proposal analisis beban operasional dan pendapat dalam meningkatkan sistem pengendalian dan...
DESCRIPTION
beban operasional, pendapatan, perencenaan, dan pengendalian anggaran pada PT. Jasa Marga Belmera MedanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum perusahaan memiliki tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai antara lain menghasilkan laba. Untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien, maka pihak manajemen perusahaan membuat suatu perencanaan tentang
kegiatan yang akan dilakukan dan mengadakan pengawasan terhadap realisasi
rencana yang telah dibuat.
Tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba dari kegiatan usaha yang
dilaksanakan. Perusahaan oleh karena itu, membuat suatu kebijakan atau
prosedur. Salah satu alat yang baik dalam perencanaan dan pengawasan adalah
dengan menyusun anggaran. Anggaran memberikan manajemen, proyeksi yang
dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana, sebelum rencana dilaksanakan.
Salah satu beban yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah beban
operasional. Dalam setiap perusahaan, anggaran beban operasional pada
umumnya terdiri dari anggaran beban penjualan dan anggaran beban administrasi
dan umum. Beban tersebut memerlukan pengawasan dari pihak manajemen,
dengan membandingkan beban aktual yang telah dikeluarkan dengan anggaran
yang telah disusun, dengan melakukan perbandingan tersebut, akan dilihat
perbedaannya yang disebut sebagai penyimpangan. Hal ini dapat dijadikan
sebagai dasar atau pedoman perusahaan untuk penyusunan anggaran tahun
berikutnya.
2
Anggaran sebagai alat pengawasan beban operasional sangat diperlukan
untuk menentukan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dalam periode yang
telah direncanakan. Anggaran yang berfungsi dengan baik sebagai alat
pengawasan, merupakan indikator keberhasilan sistem pengawasan manajemen di
dalam perusahaan. Dengan melakukan pengawasan terhadap anggaran, dapat
dilihat tingkat keberhasilan pencapaian target-target anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
PT Jasamarga merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang jasa pelayanan tol berada di bawah naungan Departemen
Perhubungan. PT (Persero) Jasamarga cabang belmera memiliki tugas pokok
menyediakan fasilitas jalan tol, menyelenggarakan pelayanan dan pengusahaan
jasa jalan tol serta usaha lainnya yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan
dalam rangka kelancaran arus lalu lintas darat.
Beban operasional pada PT (Persero) Jasamarga cabang belmera Medan
merupakan keseluruhan pengeluaran yang dibebankan pada periode berjalan
dalam kegiatan operasional perusahaan. Jenis-jenis beban operasional PT
(Persero) Jasamarga cabang belmera terdiri dari: beban pegawai, beban bahan,
beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban amortisasi, beban asuransi, beban
sewa, beban administrasi kantor, dan beban umum. Perencanaan beban
operasional tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP). Pengawasan anggaran beban operasional dilaksanakan
melalui laporan realisasi beban operasi.
3
Laporan anggaran dan realisasi beban operasional pada PT (Persero)
Jasamarga cabang belmera Medan, di jelaskan pada Tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel I-1Data Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013Anggaran 35.760276.476
.0045.767.276.476.00
52.468.709.945.00
70.903.893.874.00
75.299.437.310.00
Realisasi 38.907.334.310.00
48.505.331.310.00
44.014.386.448.00
76.188.540.964.00
88.581.440.321.00
Penyimpangan
(3.147.057.834.00)
(2.738.057.834.00)
8.454.323.497.00
(5.284.647.090.00)
(13.282.003.011.00)
% -9% -6% 16% -7% -18%
Sumber : PT. Jasamarga Cabang Belmera Medan
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada beberapa tahun, selisih antara
realisasi beban operasional PT jasamarga cabang belmera dengan perencanaan
anggarannya menghasilkan penyimpangan beban yang cukup besar dan rendahnya
anggaran ditahun 2012 dibandingkan dengan realisasi tahun 2011.
Sari Mahfuzza (2005), melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Anggaran Beban Operasional sebagai Alat Pengawasan Pada PT Perkebunan
Nusantara II Kebun Tanjung Morawa. Hasil penelitian adalah anggaran beban
operasional PT Perkebunan Nusantara II Kebun Tanjung Morawa telah dapat
berfungsi sebagai alat pengawasan terhadap realisasi beban operasional yang
sebenarnya dimana dari tahun ke tahun mendekati nilai yang yang realistis.
Realisasi anggaran beban operasionalnya lebih kecil dari yang ditargetkan,
sehingga penyimpangan/selisih anggaran beban operasional yang terjadi
menguntungkan perusahaan.
Sofyan Safri (2001:55) mengemukakan dalam hal biaya maka jia realisasi
lebih lebih besar dari pada anggaran, maka dianggap tidak menguntungkan
4
sebaliknya jika realisasi lebih kecil dari pada anggaran maka dianggap
menguntungkan.
Syofia Lisa (2004), melakukan peneltian dengan judul “Analisis Realisasi
Anggaran pada PT Coca Cola Bottling Indonesia-Medan. Adapun hasil
penelitiannya adalah PT Coca Cola Bottling Indonesia-Medan dalam menyusun
anggarannya menetapkan standar beban produksi yang konsisten dan
penafsirannya dilakukan berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun yang lalu.
Anggaran beban produksi sudah digunakan secara efisien sehingga penyimpangan
yang terjadi menguntungkan (favorable) bagi perusahaan..
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat hal
tersebut dalam sebuah karya tulisan ilmiah berbentuk skripsi dengan judul:
“Analisis Anggaran Beban Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan
Pengendalian PT. Jasa Marga Cabang Belmera Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Pada beberapa tahun terjadi penyimpangan anggaran dan realisasi.
2. Terjadinya nilai anggran yang lebih kecil dibandingkan nilai realisasi di tahun
sebelumnya.
5
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan topik yang penulis pilih untuk diteliti, maka penulis
membuat perumusan masalah sebagai berikut: “bagaimana anggaran beban
operasional sebagai alat pengawasan dan pengendalian pt. jasa marga cabang
belmera medan
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui anggaran beban
operasional sebagai alat pengawasan dan pengendalian pt. jasa marga cabang
belmera medan.
Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademik
a. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumbangan data empiris bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama
ilmu ekonomi dan manfaatnya bagi lembaga akademik.
b. Sebagai informasi bagi rekan-rekan mahasiswa dalam mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai rasio keuangan.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang bisa dijadikan
pertimbangan dalam menilai laporan keuangan suatu perusahaan.
6
b. Sebagai tambahan informasi bagi pembaca untuk mengetahui kebijakan
laporan keuangan.
c. Untuk dijadikan bacaan ilmiah atau referensi untuk penelitian berikutnya.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan di bidang yang diteliti.
b. Bagi perusahaan dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi.
c. Bagi peneliti lain sebagai referensi untuk penelitian di bidang yang sama.
7
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Uraian Teoritis
1. Anggaran
a. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Adisaputro dan Asri (2003:6) mendefinisikan
anggaran, “Sebagai pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan
tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan”.
Menurut Nasehatun (2004:195), “Anggaran merupakan suatu rencana
yang menyeluruh dari segala tingkat kegiatan dalam perusahaan yang dinyatakan
dengan angka (uang) untuk suatu periode tertentu”.
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa anggaran mempunyai 4
(empat) unsur, yakni:
1. Rencana
Anggaran yang disusun terlebih dahulu berisi tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Ini berarti bahwa
anggaran itu sebenarnya berisi rencana aktivitas perusahaan.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Anggaran mencakup semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh semua
bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan.
8
3. Dinyatakan dalam unit moneter
yaitu unit kuantitatif yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan
perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia
adalah unit rupiah.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang
Ini menunjukkan bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang.
Maksudnya, apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran
(forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang dilakukan di waktu yang
akan datang.
Ahyari (2005:8) menyatakan bahwa, “Anggaran perusahaan merupakan
perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka
waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter)”.
b. Fungsi Anggaran
Anggaran merupakan hasil akhir dari perencanaan perusahaan yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang. Dengan anggaran ini akan meningkatkan
komunikasi antar bagian-bagian yang ada di perusahaan untuk memujudkan
tujuan perusahaan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Anggaran tersebut juga akan berfungsi sebagai alat pengawasan, karena
menjadi tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil kegiatan operasional
sesungguhnya.
Menurut Nasehatun (2004:198)Fungsi anggaran terbagi dalam tiga bagian,
yaitu:
9
1. Fungsi Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan
memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. Dalam
anggaran, rencana laba setinggi-tingginya dirumuskan teliti dan nyata, yaitu
dinyatakan secara kuantitatif.
2. Fungsi Pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan
dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran
penting untuk menyelaraskan atau mengkoordinasikan setiap bagian kegiatan.
3. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti
mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat
penyimpangan yang merugikan).
c. Jenis-Jenis Anggaran
Anggaran terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan pengelompokkannya.
Menurut Nafarin (2004:22) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut
pandang berikut ini:
1. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taksis).
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis).
10
2. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan
laba rugi.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
2. Beban/Beban Operasional
a. Pengertian Beban/Beban Operasional
“Beban operasi adalah seluruh pengeluaran yang terjadi dalam suatu
organisasi guna pelaksanaan aktivitas serta pencapaian tujuan yang telah
ditentukan”. (Herman,2006:371).
Beban operasional dapat diklasifikasikan dalam dua golongan besar, yaitu
beban penjualan dan beban administrasi dan umum.
a) Beban penjualan, adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan
produk utama, dan elemen-elemnya terdiri dari:
1) Beban penjualan variabel, seperti: Beban komisi penjualan, beban
angkutan penjualan.
2) Beban penjualan semi variabel, seperti: Beban supplies
penjualan,beban promosi penjualan.
3) Beban penjualan tetap, seperti: Beban depresiasi alat penjualan, beban
penghapusan piutang, beban gaji pegawai tetap bagian penjualan.
b) Beban administrasi dan umum, adalah beban yang umumnya terjadi pada
bagian personalia, bagian keuangan dan bagian umum, yang terdiri dari:
1) Beban gaji pimpinan, staf dan karyawan.
11
2) Beban kesejahteraan karyawan, seperti: Pengobatan karyawan, rekreasi
dan olahraga, pendidikan dan perpustakaan.
3) Beban depresiasi peralatan kantor.
4) Beban supplies kantor.
5) Beban pemeliharaan kantor.
6) Beban-beban umum, seperti: Beban cetak, beban telepon, beban air
dan listrik, beban konsultan, beban representasi direksi, beban
sumbangan.
b. Anggaran Beban Operasional Sebagai Alat Pengawasan Dan
Pengendalian
Anggaran biaya operasional dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian manajemen. Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:8),
pengendalian manajemen tersebut meliputi kegiatan:
1) Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi.
2) Mengkoordinasikan aktivitas–aktivitas dari beberapa bagian
organisasi.
3) Mengkomunikasikan informasi.
4) Mengevaluasi informasi.
5) Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
6) Mempengaruhi orang–orang untuk mengubah perilaku mereka.
12
Dari kegiatan pengendalian manajemen di atas, jika dikaitkan dengan
fungsi anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian
manajemen, maka perusahaan harus:
1) Merencanakan tindakan dan manajemen yang tepat agar perencanaan
anggaran biaya operasional dapat berjalan dengan baik.
2) Mengkoordinasikan aktivitas–aktivitas dari beberapa bagian organisasi
yang mendukung perencanaan anggaran biaya operasional.
3) Mengkomunikasikan dan mengevaluasi informasi yang diperlukan
dalam perencanaan anggaran biaya operasional.
4) Pengambilan keputusan berupa tindakan apa yang seharusnya diambil
jika terdapat penyimpangan anggaran biaya operasional.
5) Mengubah tindakan dan manajemen perusahaan termasuk perilaku
organisasi ke arah yang lebih baik sehingga masalah yang terjadi saat
ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Anggaran biaya operasional memerlukan komitmen sumber daya untuk
tahun mendatang. Oleh karena itu, manajemen perlu membuat komitmen sumber
daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kearah mana arah organisasi
untuk beberapa tahun ke depan. Suatu perencanaan anggaran biaya operasional
menyediakan kerangka kerja yang lebih luas tersebut. Dengan demikian, manfaat
penting dari perencanaan anggaran biaya operasional adalah bahwa rencana
tersebut memfasilitasi formulasi dari anggaran yang efektif pada perusahaan.
Perencanaan anggaran biaya operasional harus sesuai dengan sumber dana dan
investasi dana, serta perlu diketahui secara jelas sumber dana perusahaan seperti
13
diperoleh dari mana dan jumlah investasi dana yang disanggupi perusahaan,
dimana hal ini memerlukan pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian.
Dengan dilaksanakannya fungsi perencanaan dan pengendalian, perusahaan dapat
lebih mudah melakukan tindakan, pengawasan dan pengambilan keputusan seperti
memberikan batasan atas jumlah dana yang akan dicari dan digunakan untuk
anggaran biaya operasional, merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis
investasi dana, sehingga dapat memudahkan pengawasan anggaran biaya
operasional, menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan
anggaran biaya operasional, terlihat lebih jelas dan nyata, merealisasikan sumber
dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal serta menampung
dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan.
c. Laporan Realiasi Beban Operasional
Perusahaan setelah membuat rencana berdasarkan anggaran, maka semua
penyimpangan beban dari rencana yang kiranya penting bagi manajemen harus
dicatat dan dicantumkan dalam laporan realisasinya. Laporan ini harus disusun
sehingga dengan sekaligus manajemen dapat merangkap persoalannya dan segera
membuat keputusan mengenai tindakan koreksi yang harus diambil. Oleh karena
itu, laporan harus memperlihatkan dengan jelas apa yang menjadi sebab dari
penyimpangan dan siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut dan
juga siapa yang harus melakukan tindakan untuk memperbaiki penyimpangan
yang terjadi.
14
Menurut Munandar (2001:329), “Laporan realisasi adalah laporan yang
sistematis dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran, beserta analisa
dan evaluasinya, dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang”.
Periode penyusunan laporan ini antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain sangat berbeda, kadang-kadang perusahaan menyusun laporan dalam waktu
tahunan, triwulan dan bulanan. Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan
ini sangat besar yaitu dengan secepatnya dapat diketahui penyimpangan yang
terjadi, sehingga dapat diperbaiki sejak awal. Biasanya perusahaan menyusun
laporannya dalam bentuk bulanan dan triwulanan.
6. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang penulis teliti dengan judul Sari
Mahfuzza (2005), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Anggaran Beban
Operasional sebagai Alat Pengawasan Pada PT Perkebunan Nusantara II Kebun
Tanjung Morawa. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui fungsi
anggaran sebagai alat pengawasan beban operasional dalam perusahaan.
Perumusan masalah yang dibahas yaitu anggaran beban operasional PT
Perkebunan Nusantara II Kebun Tanjung Morawa dapat berfungsi sebagai alat
pengawasan terhadap realisasi beban operasional yang sebenarnya, sehingga
penyimpangan dapat diminimalisasi. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah
anggaran beban operasional PT Perkebunan Nusantara II dapat berfungsi sebagai
alat pengawasan terhadap realisasi beban operasional yang sebenarnya. Metode
analisis yang digunakan adalah metode statistik komparatif. Hasil penelitian
15
adalah anggaran beban operasional PT Perkebunan Nusantara II Kebun Tanjung
Morawa telah dapat berfungsi sebagai alat pengawasan terhadap realisasi beban
operasional yang sebenarnya dimana dari tahun ke tahun mendekati nilai yang
yang realistis. Realisasi anggaran beban operasionalnya lebih kecil dari yang
ditargetkan, sehingga penyimpangan/selisih anggaran beban operasional yang
terjadi menguntungkan perusahaan.
Syofia Lisa (2004), melakukan peneltian dengan judul “Analisis Realisasi
Anggaran pada PT Coca Cola Bottling Indonesia-Medan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi terhadap realisasi
anggaran PT Coca Cola Bottling Indonesia-Medan. Perumusan masalahnya:
Apakah anggaran yang dibuat oleh PT Coca Cola Bottling Indonesia-Medan telah
sesuai dengan yang realisasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode statistik deskriptif. Adapun hasil penelitiannya adalah PT Coca Cola
Bottling Indonesia-Medan dalam menyusun anggarannya menetapkan standar
beban produksi yang konsisten dan penafsirannya dilakukan berdasarkan
pengalaman dari tahun-tahun yang lalu. Anggaran beban produksi sudah
digunakan secara efisien sehingga penyimpangan yang terjadi menguntungkan
(favorable) bagi perusahaan.
B. Kerangka Berfikir
Sebagai suatu unit ekonomi, perusahaan bertujuan untuk mencapai laba,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya berpegang pada kebijakan yang telah
ditetapkan, yang dituangkan dalam anggaran. Munandar (2001:3 ) menyebutkan
16
bahwa “Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
Anggaran beban operasional merencanakan tentang pengeluaran dalam
kegiatan operasional perusahaan yang dibebankan pada periode yang akan datang.
Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan terjadinya penyimpangan dari
rencana yang telah dianggarkan. Untuk itu perlu diadakan pengawasan terhadap
anggaran, sehingga apabila terjadi penyimpangan bisa ditindak lanjuti oleh
manajemen untuk memberi solusi yang tepat.
Pengawasan beban operasional merupakan kegiatan membandingkan
pelaksanaan (realisasi) beban operasional dengan anggaran beban yang telah
disusun. Pengawasan tidak hanya sekedar penentuan dan pengukuran
penyimpangan yang terjadi, tetapi yang lebih penting adalah penjelasan sebab-
sebab terjadinya penyimpangan sehingga dapat diambil tindakan koreksi atas
penyimpangan tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan
secara detail dan sistematis (Poerwanti, 2000: 24).
B. Defenisi Operasional Variabel
Variabel penelitian yang digunakan adalah:
1. Anggaran
suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-
program yang telah disahkan. Anggaran merupakan alat manajemen dalam
mencapai tujuan
2. Beban Operasional
Beban operasi adalah seluruh perencanaan yang terjadi dalam suatu
organisasi guna pelaksanaan aktivitas serta pencapaian tujuan yang telah
ditentukan
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasamarga Cabang Belmera Medan
Penelitian ini mulai bulan Desember 2014 dan direncanakan sampai
dengan Maret 2015, dengan rincian waktu penelitian sebagai berikut:
18
Tabel III-1Skedul Rencana Penelitian
No. Jenis Kegiatan Des Jan Feb Mar1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul2 Penyusunan proposal4 Bimbingan proposal3 Seminar proposal5 Pengolahan dan analisis data7 Bimbingan skripsi8 Sidang Meja Hijau
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini
adalah studi dokumen, dengan mempelajari dokumen yang terkait dengan masalah
atau data penelitian seperti laporan keuangan perusahaan. Data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi keuangan yang berhubungan
dengan variabel penelitian, yaitu :
a. Informasi mengenai anggaran
b. Informasi mengenai realisasi
c. Informasi mengenai beban operasional
E. Teknik Analisis Data
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif, yaitu metode dengan cara mengumpulkan data dan mendeskriptifkan
atau menjelaskan data-data tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis
laporan keuangan penulis menggunakan teknik analisis sebagai berikut : Dalam
19
analisis kuantitatif ini penulis menghitung tingkat anggaran beban operasional dan
realisasi beban operasional.
20
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan, Anggarini, Yunita, 2007, Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian Laba, Cetakan Pertama, UPP STIM YPKN, Yogyakarta.
Adisaputro, Gunawan, Asri, Marwan, 2003, Anggaran Perusahaan, Buku I, BPFE, Yogyakarta.
Ahyari, Agus, 2002, Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif, Edisi Satu, Cetakan Keempat, BPFE, Yogyakarta.
Blocher, Edward J. Kung H. Chen, Thomas W. Lin, 2002. Manajemen Biaya, Terjemahan: A.Susty Ambarrini, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2000, Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Keempat, BPFE, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Herman, Edi, 2006, Penganggaran Korporasi: Suatu Pendekatan Terintegratif. Edisi Satu, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Munandar, M, 2001, Budgeting: Perencanaan, Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja, Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.
Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.
Nasehatun, Apandi, 1999, Budget dan Control: Konsep dan Penerapannya, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Sugiono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung.