program sadari ibadah mandiri di smp negeri 16 …
TRANSCRIPT
i
PROGRAM SADARI IBADAH MANDIRI
DI SMP NEGERI 16 BALIKPAPAN
Oleh :
RISKA SAYYIDAH KDNC, S.Pd.I
NDH 32
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN IX
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya
sehingga laporan Aktualisasi Nilai-nilai dasar ASN dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2020
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan yang diselenggarakan di
PUSLATBANG KDOD LAN Kota Samarinda. Agar peserta LATSAR dapat
mengimplementasikan materi yang didapat selama on campus menjadi nyata dalam
kehidupan sehari-hari terutama di unit kerja, salah satunya melalui kegiatan
rancangan Aktualisasi selama off campus.
Proses penyusunan laporan tersebut tidak lepas dari hambatan dan rintangan.
Namun berkat bimbingan, bantuan,dan saran-saran dari berbagai pihak, khususnya
coach dan mentor, hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala PUSLATBANG KDOD LAN
Samarinda beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
2. Pemerintah Kota Balikpapan.
3. Dr. Agus Setiawan, S.Hut.,MP. selaku penguji atas saran dan masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi.
4. Ellyana, S.ST selaku coach atas semua bimbingannya selama proses
rancangan aktualisasi.
5. Dra. Nurmala Manalu selaku mentor atas dukungan dan bimbingan selama
kegiatan aktualisasi terlaksana.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi ANEKA agar dapat di
aktualisasikan di instansi masing-masing.
7. Seluruh panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan LATSAR.
8. Segenap dewan guru dan staf di SMP Negeri 16 Balikpapan.
9. Orangtua dan keluarga yang selalu mendoakan serta memberi dukungan
agar dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan lancar.
iii
10. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan IX tahun 2020 yang
selalu kompak dan saling membantu demi kelancaran kegiatan ini.
Proses penyusunan laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk memperoleh hasil
yang sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Samarinda, 09 Maret 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar …………………………………………………………… ..... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
C. Manfaat ...................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 3
Bab II Gambaran Umum Organisasi
A. Profil Sekolah ........................................................................................... 4
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ................................................................. 5
C. Struktur Organisasi ................................................................................... 10
D. Uraian Tugas dan Fungsi Guru ................................................................. 11
E. Nilai-nilai Organisasi ………………………………………………..... 11
Bab III Landasan Teori
A. Nilai-nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas ...................................................................................... 13
2. Nasionalisme ..................................................................................... 14
3. Etika Publik ....................................................................................... 15
4. Komitmen Mutu ................................................................................ 16
5. Anti Korupsi ...................................................................................... 16
B. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN …………… ........................................................... 17
2. Pelayanan Publik …………………………………………………… 17
3. Whole of Government …………………………………………........ 18
Bab IV Rancangan Aktualisasi
A. Identifikasi Isu .......................................................................................... 22
B. Teknik Analisis ………………………………………………………… . 25
C. Analisis Isu Strategis…………………………………………………… . 27
v
D. Isu Yang Terpilih ....................................................................................... 27
E. Uraian Kegiatan ......................................................................................... 28
F. Rancangan Aktualisasi .............................................................................. 29
G. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 30
Bab V Pelaksanaan Aktualisasi
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kegiatan 1 ……………………………………………………………… . 31
Kegiatan 2 ………………………………………………………… ......... 40
Kegiatan 3 …………………………………………………………..…… 46
Kegiatan 4 ……………………………………………………………… . 50
Kegiatan 5 ……………………………………………………………… . 52
B. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Kegiatan……..……… 57
Bab VI Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………… ............................... 59
B. Saran ……………………………………………………………………… 60
C. Role Model……………………………………………………………… 61
Daftar Pustaka ............................................................................................... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dan gamblang
dalam pembukaan UUD 1945 yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk itu,
salah satu komitmen pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa adalah dengan membangun sekolah-sekolah sebagai sarana pendidikan.
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan,
dimana guru memegang peranan yang sangat krusial dalam penyelengaraan
pendidikan formal pada khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang
baik, guru sebagai bagian didalamnya dituntut untuk memiliki kualifikasi
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial.
Pendidikan dan Pelatihan yang menjadi amanah Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah Pendidikan dan Pelatihan
yang inovatif dan terintegrasi. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III menjabarkan lebih lanjut amanah
tersebut. Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III diselenggarakan yang tidak
lain tujuan dan sasaranya adalah membentuk PNS profesional yang dibentuk
oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS yang lebih dikenal
dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi. Selain itu kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta
menguasai kompetensi teknis bidang tugas sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Untuk
mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka perlu dibangun beberapa
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang PNS, diantaranya: mampu
2
menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS, mampu mengaktualisasi nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mampu
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, serta
menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.
SMP Negeri 16 Balikpapan memiliki visi “Terwujudnya Peserta Didik
yang Berakhlak Mulia, Mandiri, Berprestasi dan Berwawasan Lingkungan”.
Salah satu misinya yaitu menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program
pembiasaan dan keteladanan. Hal ini sejalan dengan visi kota balikpapan yaitu
“Mewujudkan Balikpapan Sebagai Kota Terkemuka yang Nyaman Dihuni dan
Berkelanjutan Menuju Madinatul Iman”. Sehingga dari sinilah peran guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting dalam mencetak generasi muda
yang berakhlak mulia di Kota Balikpapan, karena salah satu makna dari
Madinatul Iman adalah tatanan masyarakat yang beriman, sejahtera, religius,
dan berperadaban maju.
Menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada peserta didik merupakan
salah satu tugas guru pada umumnya, dan menjadi tugas utama dari guru
Pendidikan Agama Islam (PAI). Keberhasilan Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dapat dilihat dari tingkat religiusitas siswanya. Output pembelajaran PAI
bukan hanya dari segi nilai pengetahuan semata namun juga dari segi spiritual,
adanya perubahan perilaku menjadi lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT dan mempunyai hubungan baik dengan sesama manusia yang bisa dilihat
dengan akhlak yang mulia.
Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis mengangkat
isu kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan
kesadaran beribadah kepada Allah SWT yang secara jelas akan dijabarkan pada
rancangan aktualisasi laporan ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan
dapat mengatasi isu yang ada dan mampu menghasilkan pendidik dan peserta
didik yang memiliki nilai-nilai akhlak mulia dilandasi nilai dasar ANEKA.
3
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang penulis laksanakan di SMP
Negeri 16 Balikpapan adalah:
1. Mampu Menerapkan Nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung
jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
2. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai Pancasila.
3. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan sekolah dan masyarakat yang harmonis.
4. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima terhadap peserta didik maupun masyarakat.
5. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa mewujudkan
sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan.
C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah
sebegai berikut:
1. Bagi Diri Sendiri
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai pendidik.
2. Bagi Sekolah
Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 16 Balikpapan dalam
membentuk mental agamis dan menumbuhkan sikap Religius pada setiap jiwa
peserta didik di SMP Negeri 16 Balikpapan.
3. Bagi Peserta Didik
Peserta Didik memiliki pemahaman yang utuh tentang kewajibannya
sebagai seorang Muslim dalam hubungannya dengan Allah SWT, serta dapat
menumbuhkan nilai-nilai akhlak mulia, saling menghargai dan menyayangi
antar teman, dan peduli sesama.
4
D. Ruang Lingkup Aktualisasi
Pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III Angkatan IX
Kota Balikpapan tahun 2020 berlangsung selama 56 hari kerja yaitu pada
tanggal 13 Januari 2020 - 13 Maret 2020, dengan tahapan kegiatan:
1. Tahapan Habituasi, dilaksanakan tanggal 13 Januari – 04 Februari 2020
bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 05 Februari – 17 Maret 2020
bertempat di SMP Negeri 16 Balikpapan.
3. Tahapan Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 Maret – 20 Maret
2020 bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Sekolah
SMP Negeri 16 Balikpapan adalah salah satu Sekolah Menengah
Pertama yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, berada di
Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, menuju ke arah
Pelabuhan Penyeberangan Kariangau. Sekolah ini didirikan pada tahun 1996,
beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin RT. 004 No. 32 Kelurahan Kariangau,
Kecamatan Balikpapan Barat.
SMP Negeri 16 Balikpapan terakreditasi “A” (Baik), kurikulum yang
digunakan dalam pembelajaran adalah Kurikulum 2013 (K-13), dan waktu
pembelajaran adalah sehari penuh (5 hari per minggu). Dalam hal sarana
prasarana SMP Negeri 16 Balikpapan memiliki 13 ruang kelas, 1 ruang
Laboratorium IPA, 2 ruang Laboratorium Komputer, 1 ruang Perpustakaan, 1
ruang guru, 2 rumah ibadah (Musholla), 2 ruang BK, 1 ruang Bendahara, dan
1 ruang kepala sekolah. Adapun jumlah pegawai di SMP Negeri 16 Balikpapan
tahun 2019 sebanyak 26 orang, dengan rincian 6 guru laki-laki dan 12 guru
perempuan, sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 8 orang, dengan rincian
1 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Jumlah total peserta didik di SMP
Negeri 16 Balikpapan di tahun 2019 ada 368 siswa/i.
B. Visi dan Misi SMP Negeri 16 Balikpapan
1. Visi SMP Negeri 16 Balikpapan
Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, berprestasi dan
berwawasan lingkungan.
Indikator :
a. Unggul dalam pengembangan standar nasional pendidikan
b. Unggul dalam Inovasi Pembelajaran yang berwawasan Lingkungan,
serta dijiwai nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
c. Unggul dalam baca tulis Alquran
6
d. Unggul dalam bulu tangkis, sepak bola, volly, futsal, dan tenis meja.
e. Unggul dalam seni musik band, seni tradisional calung, seni rebana,
seni lukis.
f. Unggul dalam Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka, LKBB dan
Mading.
g. Unggul dalam mencegah dan menjaga lingkungan dari pencemaran,
pengrusakan dan bencana
h. Unggul dalam pengembangan bidang nilai-nilai karakter bangsa
(religius, kejujuran, cinta tanah air, kedisiplinan, peduli lingkungan
dan peduli sosial )
i. Unggul dalam bidang kewirausahaan
2. Misi SMP Negeri 16 Balikpapan
Adapun misi dari SMPN Negeri 16 Balikpapan adalah sebagai berikut :
a. Menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan
dan keteladanaan.
b. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
komunikatif, menantang dan menyenangkan dengan
mengimplementasikan nilai-nilai karakter.
c. Menghasilkan lulusan dengan nilai UN dan USBN semakin
meningkat.
d. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, olahraga dan
seni
e. Mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan, berupaya
melestarikan fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran
dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.
3. Tujuan SMP Negeri 16 Balikpapan
Dalam menentukan tujuan, SMP Negeri 16 Balikpapan memiliki tujuan
jangka panjang dan jangka pendek.
a. Tujuan sekolah dalam jangka panjang (4 tahun)
7
Menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum
yang berwawasan Lingkungan serta dijiwai nilai nilai budaya dan
karakter bangsa
Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
Meningkatkan mutu Kelulusan dan mengurangi angka drop out
sekolah
Meningkatkan kerja sama dengan Masyarakat
Meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Sebanyak 100 % gurunya mampu melaksanakan tugasnya secara
profesional.
Perolehan rata-rata Nilai Ujian Nasional rata-rata 7,00 dengan
kelulusan 100 %
Persentasi siswa yang diterima sekolah lanjutan atas Negeri 90 %
Memiliki siswa yang menjadi finalis baca tulis Al Quran tingkat
propinsi
Memiliki tim seni tari dan seni suara yang mampu meraih
kejuaraan di tingkat propinsi
Sebanyak 40 % siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris
baik secara lisan maupun tertulis
Mampu menjadi juara sepak bola tingkat kota
Mampu menjadi juara futsal tingkat propinsi
Mampu menjadi juara bulu tangkis tingkat kota
Mampu menjadi finalis olympiade MIPA
Mampu sebagai sekolah sehat dan sekolah model berbudaya
lingkungan tingkat Nasional
Meningkatkan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui
pembiasaan keteladanan.
Mampu melaksanakan kegiatan ketrampilan dan kewirausahaan.
b. Tujuan jangka pendek
Menjadi juara I dalam keteladanan siswa tingkat kota
Tim Bola Voli menjadi finalis tingkat kota.
8
Grup Paduan Suara mampu tampil pada acara di tingkat kota.
Memiliki grup band yang mampu juara 1 tingkat kota.
Tim seni tari menjadi finalis dalam lomba tingkat kota.
Tim MTQ menjadi juara 1 tingkat kota.
90% siswa melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
90% siswa menguasai keterampilan komputer program windows
dan internet
Memiliki Perpustakaan yang representatif dengan pelayanan yang
optimal.
Memiliki Laboratorium IPA, dan Laboratorium Komputer yang
representatif.
Memiliki Ruang Ruang Kesenian yang representatif.
90% masyarakat dan pemerintah percaya atas produk dan bentuk-
bentuk pelayanan sekolah.
Melaksanakan pengembangan pendidikan lingkungan dan dijiwai
nilai-nilai budaya karakter bangsa terintegrasi dalam seluruh mata
pelajaran.
Mampu sebagai sekolah sehat dan sekolah model berbudaya
lingkungan
Melaksanakan kegiatan ketrampilan dan kewirausahaan
9
C. Struktur Organisasi SMP Negeri 16 Balikpapan
GURU
PESERTA DIDIK
KEPALA SEKOLAH
Nip. 196407201995122002
Dra. NURMALA MANALU
KOMITE
Bejo Prawiro
WAKIL KEPSEK
Nip. 196908011996011001
Muhibulloh Muhanif,S.Pd
KOORDINATOR TU
Nip. 196605071993012002
Elselina Harianja
UR. KURIKULUM
Nip.197011021998022002
Tri Soeswandari,S.Pd
UR. KESISWAAN
Nip. 197909192009032006
Sri Budie Purwantini,S.Pd
UR. HUMAS
Nip. 198505272014072001
Rachmawati
UR. SARANA &
PRASARANA
Nip. 196605071993012002
Elselina Harianja
KOORDINATOR
PERPUSTAKAAN
Nip. 198608282015031002
Henri,S.Pd
KOORDINATOR
LAB. KOMPUTER
Nala ‘Aabidaatillah,S.Pd
BK KELAS 8-9
Nip. 198209132009032009
Karyawati Basri,S.Pd
KOORDINATOR
LAB. IPA
Nur Adha Juniato,S.Pd
WALI KELAS 9A
Fitriana Zulhijjah, S.Pd
Nip. 197909192009032006
Sri Budie Purwantini,S.Pd Eko Dainur Utomo P,S.Pd
Rahayu Prihatin,MPd
Henri,S.Pd
Nip. 196412311988032021
Dra.Sulfiah,M.Pd
Ferawati,S.Pd
WALI KELAS 9D WALI KELAS 9C
WALI KELAS 8A WALI KELAS 8B WALI KELAS 8C WALI KELAS 8D
Lusia Endang
W,S.Pd.MSi Nala ‘Aabidaatillah,S.Pd
Ratna Sari H.S.Pd
WALI KELAS 7A
Tri Soeswandari,S.Pd
WALI KELAS 7B WALI KELAS 7C WALI KELAS 7D
BENDAHARA
Sri Retno Rahayu,S.Pd
Nip. 197507282006042021
PPTK
Henri,S.Pd
Nip. 198608282015031002
KOORDINATOR
PROG. ADIWIYATA
Rahayu Prihatin,MPd Nip.
WALI KELAS 9B
Nip.
Nip. 197011021998022002 Nip. 197606192001122002
Nip. 197411282006042016
Nur Adha Juniato,S.Pd
WALI KELAS 7E
BK KELAS 7
Renita Meisa Simbolon
Riska Sayyidah
Nip.1990070220190320
11
D. Fungsi dan Tugas Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Selain itu, guru juga memiliki tugas sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah
sebagai berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, sertanilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
E. Nilai-nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus
dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan
tugasnya. Untuk memberikan panduan kepada ASN di lingkungan Pemerintah
12
Kota Balikpapan telah diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32
tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam
bekerja olehseluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan antara lain :
1. Responsif; Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
2. Humanis; Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi
yang baik.
3. Profesional; Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas,
ketekunan dan komitmen yang tinggi.
4. Integritas; konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
13
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai-nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan
tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima
kata tersebut, yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun
dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya1. Adapun indicator dari
nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntable tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
1Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas Modul Pelatihan Prajabatan Golongan III,
(Jakarta: LAN, 2015), h. 7.
14
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
15
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.2
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kiner japublik;
2Lembaga Administrasi Negara, Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 1.
16
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.3
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalampengadaan dan gratifikasi.4Indikator yang ada pada nilaidasar anti
korupsimeliputi:
3Lembaga Administrasi Negara, Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 63 4Lembaga Administrasi Negara, Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015)
17
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi
secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadilebihkecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolongapa yang dirasakan orang
lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
B. Kedudukan dan Peran ASN dalam Negara Kesatuan
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar
dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas
dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
18
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.5
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.6
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
5Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen Aparatur
Sipil Negara”, (Jakarta: LAN, 2017), h. 7. 6Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Pelayanan Publik”,
(Jakarta: LAN, 2017), h. 8.
19
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit,
dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
20
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.7
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai
berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
7Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Whole of Goverment”,
(Jakarta: LAN, 2017), h. 1.
21
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
a. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga
pendidik di instansi tempat bekerja, yaitu sebagai tenaga pendidik pada
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Negeri 16 Balikpapan.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rangcangan aktualisasi ini bersumber
dari tiga aspek, yaitu: Whole of Goverment (WoG), Pelayanan Publik, dan
Manajemen ASN.
Terdapat beberapa isu yang telah ditemukan di SMP Negeri 16
Balikpapan antara lain sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan
pentingnya kebersihan diri maupun lingkungan sekolah sebagai
implementasi “Kebersihan Sebagian Dari Iman”.
2. Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan
kesadaran beribadah kepada Allah SWT.
3. Kurangnya minat peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan untuk belajar
berorganisasi sebagai sarana untuk belajar tanggung jawab dan
kemandirian.
Berdasarkan uraian singkat diatas mengenai isu apa saja yang saat ini
terjadi di SMP Negeri 16 Balikpapan dapat dipilih isu yang paling krusial dan
perlu dicari pemecahan masalahnya sebagai berikut :
23
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Prinsip
ASN
Kondisi Saat
Ini
Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurangnya kesadaran peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan pentingnya kebersihan diri maupun lingkungan sekolah sebagai implementasi “Kebersihan Sebagian Dari Iman”.
Manajemen ASN
Peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan masih sering buang sampah sembarangan dan tidak memperhatikan kebersihan diri nya sendiri
Meningkatnya kesadaran diri untuk hidup bersih pada peserta didik di SMP Negeri 16 Balikpapan sebagai implementasi “Kebersihan sebagian dari Iman”
2. Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah kepada Allah SWT.
Manajemen ASN
Masih minimnya kesadaran peserta didik untuk melaksanakan ibadah secara mandiri di lingkungan SMP Negeri 16 Balikpapan
Meningkatnya kesadaran pembiasaan beribadah secara mandiri untuk membentuk kultur agamis di SMP Negeri 16 Balikpapan
3. Kurangnya minat peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan untuk belajar berorganisasi sebagai sarana untuk belajar tanggung jawab dan kemandirian.
WOG Belum adanya wadah bagi peserta didik untuk berorganisasi keagamaan di lingkungan SMP Negeri 16 Balikpapan
Peserta didik memiliki tambahan pilihan untuk berorganisasi dalam bidang keagamaan yang sesuai dengan minat peserta didik
b. Prioritas / Tehnik Analisis
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang menjadi
prioritas yang dapat dicarikan solusinya oleh penulis. Proses tersebut
24
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan,
dan perkembangan isu menggunakan skala 1-5. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan atau dicari
solusinya. Berikut dipaparkan apa yang dimaksud dengan urgensi, keseriusan
dan perkembangan sebuah isu:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dan
menimbulkan masalah baru. Sebuah isu yang penting jika tidak segera
diselesaikan akan membuat keadaan semakin memburuk.
Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis
Prinsip
ASN Identifikasi Isu
Kriteria Ra
U S G ∑
Manajemen ASN
Kurangnya kesadaran peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan pentingnya kebersihan diri maupun lingkungan sekolah sebagai implementasi “Kebersihan Sebagian Dari Iman”
2 3 4 9 2
Manajemen ASN
Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah kepada Allah SWT
4 4 4 12 1
25
Prinsip
ASN Identifikasi Isu
Kriteria Ra
U S G ∑
WOG Kurangnya minat peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan untuk belajar berorganisasi sebagai sarana untuk belajar tanggung jawab dan kemandirian
2 2 2 6 3
c. Isu Terpilih
Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya kemandirian peserta didik
SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah kepada Allah SWT”
dengan perolehan skor USG 12. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari
isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Manajemen ASN
Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah kepada Allah SWT
Tidak terpupuknya keimanan Peserta didik
Kurangnya kemandirian Kurangnya kesadaran akan
kewajiban peserta didik sebagai hamba Allah
B. Rancangan Aktualisasi
Judul : Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16
Balikpapan akan kesadaran beribadah kepada Allah SWT
Nama : Riska Sayyidah Kartika Dewi Nalat Cendekia, S.Pd.I
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Unit Kerja : SMP Negeri 16 Balikpapan
Coach : Ellyana, S.ST
Mentor : Dra. Nurmala Manalu
Identifikasi Isu :
26
1. Kurangnya kesadaran peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan
pentingnya kebersihan diri maupun lingkungan sekolah sebagai
implementasi “Kebersihan Sebagian Dari Iman”.
2. Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan
kesadaran beribadah kepada Allah SWT.
3. Kurangnya minat peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan untuk belajar
berorganisasi sebagai sarana untuk belajar tanggung jawab dan
kemandirian.
Isu terpilih dari tiga isu di atas adalah “Kurangnya kemandirian
peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah
kepada Allah SWT”. Gagasan penyelesaian isu tersebut adalah dengan
mengajak peserta didik untuk mulai membiasakan beberapa hal yang bisa
meningkatkan kemandirian dalam beribadah kepada Allah SWT. Adapun
langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut :
1. Melaksanakan literasi Gerakan Membaca Al-Qur’an (GeMa AL-Qur’an)
2. Gerakan membaca doa bersama ketika memulai pelajaran
3. Melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah secara terjadwal
4. Melaksanakan piket pembersihan mushola dan lingkungan sekolah
5. Membuat mading yang berkaitan dengan tatacara dan pembiasaan ibadah
27
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Keja : SMP Negeri 16 Balikpapan
Identifikasi Isu : Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran beribadah
kepada Allah SWT
Gagasan Pemecah isu : Pembiasaan beribadah secara mandiri di SMP Negeri 16 Balikpapan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
1 Melaksanakan literasi
Gerakan Membaca Al-
Qur’an (GeMa Al-
Qur’an)
Sasaran:
Siswa/i SMPN 16
Balikpapan
a. Berkonsultasi dengan
kepala sekolah dan teman-
teman tenaga Pendidik
tentang gagasan dan
pelaksanaan GeMa Al-
Qur’an
b. Sosialisasi kepada siswa/i
c. Pelaksanaan GeMa Al-
Qur’an
a. Catatan konsultasi
dan dokumentasi
b. Catatan dan
Dokumentasi
Monitoring
c. Dokumentasi
pelaksanaan kegiatan
Akuntabilitas :
Mencatat segala hasil konsultasi dan
mendokumentasikan hasil pelaksanaan
kegiatan
Nasionalisme :
Al-Qur’an adalah kalamullah, artinya
membacanya merupakan bentuk kepatuhan
terhadap Tuhan YME.
Etika Publik :
Melakukan komunikasi yang baik dengan
kepala sekolah, menggunakan sikap tubuh
yang baik dan mengenakan pakaian yang
sopan.
25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
Komitmen Mutu :
Terbentuknya kebiasaan membaca Al-
Qur’an secara mandiri pada Peserta Didik di
SMP Negeri 16 Balikpapan
Anti Korupsi :
Tenaga Pendidik mengawasi pelaksanaan
GeMa Al-Qur’an supaya sesuai dengan
jadwal
2 Gerakan membaca doa
bersama ketika
memulai pelajaran
Sasaran:
Siswa/i SMPN 16
Balikpapan
a. Berkonsultasi dengan
kepala sekolah
b. Sosialisasi kepada siswa/i
c. Pemberian materi Doa
d. Pengaplikasian Doa
bersama secara rutin
sebelum belajar
a. Arahan
b. Catatan dan
Dokumentasi
c. Lembaran Doa
d. Dokumentasi
pelaksanaan kegiatan
Akuntabilitas:
Lembaran bacaan Doa sebagai panduan
untuk manghafal
Nasionalisme :
Persamaan hak dan kewajiban antara sesama
peserta didik
Etika Publik:
Melakukan komunikasi yang baik dengan
kepala sekolah, menggunakan sikap tubuh
yang baik dan mengenakan pakaian yang
sopan.
26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
Komitmen Mutu:
Membuat dan menyajikan materi Doa
sebelum memulai pelajaran, dan dikuatkan
ketika pemberian materi PAI dan Budi
Pekerti
Anti Korupsi:
Datang lebih awal untuk mendampingi dan
memonitoring pengaplikasian Doa bersama
di setiap kelas
3 Melaksanakan sholat
Dzuhur berjamaah
secara terjadwal
Sasaran:
Siswa/i SMPN 16
Balikpapan
a. Konsultasi dengan Kepala
Sekolah SMPN 16
Balikpapan
b. Membuat jadwal sholat
Dzuhur berjamaah dari
tiap kelas
c. Monitoring Pelakasanaan
d. Pelaksanaan kegiatan
Sholat Dzuhur berjamaah
a. Arahan
b. Jadwal Sholat
Dzuhur berjamaah
dari tiap kelas
c. Absensi sholat
Dzuhur Berjamaah
d. Dokumentasi
Akuntabilitas:
Membuat jadwal dan absensi sholat Dzuhur
Berjamaah
Nasionalisme:
Peserta didik wajib Sholat berjamaah sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan
Etika Publik:
Peserta didik sholat Berjamaah dengan
teratur dan khusyu’
Komitmen Mutu:
27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
Tenaga Pendidik menjadi role mode
dengan mengikuti sholat berjamaah
bersama.
Anti Korupsi:
Semua peserta didik yang beragama Islam
wajib mengikuti sholat Dzuhur Berjamaah
4 Melaksanakan piket
pembersihan mushola
dan lingkungan
sekolah
Sasaran :
Siswa/i SMPN 16
Balikpapan
a. Berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah SMPN 16
Balikpapan
b. Membuat jadwal piket
Mushola dan sekitarnya
c. Persiapan alat kebersihan
Mushola SMPN 16
Balikpapan
d. Pelaksanaan Piket
kebersihan
a. Arahan
b. Jadwal Piket
c. Alat-alat kebersihan
d. Dokumentasi
Akuntabilitas :
Membuat jadwal Piket kebersihan Musholla
dan lingkungan sekitarnya .
Nasionalisme :
Bekerjasama dalam membersihkan
Musholla dan lingkungan sekitarnya.
Etika Publik :
Menggunakan alat kebersihan dengan hati-
hati, menjaganya agar tidak rusak atapun
hilang.
Komitmen Mutu :
28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
Berbaur dengan peserta didik dalam
membersihkan mushola dan lingkungan
sekitar sekolah.
Anti Korupsi :
Mengembalikan alat kebersihan ke tempat
semula
5 Membuat mading
yang berkaitan dengan
tata cara dan
pembiasaan ibadah
a. Berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah
b. Menentukan tema Mading
c. Sosialisasi kepada peserta
didik
d. Pelaksanaan pembuatan
mading
a. Arahan
b. Tema Isi Mading
c. Catatan
d. Dokumentasi
Akuntabilitas
Postingan mading sesuai dengan tema yang
telah ditentukan.
Nasionalisme
Mading berisi konten yang menarik
sehingga menarik perhatian peserta didik
sehingga peserta didik bisa mengambil
manfaatnya dan mengaplikasikannya
kedalam kehidupan sehari-hari
Etika Publik
Mading berisi hal-hal yang positif dan
menarik, tidak mengandung SARA
Komitmen Mutu
29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
Postingan mading melalui proses
pengecekan dan seleksi guru PAI
Anti Korupsi
Proses pembuatan madding tidak
mengganggu jam pelajaran.
Kontribusi Isu terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Untuk mencapai Visi SMP Negeri 16 Balikpapan yaitu “Terwujudnya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Mandiri, Berprestasi
dan Berwawasan Lingkungan”.
Penguatan Nilai Organisasi :
Dalam kegiatan ini memperkuat nilai organisasi yaitu : responsif, humanis, profesional, dan integritas.
30
C. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMP Negeri 16
Balikapapan pada saat off campus yakni pada tanggal 05 Februari 2020 sampai
dengan 17 Maret 2020. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan
dalam timeline kegiatan pada tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Februari –
Maret 2020 Bukti Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Melaksanakan literasi Gerakan Membaca Al-Qur’an (GeMa Al-Qur’an) setiap pagi
√ √ √ √ √ Foto Kegiatan Jadwal Piket
Baca Qur’an 2. Gerakan membaca doa bersama
ketika memulai pelajaran √ √ √ √ Foto kegiatan Jadwal Piket
Baca Doa 3. Melaksanakan sholat Dzuhur
berjamaah secara terjadwal √ √ √ √ Foto kegiatan Jadwal Sholat
4. Melaksanakan piket pembersihan mushola dan lingkungan sekolah
√ √ Foto kegiatan
Jadwal Piket 5. Membuat mading yang berkaitan
dengan tata cara dan pembiasaan ibadah
√ √
Foto kegiatan Mading
31
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan terhitung tanggal 05 Februari 2020
sampai dengan 17 Maret 2020. Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
“Kurangnya kemandirian peserta didik SMP Negeri 16 Balikpapan akan kesadaran
beribadah kepada Allah SWT”. Langkah-langkah penyelesaian atau gagasan
pemecah isu yang penulis tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
terdiri dari 5 kegiatan, yakni ; a) Melaksanakan literasi Gerakan Membaca Al-
Qur’an (GeMa AL-Qur’an), b) Gerakan membaca doa bersama ketika memulai
pelajaran, c) Melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah secara terjadwal, d)
Melaksanakan piket pembersihan mushola dan lingkungan sekolah, e) Membuat
mading yang berkaitan dengan tatacara dan pembiasaan ibadah. Adapun tahapan,
bukti dan hasil/output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1) Melaksanakan literasi Gerakan Membaca Al-Qur’an (GeMa Al-Qur’an)
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini mengalami sedikit penyesuaian dalam pelaksanaannya,
yaitu adanya penambahan tahap kegiatan, yaitu penunjukan siswa yang Fasih
dalam membaca Al-Qur’an. Hal ini terjadi karena kegiatan GeMa Al-Qur’an
yang pada rancangan awal dilaksanakan mandiri oleh masing-masing kelas,
ternyata mengalami perubahan menjadi GeMa Al-Qur’an secara terpadu. Hal
ini dikarenakan metode Baca Al-Qur’an secara terpadu dianggap lebih efektif
untuk menyeragamkan bacaan dan memberi tanggung jawab kepada peserta
didik di setiap kelas, dan untuk memudahkan monitoring. Dengan demikian,
kegiatan ini melalui 5 tahapan kegiatan, yaitu ; a) kosultasi dan koordinasi, b)
sosialisai, c) menunjuk siswa yang fasih, d) pembuatan jadwal, e)
31
pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan kegiatan tersebut akan penulis
jabarkan sebagaimana berikut :
a. Konsultasi
Konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Februari 2020. Pada tahap ini,
penulis melakukan konsultasi dengan ibu Kepala Sekolah berkaitan dengan
akan dilaksanakannya kegiatan Gerakan Membaca (GeMa) Al-Qur’an.
Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap paginya 15 menit sebelum memulai
pelajaran pada jam Literasi, dengan dipimpin oleh salah 1 peserta didik yang
fasih bacaannya melalui pengeras suara, dan diikuti oleh seluruh peserta
didik yang ada di Kelas, dan didampingi oleh Guru mata pelajaran pertama
di kelas tersebut. Setelah konsultasi dengan Kepala Sekolah, dilanjutkan
dengan komunikasi kepada Waka bagian Kurikulum mengenai jadwal
kegiatan GeMa Al-Qur’an. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah
disetujuinya kegiatan GeMa Al-Qur’an, dengan saran agar dilaksanakan
rutin setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis dengan dimulai dari Juz ‘Amma.
b. Sosialisasi
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2020 di
ruang rapat SMP Negeri 16 Balikpapan bersama bapak dan ibu guru di
dalam meeting pagi. Penulis menjelaskan tentang rencana pelaksanaan
Gerakan Membaca Al-Qur’an berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala
Sekolah dan Waka bagian Kurikulum. Sosialisasi ini bertujuan untuk
menyampaikan kepada bapak/ibu guru teknis pelaksanaan kegiatan GeMa
Gambar 1.1 Konsultasi dengan Mentor
Gambar 1.2 Konsultasi dengan Waka Kurikulum
31
al-Qur’an sehingga pada hari yang telah disepakati kegiatan GeMa Al-
Qur’an berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Selasa, 11 Februari 2020, dan pada
hari Jumat, 14 Februari 2020 disosialisasikan kembali kepada peserta didik
untuk memberikan penguatan dan evaluasi selama 3 hari berjalannya
kegiatan GeMa Al-Qur’an.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah setiap Guru memahami jika
Guru tersebut mengajar di jam pertama maka Guru tersebut harus
mengawasi peserta didik untuk membaca Al-Qur’an secara bersama-sama
sesuai dengan yang dilantunkan di pengeras suara.
c. Menunjuk siswa yang fasih
Pada tahapan kegiatan ini, Penulis menyeleksi siswa yang Fasih pada sela-
sela pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Dan didapatkan beberapa nama
siswa yang fasih, yang selanjutnya dilaksanakan pemanggilan dan
pengarahan terkait pelaksanaan GeMa Al-Qur’an kepada para peserta didik
yang terpilih untuk memimpin pembacaan Al-Qur’an secara terpadu.
Pengarahan ini dilaksanakan di serambi Musholla SMP Negeri 16
Balikpapan. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah ditetapkannya
peserta didik yang memimpin pembacaan Al-Qur’an pada pagi hari di jam
Literasi sesuai dengan jadwal.
Gambar 1.3 Sosialisasi dengan sesama Guru
Gambar 1.4 Sosialisasi dengan Peserta Didik
31
d. Pembuatan Jadwal
Pada tahap kegiatan ini, penulis membuat jadwal piket siswa yang
memimpin pembacaan Al-Qur’an dalam pelaksanaan kegiatan GeMa Al-
Qur’an yang dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Piket
pembacaan Al-Qur’an ini diambil dari
perwakilan siswa Fasih dari setiap kelas.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini
adalah terciptanya ketertiban dan
tanggung jawab peserta didik dalam
menjalankan tugas yang diamanahkan
kepadanya.
e. Pelaksanaan kegiatan
Sesuai dengan kesepakatan bersama, kegiatan Gerakan Membaca (GeMa)
Al-Qur’an dilaksanakan pada pagi hari Selasa, Rabu, dan Kamis di jam
Literasi yaitu mulai jam 07.30 sampai dengan jam 07.45 WITa. Kegiatan ini
dimulai tepatnya pada hari Selasa, 11 Februari 2020. Dalam kegiatan ini
peserta didik yang memimpin pembacaan Al-Qur’an diharapkan datang
lebih awal karena pukul 07.30 tepat pembacaan Al-Qur’an sudah dapat
dimulai. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah terlaksananya
Gambar 1.5 Seleksi Siswa Fasih
Gambar 1.6 Pengarahan Siswa Fasih
Gambar 1.7 Jadwal Piket GeMa Al-Qur’an
31
kegiatan Gerakan Membaca (GeMa) Al-Qur’an dengan tertib dan lancar
seperti yang diharapkan.
Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh
tahapan kegiatan Gerakan Membaca (GeMa) al-Qur’an.
a. Output kegiatan adanya kegiatan rutin keagamaan yakni Gerakan Membaca
(GEMA) al-Qur’an merupakan salah satu cara mewujudkan indikator visi
SMP Negeri 16 Balikpapan yakni unggul dalam baca tulis al-Qur’an
(religius).
b. Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka ; 1)
komunikasi antara kepala sekolah, guru, serta peserta didik akan sulit
terjalin, 2) lemahnya persatuan dan kesatuan antar warga sekolah, 3)
Kurangnya kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik.
c. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu integritas,
karena kegiatan ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
2) Gerakan membaca doa bersama ketika memulai pelajaran
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini melengkapi serangkaian kegiatan yang mengisi jam literasi
di pagi hari sebelum memulai pembelajaran di SMP Negeri 16 Balikpapan.
Kegiatan membaca doa bersama ini dilaksanakan sebelum kegiatan GeMa
Gambar 1.8 Siswa Fasih memimpin pembacaan
Al-Qur’an
Gambar 1.9 Pelaksanaan GeMa Al-Qur’an
31
Al-Qur’an secara terpadu. Seperti halnya GeMa Al-Qur’an, Doa Bersama ini
juga dilaksanakan dengan metode terpadu, dan dipimpin oleh salah satu siswa
yang Fasih. Hal ini dikarenakan metode Doa Bersama secara terpadu
dianggap lebih efektif untuk menyeragamkan bacaan dan memberi tanggung
jawab kepada peserta didik di setiap kelas, dan untuk memudahkan
monitoring. Dengan demikian, kegiatan ini melalui 5 tahapan kegiatan, yaitu
; a) kosultasi dan koordinasi, b) sosialisasi, c) menunjuk siswa yang fasih, d)
pembuatan jadwal, e) pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan kegiatan
tersebut akan penulis jabarkan sebagaimana berikut :
a. Konsultasi dan Koordinasi
Konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Februari 2020. Pada tahap ini,
penulis melakukan konsultasi dengan ibu Kepala Sekolah berkaitan dengan
akan dilaksanakannya kegiatan Gerakan Doa Bersama. Kegiatan ini akan
dilaksanakan setiap pagi beriringan dengan kegiatan GeMa Al-Qur’an,
dengan dipimpin oleh salah 1 peserta didik yang fasih bacaannya melalui
pengeras suara, dan diikuti oleh seluruh peserta didik yang ada di Kelas, dan
didampingi oleh Guru mata pelajaran pertama di kelas tersebut. Setelah
konsultasi dengan Kepala Sekolah, dilanjutkan dengan koordinasi kepada
Waka bagian Kurikulum mengenai jadwal kegiatan Doa Bersama. Hasil/
output dari tahapan kegiatan ini adalah disetujuinya kegiatan Gerakan Doa
Bersama, dan berdampak positif pada tanggung jawab peserta didik yang
lebih tepat waktu dalam masuk kelas.
Gambar 2.1 Konsultasi dengan Mentor
31
b. Sosialisasi
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2020 di
ruang rapat SMP Negeri 16 Balikpapan bersama bapak dan ibu guru di
dalam meeting pagi. Penulis menjelaskan tentang rencana pelaksanaan
Gerakan Doa Bersama berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala Sekolah
dan Waka bagian Kurikulum. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan
kepada bapak/ibu guru teknis pelaksanaan kegiatan Doa Bersama sehingga
pada hari yang telah disepakati kegiatan Doa Bersama berjalan dengan
lancar seperti yang diharapkan. Selain itu, penulis juga melakukan
sosialisasi kepada peserta didik terkait Doa yang akan dibacakan setiap pagi
sebelum memulai belajar. Sosialisasi kepada siswa dilakukan dengan
pengarahan di lapangan, dan penambahan materi di kelas untuk materi Doa
sebelum belajar. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya
tanggung jawab dari setiap Guru dan Peserta didik untuk lebih tepat waktu
dalam masuk kelas, dan dengan lantang Guru dan Peserta didik berdoa
bersama sesuai dengan yang dilantunkan di pengeras suara.
c. Menunjuk siswa yang fasih
Pada tahapan kegiatan ini dilaksanakan di Mushollah SMP Negeri 16
Balikpapan. Siswa yang ditunjuk adalah siswa lai-laki yang fasih
bacaannya. Selain penunjukan siswa yang Fasih, juga dilakukan pengarahan
terkait pelaksanaan Doa Bersama kepada para siswa yang terpilih untuk
memimpin pembacaan Doa Bersama secara terpadu. Hasil/output dari
Gambar 2.2 Sosialisasi
31
tahapan kegiatan ini adalah
ditetapkannya peserta didik yang
memimpin pembacaan Doa
Bersama setiap pagi di jam Literasi,
sekaligus untuk melatih siswa untuk
lebih percaya diri dan belajar untuk
menjadi pemimpin.
d. Pembuatan Lembaran Doa dan Jadwal Pembaca Doa
Pada tahap kegiatan ini, penulis membuat jadwal piket siswa yang
memimpin pembacaan Doa Bersama. Piket pembacaan Doa ini diambil dari
perwakilan siswa Fasih dari setiap kelas. Hasil/output dari tahapan kegiatan
ini adalah terciptanya ketertiban dan tanggung jawab peserta didik dalam
menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya.
e. Pelaksanaan kegiatan
Sesuai dengan kesepakatan bersama, kegiatan Doa Bersama dilaksanakan
pada setiap pagi beriringan dengan kegiatan GeMa Al-Qur’an, dengan
dipimpin oleh salah 1 peserta didik yang fasih bacaannya melalui pengeras
suara, dan diikuti oleh seluruh peserta didik yang ada di Kelas, dan
didampingi oleh Guru mata pelajaran pertama di kelas tersebut. Kegiatan ini
Gambar 2.3 Menunjuk Siswa yang Fasih dan
Pengarahan
Gambar 2.4 Jadwal Piket Pembaca Doa
Gambar 2.5 Lembaran Doa
31
dimulai tepatnya pada hari Selasa, 11
Februari 2020. Dalam kegiatan ini
peserta didik yang memimpin
pembacaan Doa diharapkan datang
lebih awal, pukul 07.30 tepat
pembacaan Doa sudah dapat dimulai.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini
adalah terlaksananya kegiatan
Gerakan Membaca Doa bersama
dengan tertib dan lancar seperti yang diharapkan.
Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh
tahapan kegiatan Gerakan Doa Bersama.
a. Output kegiatan adanya kegiatan rutin keagamaan yakni Gerakan Do’a
Bersama merupakan salah satu cara untuk menanamkan rasa percaya diri
dan tanggung jawab kepada siswa yang menjadi pemimpin doa, serta
melatih kedisiplinan kepada semua guru dan siswa.
b. Penerapan Doa bersama ini diharapkan untuk menunjang penanaman akhlak
mulia yaitu usaha yang disertai doa dan hasilnya berserah diri (tawakkal)
kepada Allah SWT.
c. Apabilai nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka
kordinasi antara guru dan kepala sekolah tidak akan berjalan baik.
d. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu integritas,
karena kegiatan ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
3) Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah secara terjadwal
Deskripsi Kegiatan
Gambar 2.6 Pelaksanaan Doa Bersama
31
Kegiatan shalat Dzuhur berjamaah ini dilaksanakan secara berjamaah
dikarenakan keterbatasan tempat sholat / Musholla yang ada di SMP Negeri
16 yang tidak bisa menampung seluruh siswa yang akan sholat berjamaah,
shingga penulis berinisiatif untuk membuat sholat Dzuhur berjamaah secara
terjadwal. Selain itu, terdapat absensi untuk memonitor apakah siswa
melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah atau tidak. Hal ini dilakukan
mengingat siswa-siswi SMP Negeri 16 Balikpapan yang sudah masuk dalam
usia wajib sholat dan sudah Baligh tetapi belum memiliki kesadaran akan
kewajibannya sebagai muslim, yaitu sholat terutama sholat Dzuhur di
Sekolah, dan penulis arahkan untuk melaksanakannya secara berjamaah
untuk memberikan pengajaran bahwa shalat berjamaah itu menambah pahala
shalat dan silaturrahmi, serta mengajarkan untuk berperilaku disiplin serta
bekerjasama. Dengan demikian, kegiatan ini melalui 5 tahapan kegiatan, yaitu
; a) kosultasi dan koordinasi, b) sosialisai, c) pembuatan jadwal, d)
monitorimg pelaksanaan, e) pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan kegiatan
tersebut akan penulis jabarkan sebagaimana berikut :
a. Konsultasi dan Koordinasi
Konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Februari 2020. Pada tahap ini,
penulis melakukan konsultasi dengan ibu Kepala Sekolah berkaitan dengan
akan dilaksanakannya kegiatan Shalat Dzuhur berjamaah secara terjadwal.
Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari senin – kamis pada jam sholat
Dzuhur yaitu jam 12.20 – 13.00 WITa. Setelah konsultasi kepada Kepala
Sekolah, dilanjutkan dengan
koordinasi dengan Waka
Kurikulum mengenai
penjadwalan sholat dzuhur
berjamaah dengan pembagian
berdasarkan kelas. Hasil/output
dari tahapan kegiatan ini adalah
disetujuinya kegiatan Sholat Gambar 3.1
Konsultasi dengan Mentor
31
Dzuhur berjamaah secara
terjadwal demi ketertiban dan
pembiasaan siswa dan siswi
dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai muslim
dan muslimah.
b. Sosialisasi
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2020 di
ruang rapat SMP Negeri 16 Balikpapan bersama bapak dan ibu guru di
dalam meeting pagi. Penulis menjelaskan tentang rencana pelaksanaan
Gerakan Doa Bersama berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala Sekolah
dan Waka bagian Kurikulum. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan
kepada bapak/ibu guru teknis pelaksanaan kegiatan Shalat Dzuhur
berjamaah sehingga kegiatan Shalat Berjamaah dapat berjalan dengan
lancar seperti yang diharapkan. Selain itu, penulis meminta bantuan kepada
para wali kelas untuk dapat mensosialisasikan kegiatan Shalat Dzuhur
berjamaah ini supaya para siswi putri bisa membawa mukena sendiri dari
rumah, mengingat terbatasnya mukena yang tersedia di Musholla sekolah.
Selain itu, penulis juga melakukan sosialisasi langsung kepada peserta didik
terkait Sholat Dzuhur berjamaah tersebut. Sosialisasi kepada siswa
dilakukan dengan pengarahan
di lapangan pada hari itu juga.
Hasil/output dari tahapan
kegiatan ini adalah terjalinnya
kerjasama antar guru terutama
guru yang menjadi wali kelas
dalam menginformasikan
kepada para siswa dan siswi yang Gambar 3.3 Sosialisasi
Gambar 3.2 Konsultasi dengan Waka
Kurikulum
31
diampunya dalam mengsukseskan program Sholat Dzuhur berjamaah ini.
c. Pembuatan Jadwal
Pada tahap kegiatan ini, penulis membuat jadwal piket siswa yang adzan
(Muadzzin) untuk panggilan shalat Dzuhur berjamaah, jadwal imam sholat
dan kelas-kelas yang bergantian sholat dzuhur berjamaah. Hasil/output dari
tahapan kegiatan ini adalah terciptanya ketertiban dan tanggung jawab
peserta didik dalam menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya.
d. Monitoring Pelaksanaan
Pada tahap kegiatan ini, penulis menunjuk perwakilan siswa di setiap kelas
untuk menjadi penanggung jawab absen sholat
dzuhur berjamaah. Selain itu, penanggung jawab
ini juga bertugas mengingatkan teman-teman
sekelasnya untuk melaksanakan sholat dzuhur
berjamaah di Musholla SMP Negeri 16
Balikpapan. Dan absensi sholat akan diperiksa
oleh guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
di setiap jam pelajaran, dan hasilnya akan
menjadi nilai tambah pada penilaian sikap siswa.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah
Gambar 3.4 Jadwal Sholat Dzuhur Berjamaah
Gambar 3.5 Absensi Sholat Dzuhur
Berjamaah
31
adanya tanggungjawab siswa serta adanya absensi sholat sebagai bentuk
dari nilai Akuntabilitas .
e. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Sholat Dzuhur berjamaah ini diawali dengan kumandang adzan
yang dilantunkan oleh salah satu siswa yang bertugas menjadi muadzzin.
Sholat dzuhur berjamaah dilaksanakan secara terjadwal / bergiliran
dikarenakan musholla SMP Negeri 16 Balikpapan yang tidak memadai jika
seluruh kelas sholat dzuhur bersama-sama. Sehingga, dalam rentang waktu
antara 12.20 – 13.00 WITa, siswa dibagi menjadi 2 gelombang, dan di setiap
gelombang ada 3 kelas yang melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Dalam
hal ini , penanggung jawab absensi sholat bertugas mengawasi dan mendata
teman-teman sekelasnya yang sholat maupun yang tidak sholat.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Sholat
Dzuhur Berjamaah secara terjadwal dengan tertib dan lancar seperti yang
diharapkan, meskipun ada beberapa siswa yang masih absen tidak sholat.
Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh
tahapan kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah secara terjadwal..
a. Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka
kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan siswa tidak akan berjalan dengan
baik.
b. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu integritas,
karena kegiatan ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
Gambar 3.6 Pelaksanaan sholat dzuhur berjamaah
31
c. Adanya kegiatan sholat dzuhur berjamaah secara terjadwal dengan absensi
sholat ini jika diterapkan secara terus menerus, harapannya adalah siswa
dapat secara mandiri dengan kesadaran diri masing-masing memiliki
tanggung jawab akan kewajiban mereka sebagai seorang muslim untuk
melaksanakan sholat 5 waktu, baik di rumah, di sekolah, dan dimanapun dia
berada.
d. Kegiatan sholat dzuhur berjamaah ini mendorong siswa untuk berperilaku
disiplin, tanggung jawab, jujur, bekerjasama, serta sebagai media untuk
mempererat silaturahmi siswa antar kelas.
4) Melaksanakan piket pembersihan musholla dan lingkungan sekolah
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan piket pembersihan musholla ini dilaksanakan setiap hari
selesai jam sholat Dzuhur. Akan tetapi ada jadwal dimana terdapat kegiatan
pembersihan musholla beserta lingkungan sekolah lainnya yakni setiap hari
Jumat yang dilaksanakan 2 minggu sekali. Untuk kebersihan dan kenyamanan
musholla ini, pengurus musholla SMP Negeri 16 Balikpapan melengkapi
alat-alat kebersihan khusus musholla dengan biaya yang diambil dari uang
infaq. Dengan demikian, kegiatan ini melalui 5 tahapan kegiatan, yaitu ; a)
kosultasi, b) sosialisai, c) pembuatan jadwal, d) persiapan alat kebersihan, e)
pelaksanaan kegiatan. Adapun tahapan kegiatan tersebut akan penulis
jabarkan sebagaimana berikut :
a. Konsultasi
Konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Februari 2020. Pada tahap ini,
penulis melakukan konsultasi dengan ibu Kepala Sekolah berkaitan dengan
akan dilaksanakannya piket kebersihan Musholla dan lingkungan sekolah.
31
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah disetujuin dan didukungnya
kegiatan piket pembersihan
Musholla dan lingkungan
sekolah sebagai upaya
mendukung program SMP
Negeri 16 Green, Clean, and
Healthy.
b. Sosialisasi
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Februari 2020 di
ruang rapat SMP Negeri 16 Balikpapan bersama bapak dan ibu guru di
dalam meeting pagi. Dan kepada siswa, kegiatan ini disosialisasikan pada
hari itu juga.
Hasil/output dari
tahapan kegiatan ini
adalah adanya
kejelasan informasi
kepada guru maupun
siswa, sehingga
diharapkan dapat terjalin
kerjasama yang utuh.
c. Pembuatan Jadwal
Pada tahap kegiatan ini, penulis membuat jadwal piket pembersihan
musholla berdasarkan kelas. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah
terciptanya ketertiban dan tanggung jawab peserta didik dalam menjalankan
tugas yang diamanahkan kepadanya.
Gambar 4.1 Konsultasi dengan Mentor
Gambar 4.2 Sosialisasi
31
d. Persiapan alat kebersihan
Pada tahap kegiatan ini, bukan hanya persiapan alat-alat untuk
membersihkan musholla saja, tetapi juga menambah fasilitas musholla
supaya lebih nyaman, sehingga siswa tertarik dan nyaman untuk sholat
berjamaah di musholla. Salah satu upayanya adalah dengan menambah
kipas angina di musholla sehingga siswa dan siswi yang sholat tidak
kepanasan. Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya komitmen
peningkatan mutu kebersihan dan kenyamanan musholla SMP Negeri 16
Balikpapan sehingga siswa dan siswi merasakan kenyamanan dan khusyu’
dalam beribadah.
Gambar 4.3 Jadwal Piket pembersihan Musholla
Gambar 4.4 Penambahan Fasilitas Musholla
31
e. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pembersihan musholla dan lingkungan SMP Negeri 16 Balikpapan
dilaksanakan secara terjadwal, dan sejauh ini berjalan dengan baik,
meskipun tidak semua siswa dalam kelas tersebut melaksanakan piket, akan
tetapi tetap terjalin kerjasama yang baik antar kelas dalam pembagian tugas
piket. Untuk kegiatan pembersihan lingkungan sekolah, penulis dibantu
oleh Waka Kesiswaan dan anggota Green Generation dalam mengkoordinir
siswa saat melakukan pembersihan.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah terciptanya suasana yang rapi
dan bersih di lingkungan SMP Negeri 16 Balikpapan terutama di Musholla.
Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh
tahapan kegiatan piket pembersihan musholla dan lingkungan sekolah.
a. Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka
kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan siswa tidak akan berjalan dengan
baik.
b. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu loyalitas,
karena kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa
untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya dan memupuk rasa memiliki
SMP Negeri 16 Balikpapan.
c. Output dari kegiatan ini adalah terciptanya suasana yang rapi dan bersih di
lingkungan SMP Negeri 16 Balikpapan terutama di Musholla untuk
mewujudkan visi sekolah yaitu “unggul dalam inovasi pembelajaran yang
berwawasan lingkungan”.
Gambar 4.5 Pembersihan area Musholla dan sekitarnya
31
d. Kegiatan pembersihan musholla dan lingkungan sekolah ini sebagai sarana
untuk mengajarkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Dan
dari kebersihan inilah tercipta kesehatan jiwa dan mental siswa.
5) Membuat Mading yang berkaitan dengan tata cara dan pembiasaan
ibadah
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan 4 tahap kegiatan, yaitu ; a) konsultasi
b) penentuan tema mading, c) sosialisasi, d) Pelaksanaan. Adapun rincian
empat tahapan kegiatan tersebut akan penulis jabarkan sebagaimana berikut :
a. Konsultasi
Tahap kegiatan ini
dilaksanakan pada hari
Kamis, 27 Februari 2020 di
ruang kepala sekolah SMP
Negeri 16 Balikpapan.
Hasil/output dari kegiatan ini
adalah izin dan support
kegiatan dari Kepala sekolah
sebagai mentor.
b. Menentukan Tema Mading
Tahap ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan
program kegiatan yang sedang berjalan di SMP Negeri 16 Balikpapan. Dan
dalan tahap ini penulis sebagai Guru PAI dan Budi Pekerti menyeleksi hasi
karya siswa agar sesuai dengan tema. Hasil/output tahap kegiatan ini adalah
disepakati tema mading adalah “Ibadah Sehari-Hari. Mading diambil dari
kreatifitas siswa, mading bersifat umum tidak meninggikan atau
Gambar 5.1 Konsultasi dengan Mentor
31
menjelekkan suatu golongan
(Nasionalisme), postingan
mading menggunakan bahasa
yang santun (Etika Publik).
c. Sosialisasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 02 Maret 2020. Sosialisai kepada
siswa dilaksanakan setelah
upacara bendera pagi.
Hasil/output tahap kegiatan ini
adalah adanya informasi yang
jelas dan adanya batas waktu
pengumpulan bahan mading
(tepat waktu).
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembuatan mading ini pada hari Jumat, 13 Maret 2020. Penulis
dibantu oleh beberapa siswa dan dikerjakan di jam pulang sekolah.
Hasil/output tahap kegiatan ini
adalah terpasangnya mading
keagamaan bertemekan “Ibadah
sehari-hari” di sudut dinding
sekolah yang berekatan dengan
Musholla SMP Negeri 16
Balikpapan.
Analisis Dampak
Kelima nilai dasar PNS yaitu terdiri dari Akuntabilias, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan seluruh tahapan kegiatan pembuatan mading.
Gambar 5.3 Sosialisasi
Gambar 5.2 Penyeleksian Tema Mading
Gambar 5.4 Mading Sekolah
31
a. Output kegiatan terpasangnya mading keagamaan bertemakan “Ibadah
sehari-hari” dengan harapan dapat dilihat, dibaca dan diamalkan oleh siswa
dan siswi SMP Negeri 16 Balikpapan. Hal ini sesuai dengan visi SMP
Negeri 16 Balikpapan, yakni terwujudnya peserta didik yang berakhlak
mulia.
b. Apabila tidak diterapkan nilai dasar PNS, kegiatan tersebut tidak dapat
terlaksana dengan baik dan sulit untuk melatih dalam pembiasaan kesadaran
ibadah sehari-hari.
c. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu responsif,
karena bertujuan untuk mengatasi masalah penanaman akhlak mulia siswa
dan siswi SMP Negeri 16 Balikpapan.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Faktor Pendukung
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi terdapat faktor-faktor
pendukung yang dapat memberikan semangat moral bagi penulis. Dalam
lingkungan tempat kerja terutama dukungan moral dari Ibu Nurmala
Manalu selaku Kepala Sekolah, dan ibu Tri Soeswandari yang nantinya
penulis jadikan role model. Bukan hanya dari lingkungan kerja, dukungan
moral juga penulis dapatkan dari keluarga dan teman-teman guru terutama
teman sesama peserta Latsar.
2. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi terdapat faktor-faktor
yang menghambat terlaksananya kegiatan, sehingga kegiatan aktualisasi
kurang maksimal, faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Waktu pelaksanaan yang bertepatan dengan ulangan tengah semester
genap dan menjelang UN kelas 9, sehingga setiap guru disibukkan
dengan penilaian dan persiapan Ujian Nasional.
31
b. Kurangnya rekan guru yang dapat membantu penulis
mendokumentasikan kegiatan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan
rekan-rekan guru disibukkan dengan tugas masing-masing.
31
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dalam
pembukaan UUD 1945. Guru memiliki peran penting dalam mewujudkan
tujuan nasional tersebut terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan salah satu upayanya yaitu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang
terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi dalam kegiatan Aktualisasi yang merupakan tugas penting dalam
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2020.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 16
Balikpapan terdiri dari lima kegiatan, yaitu :
1. Melaksanakan literasi Gerakan Membaca Al-Qur’an (GeMa AL-Qur’an)
2. Gerakan membaca doa bersama ketika memulai pelajaran
3. Melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah secara terjadwal
4. Melaksanakan piket pembersihan mushola dan lingkungan sekolah
5. Membuat mading yang berkaitan dengan tatacara dan pembiasaan ibadah.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan
aktualisasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut mampu meningkatkan
kesadaran siswa dalam pembiasaan beribadah sehari-hari yang menjadi
kewajiban mereka di usia baligh. Siswa pun dilatih untuk memiliki kesadaran
bertanggung jawab dan percaya diri.
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Diri Sendiri
Bagi CPNS sendiri diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
31
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Sekolah
Hendaknya pihak sekolah selalu memberikan dukungan terhadap guru
dalam melaksanakan setiap kegiatan yang bertujuan meningkatkan nilai-
nilai akhlak mulia peserta didik demi mencapai visi dan misi sekolah.
3. Bagi Siswa
Hendaknya siswa dapat membiasakan diri untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada Tuhan YME dan terbiasa berbuat baik antar sesama manusia.
4. Bagi Orang Tua / Wali Murid
Orang tua siswa / wali murid hendaknya ikut berpartisipasi dalam
mengawasi serta membimbing anaknya ketika berada dilingkungan
keluarga dan masyarakat.
C. ROLE MODEL
Dalam program habituasi banyak
sekali yang dapat dipelajari penulis dari
instansi tempat bekerja. Salah satunya
penulis menemukan seseorang yang bisa
dijadikan panutan atau role model. Beliau
adalah Ibu Tri Soswandari, S.Pd yang
merupakan salah seorang guru sekaligus
Waka Kesiswaan di SMP Negeri 16
Balikpapan.
Beliau memiliki moto “Jadilah
Seorang Pendidik Yang Ikhlas dan Selalu Bersyukur”. Beliau menjalani
profesinya dengan semangat yang tinggi, selain itu beliau juga merupakan
sosok yang tegas dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Selain itu beliau tetap santun dan mengayomi dalam bersikap baik kepada
teman guru maupun siswa.
31
Karena sikap dan semangatnya itulah maka penulis ingin meneladani
beliau. Harapannya setelah program Latsar ini penulis juga bisa meniru sikap
beliau dalam bekerja. Bekerja lebih tekun dan semangat dalam menjalani tugas
sebagai pendidik dan Pegawai Negeri Sipil.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Etika Publik.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.