proposal kerja praktek rhoni l.s. dan septedie yoan.pdf

14
PROPOSAL KERJA PRAKTEK DESIGN PELEDAKAN UNTUK OPTIMALISASI KINERJA ALAT BERAT DI PT. ADARO INDONESIA Disusun Oleh : RHONI LEONHARD S. DBD 108 072 SEPTEDIE YOAN DBD 108 042 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH

Upload: lidia-andina-sandy

Post on 29-Nov-2015

365 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

DESIGN PELEDAKAN UNTUK OPTIMALISASI

KINERJA ALAT BERAT

DI PT. ADARO INDONESIA

Disusun Oleh :

RHONI LEONHARD S. DBD 108 072

SEPTEDIE YOAN DBD 108 042

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

KALIMANTAN TENGAH

Page 2: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

Page 3: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Sesuai dangan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik Universitas

Palangkaraya, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah kerja

praktek. Kerja praktek pada dasarnya merupakan mata kuliah yang mewajibkan

mahsiswa untuk melakukan studi kasus yang terjadi pada kegiatan-kegiatan dalam

industri pertambangan, yang tujuan utamanya adalah agar mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama dibangku kuliah pada kondisi kerja

yang sebenarnya.

Penerapan ilmu yang dipelajari dibangku kuliah terkadang mengalami

beberapa kendala antara lain kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung

bagi mahasiswa untuk penerapannya dilapangan. Hal inilah yang menjadikan

kegiatan kerja praktek tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap pembelajaran

lain yang diwajibkan dalam studi teknik pertambangan. Diharapkan dengan

melakukan kegiatan kerja praktek mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu

yang dipelajari di bangku kuliah pada kondisi kerja yang sebenarnya. Kegiatan

kerja praktek ini juga dianggap penting karena dengan kegiatan inilah mahasiswa

dapat benar-benar merasakan terjun langsung dalam dunia kerja di lingkup

pertambangan, sehingga pengalaman yang didapat selama melakukan kerja

praktek dapat dijadikan pelajaran dan tolak ukur kemampuan bagi mahasiswa itu

sendiri. Selain itu, interaksi antara mahasiswa dengan pihak industri

pertambangan tidak saja bermamfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan namun

juga memiliki mamfaat bagi pihak industri pertambangan. Perusahaan dapat

mengetahui dan menimbang pemikiran, konsep yang telah dipelajari oleh

mahasiswa untuk kelancaran kegiatan industri pertambangan batubara.

Perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek adalah

perusahaan yang dianggap mampu membina dan mengarahkan serta bersedia

memberikan pengalaman baik teori maupun praktek secara langsung dilapangan

bagi mahasiswa didik yang bersangkutan. Hal ini penting diperhatikan karena

selain pentingnya pengalaman praktek bagi mahasiswa didik juga agar arah dari

Page 4: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

kegiatan kerja praktek ini tetap sejalan dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Sehingga dengan demikian, interaksi antar mahasiswa didik dengan pihak

perusahaan dapat terjalin baik dan bekesinambungan.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek (KP) berupa studi kasus dimaksudkan

untuk memenuhi persyaratan akademik pada Jurusan Teknik Pertambangan,

Fakultas Teknik, Universitas Palangkaraya.

Tujuan penulis melakukan kerja praktek di PT. Adaro Indonesia adalah untuk

memberikan masukan bagi perusahaan sesuai dengan studi kasus yang diteliti dan

juga untuk menambah wawasan penulis tentang lapangan kerja sesungguhnya dan

mengaplikasikannya secara nyata.

Page 5: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

BAB II

KERJA PRAKTEK

II.1 TEMA KERJA PRAKTEK

Kegiatan Kerja Praktek (KP) yang akan dilakukan adalah studi kasus, dalam

hal ini kami mengangkat tema “Desain Peledakan Untuk Optimalisasi Kinerja

Alat berat di PT. Adaro Indonesia”. Tema tersebut dapat berubah sesuai dengan

pertimbangan efisiensi dan efektifitas dari perusahaan.

II.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah yang dapat dimunculkan adalah: apakah desain

peledakan yang ada sudah benar-benar maksimal sehingga kinerja alat sudah

optimal atau masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan lagi sehingga alat-alat

berat dapat bekerja lebih optimal.

II.3 DASAR TEORI

1. Pengertian Bahan Peledak

Bahan peledak pada industri pertambangan pada umunya terbuat dari

campuran bahan-bahan kimia, sehingga disebut bahan peledak kimia. Definisi dari

bahan peledak kimia adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran

berbentuk padat, cair, gas, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas,

benturan, gesekan atau ledakan awal akan bereaksi dengan sangat cepat dan

bersifat panas (eksotermis) yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya

berbentuk gas bertekanan sangat tinggi dan bertemperatur sangat panas.

2. Teori Peledakan

Dalam industri pertambangan teori peledakan merupakan area yang sangat

menarik dan menantang tetapi sekaligus juga kontroversial. Teori peledakan ini

melibatkan bidang keilmuan yang cukup banyak seperti kimia, fisika,

termodinamika, interaksi gelombang kejut, dan mekanika batuan. Teori peledakan

yang ada hingga saat ini hampir selalu membahas tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi fragmentasi dan kriteria rancangan peledakan secara umum.

Page 6: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

Secara garis besar peledakan batuan dengan bahan peledak meliputi aksi

bahan peledak dan respon massa batuan di dalam konteks energi, waktu, dan

massa. Namun hingga saat ini belum ada teori peledakan yang konsisten dan dapat

diterapkan secara luas, tetapi hanya beberapa teori yang terbatas dan tidak

berhubungan, yang sebagian besar diantaranya merupakan pengalaman

dilapangan berdasarkan suatu kondisi peledakan yang ideal. Teori-teori peledakan

saat ini disusun dan dirumuskan berdasarkan pada spekulasi murni, pendekatan

berdasarkan pengalaman yang bertahun-tahun, pengujian laboratorium, investigasi

lapangan, dan model matematika dan fisika yang diadopsi dari disiplin ilmu lain.

Tiap-tiap teori peledakan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Teori-teori peledakan yang dikenal hingga saat ini diantaranya adalah sebagai

berikut;

1. Teori Refleksi ( Reflected stress waves theory)

2. Teori Ekspansi gas ( Gas Expansion theory)

3. Teori runtuhan (Flexural rupture)

4. Teori gelombang tegangan dan ekpansi gas ( Stress waves and expansion

gas theory)

5. Teori gelombang tegangan, ekspansi gas, dan retakan tegangan (Stress

waves, gas expansion, and stress wave/flaw Theory)

6. Teori Retakan tegangan (Nuclei or stress wave/flaw theory)

7. Teori torsi (Torque theory)

8. Teori Krater (cratering theory)

9. Mekanisme Krater ( cretering mechanicsm)

3. Mekanisme Pecahan Batu

Konsep yang dipakai disini adalah konsep pemecahan dan reaksi-reaksi

mekanik dalam batuan homogen. Perlu ditekankan bahwa sifat mekanis dalam

batuan yang homogen akan berbeda dari batuan yang mempunyai rekahan-

rekahan dan heterogen dan seperti yang dijumpai dalam pekerjaan peledakan.

Proses pecahnya batuan akibat energi ledakan dapat dibagi menjadi tiga

tingkatan, yaitu ;

Page 7: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

a. Proses pemecahan tingkat I (dynamic loading)

Pada saat peledakan meledak tekanan tinggi menghancurkan batuan

didaerah sekitar lubang ledak. Gelombang kejut yang meninggalkan

lubang ledak merambat dengan kecepatan 3000-5000 m/det akan

mengakibatkan tegangan tangensial yang menimbulkan rekahan menjari

yang menjalar dari daerah lubang ledak.

b. Proses pemecahan tingkat II (Quasi-static loading)

Tekanan sehubungan dengan gelombang kejut yang meninggalkan

lubang ledak pada proses pemecahan tingkat I adalah positif. Apabila

mencapai bidang bebas akan dipantulkan, tekanan akan turun cepat,

kemudian berubah menjadi negatif dan timbul gelombang tarik. Oleh

karena batuan lebih kecil ketahanannya terhadap tarikan daripada tekanan,

maka akan terjadi rekahan-rekahan primer disebabkan karena tegangan

tarik dari gelombang yang dipantulkan. Apabila tegangan regang cukup

kuat akan menyebabkan slabbing atau spalling pada bidang bebas. Dalam

proses pemecahan tingkat I dan II fungsi dari energi gelombang kejut

adalah menyiapkan batuan dengan sejumlah rekahan-rekahan kecil. Secara

teoritis energi gelombang kejut jumlahya antara 5 – 15% dari energi total

bahan peledak. Jadi gelombang kejut menyediakan kesiapan dasar untuk

proses pemecahan tingkat akhir.

c. Proses pemecahan tingkat III (release of loading)

Dibawah pengaruh tekanan yang sangat tinggi dari gas-gas hasil

peledakan maka rekahan redial primer (tingkat II) akan diperlebar secara

cepat oleh kombinasi efek dari tegangan tarik disebabkan kompresi radial

dan pembajian. Apabila masa batuan didepan lubang ledak gagal dalam

mempertahankan posisinya bergerak kedepan maka tegangan tekan tinggi

yang berada dalam batuan akan lepas, seperti spiral kawat yang ditekan

kemudian dilepaskan. Efek dari terlepasnya batuan adalah menyebabkan

tegangan tarik tinggi dalam masa batuan yang akan melanjutkan

pemecahan hasil yang telah terjadi pada proses pemecahan tingkat II.

Page 8: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

Rekahan hasil dalam pemecahan tingkat II menyebabkan bidang-bidang

lemah untuk memulai reaksi-reaksi fragmentasi utama pada proses

peledakan.

4. Rancangan Peledakan

Dalam sebuah perancangan peledakan akan mencakup seluruh prosedur

perhitungan dan gambar dalam penentuan:

a. Geometri Peledakan

b. Pola pemboran dan Peledakan

c. Kebutuhan bahan peledak

d. Produksi Peledakan

e. Penanganan Pasca Produksi

Merancang sebuah peledakan cukup banyak masukan yang harus

diperhitungkan. Masukan-masukan tersubut digolongkan kedalam ke dalam 2

faktor, yaitu:

a. Faktor rancangan yang tidak dapat di kontrol

Faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol dalam merancang peledakan

adalah

Geologi

Sifat dan kekuatan batuan

Diskontinuitas batuan

Kondisi cuaca

Air

b. Faktor rancangan yang dapat dikontrol

Faktor-faktor yang dapat dikontrol dalam rancangan peledakan adalah:

Geometri Pemboran

Geometri pemboran mencakup diameter lubang ledak,

kedalaman lubang ledak, inklinasi lubang ledak, tinggi jenjang,

pola pemboran.

Geometri Peledakan

Page 9: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

Geometri peledakan mencakup burden, spacing, panjang isian,

subdrilling, stemming, pola peledakan, delay timing, sikuen

penyalaan.

Bahan peledak dan perlengkapannya

Jenis dan kekuatan handak, detonator, sumbu ledak, dsb.

Rancangan peledakan yang saat ini paling banyak digunakan adalah

rancangan peledakan menurut R.L. Ash dan C.J. Konya. Berikut geometri

peledakan menurut dua ahli tersebut:

Geometri Peledakan menurut R.L. Ash

R.L. Ash (1967) membuat suatu pendoman perhitungan

geometri peledakan jenjang berdasarkan pengalaman empiric

yang diperoleh diberbagai tempat dengan jenis pekerjaan dan

batuan yang berbeda-beda. Sehingga R.L. Ash berhasil

mengajukan rumusan-rumusan empirik yang dapat digunakan

sebagai pendoman dalam rancangan awal suatu peledakan

batuan. Berikut geometri peledakan menurut R.L. Ash:

1. Burden (B)

2. Spacing (S)

3. Stemming (T)

4. Kedalaman lubang ledak (H)

5. Subdrilling (J)

6. Charge length (PC)

7. Loading Density (de)

Geometri Peledakan Menurut C.J. Konya

Untuk Memperoleh hasil bongkaran batuan sesuai dengan yang

diinginkan, maka perlu suatu perencanaan peledakan dengan

memperhatikan besaran-besaran geometri peledakan. Geometri

peledakan menurut konya adalah sebagai berikut:

1. Burden (B)

2. Spacing (S)

3. Stemming (T)

4. Kedalaman lubang ledak (H)

Page 10: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

5. Subdrilling (J)

6. Charge length (PC)

7. Loading Density (de)

8. Powder Factor

9. Waktu tunda

Diharapkan dengan rancangan peledakan yang tepat akan menghasilkan

fragmentasi peledakan yang diinginkan sehingga nantinya dengan fragmentasi

yang baik maka alat berat dapat bekerja dengan optimal.

Page 11: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

BAB III

PROGRAM KERJA PRAKTEK

III.1 LOKASI KERJA PRAKTEK

Kerja praktek dilakukan di wilayah konsesi PT. Adaro Indonesia Mine Office

Tutupan/ Hauling Road Km. 73 Wara/Tanjung, Kalimantan Selatan.

III.2 WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, maka jadwal kegiatan kerja

praktek yang kami usulkan adalah dua bulan. Terhitung dari awal bulan Februari

sampai dengan akhir bulan Maret 2012

Susunan langkah kerja yang diusulkan:

Kegiatan Februari Maret

I II III IV I II III IV

Study Literatur

Pengambilan data

Pengolahan dan

Analisis data

Penulisan laporan

Page 12: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

III.3 SARANA DAN PRASARANA

Selama melaksanakan kerja praktek, penulis memerlukan beberapa fasilitas

perlengkapan pendukung. Perlengkapan dan fasilitas pendukung tersebut antara

lain :

a. Perijinan

b. Asuransi

c. Akomodasi dan transportasi

Akomodasi dan transportasi yang diperlukan adalah :

1. Biaya perjalanan pulang pergi Palangkaraya sampai daerah penelitian

untuk 2 mahasiswa yang akan melakukan Kerja Praktek.

2. Tempat tinggal dan konsumsi selama satu bulan untuk mahasiswa yang

akan melakukan Kerja Praktek.

d. Perlengkapan penelitian

1. Perlengkapan lapangan.

2. Data-data perusahaan yang diperlukan untuk kelancaran penelitian.

3. Fasilitas laboratorium.

4. Perlengkapan komputer untuk pengolahan data dan penyusunan laporan

e. Pembimbing lapangan

Pembimbing Kerja Praktek ada dua orang, satu orang dosen dari Universitas

Palangkaraya dan seorang wakil yang ditetapkan dari perusahaan.

Page 13: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

BAB V

PENUTUP

Dengan diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kerja

praktek di perusahaan akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada

lingkungan kerja yang nyata dan akan dapat membuka wawasan mahasiswa

tentang dunia pertambangan. Sehingga keterkaitan antara Lembaga Perguruan

Tinggi dan dunia kerja semakin dapat ditingkatkan.

Kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan tentunya akan dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh mahasiswa yang hasil kerja praktek akan disusun

dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di universitas (jurusan).

Page 14: Proposal Kerja Praktek Rhoni L.S. dan Septedie Yoan.pdf

Proposal Kerja Praktek Di PT. Adaro Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Koesnaryo, S, 2001, Rancangan Peledakan Batuan (Design of Rock Blasting)

Buku 2, Yogyakarta, Indonesia.

Koesnaryo, S, 2001, Pemboran Untuk Penyedian Lubang Ledak Buku 1,

Yogyakarta, Indonesia.

Saptono, Singgih, 2006, Teknik Peledakan, Yogyakarta, Indonesia