perubahan yang terjadi pada tanaman kacang hijau dilakukan dengan

cara memperhatikan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang telah diberi air rebusan

mie dari hari ke hari.

0: pertumbuhan kacang hijau normal

1 : tanaman tumbuh tetapi tidak subur

2 : tanaman tumbuh tetapi berwarna kekuningan

3 : tanaman layu

3 : tanaman mati

Page 7: proposal penelitian

3.8 Jadwal Kegiatan

No Jenis pekerjaan Durasi Bulan ke keterangan

1 2 3

1 persiapan 20 hari

2 Pemberian perlakuan 20 hari

3 Pengolahan data 20 hari

Lama penelitian 60 hari

3.9 Rincian Biaya

No Jenis Barang Harga Satuan Jumlah Total Harga

1 Mie instan Rp1.200,00 20 buah Rp24.000,00

2 Biji kacang hijau Rp10.000,00/kg ¼ kg Rp2.500,00

3 Air Aqua Rp500,00 20 buah Rp10.000,00

TOTAL BIAYA Rp36.500,00