program hukum kepler
DESCRIPTION
hukum kepler visual basicTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rumus-rumus dasar dalam fisika seperti mencari gaya (force), tekanan
(pressure), kecepatan (velocity), dan lain-lain sering diajarkan di sekolah-
sekolah sebagai rumus-rumus dasar yang wajib diketahui. Biasanya rumus-
rumus tersebut masih terpakai setelah lulus dari sekolah menengah atas dan
kembali diajarkan di universitas. Siswa sekolah menengah atas (SMA)
terkadang sering lupa setelah pelajaran dan rumus yang bersangkutan telah
diajarkan dahulu sewaktu kelas satu dan kembali dibahas di kelas tiga. Salah
satunya adalah rumus inersia. Rumus yang sejatinya hanya perkalian antara
massa benda (mass), jari-jari (radius), dan konstanta benda ini menjadi
kendala bagi siswa karena konstanta yang berbeda-beda pada masing-masing
benda. Meski dalam pembelajaran hanya diharuskan memakai delapan kondisi
benda yaitu silinder pporos melalui pusat, silinder poros melalui ujung, pelat
segi 4 melalui pusat, pelat segi 4 melalui tepi, silinder berongga, silinder tipis
berongga, silinder pejal, bola pejal, dan bola tipis berongga, namun para siswa
masih banyak yang kesulitan untuk memakai rumus yang benar. Banyak siswa
yang menyiasatinya dengan menghaafal dan terus menghafal rumus-rumus
dalam kondisi yang berbeda.
Sayangnya, pelajaran inersia ini mudah dilupakan, ketika beranjak dari
grade yang berbeda misalnya. Apalagi setelah metamorfosa siswa sekolah
1
menengah atas menjadi mahasiswa, rumus inersia ini dengan mudah pasti
akan dilupakan apabila tidak dipelajari ketika libur panjang menuju dunia
perkuliahan. Padahal inersia adalah salah satu rumus penting bagi mata kuliah
fisika dasar. Terlebih lagi, inersia juga pasti, bukanlah satu-satunya rumus
yang sudah terlupakan seiring libur panjang. Masih banyak rumus lain yang
lebih rumit, dimana possibility rumus berbeda-beda meski masih dalam
penghitungan besaran yang sama, bergantung pada kondisi yang dihadapi.
1.2. Tujuan
Tujuan dari aplikasi penghitung rumus inersia (Inersia = Massa benda x
Jari-jari benda) adalah untuk memudahkan penghitungan inersia, terutama
bagi yang ingin menggunakan rumus inersia secara praktis meski angka massa
dan jari-jari yang disediakan cukup besar. Berbagai konstanta yang berbeda
untuk tiap benda biasanya membuat siswa maupun mahasiswa lupa dengan
berbagai kemungkinan rumus yang perlu dipakai. Maka dari itulah, aplikasi
ini berguna bagi siswa yang mendapati kendala seperti lupa konstanta ataupun
lupa keseluruhan rumus inersia. Hanya dengan mengetikan nomor pada list
jenis benda, serta memasukkan angka pada kotak yang disediakan untuk
massa dan jari-jari, siswa dapat langsung mengetahui rumus inersia tersebut.
1.3. Manfaat
Manfaat aplikasi ini tentulah akan memudahkan penghitungan seperti
kalkulator, hanya saja input yang dimasukkan adalah input khusus untuk
penghitungan rumus inersia. Manfaat lain ialah sebagai penghitung rumus
2
ketika kita lupa akan konstanta-konstanta yang digunakan karena banyaknya
jenis benda untuk inersia. Dalam aplikasi ini, tersedia delapan rumus dasar
untuk benda-benda yang sering diajarkan dalam fisika dasar.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Dasar teori
Dalam dinamika rotasi, terdapat beberapa elemen penting, salah satunya
adalah benda tegar. Benda tegar ialah benda yang memiliki suatu posisi
kemudian dikenai suatu gaya dimana benda yang dikenai gaya tersebut akan
mempertahankan posisinya (tetap).
Jika benda tegar dimisalkan sedang berotasi, maka benda tegar tersebut
pastilah akan memiliki suatu energi kinetik. Jika benda tersebut tegar, pastilah
benda tersebut selalu memiliki kecepatan sudut yang tetap (ω tetap) untuk
semua partikel. Energi kinetik sendiri merupakan setengah hasil kali antara
massa (m) dan kecepatan (v), dituliskan sebagai
Ek = ½ mv2
Karena permisalan yang digunakan adalah rotasi, maka kecepatan benda dapat
diganti dengan kecepatan sudut melalui persamaan
v = rω
berdasarkan persamaan momentum sudut, maka energy kinetiknya dapat
dituliskan
4
Ek = ½ m(rω)2
Ek = ½ mr2ω2
Dalam persamaan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat hasil perkalian Antara
massa dengan kuadrat jari-jari sumbu rotasi, jika besaran hasil perkalian
tersebut dinyatakan dalam I, maka
I = mr2
I = Σmr2
I dalam rumus diatas disebut sebagai inersia atau momen inersia. I sering
juga disebut sebagai kelembaman rotasi (rotational-inertia). Pengertian inersia
sendiri adalah kecenderungan suatu benda mempertahankan posisi, arah, dan
bentuk benda tersebut ssetelah dikenai gaya. Contohnya jika saat mengendarai
kendaraan kemudian direm secara mendadak, otomatis penumpangnya akan
terdorong ke depan, karena pengendara motor tetap mempertahankan posisi
dan arahnya untuk maju ke depan. Kelembaman rotasi atau momen inersia
benda bergantung pada sumbu putar tertentu yang dikitarinya, bentuk benda,
dan cara massa tersebar dalam benda tersebut. Kelembaman rotasi atau inersia
memiliki dimensi ML2 dan biasanya dinyatakan dalam kg.m2 atau slug.ft2.
berikut ini adalah tabel gambar beberapa momen inersia benda tegar yang
popular di media pembelajaran:
5
Gambar 1. 1 momen inersia beberapa benda tegar
BAB III
6
PERANCANGAN
3.1. Perancangan
Aplikasi inersia ini dirancang dengan menggunakan Visual Basic 2012.
Visual Basic 2012 merupakan pengembangan dari versi-versi sebelumnya
yang sudah mengalami berbagai enrichment. Pembuatannya sendiri
menggunakan salah satu aplikasi bawaan Visual Basic, yaitu Visual Studio.
Untuk perancangan rumusnya, dapat dilihat dalam flowchart berikut:
7
Start
Bentuk dan dan sumbu
putar
Massa, Jari-jari/panjang
Inersia
Urutan rancangan pada program adalah sebagai berikut:
1. Memasukkan label dan textbox pada form di visual basic.
2. Terdapat beberapa label pasif sebagai informasi kata, dan 3 button sebagai
pengeksekusi command yaitu hitung, hapus, dan cek out (quit application).
3. Pada label hitung, terdapat beberapa command, termasuk command yang
mengatur jika tidak dimasukkan input data (lampiran).
4. Pada label hapus terdapat command (lampiran).
5. Pada label cek out terdapat command (lampiran).
6. Mengganti background warna standar dengan gambar JPEG.
BAB IV
8
I = k.m.r2
Inersia
Inersia
Stop
IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
4.1. Implementasi
gambar 4. 1 interface aplikasi
Software ini dapat diterapkan pada sekolah menengah atas sebagai sarana
pembantu belajar yang praktis dan efisien. Software ini tak mengharuskan
pemakainya untuk hafal rumus. Pelajar tinggal memasukkan angka ke slot
textbox yang telah disediakan dan menekan tombol hitung untuk
mengeksekusi nilai, hapus untuk menghapus penghitungan, serta cek out
untuk keluar dari aplikasi.
4.2. Uji coba
Hal yang pertama dilakukan adalah memasukkan input data seperti dalam
gambar
9
Gambar 4. 2 memasukkan input
Selanjutnya tekan hitung untuk mengeksekusi nilai input yang telah
dimasukkan
gambar 4. 3 eksekusi input
Sekarang kita coba command hapus penghitungan
10
gambar 4. 4 menghpus input dan data
User akan langsung diarahkan ke textbox 1. Command berikutnya akan
dilakukan tanpa memasukkan input
gambar 4. 5 kesalahan masukan input
11
Akan muncul notifikasi bertuliskan “Salah Sob!!, listnya cuma sampe 9!!”.
Selanjutnya klik button get out untuk keluar dari aplikasi.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Aplikasi penghitung inersia sebagai penghitung praktis ini akan sangat
memudahkan pengguna yang memiliki kesulitan penghitungan inersia dengan
nilai yang besar. Terlebih bagi yang lupa akan konstanta tertentu penggunaan
rumus inersia bagi masing-masing benda tegar, aplikasi ini tentu sangat
membantu.
5.2. Saran
Aplikasi ini hanyalah penghitung semata. Akan lebih bijak jika pelajar
menghafalkan rumus inersia dengan sungguh-sungguh. Terlebih, aplikasi ini
tidak mungkin dapat digunakan ketika menghadapi ulangan ataupun ujian.
Selalu belajar denagn rajin dan tekun, tanpa mengandalkan alat bantu tentu
akan lebih baik dan bermanfaat.
13
14
LAMPIRAN
15