profil ppn pengambengan

56
31 4. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG 4.1 Hasil 4.1.1 Keadaan Geografis PPN Pengambengan 1) Kabupaten Jembrana Kabupaten Jembrana terletak membentang dari arah barat ke timur pada 8˚03’40’’ – 8˚50’48’’ LS dan 114˚25’53’’ - 114˚42’40’’ BT. Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari : Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Selat Bali Luas wilayah Kabupaten Jembrana 84.180 Ha atau 14,93 % dari luas wilayah Pulau Bali, yang terbagi kedalam lima kecamatan dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kab. Jembrana Tahun 2011 N No . N Nama Keca Nama Kecamatan matan aaaa Desa/Kelura han aa Al Luas Wilayah (Ha)

Upload: onesimus-dhyas-dwi-atmajaya

Post on 07-Nov-2015

90 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Profil tentang PPN Pengambengan

TRANSCRIPT

31

4. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG4.1 Hasil

4.1.1 Keadaan Geografis PPN Pengambengan1) Kabupaten Jembrana

Kabupaten Jembrana terletak membentang dari arah barat ke timur pada 80340 85048 LS dan 1142553 - 1144240 BT. Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari :

Sebelah Utara

: Kabupaten Buleleng

Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan

Sebelah Selatan : Samudera Hindia

Sebelah Barat

: Selat Bali

Luas wilayah Kabupaten Jembrana 84.180 Ha atau 14,93 % dari luas wilayah Pulau Bali, yang terbagi kedalam lima kecamatan dengan rincian sebagai berikut :Tabel 3 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kab. Jembrana Tahun 2011N No.N Nama Keca

Nama Kecamatan matanaaaa

Desa/Kelurahan aaAl

Luas Wilayah (Ha)

1.Melaya 10 19.719

2.Negara 12 12.650

3.Jembrana 10 9.397

4.Mendoyo 11 29.449

5.Pekutatan 8 12.965

Jumlah

Jumlah 51 84.180

ecamatSumber: Buku BPS Kabupaten Jembrana Tahun 2011 2) Pelabuhan Perikanan Nusantara Jembrana

PPNP terletak pada posisi 080 23 46 Lintang Selatan dan 1140 34 47 Bujur Timur, terletak di desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi BALI. Berjarak 9 KM dari Kota Negara dan 105 KM dari Kota Denpasar, menghadap ke Wilayah Pemanfaatan Perairan (WPP) 9 Samudera Hindia dan Selat Bali. PPNP merupakan pusat kegiatan perikanan rakyat terbesar di Bali dan merupakan salah satu Outerring Fishing Port yang tidak hanya dimanfaatkan oleh nelayan asal Bali tetapi juga oleh nelayan asal Jawa Timur dan diharapkan juga dari daerah lain di Indonesia dan internasional yang beroperasi di Selat Bali dan di Samudera Indonesia.Sejarah Pelabuhan Perikanan Pantai Pengambengan (PPPP) awal mulanya adalah PPI Pengambengan yang dibangun pada tahun 1976/1977 secara bertahap di kembangkan dan berdasarkan studi kelayakan oleh Fisheries Infrastructure Sector Project dengan Consultant Roger Consulting Marine Gmbh pada tahun 1988. PPPP dilengkapi dengan berbagai prasarana dan fasilitas darat antara lain turap, gedung TPI, bengkel, rumah genzet, tower air WC Umum, Balai Pertemuan Nelayan, kantor, mess operator, gudang es, tempat penimbangan ikan, sarana peribadatan, paving block, jalan lingkungan, tempat parkir, drainase dan pagar keliling, break water, kolam labuh dan dermaga. Berdasarkan Surat Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara RI Nomor : B/2712/M.PAN/12/2005. Tanggal 30 Desember 2005. Hal Penataan organisasi unit pelaksana teknis dilingkungan Kemneterian Kelautan dan Perikanan. PPI Pengambengan berubah nama menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai Pengambengan (PPPP). Dan pada tahun 2010 PPN Pengambengan dinaikkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan nusantara pengambengan (PPNP)

Gambar 2 PPN Pengambengan Jembrana Bali4.1.2 Visi dan Misi PPN Pengambengan Jembrana Bali1. Visi

Terwujudnya pembangunan kelautan dan perikanan dalam rangka pengembangan sarana dan prasarana pangkalan pendaratan ikan yang mampu memberikan pelayanan jasa yang baik, guna menuju masyarakat nelayan yang sejahtera .2. Misi

- Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.

Terwujudnya SDM yang memiliki pengetahuan dan majemen dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Meningkatkan pelayanan jasa kepada pengguna jasa secara tertib dan aman.4.1.3 Unit Pelabuhan Perikanan Nusantara PengambenganUnit pelabuhan Perikanan Nusantara Jembrana meliputi fasilitas-fasilitas yang antara lain meliputi:1) Fasilitas pokok, meliputi :

a. Lahan Pelabuhan yang di kelola 9,1 Hab. Dermaga bongkar,sandar dan penghubung yang terbuat dari beton Panjang (m) : 167 , Lebar (m) :4c. Breakwater panjang (m) : 743 , lebar (m) : 4d. Revetment panjang (m) : 750 , lebar (m) : 5e. Kolam pelabuhan Luas (m2) : 205.000 , lebar (m) : 180 ,kedalaman sekarang (m) : 2.Dokumentasi mengenai fasilitas pokok (breakwater atau penahan gelombang,kolam pelabuhan,dermaga bongkar muat) PPN Pengambengan

Gambar 3 Breakwater atau penahan gelombang

Gambar 4 kolam pelabuhan

Gambar 5 dermaga bongkar,sandar dan penghubung yang terbuat dari beton2) Fasilitas fungsional, meliputi :

a. Femasaran hasil perikanan seperti tempat pelelangan ikan (TPI) Luas (m2) : 320 ,jenis kontruksi yaitu baja dan jenis material lantai gedung keramik

Gambar 6 TPI PPN Pengambengan

b. Bahan Bakar Minyak,garam dan es.SPBN di kelola oleh PT Intan Sakti , jenis BBM yang dijual yaitu solar,jumlah tangki 2 unit , kapasitas layanan 80.000 (liter/hari) Tabel 4 Penyaluran Perbekalan ( BBM, Garam dan Es ) tiap Tahun di PPN Pengambengan Tahun 2008 2012

No.Tahun

( Year )BBM (Fuel)Garam (Salt)Es (Ice)

( T o n )( T o n )( T o n )

120082,9135071,976

220093,85579212,715

320102,9411,76415,355

420112,4245668,443

520122,56586616,848

JUMLAH14,6984,49555,337

c. Laboratorium pembinaan dan pengujian hasil perikanand. Bengkel,instalasi listrik,air bersih,dll.e. Pos pelayanan terpadu

Gambar 7 lokasi perbaikan kapal

Gambar 8 Laboratorium pembinaan dan pengujian hasil perikanan

3) Fasilitas penunjang, meliputi :

a. Sarana pembinaan nelayan seperti balai pertemuan nelayan

b. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan seperti kantor kesyahbandaranc. Mushola,MCK,pos penjagaan keamanan dan ketertiband. Guest house dan rumah dinas karyawan

Gambar 9 balai pertemuan nelayan4.1.4 Unit Penangkapan PPN Pengambengan Jembrana Bali1) Kapal

Ukuran kapal yang di gunakan nelayan di PPN Pengambengan yaitu L(LOA) rata-rata 20-22,5m,d(dalam) rata-rata 2-2,5m,B(Lebar) rata-rata 4-5,5m.Bahan bakar yang digunakan untuk operasional adalah solar.

Gambar 10 Kapal Nelayan2) Alat PenangkapanAlat tangkap yang digunakan yaitu purse seine dengan spesifikasi float rope : 331m,sinker line : 350 meter,purse line :366 meter,jumlah pelampung :1000 buah,mesh size kantong :18 milimeter.

Gambar 11. Desain alat tangkap purse seine

Gambar 12. Alat tangkap

Tabel 4 Produksi Ikan Berdasarkan Alat Tangkap dan Jenis Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2008 - 2012noAlat tangkapJenis ikanTahun

20082009201020112012

1 Purse seineLemuruBali Sardinella10,77530,68714,6221,5602,542

2LayangScads21608221,5521,3481,050

3TongkolEastern Little Tuna376270753,0622,9253,700

4Layur ( Hairtails )

5Slengseng ( Spotted chub mackerel )0.333

6Cumi-cumi (Common squids)

7Tenggiri (Narrow barred spanish mackerel)

8Banyar (Indian mackerel)0.443

9Kembung ( Short bodied mackerel)0.057

10Manyung (Giant catfish)0.996

11Bawal Putih (Silver pomfret)

12Lain-lain

Other fish species-14.0353446

total11,17231,57915,5986,1867,738

Jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap purse seine pada tahun 2008 sampai dengan 2012 adalah ikan lemuru,ikan layang,tongkol,layur,slengseng,cumi-cumi,tenggiri,banyar,kembung,manyung dan bawal putih.

Total produksi ikan berdasarkan alat tangkap purse seine di PPN Pengambengan pada tahun 2008-2012 yaitu :

-Tahun 2008 = 11,172 ton-Tahun 2009 = 31,579 ton-Tahun 2010 = 15,598 ton-Tahun 2011 = 6,186 ton-Tahun 2012 = 7,738 tonTabel 5 Produksi Ikan Berdasarkan Alat Tangkap dan Jenis Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2010noAlat tangkapJenis ikantahun

2010

1JARING INSANG & PANCING

(Gillnet & FISHING BAIT)LemuruBali Sardinella

2LayangScads

3TongkolEastern Little Tuna12

4Layur ( Hairtails )16,634

5Slengseng ( Spotted chub mackerel )

6Cumi-cumi (Common squids)1,458

7Tenggiri (Narrow barred spanish mackerel)0.031

8Banyar (Indian mackerel)

9Kembung ( Short bodied mackerel)

10Manyung (Giant catfish)

11Bawal Putih (Silver pomfret)23,787

12Lain-lain

Other fish species

total53,910

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jenis ikan yang didaratkan di TPI Pengambengan ada 12 jenis yaitu Lemuru Bali (Sardinella), Layang (Scads), Tongkol Eastern Little Tuna, Layur ( Hairtails ), Slengseng ( Spotted chub mackerel ), Cumi-cumi (Common squids), Tenggiri (Narrow barred spanish mackerel), Banyar (Indian mackerel), Kembung(Short bodied mackerel), Manyung (Giant catfish), Bawal Putih (Silver pomfret),dan spesies lainnya.Jenis alat penagkapan utama yang digunakan oleh para nelayan PPN Pengambengan ada 3 macam yaitu gill net, pancing dan purse seine namun alat tangkap yang paling dominan digunakan adalah Purse seine. Data alat tangkap yang digunakan tahun 2008-2012 ada 3 jenis alat tangkap dan pada tahun 2010 para nelayan menggunakan gillnet dan pancing dikarenakan pada tahun 2010 hasil tangkapan yang diperoleh yaitu Cumi-cumi (Common squids), Tongkol Eastern Little Tuna, Layur ( Hairtails ), Tenggiri (Narrow barred spanish mackerel), Bawal Putih (Silver pomfret) sehingga para nelayan menyesuaikan alat tangkap dengan menggunakan gillnet dan pancing4) Produksi Perikanan Laut

Tabel 6 Produksi dan Nilai Produksi Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2008 2012No.TahunProduksiNilai ProduksiHarga Rata Rata / KgProduksi Rata Rata / Bulan

YearsProductionProduction ValueAverage Price / KgAverage Production / Month

(Ton)(Rp.1000)(Rp.)(Ton)

1200811,17322,228,4061,989372

2200931,57970,341,0142,2271,053

3201015,65348,464,3633,096522

420116,18628,601,5144,623516

520127,73843,376,6675,606645

RATA-RATA14,46642,596,3933,5071,205

R (%)24%49%30%24%

Pada tahun 2008 - 2012 ikan yang didaratkan ton/tahun . pada tahun 2008 ikan yang didaratkan 11,173 ton/tahun,pada tahun 2009 didaratkan 31,579 ton/tahun,pada tahun 2010 didaratkan 15,653 ton/tahun,pada tahun 2011 didaratkan 6,186 ton/tahun,dan pada tahun 2012 didapatkan 7,738 ton/tahun.Gambar Grafik 12 Grafik Produksi dan Nilai Produksi Ikan per Tahun di PPN Pengambengan Tahun 2008 2012

Gambar Grafik 13. Rata-rata kenaikan / penurunan per TahunJika di lihat dari gambar grafik di atas nilai produksi mengalami peningkatan pada tahun 2009 dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan.Jumlah pendaratan juga meningkat pada tahun 2009 dan mengalami penurunan di tahun berikutnya dikarenakan jumlah pendaratan berbanding lurus dengan nilai produksi.Tabel 7 Produksi dan Nilai Produksi Per Jenis Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2008 2012

Tabel di atas menunjukkan harga ikan lemuru dan layang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.dari tabel di atas terlihat bahwa semakin sedikit jumlah ikan rata-rata harga ikan relatif mahal.Tabel 8. Produksi dan Nilai Produksi Per Jenis Ikan di PPN Pengambengan Tahun 2008 2012No.TahunTongkol / Eastern Little TunaLain-lain / other species

VolumeNilaiHarga Rata-rataVolumeNilaiHarga Rata-rata

YearsVolumeValueAverage PriceVolumeValueAverage Price

( Ton )( Rp. 1,000 )( Rp / Kg )( Ton )( Rp. 1,000 )( Rp / Kg )

120083762,308,6306,139

220092701,792,0766,6401585,5195,701

320107655,463,6777,14143442,09610,281

420112,92517,234,9165,8923531,507,2824,270

520123,70022,236,6116,0104462,440,4135,472

3) Profil Nelayan di PPN Pengambengan Menurut data dari Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, di Kabupaten Jembrana sebanyak 9,462 jiwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. 46% dari jumlah tersebut merupakan nelayan PPN Pengambengan.

Dari hasil survey yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa nelayan yang beroperasi di PPN Pengambengan berumur rata-rata antara 19-50 tahun, pendidikan rata-rata SD (sekolah dasar), pendapatan rata-rata nelayan yang telah melakukan profesinya antara 5-15 tahun di PPN Pengambengan berkisar antara Rp. 500.000- Rp. 1.000.000.4.1.5 Identifikasi SWOT (issue)

a) Identifikasi Variabel Kekuatan

1. Balai Pertemuan Nelayan

Balai pertemuan nelayan didefinisikan sebagai gedung pertemuan di lingkungan pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan pembinaan nelayan.2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan peran penting dalam pengelolan sebuah industri. Semua indutri menuntut pekerja yang ulet, berdedikasi tinggi , kreatif dan terampil,serta etos kerja yang baik pula, Begitu juga di bidang perikanan tangkap. Perlu ada kerja sama antara dua belah pihak yakni nelayan dan pihak pelabuhan itu sendiri demi tercapainya hasil yang maksimal. Oleh karena itu kedua pelaku perikanan ini harus memiliki pendidikan dan pengetahuan yang cukup supaya tidak ketinggalan informasi dan perkembangan perikanan nasional maupun internasional. Pada PPN Pemgambengan sangat perlu sekali perbaikan kualitas sumber daya manusia para pelaku perikananya. Status pendidikan akhir yang dimiliki merupakan sebuah indikator kualitas manusia penggerak pelabuhan. 3. Fasilitas Bongkar Muat

Bongkar muat merupakan suatu kegiatan keluar masuk bahan baku dan produk. Bahan baku merupakan keseluruhan barang dan jasa yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk. Produk merupakan suatu hasil pengelolaan barang dan jasa dalam suatu tempat.bongkar muat di PPN pengambengan sudah d fasilitasi dengan fasilitas penunjang dalam proses bongkar muat ikan seperti lokasi pendaratan ikan,kolam pelabuhan,timbangan dan tempat pelelangan ikan.4. Docking Kapal

Docking Kapal adalah suatu peristiwa pemindahan kapal dari air/laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas docking/pengedockan.Untuk melakukan pengedokan kapal ini,harus dilakukan persiapan yang matang dan berhati-hati mengingat spesifikasi kapal yang berbeda-beda.Kegiatan umum yang biasa d lakukan nelayan di Pengambengan yaitu pembersihan badan kapal,pemeriksaan kerusakan lambung kapal,pengecatan lambung kapal.Untuk docking kapal yang ada di PPN Pengambengan merupakan milik dinas kelautan dan perikanan Jembrana dan untuk pembuatan kapal di PPN Pengambengan yaitu milik PT.Cilacap Samudra Fishing Industri.5. Laboratorium Pengujian dan Pembinaan Mutu

Tugas pokoknya adalah melakukan pengawasan mutu hasil perikanan yaitu melalui kegiatan rutinitas pengujian secara laboratoris dan juga sekaligus menerbitkan Sertifikat Mutu/ Sertifikat Kesehatan.Dengan adanya laboratorium ini di harapkan agar mutu dan kualitas hasil tangkapan semakin berkualitas dan bermutu.- Rincian Tugas Laboratorium dan Pembinaan mutu PPNPengambengan : Melakukan pemeriksaan, pengambilan contoh dan pengujian mutu hasil perikanan dan kelautan terhadap bahan baku, bahan pembantu, bahan tambahan, produk akhir serta peralatan yang digunakan di sentra-sentra produksi dan unit pengolahan.

Melakukan perawatan, perbaikan dan kalibrasi peralatan/instrumen pengujian dan pengolahan.

Menerbitkan sertifikat mutu hasil perikanan.

Melaksanakan pengawasan terhadap penerapan sistem manajemen mutu.

Melakukan pembinaan laboratorium milik unit pengolahan hasil perikanan.

6. Break Water

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.b) Identifikasi Variabel Kelemahan

1.Pengelolaan Limbah

Bongkar muat kapal biasanya sering dilakukan setiap harinya di PPN Pengambengan. Bongkar muat biasanya meninggalkan limbah ikan yang beraroma tidak sedap dan menyisahkan ikan berkualitas rendah (busuk) yang banyak mengandung bakteri yang tidak baik di lingkungan. Penganan limbah ini biasanya hanya lansung dibuang ke laut tanpa di proses terlebih dahulu. Hal ini perlu di perbaiki karena berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat setempat dan berpengaruh pada lingkungan laut.

2.Pengelolaan Pelelangan

Lelang adalah proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan cara menawarkan kepada penawar, menawarkan tawaran harga lebih tinggi, dan kemudian menjual barang kepada penawar harga tertinggi. Ada beberapa variasi dari bentuk dasar lelang, termasuk batas waktu, minimum atau maksimum batas harga penawaran, dan peraturan khusus untuk menentukan penawar yang menang dan harga. Peserta lelang mungkin atau mungkin tidak mengetahui identitas atau tindakan dari peserta lain. Tergantung pada lelang, penawar dimungkinkan hadir secara langsung atau melalui perwakilannya, termasuk telepon dan internet. Penjual biasanya membayar komisi kepada pelelang atau perusahaan lelang berdasarkan persentase harga penjualan terakhir.Di PPN pengambengan proses lelang biasanya terjadi antara juru lelang dengan belantik atau tengkulak mulai dari tengkulak besar seperti agen dan tengkulak kecil yang hanya memasarkan ikan di daerah sekitar bali saja.Faktor kelemahan pelelangan yaitu harga yang tidak stabil dikarenakan jika stok ikan banyak maka harga akan turun sedangkan jika stoknikan sedikit maka harga akan naik.3.Pengawasan Terhadap Alat Tangkap

Pengawasan terhadap alat tangkap di PPN Pengambengan masih sangat minim. ilegal fishing masih sering terjadi, dilakukan oleh nelayan dari luar yang masih menggunakan alat tangkap yang di larang yaitu trawl.4.Kualitas Hasil Tangkapan

Permasalahan kualitas ikan tidak saja merupakan tanggung jawab bagian prosesing. Upaya untuk pengendalian kualitas ikan dari produk perikanan laut, dimulai dari proses penangkapan ikan, penanganan di atas kapal, penanganan di pelabuhan perikanan, dan selama distribusi transportasi hingga samapai ke tangan konsumen.

Rata-rata kapal perikanan yang mendarat di PPN Pengambengan memiliki kualitas yang kurang baik. Terlihat dari kondisi fisik ikan yang luka dan memar akibat dari gesekan jaring, benturan benda keras dan samapai pada penganan ikan yang kurang baik. Hal ini merupakan hal serius yang perlu cepat ditangani karena harga ikan sangat berpengaruh sekali pada kualitasnya. Semakin baik kualitas maka semakin baik harga yang ditawarkan

5. Air Bersih

Ketersedian air bersih di PPN Pengambengan sudah menggunakan PDAM namun kualitas air masih kurang baik dan untuk mencukupi semua kebutuhan nelayan melaut masih perlu penambahan air dari luar pelabuhan.6. Kolam Pelabuhan

Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh,berolah gerak,melakukan aktivitas bongkar muat,mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi di pelabuhan.

Kolam pelabuhan yang terletak di PPN pengambengan kondisinya kurang baik dikarenakan terjadi pendangkalan kedalaman kolam pelabuhan sehingga berpengaruh terhadap aktifitas bongkar muat dan olah gerak kapal.c) Identifikasi Variabel Peluang

1. Membangun Minapolitan

Adapun definisi MINAPOLITAN menurut (PUSLUH 2010) adalah : Kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan ekonomi daerah sekitarnya.Pembangunan minapolitan di PPN Pengambengan merupakan peluang besar untuk meningkatkan hasil produksi perikanan dengan komoditas unggulan sektor perikanan,dengan harapan dapat dikembangkan secara maksimal.2. Pabrik Pengalengan IkanDi wilayah PPN Pengambengan banyak pabrik pabrik pengalengan ikan dan penepungan ikan. Kawasan industri didesa Pengambengan tidaklah luas, ada beberapa pabrik yang beroperasi, ada sekitar 14 pabrik yang sampai sekarang masih beroperasi dan hasil olahanya di ekspor. 3.Distribusi Ikan

Distribusi ikan di daerah PPN Pengambengan yaitu melalui belantik-belantik ikan dan di pasarkanya ke daerah sekitaran bali namun distribusi hasil pengolahan pabrik ikan di distribusikan sampai ke luar bali bahkan ke luar negeri. 4.Permodalan

Permodalan dari pihak koperasi PPN Pengambengan belum merata dan tersalurkan dengan baik ke para nelayan,di harapkan dengan penyaluran permodalan yang baik dari koperasi ke pihak nelayan akan dapat menjadikan peluang bagi para nelayan yang akan mengembangkan usahanya. 5.Peningkatan Mutu Ikan

Peningkatan mutu ikan dari hasil tangkapan nelayan harus selalu di tingkatkan agar para konsumen puas terhadap hasil tangkapan nelayan dan itu merupakan peluang besar agar tidak hanya konsumen dari dalam negeri saja yang berminat melainkan konsumen luar negeri. 6.Wisata Pelabuhan

Dengan adanya wisata pelabuhan akan memberdayakan masyarakat daerah pesisir untuk meningkatkan taraf ekonomi dengan berjualan jasa seperti ojek untuk menuju tempat wisata pelabuhan Pengambengan,berjualan makanan dan cindera mata asli bali.Ini merupakan peluang agar masyarakat pesisir dapat berkembang dan bahkan untuk memudahkan menggapai Minapolitan di PPN Pengambengan.

d).Identifikasi Variabel Ancaman

1.Cuaca

Cuaca merupakan salah satu faktor ancaman yang berdampak besar terhadap keberlangsungan proses penangkapan ikan di laut,maka dari itu pihak PPN Pengambengan harus lebih antisipatif terhadap cuaca dengan bekerja sama dengan BMKG untuk mengetahui ramalan cuaca dan implementasi hasil ramalan tersebut harus mengena ke seluruh lapisan nelayan agar tidak terjadi kecelakaan dalam proses penangkapan ikan akibat cuaca buruk yang tidak terantisipasi.

2.Sumber Daya Ikan

Sumber daya ikan merupakan faktor penting terhadap berkesinambungan penangkapan,hal ini merupakan ancaman yang sangat vital di karenakan jika tidak adanya sumber daya ikan maka para nelayan akan kehilangan mata pencaharian utamanya.

3.Konflik NelayanHal ini sering terjadi dan merupakan ancaman bagi para nelayan,ini dikarenakan berebut wilayah penangkapan.Dukungan pemerintah sangat di perlukan untuk menentukan wilayah-wilayah penangkapan agar tidak terjadi perselisihan karena berebut wilayah penangkapan antar nelayan di Pengambengan dengan nelayan di luar wilayah pengambengan.

4.Sarana Produksi

Keterbatasan sarana produksi merupakan sebuah ancaman karena dapat menghambat bongkar muat ikan di PPN Pengambengan,ini dapat di antisipasi dengan penambahan sarana dan prasarana yang menunjang proses bongkar muat ikan.

5.Harga Ikan

Harga ikan yang cenderung murah menimbulkan ancaman bagi para nelayan di karenakan opersional kapal yang tinggi tidak sebanding dengan harga ikan hasil tangkapan.ini dapat mengakibatkan kekosongan stok ikan akibat para nelayan enggan melaut.Cara mengatasinya yaitu dengan mensosialisasikan standarisasi mutu ikan baik ukuran dan kesegaran ikan tangkapan agar harga dapat meningkat dan bersaing.

6.Limbah Pabrik

Pengolahan limbah pabrik yang kurang baik merupakan ancaman bagi nelayan karena hal itu dapat merusak lingkungan laut dan ekosistem laut yang dimana ekosistem laut harus selalu d jaga agar kesinambungan stok ikan tetap terjaga.4.2 Analisa Matrik SWOTAnalisa SWOT digunakan untuk menentukan strategi optimalisasi Kekuatan dan Peluang serta untuk meminimalisir Kelemahan dan Ancaman. Masing-masing strategi dibuat berdasarkan indikator-indikator yang ada. Kelemahan maupun Ancaman tidak hanya bertindak sebagai faktor penghambat, namun juga sebagai faktor pendukung. Dengan adanya Kelemahan dan Ancaman tersebut, maka pemanfaatan Kekuatan dan Peluang dapat dioptimalkan. Untuk masing-masing strategi dapat dilihat pada Tabel 4.2.1 Matriks Analisa Strategi Faktor Internal (IFAS)

a) Faktor Peubah Kekuatan (strength)Tabel 8 Tabel Matriks Analisa Strategi Faktor Peubah KekuatanNoFaktor peubah kekuatanBobotRatingNilai

1Balai pertemuan nelayan0,079830,2300

2SDM0,081330,2195

3Fasilitas bongkar muat0,085730,2331

4Docking kapal0,081820,1930

5Laboratorium pembinaan dan pengujian mutu0,074030,1880

6Breakwater0,087630,2699

Jumlah0,49031,3334

b) Faktor Peubah Kelemahan (weaknesses)

Tabel 9 Tabel Matriks Analisa Strategi Faktor Peubah KelemahanNoFaktor peubah kelemahanBobotRatingNilai

1Pengelolaan limbah0,085730,2571

2Pengelolaan pelelangan0,085730,2571

3Pengawasan terhadap alat tangkap0,082830,2483

4Kualitas hasil tangkapan0,085730,2571

5Air bersih0,080330,2410

6Kolam Pelabuhan0,089630,2687

Jumlah0,50971,5292

4.2.2 Matriks Analisa Strategi Faktor Eksternal (EFAS)a) Faktor Peubah Peluang (opportunities)Tabel 10 Tabel Matriks Analisa Strategi Faktor Peubah PeluangNoFaktor peubah peluangBobotRatingNilai

1Membangun minapolitan0,074830,1944

2Pabrik pengalengan ikan0,081430,2473

3Distribusi ikan0,086430,2609

4Permodalan0,079320,1856

5Peningkatan mutu ikan0,092030,2833

6Wisata Pelabuhan0,069220,1648

Jumlah0,48311,3364

b) Faktor Peubah Ancaman (threats)Tabel 11 Tabel Matriks Analisa Strategi Faktor Peubah Ancaman.NoFaktor peubah ancamanBobotRatingNilai

1Cuaca0,085930,2491

2Sumber daya ikan0,089430,2415

3Konflik nelayan0,084930,2309

4Sarana produksi0,080820,1908

5Harga ikan0,093030,2380

6Limbah pabrik0,082930,2552

Jumlah0,51691,4056

Dari hasil penjumlahan matriks SWOT masing-masing faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal diatas, didapatkan hasil dengan total nilai masing-masing sebagai berikut :1. Total nilai untuk faktor kekuatan

= 1,3332. Total nilai untuk faktor kelemahan= 1,5293. Total nilai untuk faktor peluang

= 1,3364. Total nilai untuk faktor ancaman

= 1,406Jika dilihat dari jumlah total faktor internal dan eksternal, faktor internal lebih berpengaruh dalam penentuan strategi pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan. Maka dalam menentukan strategi pengelolaanperikanan tangkap secara berkelanjutan, yang perlu diperhatikan adalah peran langsung dari pihak internal pelabuhan untuk membantu mengoptimalkan pengembangan PPN Pengambengan.

Dari penjumlahan faktor internal diperoleh hasil dari penjumlahan faktor kekuatan sebesar 1,333 dengan faktor kelemahan sebesar 1,529 sehingga total faktor internal adalah 2,862. Sedangkan dari penjumlahan faktor internal diperoleh hasil dari penjumlahan faktor peluang sebesar 1,336 dengan faktor ancaman sebesar 1,406 sehingga total faktor external adalah 2,742. Sehingga dengan kata lain faktor internal lebih berperan penting dalam menentukan strategi pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan.4.2.3 Analisa Matriks Grand Strategi

Setelah diketahui hasil dari Matriks SWOT, yang menyatakan bahwa faktor internal lebih berpengaruh terhadap perencanaan strategi pengelolaan, nilai kekuatan yang lebih rendah dari pada kelemahan dan peluang yang lebih kecil daripada ancaman. Kemudian hasil dari kedua faktor, yaitu faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman, masing-masing dikurangi.

Hasil dari masing-masing pengurangan faktor internal dan eksternal ( S W dan O T ) kemudian masing-masing dibagi 2 untuk menentukan titik koordinat dalam menentukan strategi pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan jembrana Bali. Sehingga diperoleh sumbu (x) untuk faktor internal dan sumbu (y) untuk faktor eksternal. Berikut adalah perhitungan untuk mencari titik koordinat dari sumbu (x) dan sumbu (y) :

X= (S W) : 2

= (1,333 - 1,529) : 2

= -0,098

Y= (O T) : 2

= (1,336 - 1,406) : 2

= -0,035

Berikut adalah gambar diagram hasil dari kuadran Matriks Grand Strategi Pengembangan Wilayah Kerja dan Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan yang menunjukan titik koordinat -0,098 pada sumbu (x) dan titik koordinat -0,035 pada sumbu (y) :

Gambar 14. Diagram Kuadaran Matriks Grand StrategiDilihat dari diagram diatas menunjukan titik koordinat x dan y berada pada kuadran IV, yang berarti untuk menentukan strategi pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan,berarti strategi W dan T atau Strategi ini merupakan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.. Namun secara Umum Matriks SWOT ini menghasilkan 4 Strategi antara lain :

1) Strategi Strength-Opportunities (SO) / AgresifStrategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Dalam hal ini peran pihak pelabuhan pengmbengan sangat penting untuk mengoptimalkan kondisi yang menguntungkan di PPN Pengambengan.2) Strategi Weaknesses-Opportunities (WO) / Turn-aroundStrategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal yang ada di Daerah PPN Pengambengan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Dalam suatu perencanaan pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan. Seringkali ditemukan beberapa kesulitan kesulitan yang timbul dari faktor kelemahan, 3) Strategi Strength-Threats (ST) / DiversifikasiDalam Hal ini kekuatan yang ada di Desa Karangwuni dibutuhkan untuk mengantisipasi dan mengurangi berbagai ancaman yang dapat menghabat perencanaan pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan. Sehingga upaya untuk pengambilan keputusan dan kebijakan strategis dapat berjalan dengan baik.4) Strategi Weaknesses-Threats (WT) / DeffensifStrategi ini merupakan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Dalam situasi yang sesulit ini dengan keadaan di PPN Pengmbengan yang memiliki banyak kelemahan dan berbagai ancaman yang timbul kedalam PPN Pengambengan Maka dari itu, baik dari segi masyarakat ataupun pemerintah yang berwenang untuk mengambil kebijakan harus saling bekerjasama untuk mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman. Tabel 11 Matriks SWOTIntern Factor

(IFAS)

Extern Factor

(EFAS)Strength (S)

1.Balai pertemuan nelayan

2.SDM

3.Fasilitas bongkar muat

4.Docking kapal

5.Laboratorium pembinaan

dan pengujian mutu

6.BreakwaterWeakness (W)

1.Pengelolaan limbah

2.Pengelolaan Pelelangan

3.Pengawasan terhadap alat

tangkap

4.Kualitas hasil tangkapan

5.Air bersih

6.Kolam pelabuhan

Opportunities (O)

1.Membangun minapolitan

2.Pabrik pengalengan ikan

3.Distribusi ikan

4.Permodalan

5.Peningkatan mutu ikan

6.Wisata pelabuhanStrategi SO

1.Meningkatkan produksi

ikan dan produk olahan

ikan yang berkualitas

2.Membangun usaha-usaha

penunjang perikanan di-

lingkungan pelabuhan

3.Sosialisasi dan penyuluhan

nelayan

4.Meningkatkan kualitas

SDM di lingkungan PPN

5.Pengujian mutu ikan hasil

tangkapan dengan di

fasilitasinya laboratorium

pembinaan mutu

6.Meningkatkan hasil

produksi dan kualitas

pengalenganStrategi WO

1.Meningkatkan kualitas

mutu tangkapan ikan dan

ukuran hasil tangkapan

yang lebih selektif

2.Penyediaan air bersih

dengan membuat sumur

bor di sekitar wilayah

pelabuhan

3.Pengerukan kolam

pelabuhan untuk

mempermudah olah gerak

kapal yang bongkar muat

4.Pengaturan tata letak

bangunan dan fasilitas-

fasilitas yang baik akan

menunjang keindahan

pelabuhan agar dapat

menunjang wisata

pelabuhan

Threats (T)

1.Cuaca

2.Sumber daya ikan

3.Konflik nelayan

4.Sarana produksi

5.Harga ikan

6.Limbah pabrikStrategi ST

1.Pengelolaan pelelangan

ikan yang baik akan

berdampak pada harga ikan

2.Penyediaan sarana

produksi untuk

meningkatkan hasil olahan

ikanStrategi WT

1.Bekerja sama dengan

BMKG untuk penyuluhan

cuaca

2.Mengatur dan menata

daerah atau lokasi

penangkapan

3.Standarisasi harga ikan

dengan kualitas hasil

tangkapan

4.Peningkatan nilai jual ikan

5.Pengelolaan limbah pabrik

dengan cara peninjauan

kelayakan hasil limbah

secara berkesinambungan

dan limbah bongkar muat

ikan dengan cara pemendaman

4.2.4 Analisa QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix)

Setelah diketahui Hasil Analisa dari Matriks SWOT dan diketahui Matriks Grand Strategi SO, ST, WO dan WT. Kemudian dilakukan Analisa dengan cara Perencanaan Strategi secara Kuantitatif (QSPM). Analisa QSPM memberikan penilaian secara objektif untuk menentukan alternatif strategi yang menjadi tolok ukur atau prioritas dalam penentuan kebijakan pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan di PPN Pengambengan. Dalam Analisa ini hampir sama dengan Analisa SWOT, hanya ada penambahan beberapa parameter yaitu perkembangan dari Pengelola Pelabuhan dan Usaha Perikanan (Instititution Development) dan penggabungan kebijakan secara terpadu bagi masyarakat lokal (Environment Policy), serta penambahan nilai daya tarik untuk masing-masing faktor yang telah ditentukan dalam Analisa Matriks Grand Strategi.

Analisa QSPM bertujuan untuk mengetahui seberapa menarik strategi yang telah ditentukan, sehingga didapatkan alternatif strategi yang menjadi tolok ukur atau prioritas dalam penentuan kebijakan pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan dan optimal di PPN Pengambengan.

Untuk Penilaian daya tarik terdiri lima kriteria penilaian, antara lain yaitu :

1 = Tidak memiliki dampak terhadap strategi alternatif

2 = Tidak memiliki daya tarik

3 = Daya tarik yang rendah

4 = Daya tarik cukup

5 = Daya tarik Tinggi

Dari hasil kriteria penilaian daya tarik diatas, kemudian dikalikan dengan bobot yang sudah dihitung pada matriks SWOT untuk masing-masing pengembangan. Kemudian hasil perkalian bobot Instititution Development dan Environment Policy dengan nilai daya tarik dimasukan sebagai TAS. MatriksAnalisa QSPM dapat dilihat pada tabel 12.Tabel 12 Matriks Analisa QSPMNoStrategiBobotInstitution

DevelopmenEnvirontment

Policy

Faktor Kunci KekuatanASTASASTAS

1Balai pertemuan nelayan0,08040,31940,319

2SDM0,08140,32540,325

3Fasilitas bongkar muat0,08630,25740,343

4Docking kapal0,08240,32730,245

5Laboratorium pembinaan dan pengujian mutu0,07440,29630,222

6Breakwater0,08840,35140,351

NoStrategiBobotInstitution

DevelopmenEnvirontment

Policy

Faktor Kunci KelemahanASTASASTAS

1Pengelolaan limbah0,08640,34330,257

2Pengelolaan pelelangan0,08630,25740,343

3Pengawasan terhadap alat tangkap0,08340,33130,248

4Kualitas hasil tangkapan0,08640,34330,257

5Air bersih0,08030,24140,321

6Kolam Pelabuhan0,09040,35830,269

NoStrategiBobotInstitution

DevelopmenEnvirontment

Policy

Faktor Kunci PeluangASTASASTAS

1Membangun minapolitan0,07540,29930,224

2Pabrik pengalengan ikan0,08140,32530,244

3Distribusi ikan0,08640,34630,259

4Permodalan0,07940,31740,317

5Peningkatan mutu ikan0,09240,36840,368

6Wisata Pelabuhan0,06920,13830,208

NoStrategiBobotInstitution

DevelopmenEnvirontment

Policy

Faktor Kunci AncamanASTASASTAS

1Cuaca0,08640,34430,258

2Sumber daya ikan0,08940,35840,358

3Konflik nelayan0,08520,17040,340

4Sarana produksi0,08140,32330,243

5Harga ikan0,09340,37230,279

6Limbah pabrik0,09340,37230,279

Dari hasil Analisa QSPM pada tabel 12 didapatkan hasil bahwa jumlah dari TAS dari Institutional Development lebih besar daripada jumlah TAS dari Environment Policy, yang berarti untuk merekomendasikan strategi pengelolaan hasil perikanan tangkap secara berkelanjutan dan optimal di PPN Pengambengan, strategi yang harus diimplementasikan terlebih dahulu adalah perkembangan dari Pengelola Pelabuhan dan Usaha Perikanan sekitar (Institutional Development) dan dilakukan penggabungan kebijakan (Environmental Policy) secara terpadu bagi masyarakat lokal di sekitar Pesisir dan PPN Pengambengan.4.3 Strategi PengembanganStrategi Pengembangan PPN Pengambengan bertujuan untuk mempermudah pengambilan keputusan dan membuat kebijakan dalam mengembangkan Pelabuhan perikanan Nusantara menjadi Pelabuhan Perikanan di masa mendatang serta mengatasi isu dan permasalahan yang ada di PPN Pengambengan.