proposal laporan rugi laba

45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di luar perusahaan : pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi terdiri dari laporan neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, laporan rugi-laba menggambarkan hasil- hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan laporan perubahan modal adalah laporan yang menujukkan perubahan modal untuk periode tertentu. Pada umumnya ketiga laporan ini disusun setahun sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan. Laporan keuangan perusahan lazim diterbitkan secara periodik bisa tahunan, semesteran, triwulan, 1

Upload: gatotsudarmanto

Post on 19-Jun-2015

3.676 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Laporan Rugi Laba

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau

pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan

kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di luar

perusahaan : pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.

Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi terdiri

dari laporan neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal. Neraca

dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu

organisasi pada suatu saat tertentu, laporan rugi-laba menggambarkan hasil-

hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan

laporan perubahan modal adalah laporan yang menujukkan perubahan modal

untuk periode tertentu. Pada umumnya ketiga laporan ini disusun setahun

sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang

menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan.

Laporan keuangan perusahan lazim diterbitkan secara periodik bisa

tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan

ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen,

pemerintah maupun pelaku pasar modal. Tidak terkecuali perusahaan UD

Guyub Rukun yang bergerak dalam bidang produksi tahu juga memerlukan

laporan keuangan untuk mengetahui laba dan rugi yang dialami oleh UD

Guyub Rukun dan sebagai alat ukur untuk menentukan harga jual tahu dalam

pasar.

Untuk itulah, kami sebagai observasi ingin mengetahui tata cara

pembuatan laporan keuangan perusahaan secara riil yang ada di UD Guyub

Rukun, jalan Kendalsari No.1 Malang.

1

Page 2: Proposal Laporan Rugi Laba

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengolahan laporan data keuangan pada UD Guyub

Rukun

2. Jenis-jenis laporan data keuangan apa sajakah yang dikelola di UD Guyub

Rukun

3. Sarana dan prasarana apa sajakah yang dibutuhkan UD Guyub Rukun

dalam proses pengolahan laporan data keuangan keuangan

4. Manfaat apa sajakah yang diperoleh UD Guyub Rukun dalam pengolahan

laporan data keuangan

5. Kendala apa sajakah yang dihadapi UD Guyub Rukun dalam pengolahan

laporan data keuangan

6. Sumber-sumber apa sajakah yang digunakan dalam pengolahan laporan

data keuangan

7. Bagaimana proses penghitungan laba rugi di UD Guyub Rukun

1.3 Batasan masalah

1. Bagaimanakah proses pengolahan laporan data keuangan pada UD

Guyub Rukun di bidang pengolahan produk

2. Tujuan pengolahan laporan data keuangan di bidang pengolahan produk

1.4 Tujuan Proyek

1. UD Guyub Rukun memiliki lebih dari 10 karyawan di perusahaannya

2. Lokasi observasi yang strategis, dekat dengan kampus sehingga

mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan observasi

1.5 Kegunaan Proyek

Bagi Mahasiswa:

1. Agar dapat mengetahui jenis-jenis pengolahan laporan data keuangan

2. Mendapatkan informasi mengenai sarana dan prasarana yang digunakan

perusahaan dalam pengolahan laporan data keuangan

2

Page 3: Proposal Laporan Rugi Laba

3. Dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari sumber laporan data

keuangan yang diperlukan di UD Guyub Rukun

4. Dapat mengetahui proses pengolahan laporan data keuangan di

perusahaan.

Bagi Jurusan Administrasi Niaga:

1. Sebagai pengenalan instansi pendidikan Politeknik Negeri Malang

khususnya Jurusan Administrasi Niaga pada perusahaan atau badan-badan

usaha yang ada di dunia kerja.

2. Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan di kemudian

hari.

Bagi Perusahaan

1. Dalam kegiatan observasi, perusahaan dapat memenuhi harapan

pemerintah di mana dunia pendidikan harus dapat seiring sejalan dengan

dunia industri dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan profesional.

2. Merupakan sarana untuk menjembatani antara perusahaan dan Politeknik

Negeri Malang untuk bekerja sama lebih lanjut.

3

Page 4: Proposal Laporan Rugi Laba

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

penting dan dapat dipercaya bagi manajemen dalam rangka pengambilan

keputusan dan dapat Reversiang Lap.Keuangan Entries dipakai untuk

mengetahui posisi keuangan perusahaan, baik dipandang dari sudut likuiditas,

solvabilitas, maupun rentabilitas, serta hasil atau kerugian yang di alami

perusahaan. (Prawirosentono;2002;137).

Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang terutama ditujukan

kepada pihak ekstern perusahaan yang umumnya disusun setahun sekali.

(Mardiasmo;1999;14).

Laporan keuangan adalah laporan pertanggung-jawaban manajer atau

pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan

kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan di luar perusahaan,

seperti : pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya. (Budi

Rahardjo;2002;1). Jadi laporan keuangan adalah sumber informasi yang

penting dan dapat di percaya yang menggambarkan kondisi keuangan suatu

perusahaan pada jangka waktu tertentu, dan umumnya disusun satu tahun

sekali pada akhir tahun. Laporan keuangan ini berguna bagi pihak-pihak yang

punya kepentingan di luar perusahaan, seperti : pemilik perusahaan,

pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.

2.2 Kegunaan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut

siklus akuntansi. Laporan keuangan menjunjukkan posisi sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu laporan keuangan

juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya

4

Page 5: Proposal Laporan Rugi Laba

yang dimiliki oleh perusahaan. Investor : Mempunyai kepentingan di dalam

mengetahui potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan

pendapatan. Kreditur : Berkepentingan dalam pemberian pinjaman terhadap

perusahaan dan jaminan kepastian pengembalian pinjaman/kredit.

Pemerintah : Berkepentingan di dalam penentuan beban pajak yang harus

dibayar. (Khususnya instansi pajak) (Sofyan Syafri; 2001; 24)

Laporan keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi

yang berkaitan dengan perusahaan dalam perencanaan, koordinasi dan

pengendalian jalannya operasi perusahaan disamping sebagai alat untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan yang diserahkan

kepadanya kepada pemilik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. (Daniel

Syam; 2001 ; Jadi, laporan keuangan berguna untuk menunjukkan status

pendapatan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, yang pada umumnya

disusun untuk memberikan informasi keuangan perusahaan yang berupa

aktiva (perubahan), laba rugi, kewajiban suatu perusahaan dll.

2.3 Siklus Akuntansi

Langkah-langkah dalam siklus akuntansi dilakukan dengan urutan sebagai

berikut:

1) Mencatat transaksi-transaksi dalam jurnal

2) Membukukan (posting) ayat-ayat jurnal ke buku besar

3) Menyusun neraca saldo, yaitu membuat daftar saldo-saldo rekening yang ada di

buku besar pada suatu saat tertentu. Apabila data yang tercantum dalam neraca

saldo tidak memerlukan penyesuaian, maka langkah keempat adalah menyusun

laporan keuangan yang datanya dikutip dari neraca saldo tersebut. Akan tetapi

jika data dalam pembukuan masih memerlukan penyesuaian seperti telah

dibahas di atas, maka langkah berikutnya adalah :

4) Membuat jurnal penyesuaian dan membukukan angka-angkanya ke dalam

rekening-rekening buku besar yang bersangkutan.

5

Page 6: Proposal Laporan Rugi Laba

5) Menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan

6) Menyusun laporan keuangan

( Muhammad Gade; 2002;28 )

Dalam banyak hal catatan-catatan dan prosedur-prosedur akuntansi dalam

perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik dalam perusahaan

jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan

kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar.

Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan

dalam neraca lajur sebagai alat Bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan.

Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilaksanakan dalam perusahaan

dagang, begitu pula halnya pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu

dikerjakan sebagai taraf akhir dalam siklus akuntansi. dengan akuntansi

perusahaan jasa, namun dalam perusahaan dagang diperlukan adanya rekening

dan prosedur tertentu untuk pembelian dan penjualan barang dagangan. ( Al.

Haryono Jusuf; 2001; 326)

Gambar 1. Siklus Akuntansi (Dhaniel Syam;2001;8)

Reversiang

Penuutupan

Penyesuaian

Pencatatan

Pengiktisaran

Pemindah bukuan

6

Jurnal Buku Besar

Neraca Saldo

Transaksi

Transaksi

Neraca Lajur

Lap. Keuangan

Page 7: Proposal Laporan Rugi Laba

Jadi, siklus akuntansi dalam perusahaan dagang maupun perusahaan jasa

semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik

dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode, saldo-

saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai

alat Bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan.

2.4 Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan utama dan pendukung ini dapat disebutkan

sebagai berikut:

Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu.

Perhitungan Laba-Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan

labarugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

Laporan Sumber dan Pengguna Dana. Disini dimuat sumber dan

pengeluaran perusahaan selama satu periode.

Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam

suatu periode.

Laporan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur

apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi suatu barang. Dalam

hal tertentu Harga Pokok Produksi (HPPd) ini disatukan dalam laporan

Harga Pokok Penjualan (HPPj).

Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak

dibagikan kepada pemilik saham.

Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik

saham dalam PT atau Modal dalam perusahaan perseroan.

Dalam suatu kajian dikenal Laporan Kegiatan Keuangan. Laporan ini

menggambarkan transaksi laporan keuangan perusahaan yang

mempengaruhi kas. Laporan ini jarang digunakan. Laporan ini merupakan

rekomendasi Trueblood Committe tahun 1974. (Harahap,2004:105).

7

Page 8: Proposal Laporan Rugi Laba

Jenis laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan

utama menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia adalah :

1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu

tanggal tertentu.

2. Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, beban dan laba rugi

perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau

penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang

dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan Arus Kas. Laporan arus kas yang menggambarkan arus kas perusahaan

selama satu periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokkan pada :

a. Transaksi kegiatan operasi.

b. Transaksi kegiatan pembiayaan.

c. Transaksi kegiatan Investasi.

5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Laporan ini disebut juga Lapran

Perubahan Posisi Keuangan atau Fund Statement. Disini dimuat sumber dan

pengeluaran dana perusahaan selama satu periode.

Pengertian dana disini dapat dibagi dua :

a. Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)

b. Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fundstatement)

6. Laporan Kegiatan Keuangan. Dalam Trueblood Committee disarankan laporan

lain yang disebutnya Laporan Kegiatan Keuangan.

Dalam laporan ini dicantumkan semua transaksi dan kejadian perusahaan

yang mempunyai konsekuensi kas. Namun anjuran ini tampaknya tidak sampai

mempengaruhi badan yang mengeluarkan prinsip akuntansi, sehingga tidak

sampai diwajibkan sebagai salah satu laporan keuangan utama. Mungkin sudah

tercakup dalam laporan arus kas sebagaimana yang ditetapkan dalam Financial

Accounting Standards Board (FASB) No. 95 tentang Laporan Arus Kas.

7. Laporan Pendukung. Banyak pihak sering menyebut jenis laporan keuangan

lain seperti :

8

Page 9: Proposal Laporan Rugi Laba

a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement).

b. Daftar Perubahan Ekuitas (Equity Statement).

c. Daftar Penghitungan Beban Pokok Produksi (Cost of Good Manufactured

Statement). (Daniel Syam; 2001 ; 11)

Jadi, Jenis laporan keuangan terbagi menjadi beberapa jenis. Dimana

dalam setiap jenisnya mempunyai fungsi yang berbeda-beda, hal ini

disebabkan oleh kebutuhan manajemen perusahaan akan laporan keuangan

yang dapat memberikan informasi akan keadaan keuangan perusahaan dilihat

dari berbagai sudut.

2.5 Tujuan Laporan Keuangan

Investor atau pemilik atau penanam modal (pada perusahaan berbentuk

Perseroan Terbatas sering disebut Pemegang Saham) mempunyai

kepentingan di dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan. Mengetahui

potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan pendapatan.

Pemerintah mengetahui laporan keuangan perusahaan untuk penentuan beban

pajak yang harus dibayar.

Mengetahui informasi stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mengetahui informasi mengenai kecenderungan (trend) dan perkembangan

terakhir kekayaan atau kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas

bisnisnya. (Budi Rahardjo; 2002; 2)

1. Menurut PAI

Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat

kita lihat dari penjelasan dibawah ini. Prinsip akuntansi Indonesia (1984)

menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu

perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh

laba

9

Page 10: Proposal Laporan Rugi Laba

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan

laba

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi

mengenai aktivitas pembiayaan dan invvestasi

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang

dianut perusahaan

2. Menurut Standar Akuntansi Keuangan

Sedangkan menurut SAK No.1, tujuan laporan keuangan adalah :

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakau dalam pengambilan keputusan.

3. Menurut ASOBAT ( A Statement of Basic Accounting Theory )

Merumuskan empat tujuan akuntansi sebagai berikut :

1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang

terbatas dan untuk menetapkan tujuan

2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan

factor produksi lainnnya

3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan

4. Membantu fungsi dan pengawasan social

4. Menurut APB Statement No.4

APB Statement No.4 berjudul Basic Concept And Accounting Principles

Underlying Financial Statement Business Enterpries. Laporan ini bersifat

deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya

10

Page 11: Proposal Laporan Rugi Laba

tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan

keuangan digolongkan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi

laporan keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara

wajar dan sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi,

dan kewajiban perusahaan dengan maksud :

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

2. Untuk menunjukkkan posisi keuangan dan investasinya

3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya.

4. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada

untuk pertumbuhan perusahaan

b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumbe kekayaan besih

yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :

1. Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang

saham

2. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

kepada kreditur, supplier, pegawai pajak, mengumpulkan dana untuk

perluasan perusahaan.

3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunkan dalam

pelaksanaan fungsi perencanaaan dan pengawasan

4. Menunjukkan tingakt kemampuan perusahaan mendapatkan laba

dalam jangka panjang

c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta

dan kewajiban

11

Page 12: Proposal Laporan Rugi Laba

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai

laporan.

3. Tujuan Kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No.4 adalah

sebagai berikut :

a. Relevance

Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan

dalam proses pengambilan keputusan

b. Understndability

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga

harus informasi yang mengerti para pemakainya.

c. Verifiability

Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan

menghasilkan pendapat yang sama

d. Neutrality

Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu

saja.

e. Timelines

Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan

apabila diserahkan pada saat yang tepat.

f. Comparability

Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi

harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun

perusahaan lain.

g. Completeness

Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan

yang layak dari pemakai

Jadi, tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan

informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para

12

Page 13: Proposal Laporan Rugi Laba

pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,

membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari

keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak

keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk

meramalkan, membandingakn, dan menilai arus kas. Seandainya nilai

uang tidak stabil, maka hal ini harus dijelaskan dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak

saja aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya

yang dirasa perlu. Dan informasi ini harus factual dan dapat diukur secara

objektif.

2.6 Pengguna Laporan Keuangan

Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat

melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang

dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya.

Pengguna laporan keuangan dan kebutuhan informasi keuangan dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pemegang Saham

Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset,

utang, modal, hasil, biaya dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan

dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah. Ia juga ingin

mengetahui jumlah deviden yang akan diterima, jumlah pendapatan persaham,

jumlah laba yang ditahan. Juga mengetahui perkembangan perusahaan dari

waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis dan perusahaan lainnya

2. Investor

Investor dalam hal tertentu juga sama seperti pemegang saham. Bagi

investor potensial ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan

diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.

3. Instansi Pajak

Perusahaan selalu memiliki kewajiban pajak baik Pajak Pertambahan

Nilai (PPn), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pembangunan, Pajak

13

Page 14: Proposal Laporan Rugi Laba

Penjualan Barang Mewah, Pajak Daerah, Retribusi, Pajak Penghasilan (PPh).

Perusahaan juga dikenakan pemotongan, penghitungan dan pembayarannya.

Semua kewajiban pajak ini mestinya akan tergambar dalam laporan keuangan,

dengan demikian instansi pajak (fiskus) dapat menggunakan laporan keuangan

sebagai dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak,

retribusi dan juga untuk dasar

penindakan.

4. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna

memutuskan memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran pokok

dan bunga pada saat jatuh tempo. Jadi kepentingan kreditor terhadap

perusahaan adalah apakah perusahaan mampu membayar hutangnya kembali

atau tidak.

5. Pemasok atau Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya

penjulan kredit yang diberikan kepada perusahaan pembeli dan kemampuan

membayar pada saat jatuh tempo.

6. Pelanggan

Dalam beberapa situasi pelanggan sering membuat kontrak jangka

panjang dengan perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan

keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama.

7. Karyawan

Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna

menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas

usahanya. Dalam hal ini karyawan membutuhkan informasi untuk menilai

kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan hidupnya.

8. Pemerintah

Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menentukan

kebijakan dalam bidang ekonomi misalnya alokasi sumber daya, UMR, pajak,

pungutan serta bantuan-bantuan.

14

Page 15: Proposal Laporan Rugi Laba

9. Masyarakat

Laporan keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar, analisis serta

informasi trend dan kemakmuran. (Syafri, Sofyan; 2000; 15)

Pengguna Laporan Kuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

kelompok pemakai internal dan kelompok pemakai eksternal.

Kelompok internal adalah kelompok yang secara langsung berhubungan

dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, mereka adalah pimpinan atau manajer

di semua tingkatan. Kepentingan pimpinan perusahaan atas informasi akuntansi

terutama untuk dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan

dalam perencanaan, koordinasi dan pengendalian jalannya operasi perusahaan

di samping sebagai alat untuk mempertanggung-jawabkan pengelolaan

perusahaan yang diserahkan kepadanya kepada pemilik dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan.

Kelompok eksternal adalah kelompok pemakai yang tidak berhubungan

secara langsung dengan aktivitas perusahaan sehari-hari tetapi mempunyai

kepentingan perusahaan, yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemilik

dan calon pemilik, kreditur, pemerintah, serikat buruh dan masyarakat. (Daniel

Syam; 2001 ; 2-3)

Jadi, para pengguna laporan keuangan bukan hanya perusahaan saja.

Semua orang membutuhkan adanya laporan keuangan. Dengan banyaknya

pengguna laporan keuangan, akhirnya dari sini pengguna laporan dapat

dikelompokkan menjadi beberapa macam yang dikelompokkan berdasarkan

status pengguna laporan.

2.7 Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan

2.7.1 Jurnal

Aktivitas pencatatan adalah tahap awal dari proses akuntansi yang

berupa aktivitas untuk mencatat transaksi dan kejadian ekonomi serta

keuangan perusahaan. Proses pencatatan dalam akuntansi ini dilakukan

dalam media yang disebut jurnal. Dalam tahap ini satu kejadian atau

transaksi akan dicatat dalam dua kolom yaitu debet dan kredit dimana

15

Page 16: Proposal Laporan Rugi Laba

jumlah debet harus sama dengan jumlah kredit. Kaidah pencatatan debet dan

kredit ini mengikuti kaidah dalam persamaan akuntansi. ( Al. Haryono

Jusuf; 2001; 226)

Jurnal dapat dikelompokkan menjadi :

1. Jurnal khusus

2. Jurnal umum (serba-serbi)

Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-

transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi

sejenis yang mempengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam satu

jurnal yang disebut jurnal khusus. (Daniel Syam; 2001 ; 8)

Jadi, para pengguna laporan keuangan bukan hanya perusahaan saja.

Semua orang membutuhkan adanya laporan keuangan. Dengan banyaknya

pengguna laporan keuangan, akhirnya dari sini pengguna laporan dapat

dikelompokkan menjadi beberapa macam yang dikelompokkan berdasarkan

status pengguna laporan.

2.7.2 Buku Besar

Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun (di Malaysia), item,

pos dan lain-lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh

transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Seluruh jurnal

dimasukkan ke dalam buku besar dengan cara memindah bukukan jurnal

(posting) ke buku besar. (Daniel Syam; 2001 ; 8)

Proses berikutnya adalah menggolongkan. Dalam tahap ini transaksi

yang mempunyai jenis akun atau rekening yang sama dikelompokkan dalam

satu catatan tersendiri yang disebut buku besar. Jadi buku besar adalah

catatan akuntansi yang berisi transaksi-transaksi yang sejenis baik debet

maupun kredit. Pada akhir periode transaksi yang ada pada buku besar akan

dijumlahkan sehingga akan ditemukan hasil akhir yang disebut saldo.

Peringkasan atau penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada

dalam buku besar ini menganut kaidah dalam persamaan akuntansi. Kaidah

dalam persamaan akuntansi ini adalah:

16

Page 17: Proposal Laporan Rugi Laba

a) Pada aktiva debet adalah penambahan sedangkan kredit adalah

pengurangan

b) Pada kelompok kewajiban kredit adalah penambahan sedangkan debet

adalah pengurangan

c) Pada kelompok modal kredit adalah penambahan sedangkan debet

adalah pengurangan

d) Pada kelompok biaya debet adalah penambahan sedangkan kredit

adalah pengurangan

e) Pada kelompok pendapatan kredit adalah penambahan sedangkan debet

adalah pengurangan.

Istilah debet dan kredit di sini berfungsi untuk menunjukkan sisi kolom

laporan. Debet akan terletak pada kolom kanan sedangkan kredit

merupakan sisi kolom kiri. (Darsono, dan Ashari, 2005, 45)

Jadi, buku besar pada hakekatnya adalah catatan akuntansi yang berisi

transaksi-transaksi yang sejenis baik debet maupun kredit. Peringkasan atau

penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada dalam buku besar menganut

kaidah dalam persamaan akuntansi.

2.7.3 Neraca Lajur

Neraca lajur ini akan berisi saldo atau hasil ringkasan atau

penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada pada buku besar. Kalau

dilihat pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa setiap transaksi dan hasil

akhir dari transaksi merupakan jumlah debet dan kredit. Jadi neraca akan

memuat hasil ringkasan atau penjumlahan dari pos atau akun-akun di buku

besar baik yang bersaldo debet maupun yang bersaldo kredit. ( Al. Haryono

Jusuf; 2001; 266)

Dalam neraca lajur semua perkiraan dijumlahkan dan didaftar,

kemudian dilakukan penjurnalan baik jurnal penyesuaian maupun jurnal

penutup. Dari hasil penjurnalan ini maka akan diperoleh angka yang

menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang “up to date”. Dari

angka-angka inilah disusun laporan keuangan. Neraca lajur bisa mempunyai

17

Page 18: Proposal Laporan Rugi Laba

beberapa lajur. Dalam buku ini digunakan neraca lajur/kertas kerja 12

kolom. (Daniel Syam; 2001 ; 9)

Jadi, dalam neraca lajur semua perkiraan dijumlahkan dan didaftar.

Hasil dari ringkasan atau penjumlahan transaksi-transaksi yang ada pada

buku besar bahwa setiap transaksi dan hasil akhir dari transaksi merupakan

jumlah debet dan kredit. Jadi neraca akan memuat hasil penjumlahan dari

pos atau akun-akun di buku besar.

2.7.4 Laporan Keuangan

Pada tahap ini ringkasan dari transaksi tersebut dikelompokkan dalam

format standar laporan akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi dan

laporan perubahan modal.

1. Neraca

Neraca adalah ringkasan informasi dari kelompok aktiva, kewajiban

dan modal. Jadi informasi yang ada dalam neraca adalah informasi posisi

saldo aktiva, kewajiban dan modal. Neraca terdiri atas hak (sumber daya)

perusahaan dan kewajiban (asal sumber daya manusia) perusahaan.

Komponen neraca terdiri atas:

Aktiva (asset), yang terdiri atas:

Aktiva lancar

Aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang paling lancar, yaitu

aktiva yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang. Dapat

dikelompokkan menjadi: kas, piutang dagang, persediaan, investasi.

Aktiva tetap

Merupakan investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan yang

lain. Pada aktiva tetap urutan yang paling atas adalah tanah, bangunan,

mesin-mesin dan peralatan dan kendaraan.

Aktiva lain-lain.

Meliputi investasi/kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari

pos aktiva lain adalah kekayaan/investasi yang tidak bisa dikelompokkan

dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.

18

Page 19: Proposal Laporan Rugi Laba

Kewajiban (lialibility) dan modal (equity)

Kewajiban jangka pendek

Adalah kewajiban pada pihak kreditor yang akan dibayarkan dalam

jangka waktu 1 tahun ke depan. Komponennya meliputi: hutang dagang,

hutang gaji, hutang pajak, hutang bank yang

jatuh tempo dan hutang lain-lain.

Kewajiban jangka panjang

Adalah kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari

satu periode/tahun. Komponen ini meliputi: hutang bank, hutang obligasi,

hutang wesel, hutang surat berharga lain.

Ekuitas

Adalah hak pemilik baik dari setoran modal ataupun laba yang belum

dibagi. Komponen ekuitas pemilik meliputi: preferen, cadangan, laba

ditahan dan laba tahun berjalan. Dalam contoh dilukiskan neraca

perusahaan Angkutan Aman, yang menunjukkan posisi keuangan

perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 1996.

Tabel 1. Neraca

Perusahaan Angkutan Aman

Neraca

31 Desember 1996

Aktiva

Kas Rp xxx

Piutang Dagang xxx

Perlengkapan xxx

Tanah xxx

Gedung xxx

Kendaraan xxx

Jumlah Aktiva xxxx

Kewajiban

Utang Dagang Rp xxx

Utang Hipotik xxx

Modal Rp xxx

Modal,

Bambang Rp xxx

Jumlah Pasiva Rp xxxx

19

Page 20: Proposal Laporan Rugi Laba

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dalah laporan informasi dari kelompokpendapatan dan

biaya. Laporan laba rugi menunjukkan aktivitas untuk memperoleh pendapatan

dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba-rugi ialah untuk

mengukur kemajuaan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan

fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan. Bagi perusahaan jasa,

perusahaan dalam penjualan jasa-jasa dan biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan operasi perusahaan. Komponen laporan laba rugi adalah:

1. Pendapatan/penjualan (dari usaha utama)

2. Harga pokok penjualan

3. Biaya pemasaran

4. Biaya administrasi dan umum

5. Pendapatan luar usaha

6. Biaya luar usaha

Berikut ini contoh laporan rugi laba perusahaan Angkutan Aman untuk tahun

1996.

20

Page 21: Proposal Laporan Rugi Laba

Tabel 2. Laporan Rugi-Laba

Perusahaan Angkutan "Aman"

Laporan Rugi-Laba

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Pendapatan jasa angkutan Rp xxx

Biaya-biaya operasi

Gaji pegawai Rp xxx

Bensin & Oli xxx

Reparasi & Pemeliharaan xxx

Penyusutan kendaraan xxx

Asuransi xxx_______________

Jumlah biaya operasi _xxx________________

Laba bersih _____Rp xxxx________

Sumber: ( Al. Haryono Jusuf; 2001; 232)

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal berisi informasi tentang perubahan modal

pemilik selama satu periode yang dihasilkan dari jumlah debet dan jumlah

kredit kelompok modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi

penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik. Berikut ini contoh

laporan perubahan modal Perusahaan Angkutan Aman untuk tahun 1996.

21

Page 22: Proposal Laporan Rugi Laba

Tabel 3. Laporan Perubahan Modal

Perusahaan Angkutan "Aman"

Laporan Perubahan Modal

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Modal, 1 Januari 1996 Rp. xxx

Tambah: Laba tahun 1996 Rp xxx__________________

Rp xxx

Kurang: Pengambilan prive Rp xxx___________________

Modal, 31 Desember 1996 Rp xxx___________________

xxx

Sumber: ( Al. Haryono Jusuf; 2001; 232)

Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses

akuntansi. Inilah yang merupakan wujud jasa dari profesi akuntan. Laporan

keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai

salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan

pertanggung-jawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan. Suatu laporan

keuangan tidak otomatis begitu saja diterima oleh publik tanpa penyaksian

(attest function) dari akuntan independen. (Daniel Syam; 2001 ; 10)

Jadi, menurut kedua pengertian di atas adalah Laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Perubahan Modal

Tahap ini adalah ringkasan dari transaksi yang dikelompokkan dalam

format standar laporan akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi dan

laporan perubahan modal.

22

Page 23: Proposal Laporan Rugi Laba

2.8 Penyajian Laporan Keuangan

Untuk dapat membuat penafsiran terhadap suatu laporan keuangan,

sebelumnya hendaknya dapat diyakini bahwa laporan keuangan tersebut

benar-benar dapat dipercaya. Penganalisa ekstern harus berhati-hati untuk

dapat memastikan bahwa laporan keuangan itu merupakan suatu daftar yang

otentik, obyektif dan dapat dipercaya.

Dibawah ini diberikan beberapa petunjuk untuk mengetahui apakah laporan

keuangan itu benar-benar dapat dipercaya:

1. Apakah judul laporan keuangan itu telah disebutkan dengan jelas,

Judul laporan keuangan biasanya memuat nama perusahaan dan

tanggal atau periode penyusunan laporan keuangan itu.

2. Apakah terdapat petunjuk tentang dasar penilaian terhadap aktiva atau

harta kekayaan perusahaan, Apakah terdapat catatan kaki yang memuat

keteranganketerangan tambahan yang perlu dimengerti, Keterangan

ini sangat bermanfaat bagi penganalisa ekstern.

3. Apakah laporan keuangan itu telah disusun dengan jelas, artinya

apakah berbagai kelompok aktiva dan hutang telah ditunjukkan

jumlahnya yang jelas dan apakah pengelompokan ini telah dilakukan

dengan tepat dan logis.

4. Apakah laporan keuangan itu telah ditandatangani oleh direktur atau

pimpinan perusahaan, Direktur adalah orang yang bertanggung jawab

atas kebenaran penyusunan laporan keuangan itu.

5. Apakah laporan keuangan itu sudah diperiksa oleh akuntan umum,

Laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh akuntan umum lebih

dapat dipercaya karena laporan keuangan itu telah dicocokkan dengan

catatan-catatan akuntansinya.

6. Bagaimana reputasi direktur atau pimpinan perusahaan dan akuntan

umum mengaudit pembukuan perusahaan itu, Nama baik dan

kejujuran mereka akan menambah kepercayaan bagi penganalisa.

7. Apakah laporan keuangan itu telah memenuhi ketentuan yang

digariskan oleh pemerintah, Misalnya dapat dicocokkan dengan

23

Page 24: Proposal Laporan Rugi Laba

pedoman tentang bentuk dan isi laporan keuangan menurut Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia (Nomor 108/KMK-07/1979).

(Syafri, Sofyan; 2000; 25)

Dalam menyajikan neraca terdapat 3 (tiga) bentuk, yaitu:

1. Bentuk neraca staffel (report form)

Neraca ini dilaporkan satu halaman vertical. Di sebelah atas dicantumkan total

aktiva dan di bagian bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.

2. Bentuk neraca skontro (account form)

Disini aktiva disajikan sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan modal

ditempatkan di sebelah kanan. Sehingga penyajiannya sebelah menyebelah.

3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (financial position form)

Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk

sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini

pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi passive lancar dan hasil

pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan

aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh

modal pemilik. (Daniel Syam; 2001 ; 20)

Jadi, penyajian laporan keuangan hendaknya diyakini bahwa laporan

keuangan tersebut benar-benar dapat dipercaya. Analisator ekstern harus

berhatihati untuk dapat memastikan bahwa laporan keuangan itu merupakan

suatu daftar yang otentik, obyektif dan dapat dipercaya. Dalam menyajikan

neraca terdapat 3 (tiga) bentuk, yaitu :

1. Bentuk neraca staffel

2. Bentuk neraca skontro

3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan.

24

Page 25: Proposal Laporan Rugi Laba

BAB III

METODOLOGI PROYEK

3.1 Lokasi Proyek

Kegiatan observasi yang kami laksanakan bertempat di UD Guyub Rukun di Jalan Kendalsari No. 1 Malang.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan selama observasi untuk mengumpulkan data dan

informasi yaitu :

1. Wawancara

Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung.

Kegiatan wawancara yang kami lakukan selama observasi adalah

wawancara langsung kepada pegawai yang ada di UD Guyub Rukun

Malang.

2. Observasi secara langsung

Dalam kesempatan ini penyusun akan mengambil teknik observasi

secara langsung, yaitu dengan cara mendatangi secara langsung tempat

tujuan dan diharapkan dengan menggunakan metode tersebut sangat

bermanfaat dan efektif dalam mensimulasikan suatu permasalahan yang

ingin di pecahkan.

3. Study literature

Guna menunjang kelengkapan laporan observasi ini maka kita

laksanakan study literature dengan membaca buku-buku lilteratur, internet

dan sumber data lainnya.

3.3 Teknik Pengolahan Data

Jenis Data

a. Data Sekunder

25

Page 26: Proposal Laporan Rugi Laba

Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari sumber pertama

yaitu individu / perseorangan, misalnya wawancara, pengisian kuesioner /

bukti transaksi.

b. Data Primer

Data primer merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut,

misalnya dalam bentuk table,grafik, diagram dan gambaran.

Analisa Data

1. Kuantitatif

Yaitu analisa data yang dipergunakan untuk data berbentuk angka

atau perhitungan dengan maksud untuk mengetahui hubungan variabel

satu dengan yang lainnya.

2. Kualitatif

Metode di mana data yang diperoleh dianalisa kemudian dijelaskan

dan membandingkan antara data yang dikumpulkan dengan teori-teori

dalam literatur-literatur.

3.4 Teknik Penyajian Data

Secara umum, penggunaan ketiga bentuk penyajian ini berbeda. Penyajian

secara textular biasanya digunakan untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian

dengan tabel digunakan untuk data yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi.

Tetapi apabila data akan diperlihatkan atau dibandingkan secara kuantitatif maka

disajikan dalam bentuk grafik. Meskipun demikian pada prakteknya ketiga bentuk

penyajian ini dipakai secara bersama-sama karena memang saling melengkapi.

1. Penyajian dalam Bentuk Tekstular

Penyajian secara tekstular adalah penyajian data hasil penelitian dalam

bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan

pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman.

Penyajian data dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik

26

Page 27: Proposal Laporan Rugi Laba

daripada data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran.

Sedangkan penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data

secara visual. Penyajian hasil penelitian kuantitatif yang sering menggunakan

bentuk tabel atau grafik.

2. Penyajian dalam Bentuk Tabel

Berdasarkan penggunaannya, tabel dalam statistik dibedakan menjadi

2, yakni tabel umum (master table) dan tabel khusus. Tabel umum

dipergunakan untuk tujuan umum dan tabel khusus untuk tujuan khusus.

a. Tabel Umum

Yang dimaksud tabel umum disini adalah suatu tabel yang berisi

seluruh data atau variabel hasil penelitian. Pentingnya tabel ini adalah :

1. Menyajikan data aslinya sehingga dapat dipakai untuk rujukan tabel

khusus.

2. Menjadi sumber keterangan untuk data asli.

3. Sebagai penyusunan tabel khusus.

Oleh sebab itu, tabel umum ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Berisi keterangan aneka ragam tentang subjek yang sama atau berisi

semua variabel yang diteliti (data yang dikumpulkan).

2. Untuk data kuantitatif berisi angka absolut (bukan persentase).

3. Berisi keterangan yang mudah dipakai untuk rujukan.

4. Nilai yang dimasukkan adalah nilai asli dan belum dibulatkan.

b. Tabel Khusus

Tabel khusus adalah merupakan penjabaran atau bagian dari tabel

umum. Ciri utama dari tabel khusus adalah angka-angka dapat dibulatkan dan

hanya berisi beberapa variabel saja. Gunanya tabel khusus ini antara lain

untuk menggambarkan adanya hubungan atau asosiasi khusus dan menyajikan

data yang terpilih (selective) dalam bentuk sederhana. Tabel ini bentuknya

27

Page 28: Proposal Laporan Rugi Laba

bermacam-macam, antara lain :

1. Tabel Univariate

Adalah suatu tabel yang menggambarkan penyajian data untuk satu

variabel saja.

2. Tabel Bevariate

Adalah suatu tabel yang menyajikan data dari 2 variabel secara silang.

Oleh sebab itu tabel ini sering disebut tabel silang (cross table).

Tabel bevariate ini mempunyai banyak modifikasi. Disamping

menyajikan nilai mutlak dari data dan persentase, kadang-kadang masing-

masing variabel terdiri dari sub variabel. Misalnya pendapatan rendah,

menengah dan tinggi dalam contoh tersebut masih dibagi lagi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tabel khusus antara lain :

1. Tabel khusus harus sederhana mungkin, artinya lebih baik membuat 2

atau lebih

2. Tabel daripada 1 tabel khusus yang padat dan rumit.

3. Tabel khusus harus jelas sehingga mudah dimengerti, artinya tiap

kolom dan

4. Baris harus ada judul yang jelas. Judul tabel harus dapat menjawab

pertanyaan

5. Apa itu, kapan terjadi, dan dimana.

6. Apabila tabel tersebut diambil dari sumber lain (bukan hasil penelitian

sendiri)

7. Harus disebutkan sumbernya atau rujukannya.

28

Page 29: Proposal Laporan Rugi Laba

BAB IV

JADWAL DAN PERSONALIA PROYEK

Jadwal Kerja

Pelaksanaan proyek dilaksanakan selama 6 minggu, dimulai tanggal 20

November- 15 Januari 2010. Sedangkan pelaksanaan observasi proyek pada UD.

Guyub Rukun, akan dilaksanakan selama 3 minggu, dimulai tanggal 4-18

Desember 2009.

TABEL RENCANA KERJA PROYEK

No Kegiatan Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pengarahan proyek

2. Penyusunan

Proposal

Konsultasi

3. Observasi

4. Penyusunan Laporan

5. Penyajian informasi

6. Presentasi Hasil akhir

Personalia Proyek

Anggota kelompok yang melaksanakan proyek dan observasi pada UD.

Guyub Rukun berjumlah 4 orang. Antara lain:

Ketua Kelompok Proyek :

Marttya Aninda Y (0932613002)

Anggota Kelompok Proyek :

Malida Kristina A (0832610054)

Mey Anggraini (0932613001)

Sri Mahani (0832610014)

29