analisis transformasi koordinat lokal ke … · tabel 4. data koordinat titik sekutu desa trimulyo...

12
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009 ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE KOORDINAT NASIONAL TM-3 O PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi kasus : Proyek Ajudikasi Swadaya Tanah Eks.HPK di Prop.Lampung) Fauzan Murdapa Abstrak Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.254/KPS-III)/2.000 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Lampung. Maka, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melaksanakan program Ajudikasi dengan tujuan untuk pensertipikatan tanah tersebut. Permasalahannya adalah sampai saat ini persebaran Titik Dasar Teknik baik Orde 0, Orde 1, Orde 2, Orde 3 maupun Orde 4 belum tersebar merata di seluruh Propinsi Lampung dan masih terkonsentrasi di daerah perkotaan. Akibatnya sangat menyulitkan dalam proses penyatuan system peta pendaftaran dalam proyeksi TM-3 o . Maka dalam pelaksanaan pengukurannya dilakukan dengan system koordinat local, sehingga system penomorannya tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku. Hal ini diperbolehkan menurut pasal 3 PMNA No.2. Tahun 1996, namun harus sesegera mungkin dilakukan penyempurnaan, yaitu dengan dilakukan transformasi koordinat lokal ke dalam sistem proyeksi TM-3 o Pelaksanaan penelitian mengambil data Peta Pendaftaran Tanah Desa Sinar Jati dan Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran (dulu Kabupaten Lampung Selatan). Jumlah titik sekutu pada masing-masing desa adalah 8 titik dengan pertimbangan persebaran titiknya harus merata. Untuk penentuan posisi titik-titik sekutu digunakan pesawat Global Positioning System (GPS) tipe navigasi dengan ketelitian 3.5 m. Sedangkan penggambarannya dengan menggunakan perangkat lunak AutoCadMap 2.000. Dari hasil penelitian ini bisa diterangkan bahwa setelah dilakukan penyatuan peta dan pemberian nomor sesuai dengan sistem koordinat TM 3 o , maka terjadi perubahan nomor peta pendaftaran lama menjadi nomor pendaftaran yang baru. Dengan demikian harus diikuti dengan perubahan nomor peta pendaftaran pada sertipikat yang sudah dimasyarakat. Apabila ini dilakukan, maka merupakan pekerjaan yang sangat berat dengan waktu yang lama dan biaya yang sangat mahal. Belum lagi kerugian sosial yang ditimbulkan, yaitu keraguan masyarakat terhadap kredibilitas institusi BPN. Kata kunci: Titik Dasar Teknik, Peta Pendaftaran, TM 3 o . PENDAHULUAN Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi di Pulau Sumatera dengan perkembangan pembangunan yang cukup pesat. Seiring dengan perkembangan ini mengakibatkan kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal, perkantoran, tempat usaha dan sebagainya juga semakin tinggi. Akibatnya sebagian penduduk melakukan perambahan di daerah yang merupakan kawasan hutan. Daerah tersebut, semakin lama semakin ramai dan berkembang dengan pesat, sehingga banyak fasilitas-fasilitas yang dibangun, seperti sekolahan, puskesmas, perkantoran desa dan kecamatan, fasilitas listrik, pasar dan sebagainya. Pada tahun 2000 Menteri Kehutanan dan Perkebunan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No.254/KPS-III)/2.000 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Lampung. Isi dari surat keputusan ini adalah penunjukan sebagian areal hutan dialih fungsikan menjadi hak milik atau penggunaan lain.

Upload: truongquynh

Post on 14-Jun-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE KOORDINAT NASIONAL TM-3O PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi kasus : Proyek Ajudikasi Swadaya Tanah Eks.HPK di Prop.Lampung)

Fauzan Murdapa

Abstrak

Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.254/KPS-III)/2.000 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Lampung. Maka, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melaksanakan program Ajudikasi dengan tujuan untuk pensertipikatan tanah tersebut. Permasalahannya adalah sampai saat ini persebaran Titik Dasar Teknik baik Orde 0, Orde 1, Orde 2, Orde 3 maupun Orde 4 belum tersebar merata di seluruh Propinsi Lampung dan masih terkonsentrasi di daerah perkotaan. Akibatnya sangat menyulitkan dalam proses penyatuan system peta pendaftaran dalam proyeksi TM-3o. Maka dalam pelaksanaan pengukurannya dilakukan dengan system koordinat local, sehingga system penomorannya tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku. Hal ini diperbolehkan menurut pasal 3 PMNA No.2. Tahun 1996, namun harus sesegera mungkin dilakukan penyempurnaan, yaitu dengan dilakukan transformasi koordinat lokal ke dalam sistem proyeksi TM-3o

Pelaksanaan penelitian mengambil data Peta Pendaftaran Tanah Desa Sinar Jati dan Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran (dulu Kabupaten Lampung Selatan). Jumlah titik sekutu pada masing-masing desa adalah 8 titik dengan pertimbangan persebaran titiknya harus merata. Untuk penentuan posisi titik-titik sekutu digunakan pesawat Global Positioning System (GPS) tipe navigasi dengan ketelitian 3.5 m. Sedangkan penggambarannya dengan menggunakan perangkat lunak AutoCadMap 2.000.

Dari hasil penelitian ini bisa diterangkan bahwa setelah dilakukan penyatuan peta dan pemberian nomor sesuai dengan sistem koordinat TM 3o, maka terjadi perubahan nomor peta pendaftaran lama menjadi nomor pendaftaran yang baru. Dengan demikian harus diikuti dengan perubahan nomor peta pendaftaran pada sertipikat yang sudah dimasyarakat. Apabila ini dilakukan, maka merupakan pekerjaan yang sangat berat dengan waktu yang lama dan biaya yang sangat mahal. Belum lagi kerugian sosial yang ditimbulkan, yaitu keraguan masyarakat terhadap kredibilitas institusi BPN. Kata kunci: Titik Dasar Teknik, Peta Pendaftaran, TM 3o. PENDAHULUAN Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi di Pulau Sumatera dengan perkembangan pembangunan yang cukup pesat. Seiring dengan perkembangan ini mengakibatkan kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal, perkantoran, tempat usaha dan sebagainya juga semakin tinggi. Akibatnya sebagian penduduk melakukan perambahan di daerah yang merupakan kawasan hutan. Daerah tersebut, semakin lama semakin ramai dan berkembang dengan pesat, sehingga banyak fasilitas-fasilitas yang dibangun, seperti sekolahan, puskesmas, perkantoran desa dan kecamatan, fasilitas listrik, pasar dan sebagainya. Pada tahun 2000 Menteri Kehutanan dan Perkebunan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No.254/KPS-III)/2.000 tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Lampung. Isi dari surat keputusan ini adalah penunjukan sebagian areal hutan dialih fungsikan menjadi hak milik atau penggunaan lain.

Page 2: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-159

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

Menindaklanjuti SK ini, maka Badan Pertanahan Nasional (BPN) melaksanaan pengukuran dengan tujuan untuk pensertipikatan tanah secara masal. Sehingga, selain untuk ketertiban dibidang pertanahan seperti yang diamanatkan undang-undang juga dimaksudkan sebagai alat bukti yang sah, yang pada akhirnya akan timbul ketentraman bagi para pemilik sehingga akan lebih tenang dalam berusaha. Namun mengingat dana pemerintah terbatas (tidak ada), maka pelaksanaan pembiayaan harus ditanggung masyarakat sendiri melalui proyek Ajudikasi Swadaya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang pengukuran dan pemetaan untuk penyelenggaraan pendaftaran tanah (PMNA/Kepala BPN No.2 Tahun 1996) yaitu pasal 2 dan pasal 3 disebutkan bahwa Jaring Kerangka Geodesi Nasional (JKGN) Orde 0 dan Orde 1 harus dirapatkan menjadi titik dasar teknik Orde 2, Orde 3 dan Orde 4. Titik dasar teknik tersebut berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat pengukuran untuk pemetaan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah serta untuk keperluan rekonstruki batas. Titik dasar teknik Orde 2 dilaksanakan dengan kerapatan +/- 10 kilometer dengan mengikatkan ke titik dasar teknik Orde 0 dan Orde 1. Selanjutnya Titik Dasar Teknik Orde 2 dirapatkan lagi menjadi Titik Dasar Orde 3 dengan kerapatan titik 1 – 2 km. Tititk Dasar Orde 3 akan dirapatkan lagi menjadi Titik Dasar Orde 4 dengan kerapatan 150 meter.

Permasalahannya adalah sampai dengan saat ini persebaran Titik Dasar Teknik baik Orde 0, Orde 1, Orde 2, Orde 3 maupun Orde 4 belum merata diseluruh Propinsi Lampung, masih terkonsentrasi di daerah perkotaan. Sementara itu untuk daerah-daerah yang jauh dari kota, sangat jarang ditemukan titik dasar teknik khususnya orde 3 maupun orde 4. Padahal titik dasar teknik inilah yang digunakan sebagai referensi (acuan) dalam pengukuran. Pada umumnya daerah yang terkena proyek ajudikasi terletak di daerah-daerah pedesaan yang jauh dari perkotaan. Sebagai akibat dari belum meratanya persebaran titik dasar teknik ini dan daerah yang terkena proyek berlokasi di daerah-daerah, maka sangat menyulitkan dalam proses penyatuan system peta pendaftaran dalam proyeksi TM-3o. Untuk memenuhi target waktu proyek selama lima tahun, maka dalam pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan system koordinat local, sehingga system penomorannya tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku. Meskipun hal ini diperbolehkan menurut pasal 3 PMNA No.2. Tahun 1996, namun harus sesegera mungkin dilakukan penyempurnaan, yaitu dengan dilakukan transformasi koordinat ke dalam sistem proyeksi TM-3o, sehingga akan menjadi satu sistem dengan peta pendaftaran di seluruh wilayah Indonesia. Dalam rangka untuk menyatukan seluruh peta pendaftaran ini akan timbul berbagai persoalan, antara lain akan bergesernya nomor peta pendaftaran. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini mengambil data peta pendaftaran Desa Sinar Jati dan Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran (dulu Kabupaten Lampung Selatan). Peralatan penentu posisi yang digunakan yaitu Global Positioning System (GPS) tipe navigasi dengan ketelitian 3.5 m. Sedangkan perangkat lunak menggunakan AutoCadMap 2.000. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Penentuan Koordinat Titik Sekutu

Pada tahap ini dilakukan penentuan titik-titik sekutu. Dalam penentuan koordinat titik sekutu harus dengan pertimbangan bahwa titik-titik tersebut tersebar merata dengan jumlah yang cukup. Pada pelaksanaannya, masing-masing desa diukur titik sekutunya berjumlah 8 titik..

2. Pengukuran Posisi Geodetis Titik Sekutu..

Pengukuran posisi geodetis titik-titik sekutu dengan menggunakan alat penentu posisi yaitu Global Positioning System (GPS). Titik sekutu yang diukur berjumlah 8 titik pada masing-masing desa.

Page 3: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-160

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

3. Transformasi Koordinat Geodetis Ke Koordinat TM 3 o.

Setelah pengukuran posisi geodetis diukur, dilanjutkan dengan perhitungan (transformasi) koordinat tersebut ke dalam TM 3 o. Pada tahap ini harus dipastikan bahwa proses dan hasil perhitungan sudah benar.

4. Editing Peta Pendaftaran

Peta Pendaftaran Tanah dalam bentuk digital baik Desa Sinarjati maupun Desa Trimulyo didapatkan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun demikian peta ini masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu harus dilakukan editing terlebih dahulu.

5. Trasnformasi Koordinat Lokal Ke Koordinat TM 3o.

Peta Pendaftaran Tanah yang didapatkan dari BPN tersebut menggunakan system koordinat local. Oleh karena itu, setelah selesai dilakukan editing dilanjutkan dengan transformasi koordinat tersebut ke dalam system koordinat TM 3o.

6. Penggabungan Peta-Peta Pendaftaran Tanah.

Setelah peta pendaftaran tersebut ditransformasikan ke dalam koordinat TM 3o., maka dilakukan penggabungan peta antara Peta Sinarjati dengan Peta Srimulyo.

7. Penomoran Lembar Peta Pendaftaran.

Setelah kedua peta tersebut digabung, dilanjutkan dengan pembagian dan penomoran lembar peta pendaftaran pada skala 1 : 10.000, 1 : 2.500 dan 1: 1.000.

8. Analisis Terhadap Hasil Penggabungan.

Setelah peta-peta pendaftaran digabung menjadi satu system, diberi nomor lembar peta, maka dilakukan analisis terhadap hasil penggabungan dan penomoran..

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persebaran Titik Sekutu

Untuk mendapatkan hasil yang baik (teliti), maka titik sekutu diusakan tersebar mengelilingi batas peta. Persebaran titik sekutu pada Peta Pendaftaran Desa Sinarjati dan Trimulyo diperlihatkna pada gambar 1.

Gambar 1. Persebaran titik sekutu Desa Sinarjati dan Desa Trimulyo

J25

D36

H18A55

A71

N40 A81

A26P1

P47

P88

P64

P108

R21

R35 A1

U

Page 4: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-161

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

2. Hasil Perhitungan Transformasi Koordinat.

Hasil hitungan transformasi koordinat terhadap 16 buah titik sekutu Desa Sinarjati dan Trimulyo dari sistem koordinat geodetik ke koordinat TM-3° adalah sebagai berikut:

Transformasi koordinat geodetik ke koordinat TM-3°.

Jumlah titik sekutu Desa Sinarjati dan Desa Trimulyo adalah masing-masing 8 titik. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel .1 Hasil transformasi koordinat Geodetik ke koordinat TM-3° Desa Sinarjati

KOORDINAT GEODETIC ( Pengukuran )

KOORDINAT TM-3° (Hitungan)

TITIK φ λ X Y ° ‘ " ° ‘ " meter P47 5 10 41 105 4 54 42798,27006 927476,0943 P64 5 11 8 105 4 44 42492,18871 926646,1069 P88 5 11 56 105 4 30 42064,39752 925170,8274 P108 5 12 17 105 4 59 42958,83864 924527,8573 P11 5 11 41 105 5 17 43510,63402 925634,7945 R21 5 11 4 105 6 4 44958,84975 925208,0068 A1 5 11 25 105 5 35 44063,81469 926127,4627 R35 5 11 27 105 6 2 44895,36340 926067,8761

Tabel 2. Hasil hitungan transformasi koordinat geodetik ke koordinat TM-3° untuk Desa Trimulyo

KOORDINAT GEODETIC Hasil Pengukuran Lapangan

KOORDINAT TM-3° Hasil Perhitungan

TITIK φ λ X Y ° ‘ " ° " meter meter

N40 5 11 13 105 7 48 48158,47017 926505,0121 J25 5 10 47 105 7 24 47417,70803 927301,9792 H18 5 10 29 105 6 48 46307,94196 927852,423 D36 5 10 13 105 6 24 45567,81611 928342,2359 A55 5 10 32 105 5 23 43690,67667 927754,5158 A26 5 10 56 105 5 56 44708,49890 927019,6173 A71 5 10 54 105 5 18 43538,20923 927078,4517 A81 5 11 8 105 5 25 43754,72057 926648,9264

Penentuan Koordinat Titik Sekutu

Untuk dapat melakukan transformasi peta harus terdapat titik yang mempunyai koordinat dalam dua sistem (titik sekutu). Titik sekutu pada Desa Sinarjati dan Desa Trimulyo terdiri dari dua sistem koordinat yaitu sistem koordinat lokal (x,y) dan sistem koordinat TM-3° (X,Y).

Tabel 3. Data koordinat titik sekutu Desa Sinarjati

No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3°

x (meter) y (meter) X (meter) Y (meter) 1 P47 18723,1838 21343,6867 42798,27006 927476,0943 2 P64 18423,3684 20524,2579 42492,18871 926646,1069

Page 5: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-162

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

3 P88 18011,5043 19039,4965 42064,39752 925170,8274 4 P108 18896,1102 18412,5614 42958,83864 924527,8573 5 P11 19429,0687 19498,1039 43510,63402 925634,7945 6 R21 20900,4636 19120,8492 44958,84975 925208,0068 7 A1 20000 20000 44063,81469 926127,4627

8 R35 20746,7378 19785,0544 44895,3634

926067,8761

Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo

No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon

Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3°

x (meter) y (meter) X (meter) Y (meter) 1 N40 24176 20467 48158,47017 926505,0121 2 J25 23336 21228 47417,70803 927301,9792 3 H18 22198 21763 46307,94196 927852,423 4 D36 21411 22236 45567,81611 928342,2359 5 A55 19601 21612 43690,67667 927754,5158 6 A26 20611 20900 44708,4989 927019,6173 7 A71 19449 20964 43538,20923 927078,4517 8 A81 19665 20535 43754,72057 926648,9264

3. Hasil Penggambaran Peta Pendaftaran Tanah

Peta pendaftaran tanah dalam sistem koordinat lokal

Peta Pendaftaran Tanah Desa Sinarjati dan Desa Trimulyo pada koordinat lokal diperlihatkan pada Gambar 2 seperti di bawah ini :

Gambar 2. Peta Pendaftaran dengan koordinat lokal Desa Sinar Jati dan Desa Trimulyo

Peta pendaftaran tanah dalam sistem koordinat TM-3°

Setelah diketahui koordinat titik sekutu peta pendaftaran tanah dalam sistem koordinat lokal (x,y) dan dalam sistem koordinat TM-3°(X,Y), maka dilakukan transformasi koordinat peta dari sistem koordinat lokal (x,y) ke sistem koordinat TM-3° (X,Y). Dari hasil tarnsformasi ini, maka dilakukan penggambaran.

Page 6: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-163

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

Gambar 3.Peta pendaftaran tanah Desa Sinarjati

pada sistem koordinat TM-3°

Gambar.3 merupakan peta hasil penggabungan Peta Pendaftaran Desa Sinar Jati dan Desa Trimulyo, yang telah melalui proses transformasi koordinat dari sistem koordinat lokal (x,y) ke sistem koordinat TM-3° (X,Y).

Penomoran Peta pendaftaran tanah dalam sistem koordinat TM-3°

Penomoran Peta Pendaftaran dibedakan dalam tiga skala, yaitu Peta Pendaftaran skala 1 : 10.000, skala 1 : 2.500 dan skala 1 : 1.000. Pada pembagian Peta Pendaftaran Desa Sinarjati dan Trimulyo dalam skala 1 : 10.000 terbagi menjadi empat (4) lembar peta dengan nomor seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Penomoran peta pendaftaran tanah Desa Sinarjati dan Trimulyo

pada sistem koordinat TM-3°dengan skala 1 : 10.000

Dari empat lembar peta ini pada skala 1 : 10.000 akan dibagi lagi pada masing-masing skala 1 : 2.500. Hasil yang didapatkan adalah Peta Pendaftaran dalam skala 1: 2.500 dengan jumlah 11 lembar peta.

Page 7: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-164

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

Gambar 5. Pembagian Peta pendaftaran tanah skala 1 : 10.000 menjadi 1 : 2.500

Gambar 6. Peta pendaftaran tanah skala 1 : 2.500 No.48.2-02.151-15 Desa Sinarjati dan Trimulyo

Dari satu lembar peta pendaftaran skala 1 : 2.500 dibagi menjadi sembilan lembar peta pada skala 1:1.000.

Page 8: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-165

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

Gambar 7. Pembagian lembar Peta pendaftaran tanah skala 1 : 2.500 menjadi 1 : 1.000

Gambar 8. Pembagian Peta pendaftaran tanah skala 1 : 10.000 menjadi 1 : 2.500 dan terakhir menjadi 1 : 1.000

Dari empat lembar peta pada skala 1 : 10.000 dibagi menjadi 11 lembar peta pada skala 1 : 2.500. Dari 11 lembar peta tersebut dibagi lagi menjadi 61 lembar peta pada skala 1 : 1.000.

Page 9: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-166

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

Gambar 9. Peta pendaftaran tanah skala 1 : 1.000 No.48.2-02.151-15 -5

Dari gambar 4, gambar 5, gambar 6, gambar 7, gambar 8 dan gambar 9 bisa diterangkan bahwa telah dilakukan penyatuan peta dan pemberian nomor sesuai dengan sistem koordinat TM 3o. Dari penomoran ini telah merubah nomor peta pendaftaran lama menjadi nomor pendaftaran yang baru. Dengan demikian seharusnya diikuti dengan perubahan keterangan nomor peta pendaftaran pada sertipikat yang sudah dimasyarakat. Apabila ini dilakukan, maka merupakan pekerjaan yang sangat berat dengan waktu yang lama dan biaya yang sangat mahal. Belum lagi kerugian sosial yang ditimbulkan, yaitu keraguan masyarakat terhadap kredibilitas institusi BPN. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penelitian ini bisa diambil beberapa kesimpulan, yaitu: Untuk melakukan pengukuran titik sekutu kedua peta pendaftaran dalam satu sistem

koordinat bisa dilakukan dengan menggunakan pesawat GPS Navigasi. Hasil penelitian ini bisa dikembangkan untuk menyatukan peta-peta pendaftaran hasil dari

ajudikasi yang lain. Akibat dari penyatuan ini telah merubah nomor peta pendaftaran dari sistem koordinat lokal

menjadi sistem koordinat TM 3o.

Saran

• Untuk menghasilkan ketelitian pengukuran titik sekutu yang lebih baik harus menggunakan pesawat GPS tipe geodetik.

• Untuk memudahkan dalam penentuan titik sekutu dan pengukurannya dalam sistem koordinat geodetic maka dianjurkan untuk selalu memasang Titik Dasar Teknik (TDT) pada setiap pekerjaan pembuatatan peta pendaftaran.

• Dilakukan penarikan sertipikat yang sudah beredar di masyarakat untuk direvisi keterangan nomor peta pendaftarannya.

Page 10: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-167

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

DAFTAR PUSTAKA

Indradi, 1997, Kartografi, Badan Pertanahan Nasional STPN, Yogyakarta. Murdapa, Fauzan., 2005, Evaluasi Kritis Terhadap Pelaksanaan Proyek Ajudikasi Swadaya Tanah

Eks.Hutan Produksi Konversi di Propinsi Lampung, Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lampung.

Murdapa, Fauzan., 2005, Konsep Peta Tunggal Untuk Mengatasi Masalah Pertanahan Pasca

Bencana Gempa dan Tsunami, Prosiding Seminar Nasional On Aset ’05, Universitas Lampung.

Prihandito, Aryono , 1999, Proyeksi Tranverse Mercator 3o (TM 3o), Jurusan teknik Geodesi,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Purworaharjo, Umaryono, dkk, 1997, Penggunaan Proyesi TM-3o Dalam Pengukuran dan

Pemetaan Kadastal, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Riyanto, Agus , 2002, Pengukuran dan Pendaftaran Tanah Secara Ajudikasi Swadaya Tanah Eks

HPK di Desa Puji Rahayu, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, Laporan Kerja Praktek, Universitas Lampung.

________, 2004, Sertifikasi Seluruh Tanah Tuntas 2019, Harian Republika 14 Pebruari 2004. …………, 1996, Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Negara Nomor 2

tahun 1996. …………, 1996, Surat Keputusan Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

No: HK.02.04/II/KA/1996 tanggal 12-2-1996. …………, 2.000, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.254/KPS-III)/2.000. …………, 2001, Peraturan Daerah Propinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2001.

Page 11: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-168

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

LAMPIRAN Berikut ini diberikan gambar alur penelitian yang dilakukan :

Pengumpulan peta pendaftaran pada koordinat lokal dan penentuan titik sekutu

Dihasilkan peta pendaftaran tanah dan Titik Sekutu Desa Trimulyo

Dihasilkan peta pendaftaran tanah dan Titik sekutu Desa Sinarjati

Mulai

Persiapan

Ditransformasi Koordinat Geodetic ke ke koordinat TM-

3º (X,Y)

Pengukuran Titik Sekutu Menggunakan GPS Navigasi (φ,λ)

Pengukuran Titik Sekutu Menggunakan GPS Navigasi (φ,λ)

DitransformasibKoordinat Geodetic ke koordinat TM-3º

(X,Y)

Check Hasil Hitungan Check Hasil Hitungan tidak tidak

memenuhi memenuhi

Dihasilkan data koordinat geodetik (φ,λ)

Dihasilkan data koordinat geodetik (φ,λ)

Mentransformasi peta dari koordinat lokal ke koordinat TM-3 º

A

Editing Peta Sinarjati Editing Peta Trimulyo

Mentransformasi peta dari koordinat lokal ke koordinat TM-3 º

Page 12: ANALISIS TRANSFORMASI KOORDINAT LOKAL KE … · Tabel 4. Data koordinat titik sekutu Desa Trimulyo No. TITIK Hasil Perhitungan Poligon Dalam Koordinat Lokal KOORDINAT TM-3° x (meter)

C-169

Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Unila, 2009

A

Penomoran Peta Pendaftaran Skala 1 : 10.0000

Selesai

Penggabungan Peta

Penyajian Hasil

Penomoran Peta Pendaftaran Skala 1 : 2.500

Penyajian Hasil

Penomoran Peta Pendaftaran Skala 1 : 1.000

Penyajian Hasil

Analisis Hasil Penomoran Peta Pendaftaran

Gambar. Tata Alur Penelitian