Download - Proposal
LATAR BELAKANG
Berdirinya yayasan pendidikan, pada awalnya adalah usaha yang sama, yaitu dalam
rangka memperbaiki pendidikan. Percaturan dunia pendidikan di negeri ini semakin ketat.
Lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan akrobat kebijakan dan perubahan sistem
pendidikan secara fantastis. Yayasan sebagai lembaga pendidikan pun dituntut untuk
mengikuti irama sistem yang berlaku.
Statuta secara rinci yang mengatur kelembagaan, hak dan wewenang perguruan tinggi
termasuk didalamnya hubungan dengan yayasan, pada umumnya merupakan modifikasi
dan mengacu pada perundangan yang telah ditetapkan pemerintah dalam PP No.63 tahun
2008 tentang Pelaksanaan UU Tentang Yayasan sejak tanggal 23 September 2008 dalam halna
mengatur pelaporan keuangan yayasan pendidikan.
Yayasan merupakan sebuah organisasi yang memperoleh sumber dayanya dari
sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi tersebut.
Terlepas dari semua hal itu, semua hal yang menyangkut keuangan baik itu uang yang
masuk ataupun uang yang keluar harus dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan.
Mengapa? Karena keuangan yang dikelola oleh suatu manajemen tersebut juga menyangkut
kepentingan pihak lain, tidak terkecuali yayasan sebagai organisasi nirlaba.
Perkembangan zaman saat ini menuntut perubahan, sehingga yang menjadi
tantangan dewasa ini bukanlah berbicara mengenai adanya perubahan, tetapi bagaimana
membawa perubahan secara baik. Untuk kelangsungan hidup, suatu organisasi tentunya
harus memiliki daya saing yang harus dicapai melalui peningkatan kualitas dan
produktifitasnya. Masalah mutu dan produktifitas dalam sebuah organisasi sudah menjadi
masalah sejak dulu.
Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, maka semakin banyak pula yayasan
pendidikan yang ada di Palembang. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peranan yayasan-
yayasan yang mengelolanya. Maka penulis melakukan penelitian ini pada yayasan yang
mengelola pendidikan sekolah.
1
Organisasi nirlaba merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memberikan jasa
atau layanan dan tidak bertujuan untuk mencari laba (keuntungan) dari aktivitas
operasionalnya. Sekolah merupakan salah satu bentuk dari organisasi nirlaba yang
memberikan jasa atau layanan dalam bidang pendidikan. Laporan keuangan merupakan
salah satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap pengelolaan sumber daya.
Laporan keuangan tersebut bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
anggota organisasi sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam mengambil keputusan
ekonomi yang rasional. Di Indonesia, penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba diatur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45. Hal ini bertujuan untuk
menyeragamkan penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba sehingga laporan keuangan
dapat lebih mudah dipahami, relevan, andal, dan memiliki daya banding yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah yang diajukan adalah
“Pengaruh Perumbuhan Modal, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Kabupaten dan Kota di Sumsel”
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan PSAK 45 berdasarkan pembatasan dana pada Yayasan Sosial
Pendidikan Pusri?
2. Bagaimana hubungannya dengan kualitas informasi keuangan pada Yayasan Sosial
Pendidikan Pusri?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pada:
1. Untuk menilai penerapan PSAK No. 45 berdasarkan pembatasan dana pada Yayasan
Sosial Pendidikan Pusri.
2. Untuk menilai hubungannya dengan kualitas informasi keuangan pada Yayasan
Sosial Pendidikan Pusri
2
MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah berupa kontribusi
empiris, teori dan kebijakan yaitu
1) Kontribusi teori, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi yayasan
pendidikan dan masyarakat agar dapat memahami tentang pengelolaan dan
pelaporan dana yayasan pendidikan
2)
BATASAN MASALAH
1. Pertumbuhan Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pertumbuhan
ekonomi yang ada di kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
2. PAD yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah PAD yang ada di kabupaten dan
kota yang ada di Sumatera Selatan.
3. DAU yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah DAU yang ada di kabupaten dan
kota yang ada di Sumatera Selatan.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
Disadari oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Maimunah dan Akbar
(2008), penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empirik dan mengidentifikasi
pengaruh DAU dan PAD terhadap belanja daerah pada Kabupaten atau Kota di Sumatera.
Sedangkan penelitian ini objek penelitiannya adalah Pertumbuhan Ekonomi, DAU, PAD dan
belanja modal yang berasal dari laporan keuangan daerah yang ada di Kabupaten dan Kota
di Sumatera Selatan. Hubungan kausal yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah
pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, DAU dan PAD terhadap belanja modal pada Kabupaten
dan Kota di Sumatera Selatan.
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bermksud untuk memberikan
gambaran atau penjelasan yang disebut dengan kuantitatif research. Penelitian kuantitatif
3
ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
data sekunder.
Data penelitian ini diambil dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah
Kabupaten dan Kota di Sumatera Selatan pada tahun 2005-2008.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian
H1 : Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja
Modal pada kabupaten dan kota di Sumsel.
H2: PAD berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pada
kabupaten dan kota di Sumsel.
H3 : DAU berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal pada
kabupaten dan kota di Sumsel.
H4: Pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal pada kabupaten dan kota di Sumsel.
METODELOGI PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Data Penelitian
Populasi Penelitian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumsel.
Jumlahnya ada 11 kabupaten dan 4 kotamadya. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh populasi yang ada dalam penelitian ini. Hal ini dikarenkan peneliti ingin
meneliti secara tepat dan seksama mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, DAU dan
PAD yang ada di kabupeten dan kota di sumsel. Atau dengan kata lain sampel dalam
peneliian ini adalah populasi penelitian (n=N).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah kabupaten dan kota
di Sumsel dari tahun 2005 – 2008 dengan alasan ketersediaan data. Data yang dianalisis
dalam penulisan ini adalah data sekunder, yang bersumber dari dokumen Laporan
Realisasi APBD yang diperoleh dari situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah
melalui internet. Dari laporan Realisasi APBD ini diperoleh data mengenai jumlah realisasi
anggaran Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU). 4
Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita diperoleh dari Badan Pusat
Statistik (BPS).
Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan variabel dan definisi operasional sebagai berikut: Belanja
modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi
(menambah aset). Pertumbuhan Ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita
diproduksi dengan Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita. PAD adalah Pendapatan Asli
Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan dari Laba
Perusahaan Daerah dan lain-lain Pendapatan Yang Sah. DAU adalah transfer yang bersifat
umum dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatasi ketimpangan
horisontal dengan tujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar daerah.
Kerangka Pikir dan Model Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda
bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh seberapa variabel independen terhadap
variabel dependen. Persamaan regresi adalah :
Y = a + ß1PDRB + ß2PAD + ß3DAU + e
dimana :
Y = Belanja Modal (BM)
a = Konstanta
b = Slope atau koefisien regresi atau intersep
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
5
Pertumbuhan Ekonomi
Belanja ModalPAD
PAD
PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD)
DAU = Dana Alokasi Umum (DAU)
e = error
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini
memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat tersebut adalah data
tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikolinearitas,
autokorelasi dan heterokedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linear
berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik, yang terdiri dari:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
telah terditribusi secara normal. Untuk menguji normalitas data, penelitian ini mengunakan
analisis grafik. Pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis
grafik normal probability plot. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titik tersebar
di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik tidak tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi
dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) di atas 10 (Ghozali, 2001).
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya
autokorelasi. Pengujian ini menggunakan model Durbin-Watson (dw test). Model regresi
yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan
dimana variable error-term pada periode tertentu berkrelasi dengan variable error-term
pada periode lain yang bermakna variabel error-term tidak random. Pelanggaran terhadap
asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji
signifikansi tidak kuat.
3. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan
dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan
6
residualnya (SRESID). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat heterokedastisitas.
Apabila dalam grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar
secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diidentifikasikan tidak
terdapat heterokedastisitas.
PENGUJIAN HIPOTESA
Uji F test
Uji ketepatan model (goodness of it) bertujuan untuk mengetahui apakah
perumusan model sudah tepat atau fit. Uji ini dilakukan dengan memebandingkan signifikasi
nilai F. Jika hasil F-hitung > dari F-tabel maka hipotesis (Ho) diterima dan hipotesis alternatif
(Ha) ditolak (Setiaji, 2004:22)
Uji t test
Uji t dilakukan umtuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas
(independent variabel) terhadap perubahan variabel tak bebas (dependent variabel). Untuk
mengetahui apakah hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima atau
sebaliknya diuji dengan membandingkan nilai t. Bilamana t-hitung < t-tabel maka hipotesis
(Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak (Setiaji, 2004:14)
7
Daftar Pustaka
Fozzard, Adrian. 2001. The basic budgeting problem: Approaches to resource allocation in
the public sector and their implications for pro-poor budgeting. Center for Aid and
Public Expenditure, Overseas Development Institute (ODI). Working paper 147.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi III, 1-52, 79-
134, 251-258, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Halim, Abdul. 2001. Analisis Varian Atas Anggaran Pendapatan Asli Daerah Pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Disertasi S3. Tidak
Dipublikasikan. Msi – FE UGM.
Halim, Abdul & Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan masalah keagenan di pemerintahan
daerah: sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi. Jurnal Akuntansi
Pemerintah 2(1): 53-64.
Maimunah, Mutiara dan Rusdi Akbar.2008. Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota
di Pulau Sumatera, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.11. No.1, Januari 2008: 37-
51.
Saragih, Juli Panglima. 2003. desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi.
Penerbit Ghalia Indonesia.
Setiaji, Bambang. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
8