proposal penelitian

6
ANALISIS HUBUNGAN KEJADIAN LBP DENGAN POSISI KERJA PADA PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM TRAYEK CIPUTAT PONDOK LABU 1. Latar belakang alasan pemilihan topik tersebut Nyeri punggung bawah menjadi masalah kesehatan di hampir semua negara. Hampir bisa dipastikan, 50- 80% orang berusia 20 tahun ke atas pernah mengalami nyeri pinggang atau disebut nyeri pinggang bawah (low back pain). Mengendarai mobil dengan jarak yang cukup jauh sangat melelahkan bagi pengemudi. Hal tersebut wajar terjadi pada setiap orang karena banyaknya gerakan yang harus dilakukan saat mengemudi. Punggung harus bekerja non stop 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, punggung harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Penyebab backpain yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat, postur tubuh yang tidak ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Nyeri punggung lalu menjadi masalah di banyak negara, karena seringkali mempengaruhi produktivitas kerja (Gatam, 2006). Fenomena diatas sekarang ini juga terjadi pada pengemudi mobil. Panjangnya jarak yang harus ditempuh mengakibatkan aktivitas pengemudi lebih banyak dihabiskan dengan duduk di kursi mobil saat menempuh jarak yang

Upload: rifqi-fuady

Post on 25-Jul-2015

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian

ANALISIS HUBUNGAN KEJADIAN LBP DENGAN POSISI KERJA PADA

PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM TRAYEK CIPUTAT PONDOK LABU

1. Latar belakang alasan pemilihan topik tersebut

Nyeri punggung bawah menjadi masalah kesehatan di hampir semua negara.

Hampir bisa dipastikan, 50- 80% orang berusia 20 tahun ke atas pernah mengalami

nyeri pinggang atau disebut nyeri pinggang bawah (low back pain). Mengendarai

mobil dengan jarak yang cukup jauh sangat melelahkan bagi pengemudi. Hal tersebut

wajar terjadi pada setiap orang karena banyaknya gerakan yang harus dilakukan saat

mengemudi.

Punggung harus bekerja non stop 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri

(mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, punggung harus

bekerja keras menyangga tubuh kita. Penyebab backpain yang paling sering adalah

duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat, postur tubuh yang tidak ideal

(improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Nyeri punggung lalu menjadi

masalah di banyak negara, karena seringkali mempengaruhi produktivitas kerja

(Gatam, 2006).

Fenomena diatas sekarang ini juga terjadi pada pengemudi

mobil. Panjangnya jarak yang harus ditempuh mengakibatkan

aktivitas pengemudi lebih banyak dihabiskan dengan duduk di kursi

mobil saat menempuh jarak yang dituju. Mengendarai mobil dengan

jarak yang cukup jauh sangat melelahkan bagi pengemudi. Hal

tersebut wajar terjadi pada setiap orang karena banyaknya gerakan

yang harus dilakukan saat mengemudi.

Lamanya duduk dalam kondisi statik akan menyebabkan

kelelahan dan timbulnya rasa pegal pada area pinggang. Namun

ketika mengemudi dengan posisi duduk yang salah akan

menyebabkan kelelahan yang terlalu cepat karena otot- otot

pinggang menjadi tegang, dan dalam periode yang berulang- ulang

Page 2: Proposal Penelitian

akan menimbulkan rasa nyeri pada area punggung bawah. Hal ini

menjadi faktor resiko terjadinya LBP pada pengemudi mobil. Hal ini

tentunya sangat mengganggu kenyamanan dalam mengemudi,

yang sebenarnya para pengemudi sendiri tidak tahu apa

penyebabnya, lambat laun akan berimbas pada produktivitas kerja

yang semakin menurun karena pengemudi tidak tahan duduk

berlama- lama di kursi mobil karena terganggu oleh rasa nyeri.

2. Metoda penelitian

Disain

Pada penelitian ini, peneliti Menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dengan

desain studi cross sectional alasannya yaitu pada kasus ini peneliti ingin

mengetahui apakah ada hubungan posisi duduk pada pengemudi angkot dengan

kejadian LBP pada supir angkot trayek ciputat-pondok labu. Selain lebih mudah

dilakukan alasan peneliti memilih desain cross setional didasari pada penyakit

LBP yang tergolong masih dalam penyakit non fatal, dari literatur yang ada cross

sectional adalah salah satu desain penelitian yang baik untuk kasus penyakit yang

non fatal.

Populasi

Populasi dalam penelitian kali ini adalah 418 pengemudi tetap angkutan

umum dengan trayek Ciputat-Pondok Labu. Menurut Chang (2006), ternyata, 60 %

orang dewasa mengalami nyeri pinggang bawah karena masalah duduk yang

terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan

dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot

punggung bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya.

Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf

tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus (Idyan, 2007).

Panjangnya jarak yang harus ditempuh oleh pengemudi angkot trayek

Ciputat-Pondok Labu mengakibatkan aktivitas pengemudi lebih banyak dihabiskan

Page 3: Proposal Penelitian

dengan duduk di kursi mobil saat menempuh jarak yang dituju, sementara itu dari

hasil observasi yang telah dilakukan, banyak sekali ditemukan kursi pengemudi

angkutan yang kurang layak, hal ini akan mempengaruhi posisi duduk pengemudi

angkot sehingga berisiko untuk terkena LBP, atas dasar inilah yang menjadi alasan

peneliti untuk memilih pengemudi angko trayek ciputat-pondok labu sebagai

populasi penelitiannya.

Sampel.

Dalam penelitian ini kriteria sampel yang diambil adalah pengemudi

angkot tetap tujuan ciputat-pondok labu dengan usia > 20 tahun ke atas, alasan

peneliti memilih kreteria sampel ini didasari pada penelitian terdahulu yang

mengatakan bahwa orang berusia 20 tahun ke atas pernah

mengalami nyeri pinggang atau disebut nyeri pinggang bawah

(low back pain).

Selain itu dari hasil observasi, banyak sekali ditemukan kondisi angkutan

yang tidak layak lagi untuk digunakan, terutama kondisi kursi pengemudi yang

dapat mempengaruhi posisi duduk yang salah, selain itu keadaan lalu lintas trayek

ciputat pondok labu sering sekali dilanda macet, hal ini dapat berpengaruh juga

terhadap lamanya waktu mengemudi dalam kondisi duduk yang statis.

Alat ukur.

Selain wawancara dan observasi di lapangan. Metode atau alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode rula ,metode rula merupakan metode

pengukuran tubuh yang digunakan untuk mengestimasi resiko kerja

yang berkaitan dengan gangguan yang dialami anggota tubuh bagian atas.

Jadi metode RULA hanya terbatas menganalisa tubuh bagian atas.

Aplikasi penggunaan RULA, terdapat pada  biomekanika

Dimana biomekanika hanya menganalisa tubuh bagian atas saat melakukan

proses kerja. Pada pengemudi angkutan umum digunakan metode RULA untuk

menganalisa keadaan tubuh bagian atas . Contohnya dilakukan analisa pada

punggung, badan, tangan, leher dan lain-lain  dimana pada bagian-bagian tubuh

Page 4: Proposal Penelitian

yang dianalisis tersebut merupakan bagian-bagian yang rentan dalam memicu

kejadian LBP.

Kelemahan dan kelebihan penelitian.

kelemahan kelebihan

Desain penelitia cross sectional

adalah desain yang penelitian yang

lamah dan tidak mampu

menjelaskan riwayat kejadian

penyakit.

.....??.

Metode RULA sangat efektif untuk

mengidentifikasi aktivitas yang

banyak melibatkan anggota tubuh

bagian atas seperti punggung,

badan, tangan, leher dan lain-lain 

dimana pada bagian-bagian tubuh

yang dianalisis tersebut merupakan

bagian-bagian yang rentan dalam

memicu kejadian LBP.

Metode penyebaran kuisioner sudah

tepat untuk mengenai riwayat sakit

pinggang dan karakteristik

responden.