program studi manajemen fakultas ekonomi … · dudun kembangsongo rt 01, desa trimulyo, kecamatan...
TRANSCRIPT
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA
BAHAN BAKAR
Studi tentang Perilaku Ibu Rumah Tangga di Dusun Kembangsongo RT 01, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh :
Lutfi Medyasasi
052214041
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
Motto Dan Persembahan
“Kemuliaan paling besar bukanlah karena kita tidak pernah terpuruk, tapi karena kita selalu mampu bangkit setelah terjatuh.” Oliver
Goldsmith (1730–1774),
“Pencapaian yang mengagumkan selalu didahului oleh persiapan yang tidak spektakuler.” Robert H Schuller,
“Kecerdasan tanpa ambisi bagaikan burung tanpa sayap.” Salvador Dal (1904-1989)
Karya Ini Aku Persembahkan Untuk :
Tuhan Yang Maha Esa
Bapak Dan Ibu Tercita
Adikku Tersayang
Seluruh keluargaku
Teman - temanku
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Maret 2010
Penulis
Lutfi Medyasasi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Lutfi Medyasasi
NIM : 052214041
Demi kepentingan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Analisis Sikap
Konsumen Terhadap Perubahan Harga Bahan Bakar. Studi tentang Perilaku
Ibu Rumah Tangga di Dusun Kembangsongo RT 01, Desa Trimulyo, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet untuk
kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 29 Maret 2010
Yang menyatakan
(Lutfi Medyasasi)
vii
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA
BAHAN BAKAR
Studi tentang Perilaku Ibu Rumah Tangga di Dusun Kembangsongo, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Lutfi Medyasasi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah ada perbedaan
konsumsi bahan bakar antara sebelum dan setelah kebijakan konversi dan (2)
apakah terdapat perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi perubahan harga
bahan bakar, populasi dalam penelitian ini adalah Ibu – ibu rumah tangga di
Dudun Kembangsongo RT 01, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul,
Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 36
responden dengan pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling.
Untuk pengujian instrumen dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil yang
diperoleh dari penelitian yaitu (1) ada perbedaan konsumsi bahan bakar antara
sebelum dan sesudah kebijakan konversi, dan (2) terdapat perbedaan sikap
masyarakat dalam menanggapi adanya perubahan harga bahan bakar.
viii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE CONSUMER BEHAVIOUR ABOUT THE
PRICE ALTERATION OF ENERGY
A Study about Housewives Behavior in Dusun Kembangsongo RT 01, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Lutfi Medyasasi
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The study aimed to investigate whether (1) there was any difference about
utilizing of energy between before and after conversion policy and (2) there was
any difference of consumer behaviour about price alteration of energy. The
population in this study were housewives in Dusun Kembangsongo RT 01, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. The study was
conducted by distributing questionnaires to 36 respondents using clustered
random sampling method. To test the research instruments, the research
conducted the validity and reliability test. The data gathered from the
questionnaires was tested by Descriptive Analysis and Oneway Anova. The
results of research (1) there was a difference about utilizing of energy between
before and after conversion policy and (2) there was no difference of consumer
behaviour about price alteration of energy.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menelesaikan
skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
Skripsi ini berjudul “ Analisis SIkap Konsumen Terhadap Perubahan
Harga Bahan Bakar” Studi Tentang Perilaku Ibu – Ibu Rumah Tangga di Dusun
Kembangsongo, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta. Tanpa
bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Maka pada
kesempatan ini untuk rasa penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar –
besarnya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. YP Supardiyono., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M, selaku Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dengan penuh kesabaran dan memberikan petunjuk serta
saran – saran mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga
penyelesaian skripsi.
viii
4. Bapak Antonius Budisusila SE, M.Soc.Sc, selaku Dosen Pembimbing
II yang telah banyak membantu , meluangkan waktu untuk
membimbing penulis, dan memberikan pengarahan serta saran – saran
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.
6. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang
telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu
tentang perkuliahan.
7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang selama ini memberikan pelayanan yang baik kepada
penulis.
8. Segenap Staf Bappeda Bantul dan Staf Kelurahan Trimulyo yang telah
membarikan izin dalam peneletian, serta ibu – ibu rumah tangga dusun
kembangsongo yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner.
9. Bapak dan ibu yang telah menyayangi anaknya, memberikan inta,
kasih saying, bimbingan serta financial sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi. Adikku tersayang Gita yang telah menghibur
dikala suka dan duka.
10. Om dan tante semuanya yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan - dukungan supaya kuliahku cepet selesai.
ix
11. Perangkat dusun Kembangsongo yang telah memberikan ijin
penelitian skripsi ini, serta ibu – ibu rumah tangga yang telah berkenan
mengisi kuesioner.
12. Miss. Kiki dan Mr. Edward yang telah memberikan ujian mental dan
wawasan.
13. Temen – temenku Miko, Marsel, Indah, Fit Riska, Adhe, Litha, Dian
(Cenul), Dian, Agus, Pak Bayu dan keluarga yang telah banyak
memberikan semangat dan dukungan.
14. Temenku Metta Kusuma, Ratna, dan Klara yang telah banyak
memberikan semangat.
15. Pihak – Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca/
Yogyakarta, 29 Maret 2010
Penulis
Lutfi Medyasasi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................................. v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................... ..... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Batasan Masalah ........................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
F. Sistematika Penelitian…………………………………………… 5
xiii
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran .................................................................... 7
B. Manajemen Pemasaran .................................................................. 7
C. Konsep Pemasaran ......................................................................... 8
D. Pengertian Nilai / Harga ................................................................. 10
E. Perubahan Harga ............................................................................. 11
F. Perilaku konsumen ......................................................................... 12
G. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ............... 13
H. Sikap Konsumen ............................................................................. 19
I. Karakteristik Sikap ......................................................................... 23
J. Karakteristik Konsumen ................................................................ 25
K. Pengertian Keluarga dan Rumah Tangga ...................................... 26
L. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 27
M. Kerangka Konseptual ..................................................................... 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 29
C. Subyek dan Obyek penelitian ........................................................ 30
D. Populasi ......................................................................................... 30
E. Sampel dan Metode pengambilan sampel ..................................... 30
xiv
1. Sampel penelitian ............................................................. 30
2. Teknik pengambilan sampel ............................................ 31
3. Data yang diperlukan ....................................................... 32
4. Metode Pengumpulan data ............................................... 32
5. Teknik pengumpulan data ................................................ 33
6. Definisi Operasional ........................................................ 33
7. Skala Pengukuran ............................................................. 35
F. Teknis Analisis Data .................................................................. 35
BAB IV : GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Wilayah ............................................. 39
B. Gambaran Umum Pengguna Bahan Bakar dan Karakteristik
Konsumen ....................................................................... 45
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pengujian Instrumen Penelitian ......................................... 59
C. Pengujian Hipotesis ........................................................... 62
D. Pembahasan ........................................................................ 68
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 72
xv
B. Saran ............................................................................... 72
C. Keterbatasan ................................................................... 73
KUESIONER
DAFTAR PUSTAKA
SURAT PENELITIAN
LAMPIRAN : Karakteristik Responden
Frekuensi
Output ANOVA
TABEL STATISTIK
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Definisi Operasional .................................................................. 34
Tabel IV.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 40
Tabel IV.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 42
Tabel IV.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia ................................ 48
Tabel IV.4 Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendidikan Terakhir ........ 49
Tabel IV.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan ........................ 49
Tabel IV.6 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Penghasilan ..................... 50
Tabel IV.7 Pengguna Bahan Bakar ................................................................ 53
Tabel IV.8 Mobilitas atau Perpindahan Konsumsi Bahan Bakar .................. 54
Tabel IV.9 Cara Mendapatkan Bahan Bakar ................................................. 55
Tabel IV.10 Identifikasi Sikap Konsumen dan Perubahan Harga ................... 56
Tabel IV.11 Karakteristik Responden .............................................................. 57
Tabel V.1 Uji Validitas .................................................................................. 61
Tabel V.2 Uji Reabilitas ................................................................................ 64
Tabel V.3 Analisis Homogen Varian Berdasarkan Penggunaan
Bahan Bakar .................................................................................. 65
Tabel V.4 ANOVA Oneway ........................................................................... 66
Tabel V.5 Analisis Homogen Varian Berdasarkan Sikap Konsumen............. 67
Tabel V.6 ANOVA Oneway………………………………………………….68
Tabel V.7 ANOVA Oneway Berdasarkan Penggunaan Bahan Bakar ............ 69
Tabel V.8 ANOVA Oneway Berdasarkan Sikap Konsumen ....................... 71
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Komponen Sikap ....................................................................... 21
Gambar II.2 Komponen Sikap ....................................................................... 22
Gambar II.3 Hirarki Pembelajaran Standar .................................................... 22
Gambar II.4 Hirarki Keterlibatan Rendah ...................................................... 23
Gambar II.5 Hirarki Experential .................................................................... 23
Gambar II.6 Kerangka Konseptual ................................................................ 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas selalu dibatasi dengan
ketersediaan sumber daya untuk memenuhinya. Salah satu masalah
keterbatasan manusia dijaman modern ini adalah bahan bakar serta semakin
langkanya dalam perolehan bahan bakar. Kondisi tersebut dialami hampir
seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia.
Jikalau kita tinjau, permasalahannya bermula dari keterbatasan sumber
daya alam ( SDA) di dunia yaitu dengan semakin melambungnya harga
minyak dunia, maka harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya minyak
tanah pun semakin meningkat. Kenaikan harga tersebut berdampak bagi
masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan peran minyak tanah adalah sebagai
bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh masyarakat yang berbeda –
beda karakteristiknya yang terdiri atas jenis kelamin, usia, pekerjaan serta
penghasilan per bulan yang diterima serta dikeluarkan konsumen untuk
keperluan sehari – hari khususnya ibu – ibu rumah tangga sampai untuk
melakukan usaha – usaha mikro sebagai contoh para pedagang kaki lima yang
juga bergantung pada minyak tanah dan kayu bakar sebagai bahan bakar.
Disamping pemerintah mengupayakan untuk menggunakan LPG 12 KG
yang juga menyusul harga yang tinggi pula. Pemerintah mengeluarkan
kebijakan konversi minyak tanah ke LPG 3 KG sebagai alternatif serta
2
kemudahan bagi konsumen. Yang mana jika dilakukan perhitungan yang
cermat maka masyarakat dengan biaya yang sama dapat menggunakan LPG
sesuai kebijakan konversi, dengan adanya pembagian kompor dan tabung LPG
3 KG secara gratis kepada masyarakat yang kurang mampu diperkirakan lebih
menguntungkan daripada minyak tanah, tetapi sayang dalam pelaksanaanya
ternyata benar – benar tidak semudah yang kita kira, dimana masih
menemukan banyak hambatan yang diantaranya disebabkan karena
masyarakat sudah terbiasa menggunakan minyak tanah bahkan kayu bakar.
Oleh karena itu, harga dari bahan bakar memberikan perbedaan atau
tidak pada sikap konsumen terhadap pemakaian bahan bakar. Dalam Buku
Erna Ferrinadewi ( Psikologi konsumen : 2008 ) menjelaskan bahwa sikap
(attitude) seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk
memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat memulai
atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Penting kiranya untuk
memahami secara mendalam mengenai perubahan harga pada pemakaian
keempat jenis bahan bakar yaitu LPG 12 KG, LPG 3 KG, minyak tanah dan
kayu bakar yang dapat memberikan ada tidaknya perbedaan sikap konsumen.
Atas dasar latar belakang tersebut diatas, penulis ingin mengadakan
penelitian dengan judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP
PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR”.
3
B. Rumusan Masalah
Energi yang dipakai oleh ibu – ibu rumah tangga yaitu bahan bakar
yang terdiri atas LPG 12 KG, LPG 3 KG, Minyak tanah, dan kayu bakar
menjadi hal utama dalam sebuah rumah tangga. Sikap pun menjadi dasar
dalam pemilihan jenis bahan bakar yang akan terus dipakai atau pindah ke
bahan bakar lain sebagai alternatif yang disebabkan adanya perubahan harga,
sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi dari bahan bakar
sebelumnya ke LPG. Maka secara lebih terperinci pertanyaan – pertanyaan
yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1) Apakah ada perbedaan konsumsi bahan bakar antara sebelum dan
sesudah kebijakan konversi?
2) Apakah ada perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi perubahan
harga bahan bakar?
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah ini terarah dan tidak terlalu luas karena
mengingat waktu, biaya, dan kemampuan penulis yang sangat terbatas.
Adapun batasan permasalahan ini sebagai berikut :
1. Atribut yang menjadi pokok penelitian sikap konsumen adalah pikiran,
perasaan, perilaku yang terangkum satu uraian dalam menanggapi adanya
perubahan harga untuk keempat jenis bahan bakar yaitu LPG 12 KG, LPG
3 KG, minyak tanah, dan kayu bakar. Serta karakteristik konsumen
terhadap perubahan harga untuk masing – masing jenis bahan bakar.
4
2. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Dusun Kembang Songo RT 01, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta.
3. Responden untuk konsumen yaitu Ibu – ibu rumah tangga.
D. Tujuan Penelitian
Bertolak dari permasalahan diatas, kemudian sesuai dengan pertanyaan
yang dirinci. Maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan konsumsi bahan bakar antara
sebelum dan sesudah kebijakan konversi.
2. Untuk mengetahui sikap masyarakat dalam menanggapi adanya perubahan
harga bahan bakar.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan – masukan
bagi konsumen dalam menentukan langkah – langkah yang diambil oleh
konsumen yang berkaitan dengan harga keempat jenis bahan bakar
tersebut.
2. Bagi penulis
Penulis mengharapkan hasil penelitian ini sebagai sarana menambah
pengalaman wawasan, serta mengukur kemampuan dalam menganalisis
suatu masalah. Kemudian mengambil kesimpulan dan keputusan dalam
ilmu manajemen khususnya perilaku konsumen.
5
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu wahana dalam menggali
ilmu pengetahuan dan berguna sebagai bahan refrensi tambahan untuk
penelitian lebih lanjut dan sebagai kepustakaan Universitas Sanata
Dharma.
F. Sistematika Penelitian
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas Pengertian Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Konsep
Pemasaran, Pengertian nilai / harga, Perubahan Harga, Perilaku Konsumen,
Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Sikap Konsumen,
Karakteristik Sikap, Karakteristik Konsumen, Pengertian Keluarga dan Rumah
Tangga, Kerangka Konseptual dan Hipotesis penelitian..
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Subyek dan
Obyek Penelitian, Populasi, Sampel dan Metode pengambilan sampel, dan
Teknik Analisis Data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM
Bab ini membahas tentang Gambaran Umum tentang Bahan Bakar dan
Gambaran Umum tentang Wilayah.
6
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas Pengujian instrumen, Pengujian Hipotesis, dan
pembahasan.
BAB VI : KESMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran – saran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para penulis, antara
para penulis yang satu dengan yang lainnya ada perbedaan meskipun
sebenarnya sama. Perbedaan tersebut disebabkan tinjauan pemasaran dari segi
yang berbeda – beda meskipun masing – masing mempunyai obyek barang
dan jasa.
Menurut Philip Kotler, ( Manajemen pemasaran Analisis, Implementasi
dan Kontrol, 1997 : 8), Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran diatas dapat diterangkan bahwa pemasaran adalah
mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan
kebutuhan konsumen, mencari produk yang akan diproduksi, menentukan
harga yang sesuai, cara – cara promosi dan menyalurkan barang dan jasa
secara efektif dan efisien dari produsen ke konsumen sehingga memuaskan
kebutuhan masing – masing.
B Manajemen Pemasaran
Manajemen terdiri atas rancangan dan pelaksanaan rencana – rencana
dengan demikian maka :
8
Dalam bukunya Philip kotler dan AB Susanto (2000: 19), manajemen
pemasaran adalah proses perencenaan dan perwujudan, pemberian harga,
promosi dan distribusi dari barang – barang dan gagasan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan
organisasi.
Hal ini tergantung pada penawaran perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan pasar tersebut dalam menentukan harga, mengadakan komunikasi
dengan konsumen pemakai distribusi yang efektif, mendorong serta melayanai
pasar ( permintaan ) terhadap suatu perusahaan. Manajemen pemasaran
mempunyai tugas untuk mempengaruhi tingkat jangkauan waktu ( pemilihan
waktu ) dan komposisi ( sifat ) permintaan dalam suatu cara sehingga
membantu orang untuk mencapai sasaran.
C. Konsep Pemasaran
Ada 3 unsur pokok yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran :
1. Orientasi para konsumen
Yang harus diperhatikan perusahaan terhadap konsumen yaitu:
a. Menentukan kebutuhan produk (basic Need) dari pembeli yang akan
melayani dan dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan
karena perusahaan tidak mungkin memenuhi.
c. Kebutuhan konsumen, maka perusahaan harus memilih kelompok
pembeli tertentu.
9
d. Menentukan produk dan pemasarannya untuk memenuhi kebutuhan
pembeli yang dipilih sebagai sasarannya.
e. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan serta perilaku mereka.
f. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pasar mutu yang tinggi, harga murah, atau modal yang
menarik.
2. Penyusunan Kegiatan Pemasaran Integral
Pengintegralan kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap organisasi dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung suatu usaha yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga perusahaan
dapat direalisir.
3. Kepuasaan konsumen
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan
mendapat laba, ialah banyak sedikitnya konsumen yang dapat dipenuhi. Ini
tidak berarti bahwa perusahaan harus memperoleh laba dengan cara
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dengan berkembangnya masyarakat dan tekhnologi telah menyebabkan
perkembangan konsep pemasaran, sedangkan perusahaan dituntut untuk
menanggapi cara – cara atau kebiasaan masyarakat dan diadakan orientasi
tidak hanya pada konsumen tapi juga harus berorientasi pada masyarakat.
Dalam pemasaran menurut Stanton variabel harga juga menjadi hal
penting disamping faktor lain yang menjadi kegiatan inti produk, kegiatan
10
promosi, dan distribusi, yang merupakan variabel – variabel terkendali yang
dapat digunakan pemasar untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.
D. Pengertian Nilai / harga
Harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar kecilnya
kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani
membayar suatu produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai
kepuasan yang diharapkannya terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi.
Sebaliknya apapun seseorang itu menilai kepuasannya terhadap suatu produk
itu rendah maka dia tidak akan bersedia untuk membayar atau membeli
produk itu dengan harga yang mahal.
Dibawah ini beberapa definisi tentang harga :
1. Dalam Kamus umum Bahasa Indonesia, (1976 : 346)
Harga adalah Nilai suatu barang yang ditentukan atau dirupakan
dengan uang.
2. Dalam buku Husein Umar, (2000 : 32)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau
ditetapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Keputusan – keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu :
a. Faktor internal perusahaan
11
Keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya
sasaranya adalah untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka
pendek, memaksimalkan pangsa pasar, atau kepemimpinan mutu
produk.
b. Faktor lingkungan eksternal
Pasar dan permintaan konsumen merupakan plafon harga (harga
tertinggi). Konsumen akan membandingkan harga suatu produk atau
jasa dengan manfaat yang dimilikinya.
E. Perubahan Harga
Harga tidak selalu menjadi unsur yang paling penting dari strategi
pemasaran perusahaan. Selama dua – pertiga pertama dari abad ini,
pertumbuhan populasi sangat cepat mendorong terjadinya peningkatan
permintaan. Pertumbuhan ekonomi telah mendorong pendapatan perseorangan
keatas. Banyak hal yang telah berubah secara dramatis dibanyak industri dan
pasar pada tahun – tahun terakhir ini. Pertumbuhan yang lebih lambat,
semakin jenuhnya berbagai industri dasar, meningkatnya produktivitas, dan
meningkatnya keagresifan dari pesaing – pesaing global berbiaya – rendah
telah membuat banyak pasar domestik menetapkan harga yang lebih
kompetetif. Menurut Ujang Sumarwan dalam bukunya Perilaku Konsumen
menjelaskan konsep perubahan harga merupakan penetapan harga suatu
produk yang dilakukan oleh produsen dan konsumen merasakan hal tersebut
misalnya konsumen dapat merasakan harga produk awal lebih murah atau
lebih mahal dari harga sekarang. Sedangkan menurut Ernest Weber perubahan
12
harga relatif cenderung mengacu pada naik dan turunnya harga yang
mempengaruhi sikap serta keputusan pembelian konsumen.
F. Perilaku konsumen
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari
cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Untuk merealisasikan falsafah
bisnis yang mengacu pada kepuasan konsumen.
Dengan mengetahui pemahaman tentang perilaku konsumen maka
nantinya dalam praktek tidak mengalami hambatan yang berarti.
Dibawah ini pengertian tentang perilaku konsumen yang kami anggap
relevan :
Dalam bukunya Schiffman dan Kanuk (2007 : G-13), Perilaku
konsumen (Consumer Behavior) adalah perilaku yang ditunjukan dalam
mencari, membeli, menggunakan, menilai dan menentukan produk, jasa dan
gagasan.
Dapat dikatakan juga bahwa perilaku konsumen adalah tindakan –
tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dalam proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan.
13
G. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai lapisan masyarakat
dimana dia dilahirkan dan dibesarkan.
Hal ini berarti konsumen dari masyarakat yang lingkungannya berbeda,
sehingga mempunyai perilaku penilaian, sikap, selera, pendapat, dan
kebutuhan yang berbeda pula.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara
lain :
1. Lingkungan Ekstern
Faktor – faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu :
a. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku
manusia yang paling mendasar.
Kebudayaan adalah atribut dari proses kebiasaan yang
disengaja manusia untuk dirinya dan proses tersebut akan selalu
berubah sesuai kemajuan atau perubahan serta perkembangan
masyarakat. Perubahan ini harus selalu dalam pantauan pengusaha,
sehingga pada gilirannya nanti dia akan selalu tanggap tuntutan
masyarakat.
b. Sub – Budaya
Secara garis besar sub – budaya dapat dibagi menjadi empat
macam, yaitu :
14
1) Kelompok – kelompok kebangsaan
2) Kelompok – kelompok keagamaan
3) Kelompok – kelompok ras
4) Wilayah – wilayah geografis
Individu – individu yang berada dalam kelompok tersebut
biasanya interaksi antar sesama cukup kuat. Faktor ini memang sangat
berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Minat seseorang
timbul dan mengacu pada sub – budaya yang dilanjutkan ( termasuk
anggota sub – budaya tersebut )
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam masyarakat, yang tersusun dalam jenjang dan
para anggota dalam anggota daam setiap jenjang itu memiliki nilai dan
tingkah laku yang sama.
Secara garis besar kelas sosial dapat dikelompokan menjadi
tiga golongan :
1) Golongan Atas
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain pengusaha – pengusaha
kaya, pejabat tinggi dan sebagainya.
2) Golongan Menengah
Yang termasuk dalam kelas ini yaitu karyawan instansi
pemerintah, pengusaha menengah.
3) Golongan Rendah
15
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain buruh – buruh pabrik,
pegawai rendah dan pedagang kecil.
d. Kelompok Referensi
Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok –
kelompok yang memberikan pengaruh baik langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku.
e. Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli.
Karena biasanya setiap anggota keluarga cenderung memiliki
selera yang tidak sama, maka manajer pemasaran perlu mengetahui :
1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli ( Influencer)
2) Siapa yang menjual keputusan untuk membeli ( Decider)
3) Siapa yang melakukan pembelian (Buyer)
4) Siapa yang memakai atau mempergunakan produk yang dibeli
(User)
5) Siapa yang mempunyai inisiatif dalam pembelian (Inisiator)
f. Status dan Peranan Sosial
Sepanjang kehidupan seseorang akan selau terlibat dalam
kehidupan sosial, kehidupan seseorang dalam kehidupan berinteraksi
sosial ini dapat dijelaskan dalam peranan dan status. Dan biasanya
seseorang memiliki produk untuk menyatakan peranan dan status
sosial mereka dalam masyarakat.
2. Lingkungan Intern
16
Dalam hal ini tentunya kita ingin mengetahui pengaruh yang berasal
dari dalam atau faktor intern terhadap perilaku konsumen.
Biasanya faktor – faktor ini lebih dekat masalah psikologis yang
berasal dari proses intern individu dan dari proses ini kemudian
berpengaruh terhadap perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
a. Faktor – faktor Pribadi
Pada umunya segala keputusan yang diambil oleh konsumen
khususnya dalam hal pembelian adalah merupakan yang perlu diteliti
adalah faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi seorang pembeli
atau konsumen.
Menurut seorang ahli keputusan seorang pembeli itu
dipengaruhi oleh ciri – ciri kepribadiannya. Seperti tersebut dibawah
ini :
1) Usia dan Daur Hidup
Adalah hal yang wajar jika seorang pembeli selalu merasakan
antar produk atau jasa yang dibeli dengan usia maupun daur
hidupnya.
2) Pekerja
Pola konsumen seseorang juga dipengaruhi oleh jenis
pekerjaanya. Pekerja kasar maupun karyawan biasa akan berbeda
pula konsumsinya dengan seorang Manajer.
3) Keadaan Ekonomi
17
Keadaan ekonomi besar pengaruhnya terhadap pilihan produk.
Keadaan ekonomi terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan
dan pendapatan yang siap ditabung.
4) Gaya Hidup
Orang yang berasal dari sub – budaya kelas sosial bahkan dari
jenis pekerjaan yang sama mungkin memiliki gaya hidup yang
berbeda. Perbedaan dalam gaya hidup ini otomatis menimbulkan
perbedaan dalam pola konsumsi mereka.
5) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian biasanya digambarkan seperti percaya diri, gampang
mempengaruhi, berdiri sendiri, bersifat sosial dan sebagainya.
Kepribadian ini dapat dilihat bagaimana konsep diri seseorang
terhadap sesuatu ( bagaimana ia ingin memandang dirinya sendiri
atau bagaimana pendapatnya tentang orang lain memandang
dirinya)
b. Faktor Psikologis
Tinjauan akhir dari proses pemasaran adalah menjawab apa
yang terjadi kehendak konsumen dalam membeli dan memakai
barang tersebut. Sebagai harapan dari manajer pemasaran adalah
munculnya reaksi konsumen dengan mengulang atau meningkatkan
pembeli. Dalam hal pembeli masih ada beberapa faktor psikologis
yang mempunyai pengaruh. Faktor – faktor itu adalah :
1) Motivasi
18
Sebenarnya tingkah laku seseorang yang ditunjukan untuk
mencapai sasaran kepuasan adalah tergantung bagaimana
motivasi. Sehingga keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh
motivasi.
2) Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu
perbuatan dan tentang bagaimana seseorang yang termotivasi
berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi yang dihadapinya.
3) Belajar
Pada diri manusia ada kemauan untuk belajar yang dilakukan
manusia ini membawa perubahan terhadap perilaku seseorang.
Jika kita kaitkan dengan perilaku konsumen itu mempunyai sifat
dinamis.
4) Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang akan memperoleh
kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi
perilaku konsumen dalam membeli, bagi perusahaan dan senang
jika kepercayaan dan sikap seseorang konsumen itu terbentuk
akibat dari pemakaian perusahaannya, sehingga dapat
meningkatkan citra.
19
H. Sikap konsumen
Bagi para psikologi perhatian terhadap sikap terletak pada perbedaan
individual. Timbulnya suatu sikap dikarenakan adanya interaksi manusia
dengan subyek tertentu. Sikap tidaklah hanya suatu tindakan dimana satu sama
lain saling berhubungan. Dari definisi sikap, yang perlu dikemukakan adalah :
Menurut Schiffman G leon dan Lazar K Leslie (2007 : 222), Sikap adalah
kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang
menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu.
Dalam bukunya J. Paul. Dan Jerry C. Olson (2000 : 130), Sikap (attitude)
sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang.
Dari definisi – definisi sikap tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah suatu kecenderungan yang mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam
bentuk tindakan, ucapan, perbuatan maupun emosi pada seseorang atau suatu
obyek.
Menurut Solomon (2002 : 198), Hal ini disebabkan karena sikap
merupakan fungsi dari :
1. Fungsi Utilitarian ( The Utilitarian Function )
Fungsi utilitarian merupakan fungsi sikap yang berhubungan erat dengan
prinsip reward dan punishment. Pada beberapa kejadian sering konsumen
mengembangkan sikap terhadap produk yang hanya didasarkan pada
apakah produk tersebut memberikan kenyamanan atau penderitaan.
2. Fungsi Ekspresi Nilai ( The Value – Expressive Function )
20
Sikap juga berfungsi sebagai alat untuk menunjukan konsep dirinya.
Konsumen dapat memiliki perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu
produk bukan karena manfaat yang ditawarkan melainkan karena jawaban
atas pertanyaan mereka.
3. Fungsi Mempertahankan Ego ( Ego Defensive Function)
Sikap yang terbentuk untuk melindungi diri baik dari ancaman eksternal
maupun internal ( perasaan bersalah ) ataupun mereka terancam dengan
situasi atau obyek tertentu.
4. Fungsi Pengetahuan ( The Knowledge Function )
Sikap dapat terbentuk karena adanya kebutuhan akan keteraturan,
struktur, dan makna ketika konsumen berada dalam kondisi
membingungkan. Seringkali terjadi pada saat konsumen ditawari produk
terbaru. Maka sikap yang dibentuk sebagai pengetahuan.
Keempat fungsi diatas secara unik dapat terjadi secara bersamaan
dalam satu objek atau situasi yang dihadapi konsumen. Sehingga disebut
sebagai kombinasi beberapa fungsi ( Combining Several Function ) yaitu
strategi mengubah sikap untuk menarik perhatian konsumen, sehingga mereka
terdorong untuk mengubah sikapnya. Hal tesebut dilandasi oleh beberapa
faktor yang menyebabkan sesesorang menyukai atau tidak menyukai produk.
Faktor tersebut misalnya yaitu kenyamanan, rasa percaya diri dan pengetahuan
terhadap suatu produk.
21
1. Komponen Sikap
Sikap memiliki beberapa konsumen yaitu kognitif, afektif dan
konatif. Ketiga komponen tersebut akan berputar dan saling mendahului,
artinya untuk setiap konsumen titik awal terbentuknya sikap.
Gambar II.1
Komponen Sikap
a. Komponen Kognitif
Dalam komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan
konsumen tentang produk ini yang berbeda antara satu konsumen yang
satu dan yang lain.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap obyek
tertentu. Biasanya diungkapkan dalam rasa suka atau tidak suka.
c. Komponen Konatif
Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong
konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan
perasaannya.
Cognitive Conative
Affective
22
Kognitif Afektif Konatif
(Pikiran) (Perasaan) (Perilaku)
Gambar II.2
Komponen sikap
2. Pembentukan Sikap
Ketiga komponen sikap diatas memiliki derajat tingkat kepentingan
yang berbeda sesuai dengan tingkat motivasi konsumen. Dalam Buku Erna
Ferrinadewi (2008), beberapa ahli telah mengembangkan konsep hirarki
efek ketiga komponen tersebut ( Solomon, 2002 : 201), yaitu :
a. Hirarki pembelajaran standar
Pada hirarki pempelajaran standar langkah pertama konsumen akan
membentuk keyakinan tentang produk dengan mengakumulasi
pengetahuan mereka tentang atribut yang relevan selanjutnya
konsumen akan mengevaluasi keyakinannya dan akan menghasilkan
perasaan suka atau tidak suka dan akhirnya konsumen akan melakukan
pilihan untuk membeli atau tidak membeli.
Gambar II.3
Hirarki Pembelajaran Standar
b. Hirarki keterlibatan rendah
Sikap dibentuk melalui efek hirarki keterlibatan rendah dimana sikap
akan muncul setelah melalui behavioral learning. Dalam pembelajaran
Keyakinan
konsumen suatu
obyek
Perasaan dan
evaluasi
Tindakan berdasarkan
keyakinan dan
perasaan
Keyakinan Perasaan suka Perilaku
23
tersebut, konsumen melakukan pilihan produk berdasarkan pada
pengalamannnya selama menggunakan produk.
Gambar II.4
Hirarki keterlibatan rendah
c. Hirarki Experential
Sikap dapat sangat dipengaruhi oleh atribut produk yang sifatnya
intangible seperti desain, kemasan, iklan, nama merek atau bisa juga
suasana lingkungan dimana terjadi pertukaran. Sikap muncul sebagai
hasil dari adanya dorongan motivasi atau hedonis serta keinginan untuk
mendapatkan perasaan senang.
Gambar II.5
Hirarki Experential
I. Karakteristik Sikap
Dalam buku Ujang Sumarwan (2004:137) karakteristik sikap terbagi atas :
1. Sikap Memiliki Objek
Sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait
dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek,
iklan, harga, kemasan, media dan sebagainya.
Keyakinan Perasaan suka Perilaku
Perilaku Perasaan suka Keyakinan
24
2. Konsistensi Sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan
tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya.
3. Sikap Positif, negatif, dan Netral
Seseorang mungkin menyukai suatu objek (sikap positif) dan tidak
menyukai suatu objek ( sikap negatif ), atau bahkan ia tidak memiliki
sikap (sikap netral). Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan
netral disebut sebagai karakteristik valance dari sikap.
4. Intensitas Sikap
Sikap seseorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi
tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu
sangat tidak menyukainya.
5. Resistensi Sikap ( Resistance)
Resistensi adalah seberapa besar sikap seseorang konsumen bisa berubah.
6. Persistensi Sikap ( Persistence)
Persistens adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap
akan berubah karena berlalunya waktu.
7. Keyakinan Sikap ( Confidence )
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang
dimilikinya.
8. Sikap dan Situasi
25
Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks
situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap
suatu objek.
Menurut Amirullah, dalam bukunya Perilaku Konsumen (2002:41),
atribut atau veriabel yang dapat mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen,
antara lain dorongan kebutuhan, pendapatan konsumen, harga, promosi,
barang yang berkualitas, manfaat yang diperoleh dari produk tersebut, serta
pelayanan yang baik.
J. Karakteristik Konsumen
Dalam buku J Paul dan Jerry C Olson (2000:169) penganalisaan
hubungan konsumen dan produk, adalah penting untuk menyadari bahwa
konsumen itu beragam dalam keinginan untuk mencoba suatu produk baru.
Konsumen dikarakteristikan sebagai berikut :
1. Inovator
Mereka yang suka berpetualang dan mengambil resiko.
2. Pengadopsi awal
Mereka yang dihormati dan sering mempengaruhi mayoritas awal.
3. Mayoritas awal
Menghindari resiko dan terperinci dalam pembelian mereka.
4. Mayoritas akhir
Mereka yang berhati – hati terhadap sebuah ide baru.
5. Pengekor
Mereka yang sangat tradisional dan berpaku pada tata nilai mereka sendiri.
26
K. Pengertian Keluarga dan Rumah Tangga
1. Keluarga
Dalam buku Ujang Sumarwan (2004: 226), mendefinisikan Keluarga
sebagai lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan
konsumen. Keluarga adalah lingkungan di mana sebagian besar konsumen
tinggal dan berinteraksi dengan anggota – anggota keluarga lainnya.
Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan pembelian produk dan jasa.
2. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama
dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah
mengurus kebutuhan sehari –hari bersama menjadi satu.
L. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Dr. Sugiyono (2003:51) adalah jawaban sementara
terhadap pertanyaan – pertanyaan yang dikemukakan dalam ‘Rumusan
Masalah’. Hipotesis tersebut harus diuji (dibuktikan) kebenaran atau
ketidakbenarannya lewat pengumpulan dan penganalisaan data penelitian.
Dengan demikian hipotesa yang diajukan adalah :
1. Ada perbedaan yaitu perpindahan atau mobilitas konsumsi bahan bakar
pasca kebijakan konversi.
2. Terdapat perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi adanya
perubahan harga yang terjadi.
27
M. Kerangka Konseptual
Perubahan Harga
Pikiran
Positif
Perasaan
Negatif
Perilaku
Gambar II.6
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen 2004
Dalam konsep ini peneliti ingin menjelaskan mengenai pengaruh perubahan
harga dari masing – masing jenis bahan bakar yang terdiri atas LPG 12 KG, LPG
3 KG, minyak tanah dan kayu bakar yang digunakan oleh konsumen. Perubahan
yang terjadi diakibatkan oleh berbagi macam faktor yaitu naik turunnya harga
minyak dunia, persaingan perdagangan, terbatasnya ketersediaan bahan bakar
tersebut. Melihat keadaan tersebut maka pemerintah mencarikan solusi yaitu
prihal kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, supaya masyarakat dapat
berhemat dalam pemakaian bahan bakar untuk sehari-hari. Tetapi peneliti
melihat hal tersebut tidak seperti yang kita harapkan, karena sering terjadinya
perubahan harga pada bahan bakar tersebut maka tidak sedikit membuat
konsumen bingung serta kecewa. Definisi perubahan harga yang dimaksud secara
sempit yaitu selisih antara harga sekarang dan harga sebelumnya. Sedangkan
LPG 12 KG
LPG 3 KG
Minyak Tanah
Kayu Bakar
Sikap
Konsumen
28
definisi secara luas definisi perubahan harga menurut Ujang Sumarwan dalam
bukunya perilaku konsumen menjelaskan konsep perubahan harga merupakan
penetapan harga suatu produk yang dilakukan oleh produsen dan konsumen
merasaakan hal tersebut. Sedangkan menurut Ernest Weber perubahan harga
relatif cenderung mengacu pada naik dan turunya harga yang mempengaruhi sikap
serta keputusan pembelian konsumen dalam mengkonsumsi bahan bakar. Dalam
konsep ini peneliti menguraikan variabel sikap konsumen yang terdiri atas tiga
indikator (terangkum dalam pernyataan) yaitu : Pikiran adalah Informasi serta
pengalaman Ibu – ibu rumah tangga dalam menggunakan bahan bakar. Perasaan
adalah Ungkapan emosi Ibu – ibu rumah tangga dalam menggunakan bahan
bakar. Perilaku adalah Tindakan Ibu – ibu rumah tangga dalam keputusan
pembelian.
Dengan adanya beberapa indikator tersebut maka terbentuk sikap konsumen
yang dipengaruhi oleh perubahan harga yang ditetapkan produsen akan
menimbulkan berbagai macam sikap konsumen yaitu konsumen menyukai ( sikap
positif ), atau tidak menyukai (sikap negatif).
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian survey yaitu
jenis penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto dalam buku Metodologi Penelitian Bisnis
(2007 :115 ), survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah
metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden individu. Survey penelitian dilakukan di Dusun Kembang
Songo RT 01, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta.
B. Lokasi dan waktu Penelitian :
1. Lokasi Penelitian
Survey pada ibu–ibu rumah tangga yang berlokasi di Dusun Kembang
songo RT 01, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - November tahun 2009.
30
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Menurut Nur Indiantoro, dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis (1999
:145), Subyek penelitian adalah data individual atau secara kelompok yang
dilaporkan sendiri oleh responden. Dalam penelitian ini yang menjadi
subyek penelitian adalah Ibu – ibu rumah tangga.
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah sikap
konsumen terhadap perubahan harga keempat jenis bahan bakar yaitu:
LPG 12 KG, LPG 3 KG, minyak tanah, dan kayu bakar.
D. Populasi
Menurut Dr. Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis ,
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.
E. Sampel dan Metode Pengambilan sampel
1. Sampel Penelitian
Sampel menurut Pabundu dalam bukunya Metode Riset Bisnis, adalah
sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk menyimpulkan populasi,
dan sebagian dari populasi tersebut benar – benar mewakili populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu – ibu rumah
31
tangga di Dusun Kembang Songo RT 01, Desa Trimulyo, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Probability sampling. Menurut Dr. Sugyono (2003:74), Probability
sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Yang termasuk probability
sampling dalam penelitian survey ibu – ibu rumah tangga adalah Cluster
random sampling ( sampling daerah ). Teknik sampling daerah digunakan
untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas. Menurut Jogiyanto dalam buku Metodologi Penelitian Bisnis
(2007:78) Cluster Sampling adalah dengan membagi populasi menjadi
beberapa group bagian. Grup bagian ini disebut dengan cluster. Beberapa
kluster kemudian dipilih secara random.
Metode ini mempunyai kelemahan karena menghasilkan data yang
tingkat reliabilitasnya paling rendah diantara alternatif metode pemilihan
sampel probabilitas. Sedangkan kelebihan metode ini terletak pada biaya
pengumpulan data secara geografis yang relative rendah.
Karena penduduk kelurahan Trimulyo terlalu luas, maka pengambilan
sampel dilakukan di Dusun Kembangsongo RT 01, secara acak sederhana,
dari populasi yang secara luas dibagi menjadi beberapa bagian yang
disebut dengan Cluster.
32
Desa Trimulyo memiliki sebanyak 475 Kepala Keluarga yang
tersebar dibeberapa dusun, salah satunya Dusun Kembangsongo yang
menjadi lokasi penelitian memiliki 41 Kepala keluarga. Kemudian ditarik
sampel secara acak sederhana (random) sebanyak 36 Ibu –ibu rumah
tangga yang bertempat tinggal di RT 01 dari 41 keluarga, dan 5 sisanya
tidak menjadi responden karena tidak memilki istri.
3. Data yang diperlukan
a. Data Primer
Data yang langsung diperoleh dari responden atau yaitu ibu – ibu
rumah tangga.
b. Data Sekunder
Data yang lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau
instansi diluar peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu
sesungguhnya adalah data yang asli.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Dalam buku Riset Bisnis (2002:68), Kuisioner adalah daftar
pertanyaan dan pernyataan yang dikirimkan kepada responden baik
secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara)
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
b. Wawancara
33
Wawancara merupakan metode yang memberi pertanyaan terstruktur
kepada sampel dari populasi dan dirancang untuk memperoleh informasi
(data) dari responden.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kusioner yaitu dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan
dengan sikap konsumen terdiri atas beberapa komponen yaitu :
Karakteristik konsumen (4), Perubahan harga, dan sikap konsumen
terhadap perubahan harga LPG 12 KG, LPG 3 KG, Minyak tanah, dan
kayu bakar (10).
Dimana alternatif jawaban yaitu :
a. Sangat Setuju ( SS ) mendapat nilai skor 5
b. Setuju ( S ) mendapat nilai skor 4
c. Netral ( N ) mendapat nilai skor 3
d. Tidak Setuju ( TS ) mendapat nilai skor 2
e. Sangat Tidak Setuju ( STS ) mendapat nilai skor 1
6. Definisi Operasional
Dalam buku Riset bisnis (2002 : 23), Definisi operasional adalah
bagaimana menemukan dan mengukur variabel – variabel (kasus) tersebut
di dunia nyata atau di lapangan dengan merumuskan secara pendek dan
jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran.
34
Tabel III.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator Uraian
Skala
Pengukur
an
Sikap
Konsumen
- Pikiran
- Perasaan
- Perilaku
a. Pikiran : keyakinan ibu – ibu
rumah tangga pada pemakaian
bahan bakar terhadap perubahan
harga yang terjadi
b. Perasaan : rasa suka atau tidak
suka dan emosi ibu –ibu rumah
tangga terhadap perubahan harga.
c. Perilaku : tindakan ibu – ibu
rumah tangga pada pemakaian
bahan bakar dengan adanya
perubahan harga tersebut.
Ketiga indikator diatas tersebut
terangkum menjadi satu dalam
pernyataan sikap ibu rumah tangga
Skala
Ordinal
Perubahan
Harga
Selisih antara
harga
sekarang dan
sebelumnya
( menjelaskan
cara
mengukur
sikap)
Perubahan harga merupakan
penetapan suatu harga produk
yang dilakukan oleh produsen
sehingga konsumen merasakan
perbedaan itu.
Skala
Rasio
35
Diharapkan dengan adanya definisi operasional itu akan
mempertajam dan membentuk kesamaan arti terhadap masalah yang
diteliti.
7. Skala Pengukuran
Data penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Dalam penelitian ini yang termasuk Skala pengukuran menurut
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo dalam bukunya Metodologi
penelitian bisnis (1997:98) yaitu skala ordinal adalah, skala pengukuran
yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan construct
yang diukur.Peringkat nilai menunjukan suatu urutan penilaian atau
tingkat preferensi. Skla ini menyatakan kategori dan peringkat Sedangkan,
skala rasio adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat,
jarak dan perbandingan variabel yang diukur.
F. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak
diukurnya. Untuk menguji tingkat validitas kuesioner masing-masing
item variabel perubahan harga LPG 12 Kg, LPG 3 KG, minyak tanah,
dan kayu bakar dikorelasikan dengan total skor variabel dapat diukur
36
dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi
product moment sebagai berikut (Soetrisno Hadi, 2001:23):
rxy = 2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara skor masing-masing item
variabel
X : Nilai skor masing-masing item ( butir pertanyaan)
Y : Skor total dari butir pertanyaan
N : Jumlah data / sampel
Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%.
Jika rhitung > r tabel , maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa
yang diinginkan (valid). Sebaliknya jika r hitung < rtabel maka suatu butir
instrumen adalah tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung
reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Koefisien
Alpha Cronbach dengan taraf signifikan 5 %.
Rumus Alpha :
rn = Y
XY
V
VV
M
M
1
37
Keterangan:
rn : Reliabilitas instrumen / koefisien Alpha Cronbach
M : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Vx : Variansi butir
Vy : Variansi total
Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > rtabel dengan taraf signifikan 5%
maka data kesioner tersebut reliabel. Sebaliknya jika koefisien alpha <
rtabel dengan taraf signifikan 5% maka data kuesioner tersebut tidak
reliabel.
2. Untuk membahas masalah karaktristik konsumen di Dusun
Kembangsongo RT 01, maka digunakan analisis presentase merupakan
analisis yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa
yang bersifat relatif dan sulit diukur dengan metode kuantitaf.
Rumus analisis presentase yang digunakan adalah :
%100xN
nxP
Keterangan :
P = Jumlah presentase
Nx = Jumlah yang dianalisis
N = Jumlah total responden
3. Pengujian Hipotesis
Untuk membahas hipotesis pertama digunakan analisis deskriptif yang
pengertiannya menurut Teguh Wahyono dalam buku Model Analisis
38
Statistik (2009:25) merupakan analisis statistika, di mana menampilkan
tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukan suatu distribusi
bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih dan kedua
dalam penelitian ini digunakan alat analisis ANOVA ( Analysis Of
Variance), ANOVA merupakan metode untuk menguji hubungan antara
satu variabel dependen (skala mentrik) dengan satu atau lebih variabel
independen (skala nonmetrik atau katerogikal lebih dari dua). Anova
digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect) dan pengaruh
interaksi (Interaction effect) dari variabel independen katerogikal (sering
disebut faktor) terhadap variabel dependen metrik. Pengaruh utama
adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel
dependen. Analisa varian satu arah (one way ANOVA), Dalam buku
Erwan Agus P dan Dyah Ratih S, Metode penelitian Kuantitatif
(2007:168), Analisa varian satu arah dipergunakan untuk menguji
perbedaan rata – rata hitung lebih dari dua kelompok sampel yang hanya
mencakup satu klasifikasi atau satu variabel independen saja. Sebelum
dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas)
dengan Levene test, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah varian
sama. Data memenuhi syarat adalah jika varian sama atau subyek berasal
dari kelompok yang homogen.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum wilayah
Dengan dikeluarkan Undang – Undang no 5 tahun 1979 tentang
pemerintahan desa yang menyatakan bahwa sesuai dengan negara kesatuan
Republik Indonesia, maka kedudukan pemerintah desa sejauh mungkin
diseragamkan dengan memperhatikan kondisi desa yang bermacam – macam
dan adat istiadat dari masing – masing daerah yang masih berusaha berpegang
teguh oleh masyarakatnya untuk memperkuat pemerintahan desa, agar makin
menggerakan masyarakat untuk turut andil dalam pembangunan dan
penyelenggaraan administrasi yang makin luas dan efektif. Akhirnya sesuai
dengan Undang – Undang tersebut. Kemudian dibentuk menjadi desa yang
mempunyai hak untuk menyelenggarakan dan mengatur pemerintahan sendiri
dengan berusaha mencari dan mengelola dana sesuai dengan keadaan dan
kemampuan wilayahnya untuk kelangsungan jalannya pemerintahan.
Untuk dapat membedakan antar desa yang satu dengan yang lain serta
memudahkan dalam pengaturan pemerintahan, Desa Trimulyo memiliki batas
– batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Dusun Bembem, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis
2. Sebelah Selatan : Dusun Karangsemut, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis
3. Sebelah Barat : Dusun Cembing, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis
40
4. Sebelah Timur : Dusun Kembangsongo, Desa Trimulyo, Kecamatan
Jetis
1. Kependudukan
Jumlah penduduk menurut :
Jenis Kelamin penduduk Desa Trimulyo dengan jumlah 475 kepala keluarga,
yaitu :
Tabel IV.1
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki -Laki 7951 orang 49 %
2. Perempuan 8234 orang 51 %
Total 16185 orang 100 %
Sumber data monografi Februari tahun 2009
Demografi adalah dinamika kependudukan manusia. Analisis
kependudukan dapat merujuk pada masyarkat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti jenis kelamin, usia,
pendidikan, pekerjaan dan agama.
Pada tabel IV.1 jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki – laki
berjumlah 7951 (49%) orang dan perempuan berjumlah 8234 (51%) orang.
Dan total keseluruhan 16185 orang.
2. Pemerintahan
Pelakasanaan pemerintahan Desa Trimulyo pada Undang – Undang no.
5 th 1979 tentang pemerintahan desa yaitu menyeragamkan nama, bentuk,
susunan dan kedudukan pemerintahan desa yaitu jumlah perangkat desa
41
sebanyak 16 orang terdiri atas 1 kepala desa, 1 sekretaris desa, 1 kepala urusan
kesejahteraan rakyat, 1 kepala urusan keuangan, dan 12 kepala dusun.
Sedangkan Desa Trimulyo mempunyai 12 wilayah dusun yaitu :
1. Dusun Blawong I
2. Dusun Blawong II
3. Dusun Bembem
4. Dusun Kembangsongo
5. Dusun Sindet
6. Dusun Cembing
7. Dusun Bulu
8. Dusun Karangsemut
9. Dusun Puton
10. Dusun Denokan
11. Dusun Ponggok I
12. Dusun Ponggok II
1. Wilayah Dusun Kembangsongo
Dusun kembangsongo yang lengkapnya Kembangsongo trimulyo, Desa
Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berada di Km
12, Imogiri Bantul Yogyakarta.
a. Desa kembangsongo memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara : Dusun Bembem, Desa trimulyo, Kecamatan
Jetis
42
2) Sebelah Selatan : Dusun Karangsemut, Desa Trimulyo,
Kecamatan Jetis
3) Sebelah Barat : Dusun Cembing, Desa Trimulyo, Kecamatan
Jetis
4) Sebelah Timur : Dusun Sindet, Desa Trimulyo, Kecamatan
Jetis
b. Dusun kembangsongo RT 01
1) Kependudukan
Jumlah penduduk menurut :
Jenis Kelamin penduduk Dusun Kembangsongo dengan jumlah 41 kepala
keluarga, yaitu :
Tabel IV.2
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki -Laki 74 orang 54 %
2. Perempuan 63 orang 46 %
Total 137 orang 100 %
Sumber data monografi Februari tahun 2009
Pada tabel IV.2 menunjukan jumlah penduduk menurut jenis
kelamin yaitu laki – laki yang berjumlah 74 (54%) orang, dan perempuan
sebanyak 63 (46%) orang. Sehingga total keseluruhan adalah 137 orang.
2). Sebagian besar penduduk Dusun Kembangsongo berprofesi di bidang
Pertukangan, sedangkan ibu – ibu rumah tangga selain menjadi ibu rumah
tangga juga berprofesi sebagai buruh membatik yang berlokasi di Dusun
43
Kembangsongo RT 01 dan diketuai oleh ibu Maryati. Beliau membimbing ibu
– ibu lainnya untuk bekerja mengisi waktu luang dan memperoleh penghasilan
kerja setiap bulannya. Hasil kerajinan terbuat dari tanah liat kemudian dilukis
sepeti contoh hasil kerajinan yaitu asbak ukir, guci, serta tempat tissu.
Pemasukan yang diterima dari hasil bekerja dapat membantu meringankan
beban suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari – hari.
2) Kepala Dusun Kembangsongo : Sunardi
Ketua RT 01 : H. Pujo Wiyono
44
Bagan :
Struktur Organisasi
Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul
Yogyakarta
Kepala Bagian
Pemerintahan
Kepala Bagian
Pembangunan
Kepala Bagian
Agama dan
Kesra
Kepala
Bagian
Keuangan
Dukuh
RT
Kepala
Bagian
Umum
Kepala
Desa
Sekertaris
Desa
45
Keterangan :
Kepala Desa : H. Mujono
Sekertaris Desa : H. M Zaini, BA
Kepala Bagian Pemerintahan : H. Sagiyo, Hs
Kepala Bagian Pembangunan : Tukijan, SP
Kepala Bagian Agama dan Kesra : Santoso, Amd
Kepala Bagian Keuangan : Riyaningsih, Amd
Kepala Bagian Umum : Sugiyo
B. Gambaran Umum Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan bagian terbesar dari sumber energi yang dapat
digunakan dalam produksi barang dan jasa. Di Indonesia sendiri bahan bakar
minyak (BBM) merupakan bahan bakar utama yang menjadi kebutuhan sehari –
hari yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, baik untuk sektor industri,
transportasi serta kebutuhan rumah tangga. Karena banyaknya kebutuhan akan
penggunaan minyak tanah maka bahan bakar minyak tanah membutuhkan subsidi
yang lebih besar. PERTAMINA merupakan produsen tunggal BBM di Indonesia,
pemerintah dan PERTAMINA pun turut andil dalam penetapan harga BBM maka
dengan mengetahui semakin meningkatnya kebutuhan penggunaan minyak tanah
dari tahun ke tahunnya, sehingga pemerintah pun mengeluarkan kebijakan yaitu
pemberian subsidi minyak tanah (Sumber : Situs Pertamina 2007). Kebijakan
tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan masyarakat karena dengan semakin
meningkatnya penggunaan minyak tanah dalam berbagai sektor maka kondisi ini
46
memberatkan pemerintah. Tapi terus meningkatnya kebutuhan akan minyak tanah
pemerintah pun menjadi terbebani dalam pemberian subsidi karena pemakaian
minyak tanah yang telah membudaya sejak lama dan menjadi bahan bakar
andalan. Walaupun pemerintah telah mengurangi subsidi BBM, kita masih perlu
mengembangkan jenis energi lain yang tidak bergantung banyak pada subsidi
pemerintah sebelumnya. Namun harga yang ditetapkan pada energi lain harus
terjangkau oleh mayarakat. Sehingga dikeluarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia nomor 5 tahun 2006 yaitu tentang kebijakan energi nasional untuk
mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Sedangkan energi yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah
dikeluarkan oleh PERTAMINA yaitu LPG, LPG adalah merk dagang dari hasil
produk PERTAMINA (LPG) yaitu Liquidfied Petroleum Gas, merupakan bahan
bakar gas yang dicairkan. Tujuan PERTAMINA memasarkan LPG adalah untuk
memanfaatkan hasil produk pengolahan minyak bumi serta menekan permintaan
akan bahan bakar minyak tanah di dalam negeri. Dibandingkan dengan minyak
tanah, LPG mempunyai beberapa kelebihan diantaranya daya panas yang tinggi,
bersih dan praktis. Namun dalam prakteknya hal tersebut tidak mengurangi
permintaan dalam penggunaan minyak tanah .
Sedangkan kehidupan manusia kini menuntut kepraktisan dalan segala
kegiatan dan aktifitas sehari-hari. Maka dibutuhkan unsur penunjang yang bersifat
cepat, tepat dan aman. Salah satu produk yang ditawarkan PERTAMINA dan
merupakan pilihan terbaik yang layak digunakan oleh konsumen adalah LPG.
Sosialisasi menggunakan bahan bakar LPG secara benar, akan membuat kegiatan
47
di dapur terasa lebih baik dibandingkan sebelumnya seperti halnya menggunakan
kayu bakar. Selain dapur tampak lebih modern, dengan menggunakan bahan bakar
ini dapur akan lebih bersih, dan lebih hemat dibandingkan bahan bakar lainnya.
Sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah yang semakin krisis keberadaanya
saat ini, gas cair LPG yang diproduksi PERTAMINA, sangat membantu
meringankan ibu rumah tangga. Adanya bahan bakar ini, sekaligus menghemat
waktu dan tenaga. kenyataannya yang kita lihat jenis BBM yang diproduksi oleh
pemerintah dan dipergunakan di Indonesia khususnya rumah tangga di daerah
pedesaan yaitu tetap menggunakan minyak tanah dan kayu bakar. Pada umumnya
minyak tanah digunakan untuk memasak, penerangan, dan kebutuhan lainnya.
Tidak hanya digunakan di pedesaan tetapi juga perkotaan (Sumber: Situs
pertamina 2007).
Dan bahan bakar lain yang biasa digunakan untuk memasak di daerah
pedesaan yaitu kayu bakar, selain mudah diperoleh, kayu bakar juga sebagai
alternatif sulitnya memperoleh bahan bakar lainnya.
C. Gambaran Umum Pengguna Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan ibu – ibu rumah tangga dulu terdiri atas minyak
tanah, kayu bakar dan beberapa sudah menggunakan LPG 12 KG. Tetapi sekarang
karena langkanya minyak tanah dan naiknya harga yang membuat masyarakat
bingung. Pemerintah pun mencari solusi dengan menetapkan kebijakan konversi
dari bahan bakar sebelumnya ke LPG 12 Kg atau LPG 3 KG (sumber : situs
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Maka
dijelaskan tentang karakteristik ibu – ibu rumah tangga dusun kembang songo RT
48
01, kelurahan Trimulyo, bantul, Yogyakarta. Dibawah ini adalah karakteristik
konsumen, serta pola perpindahan konsumsi bahan bakar pada kebijakan konversi
dan perubahan harga, sebagai berikut :
1. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen yang berisi tentang usia, pendidikan terakhir,
pekerjaan, pendapatan per bulan :
a. Usia
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokan menjadi 6 kelompok
usia, seperti yang tercantum pada Tabel IV.3 berikut ini :
Tabel IV.3
Karakteristik konsumen berdasarkan usia
No Usia (th) Frekuensi Persentase
1 25 tahun 1 Orang 2.8 %
2 26 – 35 tahun 9 Orang 25.0 %
3 36 – 45 tahun 18 Orang 50.0 %
4 46 – 55 tahun 3 Orang 8.3 %
5 56 – 65 tahun 4 Orang 11.1 %
6 > 66 tahun 1 Orang 2.8 %
Total 36 100.0 %
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari tabel IV.3 ( dari tabel data dilampiran ) menunjukan bahwa responden
yang berusia 25 tahun adalah 1 orang atau 2.8%. Responden yang berusia
antara 26 – 35 tahun berjumlah 9 orang atau 25.0 %. Responden yang berusia
antara 36 – 45 tahun berjumlah 18 orang atau 50.0 %. Responden yang berusia
antara 46 – 55 tahun sebanyak 3 orang atau 8.3 %. Responden yang berusia
antara 56 – 65 tahun berjumlah 4 orang atau 11.1 %. Dan responden yang
49
berusia > 66 tahun hanya 1 orang atau 2.8 %. Maka mayoritas ibu ibu rumah
tangga berusia antara 36 sapai 45 tahun.
b. Pendidikan terakhir
Berdasarkan pendidikan terkahir, responden dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel IV.4 berikut ini :
Tabel IV.4
Karakteristik konsumen
berdasarkan pendidikan terakhir
No Pendidikan
Terakhir Jumlah Persentase
1 SD 17 Orang 47.2%
2 SMP 12 Orang 33.3%
3 SMU/SMK 7 Orang 19.4%
Total 36 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari tabel Dari tabel IV.4 ( dari tabel data dilampiran ) menunjukan
bahwa responden didominasi pendidikan tamat SD sebanyak 12 reponden
atau 47.2 %. Responden tamat SMP sebanyak atau 33.3 % dan responden
tamat SMU sebanyak atau 19.4 %.
c. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, responden dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel IV.5 berikut ini :
Tabel IV.5
Karakteristik konsumen berdasarkan pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Pegawai Negeri 1 Orang 2.8%
2 PKL 1 Orang 2.8%
3 Petani 5 Orang 13.9%
50
4 Buruh 28 Orang 77.8%
5 Lain - lain 1 Orang 2.8%
Total 36 100 %
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan tabel IV.5 ( dari tabel data dilampiran ), dapat dilihat
didominasi oleh responden yang bekerja sebagai buruh yaitu 28 (77.8%)
responden. Disusul responden yang bekerja sebagai petani 5 (13.9%)
responden. Kemudian responden yang bekerja sebagai pegawai negeri 1
(2.8%) responden. Responden yang bekerja sebagai pkl 1 (2.8%) responden
Dan responden yang memilih1 (2.8%) responden
d. Penghasilan
Berdasarkan penghasilan per bulan, responden dapat dikelompokkan
menjadi tujuh kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel IV.6 berikut ini :
Tabel IV.6
Karakteristik konsumen berdasarkan Penghasilan
No Pendapatan Jumlah Persentase
1 100.000 3 Orang 8.3%
2 100.001 – 150.000 5 Orang 13.9%
3 150.000 – 200.000 12 Orang 33.3%
4 200.001 – 250.000 1 Orang 2.8%
5 250.001 – 300.000 10 Orang 27.8%
6 300.001 – 350.000 1 Orang 2.8%
7 >350.001 4 Orang 11.1%
Total 36 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.6 ( dari tabel data dilampiran ), dapat dilihat bahwa
penghasilan responden didominasi oleh kelompok responden ber penghasilan
51
rata-rata perbulan sebesar 150.000 – 200.000 yaitu 12 (33.3%) responden,
kemudian disusul oleh kelompok penghasilan rata – rata per bulan sebesar
250.001 – 300.000 yaitu 10 (27.8%) responden. Kelompok penghasilan rata –
rata per bulan sebesar 100.001 – 150.000 yaitu 5 (13.9%) responden. Kelompok
penghasilan rata – rata per bulan >350.001 yaitu 4 (11.1%) responden.
Kelompok penghasilan rata – rata per bulan 100.000 yaitu 3 (8.3%)
responden. Kelompok penghasilan rata – rata per bulan sebesar 200.001 –
250.000 yaitu 1 (2.8%) responden. Dan kelompok penghasilan rata – rata per
bulan sebesar 300.001 – 350.000 yaitu 1 (2.8%).
2. Pola perpindahan Konsumsi Bahan Bakar dan Perubahan Harga bahan
Bakar
Konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar dan perubahan harga yang
ditetapkan oleh pemerintah, penulis jelaskan sebagai berikut :
a. Bahan Bakar Sebelum Kebijakan Konversi
Sebelum adanya kebijakan konversi yang dikeluarkan oleh pemerintah,
minyak tanah adalah sebagai energi yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat mulai untuk keperluan sehari-hari bagi ibu – ibu rumah tangga sampai
untuk melakukan usaha – usaha mikro. Selain minyak tanah ibu – ibu rumah
tangga di pedasaan juga menggunakan kayu bakar untuk keperluan sehari –
harinya, sedangkan diantaranya beberapa ibu rumah tangga sudah memakai LPG
12 KG. (sumber: Situs Pertamina 2009) Sampai saat ini minyak tanah merupakan
pasokan terbesar yang menyebabkan langkanya ketersediaan minyak tanah dan
menjadi faktor utama anik turunnya bahan bakar tesebut maka dihimbau kepada
52
mayarakat untuk membatasi pemakaian minyak tanah dengan tidak memakai
secara berlebihan. Karena terjadinya naik turunnya harga dari tahun ke tahun akan
berdampak pada masyarakat.. Melihat hal tersebut maka pemerintah mencarikan
solusi supaya masyarakat agar dapat berhemat dalam pemakaian bahan bakar
untuk sehari-hari. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi
minyak tanah ke LPG 12 KG, yang mana jika dilakukan penghitungan yang
cermat maka masyarakat dengan biaya yang sama dapat menggunakan LPG yang
lebih menguntungkan daripada minyak tanah tertera pada Keputusan Presiden No
104 Tahun 2007 prihal konversi pemakaian minyak tanah ke LPG. Tetapi sayang
dalam pelaksanaannya ternyata benar-benar tidak semudah yang kita kira dimana
persoalan ini masih menemui banyak hambatan, hal ini dikarenakan masih
besarnya ketergantungan sektor ekonomi rakyat terhadap BBM.
b. Bahan Bakar Setelah Adanya Kebijakan Konversi
Program kebijakan pemerintah ini merupakan program pengalihan subsidi
dan penggunaan minyak tanah oleh masyarakat ke gas LPG 3 KG melalui
pembagian paket LPG 3 KG beserta isi, kompor, regulator dan selang secara
gratis kepada masyarakat yang memiliki kriteria yang sudah ditentukan
sebelumnya (sumber: Republika). Program ini dilaksanakan oleh pemerintah
dengan maksud untuk mengatisipasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi
di Indonesia dan terus melambungnya harga minyak dunia. Kemudian selain itu
program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban subsidi BBM yang terlalu
besar, khususnya subsidi bagi minyak tanah. Terakhir, program ini secara teknis
53
terbukti lebih mudah digunakan, lebih hemat, lebih aman dan lebih ramah
lingkungan.
Program konversi ini memiliki target sasaran rumah tangga dan usaha
mikro. Target rumah tangga yang dikenakan program konversi ini antara lain
adalah: ibu rumah tangga, pengguna minyak tanah murni dan kayu bakar, kelas
sosial C1 ke bawah (keluarga yang penghasilannya kurang dari 1,5 juta Rupiah
perbulan, serta penduduk yang sah pada daerah tempat konversi tersebut
dilakukan. Sedangkan Usaha Mikro yang dikenakan program konversi ini antara
lain harus memiliki syarat yaitu usaha mikro yang menggunakan minyak tanah
sebagai bahan produksinya, penduduk legal dari tempat konversi dilakukan serta
memiliki surat keterangan usaha dari pemerintah kelurahan setempat.
c. Pengguna Bahan Bakar
Berdasarkan jumlah pengguna bahan bakar LPG 12 KG, LPG 3 KG,
minyak tanah, dan kayu bakar sebelum konversi dan setelah konversi sebagai
berikut :
Tabel IV.7
Pengguna Bahan Bakar
Energi
Sebelum Konversi Jumlah Persentase
Energi
Sebelum Konversi Jumlah Persentase
LPG 12 KG 3 8.3% LPG 12 KG 3 8.3%
Minyak Tanah 16 44.5% LPG 3 KG 15 41.7%
Kayu bakar 17 47.2% Minyak Tanah 6 16.7%
Total 36 100% Kayu bakar 12 33.3%
Total 36 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009
54
Dari data tabel IV.7 menunjukan bahwa pengguna bahan bakar sebelum
adanya kebijakan konversi yaitu rata – rata didominasi oleh pengguna kayu bakar
sebanyak 17 (47.2%) responden, disusul rata – rata pengguna minyak tanah yaitu
16 (44.5%) responden, kemudian rata – rata pengguna LPG 12 KG yaitu 3 (8.3%).
Sedangkan setelah pengguna bahan bakar setelah adanya kebijakan konversi rata
– rata didominasi oleh pengguna LPG 3 KG yaitu 15(41.7%) responden,disusul
rata – rata pengguna kayu bakar yaitu 12 (%) responden, rata – rata pengguna
minyak tanah yaitu 6 (16.7%) responden dan rata – rata pengguna LPG 12 KG
yaitu tetap 3 (8.3%) responden.
e. Mobilitas Atau Perpindahan Konsumsi Bahan Bakar
Dalam penelitian ini penggunaan bahan bakar dikelompokan menjadi dua
antara bahan bakar sebelum konversi dan bahan bakar setelah kebijakan konversi,
sebagai berikut :
Tabel IV.8
Mobilitas atau Perpindahan Konsumsi Bahan Bakar
Bahan bakar
sebelumnya
Bahan bakar yang digunakan sekarang
LPG 12
KG %
LPG 3
KG %
Minyak
Tanah %
Kayu
Bakar % Jumlah %
LPG 12 KG 3 8.3 0 0 0 0 0 0 3 8.3
Minyak Tanah 0 0 11 30.7 5 13.9 0 0 16 44.5
Kayu bakar 0 0 4 11.1 1 2.8 12 33.3 17 47.2
Total 3 8.3 15 41.7 6 16.7 12 33.3 36 100
Sumber : Data Primer diolah, 2009
Dari tabel IV.8 menunjukkan bahwa rata – rata responden yang bertahan
menggunakan LPG 12 KG adalah 3 (8.3%) responden, rata – rata bertahan
manggunakan minyak tanah adalah sebanyak 5 (13.9%) responden. Sedangkan
55
rata – rata responden yang bertahan menggunakan kayu bakar adalah 12 (33.3%)
responden. Alasan para responden lebih banyak tidak menggunakan LPG 12 KG
dikarenakan takut untuk menggunakannya.
Hasil dari penelitian yang menunjukan bahwa rata – rata responden yang
pindah dari Kayu bakar ke minyak tanah adalah 1 (2.8%) responden, rata – rata
responden yang pindah dari minyak tanah ke LPG 3 KG adalah 11 (30.7%)
responden, rata – rata responden yang pindah dari kayu bakar ke LPG 3 KG
adalah 4 (11.1%) responden. Alasan para responden yang pindah karena lebih
praktis, memperoleh bahan bakar secara gratis karena bahan bakar sebelumnya
mulai sulit didapat.
f. Cara memperoleh bahan bakar
Berdasarkan cara memperoleh bahan bakar, yaitu :
Tabel IV.9
Cara Memperoleh Bahan Bakar
Cara mendapatkan bahan bakar
Sebelum konversi cara mendapatkan
bahan bakar pasca
konversi
Jumlah Persentase pengecer/warung
pengecer/warung 36 36 100%
Total 36 36
Sumber : Data Primer diolah, 2009
Dari tabel IV.9 diatas menunjukan bahwa rata – rata semua responden
memperoleh (membeli) bahan bakar yang diinginkan melalui pengecer / warung
yang berlokasi di sekitar rumah konsumen.
56
Tabel IV.10
Karakteristik responden
No.Resp Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan per Bulan
Bahan Bakar sebelumnya
Bahan Bakar sekarang
Price Now
Price Before
Selisih harga
1 70 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,500 3,500 2,000
2 60 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
3 34 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
4 67 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
5 38 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
6 54 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
7 48 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
8 30 SMU Pegawai Negeri Rp. 400,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
14,500 4,500
10,000
9 39 SMP Buruh Rp. 350,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
10 31 SMP Buruh Rp. 250.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
11 35 SMP Buruh Rp. 150.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,500
10,000
12 27 SMK Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Minyak tanah
6,000 3,500
2,500
13 44 SMU Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
14 25 SMP Buruh Rp. 400.000 LPG 12 KG LPG 12 KG 78,000 71,000 7000
15 48 SD Buruh Rp. 200.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
16 41 SMK Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
17 32 SMP Buruh Rp. 300,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 9,500
4,000
18 60 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar LPG 3 KG
5,500 3,500
2,000
19 37 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
20 49 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
21 31 SD Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
76,000 70,000
6,000
22 39 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
23 40 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
24 59 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
57
25 38 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 2,500
2,500
26 40 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
27 25 SMK Lain - Lain Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
8,000 5,500
2,500
28 27 SMP Buruh Rp. 400.000 Kayu bakar Kayu bakar
3,500 9,000
(5,500)
29 55 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
30 43 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
31 48 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
32 39 SMP Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
78,000 71,000
7,000
33 26 SMK Buruh Rp. 200.000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
34 41 SMU PKL Rp. 400,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
35 56 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
9,500 5,500
4,000
36 40 SMP Buruh Rp. 400,000 Kayu bakar Kayu bakar
4,000 3000
1,000
58
Tabel
59
56
Tabel IV.10
Karakteristik responden
No.Resp Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan per Bulan
Bahan Bakar sebelumnya
Bahan Bakar sekarang
Price Now
Price Before
Selisih harga
1 70 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,500 3,500 2,000
2 60 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
3 34 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
4 67 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
5 38 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
6 54 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
7 48 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
8 30 SMU Pegawai Negeri Rp. 400,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
14,500 4,500
10,000
9 39 SMP Buruh Rp. 350,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
10 31 SMP Buruh Rp. 250.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
11 35 SMP Buruh Rp. 150.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,500
10,000
12 27 SMK Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Minyak tanah
6,000 3,500
2,500
13 44 SMU Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
14 25 SMP Buruh Rp. 400.000 LPG 12 KG LPG 12 KG 78,000 71,000 7000
15 48 SD Buruh Rp. 200.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
57
16 41 SMK Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
17 32 SMP Buruh Rp. 300,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 9,500
4,000
18 60 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar LPG 3 KG
5,500 3,500
2,000
19 37 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
20 49 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
21 31 SD Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
76,000 70,000
6,000
22 39 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
23 40 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
24 59 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
25 38 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 2,500
2,500
26 40 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
27 25 SMK Lain - Lain Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
8,000 5,500
2,500
28 27 SMP Buruh Rp. 400.000 Kayu bakar Kayu bakar
3,500 9,000
(5,500)
29 55 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
30 43 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
31 48 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
32 39 SMP Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
78,000 71,000
7,000
33 26 SMK Buruh Rp. 200.000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
58
34 41 SMU PKL Rp. 400,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
35 56 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
9,500 5,500
4,000
36 40 SMP Buruh Rp. 400,000 Kayu bakar Kayu bakar
4,000 3000
1,000
59
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan data kuantitatif yaitu data dalam bentuk
angka yang terdiri dari analisis deskriptif tentang ada atau tidaknya perbedaan
konsumsi bahan bakar antara sebelum dan sesudah kebijakan konversi, uji
instrumen (validitas dan reabilitas instrumen), uji beda rata – rata alat analisis
ANOVA ( Analysis Of Variance), Anova merupakan metode untuk menguji
hubungan antara satu variabel dependen (skala mentrik) dengan satu atau lebih
variabel independen (skala nonmetrik atau katerogikal lebih dari dua). Penelitian
ini ingin mengetahui bagaimana “ Sikap Konsumen Terhadap Perubahan Bahan
Bakar”.
Secara keseluruhan Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak (software) SPSS (Statistical product an service Solution) 17.0
for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel 2003,
A.Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, data yang dianalisis diperoleh dari kuesioner yang
disebarkan pada 36 responden yang telah ditentukan , yaitu ibu – ibu rumah
tangga Dusun Kembangsongo RT 01. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan validitas, reabilitas, deskriptif dan Anova Oneway.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dengan dilakukan dengan
rumus Product Moment (pearson) antara masing – masing item yang mengukur
60
suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila
nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang yang
bersangkutan dapat dinyatakan valid atau sahih atau apabila nilai probabilitas
korelasi [sig.(2-tailed)] lebih kecil dari taraf signifikan ( ) sebesar 0.05.
(Singarimbun dan Sofian Efendi, 1995 : 2003). Sebanyak 36 responden
menjawab pertanyaan dalam kuesioner tentang analisis sikap konsumen terhadap
perubahan harga bahan bakar. Pengujian validitas ini dilakukan dengan taraf
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan n – 2 atau 36 – 2 = 34 yang bernilai
0,339 (lampiran).
Apabila r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 %
maka butir – butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid. Namun
jika r hitung lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 % maka butir –
butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.
Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas instrumen tentang sikap konsumen
terhadap perubahan harga bahan bakar dari data lampiran
Tabel V.1
Uji Validitas Pernyataan rhitung rtabel Status
Pernyataan 1
Harga bahan bakar saat ini mahal atau
murah
0,508
0.339
Valid
Pernyataan 2
Harga bahan bakar sebaiknya disesuaikan
dengan daya beli
0,761 0.339
Valid
Pernyataan 3
Perubahan harga bahan bakar tidak sesuai
dengan kondisi kami saat ini
0,792 0.339
Valid
Pernyataan 4
Adanya kebijakan pemerintah membuat
kami beralih pemakaian
0,724 0.339
Valid
61
Pernyataan 5
Langkanya ketersediaan bahan bakar
membuat kami kecewa atau mudah
diperoleh
0,722 0.339
Valid
Pernyataan 6
Harga sesuai dengan manfaat yang kami
peroleh
0,599 0.339
Valid
Pernyataan 7
Adanya kenaikan harga bahan bakar diikuti
oleh naiknya harga bahan sembako
0,333 0.339
Valid
Pernyataan 8
Perubahan harga bahan bakar tidak
membebani kami
0,556 0.339
Valid
Pernyataan 9
Perubahan harga bahan bakar tidak
mempengaruhi pendapatan kami
0,642 0.339
Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari tabel V.1 dapat disimpulkan bahwa semua item – item instrumen
penelitian dinyatakan valid karena ada semua item yang memiliki nilai ritem-total
yang lebih besar dari rtabel dan data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut
untuk pengujian hipotesis.
1. Uji Reabilitas
Pengujian reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, artinya
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari rkritis product
moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0.60. Menurut Sekaran
(Dalam buku priyatno, 2008:26) menjelaskan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik. Setelah
diuji validitasnya maka item – item yang tidak valid dihilangkan dan item yang
valid dimasukkan ke dalam uji reabilitas. Hasil analisis reabilitas instrumen, yang
62
didasarkan pada kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam tabel V.2 dibawah ini
(dari tabel data lampiran):
Tabel V.2
Uji reabilitas
Nilai Cronbach’s Alpha N of items Keterangan
0.793 10 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari hasil analisi pada tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa setiap
instrument variabel memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan
dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada diatas 0.600.
B. Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak
perbedaan konsumsi bahan bakar antara sebelum dan sesudah kebijakan konversi
serta untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan sikap konsumen dalam
menanggapi adanya perubahan harga bahan bakar yang terjadi.
Berdasarkan (sumber: situs Pertamina 2007 ) bahan bakar sebelum
konversi dan sebelum terjadinya perubahan harga bahan bakar. Energi yang paling
banyak digunakan adalah minyak tanah kemudian disusul penggunaan kayu bakar
dan LPG 12 KG. Bahan bakar tersebut digunakan sebagai konsumsi rumah tangga
dalam kehidupa sehari – hari. Tetapi semakin meningkatnya penggunaan minyak
tanah sehingga terjadi kelangkaan serta menyebabkan naik turun harga bahan
bakar. Maka pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi dengan pembagian
paket kompor gas LPG 3 KG secara gratis dengan persyaratan tertentu. Dengan
adanya hal tersebut diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat. Maka untuk
mengetahui ada atau tidaknya perpindahan konsumsi bahan bakar setelah adanya
63
kebijakan konversi oleh pemerintah dan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan sikap masyarakat dalam menaggapi adanya perubahan harga bahan
bakar yang terjadi digunakan analisis deskriptif dan ANOVA (Oneway).
Dalam hal ini penulis akan menganalisis data dengan menggunakan teknik
analisis kuantitatif, yaitu berupa skor atau nilai bagi konsumen yang diperoleh
dari hasil perhitungan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Disini
penulis menggunakan Analisis deskriptif dan rumus Anova Satu Arah (One Way
ANOVA).
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan analisis deskriptif untuk mengetahui ada atau tidak
perbedaan konsumsi bahan bakar antara sebelum dan sesudah kebijakan
konversi maka dapat diperoleh sebagai berikut :
Tabel V.3
Analisis Deskriptif perpindahan konsumsi bahan bakar
Bahan Bakar yang
digunakan
sebelumnya
Bahan bakar yang digunakan sekarang
LPG 12
KG %
LPG
3 KG %
Minyak
Tanah %
Kayu
Bakar % Jml %
Valid LPG 12 KG 3 8.3 0 0 0 0 0 0 3 8.3
MinyakTanah 0 0 11 30.7 5 13.9 0 0 16 44.5
Kayu Bakar 0 0 4 11.1 1 2.8 12 33.3 17 47.2
Total 3 8.3 15 41.7 6 16.7 12 33.3 36 100
Sumber : Data Primer diolah, 2009
Dari tabel V.3 menujukan bahwa ada perbedaan konsumsi bahan bakar
antara sebelum adanya kebijakan konversi dan setelah adanya kebijakan konversi.
Pola perpindahan itu terjadi dari kayu bakar ke minyak tanah, kayu bakar ke LPG
3 KG, dan minyak tanah ke LPG 3 KG.
64
Sedangkan untuk mengetahui sikap konsumen dalam menanggapi
perubahan harga bahan bakar diperoleh hasil perhitungan data ( pada lampiran)
dengan menggunakan SPSS 17.0 peneliti mendapatkan hasil perhitugan di bawah
ini :
a. Output test of Homogenity of Variances
Tabel V.4
Analisis Homogenitas Varian
berdasarkan sikap konsumen terhadap perubahan harga
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.456 3 32 .715
Ket. df1 : Jumlah kelompok data -1 (4-1)
df2 : Jumlah kelompok – jumlah data (36-4)
Output Homogenity Varians berguna untuk mengecek varian dari variabel
sama atau tidak sama. Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya angka Levene
Statistic ( statistik untuk mengukur apakah varian yang dihasilkan sama atau
tidak) adalah 0,456 sedangkan signifikansinya 0,715 yang berarti lebih besar 0,05
(df1 = jumlah kelompok data – 1 atau 4-1=3, sedangkan df 2 = jumlah kelompok
– jumlah data atau 36 - 4 = 32). Dengan demikian, probabilitas 0,715 yang
berarti lebih besar 0,05 yang berarti varian memenuhi syarat untuk uji Anova.
b.Output ANOVA
Tabel V.5
Anova Oneway
berdasarkan sikap konsumen terhadap perubahan harga
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 49.882 3 16.627 .760 .525
Within Groups 699.756 32 21.867
Total 749.639 35
65
Sumber : Data Primer diolah, 2009
Output Anova adalah hasil akhir perhitungan Anova akan dipergunakan
sebagai penentuan analisis terhadap hipotesis yang akan diterima atau ditolak.
Dalam hal ini, hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho :Tidak terdapat perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi
perubahan harga atau sama
Ha : Ada perbedaan sikap masyarakat dalam menanggapi perubahan harga
adalah tidak sama.
Menggunakan F tabel dan Signifikansi
Dari hasil analisis yang ditampilkan program SPSS 17.0 dilihat bahwa F
hitung adalah 0.760 Untuk melakukan pengambilan keputusan maka angka ini
harus dibandingkan dengan F tabel. Dalam tabel output diatas, dapat terlihat
angka df1 (between groups) adalah 3 dan df2 (within groups) adalah 32.
perpotongan df1 dan df2 dalam tabel F merupakan titik kritis penerimaan
hipotesis nol. F tabel yang didapat adalah 2,901. Untuk menentukan Ho dan Ha
yang diterima maka ketentuan yang harus diikuti adalah :
Bila F hitung F tabel maka Ho diterima
Bila F hitung > F tabel maka Ho ditolak
Oleh karena itu, hasil F hitung (0.760) < F tabel (2,901), maka F hitung
lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dan diperoleh nilai P value
0.525 < 0.05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
tidak terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap. artinya perubahan harga bahan
66
bakar yang dirasakan oleh konsumen adalah sama yaitu mengalami kenaikan atau
mahal.
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan usia didominasi oleh
responden yang berusia antara 36 – 45 tahun yaitu sebanyak 18 (50.0%)
responden. Berdasarkan pendidikan terakhir sebagian responden memiliki tingkat
pendidikan SD sebanyak 17 orang (47, 2 %). Berdasarkan pekerjaan sebagian
besar responden bekerja sebagai buruh sebanyak 28 (77,8 %). Sedangkan
penghasilan per bulan yang diterima responden sekitar Rp. 150,000 – Rp
200.000 sebanyak 12 (33.3 %) orang responden. Serta pola perpindahan
konsumsi bahan bakar, pada bahan bakar sebelumnya paling banyak 17
responden menggunakan kayu bakar atau 47.2 %. Sedangkan bahan bakar yang
sekarang dipakai responden sebanyak 15 orang memilih LPG 3 KG dengan 41,7
%. Dari cara memperoleh bahan bakar kebanyakan responden memperoleh bahan
bakar melalui pengecer/warung. Hasil dari penelitian yang menunjukan bahwa
rata – rata responden yang pindah dari Kayu bakar ke minyak tanah adalah 1
responden, rata – rata responden yang pindah dari minyak tanah ke LPG 3 KG
adalah 11(%) responden, rata – rata responden yang pindah dari kayu bakar ke
LPG 3 KG adalah 4(%) responden. Alasan para responden pindah karena lebih
praktis, memperoleh bahan bakar secara gratis karena bahan bakar sebelumnya
mulai sulit didapat.
Dari hasil pengelolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa ada perbedaan
konsumsi bahan bakar antara sebelum dan setelah kebijakan konversi dan tidak
67
terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap perubahan harga bahan bakar.
Apabila dilihat dari sudut pandang teori perilaku konsumen, hal itu memiliki
makna sebagai berikut :
1). Penggunaan Bahan Bakar Pasca Kebijakan Konversi
Berdasarkan tabel V.3 menunjukan bahwa ada perbedaan konsumsi bahan
bakar antara sebelum adanya kebijakan konversi dan setelah adanya kebijakan
konversi. Pola perpindahan itu terdiri atas responden yang bertahan menggunakan
LPG 12 KG adalah 3 (8.3%) responden, responden bertahan manggunakan
minyak tanah adalah sebanyak 5 (13.9%) responden. Sedangkan responden yang
bertahan menggunakan kayu bakar adalah 12 (33.3%) responden, responden yang
pindah dari Kayu bakar ke minyak tanah adalah 1 (2.8%) responden, responden
yang pindah dari minyak tanah ke LPG 3 KG adalah 11 (30.7%) responden,
responden yang pindah dari kayu bakar ke LPG 3 KG adalah 4 (11.1%)
responden.
2). Sikap konsumen dalam menanggapi perubahan harga bahan bakar
Tabel V.6
Anova Oneway
Berdasarkan sikap konsumen terhadap perubahan harga
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 49.882 3 16.627 .760 .525
Within Groups 699.756 32 21.867
Total 749.639 35
Keterangan :Signifikan p<0,05
Perhitungan sikap masyarakat dalam menanggapi perubahan harga bahan
bakar yaitu Hasil hasil F hitung (0,760) < F tabel (2.901), maka Ho diterima dan
68
Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap konsumen
dalam menanggapi perubahan harga bahan bakar. Artinya perubahan harga bahan
bakar yang dirasakan oleh konsumen adalah sama yaitu mengalami kenaikan atau
mahal.
69
69
BAB VI
KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Sebelum ditarik suatu kesimpulan maka secara singkat dijelaskan kembali
komponen – komponen yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Penelitian ini dilakukan di Dusun Kembangsongo RT 01 dengan sampel
sebanyak 36 orang.
2. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner
yang diperoleh dari 36 orang responden yang dijadikan sampel.
3. Alat penelitian ini adalah analisi deskriptif dan ANOVA oneway.
Setelah penelitian dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh
dari 36 orang responden dan dianalisis dengan alat analisis yang ada, maka
diperoleh kesimpulan bahwa adanya kebijakan konversi mengakibatkan
perbedaan konsumsi bahan bakar antara sebelum dan setelah kebijakan konversi,
pola perpindahan itu terjadi dari kayu bakar ke minyak tanah, kayu bakar ke LPG
3 KG, dan minyak tanah ke LPG 3 KG. Pola perpindahan konsumsi bahan bakar
menimbulkan perubahan harga sehingga tidak terdapat perbedaan sikap
konsumen, artinya semua harga dirasakan sama oleh konsumen yaitu semua harga
mengalami kenaikan atau mahal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, yang menyatakan bahwa ada
perbedaan penggunaan bahan bakar setelah kebijakan konversi dan tidak
70
terdapat perbedaan sikap masyarakat terhadap perubahan harga bahan bakar
maka penulis dapat memberikan saran kepada ibu – ibu rumah tangga yaitu :
1. Adanya mobilitas penggunaan bahan bakar maka ibu rumah
tangga, dapat berhitung lebih cermat pemasukan dan pengeluaran
apabila terjadi perubahan harga dalam memenuhi kebutuhan sehari
– hari.
2. Untuk sikap maka ibu rumah tangga lebih menambah informasi
dan pengetahuan tentang harga bahan bakar serta bahan bakar itu
sendiri.
3. Bagi pemerintah harus menata ulang kebijakan konversi, dan
kebijakan konversi yang sudah ada harus dievaluasi sehingga
permasalahan – permasalahan yang muncul dapat segera diatasi.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis merasa masih banyak menemukan
kekurangan, yaitu:
1. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada
responden, sehingga kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang
maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam kuesioner.
2. Teknik pengambilan sampel secara cluster sampling, maka ada
kemungkinan sampel yang didapat kurang representative.
3. Kelemahan metode cluster sampling yaitu menghasilkan data yang tingkat
reliabilitasnya paling rendah.
71
4. Hasil penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam
hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu, mengingat penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna terutama dalam hal pengkajian teori
pengolahan data dan menganalisis data.
72
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Basu Swastha., Drs T hani handoko. 2000. Manajemen pemasaran Analisa
Perilaku konsumen, Yogyakarta : BPFE.
Ferrinadewi., Erna. 2008. Merek dan Psikologi konsumen, Edisi pertama,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Leon G. Schiffman, Leslie Lazar K. 2007. Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh,
Jakarta : PT. Indeks.
Pabundu Tika, Drs, M.M. 2006. Metodologi Riset Bisnis, Jakarta : Bumi Aksara.
Peter J. Paul, Jerry J. Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran,
Edisi keempat. Jakarta : Erlangga,
Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran , Analisis, Implementasi, dan
Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Prehalindo.
---------------. A. B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Edisi
pertama, Jakarta : salemba empat.
Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto danang SE, SH, MM. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat
Yogyakarta : Amara Books.
73
Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Umar Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Ujang Sumarwan, Dr, Ir, M.sc. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia
Indonesia
Indiantoro Nur Dr, M.Sc., dan Bambang Supomo Drs, M.Si., 1999 Metodologi
Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE
Widayat, Drs, M.M dan Amirullah SE, M.M. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wahyono Teguh.,2009., 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17.
Jakarta:Gramedia
74
No. Responden
KUISIONER
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf didepan pernyataan atau isilah titik – titik
dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya !
I. Karakteristik Konsumen
1. Nama Anda :……………………….
2. Usia Anda :……………………….tahun
3. Pendidikan Terakhir :
a. Pendidikan Dasar ( SD, SLTP )
b. SMU / SMK
c. Diploma / S1
d. ………………….
4. Pekerjaan anda sekarang :
a. Pegawai Negeri
b. Pedagang Kaki Lima / Wiraswasta
c. Petani
d. Buruh
e. Lain - lain
5. Berapa besar pendapatan anda dalam 1 bulan :
................................
75
II. Kuisioner Perubahan Harga
I. Pilihlah salah satu bahan bakar yang anda gunakan sekarang dan
sebelumnya dengan menggunakan tanda (√) pada kolom dibawah ini!
a. Jenis bahan bakar yang anda gunakan sekarang :
NO Bahan
Bakar
Bahan bakar
yang anda
gunakan
Harga Akses
1. LPG 12 KG
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain - lain
2. LPG 3 KG
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain – lain
3. Minyak
Tanah
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain – lain
4. Kayu Bakar
76
b. Jenis bahan bakar yang anda gunakan sebelumnya :
NO Bahan
Bakar
Bahan bakar
yang anda
gunakan
Harga Akses
1. LPG 12 KG
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain - lain
2. LPG 3 KG
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain – lain
3. Minyak
Tanah
1. Agen
2. Pengecer
3. Lain – lain
4. Kayu Bakar
77
III. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan bahan bakar yang anda
gunakan saat ini ( sekarang ) !
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
a. LPG 12 KG
1. Apakah anda masih tetap menggunakan LPG 12 KG ?
a. Ya
b. Tidak
2. Sejak kapan anda menggunakan LPG 12 KG ?
.......................................
3. Mengapa anda memakai LPG 12 KG ?
...............................................................................................................
4. Keuntungan apa yang anda peroleh dengan menggunakan LPG 12
KG?
..................................................................................................................
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Harga tabung LPG 12 KG sangat mahal
2. Harga LPG 12 kg sebaiknya disesuaikan
dengan daya beli
3. Harga tabung LPG 12 KG sangat mahal
4. Kenaikan harga LPG 12 KG yang ditetapkan
pemerintah tidak sesuai dengan daya beli
5. Perubahan harga LPG 12 KG tidak sesuai
dengan kondisi kami saat ini.
78
6.
Harga LPG 12 KG sesuai dengan manfaat
yang kami peroleh
7. Biaya pengisian LPG 12 Kg perbulan mahal
8. Kami memakai LPG 12 KG karena dorongan
kebutuhan
9. Ketetapan harga LPG 12 KG membuat kami
kecewa
10. Kami akan tetap memakai LPG 12 KG jika
harga stabil
b. LPG 3 KG
1. Apakah anda menggunakan bahan bakar lain selain LPG 3 KG ?
a. Ya
b. Tidak
Jika ya, Mengapa ?
........................................................................................................
2. Sejak kapan anda menggunakan LPG 3 KG ?
........................................................................
3. Mengapa anda pindah menggunakan LPG 3 KG ?
..............................................................................
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Kami menggunakan LPG 3 KG karena harga
murah
2. Harga LPG 3 kg sesuai dengan daya beli kami
3. Harga LPG 3 KG sesuai dengan kualitasnya
4. Kebijakan pemerintah membuat kami beralih
menggunakan LPG 3 KG
5. Jika terjadi kelangkaan LPG 3 KG akan
membuat kami kecewa
79
6. LPG 3 KG lebih hemat dan irit daripada
penggunaan minyak tanah
7. Kebijakan pemerintah sangat tepat dengan
melakukan konversi dari minyak tanah ke
LPG 3 KG
8. LPG 3 KG gampang diperoleh
9. Harga LPG 3 KG tidak membebani kami
10. Harga LPG 3 KG yang ditetapkan pemerintah
saat ini tepat
c. Minyak Tanah
1. Apakah anda tidak memakai bahan bakar lain selain minyak tanah?
a. Ya
b. Tidak
2. Kentungan minyak tanah daripada bahan bakar lain ?
....................................................................................
.....................................................................................
3. Jenis bahan bakar yang anda pakai selain minyak tanah?
....................................................................................
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Harga minyak tanah murah
2. Harga minyak tanah yang ditetapkan
pemerintah saat ini sesuai dengan daya beli
3. Adanya kenaikan harga minyak tanah diikuti
oleh naiknya bahan sembako membuat kami
kecewa
4. Minyak tanah memberikan banyak manfaat
daripada bahan bakar lainnya
5. Terjadinya kelangkaan ketersediaan minyak
80
tanah, membuat kami beralih menggunakan
bahan bakar lain
6. Biaya pemakaian minyak tanah perbulan lebih
irit
7. Langkanya ketersediaan minyak tanah
berakibat pada naiknya harga sembako
8. Tingginya harga bahan bakar lain membuat
kami tetap menggunakan minyak tanah
9. Minyak tanah sulit diperoleh
10. Kami tetap memakai minyak tanah karena
harga terjangkau
d. Kayu Bakar
1. Apakah memakai kayu bakar memenuhi kebutuhan anda ?
a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, Mengapa ?
.......................................................................................................
2. Keuntungan Kayu bakar daripada bahan bakar lain ?
.......................................................................................................
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Harga kayu bakar sangat murah
2. Kami tetap menggunakan kayu bakar karena
tingginya bahan bakar lain
3. Kayu bakar menjadi alternatif ketika
mahalnya harga bahan bakar lain
4. Kayu bakar menjadi solusi ketika minyak
tanah hilang dari peredaran
5. Kayu bakar mudah didapat
81
6. Harga kayu bakar saat ini sesuai dengan
kondisi kami
7. Kami memakai kayu bakar karena adanya
dorongan kebutuhan
8. Perubahan harga kayu bakar tidak membebani
kami
9. Kayu bakar lebih hemat biaya
10. Perubahan harga kayu bakar tidak
mempengaruhi pendapatan kami
Lampiran
Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN
Lampiran
Olah Data dan Tabel
Karakteristik responden
No.Resp Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan per Bulan
Bahan Bakar sebelumnya
Bahan Bakar sekarang
Price Now
Price Before
Selisih harga
1 70 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,500 3,500 2,000
2 60 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
3 34 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak tanah Minyak tanah
6,000 4,500 1,500
4 67 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
5 38 SMP Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
6 54 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
7 48 SD Petani Rp. 150,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
8 30 SMU Pegawai Negeri Rp. 400,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
14,500 4,500
10,000
9 39 SMP Buruh Rp. 350,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
10 31 SMP Buruh Rp. 250.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
11 35 SMP Buruh Rp. 150.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,500
10,000
12 27 SMK Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Minyak tanah
6,000 3,500
2,500
13 44 SMU Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
14 25 SMP Buruh Rp. 400.000 LPG 12 KG LPG 12 KG 78,000 71,000 7000
15 48 SD Buruh Rp. 200.000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
16 41 SMK Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
17 32 SMP Buruh Rp. 300,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 9,500
4,000
18 60 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar LPG 3 KG
5,500 3,500
2,000
19 37 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
20 49 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
21 31 SD Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
76,000 70,000
6,000
22 39 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
23 40 SD Buruh Rp. 150,000 Kayu bakar Kayu bakar
6,500 12,000
(5,500)
24 59 SD Buruh Rp. 200,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
25 38 SD Buruh Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 2,500
2,500
26 40 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
5,000 3,000
2,000
27 25 SMK Lain - Lain Rp. 100,000 Kayu bakar Kayu bakar
8,000 5,500
2,500
28 27 SMP Buruh Rp. 400.000 Kayu bakar Kayu bakar
3,500 9,000
(5,500)
29 55 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah Minyak tanah
6,000 4,500
1,500
30 43 SMP Buruh Rp. 300,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
31 48 SD Buruh Rp. 200,000 Minyak Tanah LPG 3 KG
13,500 4,500
9,000
32 39 SMP Buruh Rp. 300,000 LPG 12 KG LPG 12 KG
78,000 71,000
7,000
33 26 SMK Buruh Rp. 200.000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
34 41 SMU PKL Rp. 400,000 Kayu bakar LPG 3 KG
13,500 3,000
10,500
35 56 SD Petani Rp. 300,000 Kayu bakar Kayu bakar
9,500 5,500
4,000
36 40 SMP Buruh Rp. 400,000 Kayu bakar Kayu bakar
4,000 3000
1,000
Uji Validitas dan Reabilitas
Correlations
satu dua tiga empat lima enam tujuh delpan semblan sepluh total
satu Pearson Correlation 1 .102 .260 .445** .374
* .524
** .371
* .159 355
* .258 .508
**
Sig. (2-tailed) .552 .125 .007 .025 .001 .026 .354 .034 .129 .002
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
dua Pearson Correlation .102 1 .663** .525
** .425
** .320 -.069 .495
** .363
* .424
* .761
**
Sig. (2-tailed) .552 .000 .001 .010 .057 .690 .002 .030 .010 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
tiga Pearson Correlation .260 .663** 1 .574
** .468
** .435
** .044 .390
* .203 .435
** .792
**
Sig. (2-tailed) .125 .000 .000 .004 .008 .799 .019 .236 .008 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
empat Pearson Correlation .445** .525
** .574
** 1 .495
** .481
** .084 .215 -.032 .360
* .724
**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .000 .002 .003 .627 .207 .855 .031 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
lima Pearson Correlation .374* .425
** .468
** .495
** 1 .546
** .208 .329 -.120 .471
** .722
**
Sig. (2-tailed) .025 .010 .004 .002 .001 .224 .050 .484 .004 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
enam Pearson Correlation .524** .320 .435
** .481
** .546
** 1 .223 .143 -.434
** .247 .599
**
Sig. (2-tailed) .001 .057 .008 .003 .001 .192 .405 .008 .147 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
tujuh Pearson Correlation .371* -.069 .044 .084 .208 .223 1 .269 .066 .139 .333
*
Sig. (2-tailed) .026 .690 .799 .627 .224 .192 .112 .703 .418 .047
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
delpan Pearson Correlation .159 .495** .390
* .215 .329 .143 .269 1 .225 .212 .556
**
Sig. (2-tailed) .354 .002 .019 .207 .050 .405 .112 .186 .214 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
semblan Pearson Correlation -.355* .363
* .203 -.032 -.120 -.434
** .066 .225 1 .112 .184
Sig. (2-tailed) .034 .030 .236 .855 .484 .008 .703 .186 .517 .282
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
sepluh Pearson Correlation .258 .424* .435
** .360
* .471
** .247 .139 .212 .112 1 .642
**
Sig. (2-tailed) .129 .010 .008 .031 .004 .147 .418 .214 .517 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
total Pearson Correlation .508** .761
** .792
** .724
** .722
** .599
** .333
* .556
** .184 .642
** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .047 .000 .282 .000
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.793 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
satu 37.28 18.149 .382 .784
dua 37.81 15.247 .651 .749
tiga 37.69 15.304 .701 .742
empat 37.31 16.390 .627 .755
lima 37.31 16.218 .620 .755
enam 37.56 17.111 .466 .775
tujuh 37.47 19.513 .219 .798
delpan 37.61 18.302 .460 .778
semblan 37.61 20.187 .013 .826
sepluh 37.86 16.694 .514 .769
Frekuensi Konsumen
Statistics
Umur responden
Pendidikan
terakhir Pekerjaan Pendapatan
N Valid 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0
Mean 40.8611 1.7222 3.7500 240,277.78
Std. Error of Mean 1.70487 .12978 .11530 14,614.008
Median 39.0000 2.0000 4.0000 200,000.00
Mode 40.00 1.00 4.00 200,000
Std. Deviation 10.22924 .77868 .69179 87,684.047
Variance 104.637 .606 .479 7.688E9
Skewness 1.092 .542 -2.364 .314
Std. Error of Skewness .393 .393 .393 .393
Kurtosis .942 -1.121 7.196 -.750
Std. Error of Kurtosis .768 .768 .768 .768
Range 45.00 2.00 4.00 300,000
Minimum 25.00 1.00 1.00 100,000
Maximum 70.00 3.00 5.00 400,000
Statistics
Umur responden
Pendidikan
terakhir Pekerjaan Pendapatan
N Valid 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0
Mean 40.8611 1.7222 3.7500 240,277.78
Std. Error of Mean 1.70487 .12978 .11530 14,614.008
Median 39.0000 2.0000 4.0000 200,000.00
Mode 40.00 1.00 4.00 200,000
Std. Deviation 10.22924 .77868 .69179 87,684.047
Variance 104.637 .606 .479 7.688E9
Skewness 1.092 .542 -2.364 .314
Std. Error of Skewness .393 .393 .393 .393
Kurtosis .942 -1.121 7.196 -.750
Std. Error of Kurtosis .768 .768 .768 .768
Range 45.00 2.00 4.00 300,000
Minimum 25.00 1.00 1.00 100,000
Maximum 70.00 3.00 5.00 400,000
Sum 1471.00 62.00 135.00 8,650,000
Frequency Table
Usia responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Dibawah 25 1 2.8 2.8 2.8
26-35 9 25.0 25.0 27.8
36-45 18 50.0 50.0 77.8
46-55 3 8.3 8.3 86.1
56-55 4 11.1 11.1 97.2
lebih dari 66 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 17 47.2 47.2 47.2
SMP 12 33.3 33.3 80.6
SMU/SMK 7 19.4 19.4 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pegawai Negeri 1 2.8 2.8 2.8
Pedagang kaki Lima 1 2.8 2.8 5.6
Petani 5 13.9 13.9 19.4
Buruh 28 77.8 77.8 97.2
Lain - lain 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 100,000 3 8.3 8.3 8.3
100,001-150,000 5 13.9 13.9 22.2
150,001-200,000 12 33.3 33.3 55.6
200,001-250,000 1 2.8 2.8 58.3
250,001-300,000 10 27.8 27.8 86.1
300,001-350,000 1 2.8 2.8 88.9
350,001 4 11.1 11.1 100.0
Total 36 100.0 100.0
Frequency Table
Bahan bakar yang digunakan sekarang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LPG 12 KG 3 8.3 8.3 8.3
LPG 3 KG 15 41.7 41.7 50.0
Minyak Tanah 6 16.7 16.7 66.7
Kayu bakar 12 33.3 33.3 100.0
Total 36 100.0 100.0
Bahan bakar sebelumnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LPG 12 KG 3 8.3 8.3 8.3
Minyak Tanah 16 44.4 44.4 52.8
Kayu bakar 17 47.2 47.2 100.0
Total 36 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Bahan bakar sebelumnya *
Bahan bakar yang digunakan
sekarang
36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
Bahan bakar sebelumnya * Bahan bakar yang digunakan sekarang Crosstabulation
Count
Bahan bakar yang digunakan sekarang
Total LPG 12 KG LPG 3 KG Minyak Tanah Kayu bakar
Bahan bakar sebelumnya LPG 12 KG 3 0 0 0 3
Minyak Tanah 0 11 5 0 16
Kayu bakar 0 4 1 12 17
Total 3 15 6 12 36
cara mendapatkan bahan bakar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pengecer/warung 36 100.0 100.0 100.0
Cara mendapatkan bahan bakar * cara mendapatkan bahan bakar
Crosstabulation
Count
cara
mendapatkan
bahan bakar
Total pengecer/warung
Cara mendapatkan bahan
bakar
pengecer/warung 36 36
Total 36 36
Oneway
Descriptives
Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan harga
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
<2500 12 44.3333 3.86907 1.11690 41.8750 46.7916 36.00 51.00
2501-5500 8 41.2500 5.70088 2.01556 36.4839 46.0161 29.00 46.00
5501-10250 13 43.0769 4.90682 1.36091 40.1118 46.0421 30.00 48.00
10,251 3 44.3333 3.05505 1.76383 36.7442 51.9225 41.00 47.00
Total 36 43.1944 4.62799 .77133 41.6286 44.7603 29.00 51.00
Test of Homogeneity of Variances
Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya
perubahan harga
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.456 3 32 .715
ANOVA
Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan harga
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 49.882 3 16.627 .760 .525
Within Groups 699.756 32 21.867
Total 749.639 35
Univariate Analysis of Variance
Between-Subjects Factors
Value Label N
selisih harga bahan bakar awal
dan bahan bakar saat ini
1 <2500 12
2 2501-5500 8
3 5501-10250 13
4 10,251 3
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam
menanggapi adanya perubahan harga
F df1 df2 Sig.
.456 3 32 .715
Tests the null hypothesis that the error variance of the
dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + selisihharga
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan harga
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 49.882a 3 16.627 .760 .525
Intercept 48379.047 1 48379.047 2212.383 .000
selisihharga 49.882 3 16.627 .760 .525
Error 699.756 32 21.867
Total 67917.000 36
Corrected Total 749.639 35
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan harga
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 49.882a 3 16.627 .760 .525
Intercept 48379.047 1 48379.047 2212.383 .000
selisihharga 49.882 3 16.627 .760 .525
Error 699.756 32 21.867
Total 67917.000 36
Corrected Total 749.639 35
a. R Squared = .067 (Adjusted R Squared = -.021)
Estimated Marginal Means
1. Grand Mean
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam menanggapi
adanya perubahan harga
Mean Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
43.248 .919 41.375 45.121
2. selisih harga bahan bakar awal dan bahan bakar saat ini
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan
harga
selisih harga
bahan bakar
awal dan bahan
bakar saat ini Mean Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
<2500 44.333 1.350 41.584 47.083
2501-5500 41.250 1.653 37.882 44.618
5501-10250 43.077 1.297 40.435 45.719
10,251 44.333 2.700 38.834 49.833
Post Hoc Tests selisih harga bahan bakar awal dan bahan bakar saat ini
Multiple Comparisons
Dependent Variable:Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya perubahan harga
(I) selisih harga
bahan bakar
awal dan bahan
bakar saat ini
(J) selisih harga
bahan bakar
awal dan bahan
bakar saat ini
Mean Difference (I-
J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD <2500 2501-5500 3.0833 2.13441 .482 -2.6996 8.8662
5501-10250 1.2564 1.87200 .907 -3.8155 6.3283
10,251 .0000 3.01851 1.000 -8.1782 8.1782
2501-5500 <2500 -3.0833 2.13441 .482 -8.8662 2.6996
5501-10250 -1.8269 2.10132 .820 -7.5201 3.8663
10,251 -3.0833 3.16584 .765 -11.6607 5.4941
5501-10250 <2500 -1.2564 1.87200 .907 -6.3283 3.8155
2501-5500 1.8269 2.10132 .820 -3.8663 7.5201
10,251 -1.2564 2.99520 .975 -9.3715 6.8587
10,251 <2500 .0000 3.01851 1.000 -8.1782 8.1782
2501-5500 3.0833 3.16584 .765 -5.4941 11.6607
5501-10250 1.2564 2.99520 .975 -6.8587 9.3715
Bonferroni <2500 2501-5500 3.0833 2.13441 .950 -2.9194 9.0860
5501-10250 1.2564 1.87200 1.000 -4.0083 6.5211
10,251 .0000 3.01851 1.000 -8.4891 8.4891
2501-5500 <2500 -3.0833 2.13441 .950 -9.0860 2.9194
5501-10250 -1.8269 2.10132 1.000 -7.7365 4.0827
10,251 -3.0833 3.16584 1.000 -11.9868 5.8201
5501-10250 <2500 -1.2564 1.87200 1.000 -6.5211 4.0083
2501-5500 1.8269 2.10132 1.000 -4.0827 7.7365
10,251 -1.2564 2.99520 1.000 -9.6799 7.1671
10,251 <2500 .0000 3.01851 1.000 -8.4891 8.4891
2501-5500 3.0833 3.16584 1.000 -5.8201 11.9868
5501-10250 1.2564 2.99520 1.000 -7.1671 9.6799
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 21.867.
Homogeneous Subsets
Total skor sikap konsumen dalam menanggapi adanya
perubahan harga
selisih harga
bahan bakar
awal dan bahan
bakar saat ini N
Subset
1
Tukey HSDa,,b,,c
2501-5500 8 41.2500
5501-10250 13 43.0769
<2500 12 44.3333
10,251 3 44.3333
Sig. .640
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 21.867.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.466.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group
sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.