program studi ekonomi syariah fakultas ...repository.iainbengkulu.ac.id/674/1/siti muslihatun.pdfii...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS MEKANISME PENETAPAN HARGA JUAL DAN JASA
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
( Studi Kasus Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma
Prov. Bengkulu)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.)
OLEH :
SITI MUSLIHATUN
NIM 131 661 1347
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BENGKULU
BENGKULU, 2017 M/ 1438 H
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa
Dalam Perspektif Ekonomi islam ( Studi Pada Fotocopy dan Percetakan
Ammey), adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik, baik di IAIN Bengkulu maupun di Perguruan Tinggi Lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan, pemikiran dan rumusan saya sendiri tanpa
bantuan yang tidak sah dari pihak lain kecuali arahan dari tim
pembimbing.
3. Di dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali kutipan secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan
disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar sarjana, serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.
Bengkulu, Agustus 2017 M
1438 H
H
Mahasiswa yang menyatakan
Siti Muslihatun
NIM 1316611347
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang ditulis oleh Siti Muslihatun, NIM 1316611347 dengan judul
“Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi
Islam ( Studi kasus di Fotocopy dan Percetakan Ammey)”, Program Studi
Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
telah diperiksa dan diperbaiki sesuai dengan saran pembimbing I dan pembimbing
II. Oleh karena itu, skripsi ini disetujui dan layak untuk diujikan dalam sidang
munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu.
Bengkulu, Agustus 2017 M
1438 H
Pembimbing I
Dr. Toha Andiko, M.Ag
NIP. 1975082072000031001
Pembimbing II
Desi Isnaini, MA
NIP.197412022006042001
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Alamat : Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Telp. (0736) 51276,51771 Fax (0736) 51771 Bengkulu
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa
Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey)”, oleh
Siti Muslihatun NIM 13161611347, Program Studi Ekonomi Syariah Jurusan Ekonomi
Islam, telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Sidang Munaqasyah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 30 Agustus 2017 M/8 Dzulhijjah 1438 H
Dinyatakan LULUS. Telah diperbaiki, dapat diterima, dan disahkan sebagai syarat guna
memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Syariah, dan diberi gelar Sarjana
Ekonomi (SE).
Bengkulu, 06 September 2017 M
15 Dzulhijjah 1438 H
Tim Sidang Munaqasyah
Ketua
Dr. Toha Andiko, M.Ag
NIP. 1975082072000031001
Sekretaris
Desi Isnaini, MA
NIP.197412022006042001
Penguji I
Andang Sunarto, Ph. D
NIP. 197611242006041002
Penguji II
Yunida Een Friyanti, M.Si
NIP. 1981062015032003
Mengetahui
Dekan
Dr. Asnaini, MA
v
MOTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
(Al-Insyarah : 6-8)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kubersembahkan kepada:
Ayahandaku Sukadi dan Ibundaku Runtini . Yang selalu
ada dihatiku yang menjadi motivasiku dalam segala hal.
Sehingga membuat aku bangkit dari segala keterpurukan.
Kedua Orang Tua angkatku yaitu Bapak Joni Supriadi dan
Ibu Leni Suriyani yang telah banyak membantuku baik itu
berupa moril ataupun materil
Untuk kakak-kakakku yang selalu mendoakan untuk
kesuksesanku
Adik-adikku tercinta Jamaludin, Ahmad Pamungkas dan
Isyaman.
Untuk Sahabat hatiku yang selalu memberiku semangat
(WTS)
Untuk sahabat-sahabatku; Wewet, Yeni, Cica, silvi dan
semua Teman-teman EKIS Angkatan 2013.
Untuk Teman-Teman KKN Kelurahan Padang Serai Kec.
Kampung Melayu
Untuk Almamater tercinta IAIN Bengkulu.
vii
ABSTRAK
Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi
Islam ( Studi Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey)
oleh Siti Muslihatun, NIM 1316611347
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme
penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel.
Dermayu Kab. Seluma Prov. Bengkulu dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan
ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy
dan Percetakan Ammey tersebut.Untuk mengungkap persoalan tersebut secara
mendalam dan menyeluruh, maka penulis menggunakan metode kualitatif untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan selama masa penelitian.Pengumpulan
data penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau observasi dan
wawancara, dengan objek penelitian di Fotocopy dan Percetakan
Ammey.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang mekanisme penetapan
harga jual dan jasa di Fotocopy dan Percetakan Ammey maka dapat disimpulkan
bahwa mekanisme penetapan pembulatan harga yang tidak jelas di Fotocopy
namun Percetakan Ammey menggunakan penetapan harga berbasis keadilan,
penetapan harga di Fotocopy dan Percetakan Ammey sudah sesuai dengan prinsip
ekonomi Islam karena harga yang ditetapkan tidak mendzalimi pembeli yaitu
Fotocopy dan Percetakan Ammey mengambil keuntungan pada tingkat
kewajaran. Fotocopy dan Percetakan Ammey tidak mengambil keuntungan dari
hasil pembulatan harga, tetapi sisa dari hasil pembulatan tersebut akan
dikumpulkan dan dialihkan untuk dana sosial dan untuk kotak amal masjid. dan
penetapan pembulatan harga merupakan titik keseimbangan antara kekuatan
penawaran dan permintaan yang disepakati secara rela sama rela oleh penjual dan
pembeli.
Kata Kunci : Prinsip Ekonomi Islam, Mekanisme Penatapan Harga, Keadilan
Harga
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
mekanisme Penentapan Harga Jual dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus di Fotocopy dan Percetakan Ammey)”.Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang
menjadi uswatun hasanah bagi kita semua. Aamiin
Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dan Program Studi Ekonomi Syariah
Jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis
mengucapkan rasa terima kasih teriring do‟a semoga menjadi amal ibadah dan
mendapat balasan dari Allah SWT. kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajudin M. M.Ag, MH, selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
2. Ibu Dr. Asnaini, MA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
(FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
3. Bapak Idwal, B, MA, selau Ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
4. Bapak Drs. Toha Andiko, M.Ag selaku Dosen pembimbing I dalam
penyusunan Skripsi ini.
5. Ibu Desi Isnani, MA selaku Dosen pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, semangat, dan arahan dengan penuh kesabaran.
ix
6. Kedua orang tua ku Sukadi dan Runtini yang selalu mendoakan kesuksesan
penulis.
7. Ibu Eka Siwahyuni, MM selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membantu kami selama masa perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
yang telah mengajar dan membimbing serta memberikan berbagai ilmunya
dengan penuh keikhlasan.
9. Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik
dalam hal administrasi.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kelemahan
dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulis ke depan.
Bengkulu, Agustus 2017 M
1438 H
Siti Muslihatun
NIM 1316611347
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
D. Kegunaan penelitian ................................................................................... 7
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 8
F. Metode Penelitian....................................................................................... 11
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 11
2. Waktu dan lokasi Penelitian ................................................................ 11
3. Informan .............................................................................................. 11
4. Sumber dan teknik Pengumpulan Data ............................................... 12
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori Harga ................................................................................................ 16
1. Pengertian Harga .................................................................................. 16
2. Penetapan Harga................................................................................... 18
3. Strategi Penetapan Harga ..................................................................... 22
4. Metode Penetapan Harga ..................................................................... 25
B. Teori Mekanisme Harga ............................................................................. 26
1. Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Konvensional ............................. 26
2. Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Syariah ....................................... 28
C. Tokoh-Tokoh Yang Membahas Tentang Harga ........................................ 33
1. Imam Yahya Ibn Umar ........................................................................ 33
2. Ibnu Taimiyah ..................................................................................... 35
D. Teori Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam ............................................. 39
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kel. Dermayu Kec. Air Periukan ................................. 45
1. Sejarah Kelurahan Dermayu ................................................................ 45
2. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu ...................................................... 46
3. Demografi kelurahan Dermayu ............................................................ 47
4. Data Penduduk Kelurahan Dermayu .................................................... 48
5. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Dermayu .......................... 50
B. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey ................................ 51
1. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey .......................................... 51
xi
2. Visi dan Misi Fotocopy dan Percetakan Ammey ................................. 53
3. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey ........................................... 53
4. Struktur Organisasi Fotocopy dan Percetakan Ammey ....................... 54
BAB IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan
Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu ...................... 58
B. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan
Jasa Pada Fotocopy Dan Percetakan Ammey ........................................... 61
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 73
B. Saran ........................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia mempunyai banyak sekali kebutuhan, keperluan dan keinginan
yang kesemuanya itu menghendaki pemenuhan. Mereka membutuhkan
makan, pakaian, llmu dan pelayanan kehormatan dan sejuta kebutuhan yang
lainnya. Secara garis besar maka kebutuhan manusia itu dikelompokkan
kedalam dua kelompok besar, yaitu kebutuhan fisik atau kebutuhan badaniah
dan kebutuhan psikis atau kebutuhan kejiwaan.1
Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan
hidupnya. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta
kekayaan itu. Salah satu usaha untuk memperolehnya adalah dengan bekerja.
Sedangkan salah satu dari bentuk bekerja adalah berdagang atau bisnis.
Kegiatan penting dalam muamalah yang paling banyak dilakukan oleh
manusia adalah kegiatan bisnis.
Berdagang merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran
Islam. Bahkan Rasulullah, telah menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh
pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang. Artinya melalui jalan
perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka, sehingga karunia
Allah terpancar dari padanya, jual beli merupakan sesuatu yang
1Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Miko dan Makro (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 49
1
2
diperbolehkan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat
2752:
الذين يأكلون الربا ل ي قومون إل كما ي قوم الذي ي تخبطو الشيطان من المس ا الب يع مثل الربا لك بأن هم قالوا إن فمن جاءه موعظة وأحل اللو الب يع وحرم الربا ذ
ىم فيها ومن عاد فأولئك أصحاب النار من ربو فان ت هى ف لو ما سلف وأمره إل اللو خالدون
“Orang-orang yang memakan )mengambil) riba tidak dapat
berdiri melinkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adlah
disesbabkan mereka berkata (berpendapat), sesunguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalakan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu ( belum datang larangan ) ; dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang yang mengulangi
(mengambil riba ), maka kekal di dalamnya .3” (Qs. Al-Baqarah : 275)
Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi
dan distribusi atau penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen
untuk memperoleh profit atau keuntungan.4 Sedangkan pengertian bisnis menurut
Hughes dan Kapoor dalam Buchari Alma ialah Business is the organized differt of
individual to produce and sell for a profit, the goods and service that satisfy
society‟s needs, the general term business refers to all such efforts within a
society or within and industry.5 Maksud dari pengertian bisnis menurut Hughes
dan Kapoor ini bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi
2Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic Ethics
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2012), h. 32 3Q. S Al-Baqarah (2) ayat 275.
4Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic
Ethics...,h. 12 5
Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung:
ALFABETA, 2009), h. 243
3
untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Islam menegaskan bahwa kegiatan manusia dalam berbisnis atau
berdagang bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan harus
mengimplementasikan akhlak mulia sebagai landasannya.6 Ekonomi Islam dalam
melakukan usahanya didasari oleh nilai iman dan akhlak, moral etik bagi setiap
aktivitasnya, baik dalam posisi sebagai konsumen, produsen, maupun distributor.
Dalam Islam perdagangan harus dilakukan secara baik, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip ekonomi Syariah, dalam Islam melarang keuntungan yang
berlebihan, perdagangan yang tidak jujur, merugikan orang lain, harus
menerapkan keadilan dan kejujuran dalam setiap kegiatan ekonomi. 7
Sejalan dengan perkembangan zaman, kegiatan jual beli mengalami
perkembangan, baik dari segi sistem jual beli yang saat ini menggunakan sistem
online shop, dan dari segi tempat bertemunya antara penjual dan pembeli atau
disebut pasar, yang mengalami kemajuan seperti berkembangnya pasar-pasar
modern, yaitu banyaknya pembangunan minimarket, supermarket atau swalayan,
pertokoan-pertokoan, dan hypermart di Indonesia saat ini.
Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah usaha perorangan yang
merupakan salah satu tempat perbelanjaan alat-alat tulis dan kantor, melayani jasa
Fotocopy, rental dan percetakan yang ikut meramaikan persaingan bisnis. Dalam
persaingan bisnis yang semakin memonopoli, sering kali pelaku usaha
menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan laba dan memenangkan
6Jafril Khalil, Jihad Ekonomi Islam (Jakarta : Gramata Publishing, 2010), h. 46
7Veithzal Rivai, dan Andi Buchari, Islamic Economic (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h.
96
4
persaingan meskipun cara yang dipakai tidak selaras dengan prinsip-prinsip
Syariah yang memberikan batasan kepada manusia dalam melakukan segala
aktivitasnya.
Kepentingan yang berbeda antara pelaku usaha dan konsumen menuntut
adanya sistem harga yang adil, harga yang terjadi akibat kekuatan permintaan dan
penawaran di pasar. Harga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi
barang dan jasa sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Penetapan harga
adalah ketetapan harga yangtelah ditentukan oleh pihak yang berhak untuk
menentukan harga tersebut. Dalam penetapan harga, suatu barang maka harus
disepakati dan berlaku secara umum.
Konsep harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah merupakan harga nilai
barang yang dibayar untuk objek yang sama diberikan, pada waktu dan tempat
yang diserahkan barang tersebut. Keadilan yang dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah
yakni tidak melukai dan tidak merugikan orang lain.8Dengan harga yang adil,
kedua pihak akan memperoleh kepuasan masing-masing serta tidak ada pihak
yang dirugikan.
Namun pada kenyataannya dan berdasarkan penelitian sementara, tempat
perbelanjaan yang ada di Dermayu termasuk Fotocopy dan Percetakan Ammey,
mekanisme penetapan harga yang digunakannya belum menerapkan prinsip-
prinsip ekonomi Syariah, dimana dalam prakteknya Fotocopy dan Percetakan
Ammey melakukan ketidak jelasan dalam mekanisme penetapan harganya, yaitu
seperti contohnya Fotocopy satu lembarnya adalah Rp. 200,- pelanggan yang
8Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Gramata Publishing, 2010), h.
210
5
motokopi tiga lembar saja bisa dibulatkan harganya menjadi Rp. 1000,- padahal
seharusnya pelangan hanya membayar Rp. 600,- begitupun sebaliknya jika ada
pelangan yang motokopi hanya enam lembar dibulatkan harganya menjadi Rp.
1000,-padahal seharusnya pelangan membayar Rp. 1.200,-. Dalam jasa perentalan
atau jasa yang lain Fotocopy dan Percetakan Ammey menetapkan harga dengan
melihat tingkat kesulitan pengerjaannya, seperti rentalan satu lembar dihargai Rp.
2.500,- tetapi prakteknya walaupun rentalannya hanya satu lembar namun jika
pengerjaannya lebih sulit harga akan dinaikan sesuai dengan tingkat kesulitannya
begitu juga dengan jasa penjilitan dan lain-lain. Penetapan-penetapan harga
tersebut ada yang disepakati antara pelaku dan pembeli dan ada juga yang tanpa
kesepakatan pelaku langsung memberikan harga kepada pembeli setelah
pekerjaanya selesai tanpa menjelaskan atau melakukan tawar menawar lagi
dengan pembeli/pelangan. Penerapan harga seperti itu mengandung unsur
ketidakjelasan dan tidak sesuai dengan prinsip ekonomi syariah yang menerapkan
konsep jual beli yang baik, jujur, adanya kejelasan dan tidak merugikan orang
lain.
Ketidakjelasan dalam penetapan harga dapat menimbulkan berbagai
konsekuensi, tindakan penetapan harga yang melanggar etika dapat menyebabkan
para pelaku usaha tidak disukai oleh para pembeli, bahkan para pembeli dapat
melakukan suatu reaksi yang dapat menjatuhkan nama baik usaha. Penentuan
harga yang tidak diinginkan oleh para pembeli bisa mengakibatkan suatu reaksi
penolakan oleh sebagian atau semua pembeli.
6
Walaupun hal itu seakan menjadi kebiasaan dan masyarakat sebagai
konsumen menerimanya, namun ada baiknya para pelaku bisnis menerapkan jual
beli yang baik, jujur, adanya kejelasan dan tidak merugikan orang lain. Dari latar
belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ ANALISIS MEKANISME PENETAPAN HARGA JUAL DAN JASA
DALAM PERSPEKTIF PRINSIP EKONOMI ISLAM ” ( Studi Kasus Fotocopy
dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Prov. Bengkulu)
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy
dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu ?
2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan
harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuanpenulismelakukan penelitian ini adalahsebagaiberikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa
pada Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma
Prov. Bengkulu
2. Untuk mengetahui Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap
mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan
Ammey tersebut.
D. KegunaanPenelitian
a. Kegunaanteoritis.
HasilPenelitianinidiharapkandapatmemberikankontribusipengetahuand
andapatdijadikan sebagairujukan bagi Mahasiswa yang melakukan
penelitian serupa. Disamping itu,
penelitianinidiharapkanmemberikankonstribusibagi akademika di
Jurusanekonomi Islam Institut Agama Islam Negri Bengkulu.
8
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Penulis
Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang pernah
didapat dan mengaplikasikan secara empiris dengan harapan dapat
bermanfaat dalam mekanisme penetapan harga berdasarkan prinsip-
prinsip ekonomi Islam.
2) Bagi Fotocopy danPercetakanAmmey
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi
pelaku usaha untuk dijadikan landasan dan pertimbangan dalam
kegiatan bisnis khususnya dalam menetapkan harga barang
berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
3) Bagi Masyarakat
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadilandasanbagimasyara
katdalammelakukankegiatanbelanjauntuklebihmemperhatikankejelasa
nharga yang ditetapkanolehpelakuusaha.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan judul “Analisis Mekanisme Penetapan Harga Jual
Dalam Perspektif Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ” ( Studi Kasus Fotocopy
dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma)” memiliki keterkaitan
dengan penelitian:
1. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijagaoleh Yasir
Sadan dengan judul “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan
Pada Bisnis Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang
9
perlindungan konsumen dan Perspektif Hukum Islam ‟‟, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini
menjelaskan bahwa pengambilan keuntungan melalui pembulatan harga
dari biaya pakai warung internet, termasuk dalam pelanggaran ketentuan-
ketentuan dari hukum positif dan hukum Islam.9
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
sama-sama membahas tentang harga sedangkan perbedaannya adalah
penelitian ini ditinjau perspektif Hukum Islam sedangkan penelitianyang
penulis lakukan penulis mengkaji tentang penetapan harga jual yang
menitik beratkan pada konsep keadilan dan kejelasan dalam penetapan
harga sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
2. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijagaoleh Diah
Heri Susanti dengan judul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan
Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella Yogyakarta,
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian ini memfokuskan pada akad jual beli setelah pembulatan harga
yang dilakukan di Mini Market Pamella Yogyakarta, menjelaskan bahwa
pembulatan harga menciptakan ketidakadilan salah satu pihak.10
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
sama-sama membahas tentang harga sedangkan perbedaannya adalah
9Yasir Sadan dengan judul “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan Pada Bisnis
Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Perspektif
Hukum Islam ‟‟, ( Skripsi, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah, UIN Sunan Kalijaga, 2012). 10
Diah Heri Susanti dengan judul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan
Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella Yogyakarta” , (Skripsi, Jurusan
Muamalat Fakultas Syariah, UIN Sunan Kalijaga, 2003).
10
penelitian ini memfokuskan pada akad jual beli dan ditinjau menurut
perspektif Hukum Islam sedangkan penelitian yang penulis lakukan
penulis mengkaji tentang penetapan harga jual yang menitik beratkan pada
konsep keadilan dan kejelasan dalam penetapan harga sesuai dengan
prinsip-prinsip ekonomi Islam.
3. Skripsi Jurusan Muamalat Fakultas Syariah UIN Sunan KalijagaDari Romi
Maulana dalam penelitian berjudul “Penerapan Asas-asas Muamalah
Terhadap Praktek Pembulatan Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di
Minimarket Handayani Yogyakarta ”, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif . Skripsi ini menjelaskan bahwa
pembulatan harga yang terjadi di minimarket handayani diperbolehkan,
dan penetapan harga adalah hak minimarket handayani sebagai penjual
dengan batasan tidak ada pihak yang dirugikan.11
Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama membahas
tentang harga sedangkan perbedaannya adalah penulis mengkaji tentang
penetapan harga jual yang menitik beratkan pada konsep keadilan dan
kejelasan dalam penetapan harga sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
Islam.
11
Romi Maulana, “Penerapan Asas-asas Muamalah Terhadap Praktek Pembulatan
Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di Minimarket Handayani Yogyakarta ”, ( Skripsi, Jurusan
Mu‟amalat Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga, 2009 )
11
F. Metode Penelitian
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
melibatkan berbagai metode yang ada, berdasarkan teknik pengumpulan
dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah.12
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan
normatif, yaitu data yang terkumpul kemudian dihubungkan dengan
ketentuan prinsip-prinsip ekonomi Islam . pembahasan akan senantiasa
berpijak pada landasan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yaitu Al-qur‟an dan
Hadis serta pendapat ulama.
b. Waktu dan Lokasi Penelitian
WaktuUntukMelakukanpenelitianinidilakukandaribulan Mei 2017
s/d selesai.Lokasidilakukanpenelitianadalah di Fotocopy dan percetakan
Ammey KelurahanDermayuKecamatan Air PeriukanKabupatenSeluma.
c. Informan Penelitian
Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive (pengambilan informan berdasarkan tujuan). Teknik
penentuan informan ini adalah siapa yang akan diambil sebagai anggota
informan diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang sesuai
dengan maksud dan tujuan penelitian. Penentuan informan dalam
12
Djam‟an Satori, dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung :
ALFABETA, 2009), h. 25
12
penelitian ini berdasarkan objek yang diteliti dan berdasarkan keterkaitan
informan tersebut dengan penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri
dari pemilik Fotocopy dan percetakan Ammey, karyawannya dan
pelanggan.
d. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a) Data Primer
Data ini diperoleh dari lapangan yaitu di Fotocopy dan
percetakan Ammey, sumber data Primer dalam penelitian ini di
dapat dari data hasil wawancara dan observasi yang penulis
lakukan terhadap informan. Pengambilan data primer dilakukan
dengan wawancara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan lisan
terstruktur secara langsung kepada karyawan dan pelanggan
FotocopydanPercetakanAmmey.
b) Data Sekunder
Data sekunder ini diperoleh melalui sejumlah buku, jurnal,
dan bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan judul skripsi
ini, yang dapat memberikan informasi atau data tambahan yang
dapat memperkuat data pokok. Data tersebut berupa dokumentasi
seperti daftar harga , catatan-catatan yang ada di
FotocopydanPercetakanAmmey dan sumber-sumber atau buku-
buku yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
2. Teknik Pengumpulan Data
13
a. Teknik Observasi
Teknik observasi adalah suatu proses pengambilan data
yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap objek penelitian yang diteliti dengan cara
langsung dan terencana bukan kebetulan.13
Observasi yang
dilakukan adalah dengan langsung datang ke lokasi Fotocopy
danPercetakanAmmey lalu mengamati dan menilai cara kerja
karyawan dan bagaimana karyawan tersebut memberikan harga
kepada pelanggannya.
b. Wawancara (Interview)
Teknik wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.14
Dalam
penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan pemilik
Fotocopy dan percetakan Ammey, karyawannya dan para
pelanggannya.
c. Studi Dokumen
Studi dokumen yang penulis lakukan yaitu dengan
mempelajari atau meneliti dokumen-dokumen atau sumber-
sumber yang berbentuk tulisan, dan atau gambar, dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, dan
biografi , sedangkan yang berbentuk gambar misalnya foto, dan
13
Hadi Sutrisno, Metodologi Research (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004), h. 151 14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung : Alfabeta, 2012 ), h. 410
14
gambar hidup Fotocopy dan percetakan Ammey. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif.
3. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data induktif. Analisis data
induktif adalah metode dengan mengambil kesimpulan dari data-data
yang bersifat khusus, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang
khusus dan peristiwa-pristiwa yang kongkrit kemudian ditarik
kesimpulan yang bersifat umum. Berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan, dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi
dokumentasi, maka penyusun mengangkat fakta-fakta yang khusus,
peristiwa kongkrit kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada mengenai
pelaksanaan mekanisme penetapan harga yang diterapkan oleh
Fotocopy dan Percetakan Ammey yang dianalisis atau ditinjau
menurut ekonomi Islam.
G. Sistematika Penulisan
Dalam perencanaan penelitian ini, untuk mempermudah pemahaman isi
laporan penelitian dari awal sampai akhir, maka sistematika penulisannya penulis
uraikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, pada bab ini yang terdiri dari latar belakang masalah
yang berisi tentang masalah yang akan diteliti, kemudian perumusan masalah,
15
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II Kajian Teori,pada bab ini meliputi pembahasan mengenai harga
yang adil, pengertian harga, mekanisme penetapan harga dan tokoh-tokoh yang
membahas tentang harga yang adil.
Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian,menjelaskan secara umum
tentang objek penelitian dan lokasi penelitian, sub bab yang pertama menjelaskan
tentang lokasi penelitian yaitu Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma dan
sub bab yang ke dua tentang deskripsi atau gambaran atau profil Fotocopy dan
Percetakan Ammey yang membahas tentang sejarah berdirinya Fotocopy dan
Percetakan Ammey.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan,pada bab ini akan dibahas
tentang Bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan
Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu dan bagaimana
tinjauan prinsip ekonomi Islam terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan
jasa pada Fotocopy dan Percetakan Ammey.
Bab V Penutup,pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan
yaitu berisi pemaparan berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang
dilakukan yang merupakan jawaban atas pokok masalah dari penelitian yang akan
dilakukan. Sedangkan saran yaitu sebagai bahan pemikiran dari penyusun dengan
harapan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Harga
1) Pengertian Harga
Dalam pertukaran atau pengukur nilai suatu produk dalam pasar
biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukkan
suatu produk atau jika seseorang ingin membeli suatu barang dan jasa,
maka orang tersebut akan mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti
barang dan jasa tersebut. Sehingga harga dapat diartikan sebagai nilai
pertukaran yang ditetapkan oleh penjual dan pembeli untuk memperoleh
suatu produk.15
Dalam perdagangan, kita mengenal istilah harga, penentuan harga
merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan perdagangan.
Harga menjadi sangat penting diperhatikan, mengingat harga menentukan
laku tidaknya suatu produk dalam perdagangan. Jika salah dalam
menentukan harga maka akan berakibat fatal dalam produk yang
ditewarkan nantinya. Harga merupakan satu-satunya unsur dalam
perdagangan yang menghasilkan keuntungan dan pendapatan jualan
barang dan jasa. Oleh karena itu, harga yang ditetapkan penjual harus
sebanding dengan penawaran nilai kepada konsumen.16
Bagi mereka yang mempunyai modal besar mereka yang berusaha
secara mandiri untuk membuat suatu usaha. Namun sebaliknya bagi yang
15
Indara NS, Pengertian Harga, one.indoskripsi.com/click/2499/0, (Senin, 02 Juli 2017) 16
Kurniawan Saifullah, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : Kencana,2006), Cet Ke-2, h.24
16
17
tidak mempunyai modal mereka tidak bisa membuat suatu usaha. Aspek
terpenting dalam suatu kehidupan masyarakat adalah menyangkut dengan
jual beli. Mengenai jual beli itu sendiri adalah suatu perjanjian tukar
menukar benda atau barang secara suka rela diantara kedua belah pihak,
yang satu menerima bendabenda dan pihak lainnya menerimanya sesuai
perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟dan disepakati.17
Harga juga merupakan salah satu bagian yang sangat penting
dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat buran
pemasaran. Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa
yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu
penentuan keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan
seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu
tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga terlalu
rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan.18
Dalam Fiqh Islam dikenal dua istilah berbeda mengenai harga
suatu barang, yaitu As-saman dan As-si‟r. As-saman adalah patokan harga
suatu barang, sedangkan As-si‟r adalah harga yang berlaku secara aktual di
dalam pasar. Ulama Fiqh membagi As-si‟r menjadi dua macam. Pertama,
harga yang berlaku secara alami, tanpa campur tangan pemerintah. Dalam
17
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 56. 18
Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan
Harga_ManajemenPemasaran.http://Organisasi.org/definisi_Pengertian_harga_tujuan_metode_pen
dekatan_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (senin, 02 Juli 2017)
18
hal ini, pedagang bebas menjual barang dengan harga yang wajar, dengan
mempertimbangkan keuntungannya. Pemerintah, dalam harga yang
berlaku secara alami, tidak boleh campur tangan, karena campur tangan
pemerintah dalam kasus ini dapat membatasi kebebasan dan merugikan
hak para pedagang ataupun produsen. Kedua, harga suatu komoditas yang
ditetapkan pemerintah setelah mempertimbangkan modal dan keuntungan
wajar bagi pedagang maupun produsen serta melihat keadaan ekonomi
yang rill dan daya beli masyarakat. Penetapan harga pemerintah dalam
pemerintah ini disebut dengan at-ts‟ir al-jabbari.19
2) Penetapan Harga
Ibnu Qudaimah, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Qoyim membagi bentuk
penetapan harga kepada dua macam kategori. Pertama, penetapan harga
yang bersifat dhalim dan penetapan harga yang bersifat adil. Penetapan
harga yang bersifat dhalim adalah pematokan harga yang dilakukan oleh
pemerintah yang tidak sesuai dan tidak logis dengan kondisi mekanisme
pasar akibat terbatasnya pasokan komoditas dan langkanya barang atau
jasa, sementara permintaan sangat banyak dan tanpa memperdulikan
kemaslahatan para pedagang. Penetapan harga yang diperbolehkan dan
bahkan wajib dilakukan menurut mereka adalah ketika terjadi lonjakan
harga cukup tajam , signifikan, masif dan fantastis menurut bukti akurat
disebabkan oleh ulah para spekulan dan pedagang. Akan tetapi, pematokan
harga tersebut juga harus dilakukan dalam batas adil, dengan
19
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual , Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer, (Jakarta :
Gema Insani, 2001), h. 90
19
memperhitungkan biaya produksi, biaya distribusi, transportasi, modal,
margin, keuntungan bagi para produsen maupun pedagang.20
Al-Qur‟an sangat menekankan perlunya keadilan . Sangatlah
natural untuk mempergunakan gagasan ini berhubungan dengan pasar,
khususnya dengan harga. Karena itu Rasulullah SAW menyatakan sifatnya
riba seseorang yang menjual terlalu mahal diatas kepercayaan pelanggan.21
Rasulullah SAW sangat menghargai harga yang dibentuk oleh
pasar sebagai harga yang adil. Oleh karena itu, Islam menekankan adanya
moralitas, seperti persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan
keadilan. Implementasi nilai-nilai moralitas tersebut dalam pasar
merupakan tanggung jawab bagi setiap pelaku pasar, bagi seorang Muslim
nilai-nilai ini merupakan refleksi dari keimanannya kepada Allah SWT. 22
Prinsip ekonomi dalam Islam merupakan kaidah-kaidah pokok
yang membangun struktur atau kerangka ekonomi Islam yang digali dari
Al-qur‟an dan Hadis. Prinsip ekonomi berfungsi sebagai pedoman dasar
bagi setiap individu dalam kegiatan ekonomi. Ajaran ekonomi Islam
melarang aktivitas ekonomi yang mengandung Gharar yang berarti
resiko, ketidak pastian, dan ketidak jelasan.23
Perdagangan yang Islami, adalah perdagangan yang dilandasi oleh
nilai-nilai dan etika yang bersumber dari nilai-nilai dasar agama yang
20
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual , Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer...,h. 92 21
Anwar, Konsepsi Ibnu Taimiyah (Terjemah), (Surabaya : Bina Ilmu,1997), H. 92 22
Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And Economic
Ethics...,h. 1 23
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Rajawali Pers,
2009), h. 65
20
menjunjung tinggi tentang kejujuran dan keadilan.24
Konsep keadilan
ekonomi dalam Islam mengharuskan setiap orang mendapatkan haknya
dan tidak mengambil hak atau bagian orang lain, dengan keadilan ekonomi
setiap individu akan mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusi
masing-masing kepada masyarakat, Islam dengan tegas melarang
seseorang merugikan orang lain.25
Dalam Islam dalam melakukan
kegiatan ekonomi dituntut untuk saling menjaga hak-hak agar tidak saling
merugikan antara penjual maupun pembeli. Begitu pula dalam penetapan
harga harus dilakukan dengan harga yang tidak merugikan antara penjual
dan pembeli. Pada prinsipnya transaksi bisnis harus dilakukan dengan
harga yang adil, sebab harga yang adil adalah cerminan dari komitmen
syariat Islam terhadap keadilan yang menyeluruh.
Secara umum harga yang adil adalah harga yang tidak
menimbulkan eksploitasi atau penindasan (kedzaliman ) sehingga
merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak yang lain. Harga
harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjualannya secara adil,
yaitu penjual memperoleh keuntungan yang normal dan pembeli
memperoleh manfaat yang setara dengan harga yang dibayarkannya.26
Penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran. Permintaan dapat diartikan sebagai kuantitas
suatu barang tertentu dimana seorang konsumen ingin dan mampu
24
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), h. 58 25
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik ( Jakarta : Gema
Insani, 2001), h. 15 26
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, h. 332
21
membelinya pada berbagai tingkat harga , sedangkan penawaran diartikan
sebagai kuantitas suatu barang tertentu dimana seorang penjual bersedia
menawarkan barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
Dalam konsep harga yang setara atau adil Ibnu Taimiyah
menjelaskan bahwa harga dibentuk oleh kekuatan pasar yang berjalan
secara bebas, yakni pertemuan antara kekuatan permintaan dangan
penawaran, dalam mendefinisikan harga yang setara, Ibnu Taimiyah
menyatakan bahwa harga yang setara adalah harga standar yang berlaku
ketika masyarakat menjual barang dagangannya dan secara umum dapat
diterima sebagai sesuatu yang setara bagi barang-barang tersebut.
Menurut pandangan Imam Al-Ghazali mengenai konsep
permintaan dan penawaran dalam permasalahan penentuan harga, beliau
menyatakan bahwa pengurangan keuntungan dengan mengurangi harga
akan menyebabkan peningkatan permintaan dan penjualan. Sedangkan
menurut pandangan Imam Yahya bin Umar mengenai konsep penetapan
harga, beliau menyatakan bahwa eksistensi harga merupakan hal yang
sangat penting dalam sebuah transaksi dan pengabaian terhadapnya akan
dapat menimbulkan kerusakan dalam masyarakat, dan harga ditentukan
oleh kekuatan pasar, yakni kekuatan penawaran dan permintaan dan
mekanisme harga harus tunduk pada kaidah-kaidah.27
Dalam perspektif ekonomi Islam kesepakatan terjadinya
permintaan dan penawaran, haruslah terjadi secara sukarela, tidak ada
27
Adiwarman Azwa Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 288
22
pihak yang merasa terpaksa dalam melakukan transaksi pada tingkat harga
tertentu.28
Equilibrium Price (harga yang adil) dalam perspektif ekonomi
Islam adalah harga yang tidak menimbulkan dampak kerugian bagi para
pelaku pasar , baik dari sisi penjual maupun pembeli, harga yang adil
adalah yang dapat menutupi semua biaya operasional produsen dengan
tingkat laba tertentu, serta tidak merugikan para pembeli.29
Harga tidak dapat dikatakan adil apabila harga tersebut terlalu
rendah, sehingga penjual atau produsen tidak dapat menutupi atas biaya-
biaya yang telah dikeluarkan, sebaliknya harga tidak boleh terlalu tinggi,
karena akan berdampak pada daya beli pembeli dan konsumen. Pada
dasarnya, penentuan harga sebuah komoditas berdasarkan atas asa
kebebasan, harga yang terbentuk merupakan hasil asas pertemuan antara
permintaan dan penawaran, dan harga yang ditetapkan harus bersandarkan
prinsip keadilan bagi semua pihak dan tidak diperbolehkan adanya pihak
yang dirugikan. Jadi harga yang adil adalah harga yang dapat menutupi
atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual/produsen dan harga
dapat dikatakan adil apabila tidak terlalu tinggi atau sesuai dengan daya
beli pembeli dan konsumen.
3) Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan perusahaan
mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang
dihasilkannya merupakan produk baru yang belum memiliki konsumen
28
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah ( Jakarta : Bumi Aksara,2008), h. 56 29
Said Sa‟ad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global (Jakarta : Zikrul
Hakim, 2004), h. 88
23
loyal/tetap atau produk yang telah beredar yang telah memiliki pangsa
pasar tersendiri.Strategi penetapan harga ini juga berhubungan
dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu
produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan,
Kematangan dan Penurunan.
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;
1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk
produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif
strategi penetapan harga, yaitu:
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan
menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan
konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang
lain.)
b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar
dan permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar
tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk
tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan
ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
24
2. Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini
tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3
(tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan
meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi
pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap
mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif menurunkan harga
untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan
yang semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan
kunci efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini
perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar,
konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan „psikologis konsumen‟ maupun „pemotongan
harga‟ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas
konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan
dan keuntungan yang diperoleh.
25
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan
menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai
tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif
langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua,mempertahankan harga tetapi
memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk,
terutama pengeluaran untuk promosi.30
4) Metode Penetapan Harga
Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan
dicapai, maka langkah atau tahapan selanjutnya adalah menentukan
metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri
dari 3 macam pendekatan, yakni :
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a) Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu
untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut
Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual
b) Penetapan Harga Mark-Up
30
Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan
Harga_ManajemenPemasaran.http://Organisasi.org/definisi_Pengertian_harga_tujuan_metode_pen
dekatan_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (senin, 02 Juli 2017)
26
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan
dengan menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (
mark-up ) jumlah tertentu. Rumus : Harga Beli + Mark-Up =
Harga Jual
c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara
jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan
keseluruhan. Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk
produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik
dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya
menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa
digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara
menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih
pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga
dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap
kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah
satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta
27
untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah,
terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan
kualitas yang diterima.
B. Teori Mekanisme Harga
1) Mekanisme penetapan Harga Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional
Mekanisme harga dalam ekonomi konvensional merupakan hasil
interaksi antara jumlah permintaan dan jumlah penawaran, dimana harga
dicapai pada titik keseimbangan pasar, secara grafik, harga keseimbangan
merupakan titik temu antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Perubahan harga berdasarkan mekanisme penawaran dan permintaan
tersebut dapat mengakibatkan untung atau rugi bagi pelaku pasar, baik
penjual maupun pembeli. Harga sebagai hasil interaksi permintaan dan
penawaran secara normatif merupakan harga yang efisien.Hal ini dapat
terjadi jika pelaku pasar mempunyai kekuatan yang seimbang, baik
kekuatan keuangan, penguasaan barang, pemahaman informasi, dan lain-
lain.Namun pada kenyataannya, kekuatan para pelaku pasar tidak pernah
terjadi. Dalam kondisi demikian, para pelaku pasar yang mempunyai
kekuatan lebih akan dapat mempermainkan harga, sehingga posisi pelaku
yang mempunyai kekuatan berlebih akan selalu diuntungkan, dan bisa
memakan pelaku pasar yang lemah kekuatannya.31
Singkatnya, mekanisme
penentuan harga jual dalam ekonomi konvensional bertujuan untuk
meningkatkan kekayaan atau memaksimalkan laba.Asumsi dasar dalam
31
Jaka Isqiyarta, Dasar-dasar Ekonomi Islam, Menuju Sirathal Mustaqim, (Yogyakarta
:Ekonisia, 2012)
28
mekanisme ini adalah kepentingan diri sendiri lebih diutamakan, serta
penjual dan pembeli memiliki sumber daya untuk mencapai
kepentingannya masing-masing.Sedangkan mekanisme penentuan harga
jual ditentukan oleh tawar menawar berdasarkan kemampuan
berargumentasi dan kekuatan masing-masing.
2) Mekanisme Harga Dalam Ekonomi Syariah
Dasar dari pengembangan ekonomi mikro tidak akan pernah lepas dari
permasalahan penentuan tingkat harga yang diderivasikan dari proses mekanisme
pasar. Sedangkan mekanisme pasar sendiri terbentuk karena adanya perpaduan
antara teori permintaan dan teori penawaran yang menjadi dasar dari
pembentukan ilmu ekonomi yang lebih luas.32
Dalam perjalanan perkembangan
ekonomi syariah, ditemukan catatan sejarah yang direkam oleh ulama muslim
dalam buku-bukunya yang menunjukkan bahwa sebenarnya mekanisme pasar
bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat muslim.
1. PemikiranAbu Yusuf (731-798 M)
Pemikiran Abu Yusuf tentang pasar dapat dijumpai dalam bukunya
Al-Kharaj.Ia telah menyimpulkan bekerjanya hukum permintaan dan
penawaran pasar dalam menentukan tingkat harga. Masyarakat luas pada
masa itu memahami bahwa bila hanya tersedia sedikit barang, maka harga
akan mahal. Sebaliknya jika tersedia banyak barang, maka harga akan
murah.Hal ini sebagaimana halnya hukum permintaan dan penawaran
yang telah kita ketahui.Akan tetapi, Abu yusuf membantah pemahaman
32
Adiwarman Azwa Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : III T, 2003), h. 200
29
seperti ini, karena pada kenyataannya tidak selalu demikian. Menurut Abu
Yusuf, tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat
dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya.Prinsipnya tidak bisa
diketahui.Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga
mahal bukan karena kelangkaan makanan.Murah dan mahal merupakan
ketentuan Allah.Kadang-kadang makanan berlimpah tapi mahal dan
kadang-kadang makanan sangat sedikit, tetapi harganya murah.
Pernyataan ini secara implisit menyatakan bahwa harga bukan hanya
ditentukan oleh permintaan saja, tetapi juga tergantung pada penawaran
terhadap barang tersebut .Bahkan, Abu Yusuf mengindikasikan adanya
variabel-variabel lain yang juga turut mempengaruhi harga, misalnya
jumlah uang beredar di negara itu, penimbunan atau penahanan suatu
barang, atau lainnya. Pada dasarnya pemikiran Abu Yusuf ini merupakan
hasil observasinya terhadap fakta empiris saat itu, dimana sering kali
terjadi melimpahnya barang ternyata diikuti dengan tingginya tingkat
harga, sementara kelangkaan barang diikuti dengan harga yang rendah.
Poin kontroversi lain dalam analisis ekonomi Abu yusuf ialah pada
masalah pengendalian harga (ta‟sir).
2. Al- Ghazali
Imam Al Ghazali dalam karyanya kitab Ihya-Ulumuddin banyak
membahas topik-topik ekonomi, termasuk kekuatan permintaan dan
penawaran dalam mempengaruhi harga. Al-Ghazali menyadari kesulitan
yang timbul akibat sistem barter yang dalam istilah ekonomi modern
30
disebutdouble coincidence, dan karena itu diperlukan suatu pasar. Al-
Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari keuntungan merupakan
motif utama dalam perdagangan. Namun, ia memberikan banyak
penekanan kepada etika dalam bisnis, dimana etika ini diturunkan dari
nilai-nilai Islam. Keuntungan yang sesungguhnya adalah keuntungan yang
akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga menyarankan adanya peran
pemerintah dalam menjaga keamanan jalur perdagangan demi kelancaran
perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Yang lebih menarik, konsep yang
sekarang kita sebut elastisitas permintaan ternyata telah dipahami oleh Al-
Ghazali. Hal ini tampak jelas dari perkataannya bahwa mengurangi margin
keuntungan dengan menjual harga yang lebih murah akan meningkatkan
volume penjualan, dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan.
3. Ibnu Khaldun
Pemikiran Ibn Khaldun tentang pasar termuat dalam buku Al-
Muqaddimah. Pada bab harga-harga di kota-kota (Prices in Towns), Ia
membagi jenis barang menjadi dua kategori, yaitu barang pokok dan
barang mewah. Menurutnya, jika suatu kota berkembang dan jumlah
penduduknya semakin banyak, maka harga barang-barng pokok akan
menurun sementara harga barang mewah akan menaik. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya penawaranbahan pangan dan barang pokok sebab
barang ini sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang sehingga
pengadaannya akan diprioritaskan. Sementara itu, harga barang mewah
akan naik sejalan dengan meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan
31
peningkatan permintaan barang mewah ini. Disini, Ibn Khaldun
sebenarnya menjelaskan pengaruh permintaan dan penawaran terhadap
harga.Secara lebih rinci juga dijelaskan pengaruh persaingan antara para
konsumen dan meningkatnya biaya-biaya akibat perpajakan dan pungutan-
pungutan lain terhadap tingkat harga. Karena terjadi peningkatan
disposible income dari penduduk seiring dengan berkembangnya kota,
maka terjadi kenaikan proporsi pendapatan yang digunakan untuk
mengonsumsi barang mewah. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa
“Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, maka harga-harga akan
naik.Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan
perjalanan, maka akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan
barang-barang akan melimpah dan harga-harga akan turun.” Disamping
itu, tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya
perdagangan, sementara tingkat keuntungan yang terlalu rendah akan
membuat lesu perdagangan. Para pedagang dan produsen lainnya akan
kehilangan motivasi. Sebaliknya, jika tingkat keuntungan terlalu tinggi
perdagangan jugaakan melemah sebab akan menurunkan tingkat
permintan konsumen. Ibn Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi
dalam pasar bebas, namum ia tidak banyak membahas mengenai kebijakan
pemerintah untuk mengelola harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada
faktor-faktor yang mempengaruhi harga. Hal ini tentu saja berbeda dengan
Ibn Taimiyah yang dengan tegas menetang intervensi pemerintah
sepanjang pasar berjalan dengan bebas dan normal.
32
4. Ibnu Taimiyah
Pemikiran Ibn Taimiyah dicurahkan melalui buku Al_Hisbah fi‟l
Al-Islam dan Majmu‟ Fatawa.Pandangan Ibn Taimiyah mengenai
mekanisme pasar terfokus pada masalah pergerakan harga.Secara umum,
beliau telah menunjukkan the beauty of market (keindahan mekanisme
pasar sebagai mekanisme ekonomi), disamping segala kelemahannya.Ibnu
Taimiyah berpendapat bahwa kenaikan harga tidak selalu disebabkan oleh
ketidakadilan (zulm/injustice) dari para pedagang/ penjual, sebagaimana
banyak dipahami orang pada waktu itu.Ia menunjukkan bahwa harga
merupakan hasil interaksi hukum permintaan dan penawaran yang
terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks. Dalam Al-Hisbahnya,
Ibn Taimiyah membantah anggapan ini dengan mengatakan: “Naik dan
turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh adanya ketidakadilan (zulm/
injustice) dari beberapa bagian pelaku transaksi. Hal ini disebabkan oleh
defisiensi dalam produksi atau penurunan terhadap barang yang diminta,
atau tekanan pasar.
Ibn Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga
yang terjadi karena mekansime pasar yang bebas. Untuk itu, secara
umum ia menolak segala campur tangan untuk menekan atau
menetapkan harga (price intervention) sehingga mengganggu
mekanisme yang bebas. Sepanjang kenaikan atau penutunan
permintaan dan penawaran disebabkan oleh faktor-faktor alamiah,
33
maka dilarang dilakukan intervensi harga.Dari pemikiran-pemikiran
diatas, pada dasarnya menyimpulkan bahwa aktivitas jual beli dapat
berjalan jika terjadi kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli.Harga yang ditawarkan tidak semata-mata untuk kepentingan
pembeli, yaitu dalam usaha memaksimalkan keuntungan.Selain itu,
pembeli juga harus mempertimbangkan bahwa harga jual yang
ditawarkan harus mempertimbangkan keberlanjutan usaha. Harga jual
yang ditawarkan harus mampu menutup biaya usaha. Disamping itu,
aktifitas perdagangan juga merupakan suatu tindakan ibadah, dimana
tujuan jual beli adalah untuk mencari rahmat Allah SWT, bukan untuk
meningkatkan kekayaan atau memaksimalkan laba. Asumsi dasarnya
adalah bahwa penjual dan pembeli mempunyai niat untuk saling tolong
menolong, saling memudahkan dan meringankan kedua belah pihak,
serta baik penjual maupun pembeli harus berusaha saling jujur, dan
harga ditentukan dengan jalan pemufakatan antara penjual dan
pembeli.
C. Tokoh-tokoh Yang Membahas Tentang Harga
1) Pemikiran Imam Yahya Ibn Umar (213-289 H)
a. Penetapan Harga
Penetapan harga merupakan tema sentral dalam kitab al Ahkam al
Suq. Imam Yahya bin Umar berulang kali membahasnya di berbagai
tempat yang berbeda. Tampaknya ia ingin menyatakan bahwa eksistensi
harga merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah transaksi.
34
Sedangkan pengabaian terhadapnya akan dapat menimbulkan kerusakan
dalam kehidupan masyarakat.Berkaitan dengan hal ini, Imam Yahya bin
Umar berpendapat bahwa penetapan harga tidak boleh dilakukan. 33
Para pedagang melakukan praktek banting harga (dumping) yang
dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta dapat mengacaukan
stabilitas harga pasar. Dalam hal ini, pemerintah berhak memerintahkan
para pedagang tersebut untuk menaikkan kembali harganya sesuai dengan
harga yang berlaku di pasar. Apabila mereka menolaknya, pemerintah
berhak mengusir para pedagang tersebut dari pasar. Hal ini pernah
dipraktekkan Umar bin al Khattab ketika mendapati seorang pedagang
kismis menjual barang dagangannya di bawah harga pasar. Ia memberikan
pilihan kepada pedagang tersebut, apakah menaikkan harga sesuai deng
standar yang berlaku atau pergi dari pasar.Pendapatnya yang melarang
penetapan harga tersebut, manurut Dr. Rifa‟at al-Audi dalam tulisan
Yanasatia, sekaligus mengindikasikan bahwa sesungguhnya Imam Yahya
bin Umar mendukung kebebasan ekonomi, termasuk kebebasan
kepemilikan. Sikap Rasulullah saw yang menolak melakukan penetapan
harga juga merupakan indikasi awal bahwa dalam ekonomi Islam tidak
hanya terbatas mengatur kepemilikan khusus tetapi juga menghormati dan
menjaganya.34
33
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00 34
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
35
b. Mekanisme Harga
Kebebasan tersebut juga berarti bahwa harga, dalam pandangan
Imam Yahya bin Umar, ditentukan oleh kekuatan pasar, yakni
kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand). Namun, ia
menambahkan bahwa mekanisme harga itu harus tunduk kepada
kaidah-kaidah. Dalam hal ini, pemerintah berhak mengeluarkan pelaku
tindakan itu dari pasar. Hukuman ini berarti melarang pelaku
melakukan aktivitas ekonominya di pasar, bukan merupakan hukuman
maliyyah.
Menurut Dr. Rifa‟at al-Audi dalam tulisan Yanasatia, pernyataan
Imam Yahya bin Umar yang melarang praktek banting harga
(dumping) bukan dimaksudkan untuk mencegah harga-harga menjadi
murah, akan tetapi pelarangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah
dampak negatifnya terhadap mekanisme pasar dan kehidupan
masyarakat secara keseluruhan.35
2) Pemikiran Ibnu Taimiyah (661-728 H)
a. Mekanisme Harga
Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik
menarik antara produsen dan konsumen baik dari pasar output (barang)
ataupun input (faktor-faktor produksi). Adapun harga diartikan sebagai
sejumlah uang yang menyatakan nilai tukar suatu unit benda tertentu.
35
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
36
Harga yang adil merupakan harga (nilai barang) yang dibayarkan
untuk suatu objek tertentu yang diberikan pada waktu dan tempat
diserahkan barang tersebut. Definisi harga yang adil juga bisa diambil
dari konsep Aquinas yang mendefinisikannya dengan harga kompetitif
normal. Yaitu harga yang berada dalam persaingan sempurna yang
disebabkan oleh supply dan demand dimana tidak ada unsur spekulasi.
Harga yang adil menurut pendapat Ibnu Taimiyah dalam tulisan
Yanasatia adalah:
“Nilai harga dimana orang-orang menjual barangnya dan diterima
secara umum sebagai hal yang sepadan dengan barang yang dijual
ataupun barang-barang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu”.
Dalam Kitab al-Hisbah, Ibnu Taimiyah dalam tulisan Yanasatia
lebih memperjelas apa yang dimaksud dengan harga yang adil, yaitu:
“Apabila orang-orang memperjualbelikan barang dagangannya
dengan cara-cara yang biasa dilakukan, tanpa ada pihak yang
dizalimi kemudian harga mengalami kenaikan karena
berkurangnya persediaan barang ataupun karena bertambahnya
jumlah penduduk (permintaan), maka itu semata-mata karena Allah
Swt. Dalam hal demikian, memaksa para pedagang untuk menjual
barang dagangannya pada harga tertentu merupakan tindakan
pemaksaan yang tidak dapat dibenarkan”.36
Ada dua tema yang seringkali ditemukan dalam pembahasan Ibnu
Taimiyah tentang masalah harga, yakni kompensasi yang setara/adil
(„iwad al-mitsl) dan harga yang setara/adil (tsaman al-mitsl). Dia
berkata:
36
http://Yanasatia.WordPress.com/2008/07/31/Teori_Harga_dalam_Mikro_Ekonomi_Isla
m/?-e-pi-=7 %2CPAGE_10%2c8547501456, Diakses Tanggal 10 Juli 2017 jam 14.00
37
“Kompensasi yang setara akan diukur dan ditaksir oleh hal-hal
yang setara, dan itulah esensi dari keadilan (nafs al-„adl)”.
Kompensasi yang adil adalah penggantian sepadan yang
merupakan nilai harga yang setara dari sebuah benda menurut adat
kebiasaan. Kompensasi yang setara diukur dan ditaksir oleh hal-hal
yang setara tanpa ada tambahan dan pengurangan, disinilah esensi
keadilan.Adapun harga yang adil adalah nilai harga dimana orang-
orang menjual barangnya dapat diterima secara umum sebagai hal
yang sepadan dengan barang yang dijual itu ataupun barang-barang
yang sejenis lainnya di tempat dan waktu tertentu.Keadilan yang
dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah berhubungan dengan prinsip la
dharar yakni tidak melukai dan tidak merugikan orang lain. Maka
dengan berbuat adil akan mencegah terjadinya tindak kezaliman.
Dalam analisa ekonomi, permintaan suatu barang terutama
dipengaruhi oleh tingkat harganya. Dalam hukum permintaan
diuraikan sifat hubungan nyata permintaan barang dengan tingkat
harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan hipotesis
yang menyatakan: “makin rendah harga suatu barang, maka makin
banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi
harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut”. Begitu juga sebaliknya, hukum penawaran yang
menjelaskan tentang hubungan antara harga suatu barang dan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan para penjual.
38
Ibnu Taimiyah menyebutkan dua sumber penyediaan barang
(supply) yaitu produksi lokal dan impor yang diterima.Konsep harga
yang adil menurut Ibnu Taimiyah hanya terjadi pada pasar kompetitif.
Tidak ada pengaturan yang mengganggu keseimbangan harga kecuali
jika terjadi suatu usaha-usaha yang mengganggu terjadinya
keseimbangan, yaitu kondisi dimana semua faktor produksi digunakan
secara optimal dan tidak ada idle. Sebab harga pasar kompetitif
merupakan kecenderungan yang wajar.
Ibnu taimiyah mengungkapkan bahwa jika masyarakat menjual
barang dagangannya dengan harga normal (kenaikan harga
dipengaruhi oleh kurangnya persediaan barang karena menurunnya
supply barang), maka hal seperti ini tidak mengharuskan adanya
regulasi terhadap harga. Karena kenaikan harga tersebut merupakan
kenaikan harga yang adil dan berada dalam persaingan sempurna,
tanpa unsur spekulasi.
Ibnu Taimiyah menganjurkan dalam menetapkan harga yang adil
itu dengan pertimbangan apabila suatu barang tersebut tidak ada di
suatu tempat. Secara eksplisit, ia mengajukan pertimbangan untuk
mempertemukan antara nilai subjektif dari pembeli dengan nilai
objektif dari penjual.
Tujuan utama dari harga yang adil adalah memelihara keadilan
dalam mengadakan transaksi timbal balik dan hubungan-hubungan
39
lain diantara anggota masyarakat. Pada konsep harga adil, pihak
penjual dan pembeli sama-sama merasakan keadilan.
D. Teori Jasa dalam Perspektif Ekonomi Islam
Dalam ekonomi Islam, jasa dikaitkan dengan ijarah (sewa-menyewa).
Penjualan jasa dalam Islam disebut dengan ijarah atau sewa-menyewa, yaitu
kegiatan pemindahan hak kemanfaatan. Objek dari kegiatan ijarah adalah jasa,
baik jasa yang dihasilkan dari tenaga manusia maupun jasa yang diperoleh
dari pemanfaatan barang. Konsep ijarah sama dengan konsep jual beli. Hanya
saja, objek yang diperjualbelikan dalam ijarah adalah jasa37
.
Menurut bahasa Lafal ijarah berasal dari kata Arab al-ajru yang berarti
al-iwadh (ganti) yang berarti upah, sewa, jasa, atau imbalan. Sedangkan
menurut istilah para ulama berbeda-beda mendefinisikan ijarah, antara lain
adalah sebagai berikut38
:
1. Menurut hanafiyah ijarah adalah akad untuk membolehkan pemilikan
manfaat yang diketahui dan disengaja dari suatu zat yang disewa dengan
imbalan.
2. Menurut malikiyah ijarah adalah nama bagi akad-akad untuk kemanfaatan
yang bersifat manusiawi dan untuk sebagian yang dapat dipindahkan.
3. Menurut syaikh syihab al-din dan syaikh umairah bahwa yang dimaksud
dengan ijarah adalah akad atas manfaat yang diketahui da disegaja untuk
memberi dan membolehkan dengan imbalan yang diketahui ketika itu.
37
Idris, Hadis Ekonomi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), h. 231 38
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 114-115
40
4. Menurut muhammad al-syarbini al-khatib bahwa yang dimaksud dengan
ijarah adalah pemilikan manfaat dengan adanya imbalan dan syarat-syarat.
5. Menurut sayyid sabiq bahwa ijarah adalah suatu jenis akad untuk
mengambil manfaat dengan jalan penggantian.
6. Menurut hasbih ash-shiddiqie bahwa ijarah adalah akad yang objeknya
ialah penukaran manfaat untuk masa tertentu, yaitu pemilikan manfaat
dengan imbalan, sama dengan menjual manfaat.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, kiranya dapat dipahami bahwa
ijarah adalah menukar sesuatu dengan ada imbalannya, diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia berarti sewa-menyewa dan upah-mengupah, sewa-
menyewah adalah menjual manfaat. Dan upah-mengupah adalah menjual
tenaga atau kekuatan.
Kata ijarah dan jasa mempuyai titik singgung dalam konsep upah
mengupah (ujrah) sebab jasa atau pelayanan yang diberikan seseorang
dimaksudkan utuk mendapatkan upah atau bayaran. Dengan kata lain, upah
(ujrah) merupakan bagian dari ijarah. Dalam konsep ijarah pemilik yang
menyewakan manfaat disebut mu‟jir (orang yang menyewakan) sedangkan
pihak lainnya yang memberikan sewa disebut disebut musta‟jir (orang yang
menyewa atau penyewa) dan sesuatu yang diakad untuk diambil manfaat
disebut ma‟jur (sewaan) serta jasa yang diberikan sebagai imbalan disebut
ajran atau ujrah (upah).
41
Syarat-syarat ijarahyaitu:
1. Masing-masing pihak rela untuk melakukan sewa-menyewa, maksudnya
jika di dalam akad sewa-menyewa itu terdapat unsur pemaksaan, maka
sewa menyewa itu tidak sah. Ketentuan ini sejalan dengan Firman Allah
dalam Surah an-Nisa (ayat) : 2939
نكمأموالكمتأكلوالآمنواالذينأأي هايا بالباطلب ي أنإل نت ارةة كون أن كمت قت لواول منكمت رااض
. بكمكاناللو إن رحيمة
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya allah adalah
maha penyayang kepadamu”.
2. Harus jelas objek yang diakadkan.
3. Objek sewa-menyewa dapat digunakan sesuai peruntukannya.
4. Kemanfaatan objek yang diperjanjikan adalah yang diperbolehkan
dalam agama islam.
5. Orang yang menyewakan adalah pemilik barang sewa, walinya atau
orang yang menerima wasiat untuk bertindak sebagai wali.
6. Objek sewa-menyewa dapat diserahkan.
7. Objek sewa-menyewa tidak cacat.
8. Sesuatu yang disewakan bukan kewajiban bagi penyewa, misalnya
menyewa orang untuk melakukan sholat atau puasa untuk diri penyewa.
39
Al-jumanatul „Ali, Al-Qur‟an Dan Terjemahannya ( Bandung: Cv Penerbit J-Art, 2004),
h. 83
42
9. Upah/sewa tidak sejenis dengan manfaat yang disewa.
10. Harga sewa harus dibayar, bila berupa uang harus ditentukan berapa
besarnya, dan jika berupa hal lain harus ditentukan berapa kadarnya.
11. Tidak boleh dipersyaratkan dengan perjanjian lain.
12. Harus segera dapat dimanfaatkan pada saat terjadinya persetujuan,
kecuali dalam sewa-menyewa yang ditentukan menurut waktu.
Dasar hukum ijarah dalam al-quran QS. al- Qashash (ayat) :26
:
ر من استأجرت قالت إحداها يا أبت استأجره إن خي القوي اام
Artinya: “salah seorang dari wanita itu berkata: wahai bapakku, ambillah ia
sebagai seorang yang bekerja (pada kita) karena orang yang paling
baik untuk dijadikan pekerja adalah orang yang kuat dan dapat
dipercaya.”
QS. Al- Kahf (ayat): 77
فانطلقا حت إذا أ يا أىل ق ريةض استط ما أىلها فأب وا أن يضي وها ف وجدا قال لو شئت لتذت عليو فيها جدارةا يريد أن ي ن قض فأقامو
أجرةاArtinya: “maka keduanya berjalan hinggga tatkala keduanya sampai kepada
penduduk suatu negeri, mereka meminta dijamu kepada penduduk
negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang
hampir roboh, maka khidr menegaka dinding itu. Musa berkata, jikalau
kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.”
Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa
barang maupun pelayanan/jasahendaknya memberikan yang
berkualitas,jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada
orang lain.Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (ayat) : 267
43
ا أي ها الذين آمنوا أن قوا من طيبات ما ك بتم وما أخرجنا لكم من اارض ي أن ت مضوافيو هت ن قون ول تمب خذيهإل واعلمواأنالله نييحم ول يمموااابيثمن يد
yang Artinya:
“Hai orang–orang yang beriman,nafkahkanlah (dijalan Allah)
sebagiandari hasil usahamu yang baik–baik dan sebagian dari apa yang
kamikeluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang
buruk–buruk lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.Dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”
Pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas disebabkan
pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani. Service
berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannyapun
akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya memperkokoh posisi
dalam mind share konsumen. Dengan adanya heart share dan mind share
yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada produk atau usaha .40
Dalam ekonomi Islam, keputusan pilihan tidak dapat dilakukan
semaunya saja, semua perilaku harus dipandu oleh Allah lewat Al-Qur‟an dan
Hadis. Fasilitas dalam Islam dan konvensional juga tidak mengalami
perbedaan yang signifikan, perbedaannya hanya terletak pada proses
penggunaannya yang mana ketika pelaku bisnis memberikan pelayanan dalam
bentuk fisik hendaknya tidak menonjolkan kemewahan.Islam menganjurkan
setiap pelaku bisnis untuk bersikap profesional yakni dapat bekerja dengan
40
http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
44
cepat dan tepat sehingga tidak menyia-nyiakan amanat yang menjadi tanggung
jawabnya.41
Baik buruknya perilaku bisnis para pengusaha menentukan sukses-
gagalnya bisnis yang dijalankan. Al Qur‟an Surat Ali Imran ayat 159
menjelaskan yang Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka;
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakal kepada-Nya”
Berdasarkan ayat diatas, jelas bahwa setiap manusia dituntunkan untuk
berlaku lemah lembut agar orang lain merasakan kenyamanan bila berada
disampingnya. Apalagi dalam pelayanan yang mana konsumen banyak
pilihan, bila pelaku bisnis tidak mampu memberikan rasa aman dengan
kelemah lembutannya maka konsumen akan berpidah ke perusahaan lain.
Pelaku bisnis dalam memberikan pelayanan harus menghilangkan jauh jauh
sikap keras hati dan harus memiliki sifat pemaaf kepada pelanggan agar
pelanggan terhindar dari rasa takut, tidak percaya, dan perasaan adanya
bahaya dari pelayanan yang diterima. 42
41
http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
42 http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-pelayanan-jasa-dalam.html
di akses pada tanggal 02 September 2017
45
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
1. Sejarah Kelurahan Dermayu
Riwayat Kelurahan Dermayu dimulai tahun 1930an yang bermula
dari suatu kelompok pembelajaran yang berasal dari masyarakat seberang
sungai sindur. Pertama sekali dari para perantau Jawa yaitu Cirebon.
Dermayu berasal dari kata Indramayu yang dibawa oleh nenek moyang
terdahulu. Setelah diadakan kesepakatan antara penduduk asli dan para
perantau maka dibuatlah nama Desa “ Dermayu”. Pada masa dahulu
perangkat desa dinamakan DEPATI sedangkan kepala marga dikepalai
oleh PESIRA.Pada masa dahulu pertanian yang dilakukan yaitu bertani
secara berpindah-pindah, yang ditanam yaitu padi, karet dan kopi. Sekitar
tahun 1980an perangkat desa mulai diganti dengan Kepala Desa. Kepala
Desa Dermayu pertama sekali yaitu Bapak Asran. Pemilihan Kepala Desa
dilakukan secara pemilihan oleh masyarakat desa. Dengan masa jabatan
selama 8 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat maka pada tahun 2009 Desa Dermayu berubah status menjadi
Kelurahan Dermayu Perda Kab. Seluma Nomor 13 tahun 2009. Tentang
perubahan status Desa menjadi Kelurahan. Serta dengan keputusan Bupati
Seluma Nomor 032-363 tahun 2016 tentang penetapan dan penegasan
45
46
batas Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma sampai dengan
sekarang.43
Pada awalnya luas wilayah Kelurahan Dermayu sekitar 1.200 Ha2.
Setelah dikurangi saat ini luas luas kelurahan Dermayu kurang lebih
988.94 Ha2dikarenakan adanya pemekaran wilayah. Kelurahan Dermayu
saat ini terbagi menjadi 7 wilayah Rukun Tetangga (RT), 1 Rukun Warga
(RW) dengan junlah penduduk saat ini kurang lebih 1692 jiwa. Terletak di
Kecamatan Air Periukan yang merupakan satu-satunya kelurahan
sekaligus pusat ibu kota kecamatan.
2. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu44
Visi :
Adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan.
Penyusunan visi kelurahan Dermayu ini dilakukan dengan pendekatan
partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kelurahan
Dermayu seperti Pemerintah Kelurahan, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, lembaga Masyarakat Desa/Kelurahan dan Masyarakat pada
umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di
desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan, maka
visi Kelurahan Dermayu adalaha :
“KELURAHAN DERMAYU YANG MAJU DAN SEJAHTERA
BERBASIS HOME INDUSTRI DAN AGRIBISNIS”
43
Wawancara, Aidit, Lurah Kelurahan Dermayu, Tanggal 03 Juli 2017 44
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
47
Misi :
Adapun Misi Kelurahan Dermayu adalah :
1. Mengembangkan usaha pertanian dengan menggunakan teknologi
tepat guna
2. Mengembangkan kegiatan usaha peternakan
3. Mengembangkan usaha home industri
4. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
5. Menambah sarana dan prasarana yang diperlukan Kelurahan
6. Meningkatkan keterampilan masyarakat
7. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha dan
permodalan
8. Membuka jaringan akses pemasaran produksi home industri
9. Perlunya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
10. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa/kelurahan
11. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan45
3. Demografi Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
Kelurahan Dermayu merupakan satu-satunya Kelurahan yang ada
di kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang
terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, terletak di sebalah barat pantai,
dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang
pantai kurang lebih 525 km. Luas wilayaha Provinsi Bengkulu mencapai
32.365,6 km2.
wilaayah provinsiBengkulu memanjang dari perbatasan
45
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
48
Provinsi Sumatera Barat sampai Provinsi Lampung dan jaraknya kurang
lebih 567 km. Untuk wilayah Kelurahan Dermayu dengan luas wilayah
988,94 H2.
Kelurahan Dermayu terletak di wilayah Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma Provinsi bengkulu yang berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukamaju/ Desa Lokasi
Baru
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Talang Alai/ Desa
Lubuk Gilang
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air Periukan, Keban
Agung, dan Desa Lawang Agung
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukasari
Jarak tempuh kepusat Kecamatan 0 Km, jarak tempuh ke pusat
kabupaten kurang lebih 30 km, sedangkan jarak ke pusat Provinsi kurang
lebih 35 km. Luas wilayah Kelurahan Dermayu dimana 30% berupa rawa
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk
persawahan dan 20 % untuk perumahan masyarakat desa, 50 % digunakan
sebagi lahan perkebunan.
Iklim Kelurahan Dermayu, sebagaimana Desa-desa lain di wilayah
Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian
yang ada di kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan.
4. Data Penduduk Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
49
Penduduk Kelurahan Dermayu berasal dari berbagai daerah yang
berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan
berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Penduduk asli.
Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan
kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya
kelurahan Dermayu dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan
adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat yang mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam.
Kelurahan Dermayu mempunyai jumlah penduduk kurang lebih
1692 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 867 jiwa, perempuan : 825 jiwa dan
465 KK, yang terbagi dalam 7 (tujuh) wilayah RT, dan 1 RW. Dengan
rincian sebagai berikut :
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK46
KETERANGAN JIWA KK
RT 1 324 83
RT 2 368 108
RT 3 290 72
RT 4 117 31
RT 5 296 78
RT 6 162 47
RT 7 135 40
JUMLAH 1692 459
Karena Kelurahan Dermayu merupakan pertanian maka sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani, selengkapnya sebagai
berikut :
46
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
50
TABEL 2
PEKERJAAN47
Petani Peternak Pedagang Usaha
Kecil
PNS Buruh
65 % 5 % 5 % 10 % 5 % 10 %
5. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan (SPOK)
Srtuktur organisasi Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan
menganut sistem Kelembagaan Pemerintahan dengan pola minimal,
selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :
TABEL 3
STRUKTUR48
47
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu 48
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
Sekretaris Lurah
ALIMIN
NIP.195903041982121011
LURAH
AIDIT
NIP.198403171984121002
JABATAN
FUNGSIONAL
STAF
SUSIANTI, SE
NIP.197709192011012001
KASI PEMBANGUNAN
INIKE SINTAWATI,SH
NIP.198506272006042006
KASI UMUM
ROHIMI,S.Sos
NIP.196609121986022004
KASI PEMERINTAHAN
ANTONI BESMAR,S.IP
NIP.197105142005021001
STAF
NIPITA SUSANTI
NIP.198407172006042016
STAF
MARLIA NOVIANTI
NIP.198511162005022002
STAF
HERMAN
NIP.196208072007011021
51
B. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kec. Air
Periukan Kab. Seluma
1. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey
Fotocopy dan Percetakan Ammey merupakan salah satu bentuk usaha
yang bergerak di bidang fotocopy dan percetakan dan menyediakan
pelayanan di bidang penjualan alat tulis dan kantor seperti map,buku-
buku, pena, pensil dan keperluan-keperluan sekolah dan kantor
lainnya.Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan jasa rental
komputer dan percetakan undangan pernikahan, khitanan dan lain-lain.
Fotocopy dan Percetakan Ammey ini berdiri sejak tanggal 22
Agustus 2012, pendiri perusahaan ini adalah Bapak Joni Supriadi dan
sekaligus sebagai pemilikusaha ini. Kata Ammey diambil dari nama salah
satu dari anak bapak Joni Supriadi . Fotocopy dan Percetakan
Ammey beralamat di Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma.
Yang menjadi target Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah Pelajar,
Pegawai, Mahasiswa, Karyawan serta masyarakat pada umumnya.49
Fotocopy dan Percetakan Ammey sangat mengedepankan kenyaman
berbelanja bagi para pelanggan dengan kenyamanan pelayanan ,
keramahan, kecepatan dan ketepatan pelayanan karyawannya yang
berpengalaman pada bidang atau divisinya masing-masing.
Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan berbagai jenis alat
tulis kantor yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan, diantaranya adalah :
49
Joni Supriadi,Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey ,Wawancara Pada Tanggal 05
Juli 2017
52
a) Berbagai jenis pena
b) Berbagai jenis kertas
c) Berbagai jenis map
d) Berbagai jenis amplop
e) Berbagai jenis pensil
f) Berbagai jenis penghapus
g) Berbagai jenis buku-buku dan
h) Berbagai jenis produk lainnya.
Peralatan yang digunakanoleh “FotocopydanPercetakanAmmey”
terdiridariberbagaispesifikasiantara lain adalahsebagaiberikut :
a) Mesinfotokopy
b) Mesin laminating
c) Komputer
d) Printer + Scanner dan lain-lain
Adapun berbagaimacambahan-bahan yang digunakanoleh
“FotocopydanPercetakanAmmey” antara lain adalahsebagaiberikut :
a) Kertasputihberbagaiukuran, ketebalan, danberat
b) Kertasburam
c) Kertaswarna soft cover dan hard cover
d) Kertastransparan
e) Tintahitamdantintawarna
f) Lakbandan spiral dan lain-lain
53
2. Visi dan Misi FotocopydanPercetakanAmmey
a. Visi FotocopydanPercetakanAmmey
Menjadi usaha Fotocopy dan Percetakan yang produktif,
Profesional, dan kompetetif di bidangnya.
b. Misi FotocopydanPercetakanAmmey
1. Menyediakan produk/ bahan terlengkap dan bekualitas.
2. Mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan
pelanggan.
3. Senantiasa up grade terhadap setiap perkembangan zaman seiring
laju globalisasi.
4. Menjunjung tinggi etos kerja, kewajiban, kedisiplinan, loyalitas
dan kerjasama guna membentuk sinergi yang sehat dalam internal
perusahaan dan mengoptimalkan mutu pelayanan.
3. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey
Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammeytidak terlepas dari visi
usaha yang ingin dicapai, agar pertumbuhan yang dicapai dapat terarah
demi kebaikan usaha, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Fotocopy dan
Percetakan Ammey meliputi :
1. Meningkatkan Produktivitas kerja karyawan
2. Meningkatkan volume penjualan
3. Menjaga kontinuitas usaha
4. Membangun iklim usaha yang kondusif serta kemitraan
5. Mencapai keuntungan optimal
54
4. StrukturOrganisasiFotocopydanPercetakanAmmey
Pimpinan pada FotocopydanPercetakanAmmey adalah pemilik dan
perintis FotocopydanPercetakanAmmey ini dan yang menentukan arah dan
kebijakan jalannya usaha. Yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaannya adalah karyawan yang bertindak sebagai pengelola dan
melaporkan kegiatannya kepada pemilik.
TABEL 4
STRUKTUR FOTOCOPY DAN PERCETAKAN AMMEY50
Jabatan dan uraian tugas
Pemilik : Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab
operasional
Karyawan : Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy
sekaligus melayani konsumen.
50
Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey
PEMILIK
JONI SUPRIADI
KARYAWAN
ATUN
KARYAWAN
DWITA
KARYAWAN
TESSA
55
45
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
C. Gambaran Umum Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
6. Sejarah Kelurahan Dermayu
Riwayat Kelurahan Dermayu dimulai tahun 1930an yang bermula
dari suatu kelompok pembelajaran yang berasal dari masyarakat seberang
sungai sindur. Pertama sekali dari para perantau Jawa yaitu Cirebon.
Dermayu berasal dari kata Indramayu yang dibawa oleh nenek moyang
terdahulu. Setelah diadakan kesepakatan antara penduduk asli dan para
perantau maka dibuatlah nama Desa “ Dermayu”. Pada masa dahulu
perangkat desa dinamakan DEPATI sedangkan kepala marga dikepalai
oleh PESIRA.Pada masa dahulu pertanian yang dilakukan yaitu bertani
secara berpindah-pindah, yang ditanam yaitu padi, karet dan kopi. Sekitar
tahun 1980an perangkat desa mulai diganti dengan Kepala Desa. Kepala
Desa Dermayu pertama sekali yaitu Bapak Asran. Pemilihan Kepala Desa
dilakukan secara pemilihan oleh masyarakat desa. Dengan masa jabatan
selama 8 tahun. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat maka pada tahun 2009 Desa Dermayu berubah status menjadi
Kelurahan Dermayu Perda Kab. Seluma Nomor 13 tahun 2009. Tentang
perubahan status Desa menjadi Kelurahan. Serta dengan keputusan Bupati
Seluma Nomor 032-363 tahun 2016 tentang penetapan dan penegasan
45
46
batas Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma sampai dengan
sekarang.51
Pada awalnya luas wilayah Kelurahan Dermayu sekitar 1.200 Ha2.
Setelah dikurangi saat ini luas luas kelurahan Dermayu kurang lebih
988.94 Ha2dikarenakan adanya pemekaran wilayah. Kelurahan Dermayu
saat ini terbagi menjadi 7 wilayah Rukun Tetangga (RT), 1 Rukun Warga
(RW) dengan junlah penduduk saat ini kurang lebih 1692 jiwa. Terletak di
Kecamatan Air Periukan yang merupakan satu-satunya kelurahan
sekaligus pusat ibu kota kecamatan.
7. Visi dan Misi Kelurahan Dermayu52
Visi :
Adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan.
Penyusunan visi kelurahan Dermayu ini dilakukan dengan pendekatan
partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Kelurahan
Dermayu seperti Pemerintah Kelurahan, LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, lembaga Masyarakat Desa/Kelurahan dan Masyarakat pada
umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di
desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan, maka
visi Kelurahan Dermayu adalaha :
“KELURAHAN DERMAYU YANG MAJU DAN SEJAHTERA
BERBASIS HOME INDUSTRI DAN AGRIBISNIS”
51
Wawancara, Aidit, Lurah Kelurahan Dermayu, Tanggal 03 Juli 2017 52
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
47
Misi :
Adapun Misi Kelurahan Dermayu adalah :
12. Mengembangkan usaha pertanian dengan menggunakan teknologi
tepat guna
13. Mengembangkan kegiatan usaha peternakan
14. Mengembangkan usaha home industri
15. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
16. Menambah sarana dan prasarana yang diperlukan Kelurahan
17. Meningkatkan keterampilan masyarakat
18. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan usaha dan
permodalan
19. Membuka jaringan akses pemasaran produksi home industri
20. Perlunya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
21. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa/kelurahan
22. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan53
8. Demografi Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
Kelurahan Dermayu merupakan satu-satunya Kelurahan yang ada
di kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu yang
terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, terletak di sebalah barat pantai,
dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia dengan panjang
pantai kurang lebih 525 km. Luas wilayaha Provinsi Bengkulu mencapai
32.365,6 km2.
wilaayah provinsiBengkulu memanjang dari perbatasan
53
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
48
Provinsi Sumatera Barat sampai Provinsi Lampung dan jaraknya kurang
lebih 567 km. Untuk wilayah Kelurahan Dermayu dengan luas wilayah
988,94 H2.
Kelurahan Dermayu terletak di wilayah Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma Provinsi bengkulu yang berbatasan dengan :
5. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukamaju/ Desa Lokasi
Baru
6. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Talang Alai/ Desa
Lubuk Gilang
7. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air Periukan, Keban
Agung, dan Desa Lawang Agung
8. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukasari
Jarak tempuh kepusat Kecamatan 0 Km, jarak tempuh ke pusat
kabupaten kurang lebih 30 km, sedangkan jarak ke pusat Provinsi kurang
lebih 35 km. Luas wilayah Kelurahan Dermayu dimana 30% berupa rawa
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk
persawahan dan 20 % untuk perumahan masyarakat desa, 50 % digunakan
sebagi lahan perkebunan.
Iklim Kelurahan Dermayu, sebagaimana Desa-desa lain di wilayah
Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian
yang ada di kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan.
9. Data Penduduk Kelurahan Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma
49
Penduduk Kelurahan Dermayu berasal dari berbagai daerah yang
berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan
berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Penduduk asli.
Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan
kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya
kelurahan Dermayu dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan
adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat yang mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam.
Kelurahan Dermayu mempunyai jumlah penduduk kurang lebih
1692 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 867 jiwa, perempuan : 825 jiwa dan
465 KK, yang terbagi dalam 7 (tujuh) wilayah RT, dan 1 RW. Dengan
rincian sebagai berikut :
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK54
KETERANGAN JIWA KK
RT 1 324 83
RT 2 368 108
RT 3 290 72
RT 4 117 31
RT 5 296 78
RT 6 162 47
RT 7 135 40
JUMLAH 1692 459
Karena Kelurahan Dermayu merupakan pertanian maka sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani, selengkapnya sebagai
berikut :
54
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
50
TABEL 2
PEKERJAAN55
Petani Peternak Pedagang Usaha
Kecil
PNS Buruh
65 % 5 % 5 % 10 % 5 % 10 %
10. Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan (SPOK)
Srtuktur organisasi Kelurahan Dermayu Kecamatan Air Periukan
menganut sistem Kelembagaan Pemerintahan dengan pola minimal,
selengkapnya disajikan dalam gambar sebagai berikut :
TABEL 3
STRUKTUR56
55
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu 56
Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
Sekretaris Lurah
ALIMIN
NIP.195903041982121011
LURAH
AIDIT
NIP.198403171984121002
JABATAN
FUNGSIONAL
STAF
SUSIANTI, SE
NIP.197709192011012001
KASI PEMBANGUNAN
INIKE SINTAWATI,SH
NIP.198506272006042006
KASI UMUM
ROHIMI,S.Sos
NIP.196609121986022004
KASI PEMERINTAHAN
ANTONI BESMAR,S.IP
NIP.197105142005021001
STAF
NIPITA SUSANTI
NIP.198407172006042016
STAF
MARLIA NOVIANTI
NIP.198511162005022002
STAF
HERMAN
NIP.196208072007011021
51
D. Gambaran Umum Fotocopy dan Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kec. Air
Periukan Kab. Seluma
5. Sejarah Fotocopy dan Percetakan Ammey
Fotocopy dan Percetakan Ammey merupakan salah satu bentuk usaha
yang bergerak di bidang fotocopy dan percetakan dan menyediakan
pelayanan di bidang penjualan alat tulis dan kantor seperti map,buku-
buku, pena, pensil dan keperluan-keperluan sekolah dan kantor
lainnya.Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan jasa rental
komputer dan percetakan undangan pernikahan, khitanan dan lain-lain.
Fotocopy dan Percetakan Ammey ini berdiri sejak tanggal 22
Agustus 2012, pendiri perusahaan ini adalah Bapak Joni Supriadi dan
sekaligus sebagai pemilikusaha ini. Kata Ammey diambil dari nama salah
satu dari anak bapak Joni Supriadi . Fotocopy dan Percetakan
Ammey beralamat di Kel. Dermayu Kec. Air Periukan Kab. Seluma.
Yang menjadi target Fotocopy dan Percetakan Ammey adalah Pelajar,
Pegawai, Mahasiswa, Karyawan serta masyarakat pada umumnya.57
Fotocopy dan Percetakan Ammey sangat mengedepankan kenyaman
berbelanja bagi para pelanggan dengan kenyamanan pelayanan ,
keramahan, kecepatan dan ketepatan pelayanan karyawannya yang
berpengalaman pada bidang atau divisinya masing-masing.
Fotocopy dan Percetakan Ammey menyediakan berbagai jenis alat
tulis kantor yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan, diantaranya adalah :
57
Joni Supriadi,Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey ,Wawancara Pada Tanggal 05
Juli 2017
52
i) Berbagai jenis pena
j) Berbagai jenis kertas
k) Berbagai jenis map
l) Berbagai jenis amplop
m) Berbagai jenis pensil
n) Berbagai jenis penghapus
o) Berbagai jenis buku-buku dan
p) Berbagai jenis produk lainnya.
Peralatan yang digunakanoleh “FotocopydanPercetakanAmmey”
terdiridariberbagaispesifikasiantara lain adalahsebagaiberikut :
e) Mesinfotokopy
f) Mesin laminating
g) Komputer
h) Printer + Scanner dan lain-lain
Adapun berbagaimacambahan-bahan yang digunakanoleh
“FotocopydanPercetakanAmmey” antara lain adalahsebagaiberikut :
g) Kertasputihberbagaiukuran, ketebalan, danberat
h) Kertasburam
i) Kertaswarna soft cover dan hard cover
j) Kertastransparan
k) Tintahitamdantintawarna
l) Lakbandan spiral dan lain-lain
53
6. Visi dan Misi FotocopydanPercetakanAmmey
c. Visi FotocopydanPercetakanAmmey
Menjadi usaha Fotocopy dan Percetakan yang produktif,
Profesional, dan kompetetif di bidangnya.
d. Misi FotocopydanPercetakanAmmey
5. Menyediakan produk/ bahan terlengkap dan bekualitas.
6. Mengutamakan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan
pelanggan.
7. Senantiasa up grade terhadap setiap perkembangan zaman seiring
laju globalisasi.
8. Menjunjung tinggi etos kerja, kewajiban, kedisiplinan, loyalitas
dan kerjasama guna membentuk sinergi yang sehat dalam internal
perusahaan dan mengoptimalkan mutu pelayanan.
7. Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammey
Tujuan Fotocopy dan Percetakan Ammeytidak terlepas dari visi
usaha yang ingin dicapai, agar pertumbuhan yang dicapai dapat terarah
demi kebaikan usaha, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Fotocopy dan
Percetakan Ammey meliputi :
6. Meningkatkan Produktivitas kerja karyawan
7. Meningkatkan volume penjualan
8. Menjaga kontinuitas usaha
9. Membangun iklim usaha yang kondusif serta kemitraan
10. Mencapai keuntungan optimal
54
8. StrukturOrganisasiFotocopydanPercetakanAmmey
Pimpinan pada FotocopydanPercetakanAmmey adalah pemilik dan
perintis FotocopydanPercetakanAmmey ini dan yang menentukan arah dan
kebijakan jalannya usaha. Yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaannya adalah karyawan yang bertindak sebagai pengelola dan
melaporkan kegiatannya kepada pemilik.
TABEL 4
STRUKTUR FOTOCOPY DAN PERCETAKAN AMMEY58
Jabatan dan uraian tugas
Pemilik : Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab
operasional
Karyawan : Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy
sekaligus melayani konsumen.
58
Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey
PEMILIK
JONI SUPRIADI
KARYAWAN
ATUN
KARYAWAN
DWITA
KARYAWAN
TESSA
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan fokus pada permasalahan
penelitian ini yaitu bagaimana mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada
Fotocopy dan Percetakan Ammey dan bagaimana tinjauan prinsip ekonomi Islam
terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa pada Fotocopy dan Percetakan
Ammey. Dimana penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan
deskriptif.Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan
apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian
kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh
peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang
dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data.
Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskriptif maka peneliti
harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh
peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan.
Pada bab ini pemaparan akan dibagi menjadi tiga bagian agar lebih
sistematis dan terarah yaitu sebagai berikut:
A. Deskripsi informan penelitian
B. Deskripsi hasil penelitian/wawancara mendalam
C. Pembahasan
50
46
A. Deskripsi informan penelitian
1. Bapak Joni Supriadi ( Pimpinan/ Pemilik Fotocopy dan Percetakan
Ammey)
Selama peneliti menjalani proses penelitian dan wawancara mendalam
bapak Joni Supriadi merupakan informan pertama yang peneliti
wawancarai semenjak penelitian mulai dilakukan, wawancara dan diskusi
panjang mulai dari tentang sejarah berdirinya Fotocopy dan percetakan
Ammey sampai ke mekanisme penetapan harga pada Fotocopy dan
percetakan Ammey. Pada saat wawancara beliau bersedia menjawab semua
pertanyaan dari peneliti yang pada saat itu berpedoman pada pedoman
wawancara yang peneliti buat.
2. Atun (Karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey)
Informan kedua yang peneliti wawancarai adalah mbak Atun . Beliau
adalah salah seorang karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey, beliau
bersedia menjawab semua pertanyaan dari peneliti pada saat itu.
3. Ibu Novita Marlena (Guru PAUD)
Adalah seorang pelanggan Fotocopy dan percetakan Ammey yang
bekerja di salah satu Sekolah PAUD beliau sering menggunakan jasa
Fotocopy dan percetakan Ammey. beliau bersedia menjawab semua
pertanyaan dari peneliti.
4. Bapak Hazairin (Swasta)
Adalah seorang pelanggan Fotocopy dan percetakan Ammey. beliau
bersedia menjawab semua pertanyaan dari peneliti.
47
5. Bapak Hendri (PNS)
Adalah Salah seorang Guru di SMK yang sempat peneliti wawancarai
dan beliau bersedia menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan.
6. Bapak Paharudin (PNS)
Adalah Salah seorang Guru di SMK yang biyasa berbelanja di Fotocopy
dan percetakan Ammey yang sempat peneliti wawancarai dan beliau
bersedia menjawab semua pertanyaan yang peneliti ajukan.
7. Faradilla (Siswi)
Adalah salah satu siswa SMK yang akrab dengan salah satu karyawan
Fotocopy dan percetakan Ammey dia sering berbelanja atau fotocopy di
Fotocopy dan percetakan Ammey sebelum masuk ke kelas dia sempat
peneliti wawancarai dan ia bersedia menjawab pertanyaan yang peneliti
tanyakan.
8. Yulita Devi ( Siswi)
Ia tidak keberatan untuk peneliti wawancarai sebelum ia masuk ke
sekolah.
9. Ibu Parsini (Ibu Rumah Tangga)
Seorang Ibu Rumah Tangga yang biyasa memfotokopi buku untuk
anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. Beliau tidak keberatan untuk
peneliti wawancarai
10. Ibu Andriyani ( PNS)
Ibu Andriani ini adalah seorang PNS yang menjabat sebagi seorang
Kepala Sekolah di salah satu PAUD, beliau berkata bahwa beliau sering
48
berbelanja di Fotocopy dan Percetakan Ammey, beliau bersedia untuk
peneliti wawancarai disela-sela waktunya sembari beliu menunggu.
11. Handoko
Salah seorang Guru/TU Honor di salah satu Sekolah Dasar, beliau sering
fotokopi dokumen2 dari tempat ia bekerja ke Fotocopy dan Percetakan
Ammey beliau mengaku bahwa beliau sudah berlangganan di Fotocopy dan
Percetakan Ammey.
12. Julia Pitriani
Seorang pegawai honor di Puskesmas Kel. Dermayu, beliau sempat
peneliti wawancarai dan beliau mengatkan bahwa beliau sudah lama
berlangganan di Fotocopy dan Percetakan Ammey.
B. Deskripsi hasil penelitian
Data dari hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan melalui
wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti pada kurun waktu mulai
dari 24 Juli 2017. Seluruh informan yang melakukan wawancara mendalam
adalah Pemilik, Karyawan, dan pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey.
1. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan
Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan,
diperoleh data yang memberikan banyak informasi tentang mekanisme
penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan percetakan Ammey.
Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan mewawancarai
pemilik fotocopy dan percetakan Ammey peneliti mendapatkan informasi
49
mengenai mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan
percetakan Ammey seperti pada hasil wawancara tentang usaha lain yang
ada di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy. Bapak Joni
Supriadi menjelaskan bahwa :
“Di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy disini juga
melayani jasa rental komputer, penjilitan, percetakan seperti percetakan
undangan, buku yasin dan buku-buku yang lain serta menyediakan ATK”
59
Kemudian Peneliti lebih lanjut bertanya kepada Bapak Joni
Supriadiapa landasan dalam penetapan tarif harga barang dan jasa di
Fotocopy dan Percetakan Ammey ? beliaupun menjawab sebagai berikut :
“Dalam penetapan harga jual dan jasa kami menetapkan
berdasarkan jumlah modal yang kami keluarkan dan melihat harga pasaran
yang ada kami juga melihat tingkat kesulitan/ resiko dalam suatu
pekerjaan itu sendiri”60
Ketika peneliti menanyakan kepda Bapak Joni Supriadi “ Apakah
anda tahu pada saat proses transaksi (pembayaran) dari pelanggan
karyawan membulatkan harga ?” beliau menjawab :
“ Iya saya tahu,Seperti ada pelanggan yang fotocopy KTP hanya 2
lembarpelanggan seharusnya membayar 400 rupiah karena sulit
mencari uang pecahan 100 rupiah karyawan kami biasanya
membulatkan harga menjadi 500 rupiah, seperti juga jasa
pengetikan yang biyasanya kami hargai Rp. 2.500,- per lembar
59
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017 60
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017
50
namun karena pengerjaannya lebih rumit dan memakan banyak
waktu kami biyasa menaikkan dan membulatkan harganya.”61
Pertanyaan selanjutnya pun peneliti lanjutkan yaitu dengan
menanyakan “apa alasan yang dipakai dalam kebijakan itu ?” beliau pun
menjawab :
“mereka membulatkan harga apabila ada pelanggan yang
berbelanja dengan uang kembalian yang sulit kami sediakan ya seperti,
100 rupiah, 250 rupiah ”
Pertanyaan yang lainnya pun masih kami berikan kepada Bapak
Joni Supriadi, “Apakah sistem pembulatan tersebut adalah merupakan
teknis pengambilan keuntungan ?” beliaupun menjawab “
“ Sebenarnya pembulatan harga tersebut bukan merupakan teknis
pengambilan keuntungan karena hasilnyapun tidak seberapa, hasil dari
pembulatan-pembulatan harga tersebut akan kami sisikan untuk hal-hal
lain seperti pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya.”
Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan dari hasil wawancara
dengan pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey, penulis menyimpulkan
bahwa di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy di Fotocopy
dan percetakan Ammey melayani jasa rental komputer, penjilitan,
percetakan dan menyediakan ATK. Dalam menetapkan harga jual dan jasa
Fotocopy dan Percetakan Ammey menetapkan harga berdasarkan jumlah
modal yang dikeluarkan, melihat harga pasaran, dan melihat tingkat
61
Joni Supriadi, Pemilik Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara, Tanggal 22 Juli
2017
51
kesulitan dalam sebuah pekerjaan tersebut. Di Fotocopy dan percetakan
Ammey ada sistem pembulatan harga dikarenakan susahnya mencari uang
pecahan untuk kembalian namun pembulatan harga yang dilakukan bukan
merupakan pengambilan keuntungan, hasil dari pembulatan akan disisikan
untuk hal lain seperti pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya.
2. Tinjauan Prinsip Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan
Harga Jual dan Jasa Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey
Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis terhadap mekanisme penetapan harga Jual dan jasa
pada Fotocopy dan Percetakan Ammey dalam kaitannya dengan
keselarasannya terhadap prinsip ekonomi Islam.
Untuk mengetahui hal tersebut penulis melakukan observasi serta
wawancara dengan pihak pimpinan, karyawan serta pelanggan Fotocopy
dan Percetakan Ammey. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 Juli
2017.
A. Analisa terhadap harga
Setiap perdagangan pasti berorientasi pada keuntungan. Namun
Islam sangat menekankan kewajaran dalam memperoleh keuntungan
tersebut. Artinya harga produk harus wajar dan tidak di mark up
sedemikian rupa dalam jumlah yang amat mahal, sekalipun Alquran
tidak menentukan secara fixed besaran nominal keuntungan yang
wajar, namun dengan tegas Alquran berpesan, agar pengambilan
keuntungan secara fair, saling ridha dan menguntungkan.
52
Harga yang diberikan oleh Fotocopy dan Percetakan Ammey
wajar sesuai dengan apa yang diberikan untuk konsumen, karena
terlihat dari bahan baku yang berkualitas dan kenyamanan dalam
pelayanannya. Harga yang diberikan sesuai dengan standar sehingga
tidak memberatkan konsumen.
B. Analisa terhadap kejujuran pada Fotocopy dan percetakan Ammey
Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan
mewawancarai Karyawan fotocopy dan percetakan Ammey, peneliti
mendapatkan informasi mengenai kejujuran yang dilakukan pihak
fotocopy dan percetakan Ammey terhadap mekanisme penetapan harga
jual dan jasa pada fotocopy dan percetakan Ammeykepada
pelanggannya seperti pada hasil wawancara yang peneliti lakukan
dengan salah satu karyawan fotocopy dan percetakan Ammey dan
pelanggannya . seperti pertanyaan yang penulis ajukan kepada salah
seorang karyawan di fotocopy dan percetakan Ammey yaitu Mbak
Atun: “ Apakah anda sering melakukan praktek pembulatan harga
pada saat transaksi pembayaran oleh pelanggan ?” beliau pun
menjawab :
“sering, karena hampir setiap harinya ada pelanggan yang
berbelanja yang harganya kami bulatkan ”.62
Pertanyaan selanjutnya pun peneliti lanjutkan “ apa alasan yang
bisa dipakai untuk pembulatan harga tersebut ?” beliaupun menjawab:
62
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
53
“ kami membulatkan harga karena sulit mendapatkan uang
pecahan. Seperti biasanya pelanggan fotocopy cuma mau atau
hanya membutuhkan 8 lembar yang seharusnya hanya membayar
Rp. 1.600,- saja jadi kami bulatkan saja harganya menjadi Rp.
2.000,-, karena kami kesulitan untuk mencari kembalian yang
hanya Rp. 400,-.”63
Pertanyaan masih peneliti lanjutkan kepada mbak atun yaitu : “
Apakah pada saat pembulatan anda selalu memberikan informasi lisan
maupun tulisan kepada pelanggan ? “ beliau pun menjawab :
“sebelum pelanggan membayar kami akan sebutkan harga yang harus
pelanggan bayar, setelah pelanggan memberikan uangnya dan kami
lihat jika kembalian uangnya sulit kami cari maka kami akan
membulatkannya dan akan kami beritahukan kepada pelanggan
tersebut jika pelanggan merasa tidak keberatan maka akan kami
bulatkan.”64
Pertanyaan masih peneliti lanjutkan yaitu : “ apakah ada pelanggan
yang pernah mempertanyakan masalah pembulatan harga ?” beliaupun
menjawab :
“ sebelum pelanggan membayar kami sudah beritahukan kepada
pelanggan harga yang seharusnya pelanggan bayar dan kami sudah
beritahukan pembulatan harganya jadi tidak ada pelanggan yang
mempertanyakan atau komplen.”65
63
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017 64
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
Atun. Karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 25 Juli
2017
54
C. Analisa mengenai keadilan harga dan prilaku pada Fotocopy dan
Percetakan Ammey
Menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan
mewawancarai informan yaitu 10 0rang pelanggan fotocopy dan
percetakan Ammey, peneliti mendapatkan informasi mengenai
keadilan yang dilakukan pihak fotocopy dan percetakan Ammey
terhadap mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada fotocopy dan
percetakan Ammey kepada pelanggannya seperti pada hasil
wawancara yang peneliti lakukan dengan informan yaitu pelanggan
fotocopy dan percetakan Ammey yaitu :
1. Ibu Novita Marlena
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak hazairin66
, beliau
mengatakan bahwa :
“saya lebih memilih berbelanja disini karena pelayanannya baik
dan cepat karyawannya juga ramah-ramah, saya sudah lama
menjadi pelanggan disini karena saya banyak memerlukan untuk
kebutuhan-kebutuhan di PAUD seperti fotocopy dokumen-
dokumen penting, rental dan jilit, saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini karena saya pernah fotocopy 2 lembar
KTP dihargai Rp.500,- rupiah seharusnya Rp.400,- tetapi
sebelumnya saya diberitahu oleh karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja lagian pembulatannya cuma segitu jadi gak
merasa dirugikan Saya tidak pernah komplen karena memang
sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.”
2. Bapak Hazairin
66
Novita Marlena. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 25 Juli 2017
55
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak hazairin67
, beliau
mengatakan bahwa :
“saya lebih suka berbelanja disini karena pelayanannya cepat dan
orangnya ramah-ramah, saya sudah lama menjadi pelanggan, saya
tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja disini, iya saya
tau ada sistem pembulatan harga disini karena sebelumnya saya
pernah dikasih tahu oleh salah satu karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja lagian pembulatannya gak besar-besar paling-
paling Cuma Rp.200,-Rp.600,- saja paling banyak gak terlalu
dirugikan kalau cuman segitu. Saya tidak pernah komplen karena
memang sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.
3. Bapak Hendri
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak Hendri68
, beliau
mengatakan bahwa :
saya lebih suka berbelanja disini karena dekat dari tempat saya
bekerja, saya menjadi pelanggan disini semenjak saya bekerja di
tempat saya bekerja sekarang, saya tidak pernah merasa dirugikan
selama berbelanja disini, saya tidak tau ada sistem pembulatan
harga disini tapi saya pernah fotocopy 4 lembar saya bayar Rp.
1.000,- karena karyawannya sedang sibuk mungkin dia tidak
sempat memberitahu saya pas atau kurang uangnya dia bilang
terimakasih ya sudah saya langsung pergi. Menurut saya wajar-
wajar saja jika pembulatannya hanya sekitar Rp.200,- - Rp.600,-
saja paling banyak. gak terlalu dirugikan kalau cuman segitu. Saya
tidak pernah komplen .
4. Bapak Paharudin
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Bapak Paharudin69
, beliau
mengatakan bahwa :
67
Hazairin. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
25 Juli 2017
68
Hendri. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 26
Juli 2017
69
Paharudi. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
56
“saya fotocopy disni karena kebetulan tidak jauh dari tempat saya
bekerja. Saya suka Fotocopy disini karena pelayanannya cepat dan
orangnya ramah-ramah, saya sudah lumayan lama menjadi
pelanggan, saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, iya saya tau ada sistem pembulatan harga disini karena
sebelumnya saya pernah dikasih tahu oleh salah satu karyawannya.
Menurut saya sih wajar-wajar saja jika pembulatannya tidak
memberatkan pelanggannya. Saya tidak pernah merasadirugikan .
Saya tidak pernah komplen karena memang sudah diberitahukan
sebelumnya oleh karyawannya.
5. Faradilla
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Faradilla70
, ia mengatakan
bahwa :
“saya lebih suka berbelanja disini karena dekat dari sekolah saya
mbaknya juga baik banget dan ramah, saya menjadi pelanggan
disini semenjak saya masuk sekolah disini, saya tidak pernah
merasa dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini kata mbaknya sih kalau fotokopi 4 lembar
bayarnya Rp. 1.000,- tapi saya pernah juga fotokopi 6 atau 7
lembar disini tapi tetap bayar Rp. 1.000,- mungkin karena kami
sudah akrab makanya mbaknya kasih korting, hehe. Menurut saya
ya wajar-wajar saja jika pembulatannya gak merugikan orang lain.
Saya sih tidak pernah komplen .”
6. Yulita Devi
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Yulita Devi71
, ia
mengatakan bahwa :
“saya lebih suka berbelanja disini karena tempatnya gak jauh dari
sekolah saya jadi saya gak perlu jauh-jauh ke tempat lain
karyawannya yang ramah yang bikin saya senang belanja di sini,
saya menjadi pelanggan disini semenjak saya sekolah disini, saya
tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja disini, saya tau
70
Faradilla. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
71
Yulita Devi. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 26 Juli 2017
57
ada sistem pembulatan harga disini. Menurut saya ya wajar-wajar
saja jika pembulatannya gak merugikan orang lain. Saya sih tidak
pernah komplen karena sebelumnya karyawannya sudah
memberitahu saya tentang pembulatan harga .”
7. Ibu Parsini
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Ibu Parsini72
, beliau
mengatakan bahwa :
“saya lebih suka berbelanja disini karena tempatnya tidak jauh dari
rumah saya jadi saya gak perlu jauh-jauh ke tempat lain saya
fotocopy disini semenjak anak saya masuk SD kalau anak saya
minta difotokopikan buku pelajaran sekolahnya saya fotokopi
disini. saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, saya tidak tau ada sistem pembulatan harga disini tapi kalau
saya fotocopy 1 buku lansung dijilit, langsung saja saya tanya
berapa semuanya mbk ? misal Rp. 20.000,- kata mbaknya ya sudah
langsung saya bayar tanpa harus tanya fotocopy berapa jilit berapa.
Menurut saya ya wajar-wajar saja kalau pembulatannya tidak
merugikan kita. Saya sih tidak pernah komplen.”
8. Andriyani
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Ibu Andriyani73
, beliau
mengatakan bahwa :
saya lebih memilih berbelanja disini karena pelayanannya baik dan
cepat hasil pekerjaannya rapi, saya sudah lama menjadi pelanggan
disini karena saya banyak memerlukan untuk kebutuhan-kebutuhan
di Sekolah tempat saya mengajar seperti fotocopy dokumen-
dokumen penting, rental dan jilit, saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini tetapi sebelumnya saya diberitahu oleh
karyawannya. Menurut saya sih wajar-wajar saja jika
pembulatannya tidak memberatkan pelanggan saya tidak pernah
merasa dirugikan dan Saya tidak pernah komplen karena memang
sudah diberitahukan sebelumnya oleh karyawannya.”
72
Parsini. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal 26
Juli 2017 73
Andriyani. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
58
9. Handoko
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Handoko74
, beliau
mengatakan bahwa :
“saya lebih memilih berbelanja disini karena memang saya sudah
sering berbelanja disini. hasil pekerjaannya pun rapi, saya sudah
lama menjadi pelanggan disini , saya tidak pernah merasa
dirugikan selama berbelanja disini, saya tau ada sistem
pembulatan harga disini tetapi sebelumnya saya diberitahu oleh
karyawannya. Menurut saya sih wajar-wajar saja jika
pembulatannya tidak memberatkan pelanggan saya tidak pernah
merasa dirugikan, kalau Cuma Rp. 200,- - Rp. 500,- saja untuk apa
dikomplenkan.
10. Julia Pitriani
Dalam hal ini hasil wawancara dengan Mbak Julia Pitriani75
, beliau
mengatakan bahwa :
“ saya lebih suka memilih berbelanja disini karena pelayanannya
baik dan cepat hasil pekerjaannya rapi, saya sudah lama menjadi
pelanggan semenjak saya bekerja di Puskesmas soalnya saya
banyak fotocopy dokumen-dokumen yang diperlukan di
puskesmas. saya tidak pernah merasa dirugikan selama berbelanja
disini, saya tau ada sistem pembulatan harga disini tetapi
sebelumnya saya diberitahu oleh karyawannya. Menurut saya sih
wajar-wajar saja jika pembulatannya tidak memberatkan pelanggan
saya tidak pernah merasa dirugikan dan Saya tidak pernah komplen
karena memang sudah diberitahukan sebelumnya oleh
karyawannya.”
C. Pembahasan
1. Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Pada Fotocopy Dan
Percetakan Ammey Kel. Dermayu Kab. Seluma Bengkulu
74
Handoko. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada tanggal
26 Juli 2017
75
Julia Pitriani. Pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey, Wawancara pada
tanggal 27 Juli 2017
59
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama Bapak Joni
Supriadi selaku pimpinan atau pemilik Fotocopy dan percetakan Ammey
mengenai mekanisme penetapan harga jual dan jasa pada Fotocopy dan
Percetakan Ammey dapat peneliti simpulkan sebagai berikut :
a) Di Fotocopy dan percetakan Ammey selain fotocopy juga melayani
jasa rental komputer, penjilitan, percetakan seperti percetakan
undangan, buku yasin dan buku-buku yang lain serta menyediakan
ATK
b) Dalam penetapan harga jual dan jasa Fotocopy dan percetakan Ammey
menetapkan berdasarkan jumlah modal yang dikeluarkan , melihat
harga pasaran yang ada dan juga melihat tingkat kesulitan/ resiko
dalam suatu pekerjaan itu sendiri
c) Adanya pembulatan harga di Fotocopy dan percetakan Ammey
d) Alasan adanya pembulatan harga di Fotocopy dan percetakan Ammey
karena sulitnya mencari uang pecahan untuk kembalian
e) Pembulatan harga tersebut bukan merupakan teknis pengambilan
keuntungan karena hasilnyapun tidak seberapa, hasil dari pembulatan-
pembulatan harga tersebut akan disisikan untuk hal-hal lain seperti
pengisian kotak amal dan kegiatan sosial lainnya
2. Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Penetapan Harga Jual dan
Jasa Pada Fotocopy dan Percetakan Ammey
Dalam jual beli hendaknya disertai rasa jujur sehingga ada nilai
dan manfatnya. Apabila penjual dan pembeli saling tipu menipu atau
60
merahasiakantentang apa yang seharusnya dikatakan maka tidak akanada
nilai dan manfaat.76
Islam sangat menghargai sifat kejujuran dan melarang
sikap khianat. Oleh sebab itu, seorang muslim yang menjadi pelaku busnis
hendaknya taat pada janji dan amanat. Dilarang berkhianat dengan
siapapun, apalagi kepada mitra bisnis termasuk pelanggan atau konsumen.
Islam juga melarang manusia melakukan kebohongan, termasuk
kebohongan dalam berbisnis. Peringatan ini sangat aktual, jika kita melihat
berbagai kebohongan dalam praktek bisnis dalam keseharian.77
Penentuan
harga diperlukan bila kondisi pasar tidak menjamin adanya keuntungan
disalah satu pihak. Pemerintah harus mengatur harga, misalnya jika terjadi
kenaikan harga diatas batas kemampuan masyarakat maka pemerintah
melakukan pengaturan dengan operasi pasar, begitu pula bila terjadi
penurunan harga yang menyebabkan kerugian terhadap produsen,
pemerintah meningkatkan pembelian atas produk produsen tersebut dari
pasar.78
a. Analisis terhadap harga
Harga yang diberikan oleh Fotocopy dan Percetakan Ammey
wajar sesuai dengan apa yang diberikan untuk konsumen, karena
terlihat dari bahan baku yang berkualitas dan kenyamanan dalam
pelayanannya. Harga yang diberikan sesuai dengan standar sehingga
tidak memberatkan konsumen.
76
Ahmad Mudjab Mahallf, Ahmad Rodh hasbulloh, Hadist-hadis Muttafaq „Alaih,
(Jakarta: Kencana, 2004), Edisi Pertama, h. 97. 77
Muhandis Natadiwirya, Etika Bisnis Islami, (Jakarta: GraandaPers, 2007), Cet- 1, h.65-
66. 78
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: CV. Adipura, 2004), h. 223-224.
61
b. Analisa terhadap kejujuran pada Fotocopy dan percetakan Ammey
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama mbak Atun
selaku karyawan di Fotocopy dan percetakan Ammey mengenai
kejujuran pada Fotocopy dan Percetakan Ammey dapat peneliti
simpulkan sebagai berikut :
a. Di Fotocopy dan Percetakan Ammey sering melakukan
pembulatan harga karena hampir setiap harinya ada pelanggan
yang berbelanja yang harganya dibulatkan
b. Di Fotocopy dan Percetakan Ammey sering melakukan
pembulatan harga karena sulit mendapatkan uang pecahan. Seperti
biasanya pelanggan fotocopy cuma mau atau hanya membutuhkan
8 lembar yang seharusnya hanya membayar Rp. 1.600,- saja jadi
dibulatkan harganya menjadi Rp. 2.000,-, karena mereka kesulitan
untuk mencari kembalian yang hanya Rp. 400,-.”
c. Pada saat pembulatan harga ada pemberitahuan kepada pelanggan
dari pihak/ karyawan Fotocopy dan Percetakan Ammey, sebelum
pelanggan membayar akan disebutkan harga yang harus pelanggan
bayar, setelah pelanggan memberikan uangnya dan dilihat jika
kembalian uangnya sulit dicari maka karyawan akan
membulatkannya dan akan memberitahukannya kepada pelanggan
tersebut jika pelanggan merasa tidak keberatan maka akan
dibulatkan.
62
d. Pada saat pembulatan harga tidak ada pelanggan yang
mempertanyakan/ Komplen karena sebelum pelanggan membayar
sudah diberitahukan kepada pelanggan harga yang seharusnya
pelanggan bayar dan sudah diberitahukan pembulatan harganya.
c. Analisa Terhadap Keadilan dan prilaku dalam penetapan harga di
Fotocopy dan Percetakan Ammey
Dari hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan dengan 10
orang informan yaitu pelanggan Fotocopy dan Percetakan Ammey,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
a. Pelanggan merasa dipuaskan oleh pelayanan yang diberikan oleh
Fotocopy dan Percetakan Ammey karena pengerjaannya yang
cepat dan tepat dan keramahan dan kepecayaan para karyawannya
yang utama.
b. Pelanggan tidak merasa dirugikan atas pembulatan harga yang
dilakukan oleh pihak Fotocopy dan Percetakan Ammey karena
pembulatan yang diambil oleh pihak Fotocopy dan percetakan
Ammey dianggap masih sangat wajar.
c. Tidak ada komplen yang diberikan pelanggan untuk Pihak
Fotocopy dan Percetakan Ammey karena sudah ada pemberitahuan
yang diberikan kepada pelanggan apabila ada pembulatan harga.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan analisis dan penelitian terhadap
mekanisme penetapan harga jual dan jasa di Fotocopy dan Percetakan
Ammey, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mekanisme penetapan harga jual dan jasa yang dilakukan oleh
Fotocopy dan Percetakan Ammey penetapan harganya menggunakan
metode penetapan dengan pembulatan harga dan pada Fotocopy dan
Percetakan Ammey menggunakan penetapan pembulatan harga
dikarenakan sulitnya mencari uang recehan untuk kembalian
2. Mekanisme penetapan harga jual dan jasa yang dilakukan oleh
Fotocopy dan Percetakan Ammey dalam penggunaan mekanisme
penetapan pembulatan harga sesuai dengan prinsip ekonomi Islam,
yaitu merupakan mekanisme penetapan harga jual berbasis nilai
keadilan dengan menetapkan harga yang wajar dan tidak mengambil
keuntungan yang besar dan merupakan titik keseimbangan antara
kekuatan permintaan dan penawaran yang disepakati secara sukarela
oleh pembeli dan penjual atau Fotocopy dan Percetakan Ammey,
dengan memperhatikan daya beli masyarakat atau pelanggan.
Penggunaan mekanisme pembulatan harga pada Fotocopy dan
Percetakan Ammey tidak ada unsur penipuan karena pembeli tetap
membayar sesuai dengan harga yang sebenarnya atau sesuai dengan
68
63
harga yang tertera, adapun pembayaran akan dibulatkan dengan
pembeli membayar dengan harga yang lebih besar dari harga yang
tertera, hal itu dilakukan karena kesulitan Fotocopy dan Percetakan
Ammey dalam menyediakan uang pecahan, sehingga harga dibulatkan
tetapi sisa harga dari hasil pembulatan di Fotocopy dan Percetakan
Ammey bukan untuk kepentingan Fotocopy dan Percetakan Ammey
dalam mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil pembulatan,
tetapi sisa harga dari hasil pembulatan tersebut akan dialihkan untuk
kotak amal Masjid/ dana sosial lainnya.
B. Saran
Saran yang akan penulis berikan kepada objek penelitian adalah :
1. Bagi penjual atau Fotocopy dan Percetakan Ammey seharusnya
menyiapkan/menyediakan uang recehan/pecahan untuk kembalian agar
sewaktu-waktu ada pelanggan yang yang belanja dan ada kembalian
dengan uang recehan/pecahan pihak fotocopy dan percetakan Ammey
tidak kesulitan untuk mencari uang recehan/pecahan agar tidak ada
pembulatan yang bisa dianggap mahal oleh pelanggan atas harga yang
ditetapkan atau diberikan.
2. Harus saling terbuka dalam pemberian harga dan usahakan tidak ada
pembulatan harga karena pembulatan harga merupakan salah satu cara
yang secara psikologis mempengaruhi pelanggan untuk berfikir bahwa
harga yang ditawarkan lebih mahal dari harga yang sebenarnya, hal ini
perlu dijadikan pertimbangan bagi para pelaku bisnis yang sering
64
menggunakan strategi ini karena pelanggan akan berpikir bahwa
pembulatan harga akan memberikan kerugian bagi pihak pelanggan.
Saling terbuka tidak akan mengecewakan pelanggan karena dengan
keterbukaan atas harga diberikan akan saling menjaga harta kita
masing-masing dan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan
karena saling ikhlas.
62
3. DAFTAR PUSTAKA
4.
5.
6. Al-jumanatul „Ali, Al-Qur‟an Dan Terjemahannya. Bandung: Cv
Penerbit J-Art. 2004
7. Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah.
Bandung: ALFABETA. 2009.
8. Amalia , Euis.Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta : Gramata
Publishing. 2010.
9. Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik .
Jakarta : Gema Insani. 2001.
10. Anwar.Konsepsi Ibnu Taimiyah (Terjemah). Surabaya : Bina Ilmu.
1997
11. Budi Utomo, Setiawan. Fiqh Aktual. Jawaban Tuntas Masalah
Kontemporer. Jakarta : Gema Insani. 2001
12. Dokumen Kelurahan Dermayu, Profil Kelurahan Dermayu
13. Dokumen di Fotocopy dan Percetakan Ammey
14. Definisi Pengertian Harga, Tujuan dan Metode Pendekatan Penetapan
Harga_Manajemen Pemasaran. http:// “
Organisasi.org/definisi_pengertian_harga_tujuan_metode_pendekatan
_penetapan_harga_manajemen_pemasaran, (Senin, 02 Juli 2017)
15. http://id.Wikipedia.org/wiki/Pasar. Diakses pada tanggal 05 Mei 2017
16. http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2010/12/kualitas-
pelayanan-jasa-dalam.html di akses pada tanggal 02 September 2017
63
17.
18. Idris, Hadis Ekonomi, Jakarta: Prenadamedia Group. 2016
19. Indara NS, Pengertian Harga, one.indoskripsi.com/click/2499/0,
(Senin, 02 Juli 2017)
20. Isqiyarta, Jaka.Dasar-dasar Ekonomi Islam, Menuju Sirathal
Mustaqim. Yogyakarta :Ekonisia. 2012
21. Jusmaliani. Bisnis Berbasis Syariah . Jakarta : Bumi Aksara. 2008.
22. Karim,Adiwarman Azwa, Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : III T. 2003
23. Karim, Adiwarman Azwa, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta :
Raja Grafindo Persada. 2004.
24. Khalil, Jafril. Jihad Ekonomi Islam. Jakarta : Gramata Publishing.
2010
25. Kotler , Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga. 1996.
26. Mahallf , Ahmad Mudjab, dan Ahmad Rodh Hasbulloh, Hadist-hadis
Muttafaq „Alaih. Jakarta: Kencana. 2004.
27. Marthon , Said Sa‟ad. Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi
Global . Jakarta : Zikrul Hakim. 2004.
28. Maulana, Romi. “Penerapan Asas-asas Muamalah Terhadap Praktek
Pembulatan Harga Dalam Jual Beli ( Studi Kasus di Minimarket
Handayani Yogyakarta ”. Skripsi, Jurusan Mu‟amalat Fakultas
Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga. 2009.
29. Natadiwirya, Muhandis. Etika Bisnis Islami. Jakarta: GraandaPers.
2007.
64
30. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam.
Rajawali Pers. 2009.
31. Q. S Al-Baqarah (2) ayat 275
32. Rivai, Veithzal, dan Andi Buchari.Islamic Economic. Jakarta : Bumi
Aksara. 2009.
33. Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada
Teori Ekonomi Miko dan Makro. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
2006.
34. Sadan , Yasir. “ Pengambilan Keuntungan Melalui Pembulatan Pada
Bisnis Warung Internet Perspektif UU No 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen dan Perspektif Hukum Islam ‟‟. Skripsi,
Jurusan Muamalat Fakultas Syariah. UIN Sunan Kalijaga. 2012.
35. Satori , Djam‟an, dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif
. Bandung : ALFABETA. 2009.
36. Sudarsono, Heri.Konsep Ekonomi Islam. Yogyakarta: CV. Adipura.
2004.
37. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. 2012
38. Suhendi . Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers. 2014
39. Susanti Diah Heri. “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad dan
Pembulatan Harga dalam Jual Beli di Mini Market Pamella
Yogyakarta”. Skripsi, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah. UIN Sunan
Kalijaga. 2003.
65
40. Sutrisno , Hadi. Metodologi Research . Yogyakarta : Penerbit Andi.
2004.
41. Veithzal, Amiur Nurudin, dan Faisar Ananda, islamic Business And
Economic Ethics. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2012.
62
L
A
M
P
I
R
A
N
63
64
65