program studi s1 terapan teknologi rekayasa …

103
PROSES PEMELIHARAAN MESIN OVERHEAD CRANE SWL 12,5 TONS DIVISI KAPAL PERANG (PT. PAL INDONESIA PERSERO) Disusun oleh : Ansori Akbar 10211710010126 Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T NIP. 1994201911070 PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KONVERSI ENERGI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2020

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

PROSES PEMELIHARAAN MESIN OVERHEAD CRANE SWL 12,5

TONS DIVISI KAPAL PERANG (PT. PAL INDONESIA PERSERO)

Disusun oleh :

Ansori Akbar

10211710010126

Dosen Pembimbing :

M. Lukman Hakim, S.T, M.T

NIP. 1994201911070

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA

KONVERSI ENERGI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2020

Page 2: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

i

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : M. Ali Salaf

NIP : 103164458

Jabatan : Kepala Biro Pemeliharaan dan Perbaikan

(Maintenance)

Menerangkan bahwa mahasiswa

Nama : Ansori Akbar

NRP : 10211710010126

Prodi : S1 Terapan Teknologi Rekayasa

Konversi Energi

Telah menyelesaikan Magang Industri di

Nama Perusahaan : PT. PAL Indonesia (Persero)

Alamat Perusahaan : Jalan Raya Hangtuah Ujung,

Kecamatan Semampir,

Kota Surabaya, Jawa Timur, Kode

Pos 60155

Bidang : Perawatan (Maintenance) Mesin

Produksi

Waktu Pelaksanaan : 1 September 2020 – 31 Desember

2020

Surabaya, 30 Desember 2020

M. Ali Salaf

NIP. 103164458

Page 3: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Magang Industri dengan judul

“PROSES MAINTENANCE, PEMELIHARAAN MESIN

OVERHEAD CRANE SWL 12,5 TONS DIVISI KAPAL PERANG”

Telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Industri

Fakultas Vokasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Pada tanggal 30 Desember 2020

Dosen Pembimbing,

M. Lukman Hakim, S.T, M.T

NIP. 1994201911070

Page 4: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

iii

KATA PENGANTAR

Pertama, kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Magang.Industri ini. Laporan Magang Industri dengan judul

“PROSES MAINTENANCE, PEMELIHARAAN MESIN OVERHEAD

CRANE SWL 12,5 TONS DIVISI KAPAL PERANG”. Laporan Magang Industri

ini digunakan dalam memenuhi mata kuliah Magang Industri, bertujuan untuk

mengetahui penerapan keilmuan khususnya bidang Teknik Mesin pada Industri.

Ucapan terima kasih kami persembahkan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian Laporan Magang Industri ini, khususnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kedua Orang Tua yang mendoakan dan memberi dukungan.

3. Bapak Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT., sebagai Kepala Departemen Teknik

Mesin Industri Fakultas Vokasi-ITS.

4. Bapak M. Lukman Hakim, ST., MT, sebagai Dosen Pembimbing Magang

Industri.

5. Ibu Dr. Atria Pradityana, ST., MT., sebagai Koordinator Program Studi

(Prodi).

6. Bapak M. Ali Salaf sebagai Pembimbing Magang Industri.

7. Bapak Heri, Bapak Subakri, Bapak Beni, Mas Tisna, Mas Faishal, dan Mas

Paryadi selaku Anggota Biro Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance)

Divisi Kapal Perang.

8. Seluruh Karyawan PT.PAL Indonesia (Persero) Divisi Kapal Perang.

9. Teman-teman Warga D3MITS dan seluruh anggota HMDM – ITS.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi

bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Laporang Magang Industri.

Kami sadar bahwa Laporan Magang Industri ini masih jauh dari sempurna,

dengan kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang sifatnya konstruktif guna

penyempurnaan laporan ini.

Surabaya, 30 Desember 2020

Ansori Akbar

10211710010126

Page 5: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN……..………………...i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING…………….………………ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….…...iii

DAFTAR ISI……………………….……………………………………………..iv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………….……………….vi

DAFTAR TABEL………………………………………………..………………vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan……………………………………………….……..1

1.1.1 Visi dan Misi PT. PAL Indonesia (Persero)………………….3

1.1.2 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (Persero)……………4

1.1.3 Strategi Bisnis PT. PAL Indonesia (Persero)…………………8

1.1.4 Aspek Manajemen Struktur PT. PAL Indonesia (Persero)…...9

1.2 Lingkup Unit Kerja…………………………………………………...10

1.2.1 Lokasi Unit Magang Industri………………………………...10

1.2.2 Lingkup Penugasan…………………………………………..11

1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja……………………………..12

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Crane .................................................................................. 13

2.2 Jenis-Jenis Crane ................................................................................. 13

BAB III AKTIVITAS KEGIATAN MAGANG INDUSTRI

3.1 Realisasi Kegiatan Magang Industri…………….………………....18

3.2 Relevansi Teori dan Praktik……………………………….…….....27

3.2.1 Pengaplikasian Jadwal PMS (Preventive Maintenance

Schedule)…………………………………………………….27

3.2.2 Proses Maintenance pada Roda Craddle……………………28

3.2.3 Perbaikan dan Penggantian Komponen pada Power Tool…..29

3.2.4 Mengetahui Sistem Hidrolik pada hoist Shiplift…………….30

3.3 Permasalahan……..…….………………………………………….33

3.3.1 Rusaknya Komponen DCV pada Boom Lift……………..….33

Page 6: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

v

BAB IV REKOMENDASI

4.1 Overhead Crane…………………………...……………………..……..35

4.1.1 Spesifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons ........................... 38

4.2 Nama dan Fungsi Komponen Overhead Crane SWL 12,5 Tons .......... 39

4.3 Cara Pengoperasian Overhead Crane SWL 12,5 Tons ......................... 40

4.4 Prinsip Kerja Overhead Crane SWL 12,5 Tons .................................... 41

4.5 Sistem Proteksi pada Overhead Crane SWL 12,5 Tons ........................ 43

BAB V TUGAS KHUSUS

5.1 Pemeliharaan (Maintenance) Overhead Crane SWL 12,5 Tons…...…..44

5.1.1 Tujuan Maintenance……….…..…..………………...……….…....44

5.1.2 Klasifikasi dari Maintenance………………………...……………44

5.1.3 Preventive Maintenance Overhead Crane SWL 12.5 Tons……47

5.1.4 Tugas-Tugas Operator Overhead Crane SWL 12.5 Tons……..50

5.2 Resertifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons .................................... 51

5.2.1 Data Umum…………...……………………………..………….52

5.2.2 Data Teknik……………………………………….…………....52

5.2.3 Pemeriksaan Visual……………………………….……….…...53

5.2.4 Pemeriksaan dan Pengukuran Hook……………………………54

5.2.5 Pemeriksaan dan Pengukuran Tali Baja……………….…….…55

5.2.6 Pengujian Tidak Merusak (No Destruction Test)…..….....……56

5.2.7 Pengujian Beban…………………………………………….…57

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….…………………...60

LAMPIRAN……………………..……………………………………………….61

Page 7: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Logo Perusahaan PT. PAL Indonesia (Persero) .................................. 1

Gambar 1. 2 Lokasi Unit Magang Industri………………………………………10

Gambar 1. 3 Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero)……...……..…...11

Gambar 2. 1 Crawler Crane................................................................................... 13

Gambar 2. 2 Mobile Crane..................................................................................... 14

Gambar 2. 3 Tower Crane ...................................................................................... 14

Gambar 2. 4 Hidraulic Crane ................................................................................ 15

Gambar 2. 5 Overhead Crane ................................................................................ 15

Gambar 2. 6 Jip Crane ........................................................................................... 16

Gambar 2. 7 Level Luffing Slewing Crane............................................................. 16

Gambar 2. 8 Gantry Crane..................................................................................... 17

Gambar 2. 9 Semi Gantry Crane ........................................................................... 17

Gambar 3.1 Perbedaan Rotor Gerinda Yang Rusak dan Kondisi Normal……….30

Gambar 3. 2 Sistem Hidrolik Pada Hoist Shiplift………………………………..30 Gambar 3. 3 Rusaknya Komponen DCV pada Boom Lift………………….…....33

Gambar 3. 4 Flowchart Pengoperasian Crane…………………………………....34

Gambar 4. 1 Overhead Crane…………………………………………………….35

Gambar 4. 2 Overhead Crane di PT. PAL INDONESIA (PERSERO)……...…..37

Gambar 4. 3 Spesifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons ................................... 38

Gambar 4. 4 Overhead Crane Beserta Komponennya .......................................... 39

Gambar 4. 5 Mekanisme Gerakan Hoist ............................................................... 41

Gambar 4. 6 Mekanisme Gerakan Transversal ..................................................... 42

Gambar 4. 7 Mekanisme Gerakan Longitudinal ................................................... 42

Gambar 5. 1 Klasifikasi Maintenance……………………………………………46

Gambar 5. 2 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Selatan Bengkel Sub Assembly………47

Gambar 5. 3 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Selatan Bengkel Fabrikasi……………48

Gambar 5. 4 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Utara Bengkel Fabrikasi……………...49

Gambar 5. 5 Data Umum OHC 12,5 Ton…………………………..…….……...52

Gambar 5. 6 Data Teknik OHC 12,5 Ton…………………………..……………52

Gambar 5. 7 Pemeriksaan Visual OHC 12,5 Ton…………………..……………53

Gambar 5. 8 Pemeriksaan dan Pengukuran Hook OHC 12,5 Ton…………..…...54

Gambar 5. 9 Visual Hook…………..…………………………………………….54

Gambar 5. 10 Pemeriksaan dan Pengukuran Tali Baja OHC 12,5 Ton………….55

Gambar 5. 11 Pengukuran Tali Baja…………………………………..………....55

Gambar 5. 12 Pengujian Tidak Merusak…………………….…………….…......56

Gambar 5. 13 Penetrant Test………………………………………..……………56

Gambar 5. 14 Pengujian Beban…………………………………………………..57

Gambar 5. 15 Pengujian Beban Dinamis 9,4 Ton……………………………......58

Gambar 5. 16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton……………………………........59

Page 8: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rencana dan Penjadwalan Kerja………………………..…………...12

Tabel 3. 1 Tabel Aktivitas Magang Industri………….………...……………….18

Tabel 3. 2 Tabel Cara Maintenance Roda Craddle……………………………..29

Page 9: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan

Dengan luas wilayah lautan di Indonesia yang sangat besar, maka membutuhkan

strategi pertahanan yang solid dan integral dengan cara mengembangkan Alutsista (Alat

Utama Sistem Persenjataan) di bidang maritim, contoh pembuatan kapal perang. Jenis

kapal perang yang dibuat oleh PT. PAL Indonesia (Persero) adalah KCR 60 m ( Kapal

Cepat Rudal 60 m ) dan PKR ( Kapal Perusak Kawal Rudal ) atau Guided Missile Frigate.

Sektor kelautan di Indonesia dapat memberikan dampak positif yang luas terhadap

pengembangan industri berikut ini :

1. Industri Maritim dan Perkapalan

2. Industri Transportasi

3. Industri Pengeboran Minyak Lepas Pantai (Offshore)

4. Industri Perikanan

5. Industri Pariwisata

6. Industri Pertambangan Sumber Daya Mineral

7. Industri Gas Bumi

PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai salah satu industri strategis yang

memproduksi alat utama sistem pertahanan Indonesia khususnya untuk matra laut,

keberadaannya tentu memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung

pengembangan industri kelautan nasional. Pendirian PT. PAL Indonesia (Persero) bermula

dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINE ESTABLISHMENT (ME) dan

diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada masa pendudukan Jepang,

perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124. Setelah kemerdekaan, Pemerintah

Indonesia menasionalisasi perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran

Angkatan Laut (PAL). Kemudian pada tanggal 15 April 1980, berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980, status perusahaan PT PAL Indonesia (Persero) berubah

dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas. Peran PT PAL Indonesia (Persero)

semakin kuat setelah dikeluarkannya UU No. 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan

di mana BUMN strategis diberi ruang yang lebih luas. Berdasarkan UU tersebut PT PAL

Inodonesia (Persero) secara profesional mengemban amanah sekaligus kewajiban untuk

berperan aktif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutista matra laut dan berperan

sebagai pemandu utama (lead integrator) matra laut.

I N D O N E S I A Gambar 1. 1 Logo Perusahaan PT. PAL Indonesia (Persero)

Page 10: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

2

Sesuai tujuan awal pendiriannya sebagai pusat keunggulan industria maritim

nasional, PT PAL Indonesia (Persero) telah membuktikan reputasinya sebagai kekuatan

utama di dalam pengembangan industria maritim nasional. Di dalam upaya memperkuat

pondasi bagi pengembangan industri maritim, PT PAL Indonesia (Persero) senantiasa

bekerja keras untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi, serta

keterampilan kepada masyarakat luas terkait industri maritim nasional tersebut. Usaha PT

PAL Indonesia (Persero) ini merupakan langkah besar Indonesia untuk memasuki industri

global bidang pertahanan. Dengan posisinya sebagai pemandu utama alutista matra laut,

maka pada masa mendatang PT PAL Indonesia (Persero) akan terus meningkatkan

kemampuannya untuk dapat berperan dalam Driving Synergy to Global Maritime Access.

Peran penting dari PT PAL Indonesia (Persero) ini akan membawa industri maritim

Indonesia kepada pemenuhan pasar maritim secara global.

PT PAL Indonesia (Persero) berlokasi di Ujung, Surabaya. Dengan kegiatan bisnis

utamanya meliputi :

1. Memproduksi kapal perang dan kapal niaga (Pembuatan oleh Divisi Kapal Perang dan

Divisi Kapal Niaga);

2. Memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal (Dilakukan oleh Divisi

Pemeliharaan dan Perbaikan atau Harkan);

3. Rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan klien (Dilakukan

oleh Divisi Rekum atau General Engineering).

Saat ini kemampuan dan kualitas rancang bangun dari PT PAL Indonesia (Persero)

telah diakui pasar internasional. Kapal-kapal produksi PT PAL Indonesia (Persero) telah

melayari perairan internasional di seluruh dunia. PT. PAL Indonesia (Persero), bermula

dari sebuah galangan kapal yang bernama Marine Establisment (ME) yang didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1939. ME mempunyai tugas dan fungsi untuk

melakukan perawatan dan perbaikan kapal-kapal laut yang digunakan sebagai armada

Angkatan Laut Belanda yang menjaga kepentingan daerah kolonialnya. Pada masa perang

dunia kedua, pemerintah Hindia Belanda di Indonesia menyerah kepada pemerintah

Jepang, sehingga perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124. Setelah

kemerdekaan, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan menjadi Penataran

Angkatan Laut (PAL).

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 370/61 Tahun 1961, Penataran

Angkatan Laut disebut ke dalam Departemen Angkatan Laut dan namanya diubah menjadi

Komando Angkatan Laut (Konatal). Sejak tahun 1961, Konatal tidak lagi berstatus sebagai

perusahaan negara dan bertugas untuk memelihara, memperbaiki, dan membangun kapal-

kapal Angkatan Laut. Peranan PAL dalam pengembangan armada TNI AL terus dilakukan

sesuai dengan perkembangan teknologi kelautan. Sampai akhirnya pada tahun 1978,

Konatal diubah statusnya menjadi Perum Penataran Angkatan Laut. PAL bertransformasi

menjadi suatu unit kegiatan usaha milik pemerintah. Pemerintah RI kemudian

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1980 yang mengubah status PAL dari

Perum menjadi Persero hingga bernama PT. PAL Indonesia, sesuai dengan akta nomor 12

Page 11: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

3

yang dibuat oleh notaris Hadi Moentoro, S.H. yang saat itu menjabat sebagai Menteri

Negara Riset dan Teknologi. Prof. Dr. Baharuddin Jusuf Habiebie, diangkat menjadi Dirut

oleh Presiden Soeharto dan pada 15 April 1985 PT. PAL diresmikan sebagai Persero.

Hingga tahun 1982, bisnis utama PT. PAL berupa perbaikan dan pemeliharaan kapal, yaitu

kapal perang dan kapal niaga. Setelah itu, perusahaan mengembangkan bisnis pada bidang

perkapalan dengan memproduksi kapal perang dan kapal niaga untuk kebutuhan dalam

negeri, maupun luar negeri.

POLRI dan TNI AL dimulai dari FPB 28 Meter hingga FPB 57 meter dan

kemampuan tersebut terus berkembang hingga mampu membangun Yacth 60 Meter. Pada

tahun 1990 berhasil dibangun Tanker 6.500 DWT dan Caraka Jaya 3.650 DWT oleh PT.

PAL. Selanjutnya perusahaan berhasil menyelesaikan rancangan bangun tanker 17.500

DWT dan 30.000 DWT, selanjutnya desain produk kapal Caraka Jaya tersebut

dikembangkan menjadi desain Palwo Buwono yang merupakan jenis kapal kelas 10.000

DWT dan 30.000 DWT. Kemampuan ini terus ditingkatkan hingga mampu mendesain dan

memproduksi Bulk Carrier 50.000 DWT dengan branding Internasional "Star 50" serta

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter. Dalam bidang rancang bangun produk kapal perang,

PT. PAL saat ini terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kemampuan dalam rancang

bangun kapal kelas corvet dengan melakukan kerjasama dengan Galangan Kapal Belanda

(DSNS) untuk membangun 1 (satu) unit kapal Perusak Kawal Rudal (PKR 10514) serta

kerjasama dengan galangan kapal Korea Selatan (DSME) untuk membangun tiga unit

kapal selam U209-1400.

Memasuki usaha bidang industri energi seperti pembuatan peralatan pembangkit

tenaga listrik dan peralatan industri minyak bumi dan gas. Untuk produk-produk non-kapal

tersebut, kualitas produk PT. PAL Indonesia (Persero) juga berstandar Internasional.

Perusahaan juga telah mendapatkan kepercayaan dari pihak luar negeri seperti dari General

Electric, USA.

Sebagai modal perusahaan dalam berkompetisi secara internasional, PT. PAL

Indonesia (Persero) telah memperoleh sertifikasi Internasional sistem Manajemen Terpadu

yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi intemasional TUV Rheinland yaitu Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004,

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007. Di samping

itu telah diperoleh juga sertifikat SMK3 dari Depnakertrans RI, Akreditasi Laboratorium

Kalibrasi ISO 17025:2005 serta akreditasi Internasional ASME Boiler dan Pressure Vessel

(ASME STAMPU & S).

1.1.1 Visi dan Misi PT. PAL Indonesia (Persero)

PT. PAL Indonesia (Persero) mempunyai reputasi sebagai kekuatan utama untuk

pengembangan industri maritim nasional. Sebagai usaha untuk mendukung pondasi bagi

industri maritim, PT. PAL Indonesia (Persero) bekerja keras untuk menyampaikan

pengetahuan, keterampilan, dan teknologi untuk masyarakat luas industri maritim

nasional. Usaha ini telah menjadi relevan sebagai pemegang kunci untuk meningkatkan

industri maritim nasional. Pengenalan lebih luas di pasar global telah menjadi inspirasi

PT. PAL Indonesia (Persero) untuk memelihara produk yang berkualitas dan jasa yang

sempurna. Penajaman Visi dan Misi yang telah dilakukan oleh perusahaan, tetap

Page 12: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

4

menjadi pedoman dalam menjalankan dan menjaga kelangsungan operasi perusahaan

ke depan di tengah-tengah iklim persaingan bisnis pasar global yang semakin menuntut

kemampuan daya saing.

• Visi:

“Perusahaan konstruksi di bidang industri maritim dan energi berkelas dunia.”

• Misi:

1. Kami adalah pembangun, pemelihara, dan penyedia jasa rekayasa untuk kapal atas

dan bawah permukaan serta engineering procurement dan konstruksi di bidang energi.

2. Kami adalah penyedia layanan terpadu yang ramah lingkungan untuk kepuasan

pelanggan. 3. Kami berkomitmen membangun kemandirian industri pertahanan dan

keamanan matra laut, maritim, dan energi kebanggaan nasional.

1.1.2 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (Persero)

Struktur organisasi PT. PAL Indonesia (Persero) terdiri dari Direktorat Utama dan

5 (lima) Direktorat, 14 (empat belas) Divisi dan 4 (empat) unit lain. Secara umum gambar

struktur organisasi PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai berikut:

1. Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha

a. Divisi Pengadaan

Divisi Pengadaan PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara lain:

• Merencanakan kebutuhan material baik untuk mendukung proyek maupun

untuk kebutuhan operasional.

• Mengkoordinir pelaksanaan pengadaan material sesuai dengan kebutuhan

material.

• Mengkoordinir pengelolaan material pada lokasi penyimpanan (inventory).

• Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk menunjang kebutuhan material.

• Mengelola sistem informasi material untuk menunjang unit kerja lain.

b. Divisi Bisnis dan Pemasaran

Divisi Bisnis dan Pemasaran PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas

antara lain:

• Melaksanakan perencanaan pemasaran jangka panjang dan jangka pendek

produk kapal maupun non kapal.

• Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar, dan studi kelayakan terhadap

produk kapal.

• Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun non kapal.

• Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk

mendukung produk baru.

• Melaksanakan pengawasan terhadap proyek dalam aspek biaya dan kepuasan

pelanggan.

c. Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan

Page 13: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

5

Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan memiliki tugas yaitu

melaksanakan perencanaan strategi sesuai dengan visi perusahaan.

2. Direktorat Desain dan Teknologi

a. Divisi Teknologi

Divisi Teknologi PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara lain:

• Melaksanakan perencanaan desain dan engineering untuk proyek-proyek

yang sedang berlangsung.

• Melaksanakan penelitian dan pengembangan pada bidang rancang bangun

dan proses produksi.

• Merancang dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang kegiatan

yang berhubungan dengan rancang bangun penilitian.

• Melaksanakan strategi pada bidang-bidang lainnya sesuai dengan pengarahan

dan ketentuan direksi.

• Melaksanakan kegiatan Integrated Logistic Support untuk kapal-kapal yang

diproduksi.

3. Direktorat Produksi

a. Divisi Kapal Niaga

Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara lain:

• Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal niaga sesuai kebijakan

Direktur Pembangunan Kapal.

• Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi fasilitas

idle capacity.

• Merinci IPP (Intruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh Direktorat

Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek, dan nilai biaya

proyek yang terperinci.

• Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal secara efektif dan efisien

sesuai aspek Quality Cost Delivery (QCD).

• Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek

agar mendapat hasil yang memenuhi standar kualitas dengan penggunaan

biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan kerja dan waktu yang efektif.

b. Divisi Kapal Perang

Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara

lain:

• Melaksanakan pembangunan kapal perang sesuai dengan kebijakan Direktur

Pembangunan Kapal.

• Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk jasa bagi fasilitas yang

idle capacity.

• Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh Direktorat

Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya

proyek yang terperinci.

Page 14: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

6

• Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal secara efektif dan seifisien

mungkin sesuai aspek Quality Cost Delivery (QCD).

• Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek

agar mencapai hasil yang memenuhi standar kualitas dengan penggunaan

biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan kerja dan waktu yang efektif.

c. Divisi Rekayasa Umum

Divisi Rekayasa Umum PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara

lain:

• Melaksanakan kegiatan rekayasa umum.

• Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk jasa bagi fasilitas yang idle

capacity.

• Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh Direktorat

Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya

proyek yang terperinci.

• Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal secara efektif dan efisien

sesuai aspek Quality Cost Delivery (QCD).

• Mengdalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek agar

mencapai hasil hasil yang memenuhi standar kualitas dengan penggunaan

biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan kerja dan waktu yang efektif.

d. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan

Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki

tugas antara lain:

• Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kapal yang telah beroperasi.

• Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk jasa bagi fasilitas yang

idle capacity.

• Merinci IPP (Instruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh Direktorat

Pembangunan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek dan nilai biaya yang

terperinci.

• Melaksanakan pembangunan proyek-proyek kapal secara efektif dan efisien

sesuai aspek Quality Cost Delivery (QCD).

• Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek

agar mendapat hasil yang memenuhi standar kualitas dengan penggunaan

biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan kerja dan waktu yang efektif.

4. Direktorat Keuangan

a. Divisi Akuntansi

Divisi Akuntansi PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara lain:

• Melakukan dan mempersiapkan kebijakan akuntansi perusahaan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

• Melaksanakan perencanaan dan pengendalian serta pengawasan atas biaya-

biaya dan investasi perusahaan.

Page 15: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

7

• Menyusun rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dalam

bidang akuntansi dan keuangan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan perusahaan.

• Melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap pengelolaan asset liabilities

serta kinerja anak perusahaan dan kerja sama perusahaan lainnya.

• Melaksanakan implementasi dan pengembangan software aplikasi bisnis

perusahaan.

b. Divisi Perbendaharaan

Divisi Perbendaharaan PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas antara

lain:

• Melaksanakan kebijakan pendanaan perusahaan sesuai dengan prinsip

pengelolaan pendanaan dan perbankan yang berlaku.

• Melaksanakan strategi optimasi return kinerja keuangan dan likuiditas

perusahaan.

• Melakukan analisa pasar keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan

rangka mengurangi resiko pasar keuangan.

• Melaksanakan studi kelayakan kinerja keuangna proyek atau bidang usaha

mandiri.

5. Direktorat SDM dan Umum

a. Divisi Pembinaan Organisasi dan SDM

Divisi pembinaan Organisasi dan SDM PT. PAL Indonesia (Persero)

memiliki tugas antara lain:

• Merencanakan dan mengevaluasi organisasi sesuai dengan perkembangan

bisnis perusahaan.

• Merencanakan kebutuhan SDM baik jangka pendek maupun jangka panjang

beserta perkembangannya.

• Melaksanakan proses administrasi, mutasi, promosi dan rotasi dalam rangka

peningkatan diri sendiri dan penyegaran penugasan.

• Merencanakan, mengelola dan mengembangkan sistem pelatihan diri baik

dari dalam maupun dari luar perusahaan.

b. Divisi K3LH dan Fasum

Divisi K3LH dan Fasum PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas

antara lain:

• Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan dan pemeliharaan

bangunan dan infrastruktur beserta anggarannya.

• Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan dan pemeliharaan

utilitas dan lingkungan hidup.

• Merencanakan dan mengendalikan pengelolaan keamanan dan ketertiban.

6. Sekretariat Perusahaan (Dibawah 5 dewan direksi)

Sekretariat Perusahaan di PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas

antara lain:

Page 16: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

8

• Mengadakan pembinaan, pengelolaan dan penyempurnaan sistem

administrasi yang ada dengan mengacu pada prinsip manajemen

keadministrasian.

• Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan Stakeholder (Public

Relation) guna menumbuhkan citra positif terhadap perusahaan (komunikasi,

publikasi dan penyebaran informasi mengenai kebijakan maupun aktifitas

perusahaan).

• Memberikan pelayanan hukum serta mempersiapkan dokumen yang

mengandung aspek hokum yang diperlukan perusahaan.

7. Satuan Pengawasan Internal (Langsung di Bawah Direktorat Utama)

Satuan pengawasan internal PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki tugas

antara lain:

• Menyelenggarakan pengawasan, pengamatan, analisa dan evaluasi terhadap

penyelenggaraan operasi dan pengelolaan keuangan perusahaan.

• Mencegah kemungkinan penyimpangan Operasional perusahaan melalui

peembinaan sumber daya dan sumber dana.

• Meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya dan sumber dana dalam

rangka mendukung profitisasi perusahaan.

• Menyusun dan menentukan standar ekonomi, teknis, hukum dan manajemen

sebagai tolok ukur dan penilaian atas pelaksanaan tugas pokok setiap lini

perusahaan.

8. Divisi Kualitas dan Standarisasi (di bawah Drektorat Utama)

Divisi Jaminan Kualitas dan Standarisasi PT. PAL Indonesia (Persero)

memiliki tugas, antara lain:

• Melaksanakan perencanaan pemeriksaan dan pengujian proyek-proyek yang

sedang diproduksi.

• Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian guna pengendalian dan jaminan

mutu seluruh hasil produksi perusahaan .

• Mengkoordinir kegiatan purna jual hasil produksi perusahaan selama masa

garansi.

• Menganalisis dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi perusahaan.

• Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak untuk material

dan hasil produksi.

1.1.3 Strategi Bisnis PT. PAL Indonesia (Persero)

PT PAL Indonesia (Persero) adalah salah satu industry dan manufaktur milik

negara yang bergerak di bidangmaritim. Kegiatan dan usaha PT PAL adalah

memproduksi kapal, perbaikan dan pemeliharaan kapal serta rekayasaumum (offshore

construction). Dalam menghadapi persaingan bisnis di industri maritim PT PAL

melakukan strategipeningkatan mutu produk pada tingkatan bisnis yang ditekankan

pada Divisi Kapal Niaga yang memproduksi kapalniaga dan offshore

Page 17: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

9

construction.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi peningkatan

mutu produk Divisi Kapal Niaga di PTPAL Indonesia (Persero). Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitiandi

Divisi Kapal Niaga PT PAL yang beralamat di Jl. Ujung Surabaya. Sumber data dalam

penelitian ini adalah informandan dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan

triangulasi. Adapun narasumber penelitian ini terdiri dari KepalaDepartemen PPC,

Kepala Departemen Konstruksi Lambung, Kepala Departemen Erektion, Kepala

DepartemenHO&MO, Kepala Departemen Support, Kepala Bengkel, Pimpro.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknikinteractive model.Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa strategi peningkatan mutu produk adalah strategi PT PAL di

tingkatbisnis yang ditekankan pada Divisi Kapal Niaga. Strategi penyesuaian terdiri

dari defenders terkait dengan peningkatan pelayanan kepadapelanggan, prospectors

berkaitan dengan pengembangan usaha pada produksi kapal niaga, analyzers hanya

padaperkembangan produksi divisi kapal niaga, reactors berhubungan dengan

produksi produk rekayasa umum. PT PALmelakukan strategi bisnis ini agar dapat

bertahan dan mencapai kesuksesan dalam persaingan di industry maritimmelalui

produk Divisi Kania sehingga mampu memberikan keuntungan bagi negara sesuai

perannya sebagai BUMNprofitable. Seharusnya, strategi bisnis ini tidak hanya

difokuskan pada produk Divisi Kania saja namun juga padaproduk Divisi Kaprang

(kapal perang) Kata kunci: strategi, mutu produk.

1.1.4 Aspek Manajemen PT. PAL Indonesia (Persero)

Aspek manajemen PT. PAL Indonesia (Persero) dibagi menjadi beberapa aspek

bagian, antara lain:

1. Aspek Produksi

2. Aspek Keuangan

3. Aspek Pemasaran

4. Aspek SDM (Sumber Daya Manusia)

Perekrutan (recruitment) tenaga kerja PT. PAL Indonesia (Persero)

berdasarkan main power planning yang diagendakan setiap tahun. Main Power

Planning berfungsi merencanakan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

sesuai kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja. Tenaga Kerja PT. PAL

Indonesia (Persero), dibagi menjadi :

• PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau tenaga kerja kontrak

• PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) atau tenaga kerja

tetap

• Tenaga kerja sub-kontrak dari Perseroan Terbatas (PT) yang bekerja

sama dengan PT. PAL Indonesia (Persero)

• Pekerja Harian Lepas (PHL)

Sesuai SK No. Skep/83/50000/X/2018 tentang penerimaan tenaga kerja

baru melalui rekrutmen online dan seleksi. Alur penerimaan tenaga kerja PT.

PAL Indonesia (Persero), sebagai berikut:

Page 18: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

10

• Pendaftaran online dan seleksi administrasi secara sistematis

menggunakan HCIS (Human Capital Information System) modul IFS

matching engine

• Seleksi dengan sistem gugur, meliputi seleksi psikologi, seleksi

kesehatan, seleksi kompetensi inti dan kompetensi teknik

• Biaya pelaksanaan menggunakan anggaran PMN tahun 2011

Persyaratan penerimaan tenaga kerja PT. PAL Indonesia (Persero) harus

memenuhi kriteria, antara lain:

• Tidak mengandung unsur KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

• Warga Negara Indonesia (WNI)

• Berusia 18-35 tahun saat penerimaan dalam perusahaan, kecuali calon

pekerja tetap dari PKWT maksimal 40 tahun, dan profesi khusus yang

tidak dapat dipenuhi dari internal maksimal 45 tahun

• Calon pekerja tetap berasal dari non PKWT harus melalui masa

percobaan sesuai waktu yang ditentukan

• Memenuhi dan menerima persyaratan jabatan atau pekerjaan

• Berkelakuan baik dan tidak cacat hokum

• Tidak terikat kerja atau kontrak dengan perusahaan / instansi lain

• Tidak memiliki suami atau istri yang bekerja di PT. PAL Indonesia

(Persero).

1.2 Lingkup Unit Kerja

1.2.1 Lokasi Unit Magang Industri

Magang Industri kelompok kami di PT. PAL Indonesia (Persero), berlokasi di

Jalan Raya Hangtuah Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur,

Kode Pos 60155 ( Komplek TNI AL Koarmada II ). Penempatan Magang Industri

kelompok kami di Divisi Kapal Perang, Departemen Dukungan (Support), Biro

Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance).

Gambar 1.2 Lokasi Unit Magang Industri

Page 19: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

11

Gambar 1.3 Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia (Persero)

1.2.2 Lingkup Penugasan

Lingkup penugasan Magang Industri yang diberikan sesuai arahan oleh Kepala

Biro (Bengkel) Pemeliharaan dan Perbaikan (Maintenance) Bapak M. Ali Salaf,

antara lain:

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada alat berat, misalnya

OHC (Overhead Crane) 12,5 ton dan 16 ton; Mesin Press Hidrolik; dan Mesin

Bending.

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada kendaraan

operasional, misalnya Forklift; Mobil Pick up; Teleskopik (Halloutte); Truck

Penarik Kapal (Unimog).

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada mesin-mesin

produksi, misalnya CNC Plasma Cutting; Welding Equipment (Mesin Las, Wire

Feeder, Welding Gun, Regulator); Portable Compressor; Mesin Bubut; dan

Mesin Bor Duduk.

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada docking dan

undocking kapal, yaitu Shiplift (HyChain Lift).

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada Main Compressor

dan Cerobong Blasting.

• Kegiatan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) pada power tool, misalnya

gerinda; cutting wheel; gerinda rotari; rotari angin; bor tangan; dan alat

pemotong kayu.

• Lingkup tempat pemeliharaan dan perbaikan (maintenance) Divisi Kapal Perang

meliputi beberapa tempat, antara lain: Bengkel MO & HO, Bengkel Listrik,

Bengkel Pipa, Bengkel Locksmith, Bengkel Fabrikasi, Bengkel Aluminium,

Bengkel Sub-Assembly dan Assembly, Bengkel Cat, Interior, dan Operasional.

Page 20: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

12

1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Kelompok kami telah diberi arahan saat awal masuk, bahwa kegiatan magang

industri dari pagi sampai sore (full day). Rencana dan penjadwalan magang industri

di PT. PAL Indonesia (Persero) sesuai dengan tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Hari Jam

Kerja

Pagi

Istirahat Jam

Kerja

Sore

Senin 07.30 –

11.30

11.30 –

12.20

12.20 –

16.30

Selasa 07.30 –

11.30

11.30 –

12.20

12.20 –

16.30

Rabu 07.30 –

11.30

11.30 –

12.20

12.20 –

16.30

Kamis 07.30 –

11.30

11.30 –

12.20

12.20 –

16.30

Jum’at 07.30 –

11.15

11.15 –

13.20

13.20 –

16.30

Sabtu Libur

Minggu Libur

Page 21: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

13

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Crane

Crane adalah salah satu di antara alat berat (heavy equipment) yang dipakai

sebagai alat pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat

material yang bakal dipindahkan, memindahkan dengan cara horizontal, lalu turunkan

material di tempat yang dikehendaki secara vertikal. Crane umumnya dipakai dalam

pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan, dan lain-lain.

2.2 Jenis-Jenis Crane

1. Crawler Crane

Crawler Crane adalah alat pengangkat material yang umum dipakai pada tempat

proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang. Tipe ini memiliki

sisi atas yang bisa bergerak 360o. Dengan roda crawler, crane tipe ini bisa bergerak di

dalam tempat proyek disaat melakukan pekerjaannya. Ketika crane akan dipakai di

proyek lain, crane diangkut dengan memakai lowbed trailer. Pengangkutan ini

dikerjakan dengan membongkar boom menjadi bagian- bagian untuk memudahkan

proses pengangkutan.

Gambar 2. 1 Crawler Crane

Page 22: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

14

2. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane (Truck Crane) yaitu crane yang terdapat langsung pada mobile

(truck) hingga dapat dengan mudah di bawa segera pada tempat kerja tanpa memakai

kendaraan (trailer). Crane ini mempunyai kaki (pondasi/tiang) yang bisa dipasangkan

saat beroperasi untuk melindungi crane agar tetap seimbang. Truck Crane ini bisa

berputar 360o.

3. Tower Crane

Tower Crane adalah alat yang dipakai untuk mengangkat material dengan cara

vertikal serta horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruangan gerak yang terbatas.

Tipe Crane ini dibagi berdasarkan pada langkah crane itu berdiri yakni crane yang bisa

berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail

Gambar 2. 2 Mobile Crane

Gambar 2. 3 Tower Crane

Page 23: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

15

mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane), dan

crane panjat (climbing crane).

4. Hidraulik Crane

Biasanya semua tipe crane menggunakan sistem hidraulik (minyak) serta

pheneumatik (angin) agar bisa bekerja. Tetapi hidraulik crane merupakan crane yang

umum dipakai pada perbengkelan serta pergudangan, yang memilki susunan sederhana.

Crane ini pada umumnya ditempatkan di suatu titik, tidak dipindah- pindah, dengan

jangkauan tidak terlalu panjang, dan putaran yang hanya mencapai 180o.

5. Hoist Crane (Overhead Crane)

Hoist Crane yaitu alat pengangkat yang pada umumnya terdapat pada

pergudangan serta perbengkelan. Hoist Crane diletakkan pada langit-langit serta

Gambar 2. 4 Hidraulic Crane

Gambar 2. 5 Overhead Crane

Page 24: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

16

jalan di atas rel yang dipasangi pada langit-langit atap. Rel-rel tersebut dapat juga

bergerak dengan cara maju-mundur pada satu arah.

6. Jip Crane

Jip crane adalah alat pengangkat yang terbagi dalam berbagai macam ukuran, jip

crane yang kecil umumnya dipakai pada perbengkelan serta pergudangan untuk

memindahkan beberapa barang yang relatif berat. Jip crane memilki sistem kerja serta

mesin yang serupa seperti „Hoist Crane‟ serta susunan yang serupa dengan „Hidraulik

Crane‟.

7. Level Luffing Slewing Crane (LLC)

Level Luffing Slewing Crane (LLC) memiliki penopang berengsel yang akan

bergerak naik turun. Gerakan naik turun ini meningkatkan lengan crane untuk

Gambar 2. 6 Jip Crane

Gambar 2. 7 Level Luffing Slewing Crane

Page 25: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

17

bergerak ke dalam dan ke luar. ini biasanya digunakan di galangan kapal untuk

menempatkan kontainer atau untuk menurunkan muatan kapal.

8. Gantry Crane

Gantry crane adalah jenis crane portal tinggi berkaki tegak yang mengangkat

benda dengan hoist yang dipasang di sebuah troli hoist dan dapat bergerak secara

horizontal pada rel atau sepasang rel dipasang di bawah balok atau lantai kerja.

Gambar 2. 9 Semi Gantry Crane

Gambar 2. 8 Gantry Crane

Page 26: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

18

BAB III

AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG INDUSTRI

3.1 Realisasi Kegiatan Magang Industri

Tabel 3.1 Tabel Aktivitas Magang Industri

Minggu

Tanggal

Jenis

Aktivitas

Magang

Industri

Tugas yang

Diberikan

(Kegiatan

Maintenance)

Pencapaian Tugas

1. 1 September

– 5

September

Preventive

Maintenance

Pengecekan level

ketinggian minyak

hidrolik pada

reservoir

Kita melakukan pengecekan

level ketinggian minyak

hidrolik pada reservoir

hasilnya masih kurang,

sehingga harus diisi minyak

hidrolik sampai level

ketinggian yang ditentukan

Breakdown

Maintenance

Menguras

tumpahan minyak

hidrolik pada

selokan, akibat

retaknya

sambungan las

pada pipa

Kita melakukan pengurasan

tumpahan minyak hidrolik

dan melihat proses

pengelasan pada sambungan

pipa

Breakdown

Maintenance

Pengecekan dan

perbaikan power

tool (Gerinda

Makita 9500)

karena tidak nyala

Melakukan pengecekan

pada stacker (kabel

putus/tidak), pengecekan

switch dengan Avometer

(tersambung/tidak),

pengecekan carbon brush

(sudah terkikis/belum),

pengecekan gear, dan

pengecekan rotor dan stator

(gosong/tidak). Setelah

pengecekan sesuai urutan

maka mahasiswa

mengetahui kerusakan pada

Gerinda Makita 9500

2 7 september –

11 september

Breakdown

Maintenance

Pengecekan dan

perbaikikan

gerinda Makita

9500

Melakukan pengecekan

pada stacker (kabel

putus/tidak), pengecekan

switch dengan Avometer

(tersambung/tidak),

Page 27: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

19

pengecekan carbon brush

(sudah terkikis/belum),

pengecekan gear, dan

pengecekan rotor dan stator

(gosong/tidak). Setelah

pengecekan sesuai urutan

maka mahasiswa

mengetahui kerusakan pada

Gerinda Makita 9500

Breakdown

Maintenance

Perbaikan blower

portable

mengalami kerusakan pada

rotor, sehingga harus

mengganti dengan rotor

baru, dan memasang cover

portable blower bertujuan

agar saat pemakaian tidak

melukai pekerja

Preventive

maintenance

Pengecekan mesin

CNC Plasma di

bengkel fabrikasi

Pengecekan selang oksigen

CNC plasma cutting di

Bengkel Fabrikasi, karena

api untuk pemotongan yang

keluar dengan tidak

sempurna.

Preventive

maintenance

Pengecekan selang

bertekanan udara

CNC Plasma

Mengecek dan mengganti

selang udara bertekanan

CNC plasma cutting di

Bengkel Fabrikasi karena

dust collector pada CNC

plasma cutting tidak dapat

terbuka atau tertutup,

sehingga mengakibatkan

asap yang mengepul.

3 14 september

– 18

september

Melihat proses

undocking kapal

KRI AJAK

Mengamati proses

undocking kapal KRI Ajak

yang sebelumnya sudah

dilakuakan perbaikan atau

maintenance di Divisi Kapal

Perang, prosesnya di dorong

oleh 1 UNI MOG dan 2

forklift (kapasitas beban 7

ton) sampai ke tengah

shiplift.

Page 28: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

20

4 21 september

-25 september

Breakdown

Maintenance

Pengecekan dan

perbaikan ForkLift

Mengecek dan Mengganti

Fuel Pump pada forklift

yang mengalami kerusakan

Preventive

Maintenance

Mengecek dan

Perbaikan pipa di

SHIP LIFT

Mengecek dan Mengganti

pipa saluran minyak

hidrolik pada pengunci rel di

SHIP LIFT.

Preventive

Maintenance

Pengisian air

cooler pada mesin

las

Melakukan pengisian air

cooler pada mesin las

sebelum digunakan

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

bor duduk pada

bengkel Pipa

Melakukan pengecekan

trouble mesin bor pada

switch yang tidak berfungsi,

lalu melakukan penggantian

switch yang rusak.

Breakdown

maintenance

Mbalnder pipa

untuk bushing

Melakukan cutting pipa

untuk bushing cradle

5 28 september-

2 oktober

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

dan perbaikan

Melakukan pengecekan

mesin las dan mengganti

PCB yang rusak karena

hangus

Breakdown

maintenance

Pengecekan Radial

Drill Manual

Clamping di

Bengkel Mesin.

Mengecek mesin drill

manual clamping yang

selang in/out pengalir

minyak hidrolik mengalami

kebocoran dan perlu diganti.

Preventive

maintenance

Pengecekan pompa

SHIPLIFT

Mengecek pompa yang

kurang maksimal dalam

memompa air, dan terjadi

kerusakan pada karet

coupling dan melakukan

penggantian karet tersebut.

Melihat proses

loading Main

Engine KCR 1

Mengamati sebuah proses

loading Main Engine Kapal

Cepat Rudal 1, proses nya

sendiri dilakukan dengan

crane di divisi kapal perang.

6 5 oktober – 9

oktober

Breakdown

maintenance

Pengecekan

gerinda makita

9500

Pengecekan gerinda yang

mengalami trouble pada

rotor nya, dan melakukan

penggantian rotor yang

rusak.

Page 29: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

21

Breakdown

maintenance

Pengecekan

gerinda potong

(portable)/ duduk

Perbaikan gerinda potong

yang mengalami macet pada

putaran gerinda nya, dan

setelah di lakukan

pengecekan ada kerusakan

pada stator yang sudah

hangus.

Melihat proses

loading Main

Engine pada KCR

2

Mengamati sebuah proses

loading Main Engine Kapal

Cepat Rudal 1, proses nya

sendiri dilakukan dengan

crane di divisi kapal perang.

7 12 oktober –

16 oktober

Preventive

maintenance

Melakukan

pengecekan pada

reservoir tank

SHIP LIFT

Pengecekan reservoir tank

yang mengalami kebocoran

pada pipa nya dan

melakukan penggantian

pipa.

Breakdown

maintenance

Pengecekan panel

crane

Melakukan pengecekan

pada panel crane karena

terjadi malfungsi crane

tidak bisa digerakkan, dan

yang di cek adalah

contactor.

Membantu proses

pembuatan

skyfolding dan

cradle untuk

pijakan cerobong.

Membantu menaikan

material skyfolding ke atas

dengan menggunakan katrol

dan tali.

Preventive

maintenance

Pengecekan motor

pada crane

Pengecekan contactor crane

karena crane tidak bisa

digerakan, biasanya

contactor nya dilepas untuk

dibersihkan terlebih dahulu.

Melihat proses

undocking kapal

KRI AJAK

Mengamati proses

undocking kapal KRI ajak

setelah mengalami

penambalan lambung kapal

karena sebelumnya waktu

undocking masih

mengalami kebocoran

8 19 oktober –

23 oktober

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

gerinda portable

yang rusak

Melakukan pengecekan

kondisi mesin gerinda dan

melakukan perbaikan,

Page 30: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

22

mesin ini tidak bisa

digunakan karena

mengalami kerusakan rotor

dan bostel nya sehingga

perlu melakukan

penggantian rotor dan bostel

gerinda potong portable

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

rotary angin yang

rusak

Melakukan pengecekan dan

perbaikan mesin rotary

yang mengalami kendala

tidak bisa menyala karena

toogle switch putus dan

rotor rotary perlu diganti.

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

gerinda makita

9500

Melakukan pengecekan

mesin setelah di cek

problem nya yaitu di toggle

switch yang tidak berfungsi,

jadi perlu melakukan

perbaikan di switch dengan

menyambung ulang.

9 26 oktober –

30 oktober

Breakdown

maintenance

Pengecekan

gerinda yang rusak

karena tidak bisa

berputar

Melakukan pengecekan dan

perbaikan di rotor yang

perlu diganti karena sudah

rusak.

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

kompresor portable

Pengecekan dan perbaikan

mesin kompresor portable

yang pressure switch nya

harus diganti karena

kompresor tidak bekerja

dengan maksimal.

Preventive

maintenance

Melakukan

pemasangan poros

ke roda

Membantu memasukan

poros ke dalam roda dengan

cara dipukul manual dengan

hammer, sebelumnya

permukaan roda di haluskan

permukaan nya dengan

gerinda agar poros lebih

mudah masuk kedalam roda.

10 2 november –

6 november

11 9 november –

13 november

Breakdown

maintenance

Melakukan

pengurangan

Melakukan pengurangan

ukuran diameter bushing

Page 31: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

23

ukuran diameter

bushing cradle

dengan pem

bubutan

dengan cara di bubut

permukaannya sekitar

kurang lebih 0,75 mm,

karena roller bearing tidak

bisa dimasukan ke bushing.

Breakdown

maintenance

Melakukan

penghalusan

permukaan bagian

luar dan dalam

roda

Bagian permukaan dalam

dan luar roda perlu

dihaluskan permukaannya

karena korosi dengan

menggunakan rotary untuk

bagian dalam dan gerinda

untuk bagian luar nya.

Preventive

maintenance

Pengecekan

teleskoping

Melakukan pengecekan

pada teleskopik dibagian

selenoid valve karena

mengalami kebocoran

minyak hidrolik dan

melakukan perbaikan

dengan mengganti selenoid

valve dengan yang baru.

Preventive

maintenance

Pengecekan level

ketinggian minyak

pada reservoir di

mesin teleskopik

Melakukan pengisian

minyak hidrolik pada

reservoir karena kurang

sebab mengalami kebocoran

pada selenoid di mesin

teleskopik.

Memindahkan

cradle dengan

forklift ke mesin

press hidrolik di

Bengkel Fabrikasi

Setelah bushing, roller

bearing, dan poros telah

dimasukan setengah nya

dengan manual

menggunakan Hammer

proses selanjutnya agar

poros bisa masuk dengan

sempurna maka dilakukan

dengan bantuan mesin press

hidrolik.

12 16 november-

20 november

Breakdown

maintenance

Mengecek dan

memperbaiki

mesin press

hidrolik Burkle

S080 (gluring

press), di Bengkel

Alumunium

Melakukan pengecekan

pada pressure switch mesin

press hidrolik yang

mengalami patah pada leher

pressure switch tersebut jadi

mesin tidak bisa digunakan,

lalu melakukan perbaikan

pressure switch tersebut

Page 32: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

24

dengan menambahkan pipa

ukuran kira-kira 6 cm.

Preventive

maintenance

Pengecekan level

ketinggian minyak

hidrolik pada

mesin Glurring

Press di Bengkel

Alumunium

Kita melakukan pengisian

minyak hidrolik yang telah

berkurang pada mesin

Glurring Press

Preventive

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan

kontaktor pada

bagian electrical

mesin Glurring

Press, di Bengkel

Alumunium

Memperbaiki kontaktor

pada bagian rangkaian

elektrikal dalam mesin press

hidrolik Burkle S080

(gluring press), karena

mesin press hidrolik setelah

piston nya terangkat, piston

tidak dapat turun kembali.

Preventive

maintenance

Pengisian water

cooler pada mesin

las Saffro

Mengisi water cooler atau

coolant sebagai media

pendinginan pada mesin las

Saffro.

Breakdown

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan mesin

las pada kapasitor

dan PCB nya

Mengganti dan menyolder

kapasitor pada PCB, karena

rangkaian pada PCB

mengalami kerusakan

karena terlihat gosong pada

bagian bawah PCB,

kemudian dipasang pada

mesin las Saffro.

13 23 november

– 27

november

Breakdown

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan Forklift

yang mengalami

trouble pada selang

pompa bensin

Mengganti selang pompa

bensin yang sudah putus dan

membersihkan filter bahan

bakar yang kotor.

Breakdown

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan selang

udara bertekanan

pada CNC Plasma

di Bengkel

Fabrikasi

Mengganti seluruh selang

udara bertekanan pada CNC

plasma cutting yang mulai

getas di Bengkel Fabrikasi.

Page 33: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

25

Breakdown

maintenance

Perbaikan mesin

las di bagian

kapasitor

Kita melakukan pengecekan

dan perbaikan mesin las di

bagian kapasitor yang

terbakar jadi perlu

mengganti kapasitor

tersebut.

Preventive

maintenance

Pengecekan break

motor long travel

dan break motor

cross travel pada

crane

Kita melakukan pengecekan

motor di crane yang

mengalami trouble di

bagian long travel dan cross

travel.

Preakdown

maintenance

Pengecekan

kontaktor pada

panel cerobong

Kita melakukan pengecekan

dan pelepasan kontaktor

pada panel cerobong dan

mengganti kontaktor

tersebut.

Breakdown

maintenance

Pengecekan mesin

las yang tegangan

nya kurang

Kita melakukan pengecekan

dan perbaika mesin las yang

dimana tidak memberikan

tegangan yang diinginkan

jadi kita mengganti fuse

(ampere) nya.

14 30 november

– 4 desember

Membantu

membuat alat

pencacah gedebog

pisang

Kita membantu membuat

mesin pencacah gedebog

pisang milik Kepala

Bengkel

Preventive

maintenance

Pengecekan pipa

minyak hidrolik

pada ShipLift

Kita membantu melakukan

pengecekan dan pengukuran

pipa minyak hidrolik di

Ship Lift yang perlu diganti

nanti nya.

Preventive

maintenance

Melakukan

pengecekan

ketinggian minyak

hidrolik pada

reservoir Ship Lift

Melakukan pengisian

minyak hidrolik pada

reservoir Shp Lift

Preventive

maintenance

Melakukan

perawatan chain

hidrolik di Ship Lift

Kita melakukan perawatan

pada chain hidrolik Ship Lift

engan cara melumasi chain

tersebut dengan minyak

Hidrolik

Page 34: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

26

15 7 desember –

11 desember

Breakdown

maintenance

Pengecekan crane

yang remote nya

rusak

Melihat perbaikan remote

crane yang rusak, kenapa

hanya melihat karena

mahasiswa magang tidak

boleh naik ke atas crane.

Breakdown

maintenance

Perbaikan filter

kompresor di

Bengkel

Kompresor

Kita melepas tabung filter

dari kompresor yang

mengalami robek dan perlu

di ganti di Bengkel

Kompresor.

Preventive

maintenance

Perbaikan selang

flexible kompresor

Kita melakukan pelepasan

selang flexible kompresor

yang perlu diganti dengan

yang baru.

Preventive

maintenance

Memasang panel

kompresor

Memasang panel kompresor

yang telah di perbaiki

Memasang tabung

filter kompresor

Setelah melakukan

penggantian filter pada

tabung tersebut, tabung

kembali dipasang pada

kompresor.

Breakdown

maintenance

Pengecekan Fork

Lift dan perbaikan

Pengecekan Fork lift yang

mengalami trouble pada

master coupling dan

melakukan penggantian

master coupling.

16 14 desember

– 18

desember

Page 35: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

27

17 21 desember

– 23

desember

Melihat proses

penaikan Ship Lift

yang telah

dipergunakan

undocking

Kita mengamati proses

penaikan Ship Lift yang

telah di gunakan untuk

undocking SPM (Single

Point Mooring) yang telah

diperbaiki karena overhoul

di Departemen Harkan

(Pemeliharaan dan

Perbaikan)

Breakdown

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan rotary

angin

Kita melakukan pengecekan

rotary angin yang

mengalami trouble saat

dinyalakan putaran pada

mata bor nya lama kelamaan

menjadi lambat, setelah itu

melakukan perbaikan hanya

dengan mengganti Cover

dari rotary tersebut yang

bagian dalam nya ada yang

keropos itu penyebabnya

aliran fluida tidak sempurna

malah menghambat putaran.

Breakdown

maintenance

Pengecekan dan

perbaikan mesin

gerinda

Kita melakukan perbaikan

mesin gerinda yang rotor

nya perlu diganti karena

sudah hangus/gosong.

3.2 Relevansi Teori dan Praktik

A. Relevansi pengaplikasian jadwal PMS (Preventive Maintenance Schedule) pada

Divisi Kapal Perang, Biro Pemeliharaan dan Perbaikan termasuk contoh dari

pembelajaran mata kuliah Teknik dan Manajemen Perawatan.

B. Relevansi proses pengaplikasian roda craddle mata kuliah Teknik dan Manajemen

Perawatan, juga mata kuliah Proses Manufaktur.

C. Relevansi proses perbaiakan dan penggantian komponen power tool merupakan

pengaplikasian mata kuliah Teknik dan Manajemen Perawatan, juga mata kuliah

Mesin-mesin Listrik.

3.2.1 Pengaplikasian Jadwal PMS (Preventive Maintenance Schedule)

Relevansi pengaplikasian jadwal PMS (Preventive Maintenance Schedule) pada

Divisi Kapal Perang, Biro Pemeliharaan dan Perbaikan termasuk contoh dari

pembelajaran mata kuliah Teknik dan Manajemen Perawatan. Pentingnya PMS

digunakan untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada mesin-mesin produksi atau

Page 36: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

28

equipment yang lain di Divisi Kapal Perang karena proses maintenance yang terjadwal.

Beberapa PMS yang digunakan, antara lain:

1. PM 01

PM 01 merupakan kegiatan perawatan atau maintenance yang dilakukan oleh

operator dan direkap setiap harinya oleh operator mesin tersebut pada lembar PM 01

yang ditempel di mesin produksi.

2. PM 02

PM 02 merupakan penjadwalan maintenance dan pengecekan mesin-mesin

produksi, juga equipment yang lainnya. Dilaksanakan setiap 1 atau 2 bulan sekali,

item yang harus diinspeksi telah ditentukan dan direkap selama 1 tahun,

pelaksanaannya dilakukan secara terjadwal.

3. PM 03

PM 03 merupakan lembar pelaporan kerusakan mesin/alat yang terjadi, misalnya

pada OHC, kendaraan operasional, central compressor, mesin-mesin produksi, dan

alat berat. Pelaporan dilakukan oleh masing-masing kabeng.

4. PM 04 dan PM 04 A

PM 04 merupakan Paket Pekerjaan dan Kartu Tugas (PPKT), sedangkan PM 04

A merupakan berita acara penyelesaian perbaikan sesuai dengan PPKT yang

diterima.

5. PM 05

PM 05 merupakan data riwayat mesin yang pernah dilakukan perbaikan, maupun

penggantian komponen.

Contoh beberapa kartu PMS pada Biro Pemeliharaan dan Perbaikan, Divisi Kapal

Perang dapat dilihat pada bagian lampiran.

3.2.2 Proses Pengaplikasian Roda Craddle

Proses pengaplikasian roda craddle mata kuliah Teknik dan Manajemen

Perawatan, juga mata kuliah Proses Manufaktur. Roda craddle merupakan komponen

penting untuk proses docking dan undocking kapal karena jika beberapa roda tidak dapat

menggelinding dengan baik, maka menghambat proses docking dan undocking kapal.

Oleh karena itu, jika roda sudah tidak dapat menggelinding harus dilakukan proses

maintenance. Berikut ini cara memperbaiki roda craddle yang tidak dapat

menggelinding.

Page 37: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

29

Tabel 3.1 Cara Pengaplikasian Roda Craddle

No. Cara maintenance roda Gambar

1.

Melepaskan poros dari roda

menggunakan mesin press hidrolik

2. Melepaskan bearing, rumah poros, dan

bushing secara manual

3. Pembubutan rumah poros dan bushing

4. Proses assembly roller bearing, rumah

poros, dan bushing pada roda

5. Pemberian grease sebagai pelumasan

roda craddle

6. Pemasangan kembali poros secara

manual dan dilanjutkan dengan mesin

press hidrolik

3.2.3 Perbaikan dan Penggantian Komponen pada Power Tool

Relevansi proses perbaiakan dan penggantian komponen power tool merupakan

pengaplikasian mata kuliah Teknik dan Manajemen Perawatan, juga mata kuliah Mesin-

mesin Listrik. Power Tool yang digunakan adalah gerinda tangan untuk. Berikut ini cara

pengecekan gerinda yang rusak agar dapat normal kembali, sebagai berikut :

Page 38: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

30

• Pengecekan stacker menggunakan avometer dan menggeser switch keadaan

“ON”, jika jarum avometer tidak bergerak maka tidak ada tegangan listrik.

• Membuka stacker, kondisi kabel putus/tidak

• Mengecek kondisi kabel power, ada yang gosong/tidak dan putus/tidak

• Membuka casing bawah gerinda, dan mengecek switch pada kaki-kaki dengan

Avometer, jarum avometer bergerak/tidak. Jika tidak maka switch rusak

• Mengecek carbon brush, sudah terkikis/belum

• Mengecek rotor, kondisinya masih baik/sudah gosong

• Mengecek stator, dengan cara menghubungkan kabel power dan tempat carbon

brush menggunakan avometer, jarum avometer bergerak/tidak

3.2.4 Mengetahui Sistem Hidrolik pada hoist Shiplift

Gambar 3.3 Perbedaan Rotor Gerinda Yang Rusak dan Kondisi Normal

Gambar 3. 4 Sistem Hidrolik Pada Hoist Shiplift

Page 39: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

31

1. Jika kondisi Platform naik (proses docking) maka :

Cara pengoperasian panel operator untuk docking kapal :

➢ Putar kunci operasional pada panel operator “hand operation”

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “engaged” pada upper locking cylinder

Sehingga upper locking cylinder akan bergerak maju (extend) kondisi

mengunci (locking) dan S5 dalam kondisi tidak teraktivasi (solenoid tidak

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator upper locking cylinder menyala

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “disengaged” pada lower locking

cylinder

Sehingga lower locking cylinder akan bergerak mundur (retract) kondisi

tidak mengunci (unlocking) dan S4 dalam kondisi teraktivasi (solenoid

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator lower locking cylinder menyala

➢ Pada panel operator tekan tombol “extending”

Sehingga S2 atau proportional valve (MOOG) teraktivasi pada posisi 3,

piston bergerak maju (extend), tunggu sampai lampu indikator pada tombol

“stop” menyala

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “engaged” pada lower locking cylinder

Sehingga lower locking cylinder akan bergerak maju (extend) kondisi

mengunci (locking) dan S4 dalam kondisi tidak teraktivasi (solenoid tidak

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator lower locking cylinder menyala

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “disengaged” pada upper locking

cylinder

Sehingga upper locking cylinder akan bergerak mundur (retract) kondisi

mengunci (unlocking) dan S5 dalam kondisi teraktivasi (solenoid teraktivasi),

tunggu sampai lampu indikator upper locking cylinder menyala

➢ Pada panel operator tekan tombol “retracting”

Sehingga S2 atau proportional valve (MOOG) teraktivasi pada posisi 1,

piston bergerak mundur (retract), tunggu sampai lampu indikator pada tombol

“stop” menyala

Proses diatas akan menaikkan satu step chain, untuk menaikkan platform sesuai

yang diinginkan, maka proses diatas dilakukan berulang-ulang hingga kenaikan

beberapa step chain sampai platform terangkat di atas permukaan laut

2. Jika kondisi Platform turun (proses undocking) maka :

Cara pengoperasian panel operator untuk undocking kapal :

➢ Putar kunci operasional pada panel operator “hand operation”

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “disengaged” pada upper locking

cylinder

Sehingga upper locking cylinder akan bergerak mundur (retract) kondisi

tidak mengunci (unlocking) dan S5 dalam kondisi teraktivasi (solenoid

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator upper locking cylinder menyala

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “engaged” pada lower locking cylinder

Page 40: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

32

Sehingga lower locking cylinder akan bergerak maju (extend) kondisi

mengunci (locking) dan S4 dalam kondisi tidak teraktivasi (solenoid tidak

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator lower locking cylinder menyala

➢ Pada panel operator tekan tombol “extending”

Sehingga S2 atau proportional valve (MOOG) teraktivasi pada posisi 3,

piston bergerak maju (extend), tunggu sampai lampu indikator pada tombol

“stop” menyala.

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “disengaged” pada lower locking

cylinder

Sehingga lower locking cylinder akan bergerak mundur (retract) kondisi

tidak mengunci (unlocking) dan S4 dalam kondisi teraktivasi (solenoid

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator lower locking cylinder menyala

➢ Pada “hand operation” tekan tombol “engaged” pada upper locking cylinder

Sehingga upper locking cylinder akan bergerak maju (extend) kondisi

mengunci (locking) dan S5 dalam kondisi tidak teraktivasi (solenoid tidak

teraktivasi), tunggu sampai lampu indikator upper locking cylinder menyala

➢ Pada panel operator tekan tombol “retracting”

Sehingga S2 atau proportional valve (MOOG) teraktivasi pada posisi 1,

piston bergerak mundur (retract), tunggu sampai lampu indikator pada tombol

“stop” menyala

Proses diatas akan menurunkan satu step chain, untuk menurunkan platform sesuai

yang diinginkan, maka proses diatas dilakukan berulang-ulang hingga penurunan

beberapa step chain sampai platform tenggelam

Page 41: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

33

3.3 Permasalahan

3.3.1 Rusaknya Komponen DCV pada Boom Lift

DCV pada crane berfungsi sebagai pengarah aliran fluida ke aktuator Hydraulic

Cylinder pada Crane. Crane 12,5 TON di PT. PAL menggunakan sirkuit hydraulic

sebagai sistem kerjanya.

Gambar 3. 3 Rusaknya Komponen DCV pada Boom Lift

Keterangan :

1. Flow Control Valve

2. Pressure Relief Valve

3. Main Valve

4. Main Pump

5. Make-up Pump

6. Check Valve

7. DCV (Directional Control Valve)

8. Reducing Valve

9. Boom Cylinder (Hydraulic Cylinder)

10. Main Boom

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 42: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

34

Seperti skema sirkuit diatas. Pada Crane input signal nya berupa switch pada DCV

(Mechanically Actuated). DCV pada crane mengalami kerusakan karena digunakan terus

menerus pada waktu yang lama. Penggunaan DCV di boom lift dalam waktu lama

menyebabkan bocornya seal penghubung antara flexible housing dengan DCV, hilangnya

elastisitas pada pegas untuk mekanisme spring return, dan ausnya aliran fluida pada DCV

akibat menahan fluida bertekanan tinggi dalam waktu yang lama, oleh karena itu perlu

dilakukan Maintenance pada DCV.

Tidak

Ya

Gambar 3.4 Flowchart Pengoperasian Crane

START

Hydrolic Power Pack

menyala untuk

menggerakan aktuator

Pengecekan pada komponen DCV

(Directional Control Valve)

Menyalakan crane

mencoba menggerakan

Lifting

Aktuator bergerak maju

(extend) dan mundur

(retract)

Troubleshooting karena

adanya kerusakan DCV

Spreader (Hook) bisa

bergerak naik turun

END

Page 43: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

35

BAB IV

REKOMENDASI

4.1 Overhead Crane

Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah

dengan rangka untuk mengangkat sekaligus memindahkan muatan yang dapat

digantungkan secara bebas atau dikaitkan pada crane itu sendiri.

Overhead travelling crane selain berfungsi sebagai alat pemindah barang

walaupun barang yang dipindahkan terbatas hanya pada lingkungan yang tidak terlalu

luas (dalam ruangan). Tetapi overhead travelling crane sangat efektif bekerjanya karena

gerakannya dapat maju-mundur dan ke kiri - ke kanan. Alat ini mampu mengangkat

benda lebih banyak daripada sistem katrol dan dengan kemampuan otomatis

(terprogram). Pengembangan overhead crane merupakan pengembangan dari ilmu

fisika terapan dimana formula yang digunakan lebih kompleks.

Menurut Wijayanto dan Susatio, dalam menghitung permasalahan mengenai

penggunaan overhead crane ini digunakan persamaan Lagrange (Wijayanto dan

Susatio, 2011). Persamaan Lagrange sendiri merupakan persamaan diferensial dalam

koordinat umum. Persamaan ini sangat berkaitan dengan energi kinetik dan energi

potensial.

Gambar 4. 1 Overhead Crane

Page 44: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

36

Berikut merupakan persamaan Lagrange yang digunakan untuk menghitung dan

memecahkan permasalahan pada penggunaan overhead crane:

- Persamaan Lagrange diturunkan berdasarkan penurunan energi total, dimana :

d(T+U) = 0 ...................................................................................................... (1)

- Persamaan Lagrange-nya adalah sebagai berikut :

𝑑

𝑑𝑡 𝜕 (𝐾.𝐸)

𝜕𝑞′𝑖 -

𝜕 (𝐾.𝐸)

𝜕𝑞𝑖 +

𝜕 (𝑃.𝐸)

𝜕𝑞𝑖 +

𝜕 (𝐷.𝐸)

𝜕𝑞′𝑖 =

Qi…………………………………………………………. (2)

Keterangan :

K.E = Energi kinetik sistem ( ½ mx² )

P.E = Energi potensial sistem ( ½ kx² )

D.E = Energi yang terbuang pada sistem ( ½ cx² )

Qi = Gaya luar umum yang bekerja pada sistem

Selain itu, saat overhead travelling crane bekerja mengangkat beban, harus

diperhatikan juga dengan menggunakan rumus usaha, yaitu :

W = F . s

W = m . a . s ............................................................................................ (3)

Keterangan :

W = Usaha (Joule)

F = Gaya (N)

s = Jarak (m)

Yang harus diperhatikan yaitu besar massa, percepatan, ataupun jarak kemiringan

rope overhead travelling crane saat mengangkat beban. Jika salah satu dari elemen

tersebut nilainya terlalu besar, akan terjadi masalah seperti putusnya rope atau

terjadinya gangguan pada listrik, maka berlaku juga persamaan Daya yaitu :

PListrik = PMekanik

V. I = 𝐹 . 𝑠

𝑡

Page 45: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

37

V. I = 𝑊

𝑡

Keterangan: .............................................................................................. (4)

V = Tegangan Listrik (Volt)

I = Arus Listrik (Ampere)

W = Usaha (Joule)

t = Waktu (Detik)

Jika usaha yang dibutuhkan besar, maka daya listrik yang dibutuhkan juga besar,

karena persamaan bersifat berbanding lurus. Jika daya listrik yang dibutuhkan semakin

tinggi, maka kemungkinan akan semakin besar untuk terjadinya gangguan listrik, karena

di PT. PAL Indonesia tidak hanya menggunakan alat berat overhead crane saja.

Banyak girder yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dari crane tersebut.

Overhead travelling crane dapat dibuat single girder maupun double girder. Girder

dengan konstruksi rangka batang saat ini jarang digunakan dalam pemakaian overhead

travelling crane, yang paling banyak digunakan adalah girder dengan bentuk beam atau

kotak, yang dinilai lebih praktis baik dari segi konstruksi maupun bentuknya. Secara

teknologi perancangan dan pembuatan overhead travelling crane ini tidak memerlukan

teknologi yang terlalu tinggi seperti halnya dalam pembuatan kendaraan (otomotif).

Pada alat pengangkat yang perlu diperhatikan adalah faktor keamanan dan

keselamatan kerja dari alatnya sendiri maupun terhadap operator yang menggunakan.

Dalam merencanakan konstruksi girder overhead travelling crane ini tergantung

dari syarat yang harus dipenuhi untuk kebutuhannya. Hal tersebut dimaksudkan untuk

memperoleh kondisi yang efisien dan peralatan yang efektif.

Gambar 4.2 Overhead Crane di PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

Page 46: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

38

4.1.1 Spesifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons

Gambar 4. 2 Spesifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons

Page 47: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

39

4.2 Nama dan Fungsi Komponen Overhead Crane SWL 12,5 Tons

1. Lintasan (runway rail)

➢ Berfungsi sebagai jalan bagi crane untuk gerakan maju dan mundur.

2. Creep

➢ Berfungsi sebagai penggerak agar crane dapat bergerak dari kiri ke kanan,

atau sebaliknya (gerakan transversal).

➢ Creep terdiri atas :

a. Hoist yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan benda yang

dikaitkan pada pengait;

b. Motor penggerak roda yang berfungsi untuk menggerakan creep dari kiri

ke kanan, atau sebaliknya;

c. Tali baja yang digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut sebagai

perabot pengangkat;

d. Puli yang dibuat dengan desain tetap dan bebas. Puli digunakan sebagai

penuntun karena berfungsi sebagai pengubah arah peralatan.

e. Bottom Block. Di dalam peralatan pengangkat, untuk mengangkat beban

digunakan rantai tali baja yang dihubungkan dengan kait. Jenis kait tunggal

dan kait tanduk merupakan kait yang paling banyak digunakan pada sistem

crane.

Gambar 4. 3 Overhead Crane Beserta Komponennya

Page 48: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

40

3. Girder

➢ Berfungsi sebagai penopang Hoist.

➢ Girder terdiri atas :

a. Jembatan palang yang berfungsi sebagai lintasan bagi crane untuk bisa

bergerak ke kiri dan ke kanan;

b. Motor penggerak roda yang berfungsi untuk mengerakan roda yang ada

pada lintasan, sehingga memungkinkan crane untuk bergerak maju dan

mundur;

c. Roda pengerak berfungsi sebagai roda dari palang crane tersebut.

4.3 Cara Pengoperasian Overhead Crane SWL 12,5 Tons

1. Periksa overhead crane secara visual. Pastikan safety lock, hook, dan sling dalam

keadaan baik.

2. Hidupkan switch breaker, tes crane tanpa beban.

3. Pastikan keselamatan dan keamanan wilayah kerja,serta barang yang akan

diangkat.

4. Pakailah topi kesalamatan (safety head).

5. Pastikan berat badan yang akan diangkat tidak melebihi kapasitas dari

overhead crane.

6. Pilih sling yang akan dipakai diameter dan panjangnya harus sesuai dengan berat

beban yang akan diangkat.

7. Ikat beban yang akan diangkat dengan baik dan benar.

8. Angkat beban secara perlahan dan jika bergerak usahakan jarak dengan lantai

yang tidak terlalu tinggi.

9. Selama pengangkatan, operator perlu memperhatikan beban yang sedang

diangkat, jangan sampai beban bergoyang dan tidak ada yang menghalanginya.

10. Jangan meninggalkan beban dalam keadaan tergantung.

11. Letakan overhead crane dan beban yang diangkat pada tempat yang aman.

12. Matikan switch breaker ketika sudah selesai.

Page 49: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

41

4.4 Prinsip Kerja Overhead Crane SWL 12,5 Tons

Prinsip kerja pesawat angkat ini adalah untuk mengangkat menurunkan dan

memindahkan alat ataupun benda berat yang ada di workshop ketika diadakan perbaikan

maupun perawatan terhadap alat berat.

Dalam pengoperasiannya, benda yang akan diangkat harus bebas dari segala

rintangan agar dapat dengan mudah diletakan sesuai dengan posisinya.

Pesawat angkat rata-rata memindahkan beban atau muatan bersifat jarak pendek.

Dalam prakteknya biasa dicapai, dibatasi antara 10 meter sampai dengan 100 meter.

Pergerakan crane pada overhead crane ada tiga jenis, antara lain :

1. Gerakan Hoist (Naik/Turun).

Gerakan ini adalah gerakan naik/turun beban yang telah dipasang pada kait

diangkat atau diturunkan dengan menggunakan drum, dalam hal ini putaran drum

disesuaikan dengan drum yang sudah direncanakan. Drum digerakkan oleh motor listrik

dan gerakan drum, dihentikan dengan rem sehingga beban tidak akan naik atau turun

setelah posisi yang ditentukan sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 4. 4 Mekanisme Gerakan Hoist

2. Gerakan Transversal

Gerakan ini merupakan gerakan berpindah arah dengan cara melintang. Untuk

gerakan tersebut diperlukan motor troli, dimana motor troli ini akan bergerak pada

gelagar utama. Jarak pemindahan bahan dapat diatur sesuai yang

Page 50: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

42

diinginkan. Rem pengontrol dipasang pada poros motor dan bekerja menurut

prinsip elektromagnet.

3. Gerakan Longitudinal.

Gerakan ini adalah gerakan memanjang (longitudinal) di sepanjang rel yang

terdapat di lokasi dimana overhead crane berada. Gerakan ini diperoleh dengan

pemakaian motor ke roda jalan.

Gambar 4. 6 Mekanisme Gerakan Longitudinal

Gambar 4. 5 Mekanisme Gerakan Transversal

Page 51: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

43

4.5 Sistem Proteksi pada Overhead Crane SWL 12,5 Tons

1. Push button emergency stop

Crane ini dilengkapi tombol emergency stop, yang apabila ditekan crane ini

akan berhenti beroperasi. Tombol emergency stop tersebut terletak di remote

(pendant control).

2. Limit switch emergency stop

Limit switch dipasang pada hoist untuk mencegah kerusakan dan bahaya

yang mungkin timbul. Limit switch digunakan untuk mengatur dan membatasi

batas atas dan batas bawah dari pergerakan hoist.

3. Load measuring device

Crane ini juga dilengkapi dengan alat pengukur beban yang disebut load

cell device. Load cell device ini terdiri dari 4 sensor yang terletak pada troley.

Bila total beban melebihi 10% dari total yang diijinkan yaitu 13,75 ton, maka alat

ini akan memberikan pesan kepada operator melalui LCD monitor.

Page 52: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

44

BAB V

TUGAS KHUSUS

5.1 Pemeliharaan (Maintenance) Overhead Crane SWL 12,5 Tons

Maintenance adalah suatu usaha atau tindakan reparasi yang dilakukan agar

kondisi dan performance dari mesin tetap terjaga, namun dengan biaya perawatan yang

serendah-rendahnya atau suatu kegiatan servis untuk mencegah timbulnya kerusakan

tidak normal sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang

direkomendasikan oleh pabrik. Kegiatan servis meliputi pengontrolan, penggantian,

penyetelan, perbaikan, dan pengetesan.

5.1.1 Tujuan Maintenance

Tujuan dari melakukan maintenance ialah:

1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai (high availiability);

2. Memiliki kemampuan mekanis paling baik (best performance);

3. Agar biaya perbaikan alat menjadi hemat (reduce repair cost).

5.1.2 Klasifikasi dari Maintenance

Maintenance terbagi menjadi tiga bagian yaitu Preventive Maintenace,

Corrective Maintenance, dan Predictive Maintenance.

1. Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan

tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan

pada alat.

Preventive maintenance terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Periodic Maintenance

Periodic maintenance ialah pelaksanaan service yang dilakukan setelah

unit beroperasi dalam jumlah jam tertentu. Periodic maintenance terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

1) Periodic Inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily-10 hours)

dan mingguan (weekly-50 hours) sebelum unit beroperasi.

2) Periodic Service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan

pada suatu alat yang dilaksanakan secara berkala/continue dengan interval

pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hours meter

(HM).

b. Schedule Overhaul

Schedule Overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan pada interval

tertentu sesuai dengan standar overhaul masing-masing komponen yang ada.

Page 53: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

45

c. Conditioned Based Maintenance

Conditioned Based Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan

berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas

(PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemeliharaan

Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H).

2. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk

mengembalikan machine ke kondisi standar melalui pekerjaan repair

(perbaikan) atau adjusment (penyetelan). Corrective Maintenance terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Brakedown Maintenance

Brakedown Maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan setelah

machine brakedown (tidak bisa digunakan).

b. Repair and Adjustment

Repair and Adjustment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki

kerusakan yang belum parah atau machine belum brakedown (tidak bisa

digunakan).

3. Predictive Maintenance

Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi,

dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive

Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikator-indikator yang

terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan

vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan

selanjutnya.

Page 54: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

46

Gambar 5.1 Klasifikasi Maintenance

Page 55: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

47

5.1.3 Preventive Maintenance Overhead Crane SWL 12,5 Tons

1. Overhead Crane SWL 12,5 Tons Selatan Bengkel Sub Assembly

Gambar 5.2 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Selatan Bengkel Sub Assembly

Page 56: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

48

2. Overhead Crane SWL 12,5 Tons Selatan Bengkel Fabrikasi

Gambar 5.3 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Selatan Bengkel Fabrikasi

Page 57: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

49

3. Overhead Crane SWL 12,5 Tons Utara Bengkel Fabrikasi

Gambar 5.4 PM02 2019 OHC 12,5 Ton Utara Bengkel Fabrikasi

Page 58: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

50

Gambar di atas merupakan data preventive maintenance mesin overhead crane

SWL 12,5 ton yang terdapat pada bengkel sub assembly bagian selatan, bengkel fabrikasi

bagian utara, dan bengkel fabrikasi pada bagian selatan yang dicatat pada tahun 2019.

Pada gambar 4.5, 4.6, dan 4.7 data menyatakan bahwa roda cross travel

sudah aus, break motor hoist sudah aus, dan gearbox cross & hoist telah bocor.

Penyebab dari masalah tersebut adalah karena sudah waktunya aus dan bocor, selain itu

karena sering digunakan sehingga tindakan yang dapat dilakukan yaitu mengganti

komponen yang sudah aus dan bocor.

Dari ketiga data, masalah yang umum terjadi dapat dilihat pada poin 5, yaitu

fungsi brake/readjust brake lining mendapatkan kode segitiga dimulai pada bulan

keempat hingga bulan kedelapan yang berarti perlu perhatian khusus terhadap fungsi

brake/readjust brake lining. Walaupun diberi kode segitiga, alat masih layak digunakan,

namun harus tetap menjadwalkan untuk mengganti komponen brake/readjust brake

lining.

5.1.4 Tugas-Tugas Operator Overhead Crane SWL 12,5 Tons

1. Tetap memelihara kebersihan mesin-mesin di lingkungan kerja.

2. Memastikan pengoperasian overhead crane dengan benar.

3. Memastikan berapa lori yang harus terangkat setiap jamnya.

4. Tetap melakukan pencatatan seperti waktu menghidupkan dan menghentikan

hoisting crane.

5. Memberitahukan kepada Assisten/Mandor yang bertugas jika terjadi gangguan atau

kerusakan mesin.

6. Melaksanakan Standar Operasi Prosedur yang telah digariskan oleh pimpinan seperti

prosedur menghidupkan dan menghentikan, serta juga instruksi yang spesifik

diberikan oleh Assisten/Mandor yang bertugas.

7. Karyawan bagian stasiun Hoisting Crane harus tetap berada di stasiun Hoisting

Crane pada saat jam kerja kecuali ada keperluan/tugas lain demi kelancaran proses

produksi.

8. Keutuhan peralatan/perlengkapan kerja di Stasiun Hoisting Crane

harus selalu dijaga.

5.2 Resertifikasi Overhead Crane SWL 12,5 Tons

Resertifikasi mesin atau sertifikasi ulang merupakan proses pemeriksaan dan

pengujian mesin oleh suatu badan organisasi yang ahli pada bidang resertifikasi dengan

tujuan untuk mendapatkan hasil bahwa suatu mesin tersebut masih layak digunakan atau

tidak.

Kegiatan resertifikasi ini wajib dilaksanakan karena menyangkut keselamatan orang

banyak dan juga sudah diatur di dalam Undang-Undang Uap 1930 dan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja. Peraturan pelaksanaannya yang harus

diperiksa dan diuji, salah satu contohnya adalah peralatan angkat, seperti overhead crane.

Data di bawah merupakan contoh hasil resertifikasi mesin overhead crane SWL 12,5

tons yang terdapat pada bengkel Assembly yang dilaksanakan pada tahun 2013.

Page 59: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

51

5.2.1 Data Umum

5.2.2 Data Teknik

Gambar 5.5 Data Umum OHC 12,5 Tons

Gambar 5.6 Data Teknik OHC 12,5 Tons

Page 60: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

52

5.2.3 Pemeriksaan Visual

Sesuai hasil pemeriksaan secara visual, pesawat jenis overhead crane (double

girder) yang berlokasi di bengkel Assembly Masih layak dioperasikan. Pesawat

jenis overhead crane (double girder) harus dirawat kebersihannya dari debu secara

rutin dan diberi pelumas yang tidak mengandung asam/alkali atau sesuai dengan

buku petunjuk dari pabrik pembuat.

Gambar 5.7 Pemeriksaan Visual OHC 12,5 Tons

Page 61: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

53

5.2.4 Pemeriksaan dan Pengukuran Hook

Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan pengukuran Hook, tidak ditemukan

kecacatan sehingga masih layak dioperasikan dengan beban maksimum 12,5 tons.

Gambar 5.9 Visual Hook

Gambar 5.8 Pemeriksaan dan Pengukuran Hook OHC 12,5 Tons

Page 62: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

54

5.2.5 Pemeriksaan dan Pengukuran Tali Baja

Berdasarkan Per-05/Men/1985, pasal 9 ayat (2), “Tali baja harus diberi pelumas

yang tidak mengandung asam/alkali” , atau sesuai dengan manual book dari pabrik

pembuat

Berdasarkan Per-05/Men/1985, pasal 9 ayat (3), “Tali baja harus diperiksa pada

waktu pemasangan pertama dan setiap hari oleh operator serta sekurang- kurangnya

satu kali dalam seminggu oleh tenaga yang berkeahlian khusus Pesawat Angkat dan

Angkut dari perusahaan.

Gambar 5.11 Pengukuran Tali Baja

Gambar 5.10 Pemerikaan dan Pengukuran Tali Baja OHC 12,5 Tons

Page 63: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

55

5.2.6 Pengujian Tidak Merusak (No Destruction Test)

Sesuai hasil pemeriksaan dan pengujian (penetrant) pada hook tidak ditemukan

keretakan sehingga masih layak dioperasikan. Pada puli utama dan alur wire rope harus

diberi pelumas yang tidak mengandung asam/alkali secara rutin atau sesuai buku

petunjuk dari pabrik pembuat.

Gambar 5.13 Penetrant Test

Gambar 5.12 Pengujian Tidak Merusak (NDT)

Page 64: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

56

5.2.7 Pengujian Beban

Sesuai hasil pemeriksaan visual, uji fungsi overhead crane tidak mengalami

kecacatan dan berdasarkan hasil pengujian beban pesawat angkat dan angkut jenis

overhead crane tidak mengalami penurunan beban, sehingga overhead crane masih

layak dioperasikan. Saran-saran yang diberikan oleh petugas resertifikasi adalah :

1. Sesuai hasil uji beban tidak terjadi penurunan, maka overhead crane masih layak

dioperasikan dengan beban 12,5 ton.

2. Harap dilakukan perawatan secara berkala dan diberi pelumas yang tidak

mengandung asam/alkali atau sesuai buku petunjuk dari pabrik pembuat.

3. Overhead crane sebelum dioperasikan, operator harus melakukan pemeriksaan,

pengecekan terhadap alat pengaman (safety device), alat perlengkapannya, brake,

sambungan, pin, safety pin, emergency stop, sesuai dengan buku petunjuk dari

pabrik pembuat.

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Gambar 5.14 Pengujian Beban

Page 65: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

57

4. Operator harus melakukan uji fungsi baik secara elektrik ataupun mekanis sebelum

melakukan pengangkatan beban harus sesuai buku petunjuk (load chart)

5. Operator pesawat jenis overhead crane diwajibkan memiliki sertifikat, lisensi K3,

dan buku kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

(PER-09/MEN/VII/2010) sesuai dengan jenis dan kapasitasnya.

6. Overhead crane harus diadakan riksa uji ulang selambat-lambatnya dilaksanakan 1

tahun sekali berdasarkan bab VIII Pemeriksaan dan Pengujian pasal 138 ayat 4

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat

dan Angkut.

Beban diangkat setinggi 40 cm dan ditahan selama 10 menit, tidak terjadi penurunan

Gambar 5.15 Pengujuan Beban Dinamis 9,4 Ton

Page 66: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

58

Beban diangkat setinggi 40 cm dan ditahan selama 10 menit, tidak terjadi penurunan.

Defleksi yang terjadi saat pengujian beban 12,8 ton, yaitu tinggi awal 9722 mm dan saat

mengangkat beban menjadi 9702 mm, selisih 20 mm.

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Gambar 5.16 Pengujian Beban Statis 12,8 Ton

Page 67: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2017). Penjelasan Umum Crane Hoist. Diperoleh 21 Januari 2020,

dari https://docplayer.info/42434696-Bab-iii-dasar-teori-3- 1-

penjelasan-umum-crane-hoist.html

Benziro. (2019, 05 September). Cara Pengoperasian Overhead Crane.

Diperoleh 20 Januari 2020, dari

http://benziro.co.id/blog/detail/96/cara-pengoperasian-overhead-

crane

Ikons. (2017, 16 November). Mengenal Berbagai Jenis Crane Yang Biasa

Digunakan Dalam Konstruksi. Diperoleh 23 Januari 2020, dari

https://www.ikons.id/mengenal-berbagai-jenis-crane-yang- biasa-

digunakan-dalam-konstruksi/

Indonesia, PT. PAL. (2017, 31 Agustus). Profile Perusahaan. Diperoleh 19

Januari 2020, dari

https://www.pal.co.id/our_company/corporate_profile?lang=ina

KMMI. (2017). Mesin Alat Berat – Overhead Crane. Diperoleh 21 Januari

2020, dari http://kmmigroup.com/WEB001/index.php/id/sort-

learning/learning-bid-paa/374-mesin-alat-berat-overhead-

crane.html

Sudrajattuloh, Dede, dkk. (2014). Kajian Penerapan Prinsip dan Hukum Fisika pada

Alat-Alat Material Handling di Dunia Industri Manufaktur. Program

Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma

Chung : Malang.

Wijayanto, P. dan Susatio Y. (2011). Analisa Kestabilan Crane Jenis Gantry

Berbasis Amplitudo Sespon Getaran. Institut Teknologi Sepuluh

Nopember : Surabaya

Zigma, Duta. (2016, 29 September). Jenis Crane serta Fungsinya. Diperoleh

22 Januari 2020, dari https://dutazigma.com/2016/09/29/jenis-crane-

serta-fungsi-nya/

Page 68: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

60

LAMPIRAN

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 1

Tanggal : 1 – 4 September 2020

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Membersihkan tumpahan minyak (oli)

hidrolik yang tumpah ke selokan tempat pipa-

pipa di Shiplift, pipa berfungsi mengalirkan

minyak ke masing-masing hoist, terjadi

kebocoran pipa disalah satu hoist karena

retaknya sambungan las pada pipa. Masing-

masing memiliki kapasitas beban sebesar 200

ton.

2. Belajar mengoperasikan Overhead Crane

(OHC) 12,5 ton yang digunakan untuk

menaikkan, menurunkan, atau memindahkan

material berat, seperti plat baja atau

aluminium.

Page 69: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

61

3.

Merubah posisi craddle pada landasan

slipway, untuk memposisikan kapal KRI

Ajak ke tengah lintasan shiplift dan ditarik

menggunakan UNI MOG.

Page 70: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

62

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 2

Tanggal : 7 – 11 September 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Memperbaiki gerinda Makita 9500, yang

mengalami kerusakan pada bagian switch

dan mengganti carbon brush dengan yang

baru.

2. Memperbaiki portable blower karena

mengalami kerusakan pada rotor, sehingga

harus mengganti dengan rotor baru, dan

memasang cover portable blower bertujuan

agar saat pemakaian tidak melukai pekerja.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 71: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

63

3.

Mengecek dan mengganti selang oksigen

CNC plasma cutting di Bengkel Fabrikasi,

karena api yang keluar dengan tidak

sempurna

4. Mengecek dan mengganti selang udara

bertekanan CNC plasma cutting di Bengkel

Fabrikasi karena dust collector pada CNC

plasma cutting tidak dapat terbuka atau

tertutup, sehingga mengakibatkan asap yang

mengepul.

Trial atau uji coba setelah pengecekan dan

penggantian selang oksigen, terlihat api yang

keluar sudah baik.

Page 72: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

64

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 3

Tanggal : 14 – 18 September 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

2.

Mengamati proses undocking kapal KRI Ajak

yang sebelumnya sudah dilakuakan perbaikan

atau maintenance di Divisi Kapal Perang,

prosesnya di dorong oleh 1 UNI MOG dan 2

forklift (kapasitas beban 7 ton) sampai ke

tengah shiplift.

Berikut kapal yang sudah undocking dan

sudah berada pada step chain 4, dilanjutkan

besok karena sudah sore hari kondisi air laut

sudah mulai surut.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 73: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

65

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 4

Hari/Tanggal : 21 – 25 September 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti Fuel Pump pada Forklift.

2.

Mengganti pipa untuk mengalirkan minyak

hidrolik pada pengunci rel di Ship Lift

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 74: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

66

3. Menambahkan air cooler ke mesin Las.

4.

Mengganti Switch pada bor (Bench

Drilling Machine)

5.

Memberi Grease pada Roller Bearing yang

telah di pasang di bushing sebelum di

masukan ke dalam roda.

6.

Bushing sudah di masukan ke dalam poros

roda.

Page 75: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

67

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 5

Tanggal : 28 September – 2 0ktober 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti PCB mesin las yang hangus.

2.

Mengganti selang in/out minyak hidrolik

Radial Drill Manual Clamping di Bengkel

Mesin.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 76: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

68

3. Mengganti karet coupling yang rusak pada

pompa

4.

Melihat proses loading Main Engine KCR 1

(Kapal Cepat Rudal)

Page 77: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

69

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2 .Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 6

Tanggal : 5 – 9 Oktober 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti rotor gerinda makita 9500 yang

mengalami kerusakan.

2.

Mengganti Stator gerinda potong duduk

yang sudah gosong/aus.

3.

Melihat proses loading Main Engine KCR 2

(Kapal Cepat Rudal).

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 78: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

70

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 7

Tanggal : 12 – 16 Oktober 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti pipa pada reservoir tank

2.

Melakukan pengecekan pada panel crane

karena crane mengalami malfungsi tidak

bisa di gerakan.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 79: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

71

3.

Membantu menaikan material untuk

membuat scaffolding dan cradle untuk

pijakan di cerobong.

4.

Pengecekan kontaktor pada motor crane.

5.

Melihat proses undocking kapal KRI ajak

setelah mengalami penambalan lambung

kapal karena sebelumnya waktu undocking

masih mengalami kebocoran.

Page 80: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

72

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 8

Tanggal : 19 – 23 Oktober 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti rotor dan bostel pada gerinda

potong duduk.

2. Mengganti kabel dan rotor pada rotary.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 81: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

73

3.

Memperbaiki gerinda makita 9500 yang

mengalami kerusakan pada kabel switch.

Page 82: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

74

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 9

Tanggal : 26 – 30 Oktober 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti rotor gerinda

2.

Mengganti pressure switch kompresor.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 83: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

75

3. Assembly komponen-komponen pada

kompressor portabel, setelah selesai

melakukan proses maintenance

4.

Menghaluskan ujung poros agar bisa

masuk ke dalam roda.

5.

Memasukan poros ke dalam roda dengan

cara di pukul manual.

Page 84: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

76

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 10

Tanggal : 2 – 6 November 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Melakukan pembubutan bushing cradle

karena bearing tidak bisa masuk ke dalam

poros tersebut jadi mengurangi kurang lebih

0,7 mm, total 3 buah yang harus di bubut.

Proses pembubutan pada Bengkel Mesin

(Machinery Outfitting).

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 85: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

77

2. Membersihkan dan menghaluskan

permukaan dalam craddle menggunakan

gerinda rotari, yaitu tempat poros craddle

agar lebih mudah saat memasukkan poros

dan menghilangkan karat akibat korosi.

3.

Menghaluskan permukaan bagian atas dan

bawah craddle dari karat akibat korosi dan

meratakan yang tidak rata menggunakan

gerinda penghalus.

4.

Proses awal memasukkan poros pada

craddle menggunakan palu besar sampai

masuk kurang lebih setengah bagian.

Page 86: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

78

5.

Terjadi kebocoran pada bagian solenoid

teleskopik dan mengganti solenoid dan seal

agar tidak terjadi kebocoran.

6.

Memindahkan craddle menggunakan

forklift ke mesin press hidrolik untuk

memasukan poros secara penuh.

Page 87: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

79

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 12

Tanggal : 16 – 20 November 2020

No Dokumentasi Keterangan

1.

Memperbaiki dan memasang pressure switch mesin

press hidrolik Burkle S080 (gluring press) pada

Bengkel Interior dan mengganti pipa yang bocor.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 88: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

80

2.

Mengisi minyak hidrolik pada pada mesin press

hidrolik Burkle S080 (gluring press), di Bengkel

Fabrikasi.

3.

Memperbaiki kontaktor pada bagian rangkaian

elektrikal dalam mesin press hidrolik Burkle S080

(gluring press), karena mesin press hidrolik setelah

piston nya terangkat, piston tidak dapat turun

kembali.

4.

Mengisi water cooler atau coolant sebagai media

pendinginan pada mesin las Saffro.

Page 89: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

81

5.

Mengganti dan menyolder kapasitor pada PCB,

karena rangkaian pada PCB mengalami kerusakan

karena terlihat gosong pada bagian bawah PCB,

kemudian dipasang pada mesin las Saffro.

Page 90: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

82

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 13

Tanggal : 23 – 27 November 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengganti selang pompa bensin yang sudah

putus dan membersihkan filter bahan bakar

yang kotor.

2.

Mengganti seluruh selang udara bertekanan

pada CNC plasma cutting yang mulai getas di

Bengkel Fabrikasi.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 91: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

83

3,

Mengganti kapasitor mesin las yang terbakar

sehingga terlihat gosong.

4.

Pengecekan break motor long travel dan

break motor cross travel.

5.

Mengganti kontaktor pada panel cerobong

6.

Mengganti fuse mesin las yang putus, karena

kurang nya ampere(arus).

Page 92: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

84

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 14

Tanggal : 30 – 4 Desember 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Membuat mesin pencacah gedebok pisang

untuk makan ternak bebek.

2. Pengecekan pipa minyak hidrolik dan

melakukan pengukuran.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 93: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

85

3.

Pengisian minyak hidrolik pada tanki

reservoir.

4.

Melakukan perawatan hydraulic chain shiplift

melumasinya dengan minyak hidrolik.

Page 94: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

86

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 15

Tanggal : 7 – 11 Desember 2020

No. Dokumentasi Keterangan

1.

Mengecek remote crane yang mengalami

trouble.

2.

Melepas filter pada tabung karena filter

sudah robek.

3. Mengganti selang flexible kompresor.

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 95: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

87

4.

Memasang panel kompresor.

5.

Memasang tabung filter yang telah diganti

saringan nya dengan yang baru.

6. Pengecekan mesin forklift.

Page 96: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

88

Nama Anggota Kelompok :

1. Dicky Reonaldi Armansyah (10211710010092)

2. Novan Bagus Ramanda (10211710010096)

3. Ansori Akbar (10211710010126)

Dosen Pembimbing : M. Lukman Hakim, S.T, M.T

Perusahaan Tempat Magang : PT PAL INDONESIA (Persero)

Unit Magang : Divisi Kapal Perang

Magang Industri : 4 bulan

Minggu ke : 17

Tanggal : 21 – 23 Desember 2020

Laporan Mingguan

Magang Industri

Departemen Teknik Mesin Industri

Fakultas Vokasi

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Page 97: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

89

No. Dokumentasi Keterangan

1

2

3

Melihat proses penaikan Ship Lift yang

telah di gunakan undocking SPM (Single

Point Mooring)

Melakukan perbaikan alat rotary angin

yang mengalami trouble pada putaran nya

yang lambat.

Memperbaiki mesin gerinda yang

mengalami rusak pada rotor nya dan perlu

diganti.

Page 98: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

90

Lampiran Surat Balasan Pemberian Ijin Praktek Magang Industri

Page 99: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

91

Lampiran Surat Permohonan Magang Dari Departemen

Page 100: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

92

Lampiran Preventive Maintenance (PM)

Page 101: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

93

Page 102: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

94

Page 103: PROGRAM STUDI S1 TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA …

95