program peningkatan kapasitas petani rumput laut di kabupaten

15

Click here to load reader

Upload: lamkhanh

Post on 18-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

1 | P a g e

Potensi Perikanan dan Kelautan Indonesia

Indonesia memiliki panjang garis pantai terpanjang di Dunia setelah Kanada, yakni mencapai

81.000 kilometer, dengan luas laut sekitar 5,8 juta kilometer per segi. Dengan luas total wilayah

laut sebesar 5,8 juta km2 (terdiri dari 0,3 km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan nusantara

dan 2,7 juta km2 perairan zona ekonomi eksklusif), maka luas wilayah laut tersebut menempati

hampir dua per tiga bagian dari keseluruhan wilayah Indonesia. Dengan demikian sumberdaya

kelautan Indonesia mengandung potensi pembangunan yang sangat besar. Berbagai sumberdaya

alam terkandung didalamnya yang bisa memberikan manfaat bagi kesejahtraan masyarakat

pesisir pada umumnya. Dengan demikian sumberdaya kelautan Indonesia mengandung potensi

pembangunan ekonomi yang sangat besar.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan dan pengembangan potensi kelautan sampai

saat ini hanya dijadikan komoditas politik semata. Sehingga revitalisasi pertanian dalam arti luas

sebagai pilar untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran menjadi terabaikan.

Sampai saat ini pembudidaya dan nelayan masih menempati stratifikasi terendah sosial

masyarakat. Nelayan sering mengalami ironi, yakni mereka tetap miskin dan tidak sejahtera meski

kontribusi mereka terhadap pembangunan perekonomian nasional sangat besar (saat harga

pangan melonjak, eksport dalam negeri tidak dibolehkan untuk mengamankan ketahanan pangan

dalam negeri. Untuk itu pembudidaya harus berkorban demi kepentingan nasional. Namun ketika

pangan anjlok dan biaya produksi membengkak, tidak ada imbalan setimpal buat mereka).

Pengembangan sektor kelautan memiliki fungsi yang sangat strategis, bukan sekedar memberikan

penghidupan bagi masyarakat pesisir, tetapi bagaimana mereka mampu sebagai penyedia

pangan, sandang dan papan bagi kehidupan manusia dari berbagai potensi yang terkandung di

tengah laut indonesia. Pembangunan di sektor kelautan secara berkesinambungan akan terwujud

apabila mampu melakukan strategi perubahan yang mendasar di sektor ini. Menuju pembangunan

yang berkelanjutan tentu tidak bisa dilakukan sendiri, namun perlu dukungan pihak terkait agar

terjadi sinergi yang saling menghargai dan menghormati dengan penuh pengertian dalam prinsip

kesetaraan bagaimana mendorong pembudidaya dan pengusaha agar memiliki kemampuan di

Page 2: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

2 | P a g e

pasar untuk menghasilkan profit, dengan keunggulan potensi masing-masing. bagaimana

pendampingan, metodelogi dan penguatan organisasi dilakukan. Pembudidaya sebagai actor

perubahan harus punya orientasi yang jelas, bagaimana pembudidaya bisa berdayaguna,

sehingga mampu berperan secara bertahap dan berkesinambungan. Setidaknya, ada sejumlah

rincian yang diharapkan bisa dijalankan agar sektor ini menjadi membaik.

Rumput Laut Sebagai Komoditi Unggulan

Di bidang budidaya rumput laut contohnya, sebagai salah satu potensi primadona laut yang tidak

kalah menarik dan potensial untuk dikembangkan. Tercatat sedikitnya terdapat 555 jenis rumput

laut yang ada di perairan Indonesia dan ada 55 jenis yang diketahui memiliki nilai ekonomis tinggi,

diantaranya Eucheuma sp, Eucheuma Cottony, Gracilaria dan Gelidium. Secara kimia, rumput laut

terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,60%), serta serat kasar

(3,0%), dan abu (22,25%).

Padahal jika mampu dikelola secara maksimal budidaya rumput laut merupakan salah satu potensi

yang mampu memberikan nilai ekonomis tinggi kepada masyarakat. Masa produksi yang singkat

45 hari dan proses budidaya yang padat karya dapat memberikan efek yang sangat positif bagi

ertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir. Begitu juga biaya produksi yang sangat murah dengan

harga yang semakin meningkat seiring dengan permintaan akan bahan baku rumput laut

cenderung terus meningkat. Rumput laut mempunyai potensi pasar yang sangat besar, prospek

yang baik tersebut disebabkan oleh manfaat rumput laut yang sangat beragam untuk berbagai

jenis industri yang diakibatkan oleh adanya kandungan alginate, agar-agar, karagenan, dan zat-zat

lain yang terkandung didalamnya. Industri yang memanfaatkan rumput laut, antara lain industri

makanan, kosmetik, farmasi, tekstil, dan food supplement. Dengan demikian, prospek rumput laut

sebagai komoditas perdagangan semakin cerah.

Fakfak – Papua Barat dan Geliat Rumput Laut

Melihat potensi diatas dan wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, menjadikan peluang

pengembangan rumput laut semakin terbuka. Tentu Hampir semua kepulauan Indonesia memiliki

potensi pengembangan komoditi rumput laut tak terkecuali Provinsi Papua Barat. Di tengah

alamnya yang subur dengan bentangan perairan yang relatif belum banyak terjamah dan tercemar

oleh aktifitas manusia diharapkan potensi ini bisa digarap secara lebih maksimal, sehingga sebuah

upaya konkret sangat diperlukan untuk dapat menjawab kebutuhan urgent tersebut diatas.

Page 3: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

3 | P a g e

Berdasarkan catatan program PNPM Mandiri Pedesaan Pertanian tahun 2011 di Kabupaten

Papua Barat, telah menempatkan potensi rumput laut sebagai salah satu program andalan PNPM.

Beberapa tahapan program telah dilaksanakan yang bertujuan untuk peningkatan pendapatan

melalui berbagai proses capacity building di tingkat pembudidaya dan kelompok pembudidaya.

Seiring jalannya proses telah tercatat beberapa kemajuan baik dari sisi perkembangan jumlah

pembudidaya dan perkembangan produksi. Pada awal program hanya 2 kelompok yang menjadi

sasaran program PNPM. Tahun 2013 sudah berkembang menjadi 4 kelompok dengan jumlah

pembudidaya dari 35 orang menjadi 80 orang. Jika dilihat secara global mungkin perkembangan

jumlah pembudidaya tersebut menjadi sangat tidak signifikan, tetapi jika dikaji dari sisi

perkembangan sebuah program pionir, tentu saja angka tersebut memiliki makna besar dalam

menilai sebuah proses pemberdayaan. Saat ini produksi sudah mencapai 8 – 10 ton dalam 1

siklus (maksimal 2 bulan) dan cenderung kelompok belum memiliki tata niaga yang baik, dalam arti

pembudidaya masih sangat memiliki ketergantungan dengan pengumpul lokal.

Di sisi lain, potensi perairan yang masih bisa dikembangkan untuk budidaya sangat lah luas,

terutama di kecamatan/distrik Kokas (survey potensi Program PNPM Mandiri Pedesaan, 2011).

Pertumbuhan rumput laut juga menunjukkan hasil yang maksimal, hal ini ditandai dengan hasil

pemecahan bibit dalam 1 titik/simpul dengan umur bibit 40 hari mempu mencapai rata 5-6 kg.

Umumnya rata-rata berat bibit dalam 1 titik/simpul mencapai 1-2 kg.

Potensi yang besar tersebut, harus didukung oleh pemahaman para pembudidaya akan teknik

yang baik dan benar. Peningkatan pemahaman, ketrampilan dan pelatihan guna meningkatkan

produktivitas kerja yang berbasis pada potensi sumber daya lokal (local product) untuk

menghasilkan kualitas dan kuantitas yang butuhkan oleh pasar, melalui sebuah model yang

adaptif, partisipatif serta komprehensif, menjadi catatan penting untuk dilanjutkan. Mulai dari

bagaimana berbudidaya yang benar, penanganan pasca panen dan penguatan kelembagaan

akan mampu memberikan solusi alternatif dalam menghadapi kebutuhan dan tekanan pasar yang

makin berkembang. Pasca panen contohnya, karena ketidakpahaman akan mekanisme dan

penanganan pasca panen yang baik, masih banyak pembudidaya menjemur rumput laut di atas

tanah hanya dengan mempergunakan waring/jarring, sehingga hal ini berpengaruh terhadap

kwalitas.

Page 4: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

4 | P a g e

Tak terkecuali pelibatan steakholder pemangku kebijakan dan pelaku pasar dalam program ini

diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi pembudidaya rumput laut pada khususnya

dan masyarakat sekitar terdampak. Pelibatan masyarakat secara partisipatif akan dibangun dari

awal perencanaan proyek, melalui berbagai dialog secara intensif sehingga mampu membangun

kesepahaman terhadap pelaksanaan program.

Sasaran utama dalam program ini adalah kelompok pembudidaya rumput laut yang ada di masing-

masing desa dan wilayah yang telah menekuni aktivitas rumput laut. Target group yang akan

menerima manfaat langsung dari program ini kurang lebih mencapai 40 orang pembudidaya

(belum terhitung anggota keluarganya) dan pembudidaya diluar program PNPM Mandiri

Pedesaan. Kedepan, diharapkan dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung

masyarakat pembudidaya nelayan lain (bukan anggota kelompok) dan juga masyarakat luas

lainnya yang terkait seperti sektor perdagangan, transportasi tradisional, serta jasa lainnya. Project

ini diharapkan bisa dikembangkan/dijadikan model atau diikuti oleh masyarakat pesisir lainnya

khususnya di daerah setempat dan tidak menutup kemungkinan di Propinsi lain pada umumnya.

Penerima manfaat akan dilibatkan mulai dari tahap perencanaan program melalui proses diskusi

yang dibangun secara partisipatif sampai dengan pembahasan metode evaluasi dengan tetap

menyesuaikan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. dengan tetap berpedoman pada

kesepakatan program yang telah ditentukan sebelumnya.

Melihat potensi yang ada, dan pemanfaatan potensi tersebut secara optimal sangat strategis

sebagai pusat pertumbuhan, sehingga mampu menopang perekonomian masyarakat setempat.

Sebagai wujud komitmen program dalam membangun jaringan pasar dan memberikan

kesempatan bagi masyarakat petani rumput laut untuk berdiskusi langsung dengan buyer, maka

dihadirkanlah Ibu Iskak Indrayani yang kapasitasnya selain sebagai Wakil Ketua Komisi Rumput

Laut Indonesia juga sebagai Buyer beberapa pabrik rumput laut besar di Indonesia. Dalam

kesemptan ini Ibu Iin menyampaikan kesempatan dan peluangnya untuk bekerjasama langsung

dengan pabrik sehingga keuntungan bisa didapat langsung oleh petani itu sendiri tanpa adanya

perantara dengan rantai perdagangan yang panjang. Kerjasama dengan pabrik langsung sangat

mungkin untuk dilakukan. Tujuan Ibu Iin datang ke Fakfak selain atas undangan Yayasan

Page 5: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

5 | P a g e

Kalimajari, juga untuk menjajaki kerjasama pasar tersebut. Jika ada partner lokal itupun meski

membawa konsep yang saling sinergi dan saling mengerti sehingga bisa menguntungkan masing

– masing pihak. Bagaimana pembagian peran antara kelompok dan partner lokal bisa berjalan

saling menguntungkan, sehingga upaya memberikan nilai lebih kepada petani bisa tercapai. Selain

kerjasama pasar, Ibu Iin juga menyampaikan beberapa hal yang perlu ditekankan dalam

berbudidaya rumput laut terutama:

1. Kualitas dan kuantitas.

2. Umur panen yang tepat 45 hari.

3. Komitmen.

Dalam membangun kerjasama dengan pabrik akan mendapat banyak keuntungan, salah satunya

pabrik bisa memberikan jaminan harga yang stabil. Naik dan turunnya harga akan di informasikan

setiap saat sehingga harga bisa diantisifasi lebih awal. Pabrik dalam melakukan kerjasama tidak

hanya sebatas jual dan beli, pabrik juga berkewajiban membangun hubungan sosial dalam bentuk

pembinaan dan memberikan pemahaman ke petani dalam rangka menjaga keberlangsungan

produksi, sehingga kerjasama bisa berjalan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

Diskusi berlangsung cukup komunikatif, interaksi terjadi melalui beberapa pertanyaan yang

disampaikan oleh petani diantaranya:

1. Anang ; faktor – faktor apa yang mempengaruhi fluktuasi harga rumput laut?

2. Badar ; ada beberapa model pasar, ada yang minta tidak perlu dilakukan

perontokan garam dan ada yang tidak? Mana yang benar?

3. Golap ; berapa harga rumput laut kering sekarang di pabrik?

4. Ahek ; sudah banyak program yang diberikan ke kokas ini, tetapi belum ada yang

sampai memberikan pendampingan seperti sekarang ini. Saya minta terimakasih atas

kesempatan yang diberikan sehingga kami disini bisa berbudidaya dengan baik.

5. Sumarno ; ini adalah kesempatan langka, bapak ibu, saudara – saudara sekalian

semua, apalagi yang kurang sekarang, tidak mudah untuk menghadirkan Ibu Iin kesini.

Manfaatkan kesempatan ini dan harapan saya, apa yang disampaikan dan peluang yang

diberikan oleh Ibu Iin sebagai buyer bisa terwujud dalam bentuk kerjasama pasar. Belum

pernah di Fakfak ini ada pembeli yang bicara langsung dengan petani.

Page 6: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

6 | P a g e

Dalam diskusi ini yang dihadirkan tidak hanya kelompok sasaran program saja, tetapi beberapa

orang dari Kampung tetangga yang melakukan budidaya rumput laut juga dihadirkan. Hal ini

dilakukan untuk memberikan motivasi dan semangat untuk lebih giat dalam melakukan budidaya

rumput laut. Dengan harapan keberlangsungan produksi dan kualitas rumput laut yang dihasilkan

bisa terjaga dengan baik. Disampaing hal tersebut di atas, tujuan kunjungan ini juga dimaksudkan

untuk pengamatan langsung oleh buyer sehingga dalam pelaksanaan workshop nantinya, bisa

diberikan masukan kepada Dinas terkait tentang bagaimana menjaga kualitas dan kuantitas

produksi sebelum kerjasama pasar bisa direalisasikan.

Tujuan dari pelaksanaan workshop ini adalah :

1. Menyampaikan hasil pelaksanaan program termasuk rekomendasi dan input keberlanjutan program.

2. Membangun sinergi dari para pengambil kebijakan di tingkat kabupaten (DPRD, Kelautan dan

Perikanan, Koperasi, Petani, Lembaga Pendamping dan Perbankan) untuk meneruskan

program “Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir” dengan para

pembudidaya dan pasar yang berkelanjutan.

3. Mendorong terbangunnya inisiatif-inisiatif sustainability rumput laut dan dukungan terhadap

petani dari segenap stakeholder sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat

pesisir bisa tercapai secara berkelanjutan.

.

Workshop ini dibuka oleh Bapak Asisten III Kabupaten Fakfak mewakili Bupati Fakfak yang

sedianya hadir namun karna sesuatu dan lain hal Bapak Bupati tidak bisa hadir, sekaligus

memberikan pengantar dan arahan program sehingga diharapkan mampu memberikan spirit yang

positif dalam pelaksanaan program. Partisipan yang akan diundang dalam workshop ini :

1. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Fakfak

2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Fakfak

3. Bappeda Kabupaten Fakfak

4. Dinas Koperasi Kabupaten Fakfak

Page 7: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

7 | P a g e

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Fakfak

6. PNPM Perdesaan Pertanian Kabupaten Fakfak

7. Bank Mandiri Cabang Fakfak

8. Bank Papua Cabang Fakfak

9. Perwakilan 4 (empat ) Kelompok Tani Rumput Laut

Penyampaian Materi dalam acara workshop dibuka oleh Ibu Agung Widiastuti selaku

Direktur Yayasan Kalimajari guna menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta

workshop sekaligus menyampaikan agenda kegiatan workshop. Selanjutnya beliau menyampaikan

laporan kegiatan program “Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua

Barat dalam Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir” yang

difasilitasi oleh Indonesia Eximbank.

Dalam kesempatan ini, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalamupaya mendukung

program pengembangan rumput laut di Kabupaten Fakfak. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai

bentuk keseriusan berbagai pihak untuk terus mengawal program ini. Hal inilah yang menjadi

salah satu agenda penting dalam kegiatan workshop untuk membangun komitmen, sinergi antar

instansi/lembaga/pemerhati rumput laut di Kabupaten Fakfak, untuk bekerjasama berbagi peran

dalam mengawal kesuksesan program pengembangan rumput laut, sehigga keberlanjutan

program bisa tercapai dan kesejahtraan petani akan terwujud.

Setelah penyampaian laporan kegiatan oleh direktur kalimajari, maka acara selanjutnya

adalah penyampaian selayang pandang dari Indonesia Eximbank selaku penyandang dana

program “Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir” yang disampaikan oleh

perwakilan dari Indonesia Eximbank (Ibu Tri Utami R. Nugroho) Senior Vice President sebagai

Ibu Tri Utami R. Nugroho

Senior Vice President

Indonesia Eximbank

Page 8: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

8 | P a g e

bagian dari rangkaian pembukaan kegiatan workshop, dalam kesempatan ini pula beliau berkenan

memberikan pengarahan dan motivasi serta penjelasan tentang tujuan serta harapan dari

Indonesia Eximbank kepada para penerima bantuan saprodi dan pelatihan juga pendampingan

yang dilaksanakan oleh Yayasan Kalimajari, untuk memaksimalkan bantuan yang telah diberikan.

Dukungan program ini sebagai bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung

peningkatan perekonomian masyarakat khususnya sector rumput laut yang termasuk salah satu

komoditi andalan eksport. Profil perusahaan juga menjadi agenda penting dalam penyampaian

apresiasi dari Eximbank. Sambutan ditutup dengan harapan keberlanjutan program dan dukungan

saprodi dan pendampingan yang diberikan, agar mampu menjadi stimulus/embrio guna

peningkatan produksi dan kualitas untuk mencapai kesejahteraan petani rumput laut di Kabupaten

Fakfak.

Kesempatan selanjutnya diberikan kepada Bapak Asisten III Kabupaten Fakfak mewakili

Bapak Bupati yang tidak berkenan hadir karena sesuatu hal, sekaligus yang akan membuka acara

workshop. Sebelum penyampaian sambutan dari Bapak Bupati, Bapak Asisten III juga

menyampaikan dukungan yang positif terutama dukungan kebijakan terkait dengan program yang

dilaksanakan oleh Yayasan Kalimajari atas suport dari Indonesia Eximbank. Sebagai wujud

terimakasih dan sekaligus membuka acara workshop Bapak Asisten III membacakan Sambutan

Bapak Bupati Kabupaten Fakfak yang berbunyi sebagai berikut;

SAMBUTAN BUPATI KABUPATEN FAKFAK

DALAM RANGKA PEMBUKAAN WORKSHOP RUMPUT LAUT

YANG SAYA HOMATI PIMPINAN DPRD KABUPATEN FAKFAK YANG DALAM HAL INI DI WAKILI KETUA

KOMISI B

YANG SAYA HOMATI SAUDARA KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN (DKP), DAN SAUDARA

KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (BPM)

Bapak Asisten III Kabupaten

Fakfak

(Mewakili Bupati Fakfak yang

berhalangan hadir)

Page 9: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

9 | P a g e

YANG SAYA HOMATI SAUDARA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA), DAN SAUDARA KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM

YANG SAYA HOMATI PIMPINAN INDONESIA EXIMBANK JAKARTA ATAU YANG MEWAKILI

YANG SAYA HOMATI SAUDARI WAKIL KETUA KOMISI RUMPUT LAUT INDONESIA

YANG SAYA HOMATI DIREKTUR YAYASAN KALIMAJARI BALI YANG SANGAT KONSEN TERHADAP

PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN FAKFAK

YANG SAYA HOMATI SAUDARA PENDAMPING KABUPATEN PNPM MANDIRI PERDESAAN PERTANIAN

KABUPATEN FAKFAK BESERTA TIMNYA (PARA PENDAMPING DISTRIK)

SECARA KHUSUS YANG SAYA HORMATI DAN SAYA BANGGAKAN PARA KETUA KELOMPOK TANI

RUMPUT LAUT DARI DISTRIK KOKAS DAN TELUK PATIPI YANG TELAH BERUPAYA SANGAT BAIK

UNTUK MENGEMBANGKAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN FAKFAK MELALUI PENDAMPINGAN PARA

PENDAMPING PNPM MANDIRI PERDESAAN PERTANIAN DAN YAYASAN KALIMAJARI,

DAN BAPAK/IBU UNDANGAN YANG BERBAHAGIA

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

SYALOOM.... SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA.....

PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT TUHAN YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG, MARILAH

SENANTIASA KITA PANJATKAN KEPADA-NYA, KARENA ATAS KARUNIA DAN KASIH-NYA LAH

SEHINGGA PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI, KITA DAPAT DIPERTEMUKAN DALAM

KEGIATAN WORKSHOP MEMBANGUN JARINGAN PASAR DAN MULTI STAKHOLDER FORUM DALAM

UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI RUMPUT LAUT DAN MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN

MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN FAKFAK.

PERTAMA TAMA, SAYA MENYAMPAIKAN TERIMAKASIH DAN PENGHARGAAN YANG SETINGGI-

TINGGINYA ATAS PERHATIAN DAN SUMBANGSIH INDONESIA EXIMBANK MELALUI YAYASAN

KALIMAJARI DAN PNPM MANDIRI PERDESAAN PERTANIAN YANG TELAH SANGAT BAIK

MENINGKATKAN KAPASITAS MASYARAKAT KAMI KHUSUSNYA PARA NELAYAN RUMPUT LAUT

MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN, YANG MESKI WAKTUNYA TIDAK LAMA NAMUN TELAH

MEMBERIKAN DAMPAK YANG LUAR BIASA TERHADAP PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI

KABUPATEN FAKFAK. SEKALI LAGI KEPADA BAPAK IBU SAYA UCAPKAN SELAMAT DATANG DI

KABUPATEN FAKFAK.

SAUDARA-SAUDARA YANG SAYA HORMATI...

Page 10: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

10 | P a g e

PADA BERBAGAI KESEMPATAN, DAN YANG TERAKHIR PADA SIDANG PARIPURNA DPRD PADA HUT

KOTA FAKFAK BEBERAPA HARI LALU SAYA TELAH TEGASKAN APA YANG MENJADI VISI MISI BUPATI,

NAMUN MELALUI FORUM YANG BERBAHAGIA INI SAYA INGIN KEMBALI MENEGASKAN KEPADA

KITA SEMUA LEBIH KHUSUS PARA PIMPINAN SKPD YANG HADIR DISINI, JELAS BAHWA VISI MISI

BUPATI ADALAH MEWUJUDKAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM RANGKA MEMBANGUN

KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT, SEHINGGA SAYA INGIN MENEGASKAN AGAR PROGRAM-

PROGRAM SKPD PADA TAHUN DEPAN BAGAIMANA MERUJUK PADA VISI MISI YANG TELAH KITA

TETAPKAN BERSAMA, SEHINGGA MARI KITA KURANGI PROGRAM-PROGRAM BANTUAN SOSIAL

YANG TIDAK MENDORONG DAN MENGARAH PADA PENINGKATAN EKONOMI RAKYAT.

MARI KITA SEMUA MENGKAJI LEBIH DALAM TERHADAP APA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH

SAUDARA-SAUDARA DARI YAYASAN KALIMAJARI DAN PNPM MANDIRI PERDESAAN PERTANIAN,

DIMANA PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT YANG MENGARAH PADA PENINGKATAN

EKONOMI (LIVELIHOOD) MENJADI FOKUS UTAMA MEREKA DALAM UPAYA KEMANDIRIAN

EKONOMI MASYARAKAT, DENGAN TETAP MEMBERIKAN BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA YANG

MASYARAKAT BUTUHKAN MENDORONG PRODUKTIFITAS USAHA

HADIRIN YANG SAYA HORMATI..................

SELAIN PENINGKATAN KAPASITAS DAN BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA PERLU DIBARENGI

DENGAN MEKANISME PENDAMPINGANNYA SEHINGGA BENAR-BENAR BERMANFAAT UNTUK

MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN EKONOMI MEREKA.

SAYA SANGAT YAKIN DAN PERCAYA, JIKA SELURUH PROGRAM YANG DISUSUN MEMPUNYAI

KERANGKA PIKIR SEPERTI TERSEBUT DIATAS, MAKA CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME SERTA

IMPACT (DAMPAK) DARI KEGIATAN YANG KITA BERIKAN KEPADA MASYARAKAT, AKAN LEBIH

TERUKUR DAN BERDAYA GUNA

SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI

KABUPATEN FAKFAK SECARA ALAMIAH MEMPUNYAI POTENSI YANG CUKUP BESAR AKAN

BUDIDAYA RUMPUT LAUT, DIMANA PERAIRAN KITA MEMILIKI TINGKAT KESUBURAN YANG BAIK,

YANG DAPAT MENGHASILKAN KUANTITAS DAN KUALITAS RUMPUT LAUT YANG BERBEDA DI

DAERAH LAIN. SEIRING DENGAN HAL TERSEBUT, KEPADA SELURUH SKPD DAPAT MENDORONG

PROGRAM MINA POLYTAN. UTAMANYA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DAPAT LEBIH FOKUS

DAN KONSEN BAGAIMANA MEWUJUDKAN PROGRAM MINA POLYTAN YANG TELAH SAYA

Page 11: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

11 | P a g e

CANANGKAN DAN KITA TELAH TUANGKAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

KABUPATEN FAKFAK.

SAYA JUGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH DAN SELAMAT DATANG KEPADA SAUDARI WAKIL

KETUA KOMISI RUMPUT LAUT INDONESIA YANG TELAH BERSEDIA MENENGOK KABUPATEN

FAKFAK, YANG SAYA JUGA INGIN FAKFAK BISA MENJADI SALAH SATU PENGHASIL RUMPUT LAUT DI

WILAYAH TIMUR INDONESIA.

SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI

BEBERAPA BULAN LALU SAYA DIUNDANG UNTUK MENHADIRI PANEN RAYA RUMPUT LAUT DI

KOKAS, SAYA JUGA CUKUP KAGUM MELIHAT PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT YANG SAYA PANEN,

RUMPUN LAUT NYA SANGAT BESAR DALAM SATU TALI, DENGAN BEBERAPA JENIS WARNA YANG

SANGAT MENARIK, DAN SAYA MENERIMA BANYAK LAPORAN TENTANG BERKEMBANG BUDIDAYA

RUMPUT LAUT YANG DILAKUKAN OLEH PETANI RUMPUT LAUT DI DISTRIK KOKAS, SEHINGGA

SANGAT TEPAT KALAU YAYASAN KALIMAJARI DAN INDONESIA EXIMBANK SERTA ASOSIASI PETANI

RUMPUT LAUT YANG JUGA ADALAH BUYER (PEMBELI) UNTUK MELIHAT POTENSI PERAIRAN DAN

MAYARAKAT PETANI RUMPUT LAUT DI DAERAH KAMI.

KIRANYA INI MENJADI AWAL YANG SANGAT BAIK UNTUK TERUS MENDORONG DAN MEWUJUDKAN

KEMANDIRIAN PANGAN DAN JUGA KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT DI DERAH KAMI.

TERAKHIR YANG INGIN SAYA SAMPAIKAN ADALAH BAHWA APA YANG TELAH DILAKUKAN

INDONESIA EXIMBANK MELALUI YAYASAN KALIMAJARI ADALAH BENTUK PERHATIAN DARI BUMN

(BADAN USAHA MILIKI NEGARA) YANG SANGAT BAIK, MELALUI DANA CSR (COORPORATE SOCIAL

RESPONSBILITY) YANG MEREKA MILIKI SEBAGAIMANA DIAMANATKAN OLEH UNDANG-UNDANG,

TELAH MENYALURKANNYA KEPADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) YAITU YAYASAN

KALIMAJARI UNTUK MEMBANTU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN FAKFAK.

MELALUI KESEMPATAN INI, SAYA JUGA INGIN MEMINTA KEPADA BEBERAPA BUMN YANG ADA DI

DAERAH INI MISALNYA BANK PAPUA, BANK BRI, BANK BNI, BANK MANDIRI ATAU BUMN LAINNYA,

DAPAT JUGA DENGAN DANA CSR YANG DIMILIKINYA MEMBANTU PEMBERDAYAAN EKONOMI

MASYARAKAT MELALUI LEMBAGA ATAU KELOMPOK MASYARAKAT YANG BERKOMPETEN DAN

MEMENUHI SYARAT UNTUK MENGAKSES DANA CSR TERSEBUT.

DEMIKIAN SAMBUTAN INI, KURANYA ALLAH SWT MEMBERKAHI DAN MERIDHOI KERJA-KERJA KITA.

AMIN

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Page 12: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

12 | P a g e

BILLAHITAUFIK WAL HIDAYAH WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

FAKFAK, 04 DESEMBER 2013

BUPATI KABUPATEN FAKFAK

CAP TERTANDA

DRS. MOHAMMAD USWANAS, M.Si

Selesai pembacaan sambutan Bupati Kabupaten Fakfak oleh Bapak Asisten III kegiatan workshop

Sinergitas dan Membangun Jaringan Pasar program Pengembangan Potensi Rumput Laut Di

Kabupaten Fakfak – Papua Barat Dalam Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan

Masyarakat Pesisir, resmi dibuka.

Kegiatan workshop ini juga dihadiri oleh Kepala Bappeda sebagai leading sektor

pembangunan di setiap pemerintahan daerah. Bapak Abdul Latief Suaery selaku Kepala Bappeda

Kabupaten Fakfak sangat mendukung program pengembangan rumput laut. Dimana program

minapolitan yang telah dilaksanakan di Distrik Fakfak Timur salah satunya adalah pengembangan

rumput laut. Sebagai masyarakat lokal yang secara kebetulan berasal dari daerah sasaran dimana

program dilaksanakan, beliau juga mengungkapkan ketertarikannya untuk ikut berbudidaya rumput

laut. Dengan produktifitas dan harga yang ada saat ini bisa menghasilkan 7 – 8 juta dalam sekali

siklus panen merupakan penghasilan yang cukup tinggi. Sehingga harapannya dengan adanya

program ini dan kesempatan untuk kerjasama dengan perusahaan adalah suatu hal yang patut

ditindaklanjuti. Bappeda dalam hal ini sangat mendukung program – program percepatan

pembangunan masyarakat, apalagi yang sudah jelas seprti ini. Kepala Bappeda kembali

menegaskan kepada peserta workshop untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah

untuk melakukan perubahan, terutama bagaimana rumput laut ini bisa berkembang dan

memberikan peningkatan perekonomian bagi masyarakatnya.

Ibu Iskak Indrayani

Wakil Ketua Komisi Rumput Laut Indoesia &

Selaku Buyer Rumput Laut

Page 13: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

13 | P a g e

Penyampaian meteri selanjutnya oleh nara sumber sekaligus kapasitasnya sebagai buyer

dan wakil ketua komisi rumput laut Indonesia yang dalam hal ini disampaikan oleh Ibu Iskak

Indrayani (Ibu Iin). Hal –hal penting berkaitan dengan rumput laut baik itu cara budidaya,

penanganan pasca panen dan kegunaan rumput laut di dunia industri baik untuk food dan farmasi

kembali disampaikan. Meskipun dalam kunjungan lapangan sebelumnya juga telah disampaikan

dengan kelompok tani di Kampung Sisir, Distrik Kokas.

Peluang pasar yang masih sangat terbuka lebar, kebutuhan akan komoditi rumput laut terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini 4 pabrik yang ditangani masing – masing

membutuhkan ± 500 ton tiap bulan. Dengan demikian kebutuhan 4 pabrik ini berkisar ± 2000 ton

tiap bulan belum termasuk exsport. Peluang ini mesti dimanfaatkan oleh petani. Sehingga harapan

akan terbangunnya kerjasama pasar bisa terwujud, dan tentu dukungan dinas dan instansi terkait

sangat dibutuhkan sehingga petani bisa menjaga kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan.

Budidaya ruput laut yang bersifat padat karya, dengan masa produksi yang sangat singkat adalah

suatu jalan yang sangat mudah untuk bisa mencapai kesuksesan bersama. Ibu Iin sekali lagi

menekankan jika suatu saat nanti apa yang disampaikan dalam forum workshop ini bisa terealisasi

dalam wujud penandatanganan kontrak kerjasama antara kelompok dengan pabrik. Diskusi

cukupkomunikatif, ini dapat dilihat dari respon peserta dengan berbagai pertanyaan yang

disampaikan oleh peserta seperti:

1. Pak Badar ; Terimakasih kepada pihak Indonesia Eximbank dan Yayasan Kalimajari

atas dukungan program yang dilaksanakan saat ini. Bagaimana dengan perlakuan

sortir/ayakan untuk mendapatkan kualitas rumput laut yang baik, mengingat ada 2 tipe

pembeli yaitu pembeli yang sangat mempertahankan kualitas dan pembeli asalan?

2. Pak Lasalihi ; Bagaimana dengan informasi standarisasi harga dari pabrik atau pembeli

Fakfak, apa saja yang mempengaruhi penentuan harga tersebut?

3. Bank Papua ; Harapan jika ada agenda pertemuan seperti ini mohon untuk dihadiri oleh

kepala dinas/SKPD terkait sehingga pengambil kebijakan bisa sesuai dengan apa yang kita

diskusikan. Jangan diwakilkan karena akan tidak efektif bukan kepala dinasnya yang hadir.

Page 14: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

14 | P a g e

4. Bu Yohana ; Dinas Koperasi dan UKM, sudah ada koperasi dimasing – masing

kampung untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat. Bagaimana dengan

teknis pelepasan rumput laut dari tali? Apakah ada teknologi terapan untuk proses

pengeringan?

5. Pak Frans ; Akan mengkomunikasikan informasi workshop ini ke DPRD Komisi II agar

menjadi agenda penting jug untuk dibahas.

6. Pak Lasalihi ; Bagaimana dengan CSR Bank Papua, apakah kelompok atau koperasi

bisa mengaksesnya?

7. Pak Musa ; Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai leading sector pengembangan

rumput lut di Kabupaten Fakfak. Karena keterbatasan anggaran, maka semua pihak

mengharapkan dukungan untuk mendorong berbagai program.

8. Pak Rahman ; Sebagai pendamping PNPM, apakah bantuan material di Kampung Sum

dapat dioptimalkan sehingga sehingga mampu memberikan manfaat. Materialnya dari DKP

sementara pendampingannya dari PNPM sehingga program bisa sinergi.

9. Pak Sumarno ; Masih belum ada harmonisasi/singkronisasi program antara dinas/instansi

terkait dalam pengembangan rumput laut.

10. Nur ; Apa yang dapat diberikan oleh mahasiswa terkait dengan pengembangan

potensi budidaya rumput laut di Kabupaten Fakfak?

11. Teteh Ahek ; Pentingnya pendampingan secara terus menerus oleh pemerintah, jangan

hanya diberikn bantuan tapi pada akhirnya tidak bermanfaat dan tidak ada pendampingan.

12. Pak Ali ; Mohon kiranya bantuan yang diberikan oleh Dinas Koperasi diarahkan ke

pembudidaya rumput laut agar tepat sasaran, karen selama ini bantuan menjadi tidak tepat

sasaran.

13. Bank Papua ; Harus ada tindakan kongkrit setelah workshop ini, agar kegiatan ini bisa

memberikan manfaat dan dapat berlanjut.

Page 15: Program Peningkatan Kapasitas Petani Rumput Laut di Kabupaten

Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak - Papua Barat dalam

Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir

15 | P a g e

Diskusi berlangsung sampai waktu menunjukkan pukul 17.00 wit yang sedianya direncanakan

sampai pukul 15.00 wit. Banyak agenda yang bisa ditindak lanjuti oleh instansi/dinas terkait dalam

upaya pengembangan rumput laut di Kabupaten Fakfak, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah daerah melalui Bappeda akan mendukung pengembangan budidaya rumput laut

melalui program-program yang berkaitan dengan upaya pengembanga.

2. Bank Papua turut serta membangun komitmen bersama dalam pengembangan budidaya

rumput laut di wilayah ini dengan akan memberikan kredit bagi usaha budidaya rumput laut

yang dikembangkan masyarakat.

3. Tawaran kerjasama pemasaran oleh salah satu narasumber untuk memasarkan hasil

produksi rumput laut di Kabupaten Fakfak, sehingga ada jaminan pasar yang lebih baik.

Demikian kegiatan workshop “Pengembangan Potensi Rumput Laut di Kabupaten Fak Fak -

Papua Barat dalam Membangun Kemandirian dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pesisir” dan kegiatan ditutup langsung oleh Ibu Widi selaku pelaksana program.