program studi pendidikan kimia fakultas keguruan dan …/analisis... · dan perhitungan kimia oleh...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) KIMIA SMA KELAS X SMAN 1 TERAS BOYOLALI MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA Disusun Oleh : DWI PURWITASARI (K3307020) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: dinhnga

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE)

KIMIA SMA KELAS X SMAN 1 TERAS BOYOLALI

MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

DAN PERHITUNGAN KIMIA

Disusun Oleh :

DWI PURWITASARI

(K3307020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE)

KIMIA SMA KELAS X SMAN 1 TERAS BOYOLALI

MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

DAN PERHITUNGAN KIMIA

Oleh :

DWI PURWITASARI

NIM K 3307020

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

gelar Sarjana Program Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika

dan IlmuPengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Tanggal

Tim Penguji Skripsi : Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Dra. Bakti Mulyani, M.Si .......................

NIP. 19590725 198503 2 008

Sekretaris : Dra. Tri Redjeki, M.S .......................

NIP. 19510611 197603 2 006

Anggota I : Dra. Kus Sri Martini, M.Si .......................

NIP. 19500104 197501 2 001

Anggota II : Nanik Dwi Nurhayati, S.Si, M.Si .........................

NIP. 19721115 200604 2 001

Disahkan Oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Dwi Purwitasari

NIM : K3307020

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang ANALISIS

MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) KIMIA SMA KELAS

X SMAN 1 TERAS BOYOLALI MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

DAN PERHITUNGAN KIMIA adalah benar-benar karya sendiri. Hal yang

bukan karya saya dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Surakarta, Januari 2012

Dwi Purwitasari

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dwi Purwitasari. K3307020. ANALISIS MISKONSEPSI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) KIMIA SMA KELAS X SMAN 1 TERAS BOYOLALI MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Januari. 2012. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi miskonsepsi dan menentukan persentase miskonsepsi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia Untuk SMA dan MA kelas X materi hukum hukum dasar kimia dan perhitungan kimia karangan Ari Hartanto dan Ruminten yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, (2) mengidentifikasi kesesuaian Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia Untuk SMA dan MA kelas X ditinjau dari materi dan urutan materi pada standar isi yang berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian Purposive Sampling. Populasinya adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2010/2011yang terdiri dari 7 kelas, dan sampel, kelas X-1 dan X-2. Data penelitian berupa data miskonsepsi BSE yang diperoleh dari studi pustaka, wawancara dan data hasil angket kepuasan. Analisa data menggunakan teknik triangulasi yaitu pemeriksaan melalui buku lain dan wawancara tim ahli. Hasil penelitian buku BSE Kimia Kelas X karangan Ari Harnanto dan Ruminten menunjukkan (1) terdapat miskonsepsi pada materi Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap dengan persentasenya 40% untuk pokok bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia dan 27% untuk Perhitungan Kimia pada materi Massa Molar dan Rumus Molekul, (2) urutan konsep-konsep materi belum sesuai dengan standar isi KTSP, dimana Hipotesis Avogadro seharusnya pada Hukum-Hukum Dasar Kimia terdapat pada Perhitungan Kimia. Kata Kunci: Miskonsepsi, Buku Sekolah Elektronik (BSE)

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Dwi Purwitasari. K3307020. MISCONCEPTION ANALYSIS OF CHEMISTRY ELECTRONIC SCHOOL BOOK (ESB) OF THE TENTH GRADE STUDENTS IN SMA N 1 TERAS BOYOLALI OF THE THE ACCOUNTS AND PRINCIPLES OF CHEMISTRY, Thesis: Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. January. 2012 The objective of the research were (1) identifying the misconception and determine misconception percentage of Chemistry BSE for the tenth grade of SMA and MA material of the accounts and principles of chemistry by Ari Harnanto and Ruminten that was published by A Book Center, National Education Departement, (2) Identifying the appropriateness of chemistry BSE for the tenth grade studens of SMA and MA from the standard of the material and the material sequence that was based on One Grade Education Curriculum (KTSP). The research use qualitative descriptive method with Purposive Sampling research design. Population on this research were the tenth grade studens of SMA N 1 Teras Boyolali in 2010/2011 academic year that was consisting of 7 classes and of the sample studens that were X-1 class and X-2. The research data was BSE misconception data that was data from the result of satisfaction questionaire. The research data analysis was using triangulation technique that was checking the other book and interview with

The result of research Chemistry BSE for the tenth grade students by Ari Harnanto and Ruminten showed (1) that there was misconception on the law of

that the percentage was 40% for Principles of Chemistry and 27% for the Accounts of Chemistry on relative atomic mass and molecular formula, (2) The sequence of the material concept was not suitable with standart of the concept of KTSP, where the

be in the principles chemistry, it was in accounts chemistry. Key word: Misconception, Electronic School Book (ESB).

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

(QS.Ar-Rahman:13)

(Abraham Lincoln)

Terus memformat masa depanku dan kibarkan aspirasi putih

(Anonim)

dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati

jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan

(Anonim)

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Tulisan ini saya persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa

memberikan cinta dan dukungan.

Seseorang yang ada disampingku, pemberi

semangat baru untukku, Arta Kurniawan

Ibu Dra.Kus Sri Martini,M.Si dan Ibu Nanik Dwi

Nurhayati,S.Si,M.Si yang telah membimbingku

Bapak dan Ibu dosen yang membantu saya untuk

belajar menjadi yang lebih baik.

Sahabat tercinta (Christin, Rosita, Dyah, Erna,

Tari, Dewi) yang selalu membantu dan

menyemangatiku.

Teman-teman Mahasiswa Pendidikan Kimia UNS

angkatan 2007

Almamater

Siswa siswi tercinta di SMA Negeri 1 Teras

Boyolali

Teman teman kos Al Bannat atas semua

pengertiannya

Teman-teman kos Mawar Putih I

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan

kesempatan sampai pada akhirnya skripsi dapat terselesaikan, untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kimia.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

skripsi ini, berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan tersebut dapat

teratasi dengan baik. Untuk itu atas segala bantuannya disampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS yang telah memberikan ijin dalam

penyusunanan skripsi ini.

2. Bapak H. Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP UNS yang telah

memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Hj. Bakti Mulyani, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia yang telah memberikan bimbingan arahan, serta ijin

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si selaku Pembimbing I yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Ibu Hj. Nanik Dwi Nurhayati, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, semangat serta pengalaman yang sangat

bermanfaat.

6. Bapak ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia yang telah memberikan

ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat selama penulis belajar di

UNS.

7. Teman-teman kuliah Program Studi Pendidikan Kimia FKIP-UNS

Angkatan 2007 yang telah membantu dan memberi semangat

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman almamater Program Studi Pendidikan Kimia FKIP-UNS

10. Seseorang yang ada disampingku, hasian pemberi semangat baru untukku,

Arta Kurniawan beserta keluarga

11. Teman- teman Kos Al Bannat dan Mawar Putih I yang telah banyak

membantu dan memberikan dukungan

12. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Meskipun disadari, skripsi ini jauh dari sempurna, namun diharapkan

skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan pengembangan ilmu pendidikan

pada khususnya.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN....... ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....... .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN.............................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

MOTTO ............................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. 3

C. 4

D. Perumusan 5

E. 5

F. Manfaa 6

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjaua 8

1. Miskonsepsi ............................................. 8

2. Buku Ajar ............................................................................. 11

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .................. 13

4. Materi dalam Buku Sekolah Elektronik Kelas X Karangan Ari

Harnanto dan Ruminten tahun 2009....................................... 13

halaman

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Penelitian yang Relevan 25

C. Kerangka Berfikir ..... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 28

B. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................... 28

C. Sumber Data ................................................................................ 29

D. Teknik Sampling ......................................................................... 30

E. Teknik dan InstrumenPengumpulan Data ................................. 30

F. Vaiditas Data ............................................................................... 32

G. Analisis Data ............................................................................... 34

H. Prosedur Penelitian....................................................................... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Analisis Miskonsepsi ................................................................... 41

B. Persentase Miskonsepsi ............................................................... 49

C. Analisis Kesesuaian Materi dengan Urutan Materi yang

terdapat dalam Standar Isi KTSP................................................. 51

D. Hasil Analisis Angket .................................................................. 53

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 57

B. Implikasi ...................................................................................... 58

C. Saran ............................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59

LAMPIRAN

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Tabel 2.2.

Tabel 3.1.

Tabel 3.2.

Tabel 3.3.

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5.

Massa zat-zat pereaksi dan hasil reaksi.................................

Perbandingan massa C dan O pada senyawa CO dan CO2

Waktu Penelitian...................................................................

Hasil Analisis Tiap Materi Semester I BSE Kimia untuk

SMA dan MA kelas X Karangan Ari Harnanto dan

Ruminten Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas...................

Persentase Miskonsepsi BSE Kimia untuk SMA Kelas X

Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Penerbit Pusat

Perbukuan Depdiknas............................................................

Rancangan Percobaan untuk Membuktikan Hukum

Kekekalan Massa...................................................................

Rancangan Pembenaran Percobaan untuk Membuktikan

Hukum Kekekalan Massa......................................................

Presentase Miskonsepsi BSE kimia untuk SMA dan MA

kelas X I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun

2009.......................................................................................

Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-1

Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Tahun

2009.......................................................................................

Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-2

Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Tahun

2009.......................................................................................

13

15

289

37

37

47

48

50

55

55

halaman

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Kerangka Berpikir ..................................................................... 27

Gambar 3.1. Skema Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data .... 33

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data (Interactive

Model)............... ........................................................................ 35

Gambar 4.1. Histogram Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA

Kelas X-1 Karangan Ari Harnanto Tahun

2009................................. .......................................................... 54

Gambar 4.2. Histogram Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA

Kelas X-2 Karangan Ari Harnanto Tahun

2009................................. .......................................................... 54

Gambar 4.3. Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-1

Karangan Ari Harnanto Tahun 2009............. ............................ 55

Gambar 4. 4. Kepuasan Siswa terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-2

Karangan Ari Harnanto Tahun 2009............. ............................ 56

halaman

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. .............................. 62

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5a.

Lampiran 5b.

Lampiran 5c.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Analisis Kesesusaian urutan materi berdasarkan standar isi

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) .............

Konsep BSE Kimia SMA Kelas X Karangan Ari Harnanto

dan Ruminten ..............................

Lembar Observasi Konsep BSE ...................

Indikator Angket Kepuasan Siswa terhadap BSE

Angket Kepuasan Siswa Buku Sekolah Elektronik Kimia

SMA Kelas X Karangan Ari Harnanto dan Ruminten

SMAN 1 Teras Boyolali .................

Skor Angket Kepuasan Siswa Buku Sekolah Elektronik

Kimia SMA Kelas X Karangan Ari Harnanto dan Ruminten

SMAN 1 Teras Boyolali ................................

Hasil Tryout ..................................

Data Angket Kepuasan..... .....................

Hasil Analisis Angket Kepuasan ...................

Surat Ijin ............................................................................

70

73

76

84

85

90

91

92

94

100

halaman

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Buku ajar merupakan komponen pendidikan yang sangat penting di

dalam proses pembelajaran. Tak dapat dipungkiri bahwa semua guru disetiap

tingkat pendidikan menggunakan paling sedikit satu buku ajar di dalam proses

pembelajarannya. Buku ajar digunakan guru untuk menyampaikan materi dan

bahkan menentukan strategi pembelajarannya. Siswa menggunakan buku ajar

sebagai sumber informasi untuk mengerjakan tugas di sekolah dan pekerjaan

rumah. Berdasarkan penelitian Robert E. Stake & J. A Easley, Yusuf Hilmi dan

Oom Romlah (2007: 2) menyimpulkan bahwa 90% waktu pembelajaran di

Amerika menggunakan satu buku ajar.

Paul Suparno (2007

tidak ada lagi buku ajar yang dianggap paling tepat, yang penting isi buku benar

mengajarkan kimia tidak berdasarkan pada buku ajar, tetapi lebih pada

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Pokok bahasan dan metode yang dipilih

harus sesuai dengan kompetensi tersebut. Maka sebagai guru yang mengerti

KTSP, tidak harus memegang pada satu buku, tetapi dapat menggunakan berbagai

buku.

Salah satu upaya Departemen Pendidikan Nasional untuk meningkatkan

mutu pendidikan adalah dengan menyediakan buku ajar. Mulai tahun 2007

Departemen Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku ajar sehingga

buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik (e-book) dengan nama

Buku Sekolah Elektronik (BSE). Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional menerbitkan buku ajar yang memenuhi standar nasional pendidikan

dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyediakan BSE secara gratis mulai dari

jenjang SD sampai dengan SMA. Masyarakat dapat memperoleh BSE tersebut

melalui situs-situs penyedia seperti www.diknas.info. BSE disediakan dalam

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bentuk buku atau rekaman cakram (CD/DVD) yang dapat digandakan dan

diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)

yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan memenuhi syarat serta

ketentuan yang berlaku.

Miskonsepsi merupakan kesalahan dalam menghubungkan suatu konsep

dengan konsep lain, antara konsep yang diberikan oleh guru dengan konsep yang

telah dimiliki siswa, sehingga terbentuk konsep yang salah. Miskonsepsi yang

berasal dari siswa sendiri dapat terjadi karena asosiasi siswa terhadap istilah

sehari-hari yang menyebabkan miskonsepsi. Siswa memasuki kelas untuk belajar

kimia, siswa telah memiliki pengetahuan tertentu tentang kimia yang disebut

prakonsep. Prakonsep yang dimiliki siswa belum tentu benar. Hal ini kurang atau

bahkan tidak diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Prakonsep siswa

akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Miskonsepsi yang berasal dari guru

dapat disebabkan karena mereka tidak memahami konsep yang akan diberikan

pada muridnya dengan baik. Hal ini dapat membuat siswa mengalami miskonsepsi

apabila kesalahan pemahaman guru yang kurang baik tersebut diteruskan kepada

siswa. Ketidakmampuan dan ketidakberhasilan guru dalam menampilkan aspek-

aspek penting dari konsep yang bersangkutan, serta ketidakmampuan

menunjukkan hubungan konsep satu dengan konsep lainnya pada situasi dan

kondisi yang tepat akan berpengaruh pada pemahaman siswa. Faktor terjadinya

miskonsepsi yang berasal dari buku salah satunya yaitu penggunaan bahasa yang

terlalu sulit dan kompleks. Tidak semua anak dapat mencerna dengan baik apa

yang tertulis dalam buku, akibatnya siswa menyalahartikan maksud dari isi buku

tersebut. Penggunaan gambar dan diagram dapat pula menimbulkan miskonsepsi

pada diri anak. Faktor konteks yang dimaksud adalah penyebab khusus dari

miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Menurut

Arthur Louis Odom (1993: 468) buku ajar yang mengandung miskonsepsi dan

dijadikan satu-satunya sumber informasi akan mendorong terjadinya miskonsepsi.

Seorang guru Kimia, perlu kritis dalam memilih buku ajar yang ada di

pasaran, sehingga dapat menentukan buku pegangan mengajar dan baik untuk

pegangan siswa. Hal ini penting mengingat meningkatnya jumlah buku sains yang

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ditulis oleh penulis inhouse, yaitu para penulis yang bekerja untuk penerbit. Yusuf

Hilmi Adisendjaja & Oom Romlah (2007: 3) menyatakan bahwa praktek penulis

inhouse akan mengikis integritas ilmiah dan isi sains karena para penulis bukan

berasal dari kalangan ilmuwan dan teks yang ditulisnya tidak direview oleh

komunitas ilmiah. Seharusnya buku ajar sains harus ditulis oleh penulis yang

selalu mengendalikan teks yang ditulisnya.

Perlu dilakukan analisis terhadap buku yang ada. Penelitian yang berkaitan

dengan analisis materi buku ajar dapat dari segi kedalaman, keluasan dan

kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Salah satu analisis materi bisa

dari miskonsepsi. Mengingat pengaruh buku ajar pada miskonsepsi siswa, maka

telah banyak penelitian untuk mengatasinya. Penelitian Anisa Listi S

menyebutkan terdapat kesalahan konsep dalam BSE IPA Kelas VII, VIII, dan IX

yang digunakan Siswa di SMPN 213 Jakarta dan terdapat beberapa kekurangan

pada BSE diantaranya minim akan isi dan materi, bahasa kurang bagus, gambar

kurang komunikatif, tidak ada keterangan pada gambar-gambarnya, dan contoh

soal kurang berbobot.

Perlu dilakukan penelitian menganalisis buku ajar kimia SMA di SMA

Negeri 1 Teras Boyolali karena sekolah tersebut hanya menggunakan buku BSE

sebagai sumber belajar siswa yang kemungkinan terdapat miskonsepsi siswa

dikarenakan tidak ada perbandingan konsep antara BSE dan buku ajar lain.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Penyebab miskonsepsi kimia pada siswa disebabkan oleh kesalahan konsep

siswa itu sendiri

2. Penyebab miskonsepsi kimia pada siswa disebabkan oleh kesalahan konsep

yang dimiliki dan dijelaskan oleh guru

3. Penyebab miskonsepsi kimia pada siswa disebabkan oleh penggunaan metode

belajar yang kurang tepat

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4. Penyebab miskonsepsi kimia pada siswa disebabkan oleh kesalahan konsep

yang terdapat dalam buku ajar yang digunakan

5. Buku ajar ditulis oleh penulis inhouse, yaitu para penulis yang bekerja untuk

penerbit akan mengikis integritas ilmiah dan isi sains

6. Guru kurang cermat memilih buku ajar dengan konsep-konsep yang benar

untuk dijadikan sumber belajar siswa

7. Guru kurang cermat memilih buku ajar yang sesuai dengan urutan materi

yang terdapat pada standar isi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di

atas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar penelitian ini

dapat mencapai tujuan, ruang lingkup dan arahan yang jelas. Adapun pembatasan

masalah tersebut adalah:

1. Buku ajar yang dianalisis miskonsepsinya adalah BSE kimia untuk SMA dan

MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia

karangan Ari Harnanto dan Ruminten yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009

2. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

3. Analisis miskonsepsi pada materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia.

4. Analisis kesesuaian buku ajar dengan urutan materi yang terdapat pada standar

isi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas, dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat miskonsepsi dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia

Untuk SMA dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang

diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional?

2. Berapa persentase miskonsepsi pada materi Hukum Hukum Dasar Kimia

dan Perhitungan Kimia dalam BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat

Perbukuan Depdiknas ?

3. Apakah urutan materi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia Untuk SMA dan

MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan urutan materi

yang terdapat pada standar isi yang berdasarkan pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi miskonsepsi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia

Untuk SMA dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia karangan Ari Hartanto dan Ruminten tahun 2009 yang

diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

2. Mengetahui persentase miskonsepsi pada materi semester I dalam BSE Kimia

untuk SMA dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang

diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas.

3. Mengidentifikasi kesesuaian Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia Untuk

SMA dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan

Kimia karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ditinjau dari materi dan

urutan materi pada standar isi yang berdasarkan pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

F. Manfaat Penelitian

Sebagai studi ilmiah, penelitian ini memberi sumbangan konseptual

utamanya kepada pendidikan kimia, di samping juga kepada studi pembelajaran

kimia. Sebagai studi pendidikan kimia yang aplikatif, penelitian ini memberikan

kontribusi substansial kepada lembaga pendidikan formal maupun para guru/

mahasiswa yang bersangkutan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian

ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang

kimia terutama pada layanan perencanaan pembelajaran kimia yaitu penulis buku

sains, khususnya penulis buku kimia. Perencanaan pembelajaran kimia yang akan

dibuat diharapkan relevan dan tidak mengandung miskonsepsi. Selain itu agar

dapat melakukan peninjauan kembali terhadap buku ajar yang telah diterbitkan,

bila perlu diadakan perbaikan pada penerbitan ulang.

2. Manfaat Praktis

Pada tataran praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

a. Memberikan sumbangan kepada Lembaga pendidikan maupun sekolah dan

memberi masukan pada guru dan calon guru kimia yang merupakan

penentu dalam pemilihan buku ajar yang akan digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar, perlu memperhatikan lebih lanjut buku ajar kimia yang

akan di ajarkan sebagai sumber belajar agar tidak terjadi miskonsepsi.

b. Memberikan informasi kepada guru-guru SMA tentang adanya miskonsepsi

pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia Untuk SMA dan MA kelas X

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional yang digunakan

sebagai bahan acuan dalam mengajar

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Memberikan wawasan tentang konsep yang benar pada Buku Sekolah

Elektronik (BSE) Kimia Untuk SMA dan MA kelas X karangan Ari

Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional khususnya pada pokok bahasan Hukum

Hukum Dasar Kimia, dan Perhitungan Kimia.

d. Menjadi acuan dalam pemilihan dan pengambilan buku ajar kimia yang

akan digunakan sebagai salah satu sumber informasi dalam proses

pembelajaran.

e. Memberikan masukan kepada pihak-pihak yang mempunyai wewenang

dalam penerbitan BSE untuk memperhatikan lebih lanjut buku ajar

khususnya kimia sebagai sumber belajar siswa agar tidak terjadi

miskonsepsi.

f. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian lebih lanjut,

sehingga dapat memberikan sumbangan bagi upaya peningkatan mutu

pendidikan, khususnya kimia.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Miskonsepsi

a. Konsepsi

Euwe Van Den Berg (1991: 10) menyatakan bahwa Konsepsi adalah tafsiran

Misal, siswa menganggap bahwa atom dapat

dilihat dengan mikroskop. Konsep yang dimiliki siswa ini salah dan perlu diluruskan,

karena konsep berfungsi sebagai batu batu dalam berpikir, batu batu itu dapat

disusun menjadi suatu bangunan dengan menghubung hubungkan konsep yang satu

dengan yang lain. Konsep mengenai atom yang benar adalah atom tidak dapat dilihat

dengan mikroskop. Ukuran atom sering tidak dipahami dengan baik. Sebagai contoh,

ada sekitar satu juta atom melintasi lebar rambut manusia, tapi banyak siswa menebak

angka dalam ratusan atau ribuan.

b. Prakonsep

Euwe Van Den Berg (1991:11

konsepsi yang dimiliki siswa sebelum pelajaran walaupun mereka sudah pernah

Siswa memasuki kelas untuk belajar kimia, siswa telah memiliki pengetahuan

tertentu tentang kimia yang disebut prakonsep. Sebagai contoh siswa telah memiliki

banyak pengalaman dengan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan konsep struktur

atom oleh karena itu siswa sudah banyak mengembangkan konsepsi yang belum tentu

sama dengan konsepsi kimiawan. Prakonsep yang dimiliki siswa belum tentu benar.

Hal ini kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Prakonsep siswa akan mempengaruhi proses belajar mengajar.

c. Miskonsepsi

Menurut Alan K, Griffith, Kevin Thomey, Bren Cooke, dan Glen Normore

dalam journal of Reseach in Science Teaching diterjemahkan oleh Russel H. Yeang,

JR (1988: 709) mendiskripsikan miskonsepsi sebagai :

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

misunderstanding which have probably accured during or as a result of recent

instruction in contrast to alternative conception which are more likely to have been

atau dapat dikatakan, iskonsepsi

didefinisikan sebagai kesalahan pemahaman yang terjadi selama atau sebagai hasil

dari pengajaran yang baru saja diberikan, berkembang dalam waktu yang lama .

Skelly dan Hall menyatakan definisi miskonsepsi dalam jurnal Chemistry

Education: Research and Practice dengan judul Instructional Misconception of

Turkish Prospective Chemistry Teachers abuot Atomic Orbitals and Hybriditation,

Skelly and Hall (1993) defined a misconception as a mental representation of a

concept, which does not correspond to currently held scientific theory tikan

Canan Nakiboglu, 2003:1)

d. Penyebab Miskonsepsi

Menurut Razia Fakir Mohammad dan Roshni Kumari dalam jurnal Journal of

Education for International Development yang berjudul Effective Use of Textbooks: A

Neglected Aspect of Education in Pakistan mendeskripsikan penyebab miskonsepsi

Our findings and analysis suggest limited use of the textbook by teachers. In

many ways, this limited use was a reflection of their lack of appreciation and

acknowledgement of the textbook as a useful resource. There are examples in our data

set that suggest that in some cases, it was difficult for teachers to make sense of the

information given in the book, or to appreciate the resources/examples provided to

meaningful learning (Razia Fakir Mohammad dan Roshni Kumari, 2007: 5-6), dapat

diartikan, penggunaan buku ajar oleh guru yang

disebabkan oleh kurangnya apresiasi guru terhadap buku ajar serta kekurangpahaman

guru bahwa buku ajar dapat digunakan sebagai sumber belajar.

Secara lebih jelas penyebab dari adanya miskonsepsi adalah sebagai berikut :

1) Kondisi siswa

Miskonsepsi yang berasal dari siswa sendiri dapat terjadi karena asosiasi siswa

terhadap istilah sehari-hari yang menyebabkan miskonsepsi. Misalnya siswa

mengasosiasikan bahwa adanya ikatan dalam molekul karena diikatkan satu

sama lain. Padahal yang benar, ikatan pada molekul disebabkan adanya tarik

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menarik antar molekul. Dari contoh ini pula miskonsepsi dapat terjadi ketika

siswa menafsirkan pengalaman-pengalaman siswa itu sendiri.

2) Guru

Sebagian guru memiliki konsep yang salah sehingga apabila diteruskan kepada

siswa akan mengalami miskonsepsi. Contohnya, guru yang memiliki konsep

yang salah dalam koligatif larutan, sub konsep penurunan tekanan uap. Guru

menjelaskan bahwa penambahan zat terlarut dalam larutan menurunkan

tekanan uap larutan. Penjelasan tersebut salah karena tidak menjelaskan sifat

terlarutnya apakah volatil atau non volatil. Hanya zat terlarut yang bersifat non

volatil relatif terhadap pelarut yang dapat menurunkan tekanan uap larutan.

3) Metode Mengajar

Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat, pengungkapan aplikasi yang

salah dari konsep yang bersangkutan, serta penggunaan alat peraga yang tidak

mewakili secara tepat konsep yang digambarkan dapat pula menyebabkan

miskonsepsi pada diri anak. Misalnya seorang siswa yang melakukan pratikum

namun tidak selesai. Siswa tersebut merasa yakin bahwa yang benar hanyalah

yang telah mereka temukan, padahal yang mereka temukan datanya tidak

lengkap.

4) Buku

Faktor terjadinya miskonsepsi yang berasal dari buku salah satunya yaitu

penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks. Tidak semua anak dapat

mencerna dengan baik apa yang tertulis dalam buku, akibatnya siswa menyalah

artikan maksud dari isi buku tersebut. Penggunaan gambar dan diagram dapat

menimbulkan miskonsepsi pada diri anak.

5) Konteks

Penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa dalam kehidupan

sehari-hari, contoh: asam berkaitan dengan hal yang apabila dicicipi terasa

masam. Konsep tersebut tidak cukup untuk menjelaskan apabila dihadapkan

pada larutan larutan yang tidak dapat dicicipi. Dalam konsep kimia, asam

didefinisikan sebagai larutan dalam air dapat terurai menghasilkan ion H+.

Diskusi kelompok yang tidak efektif, misalnya kelompok didominasi oleh

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

beberapa orang dan diantara mereka ada yang mengalami miskonsepsi, maka

akan mempengaruhi teman-temannya yang lain. (Paul Suparno, 2007:5)

e. Cara Mengatasi Miskonsepsi

Untuk mengatasi miskonsepsi siswa, seorang guru sebelumnya harus

mengetahui kesalahpahaman siswa mengenai suatu materi. Dalam jurnal World

Applied Sciences Journal 3 dengan judul Diagnosing Student Misconceptions: Using

Drawings as a Research Method membahas metode untuk menentukan

kesalahpahaman dan miskonsepsi siswa yaitu:

1) two-tier diagnostic test ( pertanyaan terbuka)

2) concept mapping ( uji diagnostic dua tier)

3) prediction-observation-explanation ( prediksi, observasi, penjelasan)

4) interviews about instances and events ( wawancara tentang kasus dan

peristiwa)

5) interviews about concepts ( wawancara tentang konsep)

6) drawings ( gambar)

7) word association ( gabungan kata)

Dengan langkah langkah di atas diharapkan miskonsepsi siswa dapat diatasi.

2. Buku Ajar

a. Pengertian dan Kelemahan Buku Ajar

Pengertian buku ajar menurut beberapa ahli sebagi berikut :

1) Menurut Hilton (1973) buku ajar merupakan buku yang sangat khusus, jarang

berisi pengetahuan baru. Fungsi utamanya menyediakan pengetahuan bagi

siswa yang telah dipilih, disusun, secara baik dengan disederhanakan dan

ditujukan untuk siswa yang baru belajar.

2) Menurut Loveridge dkk dalam Hanafi dan kawan-kawan (1981) buku ajar

dapat di pandang sebagai buku mata pelajaran.

Kelemahan buku-buku ajar yang banyak beredar setidaknya mencakup lima

hal, yaitu isi, bahasa, desain grafis, metodologi penulisan, dan strategi indexing. Dari

masalah isi mengandung dua cacat pokok, yakni terlalu banyak dan kadaluwarsa dan

karena itu menyesatkan, sebab sudah tidak sesuai dengan penemuan-penemuan

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mutakhir. Para penyusun tidak menulis buku baru dengan referensi yang baru pula,

melainkan menata ulang, mengemas kembali, atau merakit kembali materi-materi

yang telah ada dalam buku-buku sebelumnya. Maka yang terjadi sebenarnya adalah

reproduksi ulang kesalahan-kesalahan sebelumnya dengan kemasan baru.

Dari segi bahasa dan ilustrasi, kelemahan menonjol buku-buku teks adalah

penggunaan bahasa dan ilustrasi yang tidak komunikatif sehingga tidak berhasil

menyampaikan pesan inti buku. Dari segi metodologi penulisan, dapat dilihat dari

tidak adanya nuansa yang bisa menggugah kesadaran afektif-emosional siswa,

terutama dalam buku-buku sosial, moral, dan keagamaan. Pendekatan yang dipakai

terlalu materialistik, kering, dan membosankan sehingga gagal menyampaikan pesan

isi (content provision) sebuah buku. Dari aspek strategi kemudahan untuk membaca,

buku-buku teks kita miskin inisiatif bahkan untuk sebagian buku teks di perguruan

tinggi. (Paul Suparno, 2007: 88-108)

Dalam rangka mengatasi permasalahan ketersediaan buku yang memenuhi

standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh

masyarakat luas, maka Departemen Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta

buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan

dalam bentuk buku elektronik (e-book) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE).

Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang

memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 Tahun 2007, Permendiknas

Nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 Tahun 2008, dan Permendiknas

Nomor 41 Tahun 2008.

b. Analisis Miskonsepsi Buku Ajar

Musa Dikmenli, Osman Cardak, dan Fulya Oztas dalam jurnal Conceptual

Problems in Biology-Related Topics in Primary Science and Technology Textbooks in

Turkey This study aims to

determine conceptual problems which may cause alternative conceptions in biology

topics in science and technology textbooks of primary schools. The obtained results of

research were compared with related literature and in the light of findings some

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

recommendations were developed for future planning and development activities

teks dalam setiap halaman masing masing buku

dianalisis menurut dokumen metode pengujian dan masalah konseptual. Analisis

mengenai miskonsepsi dalam buku tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Undang - undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 pasal 1 (9)

mengenai isi dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar-

KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah. Dengan kata lain, kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

adalah kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan pada tiap-tiap satuan

pendidikan, sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya. Namun

demikian, tidak berarti sekolah bebas tanpa batas untuk mengembangkan

kurikulumnya.

4. Materi dalam Buku Sekolah Elektronik Kelas X Karangan Ari Harnanto dan

Ruminten tahun 2009

a. Hukum Hukum Dasar Kimia 1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Lavoisier (1743 1794) merumuskan Hukum Kekekalan Massa yang

zat sebelum dan sesudah reaksi

Berikut ini contoh reaksi kimia yang berkaitan dengan Hukum

Kekakalan Massa (Hukum Lavoisier).

Tabel 2.1. Massa zat-zat pereaksi dan hasil reaksi

No. Pereaksi I Pereaksi II Hasil Reaksi

1. Gas hidrogen Gas oksigen Air

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2 gram 16 gram 18 gram

4 gram 32 gram 36 gram

5 gram 40 gram 45 gram

6 gram 48 gram 54 gram

2. Karbon Gas oksigen Gas karbondioksida

a. 6 gram 16 gram ... gram

b. 9 gram ... gram 33 gram

c. ...gram 40 gram 55 gram

2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Contoh soal:

Perbandingan unsur nitrogen dan unsur hidrogen pada pembentukan amoniak

sebesar 14:3. Jika 28 gram gas nitrogen dan 9 gram gas hidrogen direaksikan,

maka tentukan:

a. Massa amonia yang terbentuk

b. Zat yang tersisa dan banyaknya

Jawab:

Perbandingan massa nitrogen, (28 : 14 = 2) adalah 2 kali angka perbandingan,

sedangkan hidrogen (9 : 3= 3) adalah 3 kali angka perbandingan. Jadi, nitrogen

habis bereaksi dan hidrogen bersisa.

a. Massa amonia yang dihasilkan

b. Massa hidrogen yang bereaksi

Massa hidrogen sisa = 9 - 6 = 3gram

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Hukum Kelipatan Perkalian (Hukum Dalton)

Dalton ( 1766-1844) menyimpulkan bahwa:

Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu macam senyawa

maka perbandingan massa unsur dalam senyawa senyawa tersebut

merupakan bilangan bulat sederhana.

Contoh soal:

Karbon dan oksigen dapat membentuk dua macam senyawa yaitu CO dan CO2.

Jika kandungan karbon pada senyawa CO dan CO2 berturut turut 42,85% dan

27,2%. Apakah data ini sesuai hukum Dalton?

Jawab:

Dimisalkan senyawa CO dan CO2 masing masing 100 gram.

Tabel 2.2. Perbandingan massa C dan O pada senyawa CO dan CO2

Senyawa Massa senyawa

(gram)

Massa karbon

(gram)

Massa oksigen

(gram)

Massa karbon:

Massa oksigen

CO 100 42,85 57,15 1: 1,33

CO2 100 27,2 72,8 1: 2,66

Perbandingan massa oksigen dalam CO2 dan CO = 2,66 : 1,33 = 2:1.

Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa adalah buat sederhana,

sesuai dengan hukum Dalton.

4. Hukum Pebandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)

Tahun 1778 1850 Gay Lussac berhasil mengukur volume uap air yang

terbentuk, sehingga memperoleh perbandingan volume hidrogen : oksigen :

uap air = 2 : 1 :2.

Gas hidrogen + gas oksigen uap air

Perbandingan tersebut berupa bilangan bulat sederhana. Berdasarkan

percobaan ini, Gay-Lussac menyimpulkan bahwa:

Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas- gas yang bereaksi dan volume

gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai biangan bulat sederhana.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Contoh soal:

1. Sebanyak 2,3 liter gas A bereaksi dengan 1,15 liter gas B menghasilkan

3,45 liter gas C. Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, apakah

reaksi ini sesuai dengan Hukum Perbandingan Volume?

Jawab:

Perbandingan volume gas A : B : C = 2,3 :1,15 :3,45 = 2 : 1 :3

Perbandingan voume gas A : B : C merupakan bilangan bulat sederhana

maka reaksi di atas sesuai dengan Hukum Perbandingan Voume.

2. Pada suhu tertentu 6 liter gas nitrogen direaksikan dengan gas hidrogen

menghasilkan gas amonia. Jika pengukuran dilakukan pada suhu dan

tekanan yang sama, maka tentukan:

a. Persamaan reaksi setaranya

b. Volume gas hidrogen yang bereaksi

c. Volume gas amonia yang terbentuk

Jawab:

a. Persamaan reaksinya: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

b. Volume H2 =

c. Volume NH3 =

Perbandingan gas N2 : H2 : NH3 = 6 : 18 :12

= 1 : 3 : 2

Perbandingan volume gas N2 : H2 : NH3 merupakan bilangan bulat

sederhana maka sesuai dengan Hukum Perbandingan Voume.

b. Perhitungan Kimia 1. Hipotesis Avogadro

Avogadro menjelaskan bahwa:

Gas gas yang mempunyai volume sama pada suhu dan tekanan yang sama

mempunyai jumlah molekul sama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama:

Perbandingan volume = perbandingan molekul = perbandingan koefisien

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Contoh soal:

Jika 5 liter gas hidrogen pada suhu dan tekanan yang sama jumlah molekulnya

3, maka tentukan:

a. Volume gas CO2 yang mengandung 6 buah molekul CO2

b. Jumlah molekul dari 15 liter gas hidrogen

Jawab:

a. Volume gas CO2

b. Jumlah molekul gas hidrogen

2. Mol

Definisi satu mol adalah sebagai berikut:

Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel

yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12.

1) Hubungan mol dengan jumlah partikel

Hubungan mol dan jumlah partikel dapat dirumuskan:

Kuantitas (dalam mol) =

Atau

Jumlah partikel = mol x NA

NA = bilangan Avogadro

Contoh soal:

Suatu sampel mengandung 1,505 x 1023 molekul Cl2, berapa mol

kandungan Cl2 tersebut?

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Jawab:

2) Hubungan mol dengan massa

a. Massa Atom Relatif (Ar)

Massa Atom Relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata rata suatu

atom unsure terhadap unsure terhadap massa satu atom isotop C-12.

Ar X =

Ar X =

Ar X = massa rata rata atom X

Contoh soal:

Di alam terdapat campuran 35Cl dan 37Cl dengan perbandingan 75 %

dan 25%.

Ar Cl = ( 75% x 35) + ( 25% x 37) = 35,5

b. Massa Molekul Relatif

Massa atom relatif (Mr) adalah perbandingan massa rata rata satu

molekul suatu senyawa terhadap massa 1 atom isotop C-12.

Contoh soal:

Hitung Mr H2SO4 ( Ar H = 1, S = 32, dan O = 16)!

Mr H2SO4 = ( 2 x Ar H) + ( 1 x Ar S + 4 x Ar O)

= ( 2 x 1) + ( 1 x 32) + (4 x 16)

= 2 + 32 + 64

= 98

c. Massa Molar

Massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, yang

besarnya sama dengan Ar atau Mr.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Untuk unsur:

1 mol unsur = Mr gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1 mol zat = Ar zat dinyatakan dalam gram

Untuk senyawa:

1 mol senyawa = Mr gram, maka dapat dirumuskan:

Massa 1 mol zat = Mr zat dinyatakan dalam gram

Contoh soal:

Berapa gram besarnya massa dai 3 mol gas CO2?

( Ar C = 12, O = 16)

Jawab:

Mr CO2 = ( 1 x Ar C) + ( 2 x Ar O)

= ( 1 x 12) + ( 2 x 16)

= 12 + 32

= 44

Massa CO2 = mol x Mr

= 3 x 44

= 132 gram

3) Hubungan mol dengan volume

a. Gas pada keadaaan standar

Jika gas diukur pada keadaan standar, maka volumenya disebut

volume molar

Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan

standar (keadaan pada suhu 0oC dan tekanan atmosfer/STP).

Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas

ideal:

PV = n RT

P = tekanan = 1 atm T = suhu dalam Kelvin = 273 K

n = mol = 1 mol gas R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

V= volume = liter

Volume standar = VSTP= 22,4 liter

Dapat dirumuskan:

V = n x Vm

n = jumlah mol

Vm = VSTP = volume molar

Contoh Soal:

1. Berapa kuantitas (dalam mol) gas hidrogen yang volumenya 6,72 liter, jika

diukur pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm?

Jawab:

b. Gas pada keadaan nonstandard

Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Ambient Temperature and

Pressure) atau lebih dikenal keadaan non-STP maka menggunakan

rumus:

PV = nRT

P =tekanan,satuan = atmosfer (atm)

V = volume,satuan = liter

n = mol, satuan = mol

R = tetapan gas = 0,082 liter atm mol-1K-1

T = suhu, satuan Kelvin (K)

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Contoh soal:

Tentukan volume 1,7 gram gas amoniak yang diukur pada suhu 27oC dan

tekanan 76 cmHg!

Jawab:

T = (t+273) K = 27+273 = 300K

P V = n R T

1 x V = 0,1 x 0,082 x 300

V = 2,46 liter

4) Perhitungan kimia dalam reaksi kimia

Perbandingan koefisien menyatakan perbandingan jumlah partikel, maka

perbandingan koefisien juga merupakan perbandingan mol.

Jadi dapat disimpulkan :

Perbandingan koefisien = perbandingan volume

= perbandingan jumah partikel

= perbandingan mol

Contoh Soal:

Pada reaksi pembentukan gas amoniak (NH3) dari gas nitrogen dan

hidrogen, jika gas nitrogen yang direaksikan adalah 6 mol, maka tentukan:

1. Jumlah mol gas hydrogen yang diperlukan

2. Jumlah mol gas amoniak yang dihasilkan

Jawab:

Persamaan reaksinya: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

1. mol H2 =

2. mol NH3 =

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5) Pereaksi pembatas

Jika perbandingan mol zat zat pereaksi tidak sama dengan perbandingan

koefisiennya, maka ada pereaksi yang habis terlebih dahulu. Pereaksi ini

disebut pereaksi pembatas.

Contoh soal:

Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan

reaksi N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g).

Tentukan:

a. Pereaksi pembatasnya

b. Berapa gram zat yang tersisa?

( Ar N = 14 dan H = 1)

Jawab:

a. Langkah 1

Mencari zat yang habis bereaksi

Reaksi :N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g).

Mula-mula :0,5 mol 2,5 mol

Yang bereaksi :0,5 mol 1,5mol

Setelah reaksi : - 1,0 mol

Jadi, pereaksi yang habis bereaksi adalah N2

b. Langkah 2

Mencari mol pereaksi yang bersisa

Reaksi :N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g).

Mula-mula :0,5 mol 2,5 mol

Yang bereaksi :0,5 mol 1,5mol

Setelah reaksi :0mol 1,0 mol

Pereaksi yang bersisa adalah H2 sebanyak 1,0mol

Massa H2 yang sisa = mol sisa x Mr

= 1,0 x 2

= 2 gram

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Kadar Zat

Kadar zat umumnya dinyatakan dalam persen massa (% massa). Untuk

mendapatkan persen massa dapat menggunakan rumus :

% X dalam zat =

Contoh soal:

Hitung massa kafein yang terkandung dalam secangkir kopi (200 gram) yang

kadarnya 0,015%!

Jawab:

% massa kafein =

0,015% =

Massa kafein = 0,03 gram

4. Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus empiris adalah rumus kimia yang menggambarkan perbandingan

mol terkecil dari atom atom penyusun senyawa.

Persen massa mol setiap unsur perbandingan mol dari unsur

unsur Rumus empiris Rumus molekul.

Rumus molekul adalah rumus sebenarnya dari suatu senyawa.

Contoh soal:

Seorang teknisi kimia membakar 4,5 gram sampel senyawa organik yang

mengandung C, H,dan O. Jika gas oksigen yang digunakan murni ternyata

menghasilkan 6,6 gram CO2 dan 2,7 gram H2O. Tentukan:

1. Rumus empiris senyawa organik tersebut ( Ar C = 12, O = 16, dan H =

1)

2. Rumus molekul senyawa organik tersebut jika diketahui Mrnya = 30!

Jawab:

1. Massa C dalam CO2

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Massa H dalam H2O

Massa O = massa sampel massa C massa H

= 4,5gram 1,8 gram 0,3 gram = 2,4 gram

Perbandingan mol C : mol H : mol O = 0,15 : 0,3 : 0,15

= 1 : 2 : 1

Jadi, rumus empiris senyawa karbon tersebut adalah CH2O

2. Rumus empiris = (CH2O)n

Maka: Mr = (CH2O)n

30 = (12 + (2 x 1)+16)n

30 = 30n

n = 1

Jadi, rumus molekul senyawa karbon tersebut adalah (CH2O)1 =

(CH2O) atau asam format.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5. Garam Hidrat

Garam hidrat adalah garam yang mengikat air.

Jika garam hidrat melepaskan air Kristal yang terikat disebut garam

anhidrat

Cara mencari jumlah air kristal (x) yang terikat pada garam hidrat adalah

dengan rumus:

X =

Contoh soal:

Sebanyak 8,6 gram garam hidrat dipanaskan hingga semua air kristalnya

menguap dan membentuk 6,8 gram CaSO4. Jika Ar Ca = 40, O = 16 , S = 32,

dan H = 1, maka tentukan rumus garam hidrat tersebut!

Jawab:

Massa air = massa garam hidrat massa garam anhidrat

= 8,6 gram 6,8 gram = 1,8 gram

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang analisis terhadap buku

ajar dengan aspek tinjauan yang berbeda, yang menjadi salah satu referensi penulis

dalam menyusun penelitian.

Ajar Pelengkap Kimia Kelas III yang beredar Di DIY Tahun 2000/2001 di Tinjau dari

kesalaha ada salah konsep dalam buku ajar yang

diteliti dengan persentase salah konsep sebesar 1,69 % (sangat rendah), ada kesalahan-

kesalahan lain, berupa konsep/sub konsep tidak lengkap atau tidak ada, kelengkapan

materi (istilah kimia, notasi, dan contoh) serta salah ketik.

Penelitian buku ajar oleh Anisa Listi S. (2009) dengan judul Hubungan

Antara Miskonsepsi pada Buku Ajar yang Digunakan Siswa Di SMPN 213 Jakarta

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

, menyimpulkan

:terdapat miskonsepsi dalam BSE IPA kelas VII, VIII, IX yang digunakan siswa di

SMPN 213 Jakarta; terdapat beberapa kekurangan pada buku BSE diantaranya minim

akan isi dan materi, bahasa kurang bagus, gambar kurang komunikatif, keterangan

pada gambar-gambar kurang lengkap, contoh soal kurang berbobot; BSE IPA belum

pernah di telaah oleh guru-guru sains di sekolah hanya saja telah mencocokan

indikator pencapaian kompetensi dalam buku yang digunakan; Beberapa guru di

SMPN 213 Jakarta membetulkan miskonsepsi buku sumber di RPP yang dibuatnya.

Penelitian buku ajar oleh Yusuf Hilmi A dan Oom Romlah (2007) yang

menyimpulkan bahwa dari tujuh topik Biologi (struktur tumbuhan, struktur dan fungsi

sel,sistem koordinasi, metabolisme sel, bioteknologi, reproduksi sel, dan biogeografi)

yang terdapat di dalam buku teks Biologi SMU yang diteliti memiliki kesalahan

sebesar 17%, miskonsepsi 11%, dan memerlukan konsep alternatif sebesar 25% dari

seluruh konsep. Sebagian kecil siswa (< 25%) terpengaruh oleh kesalahan dan

miskonsepsi yang terdapat di dalam buku teks.

C. Kerangka Berpikir

Buku ajar berperan penting dalam penyelengaraan proses pembelajaran sebagai

salah satu sumber belajar yang utama, efektif, dan efisien. Buku ajar yang baik adalah

yang memenuhi kriteria, materi yang termuat di dalamnya menunjang pencapaian

tujuan pembelajaran dan memuat konsep-konsep yang benar sesuai dengan kurikulum

yang berlaku sekarang yaitu KTSP, contoh soal berbobot dan runtut pengerjaannya.

Seorang siswa memiliki pemahaman tentang Kimia dipengaruhi pada guru

Kimianya. Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru Kimia menentukan

pengetahuan Kimia yang dimiliki siswa. Seorang guru Kimia sebagai tenaga

profesional harus mampu menyampaikan materi pelajaran Kimia dengan baik dan

dituntut untuk dapat memilih buku ajar yang sesuai sebagai sumber belajar, sehingga

tujuan pembelajaran Kimia dapat tercapai. Standar isi mata pelajaran Kimia memuat

pokok bahasan materi Kimia yang harus dikuasai siswa. Pokok bahasan materi

tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam buku ajar kimia.

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Mutu buku ajar tidak hanya dilihat dari penampilan fisiknya yang bagus dan

harganya yang mahal, tetapi lebih utama adalah dilihat dari materi pelajaran yang

termuat di dalamnya. Oleh karena itu perlu diteliti tentang konsep-konsep yang ada,

apakah konsep sudah benar dan sesuai dengan standar isi KTSP yang terbaru atau

terjadi miskonsepsi. Apabila dalam buku ajar Kimia terjadi miskonsepsi, maka

berakibat pengetahuan siswa tentang konsep tersebut dan konsep lain yang terkait juga

salah. Buku BSE karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 khususnya pada

materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia dimungkinkan banyak

terdapat miskonsepsi karena terdapat konsep yang salah, konsep benar tetapi kalimat

perlu diperbaiki, konsep benar tetapi terdapat penulisan keterangan yang tidak jelas,

konsep tidak lengkap, konsep tidak ada, salah ketik, salah gambar, keterangan gambar

kurang jelas, contoh tidak lengkap dan runtut pengerjaannya, penulisan perumusan

masih salah, dan keterangan perumusan kurang lengkap.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara studi pustaka dan penyebaran angket di

SMA Negeri 1 TERAS BOYOLALI pada kelas X.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara bertahap mulai bulan Maret sampai dengan

Juli 2011.

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

Jenis Kegiatan Tahun 2011

Maret April Mei Juni-Desember

Penyusunan Proposal

Penyusunan Instrumen

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyusunan Laporan

3. Objek Penelitian

Obyek pada penelitian ini adalah konsep-konsep kimia semester I BSE

kimia untuk SMA dan MA kelas X karangan Ari Harnanto dan Ruminten yang

diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional sebagai salah

satu buku ajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Jenis penelitian ini mengikuti paradigma penelitian deskriptif kualitatif,

dimana dalam penelitian diskriptif kualitatif menggunakan pendekatan

fenomenologis. Peneliti dalam pandangan fenomonologis berusaha memahami

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang orang yang tidak mempelajari kimia

dalam situasi tertentu. Pada pendekatan fenomenalogis ditekankan pada aspek

subjektif. Melalui pendekatan fenomenologis, peneliti dapat memahami secara

emic konsep-konsep, pandangan-pandangan, nilai-nilai, ide-ide, gagasan-gagasan,

dan norma-norma yang berlaku dalam penelitian, sehingga tidak terjadi kekeliruan

penafsiran atas makna objek yang diteliti.

Penelitian deskriptif kualitatif memberikan interpretasi terhadap data yang

diperoleh secara rasional dan obyektif, kemudian menggambarkan hubungan

antara variabel yang satu dengan variabel lain yang diteliti agar dapat

menggambarkan fenomena yang ada secara lebih konkret dan terperinci.

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam peneIitian berupa gejala atau peristiwa

yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Data penelitian dikumpulkan dalam berbagai sumber yang

meliputi:

5. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek

yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data primer dalam

penelitian ini yaitu skor angket kepuasan siswa terhadap BSE kimia untuk

SMA dan MA kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan

Ruminten dan data miskonsepsi BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X

materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten yang diterbitkan oleh

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 khususnya

materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia.

6. Data Sekunder data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh

orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri. Data sekunder dalam penelitian

ini yaitu dokumen yang diperoleh dari guru atau tata usaha SMA Negeri 1

Teras Boyolali yaitu data profil sekolah, data identitas siswa kelas X-1 dan X-

2 .

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

D. Teknik Sampling

1. Penetapan Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah BSE Kimia Kelas X

karangan Ari Harnanto dan Ruminten, dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Teras

Boyolali tahun pelajaran 2010/2011yang terdiri dari 7 kelas dan rata-rata jumlah

siswa tiap kelas adalah 35 siswa.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah dua kelas yang

disesuaikan tujuan, yaitu kelas X-1 dan X-2.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data-

data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan

sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini,

teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara.

a. Studi Pustaka

Penelitian ini menerapkan kerja kepustakaan dengan dilakukan survey

terhadap data, menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun untuk

memperoleh data yang diperlukan. Studi kepustakaan dalam penelitian ini

mempunyai peranan untuk peneliti lebih yakin dalam menginterprestasikan hasil

penelitian yang hendak dilakukan.

Beberapa sumber informasi yang digunakan peneliti sebagai bahan studi

kepustakaan dalam penelitian ini antara lain :

a) Jurnal penelitian yang berupa jurnal internasional dan nasional yang

berkaitan dengan penelitian.

b) Laporan hasil penelitian dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian

c) Buku Kimia universitas yang berkaitan dengan materi Hukum Hukum

Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia.

d) Situs-situs internet yang berkaitan dengan penelitian.

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

b. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah peneliti melakukan analisis miskonsepsi

terhadap buku ajar yang diteliti berdasarkan studi pustaka. Teknik wawancara

yang digunakan ini untuk memperoleh informasi mengenai konsep-konsep Kimia

materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia yang benar,

sehingga mengetahui letak miskonsepsi, dan kesalahan lain dalam buku ajar yang

diteliti. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara sekaligus sebagai

koreksian hasil analisis miskonsepsi terhadap buku ajar yang diteliti berdasarkan

studi pustaka. Wawancara dilakukan kepada tim ahli Kimia yang meliputi guru

kimia yang berkompeten terhadap materi materi Hukum Hukum Dasar Kimia

dan Perhitungan Kimia.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tak berstruktur. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan.

Alat yang digunakan sebagai pendukung dan bukti telah melakukan

wawancara pada penelitian ini adalah buku catatan. Buku catatan yang berfungsi

untuk mencatat semua sumber data yang penting.

c. Angket

Angket yang digunakan adalah angket kepuasan siswa yang digunakan

untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap BSE sebagai buku ajar.

Angket tersebut diujicobakan pada siswa Kelas X-3 SMAN 1 Teras Boyolali.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi. Lembar observasi ini berupa tabel analisis miskonsepsi yang tercantum

dalam skripsi ini di lampiran 4. Tabel analisis miskonsepsi ini digunakan untuk

mengisi perbandingan konsep dari buku ajar yang diteliti dengan konsep yang

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

benar dari hasil studi pustaka dan wawancara tim ahli Kimia sehingga

mendapatkan informasi lebih lanjut tentang temuan miskonsepsi buku ajar.

Langkah-langkah dalam penelitian ini dengan mengidentifikasi konsep-

konsep dalam buku ajar berdasarkan silabus yang divalidasi oleh peneliti dan

pembimbing. Selanjutnya dianalisis apakah dalam buku yang diteliti terdapat

miskonsepsi atau tidak berdasarkan studi pustaka dan wawacara tim ahli. Selain

menganalisis miskonsepsi pada buku ajar, juga mengidentifikasi keterangan lain

yang berpotensi miskonsepsi yang meliputi: konsep benar tetapi kalimat perlu

diperbaiki, konsep benar tetapi terdapat penulisan keterangan yang tidak jelas,

konsep tidak lengkap, mungkin dapat menyebabkan miskonsepsi, konsep tidak

ada, salah ketik, salah gambar, penambahan gambar, perbaikan gambar,

keterangan gambar diperbaiki, penambahan keterangan gambar, contoh tidak

lengkap, penulisan perumusan diperbaiki, dan perbaikan keterangan perumusan.

F. Validitas Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep

disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri. Hal

tersebut diperbaharui karena dapat diperoleh dari pandangan dan pendapat

seorang ahli paradigma alamiah, yakni Egon Guba (Lexy J Moeleong, 2007: 324)

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat dalam menarik

kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan

sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kualitatif (Lexy J Moeleong, 2007: 325). Angket divalidasi dengaan validitas

item.

Skema triangulasi yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

Gambar 3. 1. Skema Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data

Uji coba yang digunakan untuk mengetahui kualitas item angket adalah

sebagai berikut :

1) Uji Validitas

Rumus yang dipakai adalah korelasi momen produk dari Karl Pearson, sebagai

berikut:

})(}{)({

))((2222 YYNXXN

YYXYNrxy

Dengan :

xyr = koefisien korelasi antara variable X dan Y

X = skor item

Y = skor total

N = cacah subyek

keputusan uji : xyr > kritikr item soal tersebut valid

xyr kritikr item soal tersebut tidak valid (Anas

Sudijono, 2005: 181).

Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% kriteria

validitas suatu tes (rxy) selanjutnya disebut rhitung. Kemudian hasil perhitungan

dapat dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Item dikatakan valid bila

harga rhitung > rtabel.

Wawancara Penilaian Tim Ahli

Studi Pustaka

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu butir soal yang menghendaki

gradualisasi penilaian digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari

reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0) yaitu sebagai berikut:

2

2

11 11 t

i

S

Sn

nr

Dengan :

11r = koefisien reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 = bilangan konstan

Si2 : jumlah varians skor dari tiap-tiap butir item

St2 : varians total

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes

(r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

1. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar

yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang

tinggi (= reliable).

2. Apabila r11 lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji

reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (= un-

reliable) (Anas Sudijono, 2005: 208-209).

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif

kualitatif. Analisis ini dilakukan untuk menggambarkan atau mengungkapakan

besarnya miskonsepsi Kimia yang terdapat dalam buku ajar yang diteliti dengan

menghitung persentase miskonsepsi Kimia dalam buku ajar yang diteliti,

kemudian menggolongkan dalam kriteria kualitatif.

Model interaktif model Miles dan Huberman dalam analisis data

ditunjukkan pada Gambar 3.2 sebagai berikut :

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

1. Tahap Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa :

a. Konsep berdasarkan silabus

Data konsep-konsep Kimia berdasarkan silabus diperoleh dengan

menelaah kegiatan pembelajaran dalam silabus Kimia Dasar 1A berlandaskan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor 23 Tahun

2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Konsep-konsep Kimia berdasarkan

silabus digunakan sebagai keterangan bahwa buku ajar tersebut telah memuat

konsep berdasarkan silabus atau tidak.

b. Penjabaran konsep buku ajar yang diteliti

Data penjabaran konsep buku ajar yang diteliti diperoleh dengan

melakukan pengamatan. Apabila terdapat penjabaran konsep dalam buku ajar

yang diteliti terlalu panjang, diambil inti sarinya tanpa mengurangi makna konsep

tersebut.

c. Konsep yang benar berdasarkan studi pustaka dan tim ahli

Data konsep benar diperoleh dari studi pustaka dan tim ahli. Konsep

yang benar berdasarkan studi pustaka dan tim ahli digunakan untuk

mengidentifikasi miskonsepsi dan keterangan lainnya yang terdapat pada buku

ajar yang diteliti.

Conclusion : drawing/ verifying

Data collection

Data reduction Data display

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Tahap Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Data penjabaran konsep buku ajar yang telah diperoleh kemudian

dianalisis berdasarkan konsep Kimia yang benar hasil studi pustaka dan tim ahli.

Hasil konsep Kimia yang benar hasil studi pustaka dan tim ahli digunakan untuk

menentukan apakah konsep dalam buku ajar yang diteliti tergolong miskonsepsi

atau tidak. Selain menganalisis miskonsepsi pada buku ajar, juga mengidentifikasi

keterangan lainnya yaitu konsep benar dan konsep yang berpotensi menimbulkan

miskonsepsi yang meliputi: konsep benar tetapi kalimat perlu diperbaiki, konsep

benar tetapi terdapat penulisan keterangan yang tidak jelas, konsep tidak lengkap,

mungkin dapat menyebabkan miskonsepsi, konsep tidak ada, salah ketik, salah

gambar, penambahan gambar, perbaikan gambar, keterangan gambar diperbaiki,

penambahan keterangan gambar, contoh tidak lengkap, penulisan perumusan

diperbaiki, dan perbaikan keterangan perumusan.

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah konsep buku ajar, jumlah

miskonsepsi, dan keterangan lainnya pada setiap bab dalam buku ajar yang

diteliti. Perumusan perhitungan persentase miskonsepsi setiap bab dalam buku

ajar yang diteliti sebagai berikut :

dimana :

= persentase miskonsepsi buku ajar setiap bab dalam buku ajar

= jumlah miskonsepsi buku ajar setiap bab dalam buku ajar

= jumlah konsep buku ajar setiap bab dalam buku ajar

Persentase miskonsepsi buku ajar dapat digolongkan menjadi empat tingkatan

miskonsepsi buku ajar, yaitu :

Tingkat miskonsepsi sangat tinggi : > 40%

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tingkat miskonsepsi tinggi : 30% - 39%

Tingkat miskonsepsi cukup : 20% - 29%

Tingkat miskonsepsi rendah : 0% - 9%

3. Tahap Penyajian Data (Data Display)

Setelah mereduksi data, tahap analisis berikutnya yaitu penyajian data.

Data yang didapat dari hasil pengumpulan data ditabulasikan dalam bentuk

tabel hasil analisis miskonsepsi Kimia terhadap buku ajar selanjutnya dianalisis

dengan cara deskriptif untuk diambil kesimpulan. Berikut penyajian data dalam

bentuk tabel.

Tabel 3.2. Hasil Analisis Tiap Materi Semester I BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Penerbit Pusat Perbukuan

Depdiknas Bab. I Hukum Hukum Dasar Kimia No. Miskonsep Buku Ajar Halaman/

Alinea /Baris Konsep yang Benar

1.

2.

3.

Dst

Tabel 3.3. Prosentase Miskonsepsi BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X Karangan Ari Harnanto dan Ruminten pada Materi Semester I Penerbit Pusat

Perbukuan Depdiknas

No. Materi Jumlah Konsep

Miskonsepsi Buku Ajar

Jumlah Prosentase

1. Hukum Hukum Dasar Kimia

2. Perhitungan Kimia

Jumlah Total

4. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusions Drawing/ Verifying)

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang diberikan masih bersifat

sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga

tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kemudian melakukan konfirmasi kepada guru kimia SMA Negeri 1 Teras

Boyolali yang menggunakan BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X karangan

Ari Harnanto dan Ruminten sehingga dapat digunakan untuk mengurangi tingkat

miskonsepsi pada siswa.

H. Prosedur Penelitian

Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan bagi mahasiswa sebagai

bagian persyaratan pendidikan akademik, bertujuan melatih mahasiswa

menerapkan pengetahuannya melalui pemecahan masalah yang berkenaan dengan

pendidikan bidang studi terutama pendidikan kimia. Dengan berdasar pernyataan

di atas, maka penelitian harus melalui prosedur yang sesuai, benar dan sistematik.

Prosedur penelitian harus melewati beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, dilakukan pencarian referensi untuk menguatkan

penelitian. Kajian teoritik menggunakan kepustakaan/literatur yang relevan

dengan masalah dan observasi awal daerah penelitian, agar seluruh prosedur

penelitian yang nantinya akan dijalankan dapat berjalan sesuai dengan rencana

dan tepat waktu. Pengajuan judul penelitian dapat ilmiah dan sesuai kaidah bidang

pendidikan kimia.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Tahap Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan setelah ada penetapan pembimbingan.

Proposal dibuat menurut kaidah penulisan karya ilmiah.

3. Tahap Penyiapan dan Penyusunan Instrumen

Tahap ini adalah kegiatan persiapan dan penyusunan instrumen digunakan

dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi dan angket/quisioner untuk mengetahui tanggapan siswa

mengenai buku BSE karangan Ari Harnanto dan Ruminten pada materi Hukum

Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia.

4. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data atau informasi dilaksanakan melalui tiga cara,

yaitu melalui studi pustaka, wawanancara, dan penyebaran angket kepada siswa

Kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Teknik pegumpulan data

tersebut digunakan pada penelitian ini untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang

terdapat pada BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X karangan Ari Harnanto

dan Ruminten yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional sehingga diperoleh konsep-konsep yang benar pada materi yang Kimia

SMA kelas X semester I khususnya materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia. Dari data hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas X-1

dan X-2 diharapkan dapat diketahui tingkat kepuasan siswa terhadap BSE sebagai

buku ajar.

5. Tahap Analisis Data

Analisis data diperlukan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk

yang mudah dibaca. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenalogis. Peneliti

menganalisis miskonsepsi BSE Kimia Kelas X karangan Ari Harnanto dan

Ruminten khususnya materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan

Kimia dengan cara studi pustaka, memperbandingkan dengan buku- buku SMA

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang lain dan buku universitas. Kemudian, dari studi pustaka tersebut

dikonsultasikan dengan tim ahli. Disamping itu diadakan penyebaran angket

kepada siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali untuk mengukur

tingkat kepuasan terhadap BSE tersebut.

6. Penulisan Laporan Penelitian

Tahap akhir dari seluruh langkah langkah di atas adalah penyusunan/

penulisan laporan penelitian. Dalam tahap ini hasil penelitian yang diperoleh

dilaporkan atau disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, dan gambar.

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Miskonsepsi

Materi buku pelajaran terdiri atas konsep-konsep dalam bidang ilmu

tertentu yang disusun secara sistematis sehingga menjadi teori-teori yang

membentuk pengetahuan untuk memperoleh kompetensi yang diinginkan. Oleh

karena itu konsep-konsep tersebut harus benar, valid atau relevan dilihat dari

disiplin ilmunya. Menurut B.P Sitepu ( 2005: 121), analisis miskonsepsi buku ajar

berkaitan dengan kebenaran konsep dalam buku ajar apakah sesuai dengan

cakupan disiplin ilmu yang bersangkutan, kebenaran konsep dapat

dipertanggungjawabkan, konsep konsep masih relevan dengan keadaan

sekarang. Sedangkan menurut Paul Suparno ( 2007: 114), analisis miskonsepsi

buku ajar harus memperhatikan kebenaran konsep, kebenaran penulisan rumus,

kebenaran penggunaan gambar, tabel, ilustrasi, dan skema, dan kebenaran

penulisan satuan, ketepatan, dan ketentuan ketentuan lain. Berdasarkan indikator

tersebut, maka perlu dilakukan analisis pada BSE Kimia untuk SMA dan MA

kelas X karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009.

Instrumen yang digunakan dalam analisis adalah angket, dan lembar

observasi. Langkah awal dilakukan wawancara terhadap guru Kimia SMAN 1

TERAS BOYOLALI yang menggunakan buku BSE Karangan Ari Harnanto dan

Ruminten tahun 2009 sebagai satu satunya buku ajar. Dari hasil wawancara

didapatkan terdapat miskonsepsi pada materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan

Perhitungan Kimia. Kemudian angket disebarkan dan diisi oleh siswa untuk

mengkonfirmasi kesamaan dengan hasil wawancara guru. Dari hasil angket

didapatkan hasil siswa masih bingung memahami BSE tersebut. Setelah siswa

ditanyai tentang materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia,

masih banyak yang mengalami miskonsepsi.

Analisis miskonsepsi dilakukan terhadap pokok bahasan Hukum-Hukum

Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia yang terdapat dalam Buku Sekolah

Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA kelas X materi Semester I karangan

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Depdiknas. Cakupan analisis meliputi konsep-konsep pokok bahasan Hukum-

Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia menurut standar isi kurikulum KTSP

dan konsep-konsep lain yang berkenaan dengan ilmu kimia secara umum.

Berdasarkan standar isi kurikulum KTSP, di dalam pokok bahasan hukum-hukum

dasar kimia setidaknya harus terkandung 5 konsep, yakni mengenai hukum

Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Dalton, Hukum Gay Lussac, dan Hipotesis

Avogadro. Sedangkan dalam pokok bahasan perhitungan kimia setidaknya harus

terkandung 10 konsep, yakni konsep mengenai definisi mol, hubungan mol

dengan jumlah partikel, hubungan mol dengan massa, massa molar, hubungan

mol dengan volume, perhitungan kimia dalam reaksi kimia, pereaksi pembatas,

kadar zat, rumus empiris, serta rumus molekul. Keseluruhan konsep tersebut telah

terdapat dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA kelas

X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009. Namun,

masih ada beberapa konsep yang salah, diantaranya:

1. Pokok Bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia

a. Konsep Mengenai Pernyataan Hukum Lavoisier

Menurut Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnato dan Ruminten, pernyataan

hukum Lavoisier adalah sebagai berikut: zat

, terdapat pada buku BSE karangan Ari

Harnanto dan Ruminten tahun 2009 halaman 77.

Pernyataan tersebut kurang tepat. Pernyataan yang lebih tepat

mengenai Hukum Lavoisier adalah : zat

Apabila reaksi kimia berlangsung pada sistem terbuka, probabilitas

terjadinya interaksi antara reaktan dan produk dengan senyawa-senyawa yang

ada di lingkungan reaksi sangat besar. Kenyataan ini dapat memunculkan faktor

bias terhadap hasil pengukuran massa reaktan dan produk reaksi kimia yang

diamati, bisa jadi sebagian reaktan / produk reaksi kimia bereaksi dengan

senyawa lain yang terdapat di lingkungan.

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan massa tidak berlaku pada

sistem terbuka. Pernyataan hukum kekekalan massa pada buku ini dapat

menimbulkan kesalahan persepsi siswa, bahwa hukum kekekalan massa dapat

terjadi baik pada sistem terbuka.

Konsep Mengenai Aplikasi Hukum Proust dalam Perhitungan Kimia

Di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten, terdapat contoh

soal yang cara pengerjaan soal tersebut dapat menimbulkan miskonsepsi. Soal

tersebut terdapat pada buku BSE karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun

2009 halaman 80.

Contoh soal:

Perbandingan unsur nitrogen dan unsur hidrogen pada pembentukan

amonia sebesar 14:3. Jika 28 gram gas nitrogen dan 9 gram gas hidrogen

direaksikan, maka tentukan:

a. Massa amonia yang terbentuk

b. Zat yang tersisa dan banyaknya

Jawab:

Perbandingan massa nitrogen, (28 : 14 = 2) adalah 2 kali angka

perbandingan, sedangkan hidrogen (9 : 3= 3) adalah 3 kali angka

perbandingan. Jadi, nitrogen habis bereaksi dan hidrogen bersisa.

a. Massa amonia yang dihasilkan

b. Massa hidrogen yang bereaksi

Massa hidrogen sisa = 9 - 6 = 3gram

Contoh soal tersebut mengacu pada rumus:

Soal tersebut dapat membuat miskonsepsi pada siswa, dan pada

pengerjaan juga terdapat salah ketik ditunjukkan pada angka yang dilingkari.

Pada pengerjaan soal satuan juga tidak disertakan.

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Rekomendasi soal yang benar adalah:

Perbandingan massa unsur nitrogen dan massa unsur hidrogen pada pembentukan

amonia sebesar 14:3. Jika 28 gram gas nitrogen dan 9 gram gas hidrogen

direaksikan, maka tentukan:

a. Massa amonia yang terbentuk

b. Zat yang tersisa dan banyaknya.

Jawab:

Perbandingan massa nitrogen, (28 : 14 = 2) adalah 2 kali angka perbandingan,

sedangkan hidrogen (9 : 3= 3) adalah 3 kali angka perbandingan. Jadi, nitrogen

habis bereaksi dan hidrogen bersisa.

a. Massa amonia yang dihasilkan

b. Massa hidrogen yang bereaksi

Massa hidrogen sisa = 9 gram - 6 gram= 3gram.

Pada contoh soal yang terdapat dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE)

Kimia untuk SMA dan MA kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan

Ruminten tersebut, terdapat salah ketik yaitu pengerjaan massa hidrogen yang

bereaksi dituliskan 13, seharusnya 3 karena perbandingan massa hidrogen dalam

soal adalah 3. Satuan gram tidak dituliskan dalam pengerjaan soal, tetapi langsung

dituliskan pada hasil. Hal ini akan berakibat fatal pada siswa, apabila satuan yang

digunakan pada soal lain berbeda dengan contoh soal yang diberikan. Seharusnya

satuan gram dituliskan dalam pengerjaan soal untuk menghindari kesalahan siswa

dalam mengerjakan soal lain yang diketahui massa unsur selain gram.

2. Pernyatan Pokok Bahasan Perhitungan Kimia

a. Konsep Mengenai Massa Molar

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009

halaman 98 disebutkan:

Massa 1 mol zat = Ar zat yang dinyatakan dalam gram

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Pernyataan tersebut dapat menimbulkan pemikiran bahwa satuan

massa molar = Ar adalah gram. Padahal, satuan massa molar adalah gram/mol.

Rekomendasi revisi untuk pernyataan di atas: Massa satu mol zat

pada dasarnya adalah sama dengan massa satu atom relatif atau satu molekul

relatif zat tersebut. Jadi, untuk zat yang berupa atom, massa molarnya = Ar gram/

mol, sedangkan untuk zat yang berupa molekul atau senyawa, massa molarnya =

Mr gram/ mol.

b. Konsep Mengenai Definisi Molar

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009,

pengertian volume molar adalah:

Pengertian volume molar ini terdapat pada buku BSE karangan

Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 halaman 99. Definisi tersebut kurang

mol gas

Berdasarkan hipotesis Avogadro, gas yang bervolume sama memiliki

jumlah molekul yang sama jika diukur pada tekanan dan temperature yang sama.

Hal ini berarti, jika jumlah molekul sama maka jumlah volume juga sama.

Apabila pengukuran dilakukan pada keadaan standar, maka akan didapatkan

volume molar suatu gas pada keadaan standar. Apabila pengukuran dilakukan

pada keadaan non-STP, maka akan didapatkan volume molar gas tersebut pada

keadaan non-

digunakan pada setiap pengukuran volume gas yang dilakukan pada tekanan dan

temperatur yang sama.

c. Konsep Mengenai Definisi Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009

halaman 105, dituliskan pengertian rumus empiris adalah rumus kimia yang

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

menggambarkan perbandingan mol terkecil dari atom atom penyusun senyawa.

Pengertian rumus empiris molekul adalah:

Definisi tersebut kurang tepat apabila diaplikasikan pada contoh kasus

berikut: Rumus molekul untuk senyawa alhohol adalah C2H6O. Rumus ini bukan

merupakan rumus sebenarnya dari alkohol. Rumus sebenarnya dari alkohol adalah

C2H5OH. Rumus molekul C2H6O tidak hanya dimiliki oleh alkohol. Rumus

molekul tersebut juga dimiliki oleh dimetil eter, sedangkan rumus sebenarnya dari

dimetil eter adalah CH3OCH3. Pengertian tersebut membuat siswa rancu

mengenai mol, molekul, dan atom.

Definisi yang lebih tepat untuk rumus empiri

-atom

Selain menganalisis miskonsepsi pada buku ajar, juga mengidentifikasi

konsep yang benar tetapi kalimat perlu diperbaiki, konsep yang benar tetapi

terdapat penulisan keterangan yang tidak jelas, konsep tidak lengkap, konsep tidak

ada, salah ketik, salah gambar, contoh tidak lengkap, penulisan perumusan

diperbaiki, dan perbaikan keterangan perumusan. Dalam buku BSE ini pengerjaan

contoh soal tidak runtut dan satuan tidak disertakan dalam pengerjaan soal.

konsep tidak ada yaitu Hipotesis Avogadro yang menurut silabus KTSP masuk

dalam materi Hukum Hukum Dasar Kimia, tetapi pada buku ini dimasukkan

pada Perhitungan Kimia, dan penjelasan Hipotesis Avogadro dimasukkan pada

Hukum Gay-Lussac. Di dalam BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X materi

Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 masih mengandung

beberapa penjelasan konsep yang belum lengkap berkenaan dengan konsep ilmu

kimia secara umum, yakni:

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1. Konsep mengenai Unsur, senyawa, dan larutan dalam Hukum Kekekalan

Massa

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA kelas

X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009, pada

halaman 77 terdapat persamaan reaksi sebagai berikut:

Kayu + gas oksigen abu + gas karbondioksida + uap air

Massa (kayu + gas oksigen) = massa ( abu + gas karbondioksida + uap air)

Persamaan reaksi kimia, semestinya menjelaskan terjadinya reaksi antara

dua atau lebih unsur atau senyawa tertentu yang menghasilkan satu atau lebih

produk yang berupa unsur atau senyawa. Maka penjelasan dari reaksi tersebut

perlu ditambahkan kayu dibakar menghasilkan abu membuktikan bahwa kayu

tersusun atas karbon (C).

2. Konsep Mengenai Laju Reaksi dalam Hukum Lavoisier

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA kelas

X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009, pada buku

BSE karangan Ari Harnanto dan Rumintentahun 2009 halaman 78 terdapat

rancangan percobaan untuk membuktikan Hukum Kekekalan Massa dengan cara

kerja sebagai berikut:

Tabel 4.1. Rancangan Percobaan untuk Membuktikan Hukum Kekekalan Massa

No. Cara Kerja Pengamatan

1. Masukkan pada tabung Y masing

masing 5 ml larutan KI 0,1 M dan 5 ml

larutan Pb(NO3)2 0,1 M.

- Warna larutan KI .......

- Warna larutan Pb(NO3)2 ..........

2. Masukkan tabung Y ke dalam gelas

kimia, kemudian timbanglah.

Massa kedua zat sebelum

dicampur...... gram

3. Campurkan kedua zat dalam tabung Y,

kemudian timbang kembali dalam gelas

kimia.

- Warna setelah

dicampur........

- Massa zat setelah

dicampur........

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Cara kerja perlu dibenarkan karena beum jelas. Pemahaman siswa

terhadap cara kerja tersebut dapat berbeda dengan yang dimaksudkan.

Rekomendasi untuk cara kerja tersebut adalah

Tabel 4.2. Rancangan Pembenaran Percobaan Membuktikan Hukum Kekekalan

Massa

No. Cara Kerja Pengamatan

1. Masukkan pada tabung Y 5 ml larutan

KI 0,1 M ke dalam salah satu kaki

tabung bentuk Y terbalik, dan 5 ml

larutan Pb(NO3)2 0,1 M ke dalam kaki

yang satunya lagi.

- Warna larutan KI .......

- Warna larutan Pb(NO3)2 ..........

2. Masukkan tabung Y tersebut ke dalam

gelas kimia 300ml dengan hati-hati,

kemudian timbanglah gelas kimia

tersebut beserta isinya. Catat massanya.

Massa kedua zat sebelum

dicampur...... gram

3. Miringkan tabung bentuk Y sehingga

larutan pada kedua kakinya bercampur.

Perhatikan reaksi yang terjadi. Timbang

kembali gelas kimia beserta tabung

berisi larutan itu. Catat massanya.

- Warna setelah

dicampur........

- Massa zat setelah

dicampur........

4. Bandingkan massa tabung beserta isinya

sebelum dan sesudah reaksi.

3. Konsep Mengenai Lambang Bilangan Avogadro

Dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA kelas

X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 pada

halaman 95 disebut simbol L yang digunakan untuk melambangkan bilangan

Avogadro merupakan singkatan dari sebuah kata bahasa Jerman, yakni

schmid schmid

merupakan nama seorang ahli fisika Jerman yang memiliki peranan penting dalam

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

penentuan jumlah partikel dalam satu mol zat. Simbol L digunakan sebagai

lamba schmid

penentuan partikel yang terkandung dalam satu mol zat.

Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi beberapa miskonsepsi dalam

BSE Kimia untuk SMA dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia

dan Perhitungan Kimia karangan Ari Harnanto dan Ruminten, yang sangat perlu

segera dibenarkan mengingat pentingnya peranan buku ajar kimia dalam proses

pembelajaran kimia di SMA, terdapat transfer konsep-konsep kimia pada siswa

dari guru maupun buku ajar kimia. Apabila buku ajar kimia yang mengandung

miskonsepsi digunakan dalam proses pembelajaran, siswa akan menerima transfer

konsep yang salah sehingga akan menimbulkan dampak sangat fatal bagi siswa.

Miskonsepsi terhadap satu konsep ilmu kimia dapat menjalar dan memperdalam

terjadinya miskonsepsi terhadap konsep ilmu kimia yang lain.

Kandungan miskonsepsi dalam buku ajar kimia perlu mendapat perhatian

dari pengarang, editor buku, serta guru kimia. Para pengarang buku ajar

semestinya berusaha meningkatkan pengetahuannya tentang ilmu kimia serta

senantiasa mengikuti perkembangan ilmu kimia, sehingga dapat menghasilkan

buku ajar kimia bermutu tanpa muatan miskonsepsi. Para editor buku ajar kimia

diharapkan meningkatkan profesionalitasnya dalam mengedit bahan ajar kimia,

sehingga bahan ajar tersebut layak digunakan dan terpercaya sebagai referensi.

Sedangkan guru kimia dituntut jeli dalam menilai setiap konsep yang terdapat

dalam buku ajar kimia. Apabila teridentifikasi suatu miskonsepsi, maka guru perlu

melakukan pembenaran dan menginformasikan pembenaran tersebut kepada

siswa. Sehingga diharapkan miskonsepsi ilmu kimia yang terjadi pada siswa dapat

dicegah.

B. Persentase Miskonsepsi

Persentase miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

perbandingan antara jumlah konsep yang salah dengan keseluruhan konsep yang

semestinya ada dalam buku ajar kimia berdasarkan standar isi KTSP pada setiap

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pokok bahasan yang dinyatakan dalam persen (%). Perhitungan persentase

miskonsepsi buku ajar sebagai berikut :

dimana :

= Persentase miskonsepsi buku ajar

= Jumlah miskonsepsi buku ajar

= Jumlah konsep buku ajar

Rincian proses penentuan persentase miskonsepsi BSE kimia untuk SMA

dan MA kelas X materi Hukum Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini

Tabel 4.3. Presentase Miskonsepsi BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X

Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009

No. Konsep Benar Salah

1. Pokok Bahasan Hukum- Hukum Dasar Kimia

a. Hukum Kekekalan Massa X

b. Hukum Perbandingan Tetap X

c. Hukum Kelipatan Perbandingan X

d. Hukum Perbandingan Volume X

e. Hipotesis Avogadro X

Jumlah 5 3 2

Presentase Miskonsepsi 40%

2. Pokok Bahasan Perhitungan Kimia

a. Definisi Mol X

b. Hubungan antara Mol dengan

Jumlah Partikel

X

c. Hubungan Mol dengan Massa X

d. Massa Molar X

e. Hubungan Mol dengan Volume X

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

f. Perhitungan Kimia dalam

Reaksi Kimia

X

g. Pereaksi Pembatas X

h. Kadar Zat X

i. Rumus Empiris X

j. Rumus Molekul X

k. Garam Hidrat X

Jumlah 11 9 3

Presentase Miskonsepsi 27 %

Dari tabel memperlihatkan 40% miskonsepsi pada pokok bahasan

Hukum-Hukum Dasar Kimia dan 27% miskonsepsi pada pokok bahasan

Perhitungan Kimia dalam BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X materi

Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten.

Persentase miskonsepsi buku ajar dapat digolongkan menjadi empat tingkatan

miskonsepsi buku ajar, yaitu :

Tingkat miskonsepsi sangat tinggi : > 40%

Tingkat miskonsepsi tinggi : 30% - 39%

Tingkat miskonsepsi cukup tinggi : 20% - 29%

Tingkat miskonsepsi rendah : 0% - 19%

Berdasarkan tingkatan miskonsepsi tersebut, maka tingkat miskonsepsi

pada pokok bahasan Hukum Hukum Dasar Kimia sangat tinggi dan tingkat

miskonsepsi pada pokok bahasan Perhitungan Kimia rendah. Nilai persentase

miskonsepsi tersebut cukup tinggi, sehingga mengharuskan adanya pembenaran

dari guru yang menggunakan BSE tersebut sebagai sumber/bahan ajar, serta revisi

pada terbitan selanjutnya.

C. Analisis Kesesuaian Materi dengan Urutan Materi yang terdapat

dalam Standar Isi KTSP

Ditinjau dari keruntutan penyampaian konsep pokok bahasan Hukum-

Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia untuk SMA dan MA kelas X materi

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 telah sesuai dengan

standar isi KTSP. Namun, dilihat dari kandungan konsep yang terdapat dalam tiap

pokok bahasannya, BSE tersebut kurang sesuai dengan standar isi KTSP. Dalam

standar isi KTSP, konsep mengenai hipotesis Avogadro tercakup dalam pokok

bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia mengandung 5 Konsep dan pada pokok

bahasan Perhitungan Kimia mengandung 12 konsep. Sedangkan dalam BSE

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009, konsep mengenai hipotesis

Avogadro dicakupkan dalam pokok bahasan Perhitungan Kimia. Sehingga, pokok

bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia dalam BSE tersebut hanya terkandung 4

konsep.

Penempatan konsep Hipotesis Avogadro pada pokok bahasan Perhitungan

Kimia akan berpotensi menimbulkan miskonsepsi. Dengan tidak disampaikannya

konsep Hipotesis Avogadro pada pokok bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia,

siswa akan menganggap bahwa Hipotesis Avogadro bukan termasuk salah satu

dari Hukum-Hukum Dasar Kimia.

Di dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia untuk SMA dan MA

kelas X materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten halaman 82

terdapat pernyataan Hukum Gay-Lussac. Tahun 1778 1850 Gay Lussac berhasil

mengukur volume uap air yang terbentuk, sehingga memperoleh perbandingan

volume hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 :2.

Gas hidrogen + gas oksigen uap air

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

Perbandingan tersebut berupa bilangan bulat sederhana. Berdasarkan percobaan

ini, Gay-Lussac menyimpulkan bahwa:

Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas- gas yang bereaksi dan volume

gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai biangan bulat sederhana.

Materi yang dituliskan belum urut, Hukum Gay Lussac sendiri belum

dapat menentukan reaksi kimia dari reaksi

Gas hidrogen + gas oksigen uap air.

Penulisan reaksi 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) baru dikemukan oleh Avogadro.

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sehingga materi Hukum Gay-Lussac harus dilanjutkan dengan materi Hipotesis

Avogadro pada Bab Hukum-Hukum Dasar Kimia dan dilakukan pembetulan pada

urutan materi yang disampaikan. Miskonsepsi ini dapat dicegah dengan

pembenaran dari guru yang menggunakan BSE sebagai sumber/bahan ajar, atau

revisi pada terbitan selanjutnya.

D. Hasil Analisis Angket

Dari deskripsi di atas, terlihat bahwa muatan miskonsepsi dalam BSE

kimia untuk SMA dan MA karangan Ari Harnanto dan Ruminten cukup banyak.

Muatan miskonsepsi berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan yang

dapat dibuktikan lewat interpretasi angket kepuasan pelanggan yang dinilai oleh

beberapa pengguna BSE.

Peneliti menyebar angket kepuasan pelanggan kepada siswa Kelas X-1

dan X-2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali untuk mengukur tingkat kepuasan

terhadap buku BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X materi Semester I

karangan Ari Harnanto dan Ruminten yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009. Angket yang semula berjumlah 30

pertanyaan, setelah di tryoutkan dan diukur validitasnya hanya 27 angket yang

memenuhi standar. Pertanyaan angket yang tidak valid tersebut dapat langsung

tidak digunakan karena indikatornya sudah terwakili oleh pertanyaan yang lain.

Dari hasil angket dapat diukur kepentingan menganalisis miskonsepsi buku

tersebut dari sudut pandang siswa berdasarkan indikatornya yang meliputi:

1. Terwujud (tengible) meliputi angket no 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 26, dan 27.

2. Kehandalan (reliability) meliputi angket no 5, 6, dan 7.

3. Daya tanggap (responsiveness) meliputi angket no 1, 3, 4, 8, 9, dan 21.

4. Jaminan (assurance) meliputi soal no 20, 23, 29, dan 30.

5. Empati (empathy) meliputi soal no 11, 22, 24, 25, dan 28.

Hasil angket didapatkan data kelas X-1 untuk indikator 1, 2, 3, 4 dan 5 sejumlah

81,8; 82,4; 79; 85,4; dan 74,2. Sedangkan untuk kelas X-2 didapatkan 79,3; 83,9;

71,1 92,8; dan 84,4.

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Parasuman, Zeithaml dan Bery menggolongkan tingkat kepuasan

pelanggan dengan kriteria berikut:

Berdasarkan interval tingkat kepuasan pelanggan di atas, rata rata tingkat

kepuasan siswa kedua kelas terhadap BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X

materi Semester I karangan Ari Harnanto dan Ruminten yang diterbitkan oleh

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 adalah tinggi.

Hasil interpretasi angket kepuasan pelanggan dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 4.1 Histogram Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-1 Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Gambar 4.2 Histogram Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-2 Karangan Ari Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Kriteria kelas skor minat

76-100 = Kepuasan tinggi

51-75 = Kepuasan sedang

26-50 = Kepuasan rendah

1-25 = Kepuasan sangat rendah ( Gaguk Margono, 2005: 2)

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Data tersebut diperbandingkan dengan kriteria skor kepuasan di bawah

ini:

Kriteria kelas skor kepuasan

76-100 = Kepuasan Tinggi

51-75 = Kepuasan Sedang

26-50 = Kepuasan Rendah

1-25 = Kepuasan Sangat Rendah

Tingkat kepuasan siswa kelas X-1 terhadap BSE kimia SMA dan MA

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 tinggi untuk indikator 1 sampai

4, dan sedang untuk indikator 5. Sedangkan tingkat kepuasan siswa kelas X-2

terhadap BSE kimia SMA dan MA karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun

2009 adalah tinggi untuk indikator 1, 2, 4, dan 5, indikator 3 memiliki tingkat

kepuasan sedang.

Hasil analisis angket berdasarkan interval skor didapatkan data sebagai

berikut:

1. Data angket siswa Kelas X-1

Tabel 4.4. Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-1 Karangan

Ari Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 4 0,4% 10,5% 3,0% 13,5% 3,0% 3 38,5% 47,0% 33,0% 52,5% 34,0% 2 53,1% 34,0% 59,0% 34,0% 60,0% 1 8,0% 8,5% 5,0% 0% 3,0%

2. Data angket siswa Kelas X-2

Tabel 4.5. Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-2 Karangan

Ari Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 4 8,3% 10,4% 5,7% 16,4% 4% 3 57,4% 62,5% 30,2% 57,8% 54% 2 29,2% 27,1% 62,6% 24,2% 38,3% 1 2,1% 0% 1,5% 1,6% 3,7%

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.3 Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-1 Karangan Ari

Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Gambar 4.4 Kepuasan Siswa Terhadap BSE Kimia SMA Kelas X-2 Karangan Ari

Harnanto dan Ruminten Tahun 2009

Dari data histogram dapat disimpulkan tingkat kepuasan siswa kelas X-1

dan X-2 terhadap BSE kimia SMA dan MA karangan Ari Harnanto dan Ruminten

tahun 2009 beragam dimana hampir semua indikator berada pada tingkatan

sedang, maka pengarang masih perlu memperbaiki bukunya ditinjau dari lima

indikator tersebut.

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat miskonsepsi dalam BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X

karangan Ari Harnanto dan Ruminten pada pokok bahasan Hukum-Hukum

Dasar Kimia khususnya materi Hukum Kekekalan Massa dan Hukum

Perbandingan Tetap, sedangkan Perhitungan Kimia pada materi Massa Molar

dan Rumus Molekul.

2. Persentase miskonsepsi yang teridentifikasi dalam BSE kimia untuk SMA

dan MA kelas X karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 adalah

40% (tinggi) untuk pokok bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia dan 27%

(cukup) untuk pokok bahasan Perhitungan Kimia.

3. Urutan penyampaian konsep-konsep pada pokok bahasan Hukum-Hukum

Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia pada BSE kimia untuk SMA dan MA

karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 sudah sesuai dengan

standar isi KTSP, namun cakupan konsep-konsep untuk masing-masing

pokok bahasan masih belum sesuai dengan standar isi KTSP yaitu Hipotesis

Avogadro yang seharusnya masuk pada Hukum Hukum Dasar Kimia

dimasukkan pada Perhitungan Kimia.

4. Pokok bahasan Hukum-Hukum Dasar Kimia mengandung 4 Konsep dan

pada pokok bahasan Perhitungan Kimia mengandung 12 konsep, tidak sesuai

dengan standar isi KTSP.

5. Hasil angket didapatkan data kelas X-1 untuk indikator 1, 2, 3, 4 dan 5

sejumlah 81,8; 82,4; 79; 85,4; dan 74,2. Sedangkan untuk kelas X-2

didapatkan 79,3; 83,9; 71,1 92,8; dan 84,4. Hasil tersebut dapat dikatakan

kepuasan siswa dalam penggunaan BSE karangan Ari Harnanto dan

Ruminten tahun 2009 tinggi.

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN …/Analisis... · DAN PERHITUNGAN KIMIA Oleh : DWI PURWITASARI NIM K 3307020 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

6. Tingkat kepuasan siswa kelas X-1 dan X-2 terhadap BSE kimia SMA dan

MA karangan Ari Harnanto dan Ruminten tahun 2009 beragam dimana

hampir semua indikator berada pada tingkatan sedang

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi dari penelitian ini dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Guru kimia yang menggunakan BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X

karangan Ari Harnanto dan Ruminten sebagai bahan/sumber ajar, perlu

menyampaikan pembenaran konsep kepada siswa untuk mencegah terjadinya

miskonsepsi dalam pemahaman siswa.

2. Pengarang BSE kimia untuk SMA dan MA kelas X karangan Ari Harnanto

dan Ruminten perlu merevisi dan memperbaiki bagian-bagian buku yang

mengandung miskonsepsi.

3. Sekolah diharapkan lebih selektif dalam memilih buku yang digunakan untuk

pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, dapat disarankan:

1. Perlunya kejelian guru kimia dalam mengkaji setiap konsep yang termuat

dalam bukuajar yang digunakannya, dan menginformasikan pembenaran

kepada siswa secepatnya.

2. Pengarang buku ajar kimia, lebih memperdalam pengetahuannya mengenai

konsep-konsep yang berkaitan dengan ilmu kimia,sehingga dihasilkan buku

ajar kimia yang bermutu, bermanfaat, dan terpercaya tanpa muatan

miskonsepsi.

3. Sekolah perlu selektif dalam memilih buku yang digunakan untuk

pembelajaran.