proposal kegiatan

12
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG METODE KB JANGKA PANJANG POLI KEBIDANAN RSUD KOTA BEKASI KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI GYNEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PERIODE 27 JULI – 03 OKTOBER 2015

Upload: ririn-purba

Post on 09-Dec-2015

205 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Kegiatan

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN TENTANG METODE KB JANGKA PANJANG

POLI KEBIDANAN RSUD KOTA BEKASI

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI GYNEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

PERIODE 27 JULI – 03 OKTOBER 2015

2015

Page 2: Proposal Kegiatan

DAFTAR ISI

Daftar isi ……………………………………………..

Latar belakang

Tujuan

Manfaat

Proyek proposal

Rincian anggaran

Penutup

Page 3: Proposal Kegiatan

I. LATAR BELAKANG

Alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk

menunda kehamilan, serta menghentikan kesuburan, yang digunakan dengan jangka panjang,

yang meliputi IUD, implan dan kontrasepsi mantap.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia,

dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Oleh karena itu, pemerintah menggalangkan

program Keluarga Berencana (KB) untuk menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban

pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Pelayanan program KB pelaksanaannya senantiasa terintegrasi dengan kegiatan

kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan dan kesetaraan

gender sebagai salah satu upaya pemecahan hak-hak reproduksi kepada masyarakat. Interaksi

atau konseling yang berkualitas antara klien dan provider (tenaga medis) merupakan salah satu

indikator yang sangat menentukan bagi keberhasilan program keluarga berencana (KB).

Pada saat ini, alat kontrasepsi jangka panjang terutama AKDR/IUD merupakan salah satu cara

kontrasepsi yang paling populer dan diterima oleh program keluarga berencana di setiap negara.

Diperkirakan sekitar 60-65 juta wanita di seluruh dunia memakainya, dengan pemakai terbanyak

di Cina (Siswosudarmo, 2007). Pada saat ini diperkirakan memakai AKDR/IUD, 30% terdapat di

3

Page 4: Proposal Kegiatan

Cina, 13% di Eropa, 5% di Amerika dan sekitar 6,7% di negara-negara berkembang (Augustin,

2000).

Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 memperlihatkan proporsi peserta

KB untuk semua tercatat sebesar 60,3%. Bila dirinci lebih lanjut proporsi peserta KB yang

terbanyak adalah suntik (27,8%), diikuti oleh pil (13,2%), IUD (6,2%), implant atau susuk KB

(4,3%) sterilisasi wanita (3,7%), kondom (0,9%), sterilisasi pria (0,4%), MAL (metode amenore

laktasi) (0,1%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisional masing-masing menggunakan

cara tradisional, pantang berkala (1,6%) maupun senggama terputus (1,5%) dan 0,5% cara lain

(BKKBN, 2006). Pada tahun 2007 yang menggunakan alat kontrasepsi 61,4% yaitu sebanyak

31,6% menggunakan suntik, pil 13,2 %, AKDR/IUD 4,8%, implant 2,8%, kondom 1,3%,

vasektomi dan tubektomi 7,7 %.12. Pada tahun 2009 peserta KB yang tercatat 51,21% akseptor

KB memilih suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02% memilih Pil, 4,93% memilih Implant,

2,72% memilih AKDR/IUD dan lainnya 1,11%. Pada umumnya masyarakat memilih non

metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Sehingga metode KB MKJP seperti AKDR/IUD,

implant, kontap pria (MOP) dan kontap wanita (MOW) kurang diminati (Arum, 2009).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2011,

pencapaian peserta baru pengguna kontrasepsi medis operatif pria (MOP), medis operatif wanita

(MOW), dan IUD, dua tahun terakhir meningkat tajam yaitu MOP naik 44%, MOW 15%, dan

pengguna IUD meningkat sebesar 53%. Salah satu daerah yang pencapaian MOP-nya tinggi

adalah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Namun pencapaian peserta KB baru yang berhasil

didata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sumatera

Utara (Sumut) belum maksimal. Secara nasional, Provinsi Sumut berada di posisi ke 13 dalam

penilaian pencapaian peserta KB baru, yakni dengan nilai 72,27. Posisi yang dicapai Sumut

masih belum maksimal diatas rata-rata nasional. Sumut masih memiliki nilai minum dalam

beberapa hal pencapaian peserta KB baru (BKKBN, Sumut 2011).

penggunaan KB di Indonesia pada tahun Riskesdas 2010 (55,8%) dan Riskesdas 2013 (59,7%). Secara

umum terjadi peningkatan dalam periode tiga tahun. Penggunaan KB tahun 2013 bervariasi menurut provinsi,

proporsi penggunaan KB saat ini terendah di Papua (19,8%) dan tertinggi di Lampung (70,5%), proporsi WUS

kawin yang tidak pernah menggunakan KB tertinggi di Papua (68,7) dan terendah di Kalimantan Tengah

(8,6%).

Page 5: Proposal Kegiatan

Diharapkan melalui proposal kegiatan ini berguna untuk memajukan kegiatan

penyuluhan tentang metode KB jangka panjang. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyuluhan ini.

II. TUJUAN

Dalam rangka mewujudkan kegiatan penyuluhan tentang metode KB jangka panjang yang

akan dilaksanakan oleh kepaniteraan Obstetri Gynekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Indonesia di Poli Kebidanan RSUD Kota Bekasi, kami memiliki tujuan dalam kegiatan

ini, yaitu:

1. Untuk mendukung program keluarga berencana (KB) yang telah dirancang oleh

Pemerintah Indonesia.

2. Sebagai salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan selama kepaniteraan Obsteteri

Gynekologi di RSUD Kota Bekasi. `

5

Page 6: Proposal Kegiatan

Manfaat

1. Bagi sasaran kegiatan sebagai upaya untuk menambah wawasan/pengetahuan dan memotivasi sasaran kegiatan untuk ikut serta dalam program kontrasepsi jangka panjang.

2. Bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan kualitas pemberian pengetahuan KIE dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang KIE.

3. Bagi penyelenggara sebagai referensi pengembangan ilmu kesehatan masyarakat, khususnya yang terkait dengan kontrasepsi jangka panjang.

III. PROYEK PROPOSAL

A. Judul Kegiatan : Penyuluhan Metode KB Jangka Panjang

B. Tempat Kegiatan : Poli Kebidanan RSUD Kota Bekasi

C. Waktu Kegiatan : Kamis, 3 September 2015

D. Sasaran Kegiatan : Seluruh pasien obstetri di poli kebidanan RSUD Bekasi

E. Susunan Acara :

No. Jam Pelaksanaan Nama Kegiatan Penanggung Jawab Ket.

1. 08.00 - 08.10 Kata pembuka dan doa pembuka Sharly

2. 08.10-08.15 Perkenalan penyelenggara Mariska

3. 08.15-08.35 Presentasi Herliza

4. 08.35-08.45 Sesi Tanya jawab I Ririn, Wila

Page 7: Proposal Kegiatan

5. 08.45-08.55 Sesi Tanya jawab II Joy, Amel

6. 08.55-09.00 Penutup dan doa penutup Ageng

F. Susunan Kepanitiaan

Ketua panitia :Ririn Purba (1061050035)

Wakil ketua panitia : Sharly Puspita

Sekretaris : Melissa Putri M. Napitupulu (1161050123)

Bendahara : Wila Datika D.A.S (1161050112)

Seksi acara : 1. Mariska

2. Herliza

Seksi Dana : 1. Joy Jessica Meindy Latuary (0961050161)

Seksi Perlengkapan : 1. Achmad Ageng Selo (1061050020)

2. Amelia Puspitasari

IV. ANGGARAN

PEMASUKAN JUMLAH

Iuran anggota 9 x Rp. 12.000,00 Rp. 108.000,00

TOTAL Rp. 108.000,00

PENGELUARAN JUMLAH TOTAL

7

Page 8: Proposal Kegiatan

Proposal (15 lembar)

Leaflet (30 lembar)

Konsumsi

Aqua

15 x Rp. 1.000,00

5 x Rp. 10.000,00

1 x Rp. 20.000,00

Total

Rp. 15.000,00

Rp. 15.000,00

Rp. 50.000,00

Rp. 20.000,00

Rp 100.000,00

Page 9: Proposal Kegiatan

PENUTUP

Demikian rancangan kegiatan ini kami susun sebaik-baiknya untuk tujuan

yang sebenar-benarnya. Semoga proposal ini mampu memberikan gambaran jelas

mengenai pelaksanaan kegiatan. Dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak

merupakan harapan besar dari panitia agar kegiatan ini berlangsung lancar dan

bermanfaat bagi banyak pihak.

Hormat kami,

Mahasiswa Kepaniteraan Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Ririn Purba Mel i ssa

Ketua Panitia Sekretaris

9