proposal kewirausahaan
DESCRIPTION
tugas ajaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Parfum
1. Pada tahun 1580-1085 SM
Pada tahun 1580-1085 SM parfume digunakan selama festival dan
perempuan Mesir juga menggunakan wewangian dan minyak perlengkapan
mandi dan kosmetik. Penggunaan parfum kemudian menyebar ke Yunani,
Roma, dan dunia Islam. Kemudian sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi,
pengaruh parfum menyusut.Parfum mulai dikenal masyarakat luas pada
abad ketujuh belas.
2. Perancis dan pada tahun 1656
Sarung tangan ber-parfume menjadi populer di Perancis dan pada
tahun 1656, serikat pembuat sarung tangan dan parfum didirikan.
Penggunaan parfum di Perancis semakin menyebar luas di berbagai kelas
sosial. Pengadilan Louis XV bahkan bernama “le cour parfumee” (the
perfumed court) karena aroma wewangian yang digunakan setiap hari tidak
hanya pada kulit tetapi juga untuk pakaian dan furnitur. Penemuan eau de
Cologne Abad kedelapan belas menjadi kemajuan revolusioner dalam
wewangian. Ini menyegarkan campuran rosemary, neroli, bergamot dan
lemon. Penggunaan eau de Cologne memiliki beberapa varian yaitu dengan
diencerkan untuk air mandi, dicampur dengan anggur, dimakan pada gula,
sebagai obat kumur, enema atau bahan untuk tapal, disuntikkan langsung
dan masih banyak lagi.
1
Seperti dengan industri dan seni, parfum mengalami perubahan besar
di abad kesembilan belas. Perubahan selera dan pengembangan kimia
modern dasar-dasar wewangian seperti yang kita kenal sekarang. Alchemy
memberi jalan untuk kimia dan wewangian baru diciptakan, Revolusi
Perancis telah sekali tidak berkurang rasa untuk parfum, bahkan ada aroma
yang disebut “Parfum ala Guillotine.” Di bawah pemerintahan pasca-
revolusioner, orang berani mengekspresikan kecenderungan untuk barang-
barang mewah, termasuk parfum. Perdagangan melati, mawar dan
perdagangan jeruk tumbuh pesat, kota Grasse di Provence memantapkan
dirinya sebagai pusat produksi terbesar untuk bahan baku parfume.
3. Kemudian disahkan pada tahun 1724
Paris menjadi mitra komersial untuk Grasse dan pusat dunia parfum.
Rumah parfum seperti Houbigant (Quelques Fleurs, masih sangat populer
saat ini), Lubin, Roger & Gallet, dan Guerlain semua yang berbasis di Paris.
4. Pada 1760
Di London, James Henry Creed mendirikan House of Creed
parfum. Dengan pergantian abad rumah parfume muncul di Eropa. The
Crown Perfumery didirikan pada tahun 1872 oleh William Sparks
Thomson, pembuat crinolines dan korset. Katering untuk masyarakat kelas
atas di London dan Eropa, ia meluncurkan koleksi wewangian bunga
disebut Fairies Flower. Ratu Victoria diberi wewangian Crown gambar
mahkota sendiri-nya ke atas botol parfum.
5. Tahun 1930-an
Melihat peluang wewangian kulit, dan motif bunga, juga menjadi
cukup populer dengan munculnya Worth Je Reviens (1932), Carson Fleurs
de Rocaille (1933) dan Jean Patou Joy parfum (1935). Dengan wewangian
Perancis di puncak itu di tahun 1950, desainer lain seperti Christian Dior,
2
Jacques Fath, Nina Ricci parfum, Pierre Balmain dan seterusnya, mulai
menciptakan aroma mereka sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir
munculnya merek parfum kecil dan eksklusif telah dipasarkan.
Dikenal sebagai wewangian niche, merek seperti Amouage, Montale
parfum, Xerjoff, Parfumerie Naturelle, Bois 1920, Odori parfum yang
membawa kembali kualitas wewangian halus tinggi dari pengrajin parfum
terakhir. Wewangian ini mengandung minyak terbaik dari seluruh dunia
dan telah menghidupkan kembali gairah wewangian untuk begitu banyak.
Sampel parfum adalah cara yang bagus untuk mencoba ini wewangian
niche.
6. Masa Kini
Saat ini sudah lebih dari 30.000 parfum desainer di pasar dan parfum
tidak lagi untuk golongan kalangan tertentu. Industri parfum telah
mengalami beberapa perubahan dalam teknik, material dan gaya. Semua
yang telah menciptakan industri wewangian modern, salah satu yang masih
menggabungkan kreativitas, mistik dan asmara bersama dengan pemasaran
untuk menarik massa. Lalu bagaimana dengan anda? pecinta parfume,
pengkoleksi atau berniat berbisnis parfume?
3
1.2 Latar Belakang
Parfum adalah wewangian atau bau-bauan yang berasal dari ekstrak
tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, kayu-kayuan, biji-bijian, akar-akaran,
dan bahan-bahan lain yang sekiranya dapat dijadikan bahan baku parfum
dengan cara diekstrak dengan metode penyulingan ataupun cara lain yang
dikenal pada umumnya. Bahan-bahan tersebut adalah sumber dari
wewangian yang kita cium dan kita temukan di berbagai tempat.
Sudah tidak asing lagi di telinga kita, ketika terdengar kata “parfume”
atau “minyak wangi”, dalam benak kita langsung terbayang wewangian
(fragrances) yang bermacam-macam, tergantung dari kebiasaan orang
memakainya. Pada hakekatnya setiap manuasia dalam hidupnya pasti
pernah atau bahkan selalu memakai parfume. Bayangkan saja, dari mulai
lahir manusia sudah dihadapkan dengan wewangian, baik berupa sabun,
bedak ataupun cologne yang pada dasarnya semua itu hanya media untuk
menyebarkan wewangian untuk badan ataupun pakaian yang kita kenakan
bahkan bahan dasar wewangiaan itu sendiri terbuat dari essence (bibit
minyak wangi). Bibit minyak wangi ini kemudian di olah dan dibuat ke
dalam beberapa media, dari mulai bedak, sabun, cologne, pengharum
ruangan, pengharum pakaian, pembersih lantai, kertas, bahkan sampai pada
makanan. Pendek kata semua hal yang berhubungan dengan wangi pastilah
memerlukan essence (bibit minyak wangi).
Melihat perkembangannya selama ini, usaha ini sangat menjanjikan,
karena hampir semua kelas, baik bawah maupun atas memakai parfume.
Dan parfume ini bersifat “addicted” atau semacam ketagihan, pasalnya
orang yang terbiasa memakai parfume, ketika bepergian tidak memakainya,
membuat si pemakai tidak merasa percaya diri, dan seperti kehilangan
sesuatu bahkan si pemakai rela untuk membatalkan acara yang sudah
dijanjikan karena tidak menggunakan bahan wewangian ini. Orang yang
sudah pernah membeli dan merasakan REFILL PARFUME pasti tidak asing
4
lagi dengan beragaram wangi ataupun harum yang membuat si pemakai
bingung akan memilih harum atau wangi yang lembut, karena Refill
Parfume ini terbuat dari essence (bibit minyak wangi) membuat wanginya
semakin awet, sehingga boleh dipastikan akan mengisi (me-refill ) kembali.
Maka hari demi hari pelanggan akan semakin banyak, yang merupakan
nafas dari suatu bisnis.
Bisnis parfume ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu,
bahkan mungkin sudah ratusan tahun yang lalu, sebut saja LUZI salah satu
merek essence berdiri pada tahun 1926. Akhir-akhir ini marak sekali berdiri
toko-toko refill parfume dan hampir dipastikan berhasil, ada beberapa yang
kurang berhasil karena tidak mempunyai konsep yang jelas. Mengapa
memilih Usaha Parfume?
Sejalan dengan gaya hidup masyarakat Indonesia
Modal awal bisa disesuaikan dengan kemampuan
Segmentasi pasar yang luas (tidak terpengaruh segmentasi usia
maupun tingkatan ekonomi)
Konsep pengelolaannya sangat sederhana.
1.3 Rumusan Masalah
5
Apa Saja Visi dan Misi Toko Parfum Bagaimana Identifikasi Usaha Toko Parfum Bagaimana Ruang Lingkup Usaha Toko Parfum Bagimana Gambaran Umum Usaha Toko Parfum Bagaimana Rencana Produk yang dilakukan Apa Saja Jenis Produk yang digunakan Apa Saja Prospek Produk yang dilakukan Bagaimana Rencana Produksi dilakukan Bagaimana Strategi pemasaran yang digunakan Bagaimana Mendapatkan dan Mengelola Modal Awal Bagaimana Gambaran Analisis Keuangan
1.4 Tujuan Masalah Agar mengetahui Visi dan Misi dari Toko Parfum Mengetahui identitas dari Toko Parfum Mengetahui ruang lingkup Toko Parfum Mengetahui bagaimana gambaran umum Toko Parfum Mengetahui cara perencanaan produk yang dilakukan Mengetahui jenis produk yang bagaimana digunakan Mengetahui prospek produk yang digunakan Mengetahui perencanaan produksi yang bagaimana dipilih Mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang akan dilakukan Mengetahui Toko Parfum ini mendapatkan dan mengelola modal
awal Mengetahui cara mengelola buku keuangan Toko Perusahan
BAB II
6
BUSINESS PLAN
2.1 Visi dan Misi
Visi
Membantu masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian dengan
modal yang tidak terlalu besar dan menjalin kerja sama dan kekeluargaan
yang lebih
Misi
Melayani kebutuhan parfum secara maksimal sehingga keberhasilan
dan kepuasan dapat dirasakan bersama, selain itu memperkenalkan produk
wewangian kepada masyarakat agar mendapat penilaian kualitas bermutu
dari masyarakat.
2.2 Identifikasi Usaha
Nama Usaha : Nafifa Parfum
Pemilik Usaha : Sudirman
Alamat Usaha : Kota Baru, Jambi
Contact Person : 08992424582 / (0741) 444328
2.3 Ruang Lingkup Usaha
Ruang Lingkup usaha yang Bapak Sudirman jalankan masih disekitar
perumahan dan kantor pribadi Bapak Sudirman. Sebab usaha ini masih
merupakan usaha yang baru dibuka dan dimulai dengan konsep yang masih
kecil.
BAB III
7
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Gambaran Umum Perusahaan
Perencanaan Bisnis (Bisnis Plan) yang akan kita bahas dalam proposal
ini ialah “Nafifa Parfum” milik Bapak Sudirman yang terletak di Kota
Baru, Jambi. Sebenarnya toko parfum tersebut merupakan toko cadangan
yang didirikan oleh Bapak Sudirman untuk mendapatkan pengalaman.
Beliau ingin mencoba merintis usaha parfum di kota Jambi ini. Sampai saat
ini, toko pribadi atau usaha yang dimiliki Bapak Sudirman sebanyak dua.
Toko parfum di Jambi sudah dimulai sejak bulan April 2011.
Usaha yang digeluti Ibu. Asmawati dapat dibilang sebagai usaha
keluarga, dimana kerjasama antar anggota keluarga dalam menghasilkan
produk sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha. Untuk pembelian
bahan baku parfum ( kulakan ), Bapak Sudirman mengandalkan teman dari
keponakaannya yang merupakan distributor sekaligus importir guna
menunjang ketersediaan produk. Biaya angkut yang digunakan dalam
pengiriman barang menggunakan prinsip FOB destination, dimana barang
masih menjadi milik pengirim barang saat berada di perusahaan angkut.
Jadi Bapak Sudirman tidak perlu mengeluarkan biaya angkut, dan juga
Bapak Sudirman memesan bibit parfume terbaik hanya dengan
menggunakan via telfon, internet bahkan hanya menggunakan via pesan
singkat (sms).
Jumlah barang yang tersedia terdiri dari beberapa item / jenis bibit
parfum. Toko parfum miliki Bapak Sudirman ini sudah memiliki jumlah
item yang dulu hanya130 item, kini sudah memiliki 198 item untuk
memenuhi selera masyarakat Jambi dengan menggunakan bibit parfum
terbaik. Dalam 1 bulan, Bapak Sudirman dapat menambah 10 item baru
8
untuk ia tawarkan kepada konsumen. Harga 1 item kira-kira mencapai Rp
300 ribu / item / botol. Harga yang tinggi membuat Bapak Sudirman hanya
kulakan bibit / item parfum yang paling diminati saja. Beberapa item
parfum yang paling diminati ialah Angel Heart, Jellosteel, Avril, Jessica
Parker, Paris Hilton, Dunhill Blue, Anasui Dolhibrid, Bulgaria Aqua,
Bulgaria Extri, serta David Bechkam. Semua bibit parfum yang digunakan
oleh Bapak Sudirman merupakan bibit yang berasal dari LUZI dimana bibit
LUZI merupakan bibit yang dikeluarkan atau dibuat oleh Negara SWISS
dimana bibit LUZI memang memiliki aroma wangi parfum yang lembut
dan tahan dibandingkan dengan bibit parfum yang lainnya.Bapak Sudirman
lebih bibit yang malah karena bagi Bapak Sudirman kepuasaan pelanggan
yang ia dapatkan jauh lebih penting dari harga bibit yang malah
Saat ini karyawan hanya 3 orang saja. Bapak Sudirman berpendapat
bahwa meracik parfum tidaklah mudah, untuk itu dia bersedia melakukan
semuanya seorang diri dan tidak dibantu karyawan guna menjamin produk
parfumnya, bukan karena Bapak Sudirman tidak mempercayai para
pegawai nya akan tetapi bagi Bapak Sudirman dalam mencampur bibit itu
merupakan kepuasaan tersendiri baginya karena dengan mencampur
menggunakan tenaga dan tangannya sendiri Bapak Sudirman sudah yakin
dan percaya bahwa parfum yang akan diberikan untuk pelanggaan sudah
yang terbaik. Toko yang ada di Jambi ini masih berupa toko kontrakan
dengan harga sewa rata-rata sekitar Rp. 9 juta / tahun yang harus dibayar
dimuka. Selain itu, biaya listrik sebesar Rp. 100 ribu / bulan, biaya sampah
Rp. 6.000 / bulan, biaya keamanan Rp. 5000 / bulan serta biaya telepon Rp.
150-200 ribu / bulan.
Namun adanya biaya tersebut juga sebanding dengan omset toko
tersebut perbulan yang cukup menggiurkan. Omset toko yang berada di
Jambi sekitar Rp. 10-12 juta / bulan, yang biasanya omset tersebut dapat
naik menjadi Rp. 17-18 juta / bulan saat hari Lebaran atau hari besar yang
9
lain. Sedangkan pada saat hari libut sekolah atau libur kuliah omset yang
diterima Bapak Sudirman sekitar Rp. 13-15 juta / bulan. Laba / keuntungan
bersih yang didapat oleh Bapak Sudirman ialah sebesar 15-20% dari harga
beli barang tersebut. Contohnya harga beli item tertentu per ml ialah Rp.
2200,- ; maka Bapak Sudirman akan menjual item / jenis parfum tersebut
dengan kisaran harga Rp. 2500,- hingga Rp. 3000,- .
Dalam menjalankan usahanya, Bapak Sudirman merasa tidak
memiliki kendala. Hanya saja baginya untuk memulai usaha parfum
dibutuhkan kejelian dan ketelitian dalam membedakan aroma parfum satu
dengan parfum yang lain. Bagi orang yang pertama kali melakukannya pasti
terlihat sangat sulit untuk membedakan semua item. Namun jika kita teliti,
tekun dan berusaha keras, maka hal itu akan mudah untuk dilakukan.
Bapak Sudirman untuk kedepannya sudah memikirkan akan
membuka cabang tokonya di daerah terpencil, baginya daerah terpencil
belum mengetahui aroma khas wewangian yang ia jual dan saat ia
membuka toko parfum kemudian memperkenalkan kepada penduduk disana
maka Bapak Sudirman berharap toko nya akan lancar seperti toko-toko
sebelumnya.
BAB IV
10
ANALISIS USAHA
4.1 Rencana Produk
Usaha Bapak Sudirman adalah usaha yang bergerak dalam bidang isi
ulang parfum (REFILL PARFUM). Ide menjalankan usaha di bidang
parfum ini berawal dari Bapak Sudirman yang sering isi ulang parfum. Dan
melihat kondisi di sekitar tempat tinggal Bapak Sudirman belum ada yang
membuka isi ulang parfum, sedangkan kebutuhan akan isi ulang parfum
meningkat, dan membuka toko isi ulang parfum maka dirinya akan
mendapatkan keuntungan yang besar.
4.2 Rencana Produk Yang Dihasilkan
Keistimewaan Nafifa Parfum ini adalah :
Menjual berbagai merek atau aroma parfum mulai dari bibit rendah,
bibit biasa bahkan sampai bibit malah dengan aroma yang tidak kalah
buruk
Harga yang terjangkau untuk masyarakat
Tempat yang nyaman
Pelayanan dengan masyarakat yang ramah dan sopan
Ruang lingkungan yang bersihC
4.3 Bahan Dasar Pembuatan Bibit Parfum:
Bahan dasar yang dapat digunakan untuk pembuatan bibit parfum ini
antara lain: bunga melati, cendana, mawar, bunga matahari, lavender,
kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya. Selain bunga-bungaan
yang telah disebutkan, anda juga bisa mencoba mengekstrak jenis
campuran bahan lain untuk mendapatkan aroma yang unik.
11
Tiga Cara yang Umum Dipakai untuk mendapatkan Sari Minyak Wangi :
a) Ekstraksi, yaitu memerangkap wewangian dengan larutan
(petroleum ether),
b) Penyulingan atau destilasi, dan
c) cara perendaman (maceration).
Cara Membuat Bibit Parfum dengan Proses Penyulingan:
1. Alat-alat yang diperlukan:
Mesin blender (mesin penghancur bahan), alat penyulingan (destilasi)
yang harganya berkisar 15 juta rupiah untuk kapasitas 10 kg.,kompor
sebagai sumber panas.
2. Bahan-bahan:
Bahan dasar misalnya: bunga melati, cendana, mawar, bunga matahari,
lavender, kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya. mineral oil
(phenyl ether 4lk0h0l). fixative
3. Proses Pembuatan:
Bahan dasar (misalnya: bunga melati) dihancurkan menjadi kecil-kecil
menggunakan blender.
Masukkan bahan dasar yang sudah hancur tadi kedalam mesin
penyulingan yang telah berisi air bersih.
Selanjutnya adalah proses penyulingan (destilasi) yaitu dengan
merebusnya sampai diperoleh uap (embun) hasil sulingan di dalam
pipa kondensor, Uap (embun) hasil sulingan tersebut adalah sari
minyak wangi (bibit parfum).
Campurkan Uap (embun) hasil sulingan dengan mineral oil (phenyl
ether alkohol) dan fixative untuk memperoleh bibit parfum yang
awet dan tahan lama.
Proses terakhir adalah memasukkan bibit parfum ke dalam botol
kemasan dengan menggunakan suntikan
12
4.4 Kegunaan Parfum
Penggunaan parfum mulai dari upacara keagamaan, pernikahan atau
bahkan kematian dimana setiap moment memiliki aroma tersendiri. Seiring
dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi
atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan
wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih
bahkan obat anti nyamuk, tujuan ibadah, pergi ke masjid, menghilangkan bau
badan atau sekedar menimbulkan efek dan kesan tertentu. Islam menganjurkan
umatnya untuk menggunakan parfum sebagai bagian dari ibadah, yaitu untuk
tujuan ke masjid atau keperluan menambah keharmonisan suami istri.
4.5 Kualitas Parfum
Hal-hal yang mempengaruhi kualitas parfum yaitu proses pembuatan
dan sampling atau pengambilan bahan untuk dijadikan parfum. Agar
didapatkan hasil yang maksimal bila ekstrak banyak terdapat pada batang
cukup mengambil batangnya saja, tidak perlu mengambil ekstrak pada daun
atau bunga karena kadarnya lebih rendah sehingga diharapkan parfum yang
akan dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi dan mutu yang bagus.
Penggunaan alkohol pada pembuatan parfum adalah selain sebagai zat
pengikat bahan pewangi dalam parfum, sehingga konsentrasi alkohol tinggi
maka wangi dari parfum akan semakin kuat.
4.6 Bahan-Bahan Kimia Pada Parfum
Dibawah ini akan kita lihat beberapa tabel yang memberikan informasi
tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan
ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan kontinyu.
Aroma Bahan Yang (% Berat Tanda Keracunan
13
di Kandung Bersih)
Jeruk ,
lemon
Fruity-
fragrance 86-
173
Limonin >
50%
kanker, peradangan pada mata dan
kulit
Lavender
Lavender-
fragrance 93-
054
Linalool 10-
50%Gangguan pernafasan
TomatTomato Oil
010
Propilin
glikol > 50%
Peradangan pada mata dan kulit, jika
tertelan dan terhirup dapat
menyebabkan pingsan dan tak sadar
PepermintSpearmint oil
660
Karvon >
50%
Menyebabkan peradangan pada mata
dan kulit.
Musim
bunga
Spring
Flowers
Fragrance
5975
Karbitol 10 –
50%
Gangguan pernafasan dan sistem
saraf, peradangan mata.
PepermintPeppermint
501
1-Menthol 10
– 50%
Lesu lemah mual, muntah, sakit perut,
vertigo, hilang keseimbangan
pergerakan anggota badan, mengantuk
dan koma
Buah-
buahan
Bergamont
Oil 100
Linalil asetat,
lomonin,
linalool, 10 –
50%
Gangguan pernafasan, peradangan
mata dan kulit.
Bunga-
bungaan
Bouquet
Floral 3881
Benzal asetat
10 – 50%
Kanker pankreas, peradangan mata,
saluran pernafasan dan batuk.
Kulit Kayu
Manis
Cinnamon Oil
950
Sinamik
Aldehid >
50%
Peradangan sistem pernafasan dan
kulit, mengantuk. Jika tertelan
menyebabkan muntah, sakit perut dan
14
diare.
Wangi
Cemara
Alpha Pinene
P & F
a-Pinen
97.5%
Mengganggu sistem pernafasan,
kerusakan paru-paru, vertigo,
denyutan jantung meningkat, pusing,
halusinasi, kebakaran dan kesan
terbakar pada kulit, konjunktivitas,
merusakkan sistem pertahanan badan.
Lila
Alpha
Terpineol P &
F, FCC
a-Terpineol
88.5%
Peradangan lapisan mucus pada-paru,
pneumonitis, susah bernafas,
kehilangan koordinasi anggota badan,
sakit kepala.
BAB V
DESKRIPSI TENTANG USAHA
15
5.1 Jenis Produk
Menjual berbagai macam merek atau aroma bibit parfum.
5.2 Prospek Usaha
Bisnis yang saya jalani ini sangat cocok dalam kehidupan sekarang,
karena saat ini, semakin banyak orang yang memperhatikan penampilannya
salah satunya yaitu dengan menggunakan parfum. Makin meningkatnya
kebutuhan permintaan berbagai aroma atau merek parfum, mendorong saya
untuk mendirikan bisnis yang bergerak di bidang isi ulang parfum ini.
5.3 Rencana Produksi
Saya memilih untuk menjualnya di sekitar tempat tinggal saya.
fasilitas yang diperlukan untuk melayani jasa dibidang pengisian parfum ini
adalah :
2 etalase kecil untuk meletakkan berbagai macam botol kosong dan
botol parfum dengan berbagai aroma dan merek.
etalase besar untuk meletakkan berbagai bibit parfum.
4 kursi apabila konsumen terlalu lama menunggu.
Untuk meningkatkan kualitas output, maka selalu mengamati
perkembangan teknologi dan riset produk atau uji coba produk.
Pertimbangan utama penentuan lokasi usaha adalah ketersediaan bahan
baku untuk proses produksi.
Luas usaha yang akan dikembangkan adalah kapasitas 500 botol
perhari. Pola usaha yang dikembangkan adalah pola produksi kontinyu dan
ruko atao kios sehingga setiap waktu selalu menghasilkan minyak wangi
non alkohol tanpa terpengaruh waktu dan musim.
BAB VI
RENCANA PEMASARAN
16
6.1 Analisis Persaingan Usaha (SWOT)
a. Strength / Kekuatan
o Harga yang tidak terlalu tinggi / terjangkau
o Menjual berbagai jenis aroma parfum dengan berbagai ukuran botol
o Meningkatkan penjualan dengan berbagai promosi salah satunya,
penjualan konsinyasi / menjual parfum dengan dititipkan ke warung-
warung.
b. Weakness / Kelemahan
o Banyaknya pesaing
o Bahan baku yang cukup mahal sehingga kesulitan untuk menentukan
harga jual parfum yang murah
c. Opportunities / Kesempatan
o Banyaknya konsumen karena bisa dipastikan bahwa semua orang
ingin tampil rapi dan wangi
o Menjadikan Peluang bisnis yang menjanjikan
d. Threat / Ancaman
o Banyaknya pesaing yang semakin meningkat
o Kurangnya kepercayaan konsumen
o Persaingan harga
6.2 Analisis 4P (Product, Price, Promotion, Place)
a. Product
o Type
Isi ulang parfum
o Bran
Mar_Ghin Parfum
b. Price
Estimasi Penjualan isi ulang parfum :
17
No Ukuran Jenis Harga
1 8 ml Oles Rp. 8.000
2 10 ml Oles Rp. 10.000
3 15 ml Semprot Rp. 17.000
4 30 ml Semprot Rp. 25.000
5 50 ml Semprot Rp. 45.000
6 100 ml Semprot Rp. 95.000
7 125ml Semprot Rp. 115.000
c. Promotion
o Membagikan brosur
o Membuat sampel kecil-kecil dan dibagikan secara cuma-Cuma
o Menitipkan parfum ke warung – warung (Penjualan
Konsinyasi)
d. Place
Berlokasi Jl. M. Kukuh BTN Kota Baru di depan rumah makan Aroma
Cempaka, Jambi
6.3 Target dan Segmentasi Pasar
a. Geografi
Wilayah yang saya jadikan target usaha yaitu di sekitar tempat tinggal saya.
b. Demografi
Berdasarkan demografi, saya menjual di sekitar tempat tinggal saya
untuk mempermudah orang-orang di sekitar tempat tinggal saya untuk
mengisi ulang parfum.
6.4 Strategi Pemasaran
a. Perkenalan Bisnis
18
Usaha yang saya jalankan bergerak di bidang isi ulang parfum dengan harga
yang terjangkau.
b. Media Pemasaran
Dengan Membuka satu kios dan promosi melalui brosur dan membagikan
sampel secara cuma-cuma.
1. Gambaran Umum Pasar
a. Jenis produk yang dipasarkan adalah Bibit Parfum.
b. Wilayah Pemasaran mencakup daerah Kotamadya.
2. Permintaan
Jumlah Permintaan Terhadap Produk
a. Sasaran Pembeli (konsumen) : Berbagai kalangan masyarakat.
b. Jumlah konsumen : 15 Orang / Hari
c. Jumlah kebutuhan : 25 Orang / Hari
3. Proyeksi Permintaan Selama 5 tahun Mendatang
Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit)
1. 2010 40.800 ml
2. 2011 54.000 ml
3. 2012 64.800 ml
4. 2013 75.600 ml
5. 2014 86.400 ml
BAB VII
RENCANA PERMODALAN
7.1 Produk
19
Ciri-Ciri Barang Dagang
1. Berbentuk Bibit Parfume
2. Tidak Kadaluarsa
3. Dikemas dalam botol
4. Tidak Merusak kulit
Kegunaan Utama Produk
Kegunaan Utama Parfum tentu saja untuk memenuhi kebiasaan
Masyarakat kita mengenai wewangian.
7.2 Modal Awal Pembukaan Toko Parfum
No
.
Uraian Jumlah
Unit
Satuan Harga/satuan Harga Biaya
1. Etalase kecil 2 unit Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000
2. Etalase besar 2 unit Rp. 4.000.000 Rp. 8.000.000
3. Botol Isi Ulang 500 Satuan Rp. 5.000 Rp. 2.500.000
4. Botol Roll On 50 Lusin Rp. 15.000 Rp. 750.000
5. Uang Simpan 1 Bulan Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
6. Kursi 4 Buah Rp. 25.000 Rp. 100.000
7. Gaji Karyawan 1 Orang Rp. 800.000 Rp. 800.000
Total Rp. 16.150.000
Untuk membeli bibit parfum yaitu sebanyak 80 unit dengan perunit
sebanyak 500 ml
@ Rp. 400.000 = Rp. 32. 000.000
Total biaya awal = Rp 16.150.000, jadi Total modal awal = Rp 48.150.000
20
Rincian Modal :
1. Modal sendiri / Pribadi : Rp. 13.150.000,-
2. Pinjaman :
o Orang Tua : Rp. 15.000.000,-
o Bank : Rp. 20.000.000,-+
: Rp. 35.000.000.-+
: Rp. 48.150.000,-
Analisis Keuntungan
Jika dalam sehari menjual
10 botol (roll oles 10 ml) @Rp. 10.000 : Rp. 100.000
20 botol (semprot 15ml) @Rp. 17.000 : Rp. 340.000
Keuntungan per hari : Rp.440.000
Keuntungan per bulan :Rp 440.000 x 30= Rp 13.200.000
Pengembalian Modal
Total modal awal : keuntungan per bulan =
Rp 48.150.000 : Rp 13.200.000= 3,7 bulan (97 hari)
BAB VIII
ANALISIS KEUANGAN
21
8.1 Peralatan
Nama Peralatan Merk Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1. Etalase 5 750.000 3.750.000
2. Kursi Colombus 3 100.000 300.000
3. Mesin Press Canon 1 2.700.000 2.700.000
4. Spet (Suntikan) Terumo 7 2.000 14.000
5. Gelas Ukur 5ml Pyrex 1 25.000 25.000
6. Botol Bibit 130 7.000 910.000
7. Beker Glas 50ml Pyrex 1 45.000 45.000
8. Gelas Ukur 10ml Pyrex 1 50.000 50.000
9. Gelas Ukur 20ml Pyrex 1 80.000 80.000
10. Beker Glass 250
ml
Pyrex 1 100.000 100.000
11. Tempat Sampah 3 32.000 96.000
Jumlah 154 3.891.000 8.070.000
8.2 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
1. Bahan baku utama dan bahan pembantu yang diperlukan sesuai
dengan Rencana Produksi tahun 1 :
22
Bahan Baku &
Pemb.
Fungsi Jumlah Harga
(Rp)
Total (Rp)
1. Bibit Parfum Isi 25.000
mil
600 15.000.000
2. Botol Kemasan 2.265.000
3. Alkohol Campuran
Spray
5000mil 50 250.000
4. Methanol Pencuci
Gelas Ukur
2000mil 50 100.000
5. Solfior Campuran
Rol On
500mil 100 50.000
2. Biaya Umum Operasi
Jenis Biaya Total (Rp)
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan 30.000 / bln
2. Listrik, air, dll 100.0 Bln
8.3 Akun-akun yang ada dalam perusahaan
Usaha “ Nafifa Parfum” dalam menyusun laporan keuangannya
masih sederhana. Akun-akun yang dipakai adalah akun-akun yang biasa di
pakai dalam perusahaan dagang karena usaha tersebut hanya membeli dan
menjual barang tanpa mengubah bentuknya. Akun-akun yang dipakai
adalah sebagai berikut:
Penjualan( Sales )
Harga Pokok Penjualan ( Cost of The Good Sold )
Beban Listrik, telepon, dan Sampah ( Utilities expense )
23
Retained Earnings
Store Equipment
Accumulated depreciation-store equipment
Prepaid Rent
Merchandise Inventory
Cash
Dengan akun-akun tersebut usaha parfum dapat mengetahui laba
yang diperoleh. Sebenarnya perusahaan tersebut melakukan pembelian dan
penjualan botol- botol parfume. Namun dalam proposal ini barang tersebut
digabungkan dengan parfum sebagai produk tunggalnya. Untuk akun
diskon atau potongan harga, usaha tersebut menerapkan system member.
Sistem member tersebut yaitu setiap pembelian Rp 25.000,00 mendapatkan
satu stamp. Sistem ini berlaku kelipatannya misalnya pembelian Rp
50.000,00 maka mendapatkan dua stamp. Apabila sudah terkumpul sepuluh
stamp maka mendapatkan 20ml parfum secara gratis. Seperti yang
dikatakan pemilik usaha system ini tidak selamanya berlaku karena
tergantung dengan permintaan pembeli. Kadang-kadang ada pembeli yang
meminta diskon langsung saat pembelian minimal Rp 25.000,00. Maka
pemilik usaha akan memberikan diskon 10% dari pembelian tersebut.
Namun karena laporan keuangannya sederhana dalam akun penjualan
tersebut sebenarnya sudah bersih dari diskon atau potongan pembelian.
Untuk beban angkut pembelian dari pemasok system yang dipakai
usaha ini yaitu FOB destination. Sedangkan untuk pembelian dari
konsumen tidak ada beban angkut penjualan. Selain itu usaha ini tidak bisa
menerima retur karena yang dijual di usaha ini adalah bibit-bibit parfum
yang murni. Para pembeli grosir saat menjual kembali biasa melakukan
pencampuran bbit-bibit parfum ini sehingga usaha “Nafifa Parfum” ini
tidak bisa menerima retur karena bibit yang telah samapai pembeli grosir
sudah tidak murni bibit asli. Sedangkan untuk persewaan toko yaitu Rp
24
9.000.000,00/ tahun dibayar di muka pada saat awal bulan April 2011.
Pemilik mengatakan bahwa 2 tahun spekulasi kerja sewa toko diambil dari
uang dalam atau pribadi.
Pada beban listrik, telepon, dan sampah( utilities expense) untuk
setiap bulannya sama. Untuk satu bulan beban listik rata-rata Rp 100.000,00
, beban telepon Rp 150.000,00 dan untuk beban sampah yaitu Rp 6.000,00.
Jadi beban listrik, telepon, dan sampah( utilities expense) dalam satu bulan
yaitu Rp256.000,00.
BAB X
RENCANA ORGANISASI
25
Organisasi dan SDM
A. Umum
1. Nama Perusahaan : Nafifa Parfume
2. Nama Pemilik/Pimpinan : Bapak Sudirman
3. Alamat Kantor : Kota Baru, Jambi
4. Tahun Berdiri : 2015
B. Susunan Struktur
Pimpinan : Sudirman
Wakil Pimpinan : Jamaludin
Pengawas : Andi Yuda
Kebersihan : Hayati
Keamanan : Hariyadi
Marketing : Sabrina
C. Kegiatan Pra-Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Jenis Kegiatan Pra-Operasi 1 2 3 4 5 6 7
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Survey Tempat Usaha
4. Survey Peralatan
5. Instalasi Listrik, Air dan Telepon
6. Mencari Tenaga Kerja
7. Operasi
BAB XI
RESIKO
26
Resiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan usaha
Adanya persaingan
Harga bahan baku yang cukup mahal sehingga susah menentukan harga
jual yang murah
Harga yang bertentangan dengan pesaing lain
Perilaku pekerja yang menjamin kenyamanan pembeli
BAB XII
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
Usaha dibidang pengisian parfum ini memberikan peluang pasar yang sangat luas.
Sekarang permintaan konsumen akan isi ulang parfum semakin meningkat. Hal ini
disebabkan karena setiap orang ingin tampil rapi, mempesona dan wangi di hadapan
orang lain. Sasaran konsumen yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Tetapi yang paling
banyak adalah remaja.Parfum merupakan sebuah substansi (biasanya cair) yang
berfungsi untuk menebarkan aroma wangi. Dibuat dari bahan sintetis, alami, atau
campuran keduanya. Parfum berasal dari Mesir, bukan dari Paris, negara pusat mode
dunia seperti yang diperkirakan orang selama ini. Secara umum, berdasarkan substansi
pemilihan, minyak wangi dapat dibagi dua jenis yakni yang memakai alkohol dan juga
yang tidak memakai alkohol. Keduanya memiliki keunggulannya masing-masing.
Minyak wangi yang mengandung alkohol misalnya, selain aromanya lebih lembut juga
tidak lengket jika dipakai. Sementara untuk minyak wangi non alkohol biasanya aroma
wanginya lebih menyengat dan lengket jika dipakai. Penggunaan parfum mulai dari
upacara keagamaan, pernikahan atau bahkan kematian dimana setiap moment memiliki
aroma tersendiri. Ada lima teknik untuk memproduksi parfum. Salah satu ciri keracunan
yang disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambahkan
dalam suatu produk pembersih dan kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada bayi
dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson , alzeimer, dll.
Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek
B. Saran
Usaha isi ulang parfum ini tidak memerlukan kreativitas maupun
keterampilan. Dalam menjalankan usaha ,yang diperlukan adalah ketelitian
28
dan kecermatan dalam membuat atau mencampurkan bibit parfum dengan
bahan lain.
Usaha isi ulang parfum ini tidak memerlukan kreativitas maupun
keterampilan. Dalam menjalankan usaha ,yang diperlukan adalah ketelitian
dan kecermatan dalam membuat atau mencampurkan bibit parfum dengan
bahan lain.
Begitu bahayanya parfum. Untuk meminimalisir bahaya parfum
tersebut sebaiknya pergunakanlah parfum sesuai dengan kebutuhan. Parfum
memang menimbulkan bau harum. Tetapi ternyata fragrans yang
merupakan biangnya wewangian menimbulkan bahaya , baik itu jangka
pendek ataupun jangka lama.Maka dari itu, sebagai pemakai parfum
haruslah memakai parfum sesuai kebutuhan saja. Bagi pembuat parfum,
penggunaan bahan-bahan kimia yang menimbulkan bahaya seharusnya bisa
dihilangkan sedikit demi sedikit. Jika perlu, memakai bahan alternatif lain
yang aman untuk dipakai.
C. Daftar Pustaka
http://rimarohani.blogspot.co.id/2011/12/laporan-unit-bisnis-ukm-
aneka-parfume.html
29
https://www.scribd.com/doc/243797641/Makalah-
Kewirausahaan#download
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27659/3/Chapter
%20II.pdf
http://thechampions-s1.fe.unpad.ac.id/uploads/documents/file/modul-
proposal-usaha.pdf
http://wahyukurniawan19.blogspot.co.id/2013/03/contoh-rencana-
usaha-percetakan-digital.html
30