proposal penelitian

28
BAB I PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 BANDA ACEH PADA MATERI STATISTIK 1.1 Latar Belakang Masalah Siapapun tidak akan pernah menyangkal bahwa matematika di sekolah dianggap oleh sebagian siswa adalah mata pelajaran yang paling sulit. Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan belajar matematika di tingkat yang lebih tinggi. Aktivitas anak didik akan berkurang bila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya. Mereka akan merasa kesulitan apabila soal-soal yang diberikan itu kurang diminati. Oleh karena itu seringkali terjadi taraf ketuntasan pada pelajaran matematika rendah. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut: 1

Upload: hidup-makan-gratis

Post on 30-Jun-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal penelitian

BAB I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 BANDA ACEH

PADA MATERI STATISTIK

1.1 Latar Belakang Masalah

Siapapun tidak akan pernah menyangkal bahwa matematika di sekolah

dianggap oleh sebagian siswa adalah mata pelajaran yang paling sulit. Hal ini

dapat berpengaruh pada perkembangan belajar matematika di tingkat yang lebih

tinggi. Aktivitas anak didik akan berkurang bila bahan pelajaran yang guru

berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya. Mereka akan merasa kesulitan

apabila soal-soal yang diberikan itu kurang diminati.

Oleh karena itu seringkali terjadi taraf ketuntasan pada pelajaran

matematika rendah. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

a. Rendahnya aktivitas (keterlibatan) siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan sikap tidak mau menjawab dan tidak mau

bertanya bila diberikan soal oleh guru.

b. Kurangnya minat mengerjakan soal-soal pada diri siswa.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya siswa yang tidak mau mengerjakan

pekerjaan rumah.

c. Proses kegiatan belajar mengajar yang tidak dilaksanakan sebagaimana

mestinya. Salah satunya guru kurang mengadakan pendekatan pada siswa

yang mengalami kesulitan.

1

Page 2: proposal penelitian

d. Rendahnya tingkat ekonomi, sehingga tidak menunjang pendidikan.

Hal ini dapat ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang mempunyai buku

pegangan selain dari sekolah ataupun LKS.

Sehubungan dengan itu, maka penulis mempunyai beberapa alasan untuk

terus mencari cara-cara yang baik dan benar dalam pembelajaran. Pembelajaran

akan efektif apabila kesiapan mental siswa diperhitungkan. Pengajaran merupakan

hasil proses belajar mengajar, efektifitasnya tergantung dari terlaksana tidaknya

pembelajaran. Karena perencanaan, maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik

dan efektif. Menurut S. Nasution: “Cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif

yaitu murid-murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam

mengajar”. 1 Selain itu, Bruce Cambell menyatakan:

Pembelajaran seharusnya menggunakan kedua potensi siswa, baik intelektual maupun fisik. Mereka harus menjadi pengajar yang aktif, ditantang untuk menerapkan pengetahuan utama dan pengalaman baru mereka, serta makin bertambahnya situasi-situasi yang lebih sulit. Berbagai pendekatan pembelajaran harus mengajak siswa-siswa dalam proses pembelajaran daripada sekedar mengirimkan informasi kepada mereka untuk menerimanya.2

Jadi belajar mengajar itu merupakan proses interaksi antara guru dan

siswa, yang dalam hal ini guru mengharapkan siswanya mendapat pengetahuan,

kemampuan atau keterampilan dan sikap sehingga relevan dengan tujuan

pengajaran yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

1Aprilia Astuti, Efektivitas Penerapan Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal (PROBLEM POSSING) Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Persegi Panjang Terhadap Siswa Kelas I Semester II SMP Negeri 7 Purwodadi Tahun Ajaran 2007/2008 (Skripsi), (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008), hal 1

2Akhmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. (http://smacepiring.wordpress.com/), diakses 15 April 2010 pukul: 15:00 WIB

2

Page 3: proposal penelitian

Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya

dan pendidikan matematika pada khususnya, perlu adanya pengembangan dan

pemahaman di bidang pendidikan antara lain terkait model pembelajaran yang

diterapkan dalam proses belajar mengajar, yaitu pemilihan model atau strategi

pembelajaran yang lebih bervariasi dan tepat dengan mengikut sertakan peran

aktif siswa.

Selanjutnya, penulis mencoba untuk mengubah sikap siswa yang

tradisional dari pasif menjadi siswa yang aktif. Guru dapat menemukan sesuatu

yang bernilai dari contoh blok-blok (patern blok), teka-teki atau permainan yang

berguna untuk mengembangkan perhitungan dan keterampilan matematika. Salah

satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

Kelebihan model pembelajaran koperatif dengan tipe TGT adalah

sebagai berikut:

a. Siswa dilatih keterampilan-keterampilan yang spesifik untuk membantu

sesama temannya bekerja sama dengan baik.

b. Adanya pengakuan atau ganjaran kecil yang harus diberikan kepada kelompok

yang kinerjanya baik.

c. Memanfaatkan suatu permainan dalam kelompok kecil untuk memperoleh

tambahan pengetahuan dalam menyelesaikan yang berhubungan dengan

pembelajaran matematika.

3

Page 4: proposal penelitian

d. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui kesempatan bekerja sama dalam

satu permainan kelompok kecil. 3

Model pembelajaran TGT dapat diterapkan salah satunya pada materi

statistik. Materi statistik merupakan salah satu materi matematika yang

dianggap sulit oleh siswa, karena banyak mengandung masalah-masalah

dengan berbagai macam rumus. Sehingga siswa dituntut mengingat rumus-

rumus tersebut. Materi statistik meliputi rata-rata (mean), median, modus,

yang kesemuanya itu dinamakan ukuran pemusatan serta ukuran pencaran

yang terdiri dari jangkauan suatu data dan jangkauan kuartil. Namun,

dalam penelitian ini materi dibatasi pada materi ukuran pemusatan data

tunggal.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa SMP Negeri 1 Banda Aceh Pada Materi Statistik”.

BAB II

POKOK PERMASALAHAN

2.1 Identifikasi Masalah

3Diyanto, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat di SMPN 10 Banda Aceh Tahun Ajaran 2005/2006 (Skripsi), (Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2006), hal 2

4

Page 5: proposal penelitian

Dari latar belakang masalah di atas, timbul beberapa permasalahan yang

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Masih banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran matematika dan

menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan

membosankan.

3. Gaya mengajar guru yang kurang bervariasi dan kurang tepatnya pendekatan

pembelajaran yang digunakan guru dalam penyampaian materi.

2.2 Pembatasan Masalah

Agar masalah dapat dikaji secara mendalam maka diberikan batasan

ruang lingkup. Adapun pembatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran yang akan diteliti adalah pembelajaran dengan model kooperatif

tipe Teams Games Tournaments (TGT).

2. Materi pembelajaran yang diteliti dibatasi pada pokok bahasan statistik

terutama dalam menentukan rata-rata, median dan modus dari data tunggal.

3. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas IX semester I SMP Negeri 1

Banda Aceh.

2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

masalah-masalah yang timbul sebagai berikut:

5

Page 6: proposal penelitian

“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments

(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Banda Aceh pada

materi statistik?”

3 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam

memahami beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi ini, yang perlu

didefinisikan adalah:

3.1.1.1 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments

(TGT).

Penerapan dapat diartikan sebagai “pemasangan, pemakaian,

penggunaan, dan aplikasi”.4 Jadi penerapan yang penulis maksud adalah perihal

mempraktikkan atau menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.5

Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model pembelajaran dimana para

4 Kamaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, (Bandung : PT Angkasa), hal.725

Bansu I. Anshari, Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, (Banda Aceh: Yayasan Pena 2009), hal 57

6

Page 7: proposal penelitian

siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang

heterogen. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka

untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Secara

umum, pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki prosedur belajar yang terdiri

atas siklus regular dari aktivitas pembelajaran kooperatif. Games Tournaments

dimasukkan sebagai tahapan review setelah setelah siswa bekerja dalam tim.

Dalam TGT siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk

menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga

orang pada “meja turnamen”, di mana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini

adalah para siswa yang memiliki rekor nilai terakhir yang sama.

3.1.1.2 Hasil belajar

Hasil belajar merupakan semua efek yang dapat dijadikan sebagai

indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah

kondisi yang berbeda.6

3.1.1.3 Statistik

Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara

pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan

berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.7

4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan pemaparan penulisan ini antara lain sebagai berikut:

6 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2006), hal. 16.

7 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hal 3.

7

Page 8: proposal penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

teams games tournaments (TGT) terhadap hasil belajar siswa SMP negeri 1

Banda Aceh pada pokok bahasan statistik.

2. Untuk megetahui secara lebih terperinci tentang model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Times Games Tournaments).

3. Untuk usaha meningkatkan hasil pembelajaran matematika di sekolah melalui

model pembelajaran yang menyenangkan siswa.

Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

1. Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki proses

pembelajaran matematika, khususnya mengenai pembelajaran dengan

menggunakan model koperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments).

2. Guru dan calon guru dapat mempelajari dan memahami dengan baik model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

BAB III

ANGGAPAN DASAR dan HIPOTESIS

Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang

sebenarnya diterima oleh penyelidik.8 Hal tersebut dapat dipandang sebagai acuan

dalam menyusun landasan teoritis dalam suatu penelitian.

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Bandung: Bina Aksara, 2002), hal.58

8

Page 9: proposal penelitian

Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi anggapan dasar

dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT hasil belajar siswa meningkat.

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya masih harus di uji. Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis

rumuskan adalah “melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan perlakuan

(eksperimen), yang tidak melibatkan kelas kontrol. Peneliti hanya menggunakan

satu kelas saja. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan statistik, rancangan

9

Page 10: proposal penelitian

penelitian ini adalah quasi (eksperimen semu) dengan desain pretest-postest. Tes

ini diberikan untuk mengetahui kemampuan atau penguasaan suatu materi yang

telah dipahami oleh siswa dan untuk melihat keberhasilan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan statistik.

4.2 Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Ketetapan subjek

penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian untuk mengambil

kesimpulan tentang subjek keseluruhan sedangkan sampel adalah bagian dari

populasi yang dapat mewakili populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX, yang diambil

dari enam kelas yang ada di SMP Negeri 1 Banda Aceh. Hal ini juga dikarenakan

keenam kelas tersebut kemampuannya homogen, untuk itu hanya diambil satu

kelas saja yaitu kelas IX1.

4.3 Instrumen Penelitian

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan analisis data, maka

dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian. Instrumen

penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.9 Adapun

instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Lembar tes

9 Suharmi Arikunto, Prosedur-Prosedur…………”, hal. 136.

10

Page 11: proposal penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes, soal tes berbentuk essay

dengan jumlah 5 butir. Tes dirancang mengacu pada indikator yang diterapkan

pada RPP.

2. Lembar observasi

Lembar observasi berisi tentang aktifitas siswa atau tingkah laku siswa

yang dapat ditempatkan dalam tindakan dan dapat diamati oleh guru pada saat

kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa yang mencakup tentang

mendengarkan atau memperhatikan pengarahan dari guru dalam memahami

masalah di buku atau LKS, mengerjakan LKS, menarik kesimpulan dan perilaku

siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Lembar angket

Suatu lembaran yang digunakan untuk mengetahui respon siswa secara

tertulis terhadap pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pembelajaran yang

terkait dengan motivasi dalam belajar.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik untuk memperoleh data di lapangan dalam penelitian ini, yang

penulis lakukan adalah:

a. Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik

pengumpulan data berupa tes. Tes adalah penelitian terhadap kemampuan siswa

yang mencakup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar

mengajar. Tes yang diberikan berupa tes awal (pre-tes) yang diberikan sebelum

proses belajar mengajar berlangsung, bertujuan untuk mengetahui kemampuan

11

Page 12: proposal penelitian

dasar siswa dan untuk penetapan kelompok. Tes yang di berikan setelah belajar

mengajar berlangsung disebut tes akhir (post-tes) bertujuan untuk mengetahui

kemampuan atau ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan statistik.

b. Lembar observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dan lembar observasi

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar observasi aktivitas

siswa diberikan kepada dua pengamat yaitu teman sejawat yang telah dilatih untuk

mengisi lembar observasi sesuai dengan keadaan yang diamati dan mencatat

aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi kemampuan

guru dalam mengelola pembelajaran diberikan kepada seorang pengamat yaitu

guru pamong peneliti sendiri yang juga mengajar di kelas tersebut.

c. Angket respon siswa

Angket diberikan kepada siswa sehingga kita dapat mengetahui respon

siswa terhadap perangkat (LKS dan tes hasil belajar) pada pembelajaran

matematika dengan model kooperatif tipe TGT. Angket diberikan setelah

pembelajaran dan tes selesai dilakukan, untuk diisi sesuai pendapatnya masing-

masing.

12

Page 13: proposal penelitian

BAB V

ANALISA DATA

5.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil tes, dianalisis dengan menggunakan

analisis inferal. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

peningkatan terhadap hasil belajar siswa melalui pembelajaran model TGT.

Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji-t pada taraf signifikan 5%. Adapun

prosedur yang digunakan sebagai berikut:

a. Tentukan rentang (R) adalah data terbesar dikurangi data terkecil.

13

Page 14: proposal penelitian

b. Tentukan banyak kelas interval dengan menggunakan aturan sturges yaitu

k = 1 + 3,3 log n, dimana n menyatakan banyak data.

c. Tentukan panjang kelas interval (P) =

Setelah membuat tabel frekuensi, selanjutnya dihitung:

a. Rata-rata dengan rumus:

b. Uji normalitas data dengan menggunakan rumus:

c. Simpangan baku dengan menggunakan rumus:

d. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu dengan menggunakan

statistik uji-t, digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t : statistik uji-t

: 65, selang kepercayaan rata-rata peningkatan nilai dari pre-test dengan post-

test sebesar 65 point.

: standar deviasi

: Rata-rata dari selisih antara post-test dan pre-test

14

Page 15: proposal penelitian

n : banyak subjek10

Untuk statistik uji-t di atas menggunakan taraf signifikan α = 0,05. Kriteria

pengujian adalah terima jika t < -t(1-α), dengan hipotesis:

Ho : 65 ; Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 65 point pada materi

statistik di kelas IX SMP Negeri 1 Banda Aceh.

Ho : 65 ; Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kurang dari 65 point pada

materi statistik di kelas IX SMP Negeri 1 Banda Aceh.

1. Data Analisis Observasi

Data hasil pengamatan siswa dianalisis dengan menggunakan persentase.

Siswa dikatakan aktif jika waktu yang digunakan untuk melakukan setiap aktivitas

sesuai dengan waktu yang termuat dalam RPP yang batas toleransi 5%. Penentuan

kesesuaian aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu ideal yang diterapkan

dalam penyusunan rencana pembelajaran materi statistik melalui model

pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti tabel berikut:

Tabel 1.1 Kriteria Pengamatan Aktivitas Siswa

No Aspek Yang DiamatiPersentase Kesesuaian (P)

Waktu Ideal Toleransi

1.Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru/teman.

13% 7% ≤ P ≤ 18%

2. Mencari/memahami masalah 10% 5% ≤ P ≤ 15%

10

Ronald E. Walpole, Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuwan, (Bandung: ITB, 1986), hal. 529.

15

Page 16: proposal penelitian

dalam buku teks.

3.Menyelesaikan masalah/mendiskusikan dengan teman sejawat.

27% 22% ≤ P ≤ 32%

4. Bertanya pada guru/teman. 30% 25% ≤ P ≤ 35%

5.Memahami/menanggapi pertanyaan yang diajarkan guru.

10% 5% ≤ P ≤ 15%

6.

Menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur yang ditentukan atau suatu prosedur yang dikerjakan.

10% 5% ≤ P ≤ 15%

7.Penilaian yang tidak relevan dengan KBM.

0% 0% ≤ P ≤ 5%

Sumber: Tesis Mukhlis 2005

2. Data Analisis Angket

Data tentang respon siswa yang diperoleh melalui angket dianalisis

dengan menggunakan rata-rata keseluruhan skor yang telah dibuat dengan model

skala likert. Dalam menskor skala likert, jawaban diberi bobot dengan nilai

kuantitatif 4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif.11

Skor rata-rata respon siswa dapat dihitung dengan rumus:

Skor rata-rata = ∑1=1

4 ni x fi

n

Kriteria skor rata-rata untuk respon siswa adalah:

3 < skor rata-rata 4 = sangat positif

2 < skor rata-rata 3 = positif

1 < skor rata-rata 2 = negatif

0 < skor rata-rata 1 = sangat negatif12

11 Sukardi, Metodologi Penelitian: Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), hal. 147.

12 Sukardi, Metodologi Penelitian, ………..”, hal. 148.

16

Page 17: proposal penelitian

BAB VI

KESIMPULAN

17

Page 18: proposal penelitian

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bandung: Bina Aksara, 2002.

Ansari, Bansu I, Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Banda Aceh: Yayasan Pena, 2009.

Astuti, AM, Efektivitas Penerapan Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal (PROBLEM POSSING) Dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Persegi Panjang Terhadap Siswa Kelas I Semester II SMP Negeri 7 Purwodadi Tahun Ajaran 2007/2008 (Skripsi), Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008.

Burais, Listika, Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Materi Statistika di SMP Negeri 3 Banda Aceh Tahun Ajaran 2008/2009 (Skripsi), Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2009.

Diyanto, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat di SMPN 10 Banda Aceh Tahun Ajaran 2005/2006 (Skripsi). Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2006.

Gerson, Tanwey, Belajar dan Pembelajaran, Ambon : Unesa University Press, 2004.

Hamzah, Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi aksara, 2006.

Kamaruddin, Kamus Istilah Skripsi dan Tesis, Bandung: PT Angkasa, tt.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.

Sudrajat, Akhmad, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. (http://smacepiring.wordpress.com/), diakses 15 April 2010 pukul: 15:00 WIB.

Sukardi, Metodologi Penelitian: Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Walpole, Ronald, Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuwan, Bandung: ITB, 1986

18