program a

23
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP) Mata Kuliah : KEPERAWATAN SISTEM NEUROVASKULER (Program A) Penyusun: Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpKMB PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: ratna-sari

Post on 05-Dec-2014

73 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program a

GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN

(GBRP)

Mata Kuliah :

KEPERAWATAN SISTEM NEUROVASKULER

(Program A)

Penyusun:

Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpKMB

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTATAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Program a

Alhamdulillahirobbil `alamiin, puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan penyusunan pedoman mata kuliah keperawatan system neurovaskuler ini.

Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Muhammad Hadi, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dukungan

dalam penyusunan kurikulum operasional mata kuliah keperawatan system imunologi – hematologi

ini.

2. Bapak Rohman Azzam, M. Kep., SpKMB selaku Kepala Bidang Akademik Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan kurikulum operasional mata kuliah

keperawatan system naurovaskuler ini.

3. Rekan-rekan staf dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah sama-sama mendiskusikan dan saling memberikan

masukan dalam penyusunan kurikulum operasional mata kuliah keperawatan system

neurovaskuler ini.

Penyusun menyadari dalam penyusunan pedoman mata kuliah ini masih ada kekurangan, sehingga

kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan guna kesempurnaan kurikulum ini.

Jakarta, 2013

Ns. Yan Sofiani, M. Kep., SpKMB

VISI DAN MISIPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

VISI

Page 3: Program a

Menjadikan PSIK FKK UMJ yang unggul, Islami, kompetitif dan pusat rujukan bagi pengembangan

pendidikan tinggi keperawatan Islam di Indonesia tahun 2015

MISI

1. Mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum keperawatan Islami.

2. Mengembangkan asuhan keperawatan klinik unggulan yang beroientasi pada individu,

keluarga dan komunitas

3. Melakukan riset terus menerus untuk pengembangan iptek dan menerapkannya untuk

kemaslahatan umat

4. Menyiapkan sumber daya insani yang unggul serta mengelola sarana dan prasarana yang

mendukung terciptanya suasana akademik Islami

5. Berperan aktif dalam membina masyarakat melalui asuhan keperawatan Islami, organisasi

profesi dan kebijakan pemerintah dibidang kesehatan

6. Mengembangkan jejaring pendidikan keperawatan di itngkat nasional maupun internasional.

KEPERAWATAN SISTEM NEUROVASKULER

PENDAHULUAN

Mata Ajar Keperawatan ini membahas tentang system neurovaskuler, mulai dari penanganan

prehospital sampai dengan rehabilitasi, pemberian asuhan keperawatan yang baik diperlukan

pemahaman konsep dasar dan penerapan proses keperawatan yang baik, diawali dengan pengkajian,

menganalisis pemeriksaan penunjang. Kendala yang sering dialami adalah hasil kajian yang kurang

Page 4: Program a

lengkap, sehingga akan kesulitan pada saat membuat diagnosa keperawatan dan menentukan

perencanaan serta evaluasi keperawatan, oleh karena itu, diperlukan kemampuan yang cukup untuk

dapat membuat asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien saat ini.

Melalui mata kuliah ini mahasiswa PSIK FKK UMJ mampu memberikan asuhan keperawatan pada

klien dengan gangguan sistem neurovaskuler dengan optimal disertai dengan perkembangan seiring

dengan kemajuan tehnologi, hal ini sesuai dengan Al Quran “katakanlah, adakah sama antara orang-

orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?...” (Qs. Az-Zumar (39):9).

DESKRIPSI SINGKAT

Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis tentang system neurovaskuler.

Focus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan pasien stroke, mulai dari factor

resiko, dampak yang terjadi baik fisik maupun psikologi. Mata ajar lain yang terintegrasi dalam blok

system ini adalah anatomi fisiologi, biokimia, konsep dasar keperawatan, ketrampilan dasar,

komunikasi, ilmu sosial dasar, pendidikan kesehatan, transkultural, prilaku islami, metode pendekatan

yang digunakan adalah dengan problema based learning yang bertujuan agar mahasiswa dapat berfikir

sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep neurovaskuler dengan pendekatan

asuhan keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah

TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa PSIK FKK UMJ program A semester VIII mampu

mengintegrasikan konsep teori yang terkait dengan pemberian asuhan keperawatan gangguan sistem

neurovaskuler.

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti mata ajar system neurovaskuler, mahasiswa mampu:

Page 5: Program a

1. Mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien stroke dan dampak yang dirasakan baik secara

fisik maupun psikososial

AREA KOMPETENSI

Area kompetensi system neurovaskuler ini adalah :

1. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional ditatanan klinik dan komunitas

a. Menjamin kualitas asuhan secara holistik secara kontinyu dan konsisten

b. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien

c. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan sesuai standar yang berlaku dan inovatif

2. Memanfaatkan hasil penelitian dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa semester VIII berjumlah 54 orang, laki-laki 15 orang dan perempuan 39 orang, mereka

berasal dari berbagai macam suku bangsa dan budaya yang telah menyelesaikan berbagai disiplin

ilmu penunjang (komunikasi, konsep dasar keperawatan, ketrampilan dasar keperawatan, ilmu social

dasar, pendidikan kesehatan, transkultural, prilaku islami, Keperawatan kardiovaskuler, Keperawatan

Neurobehavior)

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata ajar system neurovaskuler, mahasiswa mampu :

1. Menggunakan konsep dasar ilmu kedokteran dasar dalam pemberian asuhan keperawatan klien

dengan stroke

2. Mengaplikasikan asuhan keperawatan klien dengan stroke

3. Mengaplikasikan asuhan keprawatan klien dengan kegawatan stroke

JUMLAH SKS : 4 SKS

Page 6: Program a

STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah : Student centered, Problem based

learning

METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran yang digunakan dalam blok hematologi dan imunologi ini adalah :

1. Kuliah /lecture

2. Diskusi / Tutorial

3. Penugasan

4. Belajar mandiri

5. Cases study

MATRIKS KEGIATAN à terlampir

EVALUASI HASIL BELAJAR

Sistem evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan pada blok Neurovaskuler ini adalah :

Kognitif : Uji tulis, Proses tutorial , Presentasi

Afektif : Kehadiran, terlibat aktif, tanggungjawab,dan mengikuti peraturan

Rincian : UTB 20%, UAB 20%, Tutorial 25%, klinik 35%

TIM PENGAJAR dan FASILITATOR1. Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpKMB2. Hj. Misparsih, M. Kes3. Eni Widiastuti, M. Kep4. Dr. Anwar Wardi Warongan, SpS5. Yani Sriyani, SKp6. Sandri7. Munawaroh

Page 7: Program a

TATA TERTIB DISKUSI TUTORIAL PBLPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Mahasiswa PSIK .UMJ. peserta tutorial, harus mematuhi tata tertib diskusi seperti dibawah ini

1. Kelompok diskusi yang terdiri dari 9-15 mahasiswa yang diatur oleh wali kelas PSIK UMJ

2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang tutor, yang juga merupakan bagian dari kelompok

diskusi

3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekertaris kelompok diskusi disetiap diskusi tutorial

4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada anggota kelompok

5. Penulis bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada kertas lembar balik

6. Semua pesereta diharuskan membuktikan jati dirinya selama latihan berlangsung (tidak memakai

cadar=tutup muka)

7. Peserta harus datang tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan

Page 8: Program a

8. Keterlambatan akan mempengaruhi penilaian. Terlambat lebih dari 30 menit tidak diperkenankan

mengikuti kegiatan

9. Semua peserta diharuskan berpakaian, berpenampilan, dan bertingkah laku yang baik dan sopan.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung semua peserta diskusi tidak diperkenankan memakai

celana jins, T-shirt, dan sandal.

Peserta pria yang berambut gondrong sampai menyentuh kerah baju, tidak diperkenankan

mengikuti kegiatan diskusi tutorial.

10. Semua peserta diharapkan mamakai papan nama dengan tulisan besar dan jelas yang disertai

dengan No Pokok Mahasiswa.

11. Semua peserta tidak diperkenankan meletakkan tas, buku, dan barang lain yang tidak dibutuhkan

di atas meja kerja selama kegiatan diskusi berlangsung.

12. Semua peserta diharuskan menjaga ketertiban dan kebersihan ruang diskusi, utamanya meja

kerja. Buanglah sampah pada tempat sampah yang telah di sediakan.

13. Laporan lengkap hasil diskusi tutorial dikumpulkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat pleno /

presentasi.

SUMBER PUSTAKA (Yang di Bold merupakan buku wajib)

Black, J.M., & Hawk, J.H. (2005), Medical-Surgical Nursing; Clinical Management for Positive Outcomes, Elsevier Saunders, St. Louis

Hickey V., Joanne (1997). The Clinical Practice of Neurological and Neurosurgical Nursing. Texas : Lippincott

Hudak & Gallo, (1996), Keperawatan Kritis,Jakarta, EGC

Ignatavicius, D.D., & Workman, M.L. (2006), Medical-Surgical Nursing: critical thingking for collaborative care, Elsevier Saunders, St. Louis

Kozier B., & Potter (2001). Fundamental of Nursing: Concepts and Procedures. (5nd ). California: Mosby An Affiliate of Elsevier

Lumbotobing, (2001), Neurolgi klinik; pemeriksaan fisik & mental, FKUI, Jakarta

Mardjono & Sidharta, (2003), Neurologi Klinis dasar, Dian Rakyat, Jakarta

Page 9: Program a

Price, S., & Wilson, L.,M. (2002). Pathophysiology. Clinical Concepts of Disease Processes. St. Louis: Mosby Year Book. Inc.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006). Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. Edisi 4. alih bahasa : Renata, K et al. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Smeltzer, S.C., Bare,B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2008), Brunner & Suddart’s Textbook of Medical-Surgical Nursing, Lippincott, Philadelphia

Waspadji, et al., (2006), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 4. Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI, Jakarta

Wilkinson, J.M.,(2005), Nursing Diagnosis Handbook with NIC Interventions and NOC Outcomes, Pearson Education, New Jersey

Page 10: Program a

Garis Besar Rancangan Pengajaran Neurovaskuler

Kompetensi utama yang akan dicapai mampu berkomunikasi secara efektif, mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam keperawatan, mampu

melaksanakan asuhan keperawatan di klinik, dan menjalin hubungan interpersonal

Tujuan pembelajaran/sasaran pembelajaran: pada akhir proses pembelajaran system neurovaskuler mahasiswa semester VIII mampu mengaplikasikan asuhan

keperawatan pada pasien terkait dengan gangguan neurovaskuler

Unit Kompetensi Indikator Kompetensi Bahaan kajian Metoda Media Pengajar Referensi WaktuMampu berkomunikasi (unit kompetensi 1)

Mampu menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien (unit kompetensi 7)

Mampu memberikan askep pada pasien stroke

Mahasiswa mampu merawat pasien stroke

Mengenal pemeriksaan diagnostic dan laboratorium

Mengidentifikasi patalaksanaan stroke

Anatomi dan fisiologi otak, supplay darah ke otak,Pengertian strokeFactor resiko strokeGejala strokeMacam-macam stroke (NIH Stroke Scale)Transient ischaemic attackStroke iskemicStroke haemorrhage (intracerebral, subarachnoid, intracranial)

Pembacaan CT Scant dan hasil laboratorium stroke

Patalaksanaan stroke:1. Pre hospital2. IGD à Trombolisis, antitrombolitik

treatment, Airway (obstruksi), breathing (inadequate breathing) and circulation, dan Hight and low blood

Praktik klinik

Lecture Laptop, infokus, whiteboard, spidol

Dr Anwar Wardi

Dr Anwar Wardi

Dr Anwar Wardi

terlampir 3 minggu

3 x 50 menit

Page 11: Program a

Management peningkatan tekanan intracranial (PTIK)

Management dysphagia after stroke

pressure3. Rawat

a. Management nutrisi dan cairanb. Pyrexia managementc. Hypoxia managementd. Glycaemic managemente. Urinary incontinence and

retentionf. Fecal incontinence and

constipationg. Swallowing problemsh. Early mobilizationi. Careful positioning and handlingj. Pressure area care

4. Rehabilitasi

a. Hipothesis Monro-kellieb. Cerebral Blood Flowc. Etiologi PTIKd. Indikasi monitoring tekanan

intracraniale. Tanda dan gejala PTIKf. Intervensi pasien dengan PTIK

(Airway management, cerebral perfusion, therapy (Diuretic, cairan hipertonik, analgetik, sedative), pengaturan suhu, monitor glukosa, pembedahan, posisi, hygiene, valsava maneuver, suction, lingkungan, touch therapy, dan kunjungan keluarga)

a. Pengertian dysphagiab. Mekanisme menelanc. Gangguan otak yang berhubungan

dengan dysphagia

Bapak Sutarmin

Yani Sofiani

Sandri

Page 12: Program a

Management gangguan wicara (aphasia dan dysatria after stroke)

Management Gangguan bladder

Management penurunan kesadaran

d. Factor-faktor yang mempengaruhi dysphagia

e. Cara menilai kemampuan menelan pasien

f. Sensory stimulation, exercises, swallow maneuvers

a. Pengertian aphasia dan dysatriab. Syndrome aphasiac. Lokasi lesi pada otak yang

berhubungan dengan ganggguan aphasia

d. Macam-macam aphasiae. Natural recovery dari aphasiaf. Trend treatment of aphasiag. Pharmakoterapy (bromocriptine

stimulant)

a. Pengertian incontinensia urineb. Fisiologi berkemihc. Factor resiko incontinence after

stroked. Management pasien dengan

incontinence urinary

a. Pengertian kesadaranb. Anatomi dan pengaturan kesadaranc. Penyebab penurunan kesadaran

(Supratentorial / infratentorial lesion, subtentorial destructive, diffuse damage to cerebral cortex)

d. Tingkatan kesadaran (Kualitative dan kuantitative (GCS), mini mental state examination)

e. Menilai fungsi otak (Reaksi pupil, respon kornea, pergerakan bola mata, reflek pergerakan bola mata)

f. Penatalaksanaan pasien penurunan

Yani Sriyani

Munawaroh

Yani Sriyani

Page 13: Program a

Managemant spasticity and pain after strokeMenjelaskan definisi spasticityMengidentifikasi skala spasticityMenjelaskan treatment pasien yang mengalami spsticity

Management dekubitus (revieu)

kesadaran

a. Pengertian spasticityb. Skala spasticity (tone intensitas scale,

measurement of range movement, EMG, mearurement of disability and handicap caused by spasticity)

c. Treatment pasien yang mengalami spasticity (physiotherapy, orthotic management, farmakological treatment, surgicak management)

Rohman A

Rohman A

Kelompok dan fasilitatorKelompok 1Yani Sofiani Kelompok 2

Giri WidagdoKelompok 3Hj. Misparsih

Kelompok 4Eni Widiastuti

Rusmai Triaswati Ahmad Fauzi Monica Veronica Jamiaturidha

Safrina Harli . I Rohima Robiatul Adawiyah Novina . I

Page 14: Program a

Melinda E.P Chandra Efendi Ratna Sari Edeng

Desak Gede Desi . P Deni Haryanto Ade Kurniawan Aldes Sagita

Catur Bagus Windu Zulkarnain Fajril Haqqi Heri Kiswanto

Rezky Syabani Apriani Chandra Frayoga Abdu Rahim Kamil

Yulian Fredika Dian Wuri . H Ayu Karlina Badrina Alfi

Alies Presi Hapsari Febiyanti . U Dinirahma Fitria. R Dwi Rahmawati

Dewi Anggeraini Nikmatul Maulia Lina Zuanisah Nety Kurnia

Fatma Sari Ririn Ebdah . S Patimah Pungki. P Rahayuningtyas. S

Lira veradita Sarah Tania Rizka Islamoriza Riri Farissa

Rica Nurfarida . A Ulfah Nabila Sri Ayu Ningsih Sri Nurbaeti

Sevty Oktaviani Evi Arifiana Zahratunnisa Ulfah Dzakiyah

Vivi Rahmadini Muhammad Ridwan

JADUAL PROSES BELAJAR MENGAJAR à terlampir

Page 15: Program a

Langkah yang harus dilakukan

1. Tentukan kata yang tidak dimengerti dari kasus yang ada2. Pahami gejala yang muncul pada kasus3. Tegakkan diagnose keperawatan yang ada pada kasus4. Buat rencana keperawatan dari semua diagnose keperawatan yang muncul5. Tentukan kapan anda akan melakukan evaluasi dari setiap diagnose yang anda buat

Skenario 1

Seorang wanita, mendadak mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan, fungsi bicara teganggu, ada mengok pada muka dan lidah deviasi berlawanan dengan lesi, tidak ada muntah, somnolen, riwayat hipertensi disangkal, ada riwayat DM. Tekanan Darah 140/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu afebris, pernafasan normal. Hemiparesis kanan, aphasia ekspresif.

Skenario 2

Seorang wanita, berusia 64 tahun baru saja masuk ruang rawat karena menurut keluarga klien sudah 3 hari tidak mau makan dan kalau minum sering tersedak. Saat perawat memberikan makan klien terlihat dapat mengunyah makanan tetapi makanan tidak bisa ditelan.

Skenario 3

Ny Y.M, 65 tahun, dirawat di ruang perawatan neurologi hari ke 10 dengan diagnose medis CVD SI, kesadaran pasien somnolent dengan GCS E4M5V3, ditemukan adanya hemiparese dekstra dan ditemukan adanya luka tekan daerah sacrum hingga kelapisan subkutan.

Skenario 4

Ny. A (60 thn) pendidikan SD, seorang ibu rumah tangga masuk ke UGD dengan mengalami kelemahan sejak jatuh 3 jam sebelum masuk RS, Ny. A memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, pasien tiba-tiba merasakan lemes saat bangun dari tidur, pada pemeriksaan fisik didapatkan respon buka mata spontan dan respon motorik baik, bicara pelo, puil isokor 3 mm, reflek cahaya positif, reflek patologis (+), hemiparese sinistra, wajah tidak simetris, motorik mampu menahan dan melawan gravitasi, tanda – tanda vital TD 220/100 mmHg, ND 98 x/mnt, RR : 18 x/mnt, suu 40 derajat celcius.