prolog -...

12

Upload: vanhanh

Post on 10-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Industri penerbangan mengenal Non Destructive Testing(NDT) sebagai metode mendeteksi kerusakan materialmaupun komponen yang digunakan di pesawat tanpa

merusak benda yang diinspeksi. NDT mampu mengenduscacat, retak, atau diskontinuitas yang lain yang tidak tampakmata. Pengetesan dengan metode ini menghasilkan data-datayang dijadikan bahan pengambilan keputusan.

NDT merupakan bagian dari perawatan pesawat dengantujuan menjamin material yang digunakan masih aman danbelum melewati toleransi kerusakan (damage tolerance). Karenafungsi NDT yang sangat penting, inspector NDT dituntutmemenuhi kualifikasi tertentu agar proses pengetesan dankeputusan yang diambil sesuai dengantujuan NDT. Perusahaan perawatanpesawat mesti menjamin resourcesuntuk kebutuhan NDT terpenuhi danmemadai.

Dalam dunia penerbangan, per-awatan pesawat terbagi menjadi duakelompok yakni pencegahan dan per-baikan. Perawatan pencegahan untukmencegah kerusakan dan kegagalan kom-ponen sebelum komponen rusak. Adapunperawatan perbaikan bertujuan memperbai-ki komponen yang rusak agar kembali ke kon-disi semula. Dalam hal ini, NDT bisa berperandalam perawatan pencegahan sekaligus per-awatan perbaikan.

Pentingnya pengetesan ini mendorongredaksi Penity menjadikan NDT sebagai topikutama yang dibahas dalam edisi Maret 2010.Tujuannya agar kita makin sadar bahwa kea-manan dan keselamatan penerbangan bisa diten-tukan oleh proses pengetesan dan keputusan dari hasilNDT. Kesalahan membaca hasil NDT bukan hanya menye-babkan kerugian material, tapi juga mengancam jiwa manusiajika sampai berakibat kecelakaan.

Gambaran umum peran NDT dalam perawatan pesawatdibahas dalam rubrik Persuasi. Sedangkan rubrik Cakrawalamemfokuskan bahasan pada hubungan antara NDT denganquality and safety. Adapun rubrik Selisik mereview kembali keja-dian pada salah satu maskapai akibat kekeliruan membaca hasilNDT. Untuk artikel Intermeso menyajikan peran NDT dalammeningkatkan safety. Rubrik lain seperti Rumpi dan Opinimelengkapi sajian utama edisi ini.

Harapan kami, materi yang kami sajikan dalam edisi Maret2010 dapat menambah wawasan dan kesadaran kita tentangpentingnya pengetesan dalam perawatan pesawat.

Terima kasih.

The aviation industry knows Non-Destructive Tes-

ting (NDT) as a method to detect damage to mate-rial and component used in the aircraft without

damaging the inspected object. NDT can sniff out de-fects, cracks and other discontinuity which are invisible.Testing with this method produces data which can beused for the decision-making process.

NDT is a part of aircraft maintenance whose aim isto ensure the materials used are safe and has not exce-eded the tolerance of damage. Because its function isvery important, NDT inspector is required to meet cer-tain qualification so that testing process and decisionstaken are in accordance with NDT purposes. AircraftMaintenance Company must ensure that resources forits NDT needs are met and adequate.

In the world of aviation, aircraft maintenance is divi-ded into two groups that is preventive and correctivemaintenance. Preventive maintenance is to prevent da-mage and failure to the components. The corrective tre-atment is aimed to repair the damaged components tobe returned to its original state. In this case, NDT canplay a role in both preventive and corrective mainte-nance.

The importance of testing in air-craft maintenance has encouragedus to make the NDT as the maintopic being discussed in thisMarch 2010 edition. The aim isthat we become more aware that

the security and aviation safetycan be determined by the testing

process and the decision of the NDT. Er-rors in reading the NDT results not onlycause material losses, but also threatenthe human lives when an accident hap-

pens.Overview of the roles of NDT in aircraft maintenan-

ce is discussed in the rubric persuasion. While the Cak-rawala focuses on the relationship between NDT withquality and safety. The rubric Selisik reviews the inci-dent happened to an airline due to errors reading on theresults of NDT. As for intermezzo, it presents the role ofNDT in improving safety. Rumpi and Opinion completethe main dish of this edition.

We hope the material we present in the March 2010edition can increase our knowledge and awarenessabout the importance of testing in aircraft maintenan-ce.

Thank you

2 | Edisi Maret 2010

Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ceng-kareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran,masukan, dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email [email protected]

Prolog

NDT Bukan Sekadar MengetesNDT, Not Merely Tests

3 | Edisi Maret 2010

Borescope Inspection merupakansalah satu metode inspeksi NonDestructive Inspection (NDI) yang

memerlukan keterampilan, ketekunandan ketelitian dari pelaksananya. Kesa-lahan 'decision' bisa berakibat fatal, baikterhadap keselamatan pesawat dan pe-numpang maupun dampak finansialperusahaan.

Dari sisi bisnis MRO, pekerjaan Bo-rescope Inspection cukup menjanjikan.Untuk inspeksi borescope 1 (satu) eaengine, customer dikenai biaya rata-rataUS$ 3.500. Agar customer mendapat ha-sil inspeksi yang memuaskan, diperlu-kan penanganan yang serius dari mana-jemen. Ada tiga hal penting yang harusdiperhatikan dalam pekerjaan Boresco-pe Inspection:

Pertama, kompetensi personel. Pe-laksana Borescope Inspection harusmampu menerjemahkan hasil inspeksi

dengan referensi berdasarkan mainte-nance/engine manual yang approveddan current. Seorang Borescope Inspec-tor perlu menguasai Simplified Techni-cal English untuk memahami hasil in-speksi sebagai pertimbangan menentu-kan keputusan yang tepat dalam finaldecision-nya. Jika timbul keraguan, diaharus berkonsultasi dengan Enginee-ring Department.

Kedua, kehandalan alat borescope.Kualitas hasil Borescope sangat diten-tukan kehandalan alat. KeterbatasanBorescope Tools, baik jumlah maupunkehandalan sangat mempengaruhikualitas Borescope Inspection. Alatyang layak pakai dapat mengukur di-mensi blade jika ada temuan cracked,dent, bent, missing metal atau defectlainnya. Alat itu harus bisa merekamhasil inspeksi lengkap dengan data-data finding.

Ketiga, kelengkapan report & record.Hasil inspeksi Borescope tidak akansempurna jika tidak didukung Report &Record yang lengkap dan akurat. Untukitu berdayakan database Borescope In-spection di semua unit terkait untukmemudahkan Borescope Inspector me-masukkan data hasil inspeksi yang da-pat diakses unit-unit terkait seperti En-gineering Department, Planning De-partment dan Maintenance ControlCenter. Report dan Record yang leng-kap sangat diperlukan bila ada custo-mer complaint atau melengkapi techni-cal record aircraft leasing yang akan re-delivery. Untuk itu diperlukan sentralisa-si data terkait Borescope Report & Re-cord.

Semoga informasi ringkas tentangBorescope Inspection ini bermanfaatuntuk pembaca setia Penity.

((AAgguuss MMuullyyaassaannaa//551188662255))

Opini

Ketika melakukan daily check se-buah pesawat, kami menemu-

kan 90 persen dari total passengerlive vest cover yang terletak di ba-wah tempat duduk penumpang ke-las ekonomi susah dibuka. Kondisiini menyulitkan penumpang meng-gunakannya jika terjadi kondisi da-rurat. Mohon kepada unit terkaituntuk mengevaluasi dan melaku-kan perbaikan. (Dilaporkan TominApendi)

CCoorrrreeccttiivvee AAccttiioonn

Responsible unit telah mela-kukan modifikasi semua passe-nger live vest cover type terse-but dengan menambahkan talipenarik. Dengan tambahan taliini cover jadi lebih mudah dancepat dibuka. (Disampaikan Res-tuyadi)

TTaannggggaappaann rreeddaakkssii

Redaksi mengucapkan terimakasihdan penghargaan yang tinggi atas kepe-dulian dan keinginan untuk melakukanidentifikasi sumber bahaya (hazard) sertamelaporkannya melalui media pelaporanInternal Occurrence Report (IOR).

Redaksi juga berterimakasih kepadaresponsible unit yang dengan segera me-respon dengan melakukan corrective ac-tion terhadap masalah ini.

Passenger Live Vest Box Cover Susah Dibuka

IIOORR

Memahami Borescope Inspection

SSeebbeelluumm SSeessuuddaahh

Cakrawala

NDT Dalam Perspektif Quality and Safety

NDT in the perspective of Quality & Safety

4 | Edisi Maret 2010

Proses perawatan pesawat dan komponennya tidak bi-sa disamakan dengan perawatan kendaraan lain se-perti mobil pribadi atau kendaraan umum. Meski se-

cara umum ada kesamaan, yakni setelah pemakaian dalamwaktu tertentu terjadi penurunan performance, tapi secaraspesifik sangat berbeda. Salah satu yang harus dipertahan-kan dalam perawatan pesawat adalah karakteristiknya.

Karakteristik pesawat dan komponen harus dijaga agartetap prima untuk memberi jaminan bisa bekerja optimal.Karakteristik ini memberikan performance terbaik yangberujung pada jaminankualitas dan keamanan pe-nerbangan. Untuk itu ba-nyak hal yang harus dilaku-kan dalam perawatan pesa-wat, baik dari yang kecil dankasat mata sampai bagianyang tak tampak oleh mata.Lalu muncul pertanyaan ba-gaimana mengenali bagianyang tidak kasat mata?

Regulasi penerbanganyang dibuat oleh regulatortelah mengatur sejumlahsyarat agar bagian yang ka-sat mata itu bisa dideteksi.Salah satu yang patut diper-hatikan adalah kualifikasipersonel seperti tertuangdalam EASA Part 145.A.30Personnel Requirementsyang berbunyi:

(f ) The organizationshall ensure that the per-sonnel who carry outand/or control a continuedairworthiness non-destruc-tive test of aircraft structu-res and/or components are appropriately qualified for theparticular non-destructive test in accordance with the Euro-pean or equivalent Standard recognized by the Agency.Personnel who carry out any other specialized task shall beappropriately qualified in accordance with officially recog-nized Standards. By derogation to this paragraph those per-sonnel specified in paragraph (g) and (h)(1) and (h)(2), qul-ified in Part-66 category B1 may carry out and/or controlcontrast dye penetrant tests.

The maintenance process of aircraft and its components isnot the same with the maintenance of other type of veh-icles such as private cars or public transport. Although

generally there are some similarities, namely the decline inperformance after being used for a certain time, specificallythey are very different. One thing that must be retained in air-craft maintenance is the characteristic.

The characteristics of aircraft and components must bekept fit to guarantee that it can work optimally. These charac-teristics give the best performance that result in quality and

safety assurance ofthe flights. Therefore,many things need tobe done in aircraftmaintenance for in-spection for both visi-ble and invisible ones.Now the question ishow to identify partswhich are invisible.

Aviation regula-tions made by the re-gulator has set anumber of require-ment in order the invi-sible parts to be ableto be detected. One ofwhich is the personnelqualifications as sta-ted in EASA Part145.A.30 PersonnelRequirements, whichreads:

(f ) The organiza-tion shall ensure thatthe personnel whocarry out and/or con-trol a continued air-

worthiness non-destructive test of aircraft structures and/orcomponents are appropriately qualified for the particularnon-destructive test in accordance with the European or equi-valent Standard recognized by the Agency. Personnel who car-ry out any other specialized task shall be appropriately quali-fied in accordance with officially recognized Standards. By de-rogation to this paragraph those personnel specified in para-graph (g) and (h)(1) and (h)(2), qualified in Part-66 category B1may carry out and/or control contrast dye penetrant tests.

5 | Edisi Maret 2010

Cakrawala

Secara gamblang salah satu regulasi penerbangan inimenjelaskan bahwa pemeriksaan bagian-bagian pesawatmaupun komponennya harus dilakukan oleh personel ter-tentu yang memiliki keahlian tertentu. Dia harus memenuhistandar yang diakui oleh otoritas penerbangan sebagai re-gulator.

Pemeriksaan bagian-bagian pesawat maupun kompo-nennya mengenal istilah Non Destructive Inspection (NDI).Metode pemeriksaan ini secara umum dibagi menjadi duakelompok pemeriksaan. Pertama, metoda pemeriksaan de-ngan merusak seperti pemeriksaan metalographi. Kedua,pemeriksaan dengan tidak merusak seperti pemeriksaanmenggunakan alat fiber optic (boroscope inspections), danpemeriksaan lain seperti Magnetic Particle Inspection, Fluo-rescent Penetrant Inspections, X-Ray, dan lainnya.

Selain memerlukan personel dan peralatan khusus, fo-kus NDT juga mewajibkan personel bersangkutan memeli-hara keahliannya selama bekerja di perawatan pesawat.Otoritas penerbangan sipil Eropa, EASA, telah menetapkanbahwa personel yang mengerjakan NDT harus memenuhistandar Eropa atau yang diakuiEASA. Secara khusus EASA me-nyebutkan kualifikasi itu me-rujuk pada EN4179 atauNAS410.

Syarat ketat EASA bisa di-pahami karena NDT merupa-kan salah satu metoda peme-riksaan bagian pesawat yangtidak mungkin dilihat mata te-lanjang. NDT berfungsi men-deteksi kerusakan yang ter-sembunyi (hidden damage)secara lebih dini. Pemeriksaandengan NDT memungkinkankerusakan di pesawat, sepertiretak di bagaian sayap, bisa di-deteksi lebih awal agar segeradiperbaiki.

Kita bisa membayangkanjika keretakan pada pesawat tidak bisa dideteksi dan pesa-wat dioperasikan. Bagian yang retak ini bisa cepat menjalarjika menerima beban berat akibat pengaruh tekanan danbobot pesawat. Dampak paling fatal dari kejadian ini tentusaja sayap pesawat patah dan pesawat bisa jatuh. Jika kece-lakaan ini terjadi, bisa dibayangkan berapa besar kerugianyang ada.

Dari gambaran ringkas ini, kita mengetahui pentingnyaNDT dalam perspektif keamanan dan keselamatan pener-bangan (aviation safety). Kualifikasi personel dan peralatanyang sesuai standar harus terpenuhi dalam menggunakanNDT agar kerusakan di bagian yang kasat mata bisa terde-teksi. Tujuan utamanya tentu saja terjaminnya keamanandan keselamatan penerbangan.

Regulator sebagai representatif pengguna jasa pener-bangan ingin seluruh pesawat yang beroperasi dalam kon-disi laik dan memenuhi kriteria aman. Karena itu, regulatorwajib mengatur standar dan kualifikasi yang harus dipenu-hi personel yang terlibat dalam perawatan pesawat, terma-suk mereka yang menggunakan metode NDT. ((ssrruuwwaarrddooyyoo))

This aviation regulation plainly explained that the exami-nation of the aircraft parts or its components must be perfor-med by certain personnel that have specific expertise. He / shemust meet the standards approved by aviation authorities asregulators.

The term Non-Destructive Inspection (NDI) is known in theexamination of aircraft parts and its components. The methodof examination is generally divided into two groups. The first isthe destructive method of examination, such as metalographi.The second is the non-destructive method of examination. Theexamples of this type of examination are: examination using afiber optic (boroscope inspections), Magnetic Particle Inspec-tion, Fluorescent Penetrant Inspections (MPI), X-Ray, and oth-ers.

Besides requiring special personnel and equipment, NDTalso requires related personnel to maintain their skills as longas they work in aircraft maintenance. European civil aviationauthority, EASA, has determined that the personnel who workon NDT must meet European standards or standards appro-ved by EASA. EASA specifically mentions the qualifications by

referring toEN4179 orNAS410.

EASA's strict re-quirements are un-derstandable be-cause NDT is oneof the methods ofchecking the air-craft part that can-not be seen by na-ked eyes. NDT isused for early de-tection of hiddendamage. Inspec-tion by NDT ena-bles damage tothe aircraft, suchas cracks in wing,to be detected ear-

ly so that it can be immediately repairedWe can imagine if the cracks in the aircraft could not be de-

tected when the aircraft is operating. The crack can quicklyspread if it receives a heavy burden due to the influence ofpressure and weight of the aircraft. The most fatal impact ofthese events of course is when the aircraft wing is broken. Theplane could fall. If this accident happens, we can imagine howmuch damage will happen.

From the above brief description, we know how importantthe NDT in the perspective of security and flight safety (avia-tion safety). Personnel qualifications and equipment stan-dards must be met when using NDT so that the damage in theinvisible parts can be detected. Its main purpose of course is toguarantee the flight security and safety.

Regulators as a representative of flight service users requi-re all aircraft to be operating in an airworthy condition andmeet the criteria for safety. Therefore, the regulator must setthe standards and qualifications that must be fulfilled by thepersonnel involved in the aircraft maintenance, including peo-ple who perform NDT. ((ssrruuwwaarrddooyyoo))

Pesawat terbang ibarat tubuh manusia yang membu-tuhkan perawatan berkala agar tampil bugar danmenghasilkan kinerja yang optimal. Untuk menjamin

badan sehat dan tidak berpenyakit dibutuhkan pemeriksaanmendalam oleh orang yang ahli (dokter) dan peralatan yangmemadai. Peralatan yang dapat memindai dan mendeteksipenyakit di bagian dalam tubuh semakin diperlukan jikaorang yang diperiksa mulai merasakan sakit di bagian tubuhtertentu.

Untuk mengetahui lambung pasien misalnya, dokter ti-dak harus membedah perut,tapi cukup menggunakan ste-toskop atau rontgen. Lain hal-nya jika dokter ingin mengope-rasi pasien untuk membuangpenyakit. Mau tidak mau pro-ses membius, membedah pe-rut, dan menjahit kembali ha-rus dilakukan. Proses itu hanyabisa dijalankan dokter dengankemampuan tertentu (spesia-lis) dan alat tertentu yang me-menuhi kaidah dan standar ke-dokteran.

Proses mengenali danmendeteksi penyakit sepertiyang dilakukan dokter jugaberlaku dalam perawatan pe-sawat. Pemeriksaan berkaladan rutin wajib dilakukan un-tuk memastikan pesawat me-menuhi syarat keamanan se-hingga laik beroperasi. Denganpemeriksaan ini kerusakan dibagian pesawat seperti engine,komponen, maupun part lain bisa dideteksi lebih awal.

Untuk memastikan pesawat laik beroperasi, bagian rusakyang tidak tampak oleh mata telanjang harus bisa diketahui.Bagian yang tidak tampak ini bisa disebabkan ukurannya yang

An airplane is like the human body that requires regulartreatment to be always fit and produces optimal perfor-mance. To ensure that the body in healthy condition and

no disease exist, a thorough examination by an expert (doctor)and adequate equipment is needed. Equipment that can scanand detect the disease inside of the body becomes more neces-sary if the person examined starts to feel pain in a certain part ofhis/her body.

To examine the patient's stomach for example, doctors donot have to dissect the stomach, but simply use a stethoscope or

X-rays. Another mat-ter if the doctorwants to operate onpatients to removethe disease. In thatcase, the process ofanesthetizing, dis-secting the stomach,and sewing backneeds to be done.This process can onlybe executed by doc-tors with specificskills (specialist) andspecific tools thatmeet the require-ments and medicalstandards.

The process toidentify and detectdiseases as done bydoctors is also appli-ed in aircraft mainte-nance. Periodic androutine checks must

be done to ensure the aircraft meets the safety requirements sothat it is in airworthy condition. With this examination, the da-mage in aircraft parts such as engines, components, and otherparts can be detected early.

Persuasi

6 | Edisi Maret 2010

Oleh: Irfansyah

GM Safety PerformanceMonitoring

Peran NDT DalamPerawatan Pesawat

NDT Role in Aircraft Maintenance

7 | Edisi Maret 2010

sangat kecil atau lokasinya tersembunyi sehingga harus mele-pas beberapa komponen lain untuk menemukannya. Pada sa-at yang sama, kerusakan ini harus ditemukan untuk diambiltindakan sesuai dengan regulasi yang sudah ditentukan.

Untuk menemukan kerusakan di bagian yang tidak terli-hat oleh mata, industri penerbangan mengenal metode NonDestructive Testing (NDT). Sampai saat ini NDT merupakancara yang paling ekonomis dalam melakukan inspeksi kondi-si pesawat dan menemukan kerusakan. Metode ini juga diya-kini paling cepat dan efektif mendeteksi kerusakan maupunirregularities lain di struktur rangka pesawat, engine maupunkomponen yang tidak terlihat mata telanjang.

Secara umum NDT dikenal sebagai aktivitas pemeriksaanatau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui ada-nya cacat, retak, atau irregularities lain tanpa merusak bendayang diinspeksi. NDT dilakukan untuk menjamin material di-gunakan di pesawat masih aman dan belum melewati batastoleransi kerusakan (damage tolerance). Material yang digu-nakan di pesawat diusahakan tidak mengalami kegagalan(failure) selama digunakan.

Dalam dunia pener-bangan, proses pemerik-saan dengan NDT mem-berikan perbedaan anta-ra hidup dan mati. De-ngan menggunakan me-tode NDT, suatu struktur,bagian engine maupunkomponen bisa dipasti-kan sebagai parts yangutama (primary) atau sig-nificant. Sebab penera-pan NDT pada bagiantersebut mempunyai artibahwa jika terjadi keru-sakan pada parts, harusdapat segera dideteksibatasan kerusakan yangmasih diijinkan. Kerusak-an yang melewati batastoleransi sangat mungkin mempengaruhi airworthy dan sa-fety pesawat. Bahkan tidak menutup kemungkinan dampak-nya bersifat catastrophic.

Dengan demikian,hasil NDT yang dilaksanakan harus aku-rat. Tapi, yang perlu diketahui ada dua dari hasil NDT ini. Per-tama jika hasil yang dilaporkan lebih buruk dari yang sebe-narnya (over measurement). Maka yang terjadi adalah mun-culnya biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan sepertipenggantian parts yang seharusnya belum perlu diganti.

Di sisi lain, jika hasil NDT yang dilaporkan tidak separahkondisi sebenarnya (under measurement), justru sangatmembahayakan. Sebab tidak menutup kemungkinan pesa-wat yang sebenarnya sudah tidak safe karena struktur, engi-ne atau komponen yang tidak mampu menerima beban di-paksa melakukan fungsinya karena pesawat tetap beropera-si. Kondisi ini membuka terjadinya kecelakaan.

Sedangkan dari aspek human factor, keandalan seoranginspektor, termasuk inspektor NDT, dalam mengambil kepu-tusan dari hasil inspeksi yang dilakukan bisa diklasifikasikanmenjadi tiga kategori. Pertama, lingkungan fisik (physical en-vironment); kedua, iklim organisasi (organizational climate);

Persuasi

To ensure the aircraft is airworthy, the damaged part thatis not visible to the naked eye must be detected. The part thatis invisible could be because its size too small or its location sodifficult/hidden that some other components must be deta-ched to locate it. At the same time, this damage must be foundfor actions to be taken in accordance with the valid regula-tions.

To find damage in parts that is not visible to the eye, theaviation industry performs the Non Destructive Testing (NDT)methods. Until now NDT is the most economical way of inspec-ting the condition of the aircraft and finding the damage. Thismethod is also believed to be the fastest and most effective indetecting damage or other irregularities in the structure of the tairframe, engines and components that are not visible to the na-ked eye.

Generally, NDT is known as an activity of examination orinspection of an object to determine the existence of defects,cracks, or other irregularities without damaging the inspectedobject. NDT is conducted to ensure the materials used in air-craft are still safe and has not exceeded the limit of damage to-

lerance. Materialsused in aircraft aremanaged so thatit would not expe-rience failure du-ring use/opera-tion.

In the world ofaviation, inspec-tion process usingNDT gives the dif-ference between li-fe and death. Byusing NDT method,a structure, engi-nes parts and com-ponents can be en-sured as the prima-ry or significantparts. The reason

for the application of NDT in that section is because if there isdamage to the parts, it must be immediately detected in accor-dance with the damage limits that are still allowed. Damage be-yond the tolerance limit is very likely to affect the aircraft airwor-thiness and safety. The impact even may be catastrophic.

Thus, the results of the NDT that is performed must be accu-rate. However, there are two things that must be known aboutthe results of this NDT. First, if the results are reported to be wor-se than actual condition (over measurement), then unnecessarycost occurs. For example replacement of a part which actuallyshould not be replaced.

On the other hand, if the NDT results are reported less severethan actual conditions (under measurement), then it will be ve-ry dangerous. It is possible that an aircraft which is actually notsafe because its structure, engines or components are unable toendure the burden is forced to operate. This condition opens thepossibility of an accident.

From the aspects of human factors, the reliability of an in-spector, including NDT inspector, in making decisions based onthe inspection results can be classified into three categories:Physical environment, organizational climate and the mental

Persuasi

8 | Edisi Maret 2010

dan ketiga, keadaan mental (mental state).Lingkungan fisik mencakup masalah temperatur, kelem-

baban, kebisingan dan postur atau posisi tubuh inspektor sa-at melaksanakan tugasnya. Faktor-faktor ini dapat dikendali-kan dengan melakukan pengaturan temperatur, pengaturankelembaban maupun memfasilitasi pekerja dengan perang-kat kerja dan alat bantu yang membuatnya mudah dan nya-man melakukan inspeksi.

Sedangkan iklim organisasi mencakup beberapa faktorseperti perilaku manajemen, tekanan jadwal kerja, perilakupersonel dan hirarki struktur dalam organisasi. Faktor-faktorini dapat dikendalikan oleh manajemen dengan pengaturankerja, pengelolaan organisasi dan struktur yang tepat.

Adapun faktor terakhir, yakni keadaan mental berkaitandengan perilaku dasar dan ketertarikan/antusiasme terha-dap pekerjaaan. Faktor ini juga mencakup motivasi diri, se-mangat mencapai yang terbaik dan faktor yang berfluktuasisetiap hari sepertimood, kelelahan, mo-notonitas, persoalankeluarga dan masalahpribadi lainnya. Faktor-faktor ini tidak bisa di-kendalikan perusaha-an dan sepenuhnyahanya bisa dikelolaoleh individu yangbersangkutan.

Dengan mengeta-hui beberapa faktoryang dapat mempe-ngaruhi perilaku in-spektor dalam meng-ambil keputusan darihasil NDT, diharapkanantisipasi menghadapiberagam kemungkin-an bisa dilakukan. Be-berapa faktor yang bi-sa dikendalikan terse-but selayaknya dikelola dan dikendalikan oleh perusahaanmelalui pemberian pelatihan (training) dan kompetensi yangmemadai.

Selain itu pengendalian faktor-faktor itu bisa dilakukandengan menyediakan peralatan yang sesuai, penetapan hi-rarki kerja yang jelas serta penugasan dan pemberian kewe-wenangan yang tegas. Hasil akhir dari pemeriksaaan suatuinspeksi, termasuk NDT ditentukan oleh semangat dan moti-vasi diri untuk memberikan yang terbaik buat perusahaan.

Tingkat profesionalisme seorang inspektor, termasuk in-spektor NDT, dapat diukur dari kualitas dan akurasi hasil pe-meriksaannya. Selain itu ukuran lain yang tidak kalah pentingadalah independensinya dalam menyampaikan hasil peme-riksaan NDT. Apapun hasil yang didapat dengan cara yangbenar sesuai regulasi, tentu harus disampaikan sejujurnya.Tujuan utamanya tentu saja menjamin keamanan dan kese-lamatan penerbangan.

state.Physical environment includes the problem of temperature,

humidity, noise and posture or body position when the inspec-tors do their job. These factors can be controlled by temperaturesettings, humidity settings and facilitating the employee withtools and equipments that make their job easier and convenientto perform.

Organizational climate includes several factors such as;behavior management, work schedule pressure, personnel beh-avior and the organization hierarchy structure. These factorscan be controlled by the management by means of work arra-ngements, organizational management and an appropriatestructure.

The last factor, which is the mental state associated with thebasic behavior and interest / enthusiasm toward job / task. The-se factors also include self-motivation, the spirit of achieving thebest and fluctuating factors such as mood, fatigue, monotony,

family issues andother personalproblems. Thesefactors can not befully controlled bythe company andcan only be ma-naged by the em-ployee him/her-self.

By knowingsome of the fac-tors that can af-fect the inspec-tor's behavior inmaking decisionsfrom the NDT re-sults, anticipationis expected to facea variety of possi-bilities that can bedone. Several fac-tors that can be

controlled must be managed and controlled by the company byproviding training and adequate competence.

Besides that, controlling those factors can be done by provi-ding the appropriate equipment, creating a clear work hierar-chy and assigning and providing a firm authorization. The finalresults of the analysis of an inspection, including NDT are deter-mined by the enthusiasm and self motivation to provide thebest for the company.

The professionalism level of an inspector, including NDT in-spector, can be measured from the quality and accuracy of theresults of his/her examination. In addition to that measurement,another measurement that is not less important is his/her inde-pendency in reporting the results of his examination. Whateverresults that are obtained with the correct way in accordancewith the regulation, they must certainly be honestly reported.The main purpose of course is to guarantee the aviation securi-ty and safety.

Selisik

9 | Edisi Maret 2010

Sebuah pesawat B737-300 milik sa-lah satu perusahaan penerbangantampak sudah berada di landasan

pacu untuk bersiap-siap take off. Setelahdipastikan semuanya siap, proses take offsegera dimulai. Mesin mulai menderukencang saat pesawat mulai terdorongke depan. Ketika kecepatan pesawat dilandasan pacu semakin bertambah, tiba-tiba terdengar suara keras dari salah satubagian pesawat. Badan pesawat tampaksedikit bergetar.

Tapi, suara keras dan badan pesawatyang bergetar tidak menghalangi pilotuntuk melanjutkan proses tinggal lan-das. Selayaknya pesawat dalam kondisinormal, pesawat ini terbang meninggal-kan landasan.Tapi, tak lama kemudian pi-lot mulai menyadari ada yang tidak be-res. Apalagi dari ruang cockpit terlihatbahwa hydraulic quantity berkurang de-ngan sangat cepat dan akhirnya loss.

Menghadapi situasi ini pilot memu-tuskan pesawat harus kembali ke pang-kalan (Return to Base/RTB) dengan ma-nuver yang memungkinkan pesawat bi-sa mendarat dengan selamat. Tapi, saatmanuver dilakukan, pilot merasakan be-ban yang sangat berat untuk mengenda-likan pesawat karena hydraulic power ti-dak berfungsi dalam membantu gerakanflight control. Namun, dengan keahlianPilot dalam melakukan manuver, penda-ratan darurat dilakukan dengan selamat.

Begitu mendarat di landasan pacu,beberapa orang teknisi segera melaku-kan pemeriksaan untuk mengetahui pe-nyebab suara keras dan getaran pada ba-dan pesawat.Tidak berapa lama kemudi-an teknisi menemukan salah satu mainwheel tire terkelupas, namun ban terse-but tidak sampai pecah. Selain itu, teknisijuga menemukan hydraulic tubing yangmenempel di landing gear dan tidak ja-uh dari wheel tire yang terkelupas terse-but, terlihat pecah.

Tubing yang pecah ini menyebakanhydraulic loss dan terllihat berceceran diarea tersebut. Teknisi juga menemukankerusakan pada horizontal stabilizer dan

elevator pesawat sebelah kiri. Berdasar-kan pemeriksaan lebih mendalam, pe-cahan ban yang terkelupas didugamenghantam flight control sehingga pi-lot mengalami kesulitan mengandalikanpesawat ketika akan mendarat.

Teknisi memutuskan segera meng-ganti ban yang rusak agar pesawat dapatditarik kembali ke apron. Untuk keperlu-an investigasi, teknisi maskapai itu be-

kerja sama dengan pengelola bandaramengumpulkan serpihan pecahan banyang berserakan di landasan pacu. Pe-ngumpulan serpihan ini penting untukkeperluan rekonstruksi tire dan member-sihkan landas pacu dari Foreign ObjectDamage (FOD) agar tidak membahaya-kan penerbangan.

Kasus pecahnya ban ini memuncul-kan pertanyaan apa yang sebenarnyaterjadi dengan ban yang terkelupas ter-sebut? Sebagaimana diketahui, pesawatbisa menggunakan ban baru atau me-makai retread tire atau ban vulkanisir.Namun, jangan bayangkan retread tirepesawat sama seperti ban vulkanisiryang kita kenal digunakan di truk dan se-ring kita lihat terkelupas di jalan tol.

Retread tire yang digunakan pesawatharus memenuhi ketentuan regulasi dansecara teknologi harus memiliki spesifi-kasi dan kekuatan yang sama denganban baru. Retread tire digunakan denganpertimbangan lebih menguntungkankarena harganya lebih murah dan per-timbangan ketersediaan rubber untuk

Salah Membaca Hasil NDI,Ban Terkelupas Lagi

Test No.1

Peel off at 200MPH

Tire Appearance After Peeling off

Detached Tire Debris

Artificial Cut

DevelopingSeparation

Selisik

10 | Edisi Maret 2010

pembuatan tire. Dengan proses retread,casing ban bisa digunakan lima sampaitujuh kali sebelum di-scrap. Karena itupenggunaan retread tire merupakan hallumrah dalam dunia penerbangan.

Apabila terjadi kegagalam retread ti-re, biasanya selalu terjadi pada saat pesa-wat take off dibandingkan pada saat lan-ding. Hal ini tidak lain disebabkan olehbeban yang harus ditanggung ban sa-ngat besar karena bahan bakar pesawatmasih penuh. Ditambah dengan kece-patan yang tinggi saat take off, retread ti-re akan terkelupas jika proses vulkanisir-nya tidak sempurna.

Sebuah ban yang sudah dipakai danmengalami keausan akan dikirimkan keretread facility untuk dilakukan vulkani-sir. Proses ini dilakukan dengan caramencukur tapak ban (tread) yang sudahaus dan melapisinya dengan karet barudengan menggunakan metode hot bon-ding. Sebelum hot bonding dilakukanharus dipastikan lebih dulu bahwa ca-sing layak retread dan layak pakai. Untukmengetahui kelayakan casing ini harusdilakukan inspeksi baik visual maupundengan cara Non Destructive Test (NDT).

Proses NDT pada material karet diban vulkanisir dikenal sebagai Shearo-grapic Inspection. Proses ini mengguna-kan sinar X-ray untuk mendapatkan fotodari bagian yang akan diinspeksi, teruta-ma di area pelapisan maupun di sidewallcasing. Karena sifat karet yang elastis, un-tuk mendapatkan indikasi cacat shearatau separation pada karet yang tidakmemenuhi persyaratan, ban akan dima-sukan dalam chamber atau ruang untukdivakum hingga minus 100 psi.

Saat karet yang tidak memenuhi sya-

rat itu divakum akan terjadi pereganganpada lapisan lapisan ban dan bondingrubber yang tidak sempurna. Denganmenggunakan sinar X-ray, cacat pada ka-ret itu bisa dideteksi dan dipotret. ProsesShearograpic Inspection ini mampumendeteksi cacat dalam lapisan tire ataurubber bonding yang berupa separa-tions, porosity, benang linen yang patahsampai indikasi fatigue karena pelapisanyang berulang-ulang.

Sebagaimana diketahui, jika retreadtire dipakai hingga lima kali sejak barudan survive, maka ban tersebut telah ter-pakai lebih kurang seribu kali landing.Karena itu sangat wajar jika lapisan karetdan benang linennya mengalami fati-gue. Kondisi fatigue ini hanya bisa dide-teksi dengan NDT.

Dalam proses vulkanisir ban, peng-gunaan NDT dengan metode Shearogra-pic Inspection dilakukan sebelum dansesudah proses vulkanisir. Inspeksi sebe-lum vulkanisir bertujuan melihat kela-yakan casing untuk di-retread. Sedang-kan Shearograpic Inspection setelah hotbonding untuk melihat kesempurnaanperekatan dan penyatuan antara casingdan pelapisan baru. Proses insepeksi inisangat penting karena bertujuan me-mastikan ban laik pakai atau tidak. Sepa-ration dalam lapisan tire setelah proseshot bonding hanya bisa dideteksi de-ngan NDT dan tidak terdeteksi secara vi-sual.

Dalam kasus kejadian terkelupasnyaban pesawat dalam paparan awal tulisanini, ditemukan bahwa terdapat permasa-lahan ketika dilakukan proses hot bon-ding. Temuan ini diketahui setelah dila-kukan evaluasi proses retread tire dari

ban yang digunakan. Dari evaluasi dike-tahui bahwa hot bonding tidak sempur-na sehingga menyebabkan porosity pa-da beberapa area yang berpotensi me-nyebabkan separation pada lapisan tire.

Porosity dalam karet ini sebenarnyabisa dideteksi dengan menggunakanNDT (Sherograpic Inspection). Tapi, yangmenjadi masalah kenapa hasil inspeksiitu tidak ditindaklanjuti dengan menya-takan ban tersebut tidak laik pakai (re-ject).

Setelah ditelusuri lebih jauh, sumbermasalah dalam kasus ini ditemukan. Per-sonel yang membaca data NDT ternyatakurang memahami kalau cacat porosityyang berlebihan pada saat hot bondingbisa berakibat separation di kemudianhari. Jika personel tersebut memahamidampak dari cacat porosity, kasus terke-lupasnya ban bisa dihindari.

Dari kejadian ini ada beberapa pela-jaran yang bisa diambil. Hasil inspeksimenggunakan alat canggih NDT yangmenghasilkan gambar akurat ternyatamasih memerlukan personel yang mam-pu membaca dan "menerjemahkan" ha-sil inspeksi secara benar. Hasil pembaca-an data ini menjadi dasar untuk meng-ambil keputusan yang tepat guna men-cegah kegagalan suatu produk.

Jika personel yang bertugas memba-ca data dan gambar hasil inspeksi ragu,seyogyanya kita menyatakan bahwa ha-sil inspeksinya buruk dan produk yangdihasilkan tidak laik (reject). Produk iniharus diganti dengan yang baru demikeselamatan pemakainya. Karena ituproses inspeksi dan membaca hasil in-speksi berperan penting menentukankelaikan produk. ((HHaarriiyyaaddii))

Penumpang pesawat melaluijendela melihat retakan padapenopang mesin pesawat

yang ditumpanginya dan menulis-kannya lewat internet. Tulisan kemu-dian dibaca dan diperiksa unit pera-watan maskapai bersangkutan danternyata hanya lelehan sealant yangmirip benang hitam di engine pylon.

""HHaall--hhaall yyaanngg kkiittaa aannggggaapp rreemmeehhkkaaddaanngg jjaaddii ppeerrssooaallaann bbeessaarr bbuuaatt

oorraanngg llaaiinn.. MMeesskkii ttiiddaakk mmeemmbbaahhaayyaa--kkaann,, kkeejjaaddiiaann iinnii tteettaapp ssaajjaa mmeemmbbuuaattttiiddaakk nnyyaammaann.. AAppaallaaggii kkaallaauu ssaammppaaiitteerrssiiaarr kkee mmaannaa--mmaannaa..""

Personel NDT dilatih bisa "meli-hat" retakan atau keausan materialbagian bawah permukaan yang takterjangkau mata biasa.

""MMeesskkii bbuukkaann SSuuppeerrmmaann,, ppeerrssoonneellNNDDTT ppuunnyyaa ppeenngglliihhaattaann ddeennggaann ssiinnaarr

xx--rraayy llaayyaakknnyyaa mmaannuussiiaa ssuuppeerr..""

Seorang personel NDT yang ragumembaca hasil NDT tetap mereleasepart dan komponen yang dites. Pe-sawat yang memakai part ini meng-alami kecelakaan yang tidak ringan.

""RRaagguu sseerriinngg jjaaddii ppaannggkkaall bbeennccaa--nnaa.. KKaallaauu rraagguu mmeennggaammbbiill kkeeppuuttuussaann,,sseerraahhkkaann kkee yyaanngg lleebbiihh bbeerrkkoommppeetteenn""

11 | Edisi Maret 2010

Memakai alat pelindung diri memang penting tapiakan lebih penting memakai alat pelindung diri terse-but dengan benar.

Menunda pekerjaan membuat kerja ringan jadi berat.Pandai-pandailah mengatur waktu. Ingat kemampuantubuh ada batasnya!

Tekanan (pressure) merupakansatu dari 12 penyebab utama

human error (Dirty Dozen) dalamperawatan pesawat. Tekanan bi-sa datang dari manajemen, rekankerja, atau kehidupan pribadi. Ji-ka tekanan dibiarkan, bisa me-nyebabkan kesalahan fatal yangberdampak besar.

Sebelum tekanan itu beraki-bat fatal, kenalilah masalah yangmembuat Anda tertekan. Pikir-kan secara matang dampak te-kanan terhadap performa andasebagai teknisi, terutama jikadampak itu menyebabkan safetyhazard pada diri sendiri danorang lain.

Mengenali Tekanan

SAFETY TIPS

12 | Edisi Maret 2010

Peran NDT DalamKeselamatan Penerbangan

Begitu roda pesawat B737 sebuahmaskapai penerbangan menyen-tuh landasan pacu bandara, tiba-ti-

ba salah satu roda pendarat utama terle-pas dari sumbunya. Beruntung pesawatbisa mendarat dengan selamat dan taksatupun penumpang mengalami cidera.

Kejadian memaksa teknisi melakukanpemeriksaan dan menemukan landing ge-ar axle patah.Temuan ini mengundang ta-nya karena berdasarkan maintenance re-cord, roda pendarat belum lama menjalanioverhaul di sebuah perusahaan perawa-tan dan baru digunakan terbang selama 7cycles. Bagi manufacture maupun opera-tor, tentu kejadian ini sebuah kejanggalan.

Untuk menggali sumber masalah ke-jadian, maskapai tersebut kemudian me-ngirim engineernya melakukan investi-gasi ke perusahaan perawatan dimanaroda pendarat menjalani overhaul. Hasilinvestigasi menunjukan ditemukan pro-ses Non Destructive Testing (NDT) tidaksempurna yang mengakibatkan prosesNDT gagal menemukan pitting corro-sion lubang baut pada posisi jam 06.00.Posisi ini merupakan posisi titik tumpupaling berat saat roda menyentuh run-way ketika pendaratan, sementara pit-ting corrosion merupakan titik awal ter-jadinya keretakan lubang baut tersebut.

Non Destructive Testing merupakansalah satu metode pemeriksaan dalamperawatan pesawat. Proses NDT berupaaktivitas tes atau inspeksi terhadap sua-tu benda untuk mengetahui adanya ca-cat, retak, atau diskontinuitas lain tanpamerusak benda yang dites atau diin-

speksi. Tes ini untuk menjamin part ataumaterial yang digunakan di pesawat ma-sih aman dan belum melewati toleransikerusakannya (damage tolerance).

Material atau parts yang dipakai dipesawat diupayakan semaksimal mung-kin tidak mengalami kegagalan (failure)selama masa penggunaannya. Karenaitu untuk mengantisipasi kegagalan,NDT dilakukan setidaknya dua kali. Per-tama, selama dan diakhir proses fabrika-si untuk menentukan suatu komponendapat diterima setelah melalui tahap-ta-hap pabrikasi. NDT dijadikan bagian darikendali mutu komponen. Kedua, NDT di-lakukan setelah komponen digunakandalam jangka waktu tertentu. Dalam pe-rawatan pesawat, NDT berfungsi untukmenemukan kegagalan parsial sebelummelampaui damage tolerance-nya.

Kelaikan material menentukan kela-

ikan pesawat, sementara perawatan pe-sawat berperan penting menjamin kela-ikan terbang. Pesawat yang dinyatakanlaik terbang pasti melakukan perawatansecara berkala (periodic maintenance)dengan benar dan dilakukan oleh ahli-nya. Pedoman pelaksanaan perawatantertulis dalam buku Maintenance Manu-al dari setiap jenis pesawat yang melipu-ti metode dan interval waktunya.

Dalam inspeksi menggunakan NDTdibutuhkan ketelitian, baik saat melaku-kan pemeriksaan maupun membaca da-ta hasil inspeksi. Ketelitian personel ba-nyak dipengaruhi oleh pengetahuan(knowledge) personel yang melakukanpemeriksaan, keterampilan (skill), dankualitas alat yang digunakan dan kese-suaian aplikasi terhadap obyek yangakan dilakukan pemeriksaan, serta kepa-tuhan dan konsistensi terhadap prose-dur dan jadwal pemeriksaan. Yang takkalah penting adalah seorang NDT In-spector harus memiliki integritas yangtinggi, berani, jujur, dan tegas menyam-paikan hasil inspeksinya walaupun ka-dang pahit untuk disampaikan.

Begitu pentingnya NDT dalam men-dukung keselamatan penerbangan, ma-ka dalam setiap audit, NDT merupakanbagian penting yang mendapat perhati-an khusus para auditor. Perhatian inimencakup kualifikasi personel, kualifika-si alat maupun referensi yang diguna-kan. Proses NDT yang benar, teliti, dan ju-jur bisa berperan dalam menyelamatkanpenerbangan. ((SSaarryyoonnoo))

Intermeso