proposal

11
LATAR BELAKANG Berdirinya yayasan pendidikan, pada awalnya adalah usaha yang sama, yaitu dalam rangka memperbaiki pendidikan. Percaturan dunia pendidikan di negeri ini semakin ketat. Lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan akrobat kebijakan dan perubahan sistem pendidikan secara fantastis. Yayasan sebagai lembaga pendidikan pun dituntut untuk mengikuti irama sistem yang berlaku. Statuta secara rinci yang mengatur kelembagaan, hak dan wewenang perguruan tinggi termasuk didalamnya hubungan dengan yayasan, pada umumnya merupakan modifikasi dan mengacu pada perundangan yang telah ditetapkan pemerintah dalam PP No.63 tahun 2008 tentang Pelaksanaan UU Tentang Yayasan sejak tanggal 23 September 2008 dalam halna mengatur pelaporan keuangan yayasan pendidikan. Yayasan merupakan sebuah organisasi yang memperoleh sumber dayanya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Terlepas dari semua hal itu, semua hal yang menyangkut keuangan baik itu uang yang masuk ataupun uang yang keluar harus dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan. Mengapa? Karena keuangan yang dikelola oleh suatu manajemen tersebut juga menyangkut kepentingan pihak lain, tidak terkecuali yayasan sebagai organisasi nirlaba. 1

Upload: diyahutamaputri

Post on 23-Jun-2015

362 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal

LATAR BELAKANG

Berdirinya yayasan pendidikan, pada awalnya adalah usaha yang sama, yaitu dalam

rangka memperbaiki pendidikan. Percaturan dunia pendidikan di negeri ini semakin ketat.

Lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan akrobat kebijakan dan perubahan sistem

pendidikan secara fantastis. Yayasan sebagai lembaga pendidikan pun dituntut untuk

mengikuti irama sistem yang berlaku.

Statuta secara rinci yang mengatur kelembagaan, hak dan wewenang perguruan tinggi

termasuk didalamnya hubungan dengan yayasan, pada umumnya merupakan modifikasi

dan mengacu pada perundangan yang telah ditetapkan pemerintah dalam PP No.63 tahun

2008 tentang Pelaksanaan UU Tentang Yayasan sejak tanggal 23 September 2008 dalam halna

mengatur pelaporan keuangan yayasan pendidikan.

Yayasan merupakan sebuah organisasi yang memperoleh sumber dayanya dari

sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan

apapun dari organisasi tersebut.

Terlepas dari semua hal itu, semua hal yang menyangkut keuangan baik itu uang yang

masuk ataupun uang yang keluar harus dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan.

Mengapa? Karena keuangan yang dikelola oleh suatu manajemen tersebut juga menyangkut

kepentingan pihak lain, tidak terkecuali yayasan sebagai organisasi nirlaba.

Perkembangan zaman saat ini menuntut perubahan, sehingga yang menjadi

tantangan dewasa ini bukanlah berbicara mengenai adanya perubahan, tetapi bagaimana

membawa perubahan secara baik. Untuk kelangsungan hidup, suatu organisasi tentunya

harus memiliki daya saing yang harus dicapai melalui peningkatan kualitas dan

produktifitasnya. Masalah mutu dan produktifitas dalam sebuah organisasi sudah menjadi

masalah sejak dulu.

Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, maka semakin banyak pula yayasan

pendidikan yang ada di Palembang. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peranan yayasan-

yayasan yang mengelolanya. Maka penulis melakukan penelitian ini pada yayasan yang

mengelola pendidikan sekolah.

1

Page 2: Proposal

Organisasi nirlaba merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memberikan jasa

atau layanan dan tidak bertujuan untuk mencari laba (keuntungan) dari aktivitas

operasionalnya. Sekolah merupakan salah satu bentuk dari organisasi nirlaba yang

memberikan jasa atau layanan dalam bidang pendidikan. Laporan keuangan merupakan

salah satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap pengelolaan sumber daya.

Laporan keuangan tersebut bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti

anggota organisasi sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam mengambil keputusan

ekonomi yang rasional. Di Indonesia, penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba diatur

dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45. Hal ini bertujuan untuk

menyeragamkan penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba sehingga laporan keuangan

dapat lebih mudah dipahami, relevan, andal, dan memiliki daya banding yang tinggi.

Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah yang diajukan adalah

“Pengaruh Perumbuhan Modal, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap

Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Kabupaten dan Kota di Sumsel”

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan PSAK 45 berdasarkan pembatasan dana pada Yayasan Sosial

Pendidikan Pusri?

2. Bagaimana hubungannya dengan kualitas informasi keuangan pada Yayasan Sosial

Pendidikan Pusri?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pada:

1. Untuk menilai penerapan PSAK No. 45 berdasarkan pembatasan dana pada Yayasan

Sosial Pendidikan Pusri.

2. Untuk menilai hubungannya dengan kualitas informasi keuangan pada Yayasan

Sosial Pendidikan Pusri

2

Page 3: Proposal

MANFAAT PENELITIAN

Beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah berupa kontribusi

empiris, teori dan kebijakan yaitu

1) Kontribusi teori, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi yayasan

pendidikan dan masyarakat agar dapat memahami tentang pengelolaan dan

pelaporan dana yayasan pendidikan

2)

BATASAN MASALAH

1. Pertumbuhan Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pertumbuhan

ekonomi yang ada di kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.

2. PAD yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah PAD yang ada di kabupaten dan

kota yang ada di Sumatera Selatan.

3. DAU yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah DAU yang ada di kabupaten dan

kota yang ada di Sumatera Selatan.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Disadari oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Maimunah dan Akbar

(2008), penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empirik dan mengidentifikasi

pengaruh DAU dan PAD terhadap belanja daerah pada Kabupaten atau Kota di Sumatera.

Sedangkan penelitian ini objek penelitiannya adalah Pertumbuhan Ekonomi, DAU, PAD dan

belanja modal yang berasal dari laporan keuangan daerah yang ada di Kabupaten dan Kota

di Sumatera Selatan. Hubungan kausal yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah

pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, DAU dan PAD terhadap belanja modal pada Kabupaten

dan Kota di Sumatera Selatan.

RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bermksud untuk memberikan

gambaran atau penjelasan yang disebut dengan kuantitatif research. Penelitian kuantitatif

3

Page 4: Proposal

ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

data sekunder.

Data penelitian ini diambil dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah

Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan pada tahun 2005-2008.

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hipotesis Penelitian

H1 : Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja

Modal pada kabupaten dan kota di Sumsel.

H2: PAD berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pada

kabupaten dan kota di Sumsel.

H3 : DAU berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pada

kabupaten dan kota di Sumsel.

H4: Pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU berpengaruh positif terhadap pengalokasian

anggaran Belanja Modal pada kabupaten dan kota di Sumsel.

METODELOGI PENELITIAN

Populasi, Sampel dan Data Penelitian

Populasi Penelitian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumsel.

Jumlahnya ada 11 kabupaten dan 4 kotamadya. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh populasi yang ada dalam penelitian ini. Hal ini dikarenkan peneliti ingin

meneliti secara tepat dan seksama mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, DAU dan

PAD yang ada di kabupeten dan kota di sumsel. Atau dengan kata lain sampel dalam

peneliian ini adalah populasi penelitian (n=N).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah kabupaten dan kota

di Sumsel dari tahun 2005 – 2008 dengan alasan ketersediaan data. Data yang dianalisis

dalam penulisan ini adalah data sekunder, yang bersumber dari dokumen Laporan

Realisasi APBD yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah

melalui internet. Dari laporan Realisasi APBD ini diperoleh data mengenai jumlah realisasi

anggaran Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU). 4

Page 5: Proposal

Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS).

Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel dan definisi operasional sebagai berikut: Belanja

modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi

(menambah aset). Pertumbuhan Ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita

diproduksi dengan Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita. PAD adalah Pendapatan Asli

Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan dari Laba

Perusahaan Daerah dan lain-lain Pendapatan Yang Sah. DAU adalah transfer yang bersifat

umum dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatasi ketimpangan

horisontal dengan tujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar daerah.

Kerangka Pikir dan Model Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda

bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh seberapa variabel independen terhadap

variabel dependen. Persamaan regresi adalah :

Y = a + ß1PDRB + ß2PAD + ß3DAU + e

dimana :

Y = Belanja Modal (BM)

a = Konstanta

b = Slope atau koefisien regresi atau intersep

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

5

Pertumbuhan Ekonomi

Belanja ModalPAD

PAD

Page 6: Proposal

PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD)

DAU = Dana Alokasi Umum (DAU)

e = error

Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini

memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat tersebut adalah data

tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolinearitas,

autokorelasi dan heterokedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linear

berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik, yang terdiri dari:

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

telah terditribusi secara normal. Untuk menguji normalitas data, penelitian ini mengunakan

analisis grafik. Pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis

grafik normal probability plot. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titik tersebar

di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik tidak tidak

terjadi korelasi di antara variabel independen. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi

dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) di atas 10 (Ghozali, 2001).

3. Uji Autokorelasi

Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya

autokorelasi. Pengujian ini menggunakan model Durbin-Watson (dw test). Model regresi

yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan

dimana variable error-term pada periode tertentu berkrelasi dengan variable error-term

pada periode lain yang bermakna variabel error-term tidak random. Pelanggaran terhadap

asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji

signifikansi tidak kuat.

3. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan

dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan

6

Page 7: Proposal

residualnya (SRESID). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat heterokedastisitas.

Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar

secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diidentifikasikan tidak

terdapat heterokedastisitas.

PENGUJIAN HIPOTESA

Uji F test

Uji ketepatan model (goodness of it) bertujuan untuk mengetahui apakah

perumusan model sudah tepat atau fit. Uji ini dilakukan dengan memebandingkan signifikasi

nilai F. Jika hasil F-hitung > dari F-tabel maka hipotesis (Ho) diterima dan hipotesis alternatif

(Ha) ditolak (Setiaji, 2004:22)

Uji t test

Uji t dilakukan umtuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas

(independent variabel) terhadap perubahan variabel tak bebas (dependent variabel). Untuk

mengetahui apakah hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima atau

sebaliknya diuji dengan membandingkan nilai t. Bilamana t-hitung < t-tabel maka hipotesis

(Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak (Setiaji, 2004:14)

7

Page 8: Proposal

Daftar Pustaka

Fozzard, Adrian. 2001. The basic budgeting problem: Approaches to resource allocation in

the public sector and their implications for pro-poor budgeting. Center for Aid and

Public Expenditure, Overseas Development Institute (ODI). Working paper 147.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi III, 1-52, 79-

134, 251-258, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Halim, Abdul. 2001. Analisis Varian Atas Anggaran Pendapatan Asli Daerah Pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Disertasi S3. Tidak

Dipublikasikan. Msi – FE UGM.

Halim, Abdul & Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan masalah keagenan di pemerintahan

daerah: sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi. Jurnal Akuntansi

Pemerintah 2(1): 53-64.

Maimunah, Mutiara dan Rusdi Akbar.2008. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU)

dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota

di Pulau Sumatera, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.11. No.1, Januari 2008: 37-

51.

Saragih, Juli Panglima. 2003. desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi.

Penerbit Ghalia Indonesia.

Setiaji, Bambang. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

8