program studi manajemen fakultas ekonomi...
TRANSCRIPT
PENGARUH DISIPLIN, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
X
Oleh :
TRI SARTIKA
140461201079
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
1
PENGARUH DISIPLIN, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
X
Tri Sartika 1 , Iranita 2 , Myrna Sofia 3
Program Sudi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh
disiplin, kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
Kantor X. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif dengan
instrumen berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai
Kantor X sebanyak 41 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara teknik
sampling jenuh atau sensus. Sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil
populasi atau sebanyak 41 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh melalui Kuesioner. Uji validitas instrumen menggunakan
rumus Correclation Bivariate, sedangkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach
Alpha. Alat ukur terbukti valid dan reliabel untuk instrumen penelitian. Analisis
regresi berganda digunakan untuk uji hipotesis penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa hasil uji regresi linier berganda
adalah Y = 1,128 + 0,358 X1 + 0,197 X2 + 0,713 X3, dimana Disiplin (X1), kualitas
kehidupan kerja (X2), dan lingkungan kerja (X3) memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Kemudian hasil uji T ketiga variabel
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai ( 2.590 (X1), 2.609
(X2), 3.419 (X3) > 1,68288 ). Secara bersama-sama uji F terdapat pengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pegawai ( 8.437 > 2.86 ). Hasil uji R square memberikan
nilai sebesar 0.358 yang artinya 35,8% variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan
melalui ketiga variabel independen, Sedangkan sisanya sebesar 64,2 % dipengaruhi
atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Disiplin, Kualitas Kehidupan kerja, Lingkungan kerja dan Kinerja
pegawai.
2
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze whether there is influence of discipline,
quality of work life and work environment to the performance of employees at the
Office X. This research is categorized as quantitative research with questionnaire
instrument. Population in this research is all employees of Office X counted 41
people. Sampling technique by means of saturated sampling technique or census. The
sample in this study is to take the population or as many as 41 samples. The data
used in this study is the primary data obtained through Questionnaire. Instrument
validity test using Correclation Bivariate formula, while reliability test using
Cronbach Alpha. Measurers proved to be valid and reliable for research instruments.
Multiple regression analysis is used to test the hypothesis of this research.
Based on the results of this study it is known that the results of multiple linear
regression test is Y = 1,128 + 0,358 X1 + 0,197 X2 + 0,713 X3, where Discipline
(X1), quality of work life (X2), and work environment (X3) have significant positive
effect to performance employee (Y). Then T test results of the three variables have a
significant positive effect on employee performance (2.590 (X1), 2.609 (X2), 3.419
(X3)> 1.68288). Together F test there is a significant positive effect on employee
performance (8.437> 2.86). The result of R square test gives a value of 0.358 which
means 35.8% of employee performance variable can be explained through the three
independent variables, while the rest of 64.2% is influenced or explained by other
factors not included in this research.
Keywords: Discipline, Quality of Work Life, Work Environment and Employee
Performance.
3
BAB I PENDAHULUAN
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan era globalisasi menjadikan dunia usaha
yang semakin pesat untuk sekarang ini. Memunculkan persaingan antar pegawai
didalam organisasi. untuk itu pemimpin dalam hal ini, harus mempersiapkan
organisasi untuk mengalami masalah pada kinerja pegawainya mulai dari penurunan
disiplin kerja yang dilakukan pegawai, hingga masalah kualitas kehidupan kerja
pegawai sampai dengan lingkungan kerja yang kurang kondusif bagi pegawai.
Apabila seorang pegawai merasa didalam organisasinya disiplin menjadi hal yang
sangat diperhatikan dalam organisasi maka seorang pegawai akan memiliki keinginan
atau kesadaran untuk taat terhadap peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun
tidak tertulis yang tumbuh dalam dirinya untuk menjalankan pekerjaannya dengan
maksimal. Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, peranan manusia yang terlibat di dalamnya sangat penting. Sumber daya
manusia merupakan faktor yang sangat berharga, maka organisasi bertanggung jawab
untuk memelihara kualitas kehidupan kerja dan membina tenaga kerja agar bersedia
memberikan kontibusinya secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Pegawai
yang nyaman dalam bekerja akan lebih loyal terhadap organisasi, sehingga dengan
demikian pegawai dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Kinerja merupakan landasan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Keberhasilan
organisasi dalam meningkatkan kinerjanya sangat bergantung pada kualitas sumber
daya manusia yang bersangkutan dalam bekerja selama berada pada organisasi
tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, disiplin merupakan hal yang harus dipatuhi seluruh
pegawai yang ada didalam Kantor X Proses disiplin pada Instansi ini sudah
dikerjakan dengan baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010
Bagian Kedua pasal 1 sampai dengan 4. Karena dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah tersebut, merupakan langkah awal untuk menciptakan aparatur yang
profesional. Berikut adalah Tabel 1.1 mengenai sanksi bagi pelanggar disiplin :
Tabel 1.1 Sanksi Pelanggar Disiplin Sesuai PP No. 53/2010
Kelompok Jumlah Hari Absensi Sanksi
I 5 - 15 (hari) Disiplin Ringan
5 (hari) Teguran lisan
6 - 10 (hari) Teguran tertulis
11 - 15 (hari) Pernyataan tidak puas secara tertulis
II 16 - 30 (hari) Disiplin Sedang
6 - 20 (hari) Penundaan Kenaikan Gaji Berkala
(KGB)
21 - 25 (hari) Penundaan kenaikan pangkat
26 - 30 (hari) Penurunan pangkat selama satu tahun
4
III 31 - 45 (hari) Disiplin Berat
31 - 35 (hari) Penurunan pangkat selama tiga tahun
36 - 40 (hari) Penurunan jabatan
41 - 45 (hari) Pembebasan jabatan
≥ 46 (hari) Pemberhentian dengan atau tidak
dengan hormat
Sumber : Kantor X, 2018
Adapun masalah yang ditemukan didalam Kantor X ialah Kantor X yang masih
terbatas dalam sumber daya manusianya. Dimana untuk Kantor X berkelas II yang
seharusnya jumlah pegawai 80 orang untuk kantor yang berkelas II sedangkan Kantor
X hanya memiliki pegawai 42 orang. Kantor Y Kelas I sudah mencapai 120 orang.
Dimana tentunya pegawai Kantor X banyak yang mengemban tugas dua kali dari
pekerjaan yang seharusnya. Di dalam Kantor X pegawai yang bekerja juga cenderung
bermayoritas tinggal di Tanjungpinang sehingga dengan peraturan jam masuk kerja
pukul 07.30 WIB menyebabkan banyak pegawai yang telat untuk ke kantor.
Kurangnya keikutsertaan pegawai mengikuti diklat atau pelatihan. Pegawai dalam
suatu organisasi memiliki kemampuan yang beragam, dilihat dari bidang yang di
tempati. Hal ini tampak pada kenyataan bahwa belum semua karyawan yang
mendapatkan diklat, sehingga berdampak pada kinerja yang kurang optimal. Hal ini
dapat dilihat dari sebagian pegawai yang mau dan bersedia bekerja keras sesuai
dengan apa yang telah menjadi tugasnya, sementara sebagian pegawai lainnya hanya
bekerja sekedarnya saja. Terlihat masih banyaknya pegawai yang duduk bermalas-
malasan di tempat kerja tanpa melakukan pekerjaannya, seperti bermain game pada
komputer, bermain handphone. Lingkungan kerja di kantor X yang kurang kondusif
dapat dilihat dari lokasi kantor yang berdekatan dengan aktivitas bongkar muat
barang menyebabkan suara yang dapat menganggu kosentrasi kerja pegawai Kantor
X.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah disiplin berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor X ?
2. Apakah kualitas kehidupan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada
Kantor X ?
3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor X ?
5
4. Apakah disiplin, kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Kantor X ?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian hendakdicapai
adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai Kantor X.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja pegawai X.
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kijang.
4. Untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan antara disiplin, kualitas kehidupan
kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Kantor X.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Disiplin
Hamali (2016 : 214) mengatakan disiplin adalah suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan peraturan, dan nilai-nilai tinggi
dari pekerjaan dan perilaku.
Kualitas Kehidupan Kerja
Menurut Arifin (2012: 13) berpendapat bahwa kualitas kehidupan kerja
merumuskan setiap proses kebijakan yang diputuskan oleh perusahaan merupakan
sebuah respon atas apa yang menjadi keinginan dan harapan karyawan mereka, hal itu
diwujudkan dengan berbagi persoalan dan menyatukan pandangan mereka
(perusahaan dan karyawan) ke dalam tujuan yang sama yaitu peningkatan kinerja
karyawan dan perusahaan.
Lingkungan Kerja
Menurut Terry (dalam Budianto, 2015) lingkungan kerja dapat diartikan
sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.
6
Kinerja
Menurut Hasibuan (2014) kinerja adalah sesuatu hasil karya yang dapat
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
KERANGKA PEMIKIRAN
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran Penelitian
HIPOTESIS
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris di atas, maka
peneliti mengajukan beberapa hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1: Disiplin berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor X.
H2 : Kualitas Kehidupan Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor
X.
H3 : Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor X.
H4 : Disiplin, Kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor X.
Disiplin (X1)
Kualitas Kehidupan
Kerja ( X2)
@
XX2)
Lingkungan kerja ( X3)
Kinerja Pegawai ( Y)
7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor X berlokasi di jalan X Kijang. penelitian
dilaksanakan di bulan November 2017 sampai selesai.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sunyoto
(2011:29) Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya menggunakan
bantuan statistik untuk membantu dalam perhitungan angka-angka untuk
menganalisis data yang diperoleh. Menurut Istijanto (dalam Sunyoto, 2011:22) data
primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab
masalah penelitiannya secara khusus. Pada umumnya data primer ini sebelumnya
belum tersedia, sehingga seorang peneliti harus melakukan pengumpulan sendiri data
ini berdasarkan kebutuhannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang telah
terstruktur. Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan- pertanyaan yang diberikan secara
langsung.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Independen
Disiplin (X1)
Disiplin diukur dengan empat indikator yakni Taat terhadap aturan waktu ,
Taat terhadap peraturan organisasi dan instansi , Taat terhadap aturan perilaku dalam
pekerjaan, Taat terhadap peraturan lainnya. Singodimendjo (dalam Sutrisno,
2011:94). Berdasarkan jawaban responden yang menggunakan skala likert 1(Sangat
tidak setuju) sampai dengan (sangat Setuju) pada duabelas buah pernyataan yang
dikembangkan oleh Pratama (2016).
Kualitas Kehidupan Kerja (X2)
Kualitas kehidupan kerja diukur dengan tiga indikator yakni kompensasi,
restrukturisasi kerja, dan Partisipasi pegawai, Arifin (1999:3). Berdasarkan jawaban
responden yang menggunakan skala likert 1(Sangat tidak setuju) sampai dengan
(sangat Setuju) pada duabelas buah pernyataan yang dikembangkan oleh Nurbi
(2013).
8
Lingkungan Kerja (X3)
Lingkungan kerja diukur dengan dua indikator yakni lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non fisik, Sedarmayanti (2009:121). Berdasarkan jawaban
responden yang menggunakan skala likert 1(Sangat tidak setuju) sampai dengan (sangat
Setuju) pada delapan buah pernyataan yang dikembangkan oleh Kinanti (2012).
Variabel Dependen
Kinerja
Kinerja diukur dengan enam indikator yakni hasil kerja, pengetahuan,
inisiatif, sikap, keceketan mental, dan disiplin waktu dan absensi, Menurut Sutrisno
(2011:154). Berdasarkan jawaban responden yang menggunakan skala likert 1(Sangat
tidak setuju) sampai dengan (sangat Setuju) pada tigabelas buah pernyataan yang
dikembangkan oleh Simarmata (2008).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor X yang
berjumlah 42 orang. Menurut Sugiyono (2014:91) sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Menurut Sugiyono
(2014:96) sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampling jenuh ini adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah
jumlah keseluruhan dari populasi yaitu berjumlah 41 sampel dikarenakan 1 orang
kepala Kantor X Mutasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Kualitas Data
Uji validitas dan Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011:69) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sedangkan
Menurut Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011:70) reliabilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
9
1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin
No Corrected Item-total
Corelation
r tabel Keterangan
1 0,587 0,308 Valid
2 0,512 0,308 Valid
3 0,572 0,308 Valid
4 0,565 0,308 Valid
5 0,595 0,308 Valid
6 0,476 0,308 Valid
7 0,445 0,308 Valid
8 0,597 0,308 Valid
9 0,337 0,308 Valid
10 0,556 0,308 Valid
11 0,552 0,308 Valid
12 0,356 0,308 Valid
2. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Kehidupan Kerja
No Corrected Item-total
Corelation
r tabel Keterangan
1 0,957 0,308 Valid
2 0,908 0,308 Valid
3 0,484 0,308 Valid
4 0,928 0,308 Valid
5 0,516 0,308 Valid
6 0,925 0,308 Valid
7 0,947 0,308 Valid
8 0,939 0,308 Valid
9 0,488 0,308 Valid
10 0,923 0,308 Valid
11 0,970 0,308 Valid
12 0,908 0,308 Valid
3. Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja
No Corrected Item-
total Corelation
r tabel Keterangan
1 0,550 0,308 Valid
2 0,573 0,308 Valid
3 0,734 0,308 Valid 4 0,573 0,308 Valid
10
5 0,569 0,308 Valid 6 0,410 0,308 Valid 7 0,522 0,308 Valid 8 0,690 0,308 Valid
4. Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja
No Corrected Item-
total Corelation
r tabel Keterangan
1 0,793 0,308 Valid
2 0,602 0,308 Valid
3 0,743 0,308 Valid 4 0,718 0,308 Valid 5 0,535 0,308 Valid 6 0,602 0,308 Valid 7 0,718 0,308 Valid 8 0,743 0,308 Valid 9 0,397 0,308 Valid 10 0,766 0,308 Valid 11 0,666 0,308 Valid 12 0,439 0,308 Valid 13 0,736 0,308 Valid
5. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
yang disyaratkan
Keterangan
Disiplin 0,739 0,60 Reliabel
Kualitas Kehidupan Kerja 0,962 0,60 Reliabel Lingkungan Kerja 0,703 0,60 Reliabel Kinerja 0,874 0,60 Reliabel
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Nilai signifikansi 0,200 dan nilainya diatas 0,05. Hal ini berarti data tersebut
berdistribusi normal.
11
2. Hasil Uji Multikolinearitas
Nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini < 10, menunjukkan
model tidak terdapat gejala multikolinearitas bahwa tidak terdapat hubungan antar
variabel bebas.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Nilai signifikansi masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05
yang artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada masing-masing variabel
independen.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Regresi linear berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh
beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji.
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Kinerja = 1,128 + 0,358 X1 + 0,197 X2 + 0,713 X3
a. Konstanta sebesar 1,128 jika variabel disiplin, kualitas kehidupan kerja dan
lingkungan kerja dan diasumsikan tetap, maka kinerja pegawai akan meningkat
sebesar 1,128.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.128 10.144 .111 .912
DISIPLIN .358 .138 .331 2.590 .014
KUALITAS_KEHIDUPAN .197 .075 .337 2.609 .013
LING_KERJA .713 .209 .444 3.419 .002
a. Dependent Variable: KINERJA
12
b. Nilai koefisien regresi untuk variabel disiplin pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif 0,358 X1, dapat diartikan bahwa jika disiplin
meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka kinerja pegawai akan
meningkat sebesar 0,358 X1.
c. Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas kehidupan kerja pada persamaan
regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,197 X2, dapat diartikan bahwa jika
kualitas kehidupan kerja meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka
kinerja peagwai akan meningkat sebesar 0,197 X2.
d. Nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja pada persamaan regresi
menunjukkan nilai positif sebesar 0,713 X3, dapat diartikan bahwa jika
lingkungan kerja meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,713 X3.
Hasil Uji T (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependen) secara parsial. Pengambilan
keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis sesuai dengan
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Adapun hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
H0 = Variabel Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan Lingkungan Kerja secara
parsial tidak berpengaruh terhadap Kinerja pegawai.
Ha = Variabel Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan Lingkungan Kerja secara
parsial berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai.
Hasil Uji T
Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 22
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.128 10.144 .111 .912
DISIPLIN .358 .138 .331 2.590 .014
KUALITAS_KEHIDUPAN .197 .075 .337 2.609 .013
LING_KERJA .713 .209 .444 3.419 .002
a. Dependent Variable: KINERJA
13
Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil uji hipotesis pertama yang ditunjukkan pada tabel 4.18 nilai t hitung
2,590. Ini berarti nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,014 (<0,05). Dan
berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel α=0,05, df=41) didapat t hitung 2,590 lebih besar dari t tabel 1,68288 ( 2,590 > 1,68288 ). Maka dalam hal ini Ha
diterima dan H0 ditolak sehingga disiplin berpengaruh secara parsial terhadap kinerja.
Nilai koefisien regresi variabel disiplin adalah 0,358 Nilai disiplin yang
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kinerja dengan disiplin
yang artinya jika disiplin mengalami peningkatan 1 (satu), maka kinerja akan
mengalami peningkatan sebesar 0,358 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya
tetap. Hal ini bermakna bahwa semakin besar disiplin maka semakin besar pula
kinerja.
Pengaruh Kualitas Kehidupan kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil uji hipotesis kedua yang ditunjukkan pada tabel 4.18 nilai t hitung 1,688.
Ini berarti nilai sig lebih besar dari taraf signifikansi 0,013 (<0,05). Dan berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel α=0,05, df=41) didapat t hitung 2,609 lebih
besar dari t tabel 1,68288 ( 2,609 > 1,68288 ). Maka dalam hal ini Ha diterima dan
H0 ditolak sehingga kualitas kehidupan kerja berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja.
Nilai koefisien regresi variabel kualitas kehidupan kerja adalah 0,197. Nilai
kualitas kehidupan kerja yang menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel kinerja dengan kualitas kehidupan kerja yang artinya jika kualitas kehidupan
kerja mengalami peningkatan 1 (satu), maka kinerja akan mengalami peningkatan
sebesar 0,197 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tetap. Hal ini bermakna
bahwa semakin besar kualitas kehidupan kerja maka semakin besar pula kinerja.
Pengaruh Kualitas Kehidupan kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil uji hipotesis ketiga yang ditunjukkan pada tabel 4.18 nilai t hitung 3,419.
Ini berarti nilai sig lebih kecil dari taraf signifikansi 0,002 (<0,05). Dan berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel α=0,05, df=92) didapat t hitung 3,419 lebih
besar dari t tabel 1,68288 ( 3,419 > 1,68288 ). Maka dalam hal ini Ha diterima dan H0
ditolak sehingga lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja.
Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja adalah 0,713. Nilai lingkungan
kerja yang menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kinerja
dengan lingkungan yang artinya jika lingkungan kerja mengalami peningkatan 1
(satu), maka kinerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,713 dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya tetap. Hal ini bermakna bahwa semakin besar
lingkungan kerja maka semakin besar pula kinerja.
14
Hasil Uji F (Simultan)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan
dalam regresi telah sesuai. Uji F juga digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimaksudkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (5%). Kriteria
pengujian uji F adalah apabila nilai signifikan F lebih rendah dari 0,05 (5%), maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yang diteliti secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 285.620 3 95.207 8.437 .000b
Residual 417.502 37 11.284
Total 703.122 40
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), LING_KERJA, DISIPLIN, KUALITAS_KEHIDUPAN
Sumber: Output Data Olahan SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,000 dan
nilai F hitung 8,437 Ini berarti nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Dan
berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel (F tabel α=0,05, df=41) didapat F hitung
8,437 lebih besar dari F tabel yaitu 2,86 (8,437 > 2,86). Maka dalam hal ini Ha diterima
dan H0 ditolak yang menunjukkan bahwa Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan
Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja.
Hasil Uji Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen.
Tabel
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .637a .406 .358 3.359
15
a. Predictors: (Constant), LING_KERJA, DISIPLIN,
KUALITAS_KEHIDUPAN
b. Dependent Variable: KINERJA
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa angka R disebut koefisien korelasi antara
variabel Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja
adalah 0,637. Ini artinya hubungan antara Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan
Lingkungan Kerja dengan Kinerja adalah kuat (signifikan) sebesar 63,7%. Adjusted
R2 dalam penelitian ini terbatas hanya 0,358, hal ini menujukkan bahwa sebesar
35,8% Kinerja pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kijang
dipengaruhi oleh Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan Lingkungan Kerja.
Sedangkan sisanya sebesar 64,2 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh disiplin
kerja, kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
Kantor X, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor X. Hal
ini dikarenakan masih ada pegawai yang datang terlambat ke kantor, dimana
jam masuk kerja yang sudah ditetapkan pukul 7.30.
2. Kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada
Kantor X. Kurangnya keikutsertaan pegawai mengikuti diklat atau pelatihan,
hal ini masih terlihat dari tanggapan responden mengenai diberikan
kesempatan untuk mengikuti diklat dengan jawaban ragu-ragu dengan
presentase 24,4% .
3. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Kantor
X. Dimana aktivitas bongkar muat barang menyebabkan suara bising yang
dapat menganggu kosentrasi kerja pegawai Kantor X.
4. Dimana untuk Kantor X yang seharusnya jumlah pegawai 80 orang untuk
kantor yang berkelas II sedangkan Kantor X hanya memiliki pegawai 42
orang. Kantor Y Kelas I sudah mencapai 120 orang. Dimana tentunya
pegawai Kantor X banyak yang mengemban tugas dua kali dari pekerjaan
yang seharusnya. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa menunjukkan bahwa
Disiplin, Kualitas Kehidupan Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan
berpengaruh terhadap Kinerja.
16
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diberikan saran
sebagai berikut :
1. Kantor X hendaknya membuat peraturan-peraturan tentang tindakan bagi
pegawai yang tidak disiplin atau penyimpangan peraturan dengan tegas dan
jelas sehingga pegawai menjadi lebih disiplin dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya seperti denda atau potongan gaji untuk pegawai yang
datang terlambat ke kantor. 2. Berdasarkan pembahasan variabel kualitas kehidupan kerja menunjukkan
bahwa program kompensasi yang ada ditetapkan berdasarkan asas keadilan
memiliki skor rendah hal ini harus menjadi tindakan oleh pimpinan berupa
pemberian bonus di luar gaji pokok, berbagai fasilitas lain sebagai imbalan jerih
payah pegawai dalam bekerja. 3. Kantor X hendaknya memperhatikan bagaimana situasi atau kondisi
lingkunag kerja para pegawai. Karena hal tersebut merupakan salah satu faktor
penunjang kelancaran dalam bekerja. 4. Kantor X yang menjadi objek penelitian tetap menjaga kinerja para pegawai
agar tercapai visi dan misi kantor.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, 2012. Peneliti Pendidikan - Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Budianto, A. A, 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai pada
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah I Jakarta.
Hamali, Arif. Yusuf, 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Buku Seru.
Hasibuan,M. S, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Kinanti, A. Q, 2012. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja pada
Divisi Sumber daya Manusia PT Surveyor Indonesia.
Nurbi, M, 2013. Analisis Penagaruh Penerapan Quality Of Work Life (QWL)
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus PT Antam (Persero), Tbk
UBPN Maluku Utara).
17
Pratama, M. A, 2016. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasaan Kerja sebagai Variabel
Intervening di PT. Arief Nirwana Utama Tapin.
Sedarmayanti, 2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar
Maju.
Simarmata, I. S, 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi kerja Karyawan
pada PT Bank Central Asia Tbk Kantor cabang pembantu Pulau Barayan dan
kantor Cabang pembantu Sumatera.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Administrasi . Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang, 2011. Penelitian Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku Seru.
Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.