proposal

18
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I PRAKTIK KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN PELAKSANA PEMULA DESA SEWORAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH Diajukan oleh:

Upload: m-nur-m-mahmud

Post on 18-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal pkl

TRANSCRIPT

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) IPRAKTIK KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN PELAKSANA PEMULADESA SEWORAN KECAMATAN GRABAGKABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH

Diajukan oleh:JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA06 2 4 10 375

KEMENTERIAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIANSEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP)MAGELANG2011PENGESAHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL) IPRAKTIK KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN PELAKSANA PEMULADESA SEWORAN KECAMATAN GRABAGKABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH

Yang diajukan oleh :Junaidi Pangeran Saputra06 2 4 10 375

Disetujui, 31 Mei 2011

Pembimbing Utama Pendamping

Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP Sucipto, S.Pt, M.SiNIP. 19591114 198703 1 001 NIP. 19580828 198202 1 001

Mengetahui,Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan

Dr. drh. Supriyanto, MPNIP. 19591114 198703 1 001PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana pemula ini dengan baik. Porposal ini penulis buat untuk kelengkapan dari kegiatan praktik yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang sebagai salah satu program pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan untuk menghasilkan aparat yang tangguh, khususnya di bidang pertanian.Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :1. Bapak Drs. Gunawan Yulianto, MM. M.Si selaku ketua STPP Magelang.2. Bapak Dr. drh. Supriyanto, MP selaku ketua jurusan penyuluhan peternakan.3. Bapak Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP selaku Dosen pembimbing utama.4. Bapak Sucipto, S.Pt. M.Si selaku Dosen pendamping.5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.Penulis menyadari penyusunan proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi perbaikan proposal dimasa yang akan datang.

Magelang, 2011 PenulisDAFTAR ISI

HalamanLEMBAR PENGESAHAN iiPRAKATA iiiDAFTAR ISI ivDAFTAR TABEL vI. PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang .. 1B. Dasar Pelaksanaan 2C. Tujuan 2D. Manfaat 2II. TINJAUAN PUSTAKA 4III. RENCANA KEGIATAN 8A. Waktu dan Tempat 8B. Materi Kegiatan 81. Alat dan Bahan 92. Tahap pelaksanaan 9C. Jadwal Kegiatan 13IV. DAFTAR PUSTAKA 15

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) sebagai lembaga pendidikan kedinasan di Kementerian Pertanian, berperan dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam mendukung upaya revitalisasi penyuluhan pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian diharapkan dapat menjadi salah satu pelopor dalam mendukung program revitalisasi penyuluhan pertanian. Melalui Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dapat dihasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluh pertanian ahli yang memiliki integritas moral, profesional, inovatif, kredibel dan berwawasan global serta memiliki etos kerja yang tinggi dalam membangun sistem penyuluhan pertanian.Penyelenggaraan pendidikan program Diploma IV penyuluhan pertanian merupakan salah satu bentuk upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kompetensi penyuluhan pertanian. Dengan meningkatkan kompetensi aparat penyuluhan pertanian, diharapkan program pemberdayaan petani dan keluarganya dapat terlaksana lebih optimal.Pendidikan program Diploma IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dilaksanakan dengan sistem pendidikan Credit Earning System (CES) dan pola pembelajaran yang menggunakan In and Out Campus Learning System. Dengan sistem dan pola tersebut, mahasiswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengasah kompetensinya melalui proses pembelajaran dalam kondisi nyata dilapangan, sehingga mampu menghasilkan penyuluh pertanian yang profesional yang mendukung tercapainya tujuan program revitalisasi penyuluhan pertanian.Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi penyuluh pertanian jenjang tertentu yaitu: (1). Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula, (2). Penyuluh Pertanian Pelaksana, (3). Penyuluh Pertanian Lanjutan dan (4). Penyuluh Pertanian Penyelia. B. Dasar Pelaksanaan1. Keputusan Menkowasbangpan Nomor: Per/02/MENPAN/2/2008.2. Pedoman Praktik Kerja Lapangan, Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi peserta didik program Diploma IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Pusat Pengembangan Pendidikan Pertanian, 2008.3. DIPA Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Jurusan Penyuluhan Peternakan Magelang Tahun 2011.

C. Tujuan1. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan pola penyuluhan partisipatif mulai dari penyusunan rencana kegiatan penyuluhan pertanian di desa (lokasi) praktik sampai pelaksanaan penyuluhan dan melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai penyuluh pertanian pelaksana pemula.2. Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyuluh, berkomunikasi sebagai seorang fasilitator dan dinamisator.3. Mahasiswa dapat meningkatkan proses pemberdayaan, pembelajaran petani dan kelompok tani.

D. Manfaat1. Manfaat praktik dan uji kompetensi adalah: a. Mahasiswa dapat berlatih melakukan tugas kerja penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat petani untuk pengembangan agribisnis.b. Mahasiswa dapat melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah/swasta, pengusaha tani atau petani dan stake holder lain dalam memfasilitasi pengembangan agribisnis.c. Mahasiswa dapat berlatih bermasyarakat dengan kondisi sosiokultur yang berbeda.0. Manfaat bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah/swasta, petani dan stake holder lain adalah:

a. Mengenal Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian sebagai penyelenggara pendidikan program Diploma IV penyuluhan pertanian.b. Membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin yang dilakukan instansi, pengusaha dan petani.c. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik dibidang penelitian maupun pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang saling menguntungkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kerja kelompok untuk 1 tahun (2 musim tanam atau 12 bulan terhitung mulai Oktober sampai dengan September tahun berikutnya). Pengorganisasian dan pengendalian rencana disusun dan ditetapkan oleh kelompok tani secara musyawarah dengan bimbingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Dalam rangka pelaksanaan rencana kerja tersebut disusun dan ditetapkan pula Rencana Definitif Kerja Kelompok (RDKK) yang memuat jumlah dan jadwal kebutuhan sarana produksi dan alat/mesin pertanian (swadaya dan kredit) yang disampaikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai pesanan dan dijadikan rencana pelayanan oleh KUD dan tertuang dalam rencana kerja KUD. Rencana Definitif Kelompok disusun 2 bulan sebelum musim tanam sedangkan Rencana Definitif Kerja Kelompok 1 bulan sebelum musim tanam dan disampaikan ke KUD dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sekurang-kurangnya untuk 1 musim tanam. Pengurus Koperasi Unit Desa secara aktif mengikuti penyusunan Rencana Definitif Kerja Kelompok yang dibimbing Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). ( Deptan, 1990 ). Programa penyuluhan pertanian adalah rencana kerja tentang kegiatan penyuluhan pertanian dan kehutanan yang memadukan aspirasi petani-nelayan dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah-masalah dan alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun (KIPPK, 2005).Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) adalah suatu rencana tertulis yang dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk kegiatan penyuluhan pertanian. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian yang harus dibuat seorang penyuluh 2 kali dalam setahun atau paling kurang sekali setahun. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian yang dibuat oleh seorang penyuluh pertanian juga dapat membuat kegiatan dalam programa penyuluhan Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BPPK) dan programa penyuluhan kabupaten/kota, apabila ada kegiatan dari kedua program tersebut yang di alokasikan sesuai Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian yang bersangkutan. Dengan berlakunya Undang-Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikatan dan Kehutanan (SPPPK) maka Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktifitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. ( Deptan, 2009 ). Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh para penyuluh pertanian dan kehutanan berdasarkan programa penyuluhan pertanian dan kehutanan setempat, yang mencantumkan hal-hal yang perlu disiapkan dalam berinteraksi dengan petani-nelayan (KIPPK, 2005).Menurut Salim (2005), penyuluhan pertanian adalah upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian ,agar mampu menolong dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.Tujuan penyuluhan pertanian ada 2 tujuan yang akan dicapai yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah hanya menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani (Kartono, 2008).Sasaran penyuluhan pertanian dibagi menjadi 3 yaitu: a). Sasaran utama penyuluhan pertanian adalah sasaran yang secara langsung terlibat dalam kegiatan bertani dan pengelolaan usahatani (peternak dan keluarga) sebagai sasaran utama mereka menjadi pusat perhatian penyuluhan dan harus mampu bersama-sama mengambil keputusan tentang segala sesuatu yang akan diterapkan dalam usahataninya. b). Sasaran penentu dalam penyuluhan pertanian adalah bukan pelaksana kegiatan usahatani namun secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan pertanian yaitu kelompok penguasa atau pemimpin wilayah, tokoh informal. c). Sasaran pendukung penyuluhan adalah pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung tetapi tidak memiliki hubungan kegiatan dengan pembangunan pertanian, tetapi dapat dimintai bantuannya untuk melancarkan penyuluhan pertanian pihak-pihak yang dimaksud adalah para pekerja sosial, seniman dan konsumen pertanian. (Mardikanto, 1993). Materi penyuluhan pertanian pada hakekatnya merupakan segala pesan yang ingin dikomunikasikan oleh penyuluh kepada masyarakat. Dengan kata lain, materi penyuluhan adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan. Dalam menyampaikan materi perlu diingat bahwa materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh tersebut harus mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh sasarannya. Sehubungan dengan itu Arboleda (1981) yang di difinisi oleh Mardikanto (1993), memberikan acuan agar setiap penyuluhan mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatan ke dalam: a). Materi pokok, yaitu materi yang benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya yang mencakup sedikitnya 50% dari seluruh materi yang ingin disampaikan pada saat yang sama, b). Materi yang penting, yaitu materi yang berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran diberikan 30 % dari seluruh materi, c). Materi penunjang, yaitu materi yang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan, yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakan itu, materi ini maksimal diberikan 20% dari seluruh materi.Kartu Kilat (Flash Cards) adalah sejumlah kartu lepasan yang berisikan gambar, foto atau ilustrasi yang disajikan satu persatu menurut urutannya. (Permentan, 2009)Transparancy sheet adalah lembaran mika (plastik) bergambar dan atau bertulisan yang diproyeksikan ke layar dengan menggunakan overhead projector. (Mardikanto, 2009). Padmowihardjo (2000) dan Mardikanto (2009), menyatakan peta singkap adalah sekumpulan poster selebar kertas koran yang digabungkan menjadi satu masing-masing berisikan pesan terpisah, jika digabungkan akan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan yang ingin disampaikan secara utuh. Dalam penyuluhan pertanian terdapat 3 metode pendekatan. Tiga metode pendekatan tersebut yaitu: a). Pendekatan perorangan/individual digunakan apabila proses penyampaian materi penyuluhan dilakukan kepada perorangan/individu baik langsung maupun tidak langsung. Contoh metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan perorangan/individu antara lain: kunjungan rumah, kunjungan usahatani, belajar perorangan, korespondensi dan media elektronik. b). Pendekatan kelompok digunakan apabila proses penyampaian materi penyuluhan dilakukan kepada sekelompok sasaran. Contoh metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan kelompok antara lain: diskusi kelompok, temu karya, kursus tani, demonstrasi, karya wisata, hari lapangan petani/farmer field day (FFD) dan pemutaran slide/film. c). Pendekatan massal dilakukan apabila proses penyampaian materi penyuluhan kepada sasaran dalam jumlah yang banyak. Contoh metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan massal antara lain: pertemuan umum, siaran radio, siaran TV, pemutaran film, penyebaran brosur, folder, leaflet, seri foto dan pemasangan poster.

Demonstrasi adalah suatu bentuk metode penyuluhan pertanian yang memperlihatkan cara dan hasil penerapan teknologi baru. (Padmowihardjo, 2000).Pameran adalah usaha untuk mempertunjukan secara sistematis suatu model, contoh barang, grafik, poster, benda hidup dan sebagainya dalam urutan yang penting bagi pendidikan atau menumbuhkan perhatian. (Padmowihardjo, 2000).

III. RENCANA KEGIATAN

A. Waktu dan TempatPraktik Kompetensi Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dimulai pada tanggal 6 Juni sampai dengan 5 September 2011 dengan lokasi kegiatan di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Lokasi dan tempat sangat berpotensial untuk pengembangan komoditas pertanian dan peternakan yang berbasis Agribisnis.

B. Materi KegiatanTabel. 1. Materi praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana pemula adalah:NoMateri kegiatan

1.Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

2.Menyusun Programa penyuluhan pertanian sebagai anggota.

3.Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian.

4.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat.

5.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi/bahan tayangan.

6.Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk flipchart/peta singkap.

7.Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan.

8.Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani.

9.Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal.

10.Melakukan demonstrasi usaha tani dengan cara demonstrasi plot.

11.Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran.

1. Alat dan BahanYang dapat digunakan demi mendukung kelancaran jalannya praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana pemula adalah sebagai berikut :a. Blangko data yang dibutuhkan dalam pendataan. b. Buku-buku panduan penyusunan profile desa, pedoman pembinaan kelembagaan petani.c. Alat tulis, kamera.

0. Tahap PelaksanaanPelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dibagi dalam beberapa tahap yang meliputi : a. Tahapan persiapan: meliputi survei lokasi, perijinan, menyusunan proposal dan seminar proposal.

b. Tahapan pelaksanaan: 1. Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).a. Persiapan melaksanakan musyawarah dengan menghubungi ketua kelompok tani, tokoh masyarakat, pengurus dan mempersiapkan susunan acara.b. Pelaksanaan musyawarah yang akan dibicarakan berkaitan dengan rencana tanam, komoditas tanaman, kebutuhan sarana dan prasarana produksi.

0. Menyusun Programa penyuluhan pertanian sebagai anggota.a. Berkoordinasi dengan BPPK Kecamatan Grabag dalam mengumpulkan data-data berkaitan dengan kondisi pertanian, peternakan ditingkat kecamatan.b. Rencana kerja penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan Grabag, didukung kebijakan Pemerintah yang diberikan BPPK sebagai acuan penyusunan programa.0. Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian.a. Menetapkan masalah-masalah prioritas seperti tujuan, pemecahan masalah, sasaran dan waktu serta lokasi yang ada di desa.b. Menentukan kegiatan dan metode penyuluhan serta merencanakan biaya, sumber biaya dan pihak yang terkait dalam pelaksanaan.

0. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat. a. Menyediakan media dan naskah untuk penyuluhan berupa kartu kilat.b. Menyusun lembar persiapan menyuluh, materi disesuaikan dengan yang ada dikartu kilat.

0. Penyusunan materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi. Persiapan dalam membuat transparansi berupa: lembaran mika (plastik), spidol/ pen stabilo, penggaris, naskah atau urutan rangkaian materi penyuluhan. Penulisan dapat dilakukan secara sendiri dengan spidol/ pen stabilo atau membuat dengan komputer , memuat paling banyak 10 baris keterangan dan setiap keterangan tidak lebih dari 8 kata, ukuran huruf 21 point jika jarak sasaran 10 m, warna penulisan huruf dapat menggunakan warna jelas (hijau, biru, atau hitam) dan untuk warna merah berfungsi untuk penonjolan.

0. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk peta singkap. Alat dan bahan antara lain: spidol, crayon, pensil, kertas manila, panggaris, penghapus dan naskah penyuluhan yang disampaikan. Dan hal lain yang diperhatikan seperti :a. Ukuran dan lebar kertas disesuaikan dengan jumlah sasaran.a. Jenis gambar yang digunakan dapat berupa style gambar, coret-coretan, karikatur atau gambar berwarna yang bagus.a. Gambar mempunyai latar belakang yang sederhana.a. Huruf-huruf dan kalimat harus jelas dan dapat dipahami.a. Mempertimbangkan kecerdasan dan kemampuan baca sasaran0. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan. a. Waktu kunjungan disesuaikan dengan keadaan sasaran.b. Bertukar informasi secara langsung mengenai masalah yang dihadapi.c. Dapat langsung mengajarkan ketrampilan, menampung, membantu pemecahan masalah dalam berusaha tani sasaran.

0. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani. a. Melakukan penyuluhan pertanian dengan kelompok sasaran seperti diskusi kelompok, demonstrasi .a. Dapat menjangkau sasaran dalam jumlah dan mutu yang cukup, tepat sasaran dan waktu, mudah diterima dan menggunakan media secara efektif dan efisien.a. Dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan, partisipatif aktif sasaran.

0. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal. Melakukan penyuluhan pertanian/ menyampaikan pesan secara langsung kepada sasaran yang jumlahnya banyak seperti pertemuan KTNA atau menggunakan folder yang dibagikan dikhalayak ramai dengan tujuan menumbuhkan minat pada sasaran.

0. Memandu pelaksanaan demontrasi usaha tani dengan cara demontrasi plot. a. Persiapan/perencanaan meliputi penetapan lokasi, menentukan demonstrator, teknologi yang telah terbukti, penanggung jawab, sumber dana, alat dan bahan, membuat jadwal pelaksanaan.b. Pelaksanaan: persiapan bahan dan peralatan, permulaan demonstrasi disaksikan oleh orang-orang setempat dimonstrasi dilapangan diberi tanda-tanda yang jelas, membantu petani demonstrasi yang bersangkutan, memberikan penjelasan mengenai demontrasi yang dilakukan, menyusun catatan bukti-bukti dan kesimpulan-kesimpulan tentang demonstrasi itu, umumkan secara luas hasil demonstrasi tersebut dan usahakan adopsi cara baru itu oleh petani-petani lainnya.c. Evaluasi: apakah sudah sesuai dengan jadwal pelaksanaan, mencatat masalah/kendala dalam melaksanakan teknologi, tindakan yang diperlukan dalam mengatasi masalah dan mencatat dampak yang timbul dikalangan sasaran/petani.

0. Menjadi pramu wicara dalam perencanaan dan pelaksanan pameran. a. Teknik melaksanakan pameran dalam kegiatan penyuluhan pertanian: diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, mempunyai tema dan menjadi pusat perhatian, dalam skala kecil harus lengkap, materi jelas dan mudah dipahami, susunan sistematis dan berkelanjutan, objek secukupnya, pengaturan tata ruangan yang sistematis, bahan dekorasi sesuai dengan yang dipamerkan, kombinasi warna serasi, objek yang menonjol ditempatkan pada ruang strategis, penjaga pameran dibekali pengetahuan mengenai pameran, mengadakan sayembara/ perlombaan dan.b. Pelaksanaannya adalah mengadakan rapat untuk membentuk panitia pelaksana pameran, menentukan materi pameran yang akan ditampilkan, pembagian tugas dalam pelaksanaan pameran, menentukan anggaran.c. Persiapannya sebagai pramu wicara adalah: identifikasi alat dan bahan pameran, menyusun naskah dan materi dalam pameran, berpenampilan menarik, menguasai teknik berbicara dihadapan orang banyak, sopan dan datang tepat waktu.

c. Tahapan pengakhiran: mahasiswa melaporkan kegiatan atau praktik yang telah dilakukan dan rencana tindak lanjut kepada aparat yang berwenang.

C. Jadwal Kegiatan

Tabel. 2. Jadwal kegiatan praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana pemula adalah:No.WaktuJenis Kegiatan

1.Minggu ke-1 bulan Juni 2011 Persiapan Koordinasi dengan instansi terkait Mencari dan menentukan pembimbing eksternal Koordinasi dengan aparatur desa Orientasi lapangan Menyusun jadwal kegiatan

2.Minggu ke-2 sampai minggu ke-3 bulan Juni 2011 Mencari dan mengumpulkan data di desa Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Menyusun Programa penyuluhan pertanian sebagai anggota Konsultasi dengan pembimbing Merangkum hasil kegiatan

3.Minggu ke-4 bulan Juni 2011 Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Konsultasi dengan pembimbing Merangkum hasil kegiatan

4.Minggu ke-1 sampai minggu ke-2 bulan Juli 2011. Menyusun materi penyuluh pertanian dalam bentuk kartu kilat. Menyusun materi penyuluh pertanian dalam bentuk transparansi/bahan tayangan. Konsultasi dengan pembimbing. Merangkum hasil kegiatan.

5.Minggu ke-3 sampai minggu ke-4 bulan Juli 2011. Menyusun materi penyuluh pertanian dalam bentuk flipchart/peta singkap. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan. Konsultasi dengan pembimbing. Merangkum hasil kegiatan.

6.Minggu ke-1 sampai minggu ke-2 bulan Agustus 2011. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal. Konsultasi dengan pembimbing. Merangkum hasil kegiatan.

7.Minggu ke-3 sampai minggu ke-4 bulan Agustus 2011. Melakukan demonstrasi usaha tani dengan cara demonstrasi plot. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran. Konsultasi dengan pembimbing. Merangkum hasil kegiatan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian, 1990. Rencana Definitif Kelompok dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok. Departemen Pertanian, Jakarta. Diakses Jumat 18 Pebruari 2011. www: Rencana Definitif Kelompok dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok.com

--------------------------, 2009. Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. Diakses Jumat 18 Pebruari 2011. www: Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian.com

Kartono, 2008. Pengertian Penyuluhan Pertanian. Diakses Jumat 18 Pebruari 2011. http://www.ronggolawe13.blogspot.com.

KIPPK, 2005. Petunjuk tehknis penyusunan Rencana Usaha Keluarga, Rencana Kegiatan Kelompok, Rencana Kegiatan Masyarakat Desa, Rencana Kegiatan Penyuluhan desa. Magelang.

Mardikanto T., 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta.

-------------------, 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Padmowihardjo S., 1999. Media Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka.

----------------------, 2000. Metode Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka.

PERMENTAN, 2009. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya. Diakses Kamis 12 Mei 2011. File:///D:/Permentan.htm.

Salim, F., 2005. Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian (materi dalam diklat dasar-dasar fungsional penyuluhan). Diakses Jumat 18 Pebruari 2011. http://www.ronggolawe13.blogspot.com.