metopen putra adnyana (2)

50
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WISATAWAN MANCANEGARA BERKUNJUNG KE BALI BERDASARKAN USIA LEMBAR JUDUL KOMPETENSI STATISTIKA USULAN PENELITIAN I KETUT PUTRA ADNYANA 1208405010 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAM i

Upload: zanuar-septyadi

Post on 16-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metopen

TRANSCRIPT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WISATAWAN MANCANEGARA BERKUNJUNG KE BALI BERDASARKAN USIALEMBAR JUDUL

KOMPETENSI STATISTIKA

USULAN PENELITIAN

I KETUT PUTRA ADNYANA1208405010

PROGRAM STUDI MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANABUKIT JIMBARAN 20155

KATA PENGANTAR

Puja dan Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali Berdasarkan Usia tepat pada waktunya.Melalui Kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Ir. Komang Darmawan, M.MATH, Ph.D selaku Ketua Jurusan Matematika F MIPA Universitas Udayana.1. Bapak Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. selaku koordinator dosen pengajar mata kuliah Metodologi Penelitian.1. Bapak Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. selaku tim dosen pengajar mata kuliah Metodologi Penelitian1. Bapak Ir. Komang Gde Sukarsa, M.Si. selaku tim dosen pengajar mata kuliah Metodologi PenelitianPenulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhirnya semoga proposal ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca.Bukit Jimbaran, 2 April 2015

7

Penulis

DAFTAR ISIHalamanLEMBAR JUDULiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Rumusan Masalah31.3Batasan Masalah31.4Tujuan Penelitian31.5Manfaat Penelitian4BAB II TINJAUAN PUSTAKA52.1Konsep Pariwisata52.1.1Pengertian Pariwisata52.1.2Pengertian Wisatawan Mancanegara62.2Motivasi Berwisata72.2.1 Pengertian Motivasi72.2.2 Pengertian Motivasi Berwisata72.3Faktor Wisatawan Mancanegara Berkunjung Ke Bali82.3.1Keamanan82.3.2Keramahan Penduduk82.3.3Akomodasi92.3.4Transportasi92.3.5Kurs atau Nilai Tukar102.3.6Budaya102.3.7Keindahan Alam112.4Analisis Faktor112.4.1Konsep Dasar Analisis Faktor112.4.2Tipe-tipe Analisis Faktor172.4.3Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis Faktor182.5Uji Instrumen212.5.1Uji Validitas212.5.2Uji Reliabilitas222.5.3Ukuran Kelayakan Data23BAB III METODE PENELITIAN243.1 Lokasi Penelitian243.2 Jenis dan Sumber Data243.3 Variabel Penelitian243.4Skala Pengukuran253.5Langkah-langkah Melakukan Analisis Faktor25DAFTAR PUSTAKA28

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam peningkatan ekonomi pada suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggerakan sektor pariwisata dalam meningkatkan perekonomian. Peran pariwisata dalam aktivitas perekonomian suatu negara memberikan manfaat positif pada aspek ekonomi. Pada aspek ekonomi, industri pariwisata mampu meningkatkan kesempatan kerja dan membuka lapangan pekerjaan. Pariwisata erat kaitannya dengan usaha jasa transportasi, penjualan paket wisata, industri kerajinan tangan, hotel dan restoran, yang tentu mendapatkan manfaat positif dari kemajuan sektor pariwisata. Salah satu daerah di Indonesia yang mendapatkan imbas dari sektor pariwisata adalah Bali. Bali merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berkembang pada sektor pariwisata. Sebagian besar pendapatan penduduknya dari industri pariwisata, sehingga tidak mengherankan industri pariwisata di Bali menjadi pilar pertumbuhan ekonomi. Bali ditetapkan sebagai pusat pariwisata di Indonesia bagian tengah. Hal ini disebabkan karena Bali memiliki keunggulan dan keunikan, seperti keanekaragaman tempat wisatanya dan keindahan alamnya, keramah tamahan penduduknya, adat istiadat dan budaya dengan sistem adat Hindu Bali yang beraneka ragam pada setiap daerahnya , atraksi wisata. Pariwisata di Bali berpotensi untuk terus meningkat mengingat semakin mudah untuk mengunjungi Bali dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin canggih serta mampu mendatangkan devisa bagi negara. Sebagai daerah tujuan wisata dengan keunggulan dan keunikan objek atraksi wisata yang dimiliki (keindahan alam), budaya yang beranekaragam pada setiap daerah. Bali telah didukung oleh sarana dan prasarana pariwisata yang cukup baik seperti hotel berbintang dan non berbintang, pondok wisata, villa, restoran (sarana akomodasi), sarana transportasi, kurs, keramahan masyarakat Bali, serta keamanan. Analisis faktor merupakan langkah untuk mengidentifikasi item atau variabel berdasarkan kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Item-item yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Prinsip dasar analis faktor untuk menyederhanakan deskripsi tentang data dengan mengurangi jumlah variabel/dimensi. Analisis ini digunakan untuk mereduksi dimensi variabel dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin keragaman data asal, dengan cara memanfaatkan korelasi antar variabel.Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi wisatawan mancanegara ke Bali yaitu analisis faktor-faktor daya tarik wisata Bali dan implikasinya terhadap perencanaan pariwisata daerah Bali (Suradnya, 2006) dan model pencitraan destinasi pariwisata Bali menurut wisatawan usia lanjut Australia (Utama, 2008).Memandang kegunaan dari analisis faktor untuk mereduksi dimensi variabel dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin keragaman data asal, dengan cara memanfaatkan korelasi antar variabel, penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali berdasarkan usia dengan menerapkan analisis faktor.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, adapun rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah:Faktor-faktor yang paling memengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali berdasarkan usia?1.3 Batasan MasalahAdapun batasan permasalahan dari penelitian ini adalah:1. Mengingat obyek wisata di Bali sangat beranekaragam, maka penulis membatasi lokasi penelitian pada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Nusa Dua, Kuta, Sanur, Candi Dasa, dan Lovina.2. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang memengaruhi wisatawan mancanegara ke Bali adalah faktor keamanan, keramahan penduduk, akomodasi, transportasi, kurs, budaya, keindahan alam.3. Pada penelitian ini usia wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dibagi tiga yaitu, wisatawan berumur 16-25 thn (remaja), 26-54 thn (Dewasa), dan diatas 55 thn (lanjut usia).1.4 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang paling memengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali berdasarkan usia.1.5 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat informasi mengenai hal-hal informasi tentang meningkatkan sektor pariwisata di Bali, terutama pada peningkatan faktor-faktor dominan pertimbangan wisatawan mancanegara ke Bali serta memperbaiki dan mengawasi faktor-faktor yang ada.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1Konsep Pariwisata2.1.1Pengertian PariwisataPariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya atau rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain atau untuk memenuhi keinginana yang beraneka ragam yang mencakup keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan wisatawan dan kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama melakukan aktivitas perjalanan bukan untuk mencari nafkah. (Musanef, 1996)Menurut Undang-undang No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan terdapat beberapa istilah mengenai pariwisata antara lain:a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.c. Pariwisata adalah segala yang berhubungan dengan wisata termasuk mengusahakan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait di bidang tersebut.d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.e. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata usaha lain yang terkait di bidang tersebut.f. Objek dan daya tarik wisata asalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.g. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.2.1.2Pengertian Wisatawan Mancanegara Sesuai dengan rekomendasi World Tourism Organization (WTO) dan International Union Office Travel Organization (IUOTO) definisi tamu mancanegara adalah setiap orang mengunjungi suatu Negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud untuk memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi. Definisi ini mencakup dua kategori tamu mancanegara:a. Wisatawan (Tourist) adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 6 bulan di tempat yang dikunjungi, dengan maksud kunjungan antara lain: berlibur, pekerjaan/bisnis, kesehatan, pendidikan, misi/pertemuan/kongres, mengunjungi teman/keluarga, keagamaan dan olahraga.b. Pelancong (Excursionis) adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi (termasuk cruise passenger). Cruise passanger adalah setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal atau kereta api, di mana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut.2.2Motivasi Berwisata2.2.1 Pengertian MotivasiAtkinson (1996) menyatakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang menguatkan perilaku dan memberikan arahnya. Chaplin (dalam Hardjo dan Badjuri 2002) menyatakan bahwa motivasi merupakan perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan dari pengertian tersebut, terdapat unsur penting dalam motivasi yaitu dorongan untuk mencapai tujuan dari individu tersebut. Maka diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang untuk mencapai kebutuhan tersebut agar mencapai tingkat kepuasan.2.2.2 Pengertian Motivasi BerwisataMotivasi adalah kondisi internal yang spesifik dan mengarah pada perilaku seseorang ke suatu tujuan (Alhadza, 2003). Berwisata diartikan sebagai kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan diluar tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya untuk menikmati suasana yang diinginkan (Salah Wahab dalam Pendit, 2006). Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata (UU No. 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata). Berwisata merupakan alternatif kegiatan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang menganggu psikologi seseorang (Pendit, 2006).2.3Faktor Wisatawan Mancanegara Berkunjung Ke Bali2.3.1KeamananSistem sosial Bali dalam menjaga kemanan bukan hanya tanggung jawab militer. Masyarakat Bali mempunyai sistem pengamanan adat yang disebut pecalang, sistem keamanan inilah yang menjamin keamanan Bali. Selain pecalang, keamanan Bali didukung oleh tradisi masyarakat yang menjunjung adat. Berperilaku jahat bagi orang Bali berarti melanggar adat itu sendiri. Kalau pun ditemukan tindakan kejahatan atau pencurian di Bali, hampir bisa dipastikan pelakunya adalah pendatang dari luar Bali. Perbedaan inilah yang menjadikan wisatawan kerasan tinggal berlama-lama di Bali.2.3.2Keramahan PendudukPenduduk Bali dikenal jujur dan ramah, keramahan penduduk Bali menjadi modal utama untuk melakukan servis kepada wisatawan. Keramahan penduduk Bali jarang ditemukan pada daerah lain, hal ini dibuktikan dengan penduduk Bali melakukan pelayanan yang tulus kepada para wisatawan. Kejujuran dan keramahan penduduk Bali menjadikan Bali bukan hanya sekedar pulau dengan pesona alam yang indah. Pariwisata sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bali selama bertahun-tahun. Dengan demikian, penduduk Bali sangat paham bagaimana melayani wisatawan secara tepat. Selain ramah dan jujur, sebagian besar orang Bali menguasai bahasa asing dengan baik terutama bahasa inggris. Keramahan dan kejujuran serta kemampuan berbahasa asing ini yang menyebabkan wisatawan merasa nyaman serasa di rumah sendiri. (Kartajaya, 2005)2.3.3AkomodasiAkomodasi adalah sarana tempat penginapan bagi setiap tamu atau pengunjung sementara, dengan mendapatkan berbagai fasilitas lainnya seperti terdapatnya restoran, bar, olahraga, kesehatan, hiburan dan kebutuhan lainnya. Akomodasi merupakan suatu bangunan yang memiliki kamar-kamar yang disediakan untuk para tamu baik dikelola secara sederhana maupun professional. Akomodasi dalam dunia pariwisata biasanya berbentuk hotel, motel bunglows, penginapan, losmen, dan lain sebagainya yang merupakan sarana rumah sementara bagi wisatawan.2.3.4TransportasiTransportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi dibagi menjadi tiga yaitu:1. Transportasi udara digunakan oleh wisatawan yang menginginkan kenyamanan. Transportasi udara dapat menjangkau jarak yang jauh dan waktu tempuh yang panjang serta mampu mengangkut penumpang dan barang dalam waktu yang singkat.2. Transportasi darat, kegiatan wisata tentunya membutuhkan transportasi darat baik berupa mobil pribadi atau sewa, maupun bus, truk, taksi, sepeda motor. Transportasi darat dapat memberikan kenyaman pribadi, karena wisatawan dapat menentukan rute perjalanan, mengatur waktu keberangkata dan kedatangan serta tempat perhentian. Transportasi darat dapat mencapai daerah yang sulit bahkan daerah terpencil. 3. Transportasi air, pada transportasi ini memberikan pengalaman dan kesan tersendiri. Transportasi air yang dapat digunakan diantaranya kapal feri, kapal pesiar, serta perahu. (Ismayanti, 2010)2.3.5Kurs atau Nilai TukarKurs atau nilai tukar adalah nilai tukar mata uang satu negara terhadap mata uang negara lain. Kurs muncul ketika penawaran dan permintaan barang, jasa dan aliran modal berada dalam keadaan seimbang. Berkaitan dengan kegiatan pariwisata, kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Tugas pertama yang harus dilakukan oleh seorang wisatawan ketika berkunjung ke suatu negara tujuan wisata adalah menukarkan uangnya dengan mata uang negara tujuannya. Hal ini dapat dilakukan menurut nilai tukar resmi yang ditetapkan oleh masing-masing negara.2.3.6BudayaDaya tarik Pulau Bali sangat besar karena memiliki perbedaan yang kuat dan jarang dimiliki oleh daerah tujuan wisata lain. Salah satu perbedaan tersebut adalah kebudayaan Bali yang berakar agama Hindu. Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu adalah pemegang teguh tradisi yang kuat. Hampir di setiap sudut wilayah Bali terdapat Pura sebagai tempat sembahyang. Hal ini tidak heran Bali disebut sebagai Pulau Seribu Pura. Berbagai ritual yang dilakukan memiliki daya pikat bagi wisatawan. Ritual tersebut di antaranya adalah Ngaben atau upacara pembakaran mayat, ritual pawai ogoh-ogoh atau pengerupukan yang dilaksanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi, Omed-omedan, perang pandan. Selain berbagai ritual, dalam diri orang Bali mengalir darah seniman. Kesenian tersebut dilandasi oleh semangat spiritual yang diekspresikan dalam berbagai berbentuk seperti tarian, ukiran, drama, dan lukisan.2.3.7 Keindahan AlamBali memiliki keindahan alam yang menawan, pulau yang luasnya tersebut dikelilingi oleh pantai yang indah dengan bibir pantai yang lebar. Beberapa pantainya berpasir putih, dengan ombak yang tidak terlalu besar. Selain untuk berjemur, pantai di Bali adalah surga bagi para peselancar. Pantai Kuta adalah tempat yang tak pernah dilewatkan bagi pengunjung. Keindahan pantai-pantai di Bali dipadu dengan keindahan alamnya yang berbukit-bukit dengan persawahan serta memiliki beberapa danau dan goa.2.4Analisis Faktor2.4.1Konsep Dasar Analisis FaktorAnalisis faktor dengan analisis komponen utama (AKU) memiliki banyak kemiripan, yaitu proses komputasi pada analisis faktor didekati dengan solusi AKU. Kriteria pemilihan faktor memiliki makna dari interpretasi yang dapat dilakukan dengan cara sama pada AKU. Variabel menyebar normal dengan vektor nilai tengah dan matrik ragam peragam , yang dinyatakan sebagai berikut:

Maka dapat dibuat model sebagai berikut:

(2.1)Dimana: faktor ke- bobot (loading) dari peubah ke- pada faktor ke- galat (error) atau faktor spesifik.Salah satu solusi dalam analisis faktor adalah dengan menggunakan pendekatan AKU. Misal dari penggunaan peubah dan objek, dapat ditulis dalam bentuk matriks berikut:(2.2)dimana , dengan matriks ragam peragam , dan komponen utamanya Penjabaran dari adalah sebagai berikut:

(2.3)Bentuk persamaan (2.3) dapat dituliskan

(2.4)Komponen utama diharapkan memiliki keragaman yang maksimum, atau maksimum. Nilai tidak pernah maksimum jika normal vektor tidak dibatasi. Salah satu kendala yang disarankan untuk mencapai nilai maksimum adalah panjang vektor adalah satu satuan atau . Maka dengan menggunakan pengali Lagrange, didapatkan menurunkan parsial terhadap persamaan (2.5) diperoleh(2.5)(2.6)(2.7)Berdasarkan persamaan (2.6) diperoleh , sedangkan dari persamaan (2.7) diperoleh

Atau (2.8)Dengan adalah nilai eigen terbesar dari matriks dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen . Nilai maksimum dari didapatkan dengan cara menurunkan terhadap

Atau(2.9)Mengalikan persamaan (2.9) dengan diperoleh

Jadi keragaman peubah (keragaman maksimumnya) adalah sama dengan nilai eigen terbesar dari matriks Jika ragam peragam peubah dapat diurutkan yakni maka harus dipenuhi maksimum dengan kendala dan Dengan pengali Lagrange didapatkan maksimum dengan kendala dan Dengan pengali Lagrange didapatkan(2.11)Menurunkan parsial terhadap persamaan (2.12) diperoleh(2.12)(2.13)(2.14)Mengalikan dengan persamaan (2.12) diperolehKarena , maka ; sehingga(2.15)

Membagi persamaan (2.15) dengan diperoleh

(2.16)Dengan adalah nilai eigen terbesar ke-dua dari matriks dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen . Nilai maksimum dari didapatkan dengan cara menurunkan terhadap (2.17)Mengalikan persamaan (2.16) dengan diperoleh

(2.18)Jadi keragaman (keragaman maksimumnya) adalah sama dengan nilai eigen terbesar kedua dari matriks . Dengan cara yang sama akan dilakukan untuk peubah dan seterusnya sampai pada peubah terakhir yaitu sehingga diperoleh nilai eigen dan vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigennya. Faktor pada analisis faktor memiliki nilai eigen lebih besar dari satu dinyatakan sebagai faktor bermakna. Untuk dapat menginterpretasikan faktor bermakna, yang perlu diperhatikan adalah besar bobot dari faktor-faktor tersebut pada masing-masing peubah. Metode penduga pembobot dalam analisis faktor yaitu menggunakan solusi AKU. Data masukan untuk AKU dapat berupa matriks peragam (S) yang digunakan bilamana unit satuan dan skala data dari seluruh peubah yang akan dianalisis adalah sama atau matriks korelasi (R) digunakan bilamana unit satuan dan skala data dari seluruh peubah yang akan dianalisis adalah tidak sama. Dari S dan R akan diperoleh (eigen value) dan (eigen vektor) yang berpadanan. Pembobotan pada analisis faktor dapat dinyatakan dalam persamaan:(2.19)2.4.2Tipe-tipe Analisis FaktorAnalisis faktor memiliki dua tipe yaitu:1. Analisis eksploratif (Exploratory Faktor Analysis/EFA)Analisis ini bertujuan untuk menemukan konstruksi dasar yang memengaruhi sekumpulan respon. Tujuan dari analisis ini adalah:a. Menentukan jumlah dari faktor yang memengaruhi sekelompok pengukuranb. Mengetahui kekuatan hubungan antara setiap faktor dan setiap pengukuran yang diamatiBeberapa kegunaan utama dari analisis ini adalah:a. Mengidentifikasi konstruksi dasar yang mendasari respon-respon pada suatu area tertentub. Menentukan kelompok-kelompok, dari kuesioner yang saling bergantunganc. Mendemonterasi dimensi dari suatu skala pengukuran. Peneliti mengembangkan skala-skala yang merespon terhadap suatu karakteristik tunggal.d. Menentukan gambaran-gambaran (features) apa yang paling penting ketika mengklasifikasikan bagian-bagian dalam suatu kelompoke. Membangkitkan nilai faktor (faktor scores) yang menunjukan besaran dari konstruksi dasar untuk digunakan analisis lainnya.2. Analisis konfirmatif (Confirmatory Faktor Analysis/CFA)Tujuan utama analisis faktor konfirmatori adalah menentukan kemampuan dari sebuah model faktor awal yang digunakan untuk menduga sekumpulan data yang diamati.a. Menentukan validitas dari suatu model faktor tunggalb. Membandingkan kemampuan dari dua model yang berbeda dengan menggunakan sekelompok data yang samac. Menguji signifikasi dari faktor loading tertentud. Menguji hubungan antara dua atau lebih faktor loadinge. Menguji apakah sekelompok faktor berkorelasi atau tidak berkorelasif. Menaksir kekonvergenan data diskriminan validitas dari sekelompok pengukuran2.4.3Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis Faktor Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis faktor adalah:1. Ragam peubah asal Ragam peubah asal pada analisis faktor dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu komunalitas (communality) dan ragam galat (specific variance) yang dinyatakan dalam persamaan:

(2.20)Komponen adalah menyatakan bobot faktor. Komponen adalah komunalitas (communality) menunjukan proporsi ragam yang dapat dijelaskan oleh faktor. Komponen adalah ragam galat (specific variance) yang merupakan proporsi ragam dari yang disebabkan oleh ragam faktor spesifik. Nilai dari ragam yang dijelaskan oleh faktor adalah sebesar: yang dijelaskan (2.21)2. Faktor BermaknaJika faktor loading () menggunakan solusi AKU maka peubah dan kriteria yang berlaku pada AKU juga berlaku pada analisis faktor. Faktor yang dipertimbangkan berharga adalah yang memiliki nilai eigen lebih besar dari satu (). Nilai eigen menunjukan besarnya sumbangan dari faktor terhadap varian seluruh peubah asli.3. Peranan faktorBanyak faktor bermakna selain menggunakan peubah nilai eigen dan proporsi keragaman komulatif, juga dapat diperiksa melalui peranan faktor. Peranan adalah untuk menjelaskan keragaman total data, yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: dimana matrik ragam-peragam dimana banyaknya peubah yang dianalisis4. Peragam antara dan Peragam antara dan dinyatakan melalui persamaan:(2.22)Sehingga faktor loading dapat digunakan untuk melakukan interpretasi terhadap setiap faktor bermakna. Faktor yang memiliki loading terbesar merupakan komponen penyusun terbesar dari peubah bersangkutan, sedangkan tanda positif dan negatif menunjukan arah. Sehingga faktor dinyatakan sebagai peubah baru (unobservable variable) dapat diketahui merupakan suatu karakteristik tertentu.5. Rotasi faktorRotasi faktor digunakan untuk mengetahui tumpeng tindih (overlap) faktor-faktor yang ada sebagai komponen penyusunan peubah-peubah , tumpang tindih disebabkan oleh faktor bermakna yang cukup banyak, sehingga sulit diinterpretasikan sebagai peubah baru (unobservable variable). Dalam rotasi faktor terdapat dua metode yaitu metode rotasi orthogonal dan metode rotasi oblique. Metode rotasi orthogonal merupakan metode rotasi yang menghasilkan faktor-faktor yang saling bebas (independent). Yang dimaksud rotasi orthogonal adalah varimax, equimax, dan quartimax. Metode rotasi oblique merupakan metode rotasi yang menghasilkan faktor-faktor peubah baru yang saling tidak orthogonal. Yang dimaksud rotasi oblique adalah oblimin, promax dan orthobloque.6. Skor atau bobot faktorAnalisis faktor sering kali melakukan analisis awal suatu permasalahan dalam penelitian yaitu upaya untuk memperoleh peubah baru, yang nantinya akan digunakan berbagai metode dalam menganalisnya. Peubah baru tersebut merupakan skor atu bobot faktor.7. Pemotongan (cut off) skor faktor yang dirotasiPenentuan pembentukan faktor dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan (cut off) terhadap skor faktor yang dirotasi. Pemotongan didasarkan pada nilai-nilai tertentu yang didasarkan pada jumlah sampel.2.5Uji InstrumenData pada penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner maka diperlukan pengujian instrumen untuk memastikan kuesioner yang digunakan sudah valid dan reliabel.2.5.1Uji ValiditasHasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada obyek yang diteliti. Metode yang sering digunakan terhadap validitas kuesioner adalah korelasi product-momen, dengan rumus sebagai berikut:(2.23)Keterangan: Skor butir tes Skor total keseluruhan item Jumlah respondenSelanjutnya dihitung dengan uji- menggunakan rumus:(2.24)Dimana, menyatakan nilai , adalah koefisien korelasi hasil , dan adalah jumlah responden. Nilai yang diperoleh selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai , jika maka dikatakan valid.2.5.2Uji ReliabilitasReliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas.Nilai reliabilitas pada penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan metode Cronbachs coefficient alpha. Perhitungan ini dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Peubah dikatakan reliabel jika . Nilai Cronbachs coefficient alpha dapat dihitung dengan rumus: (2.25)Keterangan: Cronbachs coefficient alpha Banyaknya butir pertanyaan Total varian skor masing-masing pertanyaan Varian dari total skor2.5.3Ukuran Kelayakan DataSuatu ukuran statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah himpunan data layak (measure of sampling adequacy) dianalisis dengan analisis faktor adalah dengan statistik Kaiser Meyer Oikin (KMO).

Dimana:1. Koefisien korelasi antara peubah asal ke- dan ke-2. adalah koefisien korelasi parsial antara peubah ke- dan ke-

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan pada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Nusa Dua, Kuta, Sanur, Candi Dasa, dan Lovina.3.2 Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan cara metode survei, yaitu dengan menyebarkan kuesioner dan data yang langsung diperoleh dari responden. Penyebaran kuesioner bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif tentang faktor-faktor yang memengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali berdasarkan usia.3.3 Variabel PenelitianAdapun definisi operasional variabelvariabel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:1. Keamanan () adalah tingkat keamanan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.2. Keramahan Penduduk () adalah cara melayani wisatawan mancanegara.3. Akomodasi adalah sarana tempat penginapan bagi wisatawan, dengan mendapatkan berbagai fasilitas.4. Transportasi () adalah sarana pengangkutan wisatawan.5. Kurs atau nilai tukar () adalah nilai tukar mata uang satu negara terhadap mata uang negara lain.6. Budaya () adalah kebudayaan Bali yang berakar agama Hindu dan tradisi.7. Keindahan alam () adalah tempat dimana wisatawan berkunjung untuk melihat indahnya alam seperti pantai, gunung, goa, dan lain-lain.3.4Skala PengukuranKuesioner yang dipergunakan dalam penelitian adalah kuesioner dengan skala interval, artinya responden memilih jawaban yang paling tepat dari interval 0 sampai 10.3.5Langkah-langkah Melakukan Analisis FaktorLangkah-langkah dalam analisis faktor adalah sebagai berikut:1. Melakukan uji validitas dan reliabilitasUji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan telah valid dan reliabel.2. Membuat matriks korelasiProses analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi antara variabel yang satu dengan variabel-variabel lain, untuk memperoleh analisis faktor yang semua varaibel-variabelnya harus berkorelasi. Untuk menguji ketepatan dalam model faktor, uji statistik yang digunakan adalah barletts test sphericity dan Kiser-Mayer-Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya.a) Nilai KMO sebesar adalah baik sekalib) Nilai KMO sebesar adalah baikc) Nilai KMO sebesar adalah sedang/agak baikd) Nilai KMO sebesar adalah cukupe) Nilai KMO sebesar adalah kurangf) Nilai KMO sebesar adalah ditolak3. Penentuan jumlah faktorPenentuan jumlah faktor yang ditentukan untuk mewakili variabel-variabel yang akan dianalisis didasarkan pada besarnya eigenvalue serta persentase total variannya. Hanya faktor yang memiliki eigenvalue sama atau lebih besar dari satu yang dipertahankan dalm model analisis faktor, sedangkan yang lainnya dikeluarkan dari model.4. Rotasi faktorHasil dari ekstraksi faktor dalam matriks faktor mengidentifikasikan hubungan antar faktor dan variabel individual, namun dalam faktor-faktor tersebut banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit diinterpretasikan. Melalui rotasi faktor matriks, faktor matriks ditransformasikan ke dalam matriks yng lebih sederhana sehingga mudah diinterpretasikan. Rotasi faktor menggunakan prosedur varimax.5. Interpretasi faktorInterpretasi faktor dilakukan dengan mengklasifikasikan variable yang mempunyai factor loading minimum sedangkan variabel dengan faktor loading kurang dari dikeluarkan dari variabel.6. Penyeleksian surrogate variableMencari salah satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing- masing faktor. Pemilihan ini didasarkan pada nilai factor loading tertinggi.7. Model Fit (ketepatan model)Tahap akhir dari analisis faktor adalah mengetahui ketepatan dalam memilih teknik analisis faktor antara principal component analysis dan maximum likelihood dengan melihat jumlah residual (perbedaan) antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Semakin kecil persentase nilai residual, dalam hal ini root mean square error (RMSE), maka semakin tepat penentuan teknik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia Kompas Gramedia Building.Kartajaya, H. (2005). Attracting Tourists Traders Investors(Strategi Memasarkan Daerah Di Era Otonomi). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.Musanef. (1996). Manajemen Usaha Pariwisata Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.Pendit, N. S. (2006). Ilmu Pariwisata; Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.Suradnya, I. M. (2006). Analisis Faktor-faktor Daya Tarik Wisata Bali dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Pariwisata Daerah Bali. Sekolah Tinggi Pariwisata Bali.Utama, I. B. (2008). Model Pencitraan Destinasi Pariwisata Bali Menurut Wisatawan Usia Lanjut Australia.

15

24