proposal kegiatan

7
PROPOSAL KEGIATAN A. NAMA KEGIATAN Pelatihan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) B. LATAR BELAKANG / RASIONAL Pengembangan bidang kemahasiswaan meliputi 3 aspek, yaitu bidang pengembangan keilmuan dan penalaran, minat dan bakat, dan kesejahteraan mahasiswa. Dalam aplikasi kegiatan pengembangan kemahasiswaan tersebut seringkali terjadi terjadi kecelakaan yang menyebabkan masalah kegawatdaruratan yang bisa menyebabkan kematian mendadak sebelum korban di bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana korban akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan siapa saja. Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan korban yang tergolong gawat darurat yang mestinya dapat terselamatkan, tetapi karena manejemen pertolongan pertama yang tidak adekuat, sehingga pertolongan tersebut menjadi sia-sia. Salah satu jenis masalah kegawatdarutan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui diakibatkan oleh henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera sangat diperlukan. Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit pertama sejak terjadinya cardiac arrest. Jika tidak segera dilakukan

Upload: frandita-eldiansyah

Post on 25-Nov-2015

680 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL KEGIATAN

A. NAMA KEGIATANPelatihan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD)B. LATAR BELAKANG / RASIONALPengembangan bidang kemahasiswaan meliputi 3 aspek, yaitu bidang pengembangan keilmuan dan penalaran, minat dan bakat, dan kesejahteraan mahasiswa. Dalam aplikasi kegiatan pengembangan kemahasiswaan tersebut seringkali terjadi terjadi kecelakaan yang menyebabkan masalah kegawatdaruratan yang bisa menyebabkan kematian mendadak sebelum korban di bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana korban akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan siapa saja. Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan korban yang tergolong gawat darurat yang mestinya dapat terselamatkan, tetapi karena manejemen pertolongan pertama yang tidak adekuat, sehingga pertolongan tersebut menjadi sia-sia. Salah satu jenis masalah kegawatdarutan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui diakibatkan oleh henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera sangat diperlukan. Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit pertama sejak terjadinya cardiac arrest. Jika tidak segera dilakukan bantuan resusitasi dapat menyebabkan kematian atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen. Waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 8 - 10 menit akan mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat meninggal. Tindakan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap korban yang mengancam jiwa sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna di unit pelayanan kesehatan. Tindakan BLS umumnya dilakukan oleh paramedis, namun di beberapa negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada serta Inggris dapat dilakukan oleh kaum awam yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Tindakan Bantuan Hidup Dasar secara garis besar dikondisikan untuk keadaan di luar Rumah Sakit sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut, sehingga tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar dapat dilakukan di luar Rumah Sakit tanpa menggunakan peralatan medis.Sejalan dengan itu, kondisi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang dilakukan di luar kampus juga terjadi di Universitas Jember, sehingga risiko kecelakaan yang mengancam jiwa juga kemungkinan dialami oleh mahasiswa Universitas Jember juga. Fakta yang ada di lapangan, sebenarnya banyak sekali orang khususnya mhasiswa yang ingin memberikan pertolongan ketika terjadi bencana atau kecelakaan namun tidak memiliki wawasan atau ketrampilan dasar dalam memeberikan pertolongan pertama. Sehingga yang malah terjadi pertolongan yang diberikan memperparah keadaan korban. Sehubungan dengan itu, kegiatan pembekalan ketrampilan dasar pada mahasiswa menjadi penting sekali untuk dapat dimiliki oleh mahasiswa sebagai upaya pertolongan pertama pada kegawatdaruratan. Oleh karena itu, pelatihan ketrampilan Basic Life Support menjadi penting untuk dilakukan.

C. TUJUANTujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan Basic Life Support adalah peserta pelatihan mampu : 1. Memahami dan melakukan pengenalan kejadian henti jantung 2. Melakukan penilaian cepat tanda-tanda potensial henti jantung3. Melakukan tindakan aktivasi sistem gawat darurat segera sebelum melakukan pertolongan pada korban kegawatdaruratan4. Mencetak mahasiswa yang memiliki skill berkualitas dalam bidang kegawatdaruratan.5. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar atau Basic Life Support

D. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran yang diharapkan berupa skill mahasiswa gawat darurat yang berkualitas dan terbentuknya organisasi atau tim yang bergerak dalam bidang Kegawatdaruratan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan segi kognitif (pengetahuan), psikomotor (ketrampilan) dan afektif mahasiswa dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan, terutama henti jantung. Selain itu ketrampilan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai mahasiswa maupun pada saat berperan sebagai anggota masyarakat. Serta hendaknya kegiatan ini dapat dijadikan kegiatan rutin untuk memberikan bekal kepada mahasiswa yang belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini dalam mengarungi kehidupan kampus dan kehidupan bermasyarakat. Dengan skill tersebut diharapkan mahasiswa dapat bertindak sebagai tim dalam penanganan bencana dan tim penolong dalam situasi gawat darurat. Mahasiswa dapat membentuk suatu organisasi yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan dan manajemen bencana sehingga bila terjadi kecelakaan maupun bencana mahasiswa siap memberikan pertolongan yang optimal. Selain itu, mahasiswa dapat memberikan pelatihan lanjutan bagi mahasiswa lainnya maupun masyarakat sehingga penanganan bencana dan pertolongan kegawatdaruratan menjadi efektif.

E. PELAKSANAAN KEGIATANKegiatan pelatihan ini akan diikuti oleh peserta pelatihan sebanyak 50 orang dengan rincian tiap fakultas atau PS setara fakultas mengirimkan 2 orang delegasinya ditambah 20 orang mahasiswa PSIK UNEJ. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kampus PSIK-UNEJ selama dua hari, yaitu pada hari Sabtu tanggal November 2013 dan pada hari Minggu tanggal November 2013. Kegiatan ini berlangsung mulai jam WIB dan berakhir jam WIB dengan susunan acara terlampir.F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATANKegiatan pelatihan Basic Life Support ini akan dilaksanakan pada:Hari/Tanggal:Waktu:Tempat: G. SUSUNAN PANITIATerlampirH. ANGGARAN DANATerlampirI. SUSUNAN ACARA KEGIATANTerlampir

SUSUNAN KEPANITIAANPelatihan Basic Life Support (BLS)

Pelindung:dr. Sujono Kardis. Sp. Kj. (Ketua PSIK UNEJ)Penasehat: Ns. Rondhianto, M.Kep (Sekretaris III PSIK UNEJ)Penangung jawab: Roby Aji Permana (Ketua SEMA PSIK UNEJ 2013/2014)Staring Commite: Yesi Luki N. (Angkatan 2010)Ketua Panitia: Frandita Aldiansyah(Angkatan 2011)Sekretaris: Amadea Yollanda(Angkatan 2012)Bendahara: Dhara Ayu(Angkatan 2011)Seksi Acara: Dicky Andriansyah(Angkatan 2011)Ria Aridya L(Angkatan 2011)Eka Desi(Angkatan 2011)Tediy Junianto(Angkatan 2011)Zulfa Makhatul I(Angkatan 2012)Sungging Pandu W(Angkatan 2012)Seksi Perlengkapan: Sandhi Indrayana(Angkatan 2012)Devintania K.N.H(Angkatan 2011)Siti Zumrotul Mina(Angkatan 2012)Alfun Hidayatullah(Angkatan 2012)Andi Susanto(Angkatan 2011)Aditya Wahyu K(Angkatan 2011)Seksi Konsumsi: Dian Diningrum(Angkatan 2011)Nikmatul Khoiriyah(Angkatan 2012)Raras Rahmathicasari(Angkatan 2012)Sofiatul Mafuah(Angkatan 2012)Seksi Humas: Moh.Rifqy Wibowo(Angkatan 2011)Bima Satriya(Angkatan 2011)Firman Adi Wijaya(Angkatan 2012)Alifia Risqi P(Angkatan 2012)Seksi Pubdekdok: Reza Riyadi(Angkatan 2011)Dahlia Kurniawati(Angkatan 2011)Wahyu Dini Candra (Angkatan 2012)Kustantina Alfiatie(Angkatan 2011)Seksi Kesekretariatan: Siti Marina W(Angkatan 2012) Ratna Lauranita(Angkatan 2011) Ely Rahmatika(Angkatan 2011)