proposal jamur

42
PENDAHULUAN Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar , maka dengan segenap, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposal pengembangan usaha budidaya jamur konsumsi (jamur tiram dan jamur merang) ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta tersedianya bahan baku di lingkungan sekitar. JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam. Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum. Sekilas tentang Jamur Tiram Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena Ketut swandana(0915011063) 1

Upload: ketut-swandana

Post on 30-Jun-2015

19.017 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal jamur

PENDAHULUAN

Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar , maka dengan segenap, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposal pengembangan usaha budidaya jamur konsumsi (jamur tiram dan jamur merang)  ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta tersedianya bahan baku di lingkungan sekitar.

JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.

Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit.  Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa  industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum.

Sekilas tentang Jamur Tiram

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tiram mengandung  tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :

Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi

pencernaan. Antitumor, antioksidan, dll.

Ketut swandana(0915011063) 1

Page 2: Proposal jamur

Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang  baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu,

konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar.

Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 – 28°C, dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.

Sekilas Tentang Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Jamur merang disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.

Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.

Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.

Keberhasilan budidaya jamur merang sangat ditentukan oleh tiga paktor;

1.   MediaMedia  yang baik adalah media yang menyediakan sumber makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur merang  dan terbebas dari kontaminasi mikro organisme lain yg dapat menggangu pertumbuhan jamur. Untuk membuat media yang baik harus dilakukan dengan secermat mungkin dan penambahan bahan lain sebagai tambahan nutrisi yang dibutuhkan jamur bisa dilakukan dengan pertimbangan bahan mudah didapat dan murah harganya.

2.   Bibit

Ketut swandana(0915011063) 2

Page 3: Proposal jamur

a.    Bibit yang baik adalah dari strain yang unggul dengan keturunan masih dekat dengan biakaninti.b.    Tidak terkontaminasi.c.    Miselium terlihat kasar dan pertumbuhan merata.d.    Pertumbuhan miselium masih aktif.

3.    CuacaCuaca mempengaruhi suhu dan kelembaban didalam kumbung, untuk pertumbuhan jamur merang suhu berkisar antara 30 – 36oC dengan kelembaban 90-95 %. Suhu untuk pertumbuhan miselium 33 – 36 oC sedangkan suhu setelah terbentuk primordia (tubuh buah jamur) 30 – 33 oC

    Usahakan  dari ketiga factor tersebut terpenuhi maka  jamur akan memberikan hasil yang maksimal, apabila salah satu factor jelek maka jangan harap penghasilan dari budidaya jamur merang memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membuat bibit bagi petani yang punya kumbung satu atau dua  tidak mungkin dilakukan perorangan, lebih baik membeli dari penangkar yang dapat dipercaya karena biaya untuk bibit akan lebih besar dari pada membeli.

Latar Belakang

Pemilihan bentuk usaha budidaya dua jenis jamur ini dilatarbelakangi oleh :

*. Budidaya jamur memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur yang telah jelas serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.

*. Jamur merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti jerami,serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.

*. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur.

*. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia bisnis.

Visi

Menjadi industri budidaya jamur yang memenuhi kebutuhan jamur tiram dan jamur merang dalam negeri khususnya daerah Lampung sekitarnya dan Indonesia pada umumnya.

Misi

Meningkatkan taraf hidup petani dengan menghasilkan jamur berkualitas baik.

Ketut swandana(0915011063) 3

Page 4: Proposal jamur

Memperkenalkan jamur tiram dan jamur merang secara luas kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen.

Membuka pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur merang kepada masyarakat secara luas

Mensosialisasikan manfaat jamur tiram dan jamur merang bagi kesehatan masyarakat sekitar Lampung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

ANALISIS PASAR

Deskripsi produk

Produk jamur tiram yang dihasilkan berupa :

-          Jamur Tiram segar

- Jamur Merang segar

-          Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur siap masak dalam kemasan plastik, dll.

Prospek Pasar

Pembudidaya jamur tiram dan jamur merang di Lampung masih sedikit dengan hasil produksi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsusmsi masyarakat Lampung, yang selama ini untuk pemenuhan tersebut di suplai dari Jakarta dan Bandung. Hampir semua petani jamur memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dari petani dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Hal ini diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Pasar jamur tiram dan jamur merang saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten sehingga diperlukan produksi jamur tiram dan jamur merang dalam skala besar.

2. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan.3. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan

masyarakat kepada bahan pangan organik.

Kebutuhan dan Kecenderungan Pasar

Target ‘market’ usaha ini adalah konsumen jamur dari ‘house need’ sehingga kebutuhan akan jamur tiram masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada umumnya dan beberapa ‘retail’ pada beberapa kota besar.

Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram dan jamur merang masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi ‘suppliers’ jamur tiram masih minim dan masih sangat dibutuhkan.

Ketut swandana(0915011063) 4

Page 5: Proposal jamur

Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan faktor ‘satisfaction’ penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.

Target Pasar

Pada tahun-tahun awal, pemasaran produk  difokuskan pada pasar domestik, ‘traditional market’,  dan ‘house need’.

Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :

1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah di Lampung, maupun Luar Lampung

2. Pasar tradisional  Metro dan sekitarnya. Sebagai gambaran, permintaan pasar tradisional di BandarLampung seperti pasar  Bambu Kuning, Tamin,Tugu, Way Halim dll atas produk jamur tiram dan jamur merang ini sangat tinggi sehingga untuk skala produksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup melalui pasar tersebut.

3. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.

Proyeksi Pengembangan Usaha

Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :

A. Tahap Industri Kecil Awal

Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh

Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidaya jamur.

Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi. Penambahan tenaga kerja. Pencarian investor

Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang kokoh. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara 25 hingga 100 juta rupiah.

B.   Tahap Industri Kecil Lanjut

Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut

Ketut swandana(0915011063) 5

Page 6: Proposal jamur

yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.

Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah nasional yang produksinya diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog  produksi per musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga 9 ton per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah.

C. Tahap Industri Menengah Nasional

Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih dalam analisis.

Profil dan Struktur Kepengurusan

Kelompok usaha budidaya jamur konsumsi “FUNGI JAYA” yang berlokasi di desa REJOBINANGUN , Kec. Raman Utara, Kab. Lampung Timur. Yang semua anggotanya berlatar belakang profesi sebagai petani dan hanya sebagian kecil yang pernah membudidayakan jamur konsumsi. Tentunya masih banyak membutuhkan bimbingan baik itu teknis budidaya maupun adminstrasinya, Terlebih dengan pengajuan proposal ini diharapkan bantuan permodalan yang nantinya diharapkan untuk tahap awal setiap anggota memiliki satu kumbung budidaya jamur tiram kapasitas 5000 baglog dan satu kumbung budidaya jamur merang ukuran 4 X 6 m yang lokasi usahanya berada di setiap pekarangan masing-masing anggota sehingga efisiensi dan efektifitas budidaya dapat tercapai.

Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama tahap industri rumah tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :

Satu orang Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola kelompok usaha secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.

Satu orang Manajer Operasional Harian merangkap Manager Produksi. Direktur Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik.

Ketut swandana(0915011063) 6

Page 7: Proposal jamur

Satu orang Manajer Keuangan. Manajer Keuangan bertugas melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan arus pengembalian modal dan pembagian keuntungan pada anggota kelompok. Bersama dengan manajer lainnya juga berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi secara bertahap.

Dalam target jangka panjang, setelah memasuki tahap industri menengah, lokasi usaha akan di fokuskan pada satu titik tempat usaha, susunan kepengurusan akan disempurnakan dengan penambahan pengurus baru dan tidak ada lagi jabatan rangkap. Divisi produksi akan diorientasikan sebagai divisi padat karya, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tenaga kerja terlatih akan direkrut dari lulusan sesuai dengan kompetensinya yang cakap dan ulet, dan tenaga pemasaran akan ditambah sesuai dengan kapasitas produksi berjalan.

ANALISIS OPERASIONAL BUDI DAYA JAMUR TIRAM

Lokasi Produksi

Lokasi usaha terletak di  Desa REJOBINANGUN, Kec. RAMAN UTARA,Kab. LAMPUNG TIMUR.

Kapasitas Produksi

Diperkirakan dalam tahap awal setiap petani memproduksi sekitar 2.250 kg jamur segar per siklus. ( 6 bulan )

Proses Produksi

Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :

Ketut swandana(0915011063) 7

Page 8: Proposal jamur

2.       Bibit Induk F1 (log botol)

Pembuatan bibit induk F1 bisa menggunakan botol selai atau botol saus sebagai wadah medium.

Log botol merupakan tahap adaptasi awal/peralihan  miselium jamur tiram dari media PDA (Potato Dextrose Agar) ke media produksi yang berupa serbuk kayu. salah satu Komposisi/formula medium yang dapat digunakan diantaranya serbuk kayu : Jagung : Beras Merah : gula Putih : NPK (tambahan)  : Air secukupnya dengan perbandingan 100 : 100 : 25 : 4 : 1.

Proses pembuatannya :

1. Campurkan semua bahan ke dalam panci kemudian dimasak seperti menanak nasi.2. Setelah matang kemudian dinginkan dan masukkan ke dalam  botol sebanyak ¾

volume botol.3. Tutup botol dengan menggunakan plastik tahan panas4. Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 20 -30 menit.5. Log botol yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan miselium

jamur tiram yang terdapat pada medium PDA.

3.          Log tebar F2

Ketut swandana(0915011063) 8

Page 9: Proposal jamur

Log tebar merupakan log adaptasi miselium jamur tiram untuk skala produksi yang lebih besar. Komposisi medium F2 pada dasarnya sama dengan log produksi F3. Yang membedakannya hanya kapasitas/bobot medium. Log tebar biasanya dibuat dengan bobot 0,5 kg.

Komposisi Medium yang digunakan yaitu serbuk kayu : dedak : jagung : kapur  (CaCO3) : NPK dengan perbandingan 100 : 10 : 5 : 2,5 : 1.

Proses pembuatan :

1. Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air disesuaikan hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai dan ketika diperas tidak mengeluarkan air.

2. Sebanyak 0,5 kg medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik tahan panas ukuran 1 kg kemudian padatkan dan ditutup dengan mengikatnya menggunakan karet sambil menyelipkan kapas/kapuk pada bagian atas.

3. Sterilisasi selama tidak kurang dari 4 jam.  Setelah steril,  simpan log di tempat yang bersih.

4. Setelah dingin inokulasikan miselium jamur tiram yang berasal dari botol selai/saus.

4.           Log produksi F3

Teknik pembuatan pada dasarnya sama dengan log sebar F2 dengan bobot yang lebih berat yaitu 2 kg.

Pembuatan Baglog (media tanam jamur)

Jamur Tiram adalah salah satu jenis jamur kayu, jadi kalau kita ingin membudidayakan kedua jamur ini maka kita harus membuat media yang menyerupai habitat asli kedua jamur ini.

Media yang umum digunakan oleh para petani jamur biasa disebut baglog , yaitu media yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibentuk menyerupai potongan kayu gelondongan. Komposisi bahan media tanam tersebut antara satu daerah dengan daerah lain mungkin akan berbeda tergantung dengan kemudahan cara mendapatkannya.

Persiapan Media Tanam

Contoh komposisi bahan media sebagai berikut:

Ampas kayu gergaji Bekatul Kapur Tepung jagung

Ketut swandana(0915011063) 9

Page 10: Proposal jamur

Tepung tapioka

Dalam komposisi ini kayu gergajiani dapat diganti dengan ampas tebu, Jerami, atau bahan lain yang mengandung Lignoselulosa.

Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua bahan. kemuadian ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukan kedalam polibag. sambil dilalukan pemadatan pada media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 121o C

 Sterilisasi Baglog

Setelah selesai membuat baglog (media tanam), langkah yang harus kita lakukan selanjutnya adalah sterilisasi baglog. Sterilisasi sangat penting dalam pembudidayaan  jamur tiram . Baglog yang selesai kita buat biasanya masih menganduk banyak mikroba khususnya jamur-jamur liar. Kegagalan panen banyak disebabkan karena proses sterilisasi baglog kurang sempurna. Jamur - jamur liar yang masih ada dalam baglog akan tumbuh subur dan menghambat pertumbuhan jamur utama jika proses sterilisasi tidak sempurna.

Dalam proses sterilisasi ini, alat yang biasa digunakan oleh petani adalah drum.

Drum yang digunakan berukuran tinggi 150 cm dengan diameter 60 cm. langkah-langkah sterilisasi baglog sebagai berikut :

Letakkan drum di atas tungku pemanas (bisa menggunakan bahan kayu bakar atau gas elpiji, minyak tanah).

Bagian dalam bawah drum saringan pengukus menggunakan bambu atau anyaman kawat sehingga menyerupai dandang. Lalu isi drum dengan air + 20 liter (dibawah saringan).

Masukkan baglog ke dalam drum, satu drum bisa muat kurang lebih 100 baglog. Setelah itu tutup drum dengan rapat. Kaitkan drum dan penutupnya menggunakan baut

yang di pasang pada tepi-tepi drum. Kemudian didihkan air yang ada di dalam drum. Proses sterilisasi ini dilakukan selama 4 -

5 jam.

Baglog yang telah selesai di sterilkan harus didinginkan terlebih dahulu selama + 12 jam sampai suhunya mencapai 35o - 40o C. Karena jika suhu di dalam baglog masih terlalu panas (lebih dari 40o C bibit jamur yang diinokulasikan tidak akan tumbuh.

Setelah selesai proses sterilisasi barulah kita lanjutkan proses inokulasi (pembibitan)

Inokulasi Jamur

Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur (F2), bibit yang dimasukan ke media tanam adalah sebanyak 2% untuk memasukan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat ditempat khusus (steril) yang bersih dari jamur lain.

Langkah Inokulasi Pada Jamur Tiram: 

1. Sterilkan ruang atau kotak tempat kita melakukan proses inokulasi dengan menyemprotkan alkohol 70%.

2. Sterilkan tangan dan kaki kita dengan menyemprotkan alkohol 70%.

Ketut swandana(0915011063) 10

Page 11: Proposal jamur

3. Sterilkan pinset dengan api spirtus lalu memasukkannya ke dalam alkohol.4. Karena bibit F2 dalam botol berbentuk padat maka kita harus meremukkannya terlebih

dahulu dengan kayu atau besi yang sudah distirilkan. 5. Lakukan proses ini di dekat nyala api spirtus agar tetap steril.6. Buka tutup baglog.7. mengambil bibit F2 dari botol dengan pinset/dituangkan, dan memasukkannya ke dalam

baglog8. Dengan cepat tutup kembali baglog dengan kapas/kain9. Satu botol bibit F2 dapat digunakan untuk 30 baglog

Inkubasi Baglog

Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media.Tanda keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu, yaitu tumbuhnya misellium jamur berwarna putih yang merambat ke bawah.Proses inkubasi dikatakan gagal dan harus diulang jika media tidak ditubuhi misellium atau ditumbuhi misellium dengan warna selain putih. Caranya, baglog disterilisasi kembali dan diinokulasi ulang.

Pembentukan Badan Buah

Setelah Baglog kita inkubasi dan sudah ditubuhi misellium, maka saatnya kita memindahkannya ke dalam kumbung/rumah jamur.

syarat pembuatan rumah jamur :

Mempunyai sirkulasi udara yang baik Dapat menjaga kelembapan udara. Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya jangan

terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur

 

KUMBUNGRumah jamur atau dengan istilah lain KUMBUNG adalah tempat menyimpan media tanam agar pertumbuhan jamur dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan jamur yang berkwalitas (baik dari segi berat dan bentuk). Bahan untuk membuat rumah jamur dari bahan yang mudah didapat disekitar lokasi, murah dan kuat. Misalnya dari bahan bambu untuk tiang (konstruksi), dindingnya pakai gedek (anyaman bambu) dan atapnya dari genteng tanah liat. Ukuran panjang bangunan dibuat per 2,00 meter dari tiang utama ke tiang utama.Sistem rak dengan lebar sekitar 90 cm dengan tinggi rak sekitar 60 cm dan jumlah tingkat 5 buah.Untuk gang / orang berjalan lebar sekitar 80 cm.

Ketut swandana(0915011063) 11

Page 12: Proposal jamur

Bagian bawah tiang - tiang utama (bambu) konstruksi di letakan diatas pondasi setempat dan samping bangunan ditutup pakai pasangan bata agar tdk ada binatang masuk ke dalam ruangan.Rak paling bawah,  jarak dari tanah sekitar 20 cm - 30 cm.Lihat contoh gambar / foto :

Setiap membuat rumah jamur berkapasitas untuk 5.000 media tanam dengan ukuran kumbung sekitar 7 m x 5 m (ukuran memanjang) bisa juga ukuran bujur sangkar, semua tergantung bentuk tanahnya.

Tata cara pakai :Bila bangunan kumbung sdh selesai dibuat jangan langsung dimasukan

Ketut swandana(0915011063) 12

Page 13: Proposal jamur

bersihkan area kumbung baik luar maupun dalam dari segala sampah dan kotoran bekas kerja.Bersihkan (disemprot) khusus bagian dalam (dari atas sampai bawah).Kemudian semprotlah ruangan pakai obat kimia untuk mematikan bakteri-bakteri (agar area dalam menjadi steril) misalnya pakai formalin.Diamkan sekitar 2 x 24 jam agar bau obat hilang dan pintu harus slalu tertutup.Setelah itu masukan media tanam yang sdh terbungkus milesium 100 % (siap tumbuh jamur) dari ruang inkubasi.

ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Skala usaha                                        5.000    baglog

Satu siklus usaha                              6               bulan

Asumsi bangunan                            Pembuatan bangunan kumbung baru

Asumsi penjualan                             Melalui Agen/Bandar

No Pembiayaan Unit Biaya satuan Jumlah Nilai1. I. Investment Cost

Bangunan  :Pencampuran dan sterilisasi

m2 200,000.00 25 5,000,000.00

Inkubasi dan Pemeliharaan

m2 250,000.00 35 8.750,000.00

PeralatanAlat steam (boiler) Unit 2,000,000.00 1 2,000,000.00Instalasi Listrik 600,000.00Selang dan  sprayer 250,000.00Sekop dan ember 150,000.00Total Investment Cost 16.750,000.0

0II. Operational Cost

Variable CostMedia tanam :Serbuk kayu M3 75.000 18 1.425,000.00Dedak kg 2,500.00 600 1.500,000.00Kapur kg 600.00 500 300,000.00Bibit jamur ( F2 ) log 167.00 10.000 1.670.000.00Alkohol liter 20,000.00 2 40,000.00Plastik bag ukuran 2kg kg 23,000.00 25 575,000.00Elpiji tabung 85,000.00 6 510,000.00Karet  gelang kg 15,000.00 5 75,000.00

Ketut swandana(0915011063) 13

Page 14: Proposal jamur

Kapas 100,000.00Ring buah 100.00 5,000 500.000.00Plastik  ukuran 15 kg kg 25,000.00 2 50,000.00Plastik ukuran  5 kg kg 25,000.00 2 50,000.00Biaya listrik Bulan 30,000.00 6 180,000.00Fixed CostManajer lapangan Orang-

bulan250,000.00 6 1.200,000.00

Biaya Penyusutan 2.093.750,00Pekerja  :Pencampuran log 350 5000 1,750,000.00Inokulasi log 200 5000 1.000,000.00Pemeliharaan log 300 5000 1,500,000.00Total Operational Cost 14.623.750.0

0Total Pengeluaran 31.373.750.0

0III Penjualan

% kegagalan 10Hasil Penjualan kg 2.250.00 10.000 22.500,000.0

0Penerimaan 22.500,000.0

0LABA 7.876.250.00

ANALISIS KEUANGAN

A. Analisis Biaya dan Pendapatan  (Skala Produksi 5000 log)

1. Modal tetap

Rp. 16.750.000

2. Biaya Penyusutan

Nilai ekonomis bangunan dan peralatan   : 3 tahun

Rp. 16.750.000                                           : 8                  =  Rp. 2,093,750

3. Modal kerja (Biaya operasional)

Rp. 14.623.750

4.    Total Modal       = Modal tetap +modal Kerja

= Rp. 16.750.000 + Rp. 12.530.000 + Rp. 2.093.750

Ketut swandana(0915011063) 14

Page 15: Proposal jamur

= Rp. 31.373.750

5.    Pendapatan kotor

Produksi jamur (kegagalan 10%)      = (5000 log- 10%) x 0,5 kg  = 2250 kg

2250 kg @ 10,000                                           = Rp. 22.500.000

6.    Biaya Produksi = Biaya penyusutan + modal kerja

= Rp. 12.530.000+2.093,750

= Rp. 14.623.750

7.    Pendapatan bersih (Net Profit)         =  pendapatan kotor – biaya produksi

=  Rp. 22.500.000 – Rp. 14.623.750.

=  Rp. 7.876.250

Pembagian keuntunga;

Inti / Yayasan 25% X 7.876.250 = Rp. 1.969.062

Plasma / pembudidaya 75 % X 7.876.250 = Rp. 5.907.187

B. Break Event Point

BEP Produksi                 = Total biaya produksi / harga satuan

= 12.530.000 / 10.000

= 1.253 kg

Artinya budidaya jamur tiram tidak mendapat untung dan juga tidak mengalami kerugian bila jumlah produksi sebesar 1.253 kg

BEP Harga                      = Total biaya produksi / jumlah produksi

= 12.530.000 / 2.250

= Rp. 5.568,88

Artinya usaha ini tidak mendapatkan untung dan juga tidak mengalami kerugian bila harga jual Rp. 5.568,88  per kilo

C. Benefit Cost Ratio

BC Ratio                          = Rp. 7.876.250 / Rp. 14.623.750

Ketut swandana(0915011063) 15

Page 16: Proposal jamur

= 0,54

Artinya pendapatan bersih yang diperoleh dalam usaha pembibitan bibit jamur adalah 0,25 di atas total biaya.

D. Masa Pengembalian Modal

Masa pengembalian modal = Rp. 7.876.250 + Rp. 2.093.750        x 100%

Rp.31.373.750

= 31,78 %

ANALISIS OPERASIONAL BUDI DAYA JAMUR MERANG

Lokasi Produksi

Lokasi usaha terletak di  Desa REJOBINANGUN, Kec. RAMAN UTARA,Kab. LAMPUNG TIMUR.

Kapasitas Produksi

Diperkirakan dalam tahap awal dari kumbung 4 X 6 m setiap petani memproduksi sekitar 400 kg jamur segar per siklus. ( 40 hari )

Proses Produksi

I.        Pembuatan Kumbung

A.   Penentuan Lokasi :

1.    Sumber jerami2.    Sumber air3.    Jalan

Ketut swandana(0915011063) 16

Page 17: Proposal jamur

BUDIDAYA JAMUR MERANG

A.    MENBUAT KUMBUNG

Pembuatan kumbung masing-masing petani mempunyai ukuran tetapi secara garis besarnya ukuran kumbung berdasarkan selera, jumlah hasil yang ingin dicapai dan kemampuan dalam menangani perawatan kumbung.Pertimbangan teknik pembuatan kumbung bedasarkan biaya dan kepraktisan (kemudahan perawatan dan pembuatan). Teknik pembuatan memberikan kemudahan dalam kontrol perawatan suhu dan kelembaban dalam kumbung, serta cahaya yang masuk kedalam kumbung. Ukuran pembuatan kumbung berpengaruh pada banyaknya media yang dibutuhkan dan lamanya pasterisasi, pariasi pemakaian dedak dan kapur dalam pengomposan media menentukan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur.Standar teknik pembuatan kumbung tidak ada namun standar umum pembuatan kumbung yang baik adalah :

Pemilihan lahan 1.    Dekat dengan sumber bahan baku utama (jerami)2.    Dekat dengan sumber air3.    Dekat dengan jalan untuk memudahkan tranfortasi

Ukuran dan bentuk kumbung1.    Ukuran bangunan kumbung panjang 600 cm, Lebar 400 cm dan tinggi 400 cm dengan susunan rak terdiri dari 6 susun, dengan lebar rak 115 – 120 cm, jarak rak pertama dari tanah 70 cm, (lihat ganbar)2.    Setiap rak dalam kumbung diberi reng sebagai penyanggah media tanam dengan jarak antar reng 2 – 3 cm.3.    Jendela i dua buah yaitu di depan dan dibelakang berukuran tinggi 60 cm dan lebar 50 cm, posisi jendela berada 30 cm diatas rak paling atas. 4.    Kumbung bagian dalam ini menggunakan plastik sebagai dinding, usahakan pemasangannnya dilakukan dengan rapi, kencang dan tidak ada bagian yang sobek.5.    Jarak bangunan luar dengan bangunan dalam 45 cm, dengan bentuk atap segi tiga, dan bilik atau gedeg sebagai penutup bangunan luar. (Lihat gambar)

Ketut swandana(0915011063) 17

Page 18: Proposal jamur

Bahan membuat kumbung

1.     Bambu    250    Batang2.    Paku            a. Paku usuk    10    Kg     b. Paku reng    3    Kg 3.    Tali tambang    5    Kg  4.    Plastik    25    Kg 5.    GEDEG ( anyaman bambu  20    Lembar

6. genteng 1.500

B.    PEMBUATAN MEDIA

Media 1. Jerami2. Kapur CaCO33. Dedak4. Limbah kapas a) Jerami mengandung :• Lignin • Selulosa • Silicca b) Alternatif jerami : • Alang-alang • Eceng gondok • Batang jagung • Kelaras pisang c) Alternatif limbah kapas : • Hampas sagu • Hampas tahu • Hampas tempe • Hampas kapuk

Ketut swandana(0915011063) 18

Page 19: Proposal jamur

Media adalah bahan organik yang telah mengalami pelapukan, proses ini dikenal dengan istilah fermentasi yaitu peristiwa penguraian bahan-bahan komplek menjadi bahan yang lebih sederhana oleh mikroorganisme. Misalnya selulosa dan lignin yang terdapat pada jerami padi diuraikan oleh mikro organisme menjadi karbohidrat yang dapat dikonsumsi oleh jamur. Kompos yang baik mampu menyediakan sumber makanan yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur merang sampai siap dipanen, sehingga pengomposan haruslah dilakukan dengan sebaik mungkin.

Pembuatan lapisan atas kompos kapas / ampas tebu1.    Bahan yang digunakan adalah 200 kg Kapas atau Ampas tebu, dedek 50 kg dan kapur 5 kg atau secukupnya. Pengomposan dilakukan sebaiknya seminggu sebelum pengomposan jerami. Kapas, dedek dan kapur merupakan bahan tambahan yang diperlukan, untuk melengkapi kandungan organic mengatur ph media tanam jamur.2.    Langkah pertama kapas / ampas tebu direndem sambil diuraikan atau untuk menghancurkan kapas / ampas tebu yang manggumpal.3.    Basahi kapas atau ampas tebu hingga merata 4.    Ditata diatas tanah dan setiap 10 cm ditaburi kapur secara merata. Komposan yang telah diberi kapur disusun dengan ukuran 100 X 80 X 50 cm, kemudian ditutup plastik rapat-rapat.5.    Kompos kapas / ampas tebu dibalik pada hari kelima dengan cara menghamparkan lembaran plastik diatas lantai kemudian komposan dibalik dengan menggunakan garu sambil ditaburi dedek sedikit demi sedikit sampai merata, selanjutnya tata kembali seperti semula.6.    Fermentasikan kembali kapas atau ampas tebu selama 3 hari.7.    Kompos kapas siap untuk dijadikan media lapisan atas

Pembuatan kompos jerami

1.    Bahan yang digunakan sebanyak 1200 kg/400 ikat jerami kering, 25 kg kapur, dan 150 kg dedek. Jerami Padi yang Berkualitas baik adalah jerami yang kering yang kadar air sekitar 20% dan memiliki warna yang kuning cerah, (tidak ada yang masih berwarna hijau ) Untuk menjamin keberlangsungan produksi yang dilakukan maka penyedian / stok bahan baku jerami harus cukup untuk kebutuhan satu tahun, dengan penyusutan bahan baku yang rusak. Kebutuhan satu kumbung dalam satu tahun dengan sepuluh kali produksi adalah 12.000 kg/4.000 ikat jerami kering.2.    Langkah pertama adalah merendam jerami dalam bak perendaman, jerami diinjak-inajak hingga patah dan mampu menyerap air lebih banyak atau sampai mengeluarkan busa, sampai semua jerami terendam dan tidak terapung diatas air.3.    Jerami diangkat menggunakan garu lalu dibentuk bundelan, sebelumnya permukaan tanah dasar komposan ditaburi dengan kapur secukupnya, sertelah itu baru jerami ditata selebar 300 cm serta panjang 400 – 500 cm..4.    Pada setiap lapisan bundelan setebal kira-kira 30 – 40 cm jerami diinjak dan ditaburi kapur secukupnya begitu seterusnya hingga tumpukan media setinggi 160 – 170 cm.5.    Bagian samping tumpukan jerami harus terlihat lurus agar suhu didalam komposan bisa merata.6.    Tumpukan jerami ditutup dengan plastik rapat-rapat kemudian ditutup dengan lembaran yang tidak dapat tembus cahaya, sehingga air dalam komposan tidak menguap dan kondisi komposan tidak kering.7.    Pada hari lima komposan dibalik dan dicampur dengan dedek sebanyak 200 kg, 8.    Cara pembalikan kompos dimulai dengan menghamparkan lembaran plastik diatas lantai, komposan dibongkar dengan gancu mulai dari atas dan diletakan diatas hamparan plastik. pembukaan penutup kompos sebaiknya bertahap dengan tujuan untuk mengurangi pengaruh

Ketut swandana(0915011063) 19

Page 20: Proposal jamur

langsung dari lingkungan luar. 9.    Jika komposan terlihat kering lakukan penyiraman menggunakan embrat secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dalam komposan dilakukan dengan cara diperas menggunakan tangan, Jika air dari komposan tidak banyak yang menetes maka kadar air dalam komposan dapat dianggap cukup. 10.    Jerami diuraikan ( diuyab ) dan dicampur dengan dedek, setiap jerami yang jatuh langsung ditaburi dedek dan harus diusahakan agar setiap lembar jerami dapat tercampur dedek secara merata.11.    Komposan disusun kembali tanpa dipadatkan, lebar susunan komposan jangan lebih dari 200 cm dan tinggi 150 cm agar suhu yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan proses permentasi dapat berjalan sempurna, tumpukan komposan ditutup kembali dengan plastik.12.    fermentasikan kembali selama 3 hari.13.    Kompos jerami siap sebagai media lapisan bawah

C.    PEMASANGAN KOMPOS

1.    Sebelum komposan dimasukan dan diletakan diatas rak, kumbung harus dibersihkan lebih dahulu. Dibersihkan dengan cara dilap menggunakan karung bekas atau dapat disikat dan dibasuh dengan air sampai semua terlihat bersih dari bekas kotoran sisa jerami. mengikuti panjang rak. Apabila dibersihkan dengan air sebaiknya 3 atau 4 hari sebelum media dimasukkan agar lantai kumbung tidak terlalu basah saat penyetiman.2.    Komposan jerami disusun sambil diurai dan tidak dipadatkan agar sirkulasi atau pertukaran udara dapat berjalan dengan baik dengan tinggi guludan 25-40 cm3.    Kompos kapas / tebu ditebarkan diatas jerami sedikit demi sedikit sampai merata sampai media jwereami tertutup.

D.    PASTERISASI / STEAM

Pasterisasi adalah proses seterilisasi dengan uap air untuk pembersihan media dan kumbung dari kontaminasi mikroorganisme pengganggu lainnya pada suhu 70 ° C  minimal 4 jam. Dilakukan sehari setelah media dimasukkan kedalam kumbung.

E.    PEMBIBITAN / SPAWNING

Pemilihan bibit1.    Bibit sebaiknya di pesan 15 hari sebelum melakukan penaburan pada tanggal yang sudah direncanakan. Dengan demikian bibit yang ditanam tidak terlalu muda atau kadaluarsa.2.    Pilih bibit yang mesiliumnya merata, tidak terlalu tebal ataupun terlalu tipis. Jangan menggunakan bibit yang wadah atau plastiknya rusak atau sobek untuk menghindari kontaminasi.3.    Bibit yang terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan atau jika terpaksa maka penanaman bibit yang terkontaminasi harus dilakukan setelah semua bibit yang baik selesai ditanam, caranya dengan membuang bibit yang terkontaminasi dan sisa yang masih bagus dapat ditanam.4.    Bibit yang dibutuhkan dalam satu kumbung bervariasi antara 50 – 70 log bibit siap tanam. Idealnya 1 log / m2   

Ketut swandana(0915011063) 20

Page 21: Proposal jamur

Penaburan bibit.1.    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanaman bibit jamur merang : pertama pekerja yang melakukan harus dalam kondisi bersih (sebaiknya mandi terlebih dahulu) dan tangan yang mengerjakan harus dicuci dengan alkohol 70 %. Kedua, penanaman sebaiknya dilakukan sore hari (setelah jam 15.30 WIB) maksudnya kondisi bibit tidak stres terkena panas siang, seandainya penanaman dilakukan pagi hari. Ketiga jendela dan pintu kumbung harus dibuka satu jam sebelum penanaman, tujuannya untuk mengeluarkan gas amoniak yang terbentuk selama pasterisasi.2.    Penanaman bibit dilakukan sehari setelah pasterisasi, dimana suhu didalam kumbung sudah mencapai kisaran 35 - 36° C.3.    Tahapannya adalah bibit diuraikan didalam kumbung atau tempat steril lainnya, dengan syarat pada saat dibawa bibit tidak terkena sinar matahari langsung, tempat bibit dalam ember yang bersih.4.    Tebarkan bibit secara merata merata keatas media tanam, dimulai dari rak yang paling atas kemudian disusul rak dibawahnya, pada bagian pinggir yang berdekatan dengan plastik, pasokan cahaya lebih memadai sehingga bagian ini memiliki potensi tumbuh lebih tinggi, maka bibit ditaburkan lebih banyak supaya potensinya dapat dimaksimalkan.5.    Selipkan bibit pada kolong rak bagian pinggir (cukup dua lubang tanam tiap ruas), hal ini dilakukan untuk memaksimalkan media tanam yang tersedia sehingga jamur yang dihasilkan bisa lebih banyak.6.    Lakukan pemeriksaan ulang pada semua media tanam, untuk memastikan bahwa media yang sudah tertanam bibit secara keseluruhan, jika lantai kumbung terlihat kering sebaiknya disiram dengan air, maksudnya agar kelembaban kumbung tetap terjaga selama pertumbuhan miselium jamur.7.    Tutup rapat semua pintu dan jendela kumbung dan dikuatkan dengan paku serta pertahankan suhu berkisar antara 32 – 35oC pada masa pertumbuhan miselium, biarkan kumbung dalam keadaan tertutup selama 3 - 4 hari.

F.    PERAWATAN / PEMELIHARAAN

    Penyiraman

Penyiraman pertamaPada usia 4 hari setelah tanam, biasanya mesilium jamur merang didalam kumbung sudah kelihatan berwarna putih seperti sarang laba-laba. Dan pada saat ini perlu dilakukan penyiraman pertama untuk memutus pertumbuhan miselium dan  mempercepat pertumbuhan primordia jamur.

Alat penyiraman -    Tangki sprayer-    Ember -    Pompa

Langkah-langkah penyiraman 1.    Persiapkan semua alat-alat untuk penyiraman, penyiraman pertama biasanya dilakukan pada pagi  hari pada jam 9.00 – 10.00 dimana suhu tidak terlalu panas akibat teriknya matahari.2.    Satu jam sebelum penyiraman 16.00 WIB jendela dan tirainya serta pintu kumbung dibuka supaya suhu didalam kumbung menuruh dan tidak mengakibatkan mesilium jamur

Ketut swandana(0915011063) 21

Page 22: Proposal jamur

mati / stress karena perubahan suhu yang drastis saat penyiraman.3.    Penyiraman dimulai dari rak paling bawah dengan semburan pada sprayer mengembun dan jangn terlalu dekat dengan media, apabila sprayer tidak mengembun dan terlalu dekat dihawatirkan mesilium jamur akan rusak dan mati.4.    Penyiraman pertama kurang lebih 100 lt air jangan terlalu sedikit, karena akan menyulitkan perawatan seterusnya. Dimana pada waktu pertumbuhan primordia, media kekeringan dan melakukan penyiraman akan  mempengaruhi pertumbuhan. 5.    Sebaiknya menyiram media dengan air yang ditambahkan dengan gula pasir, tujuannya adalah untuk mempercepat pertumbuhan miselia. Dosis yang biasa dipakai adalah 250 gram untuk 1 tangki sprayer berkapasitas 14 liter. 6.    Setelah penyiraman media selesai, untuk penyiraman pertama pintu langsung ditutup dan jendela biarkan terbuka selama 5 jam untuk membuang kelebihan kelembaban. Untuk penyiraman seterusnya pintu  jangan langsung ditutup biarkan terbuka selama 30 – 60 menit dan jendela biarkan terbuka dengan lebar pembukaan disesuaikan dengan banyak sedikitnya pertumbuhan primordia dan suhu didalam ruangan serta arah angin. Hindari hembusan angin yang langsung masuk.

Penyiraman ke dua

Pada hari ke 8 – 10 setelah tanam, mulai muncul perintisan bakal buah jamur merang. Pada saat inilah masa kritis pertumbuhan jamur merang, saat pengontrolan suhu pada malam hari pertumbuhan jamur merang yang baik dapat terlihat dari banyaknya kabut putih didalam kumbung. Masa-masa kritis ini apabila kita salah dalam melakukan perawatan maka dapat mengurangi hasil penen bahkan gagal panen. Pengawasan suhu terutama dilakukan pada tengah hari dan malam hari, karena pada saat-saat tersebut terjadi kenaikkan suhu yang drastis. Suhu yang dipertahankan pada masa pertumbuhan jamur merang adalah 33 – 35oC dengan kelembaban 90 – 94% dan introduksikan sinar matahari dengan cara membuka sedikit dinding luar kumbung untuk merangsang pertumbuhan primordia Langkah-langklah penyiraman kedua sama dengan langkah-langkah pada penyiraman pertama, usahakan air yang keluar dari sprayer mengembun dan sehalus mungkin. Saat penyemprotan sprayer jangn terlalu dekat dengan perintisan jamur merang karena dapat mengganggu pertumbuhan jamur bahkan mati. Usahakan jarak penyiraman antara media dengan spayer 40 – 50 cm.Setelah penyiraman media selesai, pintu dan jendela kumbung jangan langsung ditutu biarkan terbuka selama 1 – 2 jam. Setelah itu tutup kembali rapat-rapat pintu kumbung, sedangkan jendela biarkan tetap terbuka satu jengkal.Untuk penyiraman berikutnya dilakukan berdasarkan kondisi media dalam kumbung, dengan pengontrolan suhu dan kelembaban setiap hari maka apabila kondisi media dalam keadaan kering dapat pula segera terkontrol dan segera melakukan penyiraman. Pada saat musim panas atau musim kemarau penyiaraman bisa dilakukan setiap 2 atau 3 hari sekali, pada bagia dasar atau lantai kumbung juga dapat dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban kumbung.    Kelebihan kelembaban bias dilihat dengan kasat mata, dimana pada rak pertama dan kedua dari atas bagian samping / yang berdekatan dengan plastic terlihat adanya tetesan  air yang berwarna kecoklatan. Atau bisa dilihat dari daun jendela bagian dalam yang basah.

    pembukaan pintu dan jendelaBuka jendela bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan jamur merang karena adanya pergantian udara didalam kumbung, juga untuk mengontrol suhu didalam kumbung supaya tidak terlalu panas yang dapat menyebabkan mesilium jamur mati.

Ketut swandana(0915011063) 22

Page 23: Proposal jamur

Buka jendela dilakukan pada saat mesilium jamur merang didalam kumbung sudah merata dengan indikasi lain jerami yang menggantung dipenuhi dengan putihnya miselia atau sekitar 2 – 3 hari setelah penyiraman pertama, biasanya dilakukan jam 12 – 1 malam dimana udara dalam keadaan segar.

Lamgkah-langkah :1.    Buka jendela kumbung dengan mengikatkan tali jendela pada kumbung luar.2.    Buka juga tirai plastik jendela kumbung, lipat dan selipkan pada sisi jendala.3.    Posisi jendela jangan dibuka terlalu lebar, cukup satu jengkal saja yang terbuka. 4.    Lakukan pada kedua jendela utama kumbung yang terletak diatas pintu kumbung.5.    Besar atau kecilnya jendela dibuka tergantung suhu dalam kumbung, pengontrolan jendela dilakukan dari mulai buka jendela pertama hingga masa panen jamur merang selesai.

G.    PANEN    Sepuluh sampai dua belas hari setelah penanaman bibit, biasanya tubuh buah jamur sudah siap dipanen. Pada masa ini buah jamur dalam stadia kancing (Button Stage). Apabila telah lewat dari 15 hari dari masa penanaman bibit jamur merang belum tumbuh, maka sudah dapat dipastikan kegagal panen akan kita alami. Ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : 1.    Pengolahan bahan baku tidak sempurna.2.    Pasterisasi tidak sempurna.3.    Pemilihan bibit yang kurang baik.4.    Pemeliharaan dan pengolahan pada saat penyiraman kedua yang kurang baik.5.    Pengontrolan suhu dan kelembaban pada masa mesilium dan pertumbuhan yang kurang baik, bisa terlalu dingin bisa juga terlalu panas, teralu kering ataupun terlalu basah.Waktu panenBiasanya dilakukan pada pagi hari, tetapi bisa juga dilakukan dua kali dalam satu hari yakni pagi dan sore hari. Tujuannya adalah untuk menghindari jamur merang yang mekar (BS) karena dapat menurunkan kwalitas jamur bahkan dapat menurunkan harga jual jamur.  Masa panen jamur merang biasanya berkisar antara 10 – 15 hari namun ada juga yang mencapai 20 hari masa panen, tergantung dari perawatan dan pemeliharaan. Pemetikan buah jamur merang harus menggunakan tangan, dan tenaga kerja pemanen harus dalam keadaan bersih. Pada saat pemetikan usahakan jangan sampai menggangu buah jamur yang masih sangat muda karena dapat mengganggu pertumbuhan bahkan dapat menggagalkan perkembangan selanjutnya. Ciri-ciri jamur yang sudah siap panen adalah berwarna putih, besarnya maksimal sebesar telor ayam dan minimal sebesar telor puyuh, permukaannya sedikit menonjol. Pemilihan jamur merang yang BS dan yang super dilakukan setelah, kumpulkan semua jamur merang dan bersihkan dari sisa-sisa jerami dan kapas yang masih terbawa saat panen. Sambil dibersihkan pisahkan jamur merang yang masih bulat (super) dari jamur merang yang sudah mulai kekar (BS), pisahkan pula tempatnya agar tidak tercampur kembali. Untuk dapat memisahkannya kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri mana jamur yang super dan mana yang BS. Adapu cici-cirinya sebagai berikut :

Ciri-ciri jamur super ; 1.    Jamur masih berbentuk bulat atau bulat telor dan masih utuh dan tidak pecah 2.    Berwarna putih, ada pula yang bagian atasnya sedikit berwarna hitam ini biasanya terjadi bila proses pemanenan telah lama lebih dari 7 hari

Ketut swandana(0915011063) 23

Page 24: Proposal jamur

3.    Pada bagian atas jamur masih tebal.

Sedangkan ciri-ciri  jamur BS ; 1.    Bentuk jamur sudah menonjol, bahkan mekar2.    Bagian atas jamur sudah menipis dan mulai pecah.3.    Buah jamur rusak saat proses pemanenanPENANGANAN PASCA PANEN

Daya tahan jamur merang sangat singkat, bisa bertahan maksimal dua hari setelah penen. Oleh karena itu sangan dibutuhkan pennganan pasca panen yang baik supaya janur merang tidak rusak apalagi untuk pengiriman dengan jarak yang jauh dan membutuihkan waktu yang lama.Ada dua cara pengemasan buah jamur merang yang biasa dilakukan petani, pertama dikemas dalam bentuk segar dan yang kedua dikemas dalam bentuk kering.

1.    Pengemasan dalam bentuk segar Alat dan bahan-    Jamur merang baru panen-    Kipas angin-    Keranjang plastik-    Tali rafia-    Daun pisang yang masih basah secukupnya-    Air bersih untuk merendam

Langkah-langkah :1.    Bersihkan jamur merang dari sisa-sisa kapas dan jerami pada saat setelah panen.2.    Letakkan dilantai yang bersih dan jangan terkena sinar matahari langsung, usahakan dalam ruangan yang sirkulasi udaranya lancar.3.    Ratakan semua jamur dngan tangan dan jangan sampai ada jamur yang tertumpuk satu sama lainnya. Angin-anginkan hingga kering, apabila untuk perkjalanan jauh gunakan kipas angin untuk mengeringkan jamur merang selama 10 – 15 menit.4.    Setelah kering, masukkan kedalam keranjang plastik dan padatkan. Biasanya untuk satu keranjang plastik supermarker dapat memuat 10 Kg jamur merang.  5.    Tutup dengan menggunakan daun pisang yang masih basah, lalu diikat dengan menggunakan tali plastik.6.    Setelah kemasan terbentuk dengan rapi, rendam kemasan jamur merang kedalam air bersih selama 10 – 15 menit. Angkat dan tiriskan selama 5 – 10 menit. Jamur siap dibawa atau dipasarkan.7.    Untuk perjalanan jauh apabila jamur merang dalam kemasan sudah mengeluarkan uap panas, dapat melakukan penyiraman kembali dengan menggunakan air bersih jangan direndam kembali karena dapat merusak jamur merang.

2.    Pengemasan delam bentuk keringWalaupun tudak sebaik jamur segar, baik rasa maupun bentuknya, jamur merang juga dapat dikemas dalam bentuk kering tanpa menggunakan bahan pengawet.Sebelum dikeringkan jamur merang stadia kancing dibelah secra memanjang, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan udara panas atau menggunakan oven pada suhu 40oC yang kemudian dinaikkan perlahan-lahan sampai suhu 45oC dalam waktu 8 jam. Selama proses pengeringan hinga selesai jamur merang akan kehilangan berat 10% dari berat basahnya.

Ketut swandana(0915011063) 24

Page 25: Proposal jamur

ANALISA USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANGUNTUK 1 BUAH RUMAH PRODUKSI (KUMBUNG)

1 TAHUN 10 KALI PRODUKSI (2 TAHUN 20 KALI PRODUKSI)No Uraian Banyaknya Satuan Harga JumlahA. Modal Investasi        

1 Kumbung 1 buah 5.500.000 5.500.0002 Boiler 1 buah 1.000.000 1.000.0003 Blower gas 1 buah 350.000 350.0004 Tabung LPG 12 kg 1 buah 500.000 500.0005 Bak Rendam ( Beton ) 1 buah 1.500.000 1.500.0006 Stok jerami 1 tahun 4000 ikat 2.500 10.000.000

Total Modal Investasi 18.850.000B. Biaya modal kerja        1 Biaya Bahan Baku        1.1 Jerami 400 ikat 2.500 1.000.0001.2 Kapas 200 kg 700 1.400.0001.3 Dedak 200 kg 2.500 500.0001.4 Kapur 5 karung 20.000 100.0001.5 LPG 12 kg 7.000 84.0001.6 Bibit 70 log 5.000 350.0002 Tenaga kerja        2.1 Kompos 2 HOK 45.000 90.0002.2 Pembalikan 2 HOK 45.000 90.0002.3 Memasukan media 4 HOK 45.000 180.0002.4 Seteam 1 HOK 45.000 45.0002.5 Pembibitan 1 HOK 45.000 45.0002.6 Pembongkaran media 2 HOK 45.000 90.0002.7 Pemeliharaan + metik 400 kg 2.000 800.000Total biaya modal kerja / biaya tidak tetap 4.774.000C Biaya tetap          Penyusutan kumbung 1 siklus 275.000 275.000  Penyusutan boiler 1 siklus 50.000 50.000  Penyusutan blower 1 siklus 17.500 17.500           Total biaya tetap 342.500D Total biaya Produksi (B + C) 5.116.500E Hasil panen 400 kg 20.000 8.000.000F Keuntungan (E - D) 2.883.500G Modal Investasi + Biaya tidak tetap 23.966.500           Modal Investasi kumbung digunakan selama 2 tahun, dapat dilakukan 20 siklus produksi untuk Boiler, blower dan tabung LPG diperkirakan 5 tahun atau 50 siklus produksi BEP harga poko produksi jamur                  =  total biaya produksi / produksi jamur merang

= 12.791,25      BEP volume produksi jamur                         =  total biaya produksi / harga jamur merang   

= 255,82    

Ketut swandana(0915011063) 25

Page 26: Proposal jamur

Pembagian keuntungan

Inti / yayasan 25 % X 2.883.500 = Rp. 720.875

Plasma / Pembudidaya 75 % X 2.883.500 =Rp. 2.162625

KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN JAMUR MERANG

Budidaya jamur tiram Dan merang merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :

1. Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat

sehari-hari.3. Bahan baku   mudah diperoleh dan murah4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi5. Proses pemeliharaan tergolong mudah6. Tidak memerlukan lahan yang luas7. Budidaya jamur tiram dan merang tidak mengenal musim sehingga dapat

menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.8. Jamur tiramdan merang merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi

tinggi.9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk pertanian, pupuk kolam

ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.

PENUTUP

Demikian Proposal ini kami ajukan, dengan niat tulus untuk belajar berwira usaha untuk membantu nilai tambah ekonomi para pembudidaya kususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, besar harapan proposal ini dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan modal awal usaha setiap anggota dan pengurus sebesar Rp. 55.340.250 (lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah )

Ketut swandana(0915011063) 26

Page 27: Proposal jamur

DAFTAR KEPENGURUSAN DAN ANGGOTA KELOMPOK USAHA BUDIDAYA JAMUR “ FUNGI JAYA “

GUSTI MADE SUMARYA....Manajer Utama merangkap Maner Pemasaran

GUSTI PUTU KUSWADI....Manajer Oprasional merangkap manjer Produksi

WAYAN SUWARDI.......Manajer Keuangan

GUSTI NYOMAN SARNAWA ....Anggota

KOMANG BELI.....Anggota

WAYAN MADYA...Anggota

Ketut swandana(0915011063) 27

Page 28: Proposal jamur

DAFTAR PUSTAKA

Jamur Merang dan Budidayanya Dr. Ir. Meity Suradi Sinaga

SOP Budidaya Jamur Merang Endin (browse internet)

BBPP lembang Teten Cahya M ( Browse internet )

Step by Step Budi Daya jamur merang Investasi-jamurmerang.blogspot.com

Proposal Jamur Tiram Organikganesha.wordpress.com

Cara Membuat Kumbung Peluang Usaha-Oke.com

DAFTAR ISI

Ketut swandana(0915011063) 28

Page 29: Proposal jamur

PENDAHULUAN 1

Sekilas Tentang Jamur Tiram 1

Sekilas Tentang Jamur Merang 2

LATAR BELAKANG 3

Visi 3

Misi 3

ANALISIS PASAR 4

Deskripsi Produck 4

Prospek Pasar 4

Kebutuhan dan Kecendrungan Pasar 4

Target Pasar 5

PROYEKSI PENGEMBANGAN USAHA 5

Tahap Industri Kecil Awal 5

Tahap Industri Kecil Lanjut 5

Tahap Industri Menengah 6

PROFIL DAN TRUKTUR KEPENGURUSAN 6

ANALISIS USAHA BUDI DAYA JAMUR TIRAM 7

Lokasi Produksi, Kapasitas Produksi dan Proses Produksi 7

Pembuatan baglog,persiapan media tanam 9

Sterilisasi baglog, inokulasi jamur, 10

Inokulasi baglog, pembentukan badan buah, 11

KUMBUNG 11

Tata cara Pakai 13

ANALISIS OPRASIONAL BUDIDAYA JAMUR MERANG 16

Ketut swandana(0915011063) 29

Page 30: Proposal jamur

Membuat Kumbung 16

Pembuatan Media, Pemasangan kompos,Pasterisasi,Pembibitan 20

Perawatan dan Pemeliharaan 21

Panen 23

Penanganan Pasca Panen 24

Analisa Usaha 25

KELAYAKAN USAHA 26

PENUTUP 26

LAMPIRAN 27

Daftar Pengurus dan Anggota 27

Daftar Pustaka 28

Ketut swandana(0915011063) 30