proposal

Upload: yudhistiro

Post on 14-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

revisi

TRANSCRIPT

PEMANFAATAN DAN STUDI KELAYAKAN ABU LIMBAH PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKOBAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor yang ada di Indonesia. Hingga saat ini hampir seluruh minyak atsiri Indonesia masih diekspor. Data BPS tahun 2002 menunjukkan ekspor minyak atsiri Indonesia 5.080 ton dengan nilai US $ 52,97 juta. Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2003 Menyebutkan minyak atsiri yang telah diusahakan secara komersial di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah minyak cengkeh sedangkan sentra produksi minyak cengkeh di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2002, luas areal cengkeh 2.204 ha; terdiri atas 867 ha TBM dan 1.337 ha TM (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kulon Progo 2003). Dibutuhkan 500 kilogram daun dan batang cengkeh untuk satu kali proses pengolahan. Dari 500 kilogram bahan tersebut, hanya dihasilkan sekitar 2,5% minyak atsiri atau 12,5 kilogram. Sisanya berupa limbah yang berwujud ampas daun dan batang cengkeh serta limbah cair. Daun dan batang limbah pengolahan minyak atsiri biasanya digunakan kembali untuk bahan bakar produksi selanjutnya, ironisnya selama ini hasil abu bahan bakar pengolahan limbah atsiri itu dibuang begitu saja ke sungai. Akibatnya, air tanah dan air sungai tercemar limbah atsiri. Debit air pun mengalami penurunan (Dwi P. S. dan Koes H. A., 2009). Besarnya volume limbah seringkali menjadi masalah bagi pihak industri pengolahan itu sendiri maupun lingkungan karena pemanfaatan terhadap limbah minyak atsiri daun cengkeh belum maksimal, maka sangat perlu untuk mencari alternatif inovasi untuk mengolah limbah minyak atsiri daun cengkeh agar tidak mengganggu lingkungan dan menjadi produk yang bermanfaat.

Secara umum pertumbuhan atau perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, meskipun terjadi krisis ekonomi. Hampir 60% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton, yang banyak dijumpai dalam pembuatan gedung, jalan, bendungan, saluran dan lain-lain. Salah satu material konstruksi dalam pembuatan dinding bangunan adalah batako. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan abu limbah penyulingan minyak atsiri, sebagai bahan campuran dalam pembuatan Batako.Dengan adanya pemanfaatan abu limbah penyulingan minyak atsiri daun cengkeh sebagai bahan bangunan diharapkan dapat mengurangi pencemaran limbah akibat proses penyulingan minyak atsiri daun cengkeh.B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana teknik pembuatan batako dengan menggunakan bahan campuran abu limbah penyulingan minyak atsiri daun cengkeh?

2. Bagaimana kelayakan kualitas batako dengan menggunakan bahan campuran dari abu limbah penyulingan minyak atsiri daun cengkeh?C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Pembuatan batako dengan menggunakan bahan campuran abu limbah penyulingan minyak atsiri daun cengkeh.b. Mengetahui kelayakan kualitas batako dengan menggunakan bahan. campuran dari abu limbah penyulingan minyak atsiri daun cengkeh

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik batako dari masing-masing komposisi bahan campuran.D. Manfaat1. Manfaat Untuk Institusi pendidikan (kampus)

Dapat menambah referensi bagi perpustakaan dan menjadi data awal bagi peneliti selanjutnya.2. Manfaat Untuk Pengelola Penyulingan Minyak Atsiri Daun CengkehDapat memanfaatkan limbah sebagai barang bernilai ekonomis dan mengurangi pencemaran lingkungan.3. Manfaat Untuk PenelitiSebagai penambah ilmu pengetahuan dan pengalaman khususnya untuk masalah kesehatan lingkungan.E. Keaslian Penelitian