program keluarga harapan di indonesia

22

Upload: juneman-abraham

Post on 10-Aug-2015

183 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Konsultan dan Editor: Juneman, S.Psi., M.Si. Penelitian yang dibukukan ini bertujuan untuk mengetahui dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di tujuh propinsi serta merumuskan peluang pengembangan PKH di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, kondisi RTSM pasca PKH lebih baik daripada kondisinya sebelum PKH, meskipun di beberapa propinsi justru mengalami penurunan status sosial ekonomi dan penurunan ketangguhan (resiliensi) Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Penelitian ini mendiskusikan dan merekomendasikan, antara lain, sebagai berikut: (1) Asumsi filosofis dan etis mengenai orang miskin perlu didudukkan kembali secara tepat sebagai landasan pelaksanaan PKH; (2) Dalam pelaksanaannya, PKH perlu memperhatikan rantai proses yang nampak dalam analisis jalur, sejak pemberian bantuan sampai dengan peningkatan partisipasi RTSM dalam bidang pendidikan dan kesehatan; (3) Unit sasaran program adalah keluarga, bukan rumah tangga, karena keduanya memuat pengertian yang berbeda; (4) Berdasarkan kenyataan belum tercapainya korelasi prediktif positif PKH, exit peserta PKH tahun 2007 sebaiknya ditunda; (5) Peserta PKH harus dikondisikan sejak awal bahwa dalam jangka waktu tertentu, mereka akan mengalami exit; (6) Sebagai ujung tombak, deskripsi kerja pendamping membutuhkan reorientasi dan/atau revitalisasi, mengarah pada fokus perubahan perilaku keluarga peserta program PKH kepada hal-hal yang bersifat produktif dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosialnya; (7) Terkait dengan validitas data peserta PKH (exclusion and inclusion errors), petugas pendata sebaiknya melibatkan masyarakat setempat sehingga sasaran program lebih tepat; (8) PKH sebagai program perlindungan sosial diintegrasikan ke dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional; (9) Perpanjang bantuan akses pendidikan anak-anak dari RTSM hingga jenjang SLTA.

TRANSCRIPT

Page 1: Program Keluarga Harapan di Indonesia
Page 2: Program Keluarga Harapan di Indonesia

PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI INDONESIA: Dampak Pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh Provinsi

P3KS Press (Anggota IKAPI)Tahun 2012

EditorJuneman

Togiaratua Nainggolan, dkk.

Page 3: Program Keluarga Harapan di Indonesia

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Togiaratua Nainggolan, dkk

PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI INDONESIA: Dampak Pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh Provinsi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (P3KS) Press, Jakarta 2012;viii + 152 halaman; 14.5 x 21 cm

ISBN 978-602-8427-70-8

Editor : Juneman, S.Psi., M.Si

Konsultan : 1. Dr. Oetami Dewi 2. Juneman, S.Psi., M.Si

Penulis : 1. Togiaratua Nainggolan 2. Sutaat 3. Anwar Sitepu 4. Teti Ati Padmi 5. Muchtar 6. Irmayani 7. Bonar HutapeaPerwajahan : Tim PenelitiTataletak : MS. Khoirudin

Cetakan Pertama : Tahun 2012

Penerbit : P3KS Press (Anggota IKAPI) Jl. Dewi Sartika No. 200, Cawang III, Jakarta Timur Telp: (021) 8017146; Fax: (021) 8017126 Email:[email protected] Website: puslit.kemsos.go.id / twitter:@puslitbangkesos© Penulis & Penyunting Ahli

Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana di maksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan karunia-Nya, sehingga buku hasil penelitian yang berjudul “Program Keluarga Harapan di Indonesia: Dampak Pada Rumah Tangga Sangat Miskin di Tujuh Provinsi di Indonesia” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Penelitian ini merupakan awal dari rangkaian proses berkelanjutan dalam perumusan kebijakan berbasis riset guna mewujudkan sistem perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan di Indonesia, khususnya bagi rumah tangga dan atau keluarga sangat miskin melalui Pengembangan Keluarga Harapan.

Puslitbangkesos berupaya tampil dalam melaksanakan peran strategisnya guna mendukung Kementerian Sosial sebagai pilar utama pembangunan kesejahteraan sosial untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan di bidang perlindungan sosial sejalan dengan bingkai negara kesejahteraan (welfare state), terutama dalam pengembangan Program Keluarga Harapan.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami berharap masukan yang bersifat konstruktif dari pembaca guna perbaikan selanjutnya. Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian hingga terwujudnya buku ini, kami menyampaikan terima kasih.

Jakarta, Desember 2012Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan SosialKepala,

DR. Dwi Heru Sukoco, M.Si

Page 5: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I Aii

PENGANTAR EDITOR

Sejumlah penelitian telah mengaitkan kemiskinan dengan gangguan perkembangan otak, lunturnya harga diri, rendahnya partisipasi politik, peningkatan partisipasi dalam radikalisme, kriminalitas, motivasi untuk menghampiri komunisme, dan sebagainya yang tidak kita inginkan bersama sebagai sebuah bangsa. Mekanisme hubungan antar berbagai variabel tersebut merupakan jejaring kompleks yang terus diupayakan untuk dijelaskan oleh para ilmuwan. Namun yang jelas, kemiskinan harus lekas ditanggulangi.

Buku yang berisikan hasil penelitian empiris tentang dampak dan peluang pengembangan Program Keluarga Harapan (PKH) ini dapat dipandang sebagai wujud konkret tanggung jawab Pemerintah untuk menguji epistemologinya tentang [penanggulangan] kemiskinan. Salah satu hal yang menarik adalah bahwa buku ini ditulis dengan berbagai pendekatan keilmuan, seperti ilmu kesejahteraan sosial, pekerjaan sosial, dan psikologi. Memang, apabila dicermati, terdapat kerinduan ilmu-ilmu ini untuk bergerak melampaui arus utamanya. Ilmu yang "konvensional"-nya beraras mikro merambah ke aras makro, dan sebaliknya; termasuk dalam membahas perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan.

Hal tersebut tentu saja merupakan perkembangan yang menggembirakan pada saat kita sesungguhnya juga tengah memerlukan teori yang komprehensif yang bersifat indigenous tentang [penanggulangan] kemiskinan di Indonesia. Intervensi terhadap kemiskinan akan lebih bertanggung jawab apabila didasarkan atas teori yang kukuh, yang dibangun oleh teoritikus kita berbasiskan realitas masyarakat kita sendiri. Dalam hal ini, kita perlu belajar bersama agar tidak terjebak pada ego “merasa teori sendiri yang paling benar”, karena teori itu hakikatnya memang tentatif, senantiasa terbuka terhadap revisi, dan memungkinkan upaya trandisiplinisasi. Kita tidak

Page 6: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A iii

perlu terjebak, misalnya, dalam psikologisasi-atau-ekonomisasi-atau-sosiologisasi-atau-kulturalisasi-atau-politisasi kemiskinan.

Oleh karena hal tersebut di atas, keberlangsungan penelitian tentang kemiskinan di Indonesia sejak proses pembangunan teori (theory building) sampai dengan kontinuitas evaluasi teoritis dan praksisnya justru menjadi semakin urgen dalam konteks ini.

Seorang penyair Jerman, Bertolt Brecht (1934), pernah mengungkapkan: “Reicher Mann und armer Mann (rich man and poor man)/standen da und sah'n sich an (stood there and looked at each other) // Und der Arme sagte bleich (And the poor pale man said): / 'Wäre ich nicht arm, wärst du nicht reich' ('If I weren't poor, you wouldn't be rich')”. Intinya, “Tidak ada orang kaya tanpa orang miskin”. Ungkapan ini jelas menunjukkan relasi eksistensial-dialektis antara orang kaya dan orang miskin. Herbert Gans (1972) juga pernah menulis sebuah risalah yang masyur dalam American Journal of Sociology, berjudul “The Positive Functions of Poverty” (Fungsi Positif Kemiskinan). Sayangnya, “psikologi populer” banyak membanjiri kita dengan penekanan bahwa “Orang menjadi miskin karena bermental miskin”. Dalam konteks ini, PKH yang khas menekankan pentingnya pendampingan di samping pemberian bantuan tunai bersyarat untuk mengakses dan berpartisipasi dalam layanan pendidikan dan kesehatan, sesungguhnya merupakan koordinat strategis untuk mendongkrak posibilitas orang miskin berjejaring internal maupun eksternal, serta berperan serta dalam pengambilan keputusan masyarakat bersama. Oleh karena itu, penjaminan pendampingan yang tangguh (resilien) di samping yang kompeten bagi keluarga sangat miskin merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Kesediaan tim peneliti untuk berdialog intensif dengan konsultan dan editor, inovasi metodologi, ketulusan untuk menyatakan hasil penelitian bahwa PKH belum berkorelasi positif dengan peningkatan status sosial ekonomi RTSM peserta PKH Tahun 2007, serta diskusi

Page 7: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I Aiv

yang holistik dan bernas mengenai prospek PKH di Indonesia, merupakan sejumlah hal yang patut diapresiasi dari penulisan buku ini.

Akhirnya, saya ucapkan, “Selamat berefleksi melalui buku ini!”

Jakarta, Desember 2012

Juneman, S.Psi., M.Si

Page 8: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

PENGANTAR EDITOR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I : PENDAHULUAN 1

BAB II : TINJAUAN TENTANG BANTUAN TUNAI BERSYARAT DAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI INDONESIA 9

A. Kemiskinan 9B. Bantuan Tunai Bersyarat 16C. Program Keluarga Harapan di Indonesia 20

BAB III: DAMPAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN TERHADAP RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN 29A. Metode Penelitian 29B. Deskripsi Sampel RTSM Peserta PKH 48C. Persepsi Terhadap Program Keluarga Harapan 57D. Partisipasi Bidang Kesehatan 63E. Partisipasi Bidang Pendidikan 77F. Status Sosial Ekonomi, Jam Kerja Anak, Dan Ketangguhan 91G. Analisis Jalur (Path Analysis) 94

BAB IV: PROSPEK PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI INDONESIA 99

BAB V : PENUTUP 127A. Kesimpulan 127B. Rekomendasi 127

DAFTAR PUSTAKA 130

LAMPIRAN 136

BIOGRAFI PENULIS 139

BIOGRAFI EDITOR 143

INDEKS 145

Page 9: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I Avi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. : Tahapan keluarga sejahtera 14Tabel 2. : Persyaratan Kesehatan Bagi Peserta PKH 26Tabel 3. : Distribusi Sampel Penelitian Dampak PKH 31Tabel 4. : Rancangan Instrumen Partisipasi RTSM Dalam Bidang Kesehatan 33Tabel 5 : Rancangan Instrumen Partisipasi RTSM Dalam Bidang Pendidikan 37Tabel 6 : Usia Kepala Keluarga 48Tabel 7 : Suku Kepala Keluarga 48Tabel 8 : Agama Kepala Keluarga 50Tabel 9 : Status Pernikahan Kepala Keluarga 50Tabel 10 : Jumlah Anak Kepala Keluarga 50Tabel 11 : Pekerjaan Kepala Keluarga 51Tabel 12 : Jumlah Tabungan Kepala Keluarga Per Bulan 51Tabel 13 : Jumlah Pengeluaran Kepala Keluarga Per Hari 52Tabel 14 : Kemampuan Baca/Tulis Kepala Keluarga Dalam Aksara Latin 52Tabel 15 : Jumlah Pendapatan Bersih Kepala Keluarga Per Bulan 52Tabel 16 : Pendidikan Terakhir Kepala Keluarga 53Tabel 17 : Usia Anak Pertama 53Tabel 18 : Pendidikan Anak Pertama 54Tabel 19 : Pekerjaan Anak Pertama 54Tabel 20 : Penghasilan Anak Pertama Per Bulan 54Tabel 21 : Persepsi Manfaat PKH Bagi Keluarga 54Tabel 22 : Persepsi Manfaat PKH Secara Umum Bagi Orang Miskin di Indonesia 55Tabel 23 : Jarak Rumah ke Sekolah 55Tabel 24 : Jumlah batang rokok yang dihabiskan anggota keluarga 56

Page 10: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Skema Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan 21Gambar 2 : Rerata Jumlah Bantuan PKH Per Tahun (Rupiah) 56Gambar 3 : Persepsi Tentang Bantuan 57Gambar 4 : Persepsi Tentang Pendampingan 58Gambar 5 : Persepsi Manfaat Fisik 59Gambar 6 : Persepsi Manfaat Psikis 60Gambar 7 : Persepsi Manfaat Sosial 61Gambar 8 : Presensi RTSM Pada Pertemuan Bidang Kesehatan 63Gambar 9 : Kepemilikan Kartu Kesehatan 64Gambar 10 : Pemberian Tablet Fe 65Gambar 11 : Pertolongan Tenaga Kesehatan Terlatih 66Gambar 12 : Pelayanan Antenatal Care 67Gambar 13 : Pelayanan Postnatal Care Ibu 68Gambar 14 : Pelayanan Postnatal Care Anak Neonatus 69Gambar 15 : Penimbangan Bayi 70Gambar 16 : Imunisasi Lengkap 71Gambar 17 : Pemberian Vitamin A 72Gambar 18 : Penimbangan Anak 73Gambar 19 : Pemantauan Tumbuh Kembang Anak 74Gambar 20 : Kebiasaan Makan 75Gambar 21 : Variasi Makan 76Gambar 22 : Presensi RTSM Pada Pertemuan Bidang Pendidikan 77Gambar 23 : Pendaftaran Anak Ke Satuan Pendidikan 78Gambar 24 : Pendaftaran Anak ke program Remedial 79Gambar 25 : Presensi Anak di Kelas 80Gambar 26 : Pendaftaran Anak ke Program Wajib Belajar 81Gambar 27 : Fasilitas Fisik Pendidikan di Rumah 82Gambar 28 : Ketersediaan Buku Pelajaran 83Gambar 29 : Ketersediaan Tenaga Pendidik 84Gambar 30 : Ketersediaan Pakaian dan Perlengkapan 85Gambar 31 : Fasilitas Fisik Sekolah 86Gambar 32 : Partisipasi Anak Sekolah 87Gambar 33 : Keterlibatan Orangtua Dalam Jam Belajar Anak 88Gambar 34 : Prestasi Belajar Anak 89Gambar 35 : Jumlah Jam Belajar Anak 90Gambar 36 : Status Sosial Ekonomi RTSM 91Gambar 37 : Jam Kerja Anak 92Gambar 38 : Ketangguhan (Resiliensi) 94Gambar 39 : Hasil analisis jalur (P > 0.05, RMSEA < 0.05) 95Gambar 40 : Gambar Organisasi Perlindungan Sosial di Indonesia 137

Page 11: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I Aviii

Page 12: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A144

BIOGRAFI EDITOR

Juneman, Dosen Tetap pada Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara; serta Dosen Tidak Tetap pada program-program studi Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Universitas Pancasila, Universitas Mercu Buana Jakarta Jakarta, dan Universitas Pelita Harapan. Matakuliah yang diampunya antara lain Psikologi Umum, Psikologi Sosial, Sejarah Pemikiran Tentang Manusia, Filsafat Manusia, Psikologi Kepribadian, Analisis Perubahan Sosial, Manajemen Perubahan Perilaku, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, dan Konstruksi Alat Ukur Psikologi. Alumnus program studi S1 Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI (UPI YAI) dan Alumnus program Magister Sains Psikologi Sosial Universitas Indonesia (UI). Memperoleh sertifikasi internasional Certified Webmaster Professional (CWP) dari World Organization of Webmasters (2001). Memegang sertifikasi alat ukur Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) for Adult and Adolescent (2010), serta sertifikat Assessment Centre Assessors Training Program (2011). Lulus Grundstufe I & II dari Goethe Institut Jakarta serta Niveaux I & II dari Centre Culturel Français (CCF) de Jakarta (2002). Menjabat sebagai Subject Content Specialist Bidang Metodologi Penelitian Psikologi (2011), selanjutnya Subject Content Coordinator Bidang Psikologi Sosial-Komunitas (sejak 2012) pada Universitas Bina Nusantara, Anggota Pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah DKI Jakarta (periode 2007-2008, 2008-2011, 2011-2015), Anggota Pengurus Ikatan Psikologi Sosial HIMPSI (periode 2010-2014), Wakil Dekan/Ketua Program Studi S1 Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (2008-2011), Anggota Pengurus Departemen Pusat Penelitian Ikatan Alumni Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI (periode 2010-2013), Anggota American Psychological Association (APGS-APA, 2009-2011). Ia merupakan Anggota Pendiri Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI, 2010), Anggota Aktif Jejaring Komunikasi Kesehatan Jiwa (JEJAK JIWA) Indonesia (2007-sekarang),

Page 13: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A 145

serta Konsultan dan Pelatih pada Mercu Buana Training & Consulting/MBTC (2006-2010). Ia juga merupakan Anggota Sidang Penyunting Jurnal Ilmiah Psikologi "PSIKOBUANA" Universitas Mercu Buana Jakarta (2008-2011, www.psikobuana.com, ISSN 2085-4242), Jurnal Kesehatan Jiwa Indonesia "ATARAXIS" (2007), Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences/IJLFS (2008, ISSN 1979-1763), Jurnal Psikologi Ulayat/Indonesian Journal of Indigenous Psychology (sejak 2012, ISSN 2088-4230); dan Ketua Sidang Penyunting Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi/JPIO (sejak 2012, www.jpio.org, ISSN 2302-8440, bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi/APIO PP HIMPSI). Menulis buku hasil penelitian "Psychology of Fashion" (LKIS, 2010, ISBN 9789792553253). Berminat serta melakukan kajian dan penelitian seputar Masalah Perkotaan/Urban, Masalah Korupsi, dan Masalah Psikologi Teoritik.

Page 14: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A146

INDEKS

Aadil, 11, 95, 108, 113administratif, 109, 128agama, 15, 50, 107agensi, 106, 110, 124agregat, 46, 62, 64, 65, 66, 67,

68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93

akar kemiskinan, 144akses, 6, 10, 11, 12, 23, 33, 113,

129aktivitas produktif, 116akumulasi, 3, 17, 116, 118, 123altruisme perempuan, 112anak, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 14, 15,

19, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 50, 54, 64, 69, 70, 73, 74, 78, 79, 80, 81, 82, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 107, 110, 114, 115, 116, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 132, 134, 142, 145

analisis jalur, 46, 94, 95, 97, 124, 128

Analisis Kebijakan, 7Angka Partisipasi Sekolah, 1, 18,

19Antenatal Care, 34, 66, 67asesmen, 109, 123, 128

asimetrik, 110asuransi sosial, 106

BBank Dunia, 9bantuan sosial, 2, 4, 16, 22, 43, 106Bantuan Tunai Bersyarat, 2, 3, 9, 16,

17, 21, 99, 107, 110Bappenas, 6, 18, 130, 134, 135bargaining power, 111baseline, 5, 121, 134Basis intervensi, 110, 112Bedah Rumah, 125behavioristik, 116bencana, 11, 103, 143berkorelasi prediktif, 96, 97, 98, 108,

109, 114bermartabat, 1, 10, 43bias aktivis, 123BKKBN, 13, 45, 130BLT, 25, 116, 125BPJS, 107BPS, 1, 13, 24, 28

CCCT, 2, 3, 16, 18, 19, 118, 132CD-RISC, 41, 130Corrected Item-Total Correlation, 143covert child labor, 119

Page 15: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A 147

Ddefisiensi atensi, 120demand, 5determinasi, 97, 116dialog, 108, 128disfungsi, 44Diskusi Kelompok Terfokus, 29displacement, 111Disproportionate Area Random

Sampling, 31 disproportionate multi staged

sampling, 31DKI Jakarta, 5, 30, 31, 48, 50,

52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 63, 72, 73, 74, 75, 78 , 82, 83, 84, 85, 86, 91, 114, 140, 142, 143

Eefek samping positif, 111efficacy, 114ekonometrik, 123ekonomi, 10, 12, 14, 15, 20, 28,

45, 47, 91, 95, 97, 100, 103, 113, 114, 115, 119, 121, 122, 123, 127, 128, 129

eliminasi pekerja anak, 120emosi, 42empiris, 17, 46, 96, 102, 123,

124esteem, 114, 132estimasi, 97, 124exclusion, 6, 112

exit, 7, 24, 28, 114, 115, 123, 124, 128

external justification, 100, 101

Ffeeling of freedom, 118fenomenologis, 128filosofi, 127

GGarut, 31, 93, 115generasi, 1, 3, 5, 12, 17, 99, 134gizi, 1, 5, 17, 18, 19, 23, 37globalisasi, 10good opportunities, 113Gorontalo, 5, 31, 48, 49, 50, 51,

52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 66, 67, 68, 70, 72, 73, 74, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 88, 90, 91, 92, 94, 120, 138, 139

Hhak, 1, 10, 20, 21, 106Hak Asasi, 21hamil, 4, 6, 16, 22, 23, 25, 26, 30,

34, 65, 66hardship, 41harga diri, 2, 44, 120hati, 105, 109

Iibu, 4, 5, 6, 16, 17, 22, 23, 25, 26,

Page 16: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A148

29, 30, 34, 35, 51, 54, 64, 65, 66, 68, 110, 115, 134

idiosinkratik, 123imunisasi, 3, 4, 6, 22, 35, 36,

70, 71, 73, 103inclusion, 6, 112Indeks PKH, 124indikator, 6, 14, 15, 18, 33, 37,

43, 45, 46, 47, 94, 125, 127, 145

inovasi, 104, 105insentif, 3, 22, 99, 117, 118, 124instrumen, 2, 24, 32, 33, 37, 41,

42, 43, 45, 106, 111, 123, 124, 125, 128

integrasi, 106Interaksi sosial, 62internal justification, 100interpretator, 104, 105intervensi struktural, 112introspeksi, 109, 125investasi, 3, 11, 16, 17, 18, 22,

115

Jjaminan sosial, 2, 4, 20, 21, 22,

106, 107, 128, 129, 142Jamsostek, 106Jaringan sosial, 9Jawa Barat, 1, 5, 6, 31, 48, 50,

51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 89, 93, 123, 130, 134

Jawa Timur, 5, 30, 31, 48, 50,

51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 63, 64, 80, 93, 144

jender, 5, 110, 111, 123

Kkapasitas, 2, 40, 110, 116, 119kapital manusia, 99, 107, 118, 123,

128kartu, 25, 26, 34, 64, 65keadilan, 32, 58, 95, 96, 106, 108,

121, 127, 129kebersyaratan, 99, 103, 116Kebiasaan makan, 37, 75, 76kebijakan, 2, 7, 10, 12, 20, 99, 103,

105, 106, 113, 115, 123, 124, 127, 134, 135

kecukupan bantuan, 57, 58, 95, 96, 97, 99, 101

kecukupan jumlah bantuan, 32kegigihan, 32, 42, 128kekerasan, 11, 44, 111kelompok eksperimental, 100Kelompok Makanan, 37kelompok rentan, 2keluarga 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 14,

15, 16, 18, 20, 23, 25, 27, 28, 29, 33, 42, 44, 45, 48, 50, 51, 52, 53 54, 56, 57, 62, 99, 101, 102, 103, 106, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 127, 129, 130, 131, 134

keluarga sejahtera, 14, 15, 45Kementerian Sosial, 6, 107, 142,

Page 17: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A 149

144, 145kemiskinan, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 43, 45, 99, 102, 103, 106, 107, 108, 111, 113, 114, 115, 116, 118, 119, 123, 124, 130, 131, 133, 134, 135

Kemiskinan kultural, 11, 12kemiskinan relatif, 11kemiskinan struktural, 11, 12kemitraan, 103, 115, 122, 135kepala keluarga, 25, 48, 48, 50,

51, 52, 53, 112kerangka teori, 124kerentanan, 10, 11, 13, 99, 143kesehatan, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11,

13, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 30, 33, 34, 35, 36, 47, 63, 64, 65, 66, 69, 73, 94, 95, 96, 97, 104, 106, 107, 108, 109, 113, 114, 116, 121, 123, 124, 127, 128, 134

Kesejahteraan Sosial, 2, 4, 7, 13, 21, 43, 109, 115, 128, 131, 135, 142, 143, 144, 145

kesesuaian bantuan, 32, 57, 95, 96

Ketangguhan, 41, 43, 45, 91, 93, 94, 95, 97, 99, 100, 101, 102, 123, 127

ketepatan waktu penerimaan, 32, 57, 58, 95, 121, 127

keterbatasan, 10, 11, 24, 31,

107, 125ketergantungan, 13, 43, 105Keterlibatan Orangtua, 40, 88keterukuran, 99ketidakadilan, 108Ketidakberdayaan, 13, 113keuangan, 6, 9, 33, 99, 104, 121,

122klaster, 20, 25, 124komitmen, 21, 24, 33, 37, 63, 110,

116Kompetensi sosial, 44komunitas, 33, 43, 44, 117, 122,

135, 140Kondisionalitas, 99, 103, 104, 116konflik, 11, 110konstitusi, 20, 107konsumsi, 3, 11, 111, 116, 122kontrak sosial, 104, 106konvensi, 20korup, 113kreativitas, 117kriminalitas, 44kualitas keluarga, 33kualitatif, 5, 29, 62, 92, 93, 112,

123, 134kuantitatif, 129, 140kurikulum, 118Kurt Lewin, 102

Llaki-laki, 10, 111, 112

Page 18: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A150

lapangan kerja, 11, 113laporan diri, 125learned helplessness, 113life survival, 4, 22lingkaran kemiskinan, 1, 12, 13lingkungan, 5, 11, 12, 22, 33,

44, 62, 106, 117, 120, 144

Mmanfaat fisik, 33, 59, 95manfaat psikis, 33, 60, 95, 96,

108manfaat sosial, 33, 61, 62, 95,

96, 108, 109materialistis, 117maternalistic, 110MDGs, 5, 23, 24, 110, 135mediasi, 96, 98, 108, 109, 127mediator, 108, 123metodologi, 124, 125, 131minoritas, 10miskin kronis, 2mitigasi risiko, 121modal manusia, 3, 22, 116, 119model fit, 46motivasi intrinsik, 117Multilevel Modeling, 125, 133multisektor, 123

Nnarasi, 128negara, 1, 3, 10, 16, 18, 20, 21,

28, 43, 99, 103, 104, 107, 108, 110, 112, 127, 144

negara berkembang, 10nilai standar, 18, 46, 47non-eksperimental, 29, 125NTT, 1, 5, 6, 48, 50, 51, 52, 53, 54,

55, 56nuclear family, 129

Oobjektif, 7, 95, 102opportunity costs, 107organisasi, 9, 15, 32, 136, 141, 145

Ppartisipasi, 1, 3, 18, 19, 33, 37, 39,

40, 47, 63, 77, 87, 88, 95, 96, 97, 105, 106, 116, 119, 121, 123, 127, 128, 132

partisipasi sosial, 106pasar, 3, 10, 99, 103, 110, 114, 122paternalistik, 111pekerja sosial, 23, 143, pelacuran, 120pelayanan, 4, 5, 6, 7, 17, 20, 22, 23,

26, 30, 34, 35, 66, 67, 68, 69, 105, 115, 134, 142, 143, 145

pembangunan, 2, 4, 5, 10, 12, 17, 20, 21, 22, 99, 104, 106, 107, 110, 113, 119, 130, 134, 143

pemberdayaan, 4, 5, 20, 22, 24, 40, 111, 115, 119, 124, 132, 135, 142, 143, 144, 145

Page 19: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A 151

pemerintah, 4, 5, 9, 16, 20, 23, 25, 94, 103, 104, 106, 107, 114, 145

pemetaan risiko, 121peminggiran, 10pemiskinan, 113penanggulangan kemiskinan, 4, 6,

7, 9, 10, 12, 20, 21, 107, 108, 114, 115, 124, 131, 134, 143

pendamping, 23, 29, 32, 33, 109, 115, 117, 118, 128, 131

pendidikan, 1, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 36, 37 , 3839, 47, 53, 77, 78, 79, 81, 82, 84, 94, 95, 96, 107, 108, 109, 113, 114, 116, 118, 119, 120, 123, 124, 127, 128, 129, 130, 134, 144, 145

pendidikan transisional, 120pengasuhan, 2pengentasan kemiskinan, 5, 20,

43, 111, 133penyandang masalah sosial, 2perasaan mampu, 43perempuan, 1, 5, 10, 22, 25, 40,

1oo, 101, 110, 111, 112, 119, 132, 135, 143

perilaku, 3, 5, 7, 16, 17, 22, 23, 44, 73, 74, 99, 102, 104, 109, 111, 112, 113, 114, 116, 117, 120, 122, 123, 128, 140

perjuangan, 105perkotaan, 10, 13, 106, 141perlindungan sosial, 2, 4, 5, 7, 20,

28, 38, 45, 79, 103, 106, 128, 136

persepsi, 32, 33, 47 54, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 92, 95, 96, 97, 99, 101, 102, 111, 123, 125, 127, 143

persistensi, 42, 44Person within the Situation,102 perspektif publik dan privat, 103persuasi, 117pertemuan, 32, 33, 37, 62, 63, 77PKH, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 20, 21, 22,

23, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 43, 45, 46, 47, 48, 54, 55, 56, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108 109, 110, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 133, 134

pola asuh, 6pola pikir, 4politik, 143, 144Postnatal Care, 35, 68, 69,PPLS, 45prestasi, 6, 22, 40, 44, 89, 119 produktif, 9, 12, 109, 110, 146PROSPEK, 99, 127

Page 20: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A152

psikografis, 48psikologis, 100, 105, 120, 127psikometrik, 123psikososial, 123psychology of insufficient

justification, 100, 101

Rranah publik, 111rantai kemiskinan, 16, 23, 99,

114rasional, 103, 104realisme naif, 102recycling surplus, 12redesain, 123referral system, 24reflektif, 44rekomendasi, 127relasi kekuasaan, 111remaja, 44, 142, 143, 145Remedial, 27, 38, 78, 79rencana strategis, 128rentan, 2, 3resertifikasi 24, 28, 41resiliensi, 43, 44, 93, 94, 97,

100, 101, 102, 103, 115, 123, 127

retradisionalisasi, 110revitalisasi, 109risk factors, 44rokok, 56, 99, 122RTSM, 4, 6, 7, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 31, 33,

37, 4142, 43, 45, 46, 47, 48, 49, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 77, 102, 103, 104, 107, 108, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 122, 123, 125, 127, 128, 129, 130

rumah tangga, 3, 4, 5, 6, 13, 17, 19, 22, 23, 25, 27, 29, 30, 31, 51, 54, 104, 110, 111, 112, 127, 129

SSangat Miskin, 1, 4, 5, 6, 14, 23, 28,

29, 45, 127, 129 secondary poverty, 111sektor, 6, 106selektivitas, 103siklus kemiskinan, 3, 17sinergi, 17, 107, 108, 124sistem informasi, 121Sistem Jaminan Sosial Nasional, 4, 22,

107, 128skor baku, 46, 47, 124skor Z, 45, 47, 125SLTA, 53, 114, 129SMP, 4, 18, 22, 27, 38, 53, 54, 78,

80, 114, 119solidaritas, 105sosiometrik, 123Spot check, 6, 121Status Sosial Ekonomi, 23, 45, 47, 91,

95, 97, 100, 103, 104, 117, 123, 128

strategi, 9, 10, 16, 20, 105, 106, 118,

Page 21: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A 153

124stres, 41, 42struktural, 11, 12, 103, 112, 113,

114, 123subjektif, 7Sulawesi Utara, 5, 31, 48, 50, 56,

60, 61, 62 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 63, 64, 65, 69, 81, 88, 90, 93

Sumatra Barat, 5supply, 5, 107syukur, 33

Ttabungan,15, 51 tekanan, 41, 42Tenaga Kesehatan, 26, 34, 66ternak, 15, 122tes terstandarisasi, 119TNP2K, 6TOKENISME, 39, 40transaksi finansial, 121transportasi, 1, 9, 11, 15tumbuh kembang, 6, 19, 36, 74

Uuji coba, 5, 24, 42uji t berpasangan, 46unit analisis, 29, 30

Vvoluntariness, 116

WWajib Belajar, 27, 38, 81, 94, 114wawancara, 29well-being, 2, 44, 110

Page 22: Program Keluarga Harapan di Indonesia

P R O G R A M K E L U A R G A H A R A P A N D I I N D O N E S I A154