final group paper metopen

Upload: ferdinand-wendy

Post on 06-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metodologi penelitian

TRANSCRIPT

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN JASA

Kelompok 8:

Kesya Ditriani

110418766

Ferdinand Wendie S.110419020

Bernadetta Kusuma110419067

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage) dan teknologi komunikasi Laudon dalam Anggraini (2011). Perkembangan ini berdampak pada berbagai aspek, khususnya pada aspek perekonomian Indonesia. Ada berbagai hal yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia seperti banyaknya perusahaan yang berdiri, sehingga menyebabkan persaingan yang ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat tersebut mengharuskan perusahaan untuk segera menyesuaikan keadaan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Jika perusahaan hanya berpaku pada keadaan yang sudah ada dan tidak melakukan penyesuaian dengan keadaan maka akan mengalami ketertinggalan. Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keadaan perusahaan antara lain manajemen perusahaan, akuntansi perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, dan struktur perusahaan. Salah satu aspek yang paling penting adalah aspek manajemen. Manajemen berpengaruh besar pada perusahaan dan dalam aspek ini berbagai keputusan diambil demi kemajuan perusahaan. Satu teknologi yang dapat diterapkan yaitu teknologi sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM). Teknologi ini dapat membantu perusahaan lebih berkembang.

Sistem informasi akuntansi manajemen bermanfaat untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnnya dan mengurangi ketidakpastian. Sistem informasi akuntansi manajemen juga menyediakan informasi bagi orang yang tepat dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat Juniarti dan Evelyne dalam Sunaryo (2010). Pernyataan tersebut berarti sistem informasi akuntansi manajemen dapat membantu pihak manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan lebih tepat dan akurat sehingga nantinya juga dapat mengurangi resiko yang diterima. Informasi yang diperoleh pihak manajemen adalah informasi yang beraneka ragam baik dalam bentuk maupun fungsinya Juniarti dan Evelyne dalam Sunaryo (2010). Karakteristik informasi menurut Chenhall dan Morris dalam Sunaryo (2010) dapat diukur dengan empat karakteristik informasi yang bersifat broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi. Karakteristik informasi yang bersifat broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna informasi. Informasi yang efektif digunakan pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja manajemen.Obyek penelitian yang diambil oleh beberapa peneliti terdahulu adalah perusahaan retail di Surabaya Anggraini (2011), bank swasta di Jateng dan DIY Budiarto (2004), dan perusahaan jasa di Temanggung Sunaryo (2010). Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengambil obyek penelitian sama seperti penelitian terdahulu yaitu pada perusahaan jasa namun di lokasi yang berbeda yaitu Yogyakarta. Peneliti memilih melakukan replikasi pada penelitian Sunaryo (2010) dengan menggunakan obyek yang sama namun dengan cara yang berbeda. Penelitian terdahulu hanya menerapkan metode survei melalui kuisioner. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan tidak hanya menggunakan metode survei tetapi juga menggunakan metode wawancara secara langsung atau terlibat langsung pada aktivitas perusahaan.Peneliti memilih lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena merupakan kota tempat tinggal peneliti sehingga penelitian berupa kegiatan survei dan wawancara dapat dilakukan secara langsung. Oleh karena itu data penelitian akan lebih mudah didapatkan dan lebih akurat. Selain itu, DIY merupakan kota yang berkembang dan banyak didirikan perusahaan jasa. Berdasarkan bukti-bukti empiris dari penelitian terdahulu dan fakta yang ada sekarang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajemen Pada Perusahaan Jasa di Yogyakarta.1.2 Rumusan Masalah1. Apakah karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen (broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi) berpengaruh bersama-sama terhadap kinerja manajemen (kinerja manajer membuat perencanaan, mencapai target, dan kiprah manajer di luar perusahaan) pada perusahaan jasa di DIY ?2. Apakah masing-masing karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen (broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi) berpengaruh terhadap kinerja manajemen (kinerja manajer membuat perencanaan, mencapai target, dan kiprah manajer di luar perusahaan) pada perusahaan jasa di DIY ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY baik secara bersama-sama maupun individual.1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada perusahaan jasa khususnya manajer operasional dan pemasaran tentang hubungan pengaruh karakteristik informasi terhadap kinerja manajemen pada perusahaan jasa baik secara bersama-sama maupun individual sehingga nantinya dapat meningkatkan kinerja manajemen dan pengelolaan informasi.BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Karakteristik Informasi

Manajemen dalam mengelola perusahannya membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan, baik informasi yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Informasi kualitatif adalah informasi yang tidak dapat dijumlahkan atau dihitung dalam satuan nilai, misalkan kualitas suatu produk yang dihasilkan. Sedangkan informasi yang bersifat kuantitaif adalah informasi yang dapat dihitung dalam satuan nilai, misalkan jumlah tenaga kerja. Informasi tersebut dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Jenis informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan tentu akan berbeda dengan perusahaan lain tergantung pada jenis perusahaan, ukuran perusahaan, dan keragaman bidang usahanya Indra dan Suhardjono dalam Anggraini (2011). Informasi yang dibutuhkan suatu organisasi juga beraneka ragam, informasi akuntansi hanya salah satu dari informasi yang dibutuhkan manajemen perusahaan. Akuntansi adalah suatu sistem yang dapat memberikan informasi untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam bidang keuangan. Informasi akuntansi berbeda dengan informasi lainnya karena informasi akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah). Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristik-karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2, karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Relevan

Kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu:

a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan.

b.Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.

c.Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.2. ReliableKualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen.b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya.c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.3. Daya Banding (comparability)Informasi akuntansi yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.4. Konsistensi (consistency)Keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode. http://fadhil17.blogspot.com/2009/06/karakteristik-informasi-akuntansi.htmlPenilaian Chenhall dan Morris (1986) dalam Frestilia (2013) menemukan ciri-ciri informasi akuntansi manajemen yang baik:1) Broad ScopeBroad scope merupakan informasi yang memiliki cakupan luas dan lengkap, yang biasanya meliputi aspek ekonomi (pangsa pasar, produk domestik bruto, total penjualan) dan aspek non ekonomi misalnya : kemajuan teknologi, perubahan sosiologis, demografi. 2) Timeliness Timeliness menunjukkan ketepatan waktu dalam memperoleh informasi mengenai suatu kejadian. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer. Informasi yang tepat waktu akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan dalam menghadapi ketidakpastian di lingkungan kerja.

3) AgregasiInformasi yang disampaikan pada karakeristik informasi agregasi ini disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas, tetapi tetap mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri. 4) IntegrasiKarakteristik informasi integrasi mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antara bagian satu dengan bagian lain, yang berperan sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang beraneka ragam.Penelitian ini membatasi karakterisitik informasi yang akan diteliti yaitu informasi yang bersifat broad scope, timeliness, agregasi dan integrasi.

2.2 Sistem Informasi Akuntansi ManajemenSistem informasi akuntansi manajemen sebagai sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajamen Hansen dan Mowen dalam Anggraini (2011). Proses yang dimaksudkan adalah inti dari suatu sistem informasi akuntansi manajemen dan dipergunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang memenuhi tujuan suatu sistem. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan bahkan komunikasi personal.Sistem informasi manajemen memiliki tiga tujuan umum yaitu:

1. Menyediakan informasi yang dipergunakandalam penghitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.Ketiga tujuan ini menunjukkan bahwa pihak manajemen dan pengguna lainnya perlu memiliki akses masuk ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidetifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan untuk semua tahapan dalam manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat digunakan di semua organisasi, baik itu jasa, dagang ataupun manufaktur.2.3 Perusahaan Jasa

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.Ahli-ahli yang mendefinisikan "jasa antara lain:1. Phillip Kotler

Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.

2. Adrian Payne

Jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.3. Christian Gronross

Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Dari ketiga definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa jasa bersifat intangible dan terdapat interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa. Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk-produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah :1.Tidak berwujudJasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.2.HeteregonitasJasa merupakan variabel non standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

3.Tidak dapat dipisahkanJasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.

4.Tidak tahan lamaJasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa. http://id.wikipedia.org/wiki/JasaTerdapat beberapa perbedaan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa, yaitu:

1. Dilihat dari penghasilan

Perusahaan jasa :penghasilan jasa (penyerahan jasa berupa kenikmatan)Perusahaan dagang : penjualan barang dagang (penyerahan barang tanpa mengolah lebih dahulu2. Dilihat dari rekening yang ada

Perusahaan jasa

: pendapatan jasa.

Perusahaan dagang: penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, harga pokok penjualan, pembelian/persediaan barang dagangan, beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, dan potongan pembelian.3. Dilihat dari laporan laba/rugi:

Perusahaan jasa:Pendapatan jasa

xxxBeban usaha (xxx)Laba usaha

xxx

Perusahaan dagang:Penjualan

xxxHarga pokok penjualan (xxx)Laba kotor

xxxBeban usaha (xxx)Laba usaha

xxx

2.4 Kinerja Manajemen

Kinerja Manajemen adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam tergantung pada budaya yang dikembangkan masing-masing perusahaan. Ukuran yang digunakan penelitian terdahulu untuk mengevaluasi kinerja manajemen berdasarkan perpektif non keuangan Juniarti dan Evelyn dalam Anggraini (2011) adalah : 1. Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan

Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas manajer dalam menangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas merupakan dua hal penting dalam lingkunga persaingan yang tinggi dan dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi salah satu indikator untuk kinerja manajemen.2. Kemampuan untuk mencapai target

Kinerja manajemen dapaat diukur dari kemampuan mereka untuk mencapai apa yang telah direncanakan. Target harus cukup spesifik, cukup melibatkan partisipan, realistik dan menantang, dan memiliki rentang waktu yang jelas.3. Kiprah manajer di luar perusahaan

Intensitas manajer dalam mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan pihak luar menunjukkan kepercayaan perusahaan kepada manajer tersebut. Kepercayaan ini dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya adalah kinerja yang baik dari manajer. Peranan manajer dalam mewakili perusahaannya akan menunjukkan tingkat kinerjanya. Manajer membutuhkan informasi yang berasal dari berbagai sumber yang sifatnya luas untuk menjalankan tugasnya ini. Informasi ini dibutuhkan karena manajer akan melayani atau berhadapan dengan para pegawai, pelanggan, dan masyarakat luas.2.5 Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajemen pada Perusahaan Jasa di DIY

Penelitian terdahulu Chia dalam Anggraini (2011) mengungkapkan bahwa karakteristik informasi yang berupa informasi bersifat broad scope,timeliness, agregasi, dan integrasi mampu meningkatkan kinerja manajemen. Pihak manajemen yang memiliki informasi yang mempunyai karakteristik informasi tersebut pada umumnya akan mempunyai perencanaan yang baik sehingga dapat mencapai target yang maksimal. Kiprah manajemen di luar pun akan meningkat seiring dengan peningkatan pencapaian manajemen.

Keputusan yang diambil harus sejalan dengan tujuan organisasi. Semakin tinggi sistem informasi akuntansi manajemen maka kemampuan pihak manajemen untuk membuat keputusan juga akan semakin tepat. Dampak negatif dari tingginya sistem informasi akuntansi manajemen adalah kemungkinan pembuatan keputusan oleh pihak manajemen yang tidak optimal. Banyaknya informasi yang digunakan untuk pertimbangan pihak manajemen tidak menjadi patokan keputusan yang dibuat oleh manajer lebih baik.2.6 Riset TerdahuluFrestilia (2013) melakukan penelitian untuk memperoleh bukti empiris tentang sejauh mana pemanfaatan teknologi informasi, karakteristik informasi Sistem Akuntansi Manajemen (SAM), dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Populasi dalam penelitian ini adalah manager tingkat menengah keatas yang ada pada perusahaan perbankan di Kota Padang sejumlah 26 kantor cabang. Penelitian ini dilakukan melalui dua pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan pada 30 mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Padang yang sudah mengambil mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Manajemen. Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas residual, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan metode analisis menggunakan analisis regresi berganda, uji F, koefisien determinasi (adjusted R2), dan uji t. Penelitian yang dilakukan oleh Frestilia (2013) menemukan bahwa teknologi informasi, karakteristik informasi SAM, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manejerial.Anggraini (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap kinerja manajerial pada perusahaan retail di Surabaya. Populasi yang digunakan adalah tiga perusahaan retail di Surabaya yaitu Indomaret, Alfamart, dan Carrefour. Sampel menggunakan metode kuisioner dengan jumlah 60 orang manajer lini tengah dan manajer bagian perencanaan keuangan dengan masing-masing 20 orang pada setiap perusahaan retail. Metode yang digunakan adalah metode regresi berganda. Hasil penelitian bahwa karakteristik Sistem Informasi Akuntansi yang meliputi relevant, reliable, complete, timely, understandable, verifiable secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Indomaret, Alfamart dan Carrefour di wilayah Surabaya.

Sunaryo (2010) melakukan penelitian untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di kabupaten Temanggung baik secara bersama-sama maupun individual. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil populasi perusahaan jasa milik pemerintah (BUMN) dan swasta di Kabupaten Temanggung. Perusahaan jasa yang akan menjadi sampel penelitian adalah perusahaan jasa dalam sektor bisnis, yang meliputi bank, hotel, dan perusahaan asuransi. Pemilihan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman dilakukan dengan memilih sampel sekehendak perisetnya Jogiyanto dalam Sunaryo (2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik informasi yang berupa informasi bersifat broadscope,timeliness, agregasi dan integrasi mampu meningkatkan kinerja manajemen.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo (2010), peneliti tertarik untuk melakukan replikasi dengan menggunakan objek yang berbeda yaitu perusahaan jasa yang berada di Yogyakarta. Peneliti juga menambahkan metode wawancara dalam pengumpulan data sesuai dengan saran dalam penilitian terdahulu.

2.7 Pengembangan HipotesisBerangkat dari landasan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas, penulis meurumuskan tujuan penelitian yaitu menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen (broad scope, timeliness, agregasi, dan integrasi) terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY baik secara bersama-sama maupun individual dalam lima hipotesis sebagai berikut :1. H1 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu broad scope terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.Diantara karakteristik informasi SIAM, informasi broad scope telah teridentifikasi sangat penting dalam membantu pengambilan keputusan manajerial Chenhall dan Morris dalam Herdiansyah (2012). Karakteristik informasi akuntansi manajemen mempengaruhi kinerja manajerial dalam memberikan keputusan. Karakteristik broad scope memberikan informasi tentang faktor-faktor eksternal maupun internal perusahaan, informasi ekonomi dan non ekonomi, estimasi kejadian di masa mendatang. Informasi broad scope dapat mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan kombinasi informasi financial dan non financial yang dibutuhkan dan mampu membantu manajer menghasilkan kebijakan yang lebih efektif sehingga hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajerial Herdiansyah (2012).2. H2 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu timeliness terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.Informasi yang disajikan tepat waktu (timeliness) memiliki arti bahwa informasi tersebut tersedia untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannnya untuk mempengaruhi keputusan. Chia dalam Herdiansyah (2012) menyatakan bahwa timing informasi menunjuk kepada jarak waktu antara permintaan dan tersedianya informasi dari SAM ke pihak yang meminta. Semakin cepat jarak waktu yang tersedia, semakin cepat seorang manajer dalam melakukan proses pengambilan keputusan. Dengan informasi yang tepat waktu yang mampu memberikan umpan balik yang cepat terhadap keputusan yang dibuat akan mampu meningkatkan kinerja manajerial. 3. H3 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu agregasi terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.Informasi dengan karakteristik agregasi dibutuhkan dalam perusahaan karena dapat mencegah kemungkinan terjadi overload informasi Iselin dalam Herdiansyah (2012). Informasi yang dapat teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan dengan informasi yang tidak teragregasi. Informasi yang teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan karena waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan dengan informasi tak teragregasi.

4. H4 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu integrasi terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.Herdiansyah (2012) menyatakan bahwa informasi yang saling tergabung (integration) mencerminkan adanya koordinasi antara segmen sub-unit yang satu dengan yang lainnya. Informasi terintegrasi lebih dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada organisasi dengan tingkat kompleksitas dan saling ketergantungan antara sub-unit yang semakin tinggi. Karakteristik informasi akuntansi manajemen berpengaruh dalam pengambilan keputusan terlihat dalam penjelasan diatas. Jika karakteristik informasi akuntansi manajemen memadai, maka kinerja manajerial akan meningkat, tetapi jika karakteristik informasi akuntansi manajemen tidak memadai, maka kinerja manajerial juga akan mengalami penurunan. Informasi yang terintegrasi berperan sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang beraneka ragam Chia dalam Herdiansyah (2012). Manfaat informasi yang terintegrasi dirasakan penting saat manajer dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan yang akan berdampak pada bagian/unit yang lain.

5. H5 : Terdapat pengaruh karakteristik-karakteristik informasi SIAM secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.Penelitian terdahulu Chia dalam Anggraini (2011) mengungkapkan bahwa karakteristik informasi yang berupa informasi bersifat broad scope,timeliness, agregasi dan integrasi mampu meningkatkan kinerja manajemen. Pihak manajemen yang memiliki informasi yang mempunyai karakteristik informasi tersebut pada umumnya akan mempunyai perencanaan yang baik sehingga dapat mencapai target yang maksimal. Kiprah manajemen di luar pun akan meningkat seiring dengan peningkatan pencapaian manajemen.BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek

Jogiyanto (2010) dalam bukunya mengatakan obyek merupakan suatu entitas yang akan diteliti. Obyek dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan, dan lainnya. Obyek yang dipilih untuk penelitian ini adalah perusahaan jasa milik Negara (BUMN) dan milik swasta yang ada di DIY, khusunya adalah perusahaan jasa dalam sektor bisnis, yang meliputi bank, hotel, dan perusahaan asuransi. Peneliti memilih perusahaan jasa karena perusahaan jasa memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dibandingkan jenis usaha yang lain Kotler dan Hetler dalam Sunaryo (2010). Peneliti ingin mengetahui bagaimana keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja karyawan pada perusahaan jasa di DIY baik secara bersama-sama maupun individual. 3.2 Populasi

Properti merupakan karakteristik dari obyek Jogiyanto (2010). Properti atau dapat disebut juga populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah karyawan yang ada di perusahaan jasa dalam sektor bisnis, yang meliputi bank, hotel, dan asuransi. Penelitian dilakukan dengan menguji keterkaitan karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja karyawan.

3.3 Sampel

Proses pengambilan sampel merupakan proses yang penting. Proses pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat akan memberikan riset yang tidak diharapkan atau dapat menghasilkan kesimpulan salah yang menyesatkan Jogiyanto (2010).

Menurut Jogiyanto (2010) ada tiga metode pengambilan sampel secara probabilitas yaitu, convenience, purposive, dan snowball. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu pengambilan sampel secara nyaman dilakukan dengan memilih sampel bebas sekehendak periset Jogiyanto dalam Sunaryo (2010).

Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah manajer tingkat menengah yaitu manajer bagian pemasaran dan manajer bagian operasional perusahaan. Peneliti memilih manajer bagian pemasaran dan operasional sebagai objek penelitian karena pada bagian ini manajer berperan penting dalam pengambilan keputusan serta merupakan manajer fungsional yang memiliki bawahan dan atasan, dan bagian ini juga sangat berhubungan dengan pihak internal dan eksternal Sunaryo (2010).

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Informasi yang luas (Broadscope)

Tingkat ketersediaan informasi yang memiliki karakteristik broadscope yaitu informasi yang mengandung informasi tentang keadaan internal dan eksternal baik pada masa sekarang maupun perkiraan masa yang akan datang yang digunakan untuk membuat keputusan. Broadscope merupakan informasi yang memiliki cakupan luas dan lengkap, yang biasanya meliputi aspek ekonomi (pangsa pasar, produk domestik bruto, total penjualan) dan aspek non ekonomi misalnya : kemajuan teknologi, perubahan sosiologis, demografi.

3.4.2 Informasi yang tepat waktu (Timeliness)Tingkat ketersediaan informasi yang memiliki karakteristik timeliness yaitu bila informasi tersebut tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer. Informasi yang tepat waktu akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan dalam menghadapi ketidakpastian di lingkungan kerja.

3.4.3 Informasi yang teragregasi (Agregation)

Tingkat ketersediaan informasi yang memiliki karakteristik yang agregasi yaitu informasi yang mengandung informasi yang lengkap dan ringkas tetapi tetap mencangkup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri

3.4.4 Informasi yang terintegrasi (Integration)

Tingkat ketersediaan informasi yang memiliki karakteristik integrasi yaitu informasi yang mengandung informasi yang kompleks, detail, dan adanya keterkaitan antar unit atau bagian. Hal tersebut berperan sebagai koordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang beraneka ragam.

3.4.5 Kinerja Manajemen

Kinerja manajemen adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajemen dapat dilihat dari kemampuan manajer dalam manyusun perencanaan, mencapai target, dan kiprah manajer di luar perusahaan. Kemampuan manajer dalam menyusun perencanaan dapat dilihat dari perencanaan leboh fokus dan fleksibilitas. Kemampuan manajer dalam mencapai target dapat dilihat dari target yang cukup spesifik, adanya partisipan yang dilibatkan, realistik, menantang, dan memiliki rentang waktu yang jelas. Kiprah manajemen di luar perusahaan yang menunjukkan kepercayaan perusahaan kepada manajer tersebut.

3.5 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu karakteristik informasi SIAM dan kinerja manajemen. Pengukuran kedua variabel ini menggunakan cara yang sama dengan cara yang digunakan Sunaryo (2010).

Menurut Frestilia (2013), manajer membutuhkan informasi untuk memprediksi masa depan dan pengambilan keputusan, yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal perusahaan. Semakin tersedianya informasi yang berkarakteristik broadscope, timeliness, agregation, dan integration maka pengambilan keputusan yang dilakukan manajer akan menjadi lebih akurat sehingga perencanaan yang dilakukan semakin tepat akan semakin meningkatkan kinerja manajerial atau dapat dikatakan bahwa karakteristik informasi akuntansi manajemen mempengaruhi kinerja manajerial.

3.5.1 Variabel independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik informasi SIAM yang meliputi broad scope, timeliness, agregasi, dan intergrasi. Variabel variabel tersebut adalah variabel yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris (1986) yang digunakan oleh Sunaryo (2010). Butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketersediaan masing masing informasi sistem akuntansi ada 19 (sembilan belas) pertanyaan yang dibagi ke dalam empat karakteristik informasi yang berbeda. Pertanyaan disusun secara acak untuk menghindari order effect dan learning effect. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dari poin 1 (satu) yang menunjukkan karakteristik informasi tersebut tidak pernah tersedia sampai poin 5 (lima) yang menunjukkan karakteristik informasi tersebut selalu tersedia dalam perusahaan. Variabel variabel tersebut dapat dibagi menjadi :

a. X1 : Broad Scope b. X2 : Timelinessc. X3 : Agregasi

d. X4 : Integrasi

3.5.2 Variabel dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja manajemen. Kinerja manajemen diukur dengan menggunakan kuesioner self-rating yang dikembangkan oleh Juniarti dan Evelyne dalam Sunaryo (2010). Butir-butir pertanyaan untuk mengukur kinerja manajemen ada 8 (delapan) pertanyaan. Kedelapan pertanyaan tersebut akan menunjukkan kemampuan manajer untuk membuat perencanaan, kemampuan manajer untuk mencapai target, kiprah manajemen di luar perusahaan, serta kinerja manajer secara keseluruhan.

VariableKonsepDimensiElemen

Kinerja manajemenKinerja Manajemen adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi Juniarti dan Evelyn dalam Anggraini (2011) Pertanyaan poin 1,2,3,4,5,6,7,dan 8 dalam kuesioner Sunaryo (2010) Skala interval metode Likert 1 sampai 5 (sangat tidak baik sangat baik)

BroadscopeBroadscope merupakan informasi yang memiliki cakupan luas dan lengkap, yang biasanya meliputi aspek ekonomi dan aspek non ekonomiPertanyaan poin 1,3,4,5, dan 6 dalam kuesioner Sunaryo (2010)Skala interval, metode Likert 1 sampai 5 (tidak pernah tersedia selalu tersedia)

TimelinessKarakteristik timeliness yaitu bila informasi tersebut tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusanPertanyaan poi 2,7,8,9, dan 11 dalam kuesioner Sunaryo (2010)Skala interval, metode Likert 1 sampai 5 (tidak pernah tersedia selalu tersedia)

AgregasiKarakteristik agregasi yaitu informasi yang mengandung informasi yang lengkap dan ringkas tetapi tetap mencangkup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiriPertanyaan poin 10,13,14,15,dan 17 dalam kuesioner Sunaryo (2010)Skala interval, metode Likert 1 sampai 5 (tidak pernah tersedia selalu tersedia)

IntegritasKarakteristik integrasi yaitu informasi yang mengandung informasi yang kompleks, detail, dan adanya keterkaitan antarunit atau bagianPertanyaan poin 12, 16, dan 18 dalam kuesioner Sunaryo (2010)Skala interval, metode Likert 1 sampai 5 (tidak pernah tersedia selalu tersedia)

3.6 Model Penelitian

3.7 Jenis dan Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuisioner dan wawancara personal. Responden akan mengisi kuisioner berdasarkan penelitian, pengetahuan, dan pengalaman sendiri masing-masing responden (self rating scale) Sunaryo (2010). Pendistribusian kuisioner akan diantar langsung oleh peneliti ke masing-masing perusahaan sehingga peneliti dapat bertatap muka langsung dengan sampel penelitian. Total kuisioner yang akan disebarkan berjumlah 30 (tiga puluh) buah yang akan dikirim ke 15 (lima belas) perusahaan jasa di DIY.

Kuesioner dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mengenai kinerja manajemen dan bagian kedua mengenai karakteristik informasi SIAM. Data dari kuesioner diukur ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Metode penskalaan seperti ini disebut dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2010). Penilaian untuk kuesioner bagian pertama adalah sebagai berikut :

1. Jika memilih Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1

2. Jika memilih Tidak Baik (TB) diberi nilai 2

3. Jika memilih Netral (N) diberi nilai 3

4. Jika memilih Baik (B) diberi nilai 4

5. Jika memilih Sangat Baik (SB) diberi nilai 5

Kuesioner bagian kedua membahas ketersediaan informasi yang sesuai dengan karakteristik informasi SIAM. Penilaian untuk kuesioner bagian kedua juga menggunakan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima) dengan poin 1 apabila responden memilih tidak tersedia dan poin 5 apabila responden memilih sangat tersedia.3.8 Uji Pendahuluan

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Jogiyanto (2010) validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnnya mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyataatau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan (error) atau varian.

Peneliti akan melakukan dua jenis uji validitas yaitu validitas internal dan eksternal.

Uji validitas internal menunjukan kemampuan dari instrumen riset mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep Jogiyanto (2010). Pengujian ini dilakukan agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya terutama karena pengumpulan data menggunakan kuisioner. Terdapat tiga kelompok dalam pengujian ini, yaitu : validitas isi, validitas berhubungan dengan kriteria, dan validitas konstruk.

Uji validitas eksternal menunjukan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisasi ke semua obyek, situasi dan waktu yang berbeda Jogiyanto (2010). Validitas ekternal banyak berhubungan dengan pemilihan sampel dalam penelitian. Sampel yang baik adalah sampel yang tidak bias atau dapat dikatakan memiliki tingkat validitas eksternal yang tinggi.

Menurut Jogiyanto (2010) kriteria sampel yang memiliki validitas yang tinggi adalah :

Dapat digeneralisasikan hasilnya ke semua obyek yang berbeda

Dapat digeneralisasikan hasilnya ke semua situasi yang berbeda

Dapat digeneralisasikan hasilnya ke semua waktu yang berbeda3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Jogiyanto (2010) reliabilitas menunjukan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurnnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.

Peneliti menggunakan metode Separo-dipecah (split-half) yaitu dengan cara melakukan sebuah tes pada satu kelompok subyek dan membagi item-item di tes menjadi dua separoan. Skor-skor separo pertama dibandingkan dengan skor-skor separo kedua. Koefisien korelasi ini menunjukan koefisien konsistensi internal dari alat ukur. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukan konsistensi internal item-item di alat ukur.

Koefisien konsistensi internal dapat diperoleh dari koefisien korelasi product moment biasa atau dengan koefisien korelasi Spearman-Brown yangmerupakan koreksi dari koefisien korelasi product moment Jogiyanto (2010). Rumus untuk koefisien korelasi Spearman-Brown adalah sebagai berikut :

rSB = 2r

1+ r

Notasi :

rsb

= koefisien reliabilitas korelasi Spearman-Brown

r

= koefisien korelasi product moment dari dua kelompok pecahan

separo3.8.3 Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan oleh peneliti sama dengan uji normalitas yang digunakan Sunaryo (2010). Tujuan uji normalitas adalah guna mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu yang pertama adalah dengan cara melihat grafik histogram dan normal probability plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian juga sebaliknya. Cara yang kedua yaitu dengan menggunakan Kolmogorov Smirnof Test dengan mencari nilai n value. Apabila nilai probabilitas melebihi taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang dijadikan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data yang dijadikan dalam penelitian ini tidak didistribusi normal. Dalam penelitian ini akan dipilih cara kedua yaitu Kolmogorov Smirnof Test.3.8.4 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier atau korelasi yang tinggi antar variabel independen dalam model regresi. Kita dapat melihat indikasi multikolinearitas dengan tolerance value (TOL), dan yang paling umum digunakan adalah Variance Inflation Factor. Batas dari VIF adalah kurang dari 10 dan nilai tolerance value besar dari 0,1. Jika nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas. Rumus untuk Variance Inflation Factor adalah :

VIF = 1 / ToleranceDimana,

Tolerance: 1 - R2R2

: Koefisien determinasi

(Santoso, 2001)

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari gejala heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : Santoso (2001)

1. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka menunjukan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c.Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah variabel-variabel independen memberi sumbangan terlalu besar pada error serangkaian observasi yang diurutkan melalui waktu (data time series). Rumus uji autokorelasi adalah:

Dimana,

D

: nilai Durbin Watson

ei

: jumlah kuadrat sisaNilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan niali d-tabel. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut Ghozali (2006):

1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif

2. Jika d > (4 - dl), berarti terdapat autokorelasi negatif

3. Jika du < d < (4 - dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

4. Jika dl < d < du atau (4 - du), berarti tidak dapat disimpulkan3.9 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji nilai F dan uji nilai t. Jogiyanto (2010) menjelaskan bahwa uji nilai F adalah pengujian yang dilakukan dengan membandingkan antara varian antargrup-grup (between-group variance) dan varian dalam-grup-grup ( within-groups variance). Uji nilai t adalah pengujian yang dilakukan dengan menguji efek dari variabel independen ke variabel dependen untuk melihat adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 3.9.1 Hipotesis Statistik

Hipotesis dapat dinyatakan dalam bentuk nol (null hypothesis) atau alternatif (alternative hypothesis). Hipotesis nol menyatakan tidak berbeda, sedang hipotesis alternatif menyatakan berbeda (Jogiyanto 2010). Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji nilai F dan uji nilai t.

Hipotesis pertama sampai hipotesis keempat dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji nilai t. Uji nilai t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Tujuan dari uji nilai t adalah untuk menguji koefisisen regresi secara individual. Untuk melakukan pengujian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. H1 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu broad scope terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.

2. H2 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu timeliness terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.

3. H3 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu agregasi terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY..

4. H4 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi SIAM yaitu integrasi terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY.

Ho : Xn = 0

Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho (hipotesis nol) adalah satu pertanyaan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

Ha : Xn 0

Artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha (hipotesis alternatif) adalah satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol adalah salah.

Hipotesis kelima dalam penelitian ini dapat diuji dengan menggunakan uji-F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu pengaruh karakteristik informasi (broadscope, timeliness, agregasi, integrasi) secara bersama-sama terhadap kinerja manajemen. Untuk melakukan pengujian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

5. H5 : Terdapat pengaruh karakteristik-karakteristik informasi SIAM secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY. H0 : X1 : X2 : X3 : X4 = 0

Artinya variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. H0 (hipotesis nol) adalah satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. H0 merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

Ha : X1 : X2 : X3 : X4 0

Artinya variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha (hipotesis alternatif) adalah satu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol adalah salah.

3.9.2 Pengujian Statistik

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY baik secara bersama-sama maupun individual. Model dasar yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah regresi berganda 1 (satu) faktor tidak bebas (dependent variable) dan 4 (empat) faktor bebas ( independent variable). Dengan demikian, persamaan regresi yang digunakan adalah :Y = + X1 + X2 + X3 + X4 + e

Keterangan :

Y= kinerja manajemen (kemampuan manajer membuat perencanaan, kemampuan manajer mencapai target, dan kiprah manajer di luar perusahaan)

= konstanta (intercept)

= konstanta dan koefisien regresi

X1= karakteristik informasi broadscopeX2= karakteristik informasi timelinessX3= karakteristik informasi agregasi

X4= karakteristik informasi integrasi

e= error

3.9.3 Tingkat Keyakinan

Menurut Jogiyanto (2010), confidence coefficient (koefisien keyakinan) menunjukkan besarnya interval keyakinan di kurva normal. Confidence coefficient menunjukkan probabilitas keyakinan bahwa suatu nilai yang diuji akan masuk didalam innterval keyakinan (confidence interval). Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95% dengan = 0,05 (5%) karena merupakan penelitian sosial Sunaryo (2010). Karena hipotesis dalam penelitian ini tidak berarah, peniliti menggunakan pengujian dua-ekor ( two-tail ). Dengan demikian, tingkat keyakinan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Ho

Ha

Ha

3.9.4 Intepretasi Hasil Pengujian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa di DIY baik secara bersama-sama maupun individual. Berdasarkan tujuan ini, peneliti telah merumuskan lima hipotesis untuk diuji. Dalam pengujian hipotesis ini, peneliti menentukkan kriteria yang harus dipenuhi untuk pengambilan keputusan.

Untuk hipotesis pertama sampai hipotesis keempat, keputusan bisa menolak H0 atau menerima Ha. Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan dengan nilai t hitung. Apabila T hitung lebih besar dari t tabel, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh pada variabel dependen. Apabila t hitung lebih kecil dari t kritis, maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Untuk hipotesis kelima, keputusan bisa menolak H0 atau menerima Ha. Nilai F tabel yang diperoleh dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka H0 ditolak, sehinga dapat disimpulkan variabel independen berpengaruh pada variabel dependen. Apabila F hitung lebih kecil dari F kritis, maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA1. Hartono, J. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman (Edisi 6). Yogyakarta, Indonesia : BPFE UGM

2. Sunaryo, L. (2010). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajrial Pada Perusahaan Jasa di Temanggung. Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

3. Frestilia, N. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Karateristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi, Universitas Negeri Padang4. Anggraini, T. (2011). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Retail Di Surabaya. Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya5. Budiarto, D. (2004). Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Terhadap Kinerja Organisasi Dengan Tingkat Desentralisasi Sebagai Moderating Variabel. Skripsi, Universitas Diponegoro6. Herdiansyah, S. (2012). Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating. Diambil dari http://eprints.undip.ac.id/35663/1/Skripsi_HERDIANSYAH.pdf7. http://fadhil17.blogspot.com/2009/06/karakteristik-informasi-akuntansi.html8. http://id.wikipedia.org/wiki/JasaLAMPIRANKarakteristik Informasi SIAM

Broadscope

Timeliness

Agregasi

Integrasi

Kinerja Manajemen

31