proposal penelitian
TRANSCRIPT
PEMANFAATANMINYAKJELANTAH SEBAGAIBIODIESELB10 BERIKUTUSULANREGULASIPENGGUNAANNYA
PROPOSALPENELITIAN Oleh: ValdiRizkiYandri
POLITEKNIKNEGERIPADANG PADANG 2009
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
1. LatarBelakangSaat ini, produksi minyak bumi di Indonesia semakin berkurang sehingga nilai ekspor pun berkurang. Di lain pihak, kebutuhan minyak bumi meningkat karena bertambahnya kebutuhan di bidang transportasi akibat peningkatan jumlah penduduk. Hal ini bisa mengurangi devisa negara dan menyebabkan krisis energi. Sumber energi lainnya harus ditemukan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Produksi dan ekspor minyak bumi Indonesiaditunjukkanpadatabel1. Tabel1.ProduksidanEksporMinyakBumiIndonesia(20012008)Tahun 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 Produksi (barrel) 358,718,699.00 348,357,604.00 359,289,337.00 385,497,959.00 400,486,234.00 415,814,157.00 455,738,915.00 489,849,297.00 517,415,696.00 Export (barrel) 104,023,172.00 127,134,792.00 114,147,764.31 156,766,006.00 180,234,938.00 211,195,794.52 216,901,729.00 239,947,960.00 225,840,000.00
Sumber:http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/index.php?mode=2 (didownloadtanggal28May2009)
Di Indonesia, solar merupakan hasil pengolahan minyak bumi yang penting karena digunakan di berbagai sektor. Berkurangnya jumlah solar menyebabkan Indonesia harus mengimpornya dari negara lain. Konsumsi solar dapat dikurangi dengan penggunaan biodiesel. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa, minyak kelapa sawit, tanaman jarak pagar dan minyak jelantah. Biodiesel merupakan salah satu jenis bioenergi yang baru dan terbarukan. Karakteristik biodiesel menyerupai solar. Artinya, biodiesel dapat dijadikan pengganti solar. Minyak jelantah dapat dihasilkan dari pengusaha makanan, restoran dan rumahtangga.Dalammemasak,minyakjelantahtidakdapatdigunakanberulangkalikarena dapat menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan penyakit kanker.3 Sampel minyak jelantahditunjukkanpadagambar1.ProposalPenelitian Halaman1
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Gambar1.MinyakJelantahSumber:Hamid,Ali.SintesisdanAnalisisKualitasBiodieseldariMinyakJelantah(Tesis).2006.
Minyak jelantah merupakan sisa pemakaian minyak kelapa sawit yang dipakai untuk memasak.ProduksidankonsumsiminyakkelapasawitdiIndonesiapadatahun20012005 ditunjukkanpadatabel2. Table2.ProduksidanKonsumsiMinyakKelapaSawitdiIndonesia(20012005)Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Produksi (ton) 3.89 4.20 4.22 4.77 5.39 Kenaikan Produksi(%) 7.38 0.47 11.53 11.50 Konsumsiper Kapita(kg) 14.90 15.00 15.40 16.00 16.50 KenaikanKonsumsi perkapita(%) 0.67 2.60 3.75 3.03
Sumber:Hambali,Erzila.TeknologiBioenergi.Jakarta:Agromedia,2008.
Penggunaanminyakjelantahsebagaibahanbakubiodieselmeruapakansalahsatualternatif untuk memanfaatkan minyak jelantah. Dengan demikian, pemanfaatan minyak jelantah tersebutdapatmengurangilimabahdaripengusahamakanan,restaurantdanrumahtangga. Agarpemanfaatanminyakjelantahdapatoptimal,makaperludibuatsuatukebijakanuntuk membentukkerjasamaantarapemerintahdenganpengusahamakanan,restorandanrumah tangga.
ProposalPenelitian
Halaman2
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Sebelum kebijakan tersebut dibuat, survey harus dilakukan untuk mengetahui jumlah minimum minyak jelantah yang dihasilkan per minggu dan per bulan. Dalam satu area, respondendapatdibagimenjaditigajenis,yaitupengusahamakanan,restorandanrumah tangga. Jumlah minimum minyak jelantah yang dihasilkan dari ketiga jenis responden tersebut akan berbeda. Pelaksana kebijakan ini sebaiknya adalah perusahaan di bawah pemerintah,sepertiPertamina. Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tanggal 10 Desember1957dengannamaPT.Permina.Padatahun1968,namanyaberubahmenjadiPN Permina. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnyamenjadiPTPERTAMINA(PERSERO)padatanggal17September2003berdasarkan UndangUndangRepublikIndonesiaNomor22tahun2001padatanggal23November2001 tentangMinyakdanGasBumi.11 PadaPeraturanPresidennomor5tahun2006,konsumsiminyakbumiharusdikurangi20% darikonsumsienerginasional.8Salahsatutindakanyangdapatdilakukanadalahmelakukan konversi solar ke biodiesel. Jenis biodiesel yang akan dikembangkan adalah biodiesel B10 yangterdiridari10%biodieseldan90%solar. Pertaminadapatmenjadipelaksanakebijakanini.Dengandemikian,terbentuklahkerjasama antara Pertamina dengan pengusaha makanan, restoran dan rumah tangga. Kenaikan produksiminyakgorengberhubungandenganpeningkatanjumlahminyakjelantah.Artinya, hal ini mendukung pemanfaatan minyak jelantah sebagai biodiesel dan memberi nilai tambahpadaminyakjelantah. Selain itu, pemanfaatan minyak jelantah untuk membuat biodiesel dapat mengurangi konsumsi solar. Tindakan ini dapat mendukung target dari Peraturan Presiden nomor 5 tahun2006.Konsumsiminyakkelapasawityangdapatmenghasilkanminyakjelantahpada pengusahamakanan,restorandanrumahtanggaditunjukkanpadagambar2,gambar3dan gambar4.
ProposalPenelitian
Halaman3
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Gambar2.KonsumsiMinyakKelapaSawitdiPengusahaMakananSumber:http://togleng.com/utama/wpcontent/uploads/2008/10/gorenganw.jpg (didownloadpadatanggal28Mei2009)
Gambar3.KonsumsiMinyakKelapaSawitdiRestoranSumber:http://indobourgogne.files.wordpress.com/2009/04/phot2040.jpg (didownloadpadatanggal14Mei2009) ProposalPenelitian
Halaman4
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Gambar4.KonsumsiMinyakKelapaSawitdiRumahTanggaSumber:http://noesaja.files.wordpress.com/2009/01/blogpekerjaptdwimasaksayurfoto2andriani.jpg (didownloadpadatanggal14Mei2009)
Penelitian ini dimulai dengan mencari data lokasi responden. Data ini bisa didapatkan dari DinasPerdagangansertaDinasTataRuangdanPermukiman.Setelahitu,dilanjutkandengan surveytentangjumlahminimumminyakjelantahyangdihasilkanrespondenperminggudan bulannya. Sampel minyak jelantah dari setiap reposnden diuji di laboratorium sehinga diketahuikadarFFAsampeltersebut.DatatentangjumlahminimumdankadarFFAminyak jelantah dikumpulkan untuk dianalisis. Konversi reaksi biodiesel adalah 93%, berarti 1 liter minyakjelantahbisamenghasilkan930mLbiodiesel.Jikajumlahminimumminyakjelantah yang dihasilkan sama dengan 10,753% konsumsi solar di wilayah penelitian, maka minyak jelantah tersebut dapat digunakan untuk membuat biodiesel B10. Algoritma penelitian ini ditunjukkanpadagambar5.
ProposalPenelitian
Halaman5
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya Mulai
Mencari Data Lokasi Responden
Survey Jumlah Minimum Minyak Jelantah yang Dihasilkan Responden
Mengambil Sampel Minyak Jelantah
Menguji Sampel Minyak Jelantah
Membuat Database Survey
Analisis Data
Membuat KesimpulanJumlah Minyak Jelantah belum Mencukupi Jumlah Minyak Jelantah sudah Mencukupi
Menambah Responden
Selesai
Figure5.DiagramAlirPenelitian
2. RumusanMasalahMasalahyangdibahasdalampenelitianiniadalah: 1. Berapakah jumlah minimum minyak jelantah yang dihasilkan oleh pengusaha makanan,restorandanrumahtanggaperminggudanperbulannya? 2. 3. BerapakahjumlahBiodieselB10yangdapatdiproduksiperbulandanpertahunnya? Bagaimana peraturan yang dapat membentuk kerjasama antara Pertamina dengan pengusahamakanan,restorandanrumahtangga?ProposalPenelitian Halaman6
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
3. BatasanMasalahBatasanmasalahdalampenelitianiniadalah: 1. Survey minyak jelantah yang dihasilkan oleh pengusaha makanan, restoran dan rumahtanggaperminggudanperbulan,2.
UsulanuntukmembuatregulasiyangdapatmembentukkerjasamaantaraPertamina denganpengusahamakanan,restorandanrumahtangga.
4. TujuanPenelitianTujuanpenelitianiniadalah: 1. Untukmengetahuijumlahminyakjelantahyangdihasilkanolehpengusahamakanan, restorandanrumahtanggaperminggudanperbulan, 2. Untuk membuat usulan peraturan yang dapat membentuk kerjasama antara perusahaandibawahpemerintahdenganpengusahamakanan,restorandanrumah tangga, 3.
Untukmengurangikonsumsisolar.
5. TeoriDasarBahan bakar diesel (solar) dihasilkan dari proses destilasi bertingkat yang kemudian dapat digunakanuntukbahanbakarmesindiesel.Saatini,pengertianbahanbakardieselbergeser denganberkembangnyaenergialternatifsepertibiodieselataubiomasstoliquid(BTL)atau gas to liquid (GTL). Mesin diesel untuk pertama kalinya dibuat oleh Rudolph Diesel. Kemudianpadatahun1890mesinpertamanyadiujicobamenggunakanminyakbijikacang sebagai bahan bakarnya. Namun kemudian, penggunaan solar lebih marak dibandingkan penggunaan minyak nabati sendiri.12 Selain faktor ekonomis, penggunaan minyak solar sebagai bahan bakar diesel tidak mengganggu ketersediaan minyak pangan. Namun demikian, saat ini dengan berkurangnya cadangan minyak mentah dunia, maka diperlukan upaya untuk memanfaatkan sumberdaya yang bersifat terbarukan seperti minyak nabati untukmemenuhikebutuhanakanbahanbakardiesel.ProposalPenelitian Halaman7
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Solar Solar merupakan hasil pengolahan minyak bumi dan kadangkadang disebut sebagai petrodiesel,namunsaatinitelahdikenalbahanbakardieselyangbersumberpadaminyak nabati yang disebut biodiesel. Petrodiesel adalah suatu campuran hidrokarbon, yang diperoleh dari hasil destilasi bertingkat dari crude oil pada suhu antara 200C dan 350C padatekananatmosfir.13 Massa jenis solar sekitar 850 g/liter sedangkan bensin memiliki massa jenis sekitar 720 g/l ataulebihkecil15%.Ketikadibakar,solarmampumenghasilkanenergisebesar40,9MJ/l, sedangkanbensinmemilikienergisekitar34,8MJ/lataulebihkecilsebesar15%darisolar. Solar umumnya lebih mudah disuling dibandingkan bensin dan kadangkadang biayanya lebih rendah. Tenaga diesel secara umum lebih baik 40 % daripada menggunakan bahan bakar bensin.4 Selain itu, penggunaan solar umumnya menghasilkan emisi gas karbon dioksidayanglebihrendah,namunmenghasilkanemisisulfuryanglebihtinggidibandingkan menggunakanbensin. Komposisikimiasolarterdiridarisekitar75%hidrokarbonjenuh(nparafin,isoparafin,dan sikloparafin)dansekitar25%berupa25%aromatikhidrokarbon(termasuknaphtalendan alkilbenzen).FormulayangumumdaripetrodieseladalahC12H26,atauformuladariC10H22 sampaiC15H32.3 Biodiesel Metil ester yang diperoleh dari transesterifikasi trigliserida minyak nabati/minyak hewani dapat dimanfaatkan menjadi suatu bahan bakar mesin diesel konvensional tanpa memerlukanmodifikasimesinataumenggunakanconverterkitterlebihdahuludandisebut sebagaibiodiesel.Transesterifikasimerupakansuatuprosespenggantiangugusalkoholdari ester dengan menggunakan alkohol lain dalam suatu proses yang menyerupai hidrolisis namun menggunakan alkohol. Pada umumnya, katalis yang digunakan adalah NaOH atau KOH.1Sampelbiodieselditunjukkanpadagambar6.
ProposalPenelitian
Halaman8
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Gambar6.BiodieselSumber:Hamid,Ali.SintesisdanAnalisisKualitasBiodieseldariMinyakJelantah(Tesis).2006.
Kadar Free Fat Acid (FFA) pada minyak merupakan faktor yang menentukan jenis metoda produksi biodiesel. Pada umumnya, minyak murni memiliki kadar FFA rendah (sekitar 2%) sehingga dapat langsung diproses dengan metoda transesterifikasi. Jika kadar FFA pada minyakmasihtinggi,makaperludilakukanesterifikasiterlebihdahulu.Metodainibertujuan untukmengurangikadarFFAhinggadibawah5%.2 MetodaTransesterifikasi Transesterifikasi merupakan metoda yang umum digunakan untuk memproduksi biodiesel. Tujuanmetodainiadalahmenurunkanviskositasminyaksampaimendekativiskositassolar karena viskositas yang tinggi akan mempersulit pembakaran.3 Reaksi transeseterifikasi ditunjukkanpadagambar7.
Gambar7.ReaksiTransesterifikasiSumber:Hambali,Erzila.TeknologiBioenergi.Jakarta:Agromedia,2008. ProposalPenelitian Halaman9
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Tahap produksi biodiesel dengan metoda transesterifikasi ditunjukkan pada gambar 8. Metodainiterdiridariempatlangkah,yaitu: 1. Pencampurankatalisalkalin(NaOHatauKOH)denganalkohol(MetanolatauEtanol). Konsentrasialkalin0,51wt%dankonsentrasialkohol1020wt%terhadapmassa minyak, 2. Pencampuran alcohol dan katalis dengan minyak pada temperatur 55C dengan kecepatanpengadukanyangkonstan.Reaksidilakukanselama3045menit, 3. Setelahreaksiberhenti,campurandidiamkanhinggaterjadipemisahanantarametil ester dengan gliserol. Metil ester yang dihasilkan pada tahap ini sering disebut sebagaicrudebiodieselkarenamengandungzatzatpengotorsepertisisamethanol, sisakatalisalkalin,gliseroldansabun, 4. Pencucian metil ester dengan menggunakan air hangat untuk memisahkan zatzat pengotor dan kemudian dilanjutkan dengan drying untuk menguapkan air yang terkandungdalambiodiesel.
Gambar8.TahapProduksiBiodieseldenganMetodaTransesterifikasiSumber:Hambali,Erzila.TeknologiBioenergi.Jakarta:Agromedia,2008. ProposalPenelitian Halaman10
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
MetodaEsterifikasi Jika minyak yang digunakan mengandung FFA yang tinggi (> 5%), maka harus dilakukan proses esterifikasi terlebih dahulu untuk mengurangi FFA hingga di bawah 5%. Minyak jelantahmemilikiFFAyangtinggisehinggaharusdiprosesdenganmetodaesterfikasiterlebih dahulu.Setelahitu,dilanjutkandenganprosestransesterifikasi.2 Prosesesterfikasimenggunakankatalisasam,sepertiasamsulfat(H2SO4)atauasamklorida (HCl). Tahaptahap proses esterifikasi yang kemudian dilanjutkan dengan transesterifikasi ditunjukkanpadagambar9.Metodaesterifikasiterdiridariempatlangkah,yaitu: 1. Pencampuranasamkuat(H2SO4/HCl)andalkohol(metanol/etanol), 2. PemanasanminyakdengankadarFFAyangtinggi(>5%)sepertiminyakjelantah, 3. Pencampuran asam kuat (H2SO4/HCl), alkohol (metanol/etanol) dan minyak untuk mengurangikadarFFAhinggadibawah5%, 4. Pemisahanminyakdenganmetanol. SetelahkadarFFAmenjadidibawah5%,prosesdilanjutkandengantahaptransesterifikasi, yaitu: 1. Pencampurankatalisalkalin(NaOHatauKOH)denganalkohol(MetanolatauEtanol). Konsentrasialkalin0,51wt%dankonsentrasialkohol1020wt%terhadapmassa minyak, 2. Pencampuran alcohol dan katalis dengan minyak pada temperatur 55C dengan kecepatanpengadukanyangkonstan.Reaksidilakukanselama3045menit, 3. Setelahreaksiberhenti,campurandidiamkanhinggaterjadipemisahanantarametil ester dengan gliserol. Metil ester yang dihasilkan pada tahap ini sering disebut sebagaicrudebiodieselkarenamengandungzatzatpengotorsepertisisamethanol, sisakatalisalkalin,gliseroldansabun, 4. Pencucian metil ester dengan menggunakan air hangat untuk memisahkan zatzat pengotor dan kemudian dilanjutkan dengan drying untuk menguapkan air yang terkandungdalambiodiesel.ProposalPenelitian Halaman11
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya Minyak dengan FFA (Free Fat Acid) > 5% H2SO4 / HCl
Metanol / Etanol
Esterifikasi
Pemanasan Minyak + H2SO4/HCl + Metanol/Etanol
Pencampuran
KOH / NaOH Pemisahan
Metanol / Etanol
Pencampuran Metanol / Etanol Minyak + KOH/NaOH + Methanol/Ethanol
Pemisahan
Recovery Methanol
Glicerol Sludge
Metil Ester (Crude Biodiesel)
Purification Purifikasi
Refined Glycerol
Biodiesel
Recovery Methanol
Transesterifikasi
Gambar9.DiagramAlirProduksiBiodieseldenganMetodaEsterifikasi kemudiandilanjutkandenganMetodaTransesterifikasiSumber:Hambali,Erzila.TeknologiBioenergi.Jakarta:Agromedia,2008.
Biodieselmemilikikarakteristiksepertisolardengankelebihansebagaiberikut: Ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih baik (free sulphur dan smokenumberyangrendah) Cetanenumberlebihtinggi(>57)sehinggaefisiensipembakaranlebihbaik, Dapatterurai(Biodegradable), Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alami yang dapat diperbaharui, Meningkatkanindependensisuplaibahanbakarkarenadapatdiproduksisecaralokal.Halaman12
ProposalPenelitian
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Berdasarkanpenelitianpenelitiansebelumnya,biodieseldapatdigunakan100%ataudengan komposisilainnya.B10merupakanbiodieseldengankomposisi10%biodieseldan90%solar. Kualitas terbaik terbaik biodiesel diperoleh dengan perbandingan minyak jelantah : methanol : KOH adalah 100 : 20 : 1,5. Pada kondisi ini (temperatur 400C), massa jenis biodieseladalah0,85320,8698g/mL;viskositaskinematikadalah3,493,61cSt,bilangan asamis0.08960.1371mgKOH/g;bilanganpenyabunanis241.7380263.6406mgKOH/g; titiknyalaadalah117oC125oC;titikkabutadalah10.55oC14 oC;titiktuangadalah6.7oC 10oC;kadargliseroltotaladalah0,1280,137%;kadargliserolbebasadalah0,0150,018%; dankadaresteradalah99,7099,72%.3
6. SurveyPlanningTujuan survey ini adalah untuk mengetahui jumlah minyak jelantah yang bisa didapatkan dari responden per minggu, per bulan dan per tahunnya. Responden dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengusaha makanan, restoran dan rumah tangga. Daerah survey yang telah direncanakanadalahKotaBandung.Dataakandikumpulkandalamtabelsepertiditunjukkan padatabel2.
ProposalPenelitian
Halaman13
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
Tabel3.DataRespondenNo. 1 2 3 4 5 Alamat Area Jan10 Feb10 Mar10 JumlahMinyakJelantahperBulan(L)dariPengusahaMakanan Apr10 May10 Jun10 Jul10 Aug10 Sep10 Oct10 Nov10 Dec10 JumlahMinyak Jelantah perTahun(L)
No. 1 2 3 4 5 Alamat Area Jan10 Feb10 Mar10 JumlahMinyakJelantahperBulan(L)dariRestoran Apr10 May10 Jun10 Jul10 Aug10 Sep10 Oct10 Nov10 Dec10 JumlahMinyak Jelantah perTahun(L)
No. 1 2 3 4 5 Alamat Area Jan10 Feb10 Mar10 JumlahMinyakJelantahperBulan(L)dariRumahTangga Apr10 May10 Jun10 Jul10 Aug10 Sep10 Oct10 Nov10 Dec10 JumlahMinyak Jelantah perTahun(L)
ProposalPenelitian
Halaman14
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
7. SpesifikasiSistemSpesifikasisistemyangakandigunakandalampenelitianiniadalah: 1. Spesifikasisoftware: Microsoftoffice, SPSS/SPlus 2. Spesifikasihardware: Komputer Kendaraan Alatpenampungminyakjelantah
ProposalPenelitian
Halaman15
PemanfaatanMinyakJelantahsebagaiBiodieselB10berikutUsulanRegulasiPenggunaannya
8. RencanaJadwalPenelitianTabel4.RencanaJadwalPenelitianNo. KegiatanWaktuAug09 Sep09 Oct09 Nov09 Dec09 Jan10 Feb10 Mar10 Apr10 May10 Jun10 Jul10 Aug10 Sep10 Oct10 Nov10 Dec10 Jan11 Feb11 Mar11 Apr11 May11 Jun11 Jul11 Aug11 Sep11 Oct11 Nov11 Dec11 Jan12 Feb12 Mar12 Apr12 May12 Jun12 Jul12 Aug12
1 2 3 4 5 6 7
Persiapan PerencanaanAreaSurvey Konfirmasike PemerintahSetempat PelaksanaanSurvey AnalisisData PembuatanLaporan Presentasi
ProposalPenelitian
Halaman16
WasteCookingOilUtilizationasBiodieselandItsRegulationSuggestion
9. DaftarPustaka1. Hambali, Erliza dan H.S., Tatang. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel. Jakarta : Penebar Swadaya,2006. 2. Hambali,Erzila.TeknologiBioenergi.Jakarta:Agromedia,2008. 3. Hamid, Ali. Pembuatan dan Analisis Kualitas Biodiesel dari Minyak Jelantah (Tesis). Bandung : InstitutTeknologiBandung,2006. 4. Indarto, Yuli Setyo. Mengenal Biodiesel: Karakteristik, Produksi hingga Performansi Mesin. Jakarta:ScienceandTechnologyNews,2007. 5. Kateran,S.MinyakdanLemakPangan.Jakarta:UIPress,1986. 6. Lesmana,Amran.OptimasiProsesSintesisBiodieseldariMinyakGorengBekasdiPT.SidoMuncul Semarang(LaporanPenelitian).Bandung:InstitutTeknologiBandung,2006. 7. Mittelbach,Martin.Biodiesel:TheComprehensiveHandbook.Vienna:BoersedruckGes.m.b.H., 2004. 8. PeraturanPresidenIndonesiannomor5tahun2006.KebijakanEnergiNasional.Jakarta,2006. 9. Suhartono.MinyakGorengBekasSebagaiBiodieselMelaluiProsesTransesterifikasi:Universitas AhmadYani.2001. 10. Sujatmoko, Hendro. Pembuatan Dan Karakterisasi Sistem Adsorben untuk Pembersih Minyak Jelantah(Skripsi).Bandung:InstitutTeknologiBandung,2004. 11. www.pertamina.com 12. www.wikipedia.org/wiki/dieselfuel 13. www.wikipedia.org/wiki/cetanenumber#columnone 14. http://dtwh2.esdm.go.id/dw2007/index.php?mode=2 15. http://togleng.com/utama/wpcontent/uploads/2008/10/gorenganw.jpg 16. http://indobourgogne.files.wordpress.com/2009/04/phot2040.jpg 17. http://noesaja.files.wordpress.com/2009/01/blogpekerjaptdwimasaksayurfoto2 andriani.jpg
ResearchProposal
Page17