proposal metopen

12
ANALISIS ADOPSI FAIR VALUE DALAM MENINGKATKAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI: ANALISIS ANTAR NEGARA ASEAN Proposal Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Prof. Dr. Indra Wijaya Kusum, Ph. D Oleh: Martdian Ratna Sari 13/355499/PEK/18319 MAGISTER OF SCIENCE IN ACCOUNTING FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Upload: martdian-ratna-sari

Post on 14-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Analisis Pasar Modal

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Metopen

ANALISIS ADOPSI FAIR VALUE DALAM MENINGKATKAN RELEVANSI NILAI

INFORMASI AKUNTANSI: ANALISIS ANTAR NEGARA ASEAN

Proposal Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Indra Wijaya Kusum, Ph. D

Oleh:

Martdian Ratna Sari13/355499/PEK/18319

MAGISTER OF SCIENCE IN ACCOUNTING

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Proposal Metopen

ANALISIS ADOPSI FAIR VALUE DALAM MENINGKATKAN RELEVANSI NILAI

INFORMASI AKUNTANSI: ANALISIS ANTAR NEGARA ASEAN

A. Latar Belakang

1. Semakin berkembangnya teknologi informasi diharapkan pula dapat memenuhi

kebutuhan pelaporan keuangan, yakni dengan cara meniadakan jarak fisik diantara

berbagai stakeholder yang terlibat dalam bisnis global. Namun kendalanya ada

pada prinsip akuntansi yang digunakan di masing-masing negara.

2. IASB menerbitkan suatu standar yang disebut sebagai International Financial

Reporting Standards (IFRS). Tujuan utama dari IFRS yakni memastikan bahwa

suatu laporan keuangan intern perusahaan mengandung informasi yang berkualitas

tinggi, transparan bagi para pengguna dan dapat diperbandingkan.

3. Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan konvergensi IFRS.

Konvergensi IFRS ini dilakukan atas kesepakatan bersama antar anggota forum

G-20 pada pertemuan tanggal 2 April 2009 yang menekankan mengenai

pentingnya “a single set of high quality international accounting standards”.

4. IFRS dianggap dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi karena

penggunaan fair value lebih dapat merefleksikan kondisi ekonomik perusahaan

(Barth dkk, 2008; Daske dkk., 2008; Karampinis dan Hevas 2011; Alali dan

Foote, 2012).

5. Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang tidak konsisten mengenai

pengadopsian IFRS yang dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi.

6. Penelitian ini menganggap ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya masih

menjadi isu penting mengenai manfaat pengadopsian IFRS pada perusahaan-

1

Page 3: Proposal Metopen

perusahaan publik di empat bursa efek Negara ASEAN (Indonesia, Singapura,

Malaysia, dan Thailand).

B. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah pengadopsian fair value dapat meningkatkan relevansi nilai informasi

akuntansi?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian

1. Penelitian ini ingin menguji kembali apakah adopsi IFRS dapat meningkatkan

kualitas informasi akuntansi bagi perusahaan-perusahaan manufaktur di Negara-

negara ASEAN dengan menganalisis peerbedaan kualitas informasi akuntansi

periode sebelum mengadopsi IFRS (tahun 2009 dan 2010) dengan metode

historical cost dan periode setelah mengadopsi IFRS (2011 dan 2012) dengan

metode fair value.

2. Penelitian ini setidaknya dapat memberikan kontribusi bagi regulator akuntansi di

Negara-negara ASEAN mengenai manfaat pengadopsian IFRS dalam

meningkatkan kualitas informasi akuntansi.

D. Landasan Teori

Berikut beberapa teori dan penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan

dalam penelitian ini antara lain:

1. Historical Cost

Wolk, et al (2004;448) menyatakan bahwa sistem akuntansi historical cost

membawa dua masalah dasar, yaitu nilai historis yang muncul pada

pelaporan keuangan secara ekonomis tidak relevan dan nilai pada laporan

keuangan menunjukkan pengeluaran dalam dollar pada titik waktu yang

berbeda, sehingga melekatkan jumlah daya beli yang berbeda.

2

Page 4: Proposal Metopen

Dengan adanya 2 masalah dasar tersebut Wolk, et al (2004;449)

berpendapat bahwa beberapa aspek dari kualitas relevansi suatu laporan

keuangan berkurang dalam penggunaan historical cost.

Kelemahan lain dari historical cost yakni kelemahan fundamental pada

capital maintenance.

2. Fair Value

Suwardjono (2008;475) mendefinisikan fair value sebagai jumlah rupiah

harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh unit

usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau

penggantinya yang setara (ekuivalennya).

Suwardjono (2008;200) menyatakan bahwa pengukuran atas dasar nilai

sekarang aliran kas masa datang akan menghasilkan informasi yang lebih

berpaut daripada pengukuran yang didasarkan atas aliran kas yang tidak

didiskun.

Perdebatan mengenai akuntansi fair value dibandingkan dengan historical

cost berkisar pada perbedaan antara relevansi dan keandalan.

3. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi

Suatu informasi akuntansi dikatakan relevan jika informasi akuntansi

tersebut mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan.

Salah satu tanda hilangnya sebagian relevansi informasi akuntansi adalah

menurunnya value relevance dari tahun ke tahun (Arie, 2006 dalam

Simbolon, 2012).

Relevansi nilai (value relevance) informasi akuntansi memiliki arti sebagai

kemampuan informasi untuk menjelaskan nilai perusahaan (Beaver, 1968

dalam Simbolon, 2012).

3

Page 5: Proposal Metopen

Pada penelitian relevansi nilai informasi akuntansi kali ini peneliti ingin

melihat relevansi nilai informasi akuntansi yang terjadi akibat perubahan

standar akuntansi, yakni dari PSAK ke IFRS (dari historical cost ke fair

value).

Penelitian ini akan menggunakan variabel harga saham, laba bersih per

lembar saham, serta nilai buku yang dianggap mampu menjelaskan

relevansi nilai informasi akuntansi.

4. Pengembangan Hipotesis

Barth dkk. (2008) berargumen bahwa IFRS sebagai principles based

standards lebih dapat meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi.

Penelitian yang menyatakan bahwa IFRS tidak dapat meningkatkan

kualitas informasi akuntansi setelah mengadopsi IFRS adalah penelitian

dari Van Der Meuleun (2007), Hung dan Subramayam (2007), serta

Karampinis dan Hevas (2011).

Van Der Meuleun dkk. (2007) juga menyatakan bahwa masih menjadi

suatu perdebatan apakah IFRS dapat menghasilkan informasi akuntansi

yang lebih relevan jika melihat aturan yang disusun IASB tersebut kurang

detail dan bersifat umum yang sangat berbeda dengan rule based

standards yang lebih detail dalam aturan-aturan pengungkapannya.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa masih perlunya penelitian lebih

lanjut mengenai manfaat IFRS dengan metode pengukuran fair value yang

dapat meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi setelah

penerapannya. Maka hipotesis dalam peneilitian ini adalah:

4

Page 6: Proposal Metopen

H1 : Relevansi nilai informasi akuntansi perusahaan-perusahaan

manufaktur di Indonesia meningkat sesudah adopsi IFRS (fair

value).

E. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek empat Negara ASEAN pada tahun 2010-2013.

Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Yang akan diuji adalah kualitas informasi akuntansi sebelum dan sesudah

adopsi IFRS.

2. Variabel dan Pengujian Statistik

Pengujian relevansi nilai informasi akuntansi menggunakan price model

yang dikembangkan oleh Ohlson (1995), sebagai berikut:

P¿+1=β0+β1¿¿+β2 BV ¿+e

Keterangan:

P¿+1= Harga saham perusahaan manufaktur pada tanggal 31 Maret pada t+1¿¿= Laba bersih per lembar sahamBV ¿ = Nilai buku ekuitas per lembar saham

Model di atas diuji dengan regresi OLS untuk data periode sebelum dan

setelah adopsi IFRS secara terpisah.

Pengujian relevansi nilai informasi akuntansi menggunakan nilai Adjusted

R2 yang didapat dari hasil pengujian regresi OLS tersebut.

Jika nilai Adjusted R2 setelah adopsi IFRS lebih besar secara signifikan

maka relevansi nilai informasi akuntansi meningkat dan sebaliknya.

5

Page 7: Proposal Metopen

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari

database OSIRIS, yang dapat diakses di laboratorium komputer Magister

Sains UGM, serta data lain yang tersedia di website Bursa Efek Indonesia,

Kuala Lumpur Stock Exchange, Singapore Stock Exchange, dan Thailand

Stock Exchange.

DAFTAR PUSTAKA

Alali, F.A. & Foote, P.S. (2012). The Value Relevance Of International Financial Reporting

Standards: Empirical Evidence in an Emerging Market. The International Journal of

Accounting, 47, 85-108.

Barth, M. E., Landsman, W. R. & Lang, M. (2008). International Accounting Standards and

Accounting Quality. Journal of Accounting Research, 46, 467–498.

Bartov, E., Goldberg, S. & Kim, M. (2005). Comparative Value Relevance Among German,

U.S. and International Accounting Standards: A German Stock Market Perspective.

Journal of Accounting, Auditing and Finance, 20, 95–119.

Cahyonowati, N. & Ratmono, D. (2012).Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Informasi

Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.14 No.2, 105-115

Daske, H., Hail, L., Leuz, C. & Verdi, R. (2008). Mandatory IFRS Reporting Around The

World: Early Evidence on The Economic Consequences. Journal of Accounting

Research, 46, 1085–1142.

Francis, J. & Schipper, K. (1999). Have Financial Statements Lost Their Relevance? Journal

of Accounting Research, 37, 319–352.

Hung, M. & Subramanyam, K.R. (2007). Financial Statement Effects of Adopting

International Accounting Standards, The Case of Germany. Review of Accounting

Standards, 12, 623–657.

Karampinis, N. & Hevas, D. (2011). Mandating IFRS in an Unfavorable Environment: The

Greek Experience. The International Journal of Accounting, 46, 304-332.

6

Page 8: Proposal Metopen

Liu, J., & Liu, C. (2007). Value Relevance Of Accounting Information In Different Stock

Market Segments: The Case of Chinese A-, Band H-shares. Journal of International

Accounting Research, 6, 55–81.

Ohlson, J. (1995). Earnings, Book Values And Dividends in Quality Valuations.

Contemporary Accounting Research, 11, 661–688.

Simbolon, (2013). Value Relevance. Business and Accounting. Wordpress.com

Suwardjono. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE, (2008).

Van der Meulen, S., Gaeremynck, A., & Willekens, M. 2007. Attribute Differences Between

US GAAP and IFRS Earnings: An exploratory study. The International Journal of

Accounting, 42(2), 123–142.

Wolk, Dodd, Tearney. Accounting Theory: South-Western: Thomson, (2004 Conceptual

Issues in a Political and Economic Environment.).

7