program pascasarjana manajemen dan bisnis institut pertanian bogor (ipb) selasa, 24 januari 2012

42
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Selasa, 24 Januari 2012 1 Dr. B.S. Kusmuljono, MBA Chairman CPR- Indonesia Komisaris Bank BNI Ketua Komnas Keuangan Mikro Kuliah Umum HYBRID MICROFINANCING

Upload: tatiana-pace

Post on 01-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kuliah Umum HYBRID MICROFINANCING. Dr. B.S. Kusmuljono , MBA Chairman CPR- Indonesia Komisaris Bank BNI Ketua Komnas Keuangan Mikro. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Selasa, 24 Januari 2012. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

Program Pascasarjana Manajemen dan BisnisInstitut Pertanian Bogor (IPB)

Selasa, 24 Januari 20121

Dr. B.S. Kusmuljono, MBAChairman CPR- Indonesia

Komisaris Bank BNIKetua Komnas Keuangan Mikro

Kuliah UmumHYBRID MICROFINANCING

Page 2: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

2

Presiden RI mencanangkan target penyaluran KUR selama 5 tahun ke depan (2010-2014) adalah Rp 20 triliun setiap tahun atau Rp 100 triliun selama 5 tahun - untuk target tahun 2010 telah dikoreksi + Rp 13,5 triliun.

Data menunjukkan realisasi penyaluran KUR sejak peluncurannya November 2007 s/d Desember 2011 (4 tahun 1 bulan) sebesar Rp 63,4 triliun dengan jumlah debitur 5,72 juta. Asumsi setiap debitur mempekerjakan 2 orang, maka telah memberikan lapangan kerja sebanyak 11,44 juta orang.

Sektor yang paling banyak mendapatkan penyaluran KUR adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel (Rp 38,4 triliun atau sebesar 60,5%) dan sektor pertanian (Rp 10,1 triliun atau sebesar 15,9%), sedangkan provinsi yang terbanyak menyalurkan KUR adalah Jawa Timur (Rp 9,8 triliun atau sebesar 15,5%), Jawa Tengah (Rp 9,3 triliun atau sebesar 14,6%) dan Jawa Barat (Rp 8,3 triliun atau sebesar 13,2%). Non performing loan (NPL) KUR sebesar 2,10%.

PENDAHULUAN

Page 3: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

3

PENDAHULUAN

KUR penting karena mampu menjangkau debitur UMKM yang selama ini belum tersentuh oleh perbankan (belum bankable) seperti debitur yang tidak mempunyai jaminan dan debitur pemula.

Program KUR profitable bagi bank karena berorientasi bunga komersial dan pada dasarnya usaha debitur tersebut feasible namun belum bankable.

Sumber Dana KUR berasal dari 100% masyarakat (tidak bisa diatur hanya oleh pemerintah / birokrat)

Page 4: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

4

DATA PERBANKAN NASIONAL

Deskripsi 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Okt 2011

Total Kredit 316.059 371.058 440.505 559.470 695.648 792.297 1.002.012 1.307.688 1.437.930 1.765.845 2.106.157 Total KUR 485 12.139 4.565 17.229 29.003 Total SBI 74.296 76.859 101.374 94.058 54.256 179.045 166.518 166.518 212.116 139.316 111.338 Total DPK 797.362 835.778 888.567 963.106 1.127.937 1.287.102 1.510.834 1.753.292 1.973.042 2.338.824 2.587.282 Total Aset 1.106.173 1.121.284 1.226.153 1.288.788 1.490.220 1.716.895 2.014.242 2.343.090 2.571.660 3.054.595 3.460.752 Total Modal 83.675 103.602 112.395 130.168 138.162 165.691 194.651 212.862 260.787 328.402 399.154 Total Laba 12.204 16.537 22.875 29.463 24.897 28.334 35.015 30.606 45.215 57.309 63.603

CAR 19,93% 22,44% 19,43% 19,42% 19,30% 21,27% 19,30% 16,76% 17,42% 17,18% 17,15%LDR 33,01% 38,24% 43,52% 49,95% 59,66% 61,56% 66,32% 74,58% 72,88% 75,21% 81,03%ROA 1,45% 1,96% 2,63% 3,46% 2,55% 2,64% 2,78% 2,33% 2,60% 2,86% 3,11%BOPO 98,41% 94,76% 88,10% 76,64% 89,50% 86,98% 84,05% 88,59% 86,63% 86,14% 86,44%NIM 3,60% 4,14% 4,64% 5,88% 5,63% 5,80% 5,70% 5,66% 5,56% 5,73% 5,95%NPL 12,23% 7,50% 6,78% 4,50% 7,56% 6,07% 4,07% 3,20% 3,31% 2,56% 2,66%

(Rp juta)

Page 5: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

5

GRAFIK DPK – KREDIT - SBIR

p M

iliar

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Okt 2011

DPK

Kredit

SBI

Page 6: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

6

GRAFIK SBI - KURR

p M

iliar

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Okt 2011

SBI

KUR

SBI Turun sejak ada KUR

Page 7: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

7

GRAFIK NIM - NPL

0,00%

2,00%

4,00%

6,00%

8,00%

10,00%

12,00%

14,00%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Okt 2011

NIM

NPL

Dengan KUR NIM naik dan NPL turun

Page 8: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

8

BAYAR BUNGA SBIRata-rata penempatan SBI setiap bulan Rp. 150 triliun dengan bunga berkisar 6% per tahun= Rp 9 triliun

VS

PENYERTAAN MODAL NEGARA (PMN) untuk penjaminan KUR bagi Askrindo dan Jamkrindo tahun 2010 = + Rp. 1,8 triliun +

Imbal Jasa Penjaminan KUR Tahun 2010 = + Rp. 0,45 triliun +

Pembayaran Klaim KUR oleh Askrindo dan Jamkrindo tahun 2010 = + Rp. 0,72 triliunTOTAL = Rp. 2,97 triliun

ILUSTRASI PERBANDINGAN PENGELUARAN NEGARA

PERBANKAN(Institusi & Perusahaan Besar)

SEKTOR RIIL(UMK & Koperasi = orang kecil)

KUR Rp. 63,4 triliununtuk 5,72 juta UMK

Page 9: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

9

GRAFIK LABA BERSIH ASKRINDO DAN JAMKRINDO

(300.000)

(200.000)

(100.000)

-

100.000

200.000

300.000

400.000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

JAMKRINDO

ASKRINDO

Page 10: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

10

REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011

Plafon Outstanding Rata-rata Kredit

(Rp juta) (Rp juta) (Rp juta/debitur)

1 BNI 6.506.919 3.618.131 77.140 84,4 1,42 2 BRI (KUR Ritel) 9.571.663 4.661.744 64.373 148,7 2,42 3 BRI (KUR Mikro) 29.945.397 10.550.350 5.319.572 5,6 1,84 4 BANK MANDIRI 7.002.090 4.706.659 151.188 46,3 0,99 5 BTN 1.907.420 1.184.739 11.029 172,9 3,16 6 BUKOPIN 1.084.557 419.792 7.610 142,5 9,45 7 BANK SYARIAH MANDIRI 1.494.513 1.036.672 16.792 89,0 3,46 8 BANK NAGARI 424.252 318.730 12.871 33,0 0,77 9 BANK DKI 163.209 129.593 1.446 112,9 1,08 10 BANK JABAR BANTEN 1.660.875 1.132.446 16.922 98,1 2,72 11 BANK JATENG 756.113 527.957 12.290 61,5 2,20 12 BPD DIY 47.156 37.065 492 95,8 3,94 13 BANK JATIM 2.281.864 1.736.615 20.776 109,8 4,16 14 BANK NTB 56.237 44.078 795 70,7 1,35 15 BANK KALBAR 141.931 100.086 1.243 114,2 - 16 BANK KALTENG 70.067 47.748 1.671 41,9 2,36 17 BANK KALSEL 128.286 100.808 1.786 71,8 0,17 18 BANK SULUT 47.763 35.020 1.777 26,9 - 19 BANK MALUKU 48.985 37.737 1.565 31,3 - 20 BANK PAPUA 81.773 60.404 1.132 72,2 2,10

63.421.067 30.486.374 5.722.470 11,1 2,10

57.512.558 26.178.088 5.647.704 10,2 1,98

5.908.509 4.308.286 74.766 79,0 2,86

TOTAL

TOTAL 6 BANK PELAKSANA

TOTAL BPD

No. BANK

REALISASI PENYALURAN KUR

NPL (%)Debitur

Page 11: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

11

5.820.597

934.363

618.915

17.454.096

217.280

396.506

1.128.141

683.360

3.233.117

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000

Pertanian

Industri Pengolahan

Konstruksi

Perdagangan

Akomodasi

Transportasi

Perumahan

Jasa Kemasyarakatan

Lain-lain

REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011MENURUT SEKTOR EKONOMI (RP JUTA)

Page 12: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

12

601.917

1.597.401

1.003.440

1.198.312

725.942

862.538

205.016

730.352

203.897

71.727

1.499.438

3.868.112

3.775.041

528.951

4.787.540

590.411

- 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000

NANGGROE ACEH DARUSSALAM

SUMATERA UTARA

SUMATERA BARAT

RIAU

JAMBI

SUMATERA SELATAN

BENGKULU

LAMPUNG

KEPULAUAN RIAU

BANGKA BELITUNG

DKI JAKARTA

JAWA BARAT

JAWA TENGAH

D.I. YOGYAKARTA

JAWA TIMUR

BANTEN

REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011MENURUT PROVINSI (RP JUTA)

Page 13: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

13

REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011MENURUT PROVINSI (RP JUTA)

701.632

303.572

261.191

801.109

646.468

849.143

839.633

349.673

383.150

1.688.207

245.304

138.222

167.270

260.071

146.789

170.582

284.229

- 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000

BALI

NTB

NTT

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

SULAWESI UTARA

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN

SULAWESI TENGGARA

GORONTALO

SULAWESI BARAT

MALUKU

MALUKU UTARA

PAPUA BARAT

PAPUA

Page 14: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

14

Sumber Pendanaan Usaha Mikro

Sumber: Shinozaki, 2010

Page 15: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

15

Variasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Sumber: Shinozaki, 2010

Page 16: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

16

Nasabah, Simpanan, dan Pinjaman LKM

Sumber: Shinozaki, 2010

Page 17: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

17

Microfinance Problem

System Approach

Source of Funds

Credit Guarantee

Supervision

Regulation

MoneyLender

MFI

Micro-banking

Page 18: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

PROBLEM SOLVING

18

ACADEMIC

BUSINESS GOVERNMENT

SYNERGY

PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP POLICY

Page 19: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

19

System Thinking

Dealing with complexity of Microfinancing

Hybrid Microfinancing

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Page 20: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM)

Pasal 21 :(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan

pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.(4) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha

dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan luar negeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil.

20

DASAR HUKUM

Page 21: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

21

UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM)

Pasal 23 Pemerintah dan pemerintah daerah:

1.Menumbuhkan, mengembangkan dan memperluas jangkauan lembaga penjamin kredit, dan

2.Memberikan kemudahan dan fasilitas dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh pembiayaan.

DASAR HUKUM

Page 22: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

22

Hybrid Microfinancing

PNPMBantuan

SosialPadatKarya

KreditMikro

Perbankan

Kur Mikro + KKP-E(Penjaminan) (Subsidi Bunga)

Sinergi Pembiayaan

Usaha Produktif

40 Juta Usaha Mikro-Kecil(Sektor Informal)

RTS(Rumah Tangga Sasaran)

CapacityBuilding

Tata Niaga

APBD LPKD

LKM

Perkuatan Permodalan

LPDB

Dana Bergulir

DANA MASYARAKAT/ DPK

Askrindo &JamkrindoPenjaminan

Kredit

DANA PEMERINTAH/APBN

Penyaluran

PEMP/ PUAP

KADINDA

Inkubasi Bisnis

Page 23: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

HYBRID MICROFINANCE

“ Sistem perkuatan permodalan bagi usaha mikro melalui mekanisme pemadu-serasian (sinergi) sumber-sumber pembiayaan dari dana masyarakat pada perbankan dengan dana pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan serta perluasaan lapangan pekerjaan utamanya bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS)”

23

BSK Model, 2009

With organic farmer

Page 24: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

24

PENERAPAN HYBRID MICROFINANCING :

USULAN KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP) KEPADA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Page 25: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

25

Latar Belakang

Ketersediaan pembiayaan bagi petani, peternak, pekebun, pembudidaya ikan dan nelayan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai ketahanan pangan.

Realisasi kredit perbankan, baik komersial maupun melalui kredit program yaitu kredit bersubsidi bunga (KKPE : Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, KPEN-RP : Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan, KUP-S : Kredit Usaha Pembibitan Sapi) maupun melalui kredit dengan penjaminan (KUR) masih sulit diakses oleh sektor pertanian dan perikanan

Page 26: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

26

Realisasi Penyaluran Kredit Perbankan kepada Petani

Realisasi kredit perbankan secara nasional ke semua sektor per Desember 2010 sebesar Rp. 1.766,2 triliun. Realisasi kredit untuk sektor pertanian secara luas (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) per Desember 2010 hanya 5% dari total kredit perbankan atau Rp. 91,16 triliun (sumber: Bank lndonesia)

NPL total untuk kredit perbankan : 2,58%, NPL total untuk kredit pertanian 1,83% (sumber: Bank lndonesia)

KKPE, KPEN-RP dan KUP-S yaitu Kredit Ketahanan Pangan dengan subsidi bunga berkisar 7%-8% dari pemerintah untuk membiayai usaha budidaya tanaman pangan (padi, jagung kedelai), hortikultura, peternakan, perikanan dan koperasi untuk pengadaan pangan realisasinya masih sangat rendah .

Page 27: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

27

Realisasi Penyaluran Kredit Perbankan kepada Petani

KKPE : dari alokasi kredit yang dialokasikan perbankan sebesar Rp 9,5 triliun hanya terserap rata-rata Rp. 2,5 triliun per tahun.

KPEN-RP : dari alokasi kredit sebesar Rp 38 triliun, hanya terserap rala-rata 3% per tahun . Realisasi kredit per April 2011 sebesar Rp.1,7 triliun, penyerapan terbesar untuk sawit 93% ( Rp1,56 triliun), karet (5,83%) atau Rp 98,5 miliar dan kakao 1,8 % atau Rp 30,2 milyar.

Realisasi KUP-S (per April 2011) : alokasi Rp 3,8 triliun, terserap Rp. 132,1 milyar (3,4%) Petani/Nelayan tidak feasible untuk mengakses bunga tinggi dan tidak bankable dalam menyediakan agunan.

Data PUT 2009 (Pendataan Usaha Tani oleh BPS) dari 17.870.832 rumah tangga usaha tani hanya 85.333 yang berhubungan dengan perbankan

Page 28: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

28

Keberhasilan KUR Mikro telah dibuktikan mampu menjangkau usaha mikro dan rakyat kecil, sebagai pembuktian bahwa skim penjaminan KUR Mikro tersebut telah sahih dan terus patut dilanjutkan. Tetapi aksesabilitas kaum tani dan nelayan ternyata belum mampu mendorong permintaan ataupun realisasi KUR Mikro ke sektor pertanian.

Setelah dilakukan observasi lapang, masalah utamanya adalah bunga KUR - Mikro masih dipandang tinggi untuk sektor pertanian. Bunga tinggi tersebut oleh perbankan dianggap rasional karena risiko di sektor usaha pertanian termasuk tinggi.

ALASAN PEMBENTUKAN KUMP

Page 29: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

29

Secara akademis, risiko pertanian atau Bio-risk disebabkan oleh karakter produk-produk pertanian itu sendiri. Bio-risk tersebut dikategorikan dalam tiga komponen penyebab, yaitu:• Seasonal

Produk – produk pertanian termasuk kelautan dan perikanan mempunyai karakter musiman, segingga sulit untuk mendapatkan mekanisme produksi yang sepanjang waktu.Ketergantungan terhadap iklim dan cuaca sangat tinggi yang menyebabkan kontinuitas bahan baku untuk agroindustri dan agroniaga menjadi penuh ketidakpastian.

• VariabilityKeragaman produk dari suatu jenis komoditi sering sekali menyulitkan homogenitas produk yang akan dipasarkan.Penetapan harga untuk transaksi jual beli menjadi sulit diprediksi bila memperhatikan naik turunnya kualitas produk yang sulit dikendalikan.

• PerishableSebagai benda hidup (bio) maka produk-produk hasil pertanian sangat rentan terhadap kondisi penyimpanan dan pengangkutan. Ini menyebabkan timbulnya susut fisik dan susut mutu.Biaya penanganan pasca panen dan kolektabilitas produk sering terlalu tinggi sehingga akan mendominasi perhitungan nilai tambah pada rantai nilainya.

Dari ketiga faktor tersebut, maka penilaian bio-risk harus dilakukan untuk setiap komoditi dan lokasi produksi. Ketidakpastian dari faktor tersebut menyulitkan perhitungan dalam estimasi penetapan bunga yang pas pada jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, keengganan perbankan atas mitigasi atas risiko tersebut dapat dimaklumi, sehingga peran pemerintah diperlukan dengan menciptakan sistem insentif yang berwujud subsidi bunga.

ALASAN PEMBENTUKAN KUMP

Page 30: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

30

Subsidi Bunga

Penjaminan Kredit

Pemberdayaan Tani Nelayan

Kredit Usaha Mikro

Pertanian (KUMP)

Pola Kredit dan Pemberdayaan Petani dan Nelayan

KUMP : Aman, Mudah, dan Murah Aman bagi Bank : ada penjaminan dari pemerintah Mudah dan Murah bagi Petani dan Nelayan : ada subsidi bunga dari

pemerintah

Page 31: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

31

ALTERNATIF POLA KUMP

1. Asuransi Kredit yang dijamin oleh Lembaga Penjamin

2. Subsidi pada Penutupan Asuransi Kerugian oleh Lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah

3. Subsidi bunga untuk meringankan beban petani dan nelayanPerhitungan awal untuk subsidi bunga KUMP

4. Pola Kelompok dan Bapak Asuh (Avalist) dalam penyaluran KUMP

Beban Bunga

Perbankan Beban Petani Beban Pemerintah

Maks. 14 % untuk Bank Umum

Maks. 22% untuk BPR (linkage program)

6 % 8% (untuk Bank Umum) s/d 14% (untuk BPR)

Page 32: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

32

Kebijakan publik yang diperlukan adalah Peraturan Presiden tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat dalam rangka Penyediaan Pembiayaan bagi Usaha Tani dan Nelayan atau Kredit Usaha Mikro Pertanian (KUMP).

Dalam rangka untuk mendorong perbankan nasional agar meningkatkan penyaluran kredit kepada kelompok ekonomi lemah yaitu tani dan nelayan, tim pakar memandang perlu diberikannya fitur insentif oleh pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk :

Jaminan kredit ala KUR - Mikro, dengan jumlah paling sedikit 70%-90%.

Subsidi bunga ala KKPE, dengan mekanisme pemberian subsidi 8%-12% tergantung komoditas.

Dana pemberdayaan kelompok tani dan nelayan terkait dengan penyaluran KUMP tersebut.

KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN

Page 33: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

33

APBNAPBD

Kemen. Keuangan

Kantor Kas Negara

Menko Ekonomi

Bank Indonesia

Bank PelaksanaK U M P

Kantor Cabang (unit)

Lembaga Penjaminan

Kredit

Pusat Daerah

Kelompok Tani Nelayan

Tani NelayanPenerima KUMP

Departemen Teknis

KementanKKP

Pusat Daerah

CSR – SwastaPKBL-BUMN

Perguruan Tinggi

LSM

APBNAPBD

Dana subsidi

Dana pemberdayaan

Penagihan Periodik

SubsidiBunga

monev

Pemberdayaan Pemberdayaan

Usulan Pinjaman Pengembalian

Info kredit macet

Penagihan

Jaminan 70%

KebijakanKUR TN

monev

SKIM KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP)

Dana penjaminan

Page 34: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

34

MEKANISME PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP)

MENKO EKON

Koordinasi

KKP KEMENTAN

APBN

APBD

C S R

PKBL

KEMEN.KEUANGAN

BANK INDONESIA

Perguruan Tinggi

BDS

GAPOKTANPOKTANPOKYAN

BANK Terpilih

ASKRINDOJAMKRINDO

Lembaga Penjaminan Kredit Daerah

KEMEN.KUKM

K U M P

KOPTANKSP -

AgribisnisKop. MINA

subsidi bunga

Pemberdayaan

Pembinaan

alternatif perkuatan permodalan

Anggota Anggota

Tidak boleh sama sasaran

LKM

dana

teknis

Page 35: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

KUNCI KEBERHASILAN KUMP

1. Dari sisi BANK :

Adanya jaringan karena pada dasarnya bank penyalur harus berada di tengah-tengah calon debitur (community based)

Sumber daya manusia perlu kompetensi dan budaya yang spesifik, punya komitmen serta mencintai UMKM sektor Pertanian

Sistem perlu dibangun untuk mengurangi biaya transaksi sehingga lebih efisien, transparan, sederhana dan nyaman (convenient) bagi debitur.

35

Page 36: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

KUNCI KEBERHASILAN KUMP

2. Dari sisi CALON DEBITUR / SEKTOR RIIL :

Pembinaan (technical assistance) perlu karena calon debitur pada dasarnya belum bankable (persiapan status legal, administrasi, teknik produksi, kepastian pasar), yang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait

Perlu bekerjasama dengan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) UMK atau Tenaga Pendamping UMK, lembaga rating LKM dan pihak-pihak lainnya.Perlu alokasi dana PKBL terutama porsi hibah untuk operasional training dan pembinaan calon dan debitur KUMP.

36

Page 37: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

KUNCI KEBERHASILAN KUMP

3. Dari sisi LEMBAGA PENJAMINAN :Perlu komitmen pemerintah dalam mengalokasikan dana APBN bagi Lembaga Penjaminan yang memadai dalam kuantitas dan berjangka panjang sesuai dengan jangka waktu KUMP (10 tahun)Merintis pendirian Lembaga Penjamin Kredit Daerah (LPKD) dengan diampu oleh Askrindo dan Jamkrindo dan mendorong Pemda untuk mereplikasi Sistem KUMP di daerah dengan dukungan dana dari APBD.

37

Page 38: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

KUNCI KEBERHASILAN KUMP

4. CARA PENYALURAN :Penyaluran KUMP dapat dilaksanakan secara langsung (bank kepada debitur) dan secara tidak langsung (linkage dengan lembaga keuangan mikro/LKM) serta pendekatan kemitraan inti plasma (cluster).

Dengan pendekatan linkage tersebut maka dimungkinkan penyaluran KUR dapat menjangkau calon debitur yang berada di remote area dan size-nya mikro. Untuk itu perlu kerjasama dengan lembaga rating LKM independen untuk memperoleh LKM yang baik.

Dengan pendekatan kemitraan dimungkinkan penyaluran KUMP menyentuh bidang pertanian secara massal dengan jumlah relatif signifikan.

38

Page 39: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

COMMUNITY BASED-INTEGRATED SUSTAINABLE AREA DEVELOPMENT (CB-ISAD)WEST SUMBAWA REGENCY (KSB), WEST NUSA TENGGARA PROVINCE

THROUGH BLENDING FINANCING AND REPUTATION BASED CSR PT NEWMONT NUSA TENGGARA

COMMUNITY BASED-INTEGRATED SUSTAINABLE AREA DEVELOPMENT (CB-ISAD)WEST SUMBAWA REGENCY (KSB), WEST NUSA TENGGARA PROVINCE

THROUGH BLENDING FINANCING AND REPUTATION BASED CSR PT NEWMONT NUSA TENGGARA

CPR-Indonesia Center for Policy Reform

Change with Solution for Better Tomorrow

Cooperation between:

HYBRID MICROFINANCE IMPLEMENTATION ON RIIL SECTORHYBRID MICROFINANCE IMPLEMENTATION ON RIIL SECTOR

Page 40: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

BLENDING FINANCING

40

USAHA MIKRO PERIKANAN

Kelompok Petani Ikan

Individu Petani Ikan

Koperasi Petani Ikan

L K MPNPM, PUAP, PEMP, PKBL

BUMNP E M D A C S R Swasta

(Newmont, dll) B A N K

InfrastrukturLembaga

Pendamping

Agroindustri/ Industri

Produk

Capacity Building

Kredit

PembiayaanKredit

PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - MandiriPEMP : Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir (Program Kementerian Kelautan dan Perikanan) PUAP : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Program Kementerian Pertanian)PKBL : Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN

Page 41: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

Pengembangan Wilayah Berbasis Masyarakat

41

Usaha MikroKelompok

Tani/Nelayan/ Pengrajin

Petani/Nelayan/ Pengrajin Koperasi

APEX LKMPemerintah

Daerah/Kementerian

PKBL BUMN/CSR

Infrastruktur Perguruan Tinggi

Bantuan Teknis/Pengembangan Masyarakat

Kredit Mikro

Penjaminan

COMMUNITY BASED –INTEGRATED AREA DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN WILAYAH TERINTEGRASI BERBASIS MASYARAKAT)

LKM

B A N K

Agroindustri/ Industri Produk

Kredit Komersial

Ekspor/Pasar Domestik

Linkage

Capacity Building

Pooling Fund

Page 42: Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor  (IPB) Selasa, 24 Januari 2012

42

THANK YOUOFFICE:CPR-Indonesia

Graha Kapital Lantai 5Jl. Kemang Raya No. 4, Jakarta Selatan 12730 INDONESIATelp. +62-21 719-8716 Fax. +62-21 719-9529Email : [email protected]