prognosis
DESCRIPTION
KKTRANSCRIPT
Prognosis
Prognosis adalah kemungkina kesembuhan, durasi dan hasil akhir dari sebuah penyakit
berdasarkan pengetahuan patogeness dari penyakit tersebut serta factor resikonya yaitu suatu
karakteristik dari suatu individu yang membuatnya berada dalam resiko yang lebih tinggi untu
terjangkit suatu penyakit. Prognosis ini daoat ditentukan setelah diagnosis ditegakkan dan
sebelum rencana perawatan dilakukan.
Factor prognosis adalah karakteristik yang dapat memprediksikan hasil akhir atau kesembuhan
dari suatu penyakit. Beberpa factor prognosis yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut
:
Prognosis terbagi menjadi dua, yaitu
1. Overall prognosis/prognosis secara keseluruhan
Prognosis secara keseluruhan ini adalah prognosis berdasarkan pertimbangan seluruh
keadaan gigi-geligi, umur pasien, keadaan umum (ada atau tidaknya penyakit tertentu
ataupun penyakit sistemik), kebiasaan merokok, adanya plaq, kalkulus, factor local
lain, kepatuhan pasien, dan kemungkinan akan butuhnya sebuah protesa.
Prognosis keseuruhan yang baik adalah prognosis yang dapat menjawab beberapa
pertanyaan berikut :
- Apakah tindakan/rencana perawatan dapat dilakukan?
- Apakah perawatan tersebut akan berhasil?
- Kapan sebuah protesa dibutuhkan, dan apakah struktur jaringan yang tersisa
mampu menyokong protesa tersebut?
2. Individual tooth ptognosis/prognosis per gigi
Prognosis yang lebih menitikberatkan pada satu gig saja/per gigi.
Gambar 1 : Faktor prognosis
Sumber : Carranza's Clinical Periodontology 9th Ed, hal 476
faktor prognosis secara keseluruhan
1. Umur pasien
Pada kasus dimana struktur jaringan yang tersisa dan keadaan tulang alveolar pada dua
pasien dengan umur berbeda, maka biasanya prognosis pada pasien yang lebih tua jauh
lebih baik. Hal ini disebabkan oleh destruksi yang terjadi pada pasien di usia muda terjadi
pada tingkat yang parah tetapi dalam waktu yang singkat. Namun dalam keadaan lain
bisa saja prognosis lebih baik, karena tingkat regenerasi sel dan jaringan pada pasien
dengan usia muda tentu jauh lebih baik daripada pasien dengan usia yang lebih tua.
2. Tingkat keparahan penyakit
Tingkat keparahan penyakit periodontal berkaitan erat dengan banyaknya tulang yang
hilang. Kasus dengan poket yang dalam tetapi kehilangan struktur tulang dan perlekatan
yang sedikit memiliki prognosis yang lebih baik daripada kasus dengan poket yang
dangkal tetapi keruskan tulang dan kehilangan perlekatannya parah. Semakin parah
kerusakan tulang yang terjadi, maka semakin buruk prognosisnya, karena sisa tulang
yang semakin sedikit membuat struktur tersebut tidak mampu lagi menyokong gigi
dengan baik.
3. Control plak
Plak adalah etiologi yang sangat primer pada penyakit periodontal. Maka menghilangkan
faktor etiologi ini sangat membantu proses penyembuhan, dengan kata lain memiliki
prognosis yang lebih baik.
4. Kepatuhan pasien
Keberhasilan suatu perawatan juga sangat bergantung pada kepatuhan pasien. Keinginan
pasien untuk sembuh, serta kemampuannya untuk menjaga kebersihan gigi dan rongga
mulutnya juga sangat dibutuhkan. Walaupun perawatan dapat dilakukan sebaik mungkin
oleh dokter gigi akan tetapi keinginan dari pasien tidak mengimbangi, maka perawatan
yang dilakukan akan sia-sia. Maka dokter gigi dapat memilih untuk melakukan ekstraksi
agar kondisi tidak menjadi lebih buruk.
5. Sistemik/faktor lingkungan
- Kebiasaan merokok
Merokok mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
penyakit periodontal ataupun potensi kesembuhannya. Pasien dengan kebiasaan
merokok mempunyai prognosis yang lebih buruk daripada pasien yang tidak
merokok.
6. Penyakit sistemik
Perlu diperhatikan bahwasanya penyakit sistemik tertentu mempengaruhi resiko penyakit
ataupun prognosisnya. Contoh yang sangat umum yaitu pasien penderita diabetes tipe I
dan II memiliki insidensi dan prevalensi yang lebih tinggi untuk mengalami periodontitis
7. Faktor genetic
8. Stress
9. Faktor local
10. Plak/kalkulus
Merupakan fakotr etiologi, sehingga kemampuan pasien dan dokter untuk menghilangkan
faktor ini akan mendukung prognosis menjadi lebih baik.
11. Restorasi subgingival
Restorasi subgingival ini meningkatkan akumulasi plak, sehingga bakteri semakin
menginvasi jaringan periodontal. Dengan begitu pasien dengan restorasi subgingival
memiliki prognosis yang lebih buruk.
12. Faktor anatomi
Gigi yang pendek atau dengan akar yang tapered dan mahkota yang besar memiliki
prognosis yang lebih buruk. Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya proporsi mahkota
dengan akar, dimana permukaan akar yang ada menjadi berkurang sehingga sokongan
dari jaringan periodontiumnyapun juga berkurang.
13. Mobilitas gigi
14. Protesa atau faktor restorasi
Beberapa prognosis yang mungkin pada penyakit periodontal adalah
1. Excellent prognose -> dimana tidak adanya kehilangan tulang, kondisi jaringan
periodontal yang baik, pasien yang dapat berkoorperasi (patuh), tidak ada penyakit
sistemik atau factor lingkungan.
2. Good prgonose -> memenuhi salah satu ata beberpa dari keadaan berikut -> 1) adanya
struktur tulang yang cukup memadai untuk menyokong, 2) adanya kemungkinan yang
cukup kuat untuk mengontrol factor penyebab penyakit dan dapat memperoleh keadaan
gigi-geligi yang terawat, 3) pasien dapat berkoorperasi dengan baik (patuh), 4) tidak ada
penyakit sistemik atau pengaruh lingkungan, 5) jikapun ada penyakit sistemik, penyakit
tersebut terkontrol dengan baik.
3. Fair prognoese -> memenuhi salah satu atau beberapa dari keadaan berikut -> 1)
kurangnya struktur tulang yang memadai untuk menyokong, 2) adanya mobilitas gigi, 3)
keterlibatan furkasi grade 1, 4) perawatan yang cukup baik, 5) adanya penyakit sistemik
atau pengaruh lingkungan namun dalam keadaan yang masih dapat ditolerir (limited).
4. Poor prognose -> memenuhi salah satu atau beberapa keadaan berikut -> 1) kehilangan
struktur tulang yang sedang-berat, 2) adanya mobilitas gigi, 3) adanya keteribatan furkasi
grade I dan II, 4) area yang sulit untuk dirawat (akses terbatas), 5) pasien yang kurang
bekerjasama, 6) adanya penyakit sistemik atau factor lingkungan.
5. Questionable prognose -> memenuhi salah satu atau beberapa keadaan berikut -> 1)
kehilngan struktur tulang yang banyak (berat), 2) adanya mobilitas gigi, 3) adanya
keterlibatan furkasi grade II dan III, 4) area yang tidak bisa diakses, 5) adanya penyakit
sistemik atau factor lingkungan.
6. Hopeless prognosis -> memenuhi salah satu atau beberapa keadaan berikut -> 1)
kehilngan struktur tulang yang banyak (berat), 2) area yang tidak bisa diakses
(nonmaintanable areas), 3) adanya indikasi untuk dilakukan ekstraksi, 4) adanya
penyakit sistemik atau factor lingkungan yang tidak terkontrol.
Harus diingat bahwa prognosis tipe excellent, good dan hopeless adalah prognosis yang hanya
dapat ditentukan apabila memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Sementara fair, poor dan
questionable bergantung kepada banyak factor dan hal-hal yang tidak dapat terprediksi dengan
baik.